• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATAPELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 111 PIDOLI DOLOK T.P.2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATAPELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI 111 PIDOLI DOLOK T.P.2012/2013."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

i ABSTRAK

MILA SURYANA, 109311060, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013

Masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa materi pokok pecahan dengan menggunakan strategi Cooperative Learning Tipe Jigsaw di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningakatan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 26 orang siswa yang berasal dari siswa kelas IV pada tahun ajaran 2012/2013, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran matematika berlangsung. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan test dan observasi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dengan menguraikan persentase yang digunakan.

Berdasarkan hasil penelitian dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dari 26 siswa yang telah mempelajari tentang pecahan memperoleh nilai terendah sebesar 40 dan tertinggi sebesar 100. Siswa yang memperoleh nilai < 65 atau tidak tuntas sebanyak 11 orang (42,31%) dan siswa yang mencapay nilai ≥ 65 atau tuntas sebanyak 15 orang (57,69%). Rata-rata perolehan hasil atau nilai belajar sebesar 68,08. Tingkat ketuntasan klasikal mencapai 57,69%. Hal ini membuktikan bahwa nilai hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus I belum memiliki tingkat keberhasilan belajar (ketuntasan klasikal) karena masih di bawah 80,00%. Hasil penelitian dengan pelaksanaan pembelajaran siklus II dapat diketahui bahwa 24 siswa (92,31%) ketuntasan dan 2 orang siswa (7,69%) belum mengalami ketuntasan individu. Perolehan ketuntasan klasikal sebesar 92,31% hal ini membuktikan bahwa hasil belajar secara klasikal pada siklus II telah mencapai ketuntasan karena telah mencapai 80,00% dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 84,04.

(4)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Pembatasan Masalah ... 6

1.4Rumusan Masalah ... 7

1.5Tujuan Penelitian ... 7

1.6Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1. Kerangka Teoretis ... 9

2.1.1. Hasil Belajar... 9

2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 9

2.1.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 11

2.1.1.3 Hasil Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhinya .. 12

2.1.2 Strategi Pembelajaran ... 19

2.1.2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran... 19

2.1.2.2 Pengertian Strategi Cooperative Learning ... 22

2.1.2.3 Tujuan Strategi Cooperative Learning ... 23

2.1.2.4 Ciri-Ciri Strategi Cooperative Learning... 25

2.1.2.5 Langkah-Langkah Strategi Cooperative Learning ... 25

2.1.2.6 Kelebihan dan Kekurangan Strategi Cooperative Learning 24 2.1.2.7 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Cooperative Learning 29 2.1.2.8 Strategi Pembelajaran Tipe Jigsaw... 30

2.1.3 Pembelajaran Matematika di SD... 34

2.1.4 Tujuan Pembelajaran Matematika di SD ... 36

2.1.5 Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Matematika di SD .. 37

2.1.6 Kurikulum Matematika di SD ... 39

2.1.7 Materi Pembelajaran... 41

2.2 . Kerangka Berpikir ... 42

(5)

vi

BAB III : METODE PENELITIAN ... 47

3.1. Jenis Penelitian ... 47

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 47

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 47

3.4. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 47

3.5. Prosedur dan Desain Penelitian ... 48

3.6. Alat Pengumpul Data ... 53

3.7. Teknik Analisa Data ... 54

3.8. Jadwal Penelitian ... 56

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 57

4.1.Lokasi Penelitian... 57

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 61

4.3.Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 77

4.4.Pembahasan Hasil Penelitian ... 97

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 99

5.1.Kesimpulan ... 99

5.2.Saran-saran ... 99

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tanpa pendidikan manusia akan terus berkembang dalam kegelapan dan

tidak akan mampu meningkatkan kualitas hidupnya. Pendidikan merupakan usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. Tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan ketaqwaan tehadap tuhan yang maha esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebanggaan agar dapat menjadi manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Belajar adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai perubahan tingkah laku yang diharapkan oleh guru. Belajar adalah upaya

atau kegiatan yang dilakukan secara teratur dan terencana yang menggunakan tehnik dan metode tertentu sesuai ilmu atau keterampilan yang dipelajari. Slameto (2004:2) mengemukakan bahwa: “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang harus secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan hasil merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian hasil belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Hasil belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotorik, sebaliknya dikatakan hasil kurang

(7)

2

memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Maka dari pada itu dengan belajar kita dapat memperoleh hasil yang sebaik-baiknya.

Tujuan pendidikan pada dasarnya ialah mengantarkan para siswa menuju perubahan tingkah laku yang baik, intelektual, moral, sosial. Selain itu, tujuan

pendidikan juga berperan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyejahterakan kehidupan sosial. Perkembangan pesat di bidang teknologi dan informasi dewasa ini tidak lepas kaitannya dengan pendidikan. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat diperlukan oleh individu, kapan dan di manapun dia berada, terutama matematika, di mana matematika merupakan suatu ilmu yang sangat mendasar dan selalu diperlukan di setiap cabang ilmu lain.

Pelajaran matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang sangat penting dan utama untuk dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Karenanya matematika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Matematika juga salah satu pelajaran yang memiliki karakteristik berbeda dengan lainnya. Siswa

harus mempunyai pemahaman, penguasaan yang baik tentang matematika. Selain itu matematika juga dipergunakan untuk pandai berhitung dan berlogika dalam perhitungan suatu hal yang berkaitan dengan matematika.

(8)

3

Dalam pembelajaran matematika terutama di sekolah dasar sering kali di dapatkan bahwa siswa masih sukar menerima dan mempelajari matematika bahkan banyak yang mengeluh bahwa pelajaran matematika membosankan, tidak menarik, dan susah untuk dipahami. Untuk itu, bagi siswa yang pemahamannya rendah matematika pelajaran yang paling ditakuti. Apalagi matematika itu selalu berhitung maka waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal latihan pun harus banyak sehingga siswa bisa mengerjakan dengan baik.

Proses pembelajaran yang terjadi di sekolah khususnya di kelas, terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Sebagai pengajar, guru membimbing, mendidik, memotivasi, dan memfalisitasi kebutuhan belajar siswa di kelas. Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola proses belajar mengajar.

Adapun yang menjadi permasalahan kesulitan belajar siswa di kelas yaitu guru kurang mempergunakan alat peraga, pemahaman siswa tentang pelajaran yang masih rendah ini dapat dilihat dari hasil yang diperolah siswa ketika selesai diadakannya ujian. Disamping itu, pada saat proses belajar mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, dan pemberian tugas.

(9)

4

Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dapat terjadi disebabkan oleh

metode pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan tradisional yang kurang

menempatkan dan memperhatikan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Cara

guru menyampaikan materi pelajaran yang tidak sesuai, baik karena metode yang

tidak sesuai dengan materi atau karena cara penyampaian yang kurang

menyenangkan. Faktor-faktor ini menyebabkan terjadinya kesulitan belajar

matematika siswa sehingga hasil belajar siswa rendah.

Kesulitan ini dapat diartikan sebagai suatu kondisi bahwa dalam proses

mempelajari atau memahami matematika terdapat hambatan-hambatan tertentu.

Walaupun demikian kesulitan tersebut pasti dapat diatasi dengan baik. Dalam hal

penerimaan materi pelajaran yang disampaikan guru tidak semua siswa langsung

dapat diterima oleh nalar siswa. Jadi, kurangnya media pembelajaran di kelas dapat

juga menyebabkan kurangnya minat belajar siswa. Karena jika hanya berasal dari

buku sumber yang ada pada guru itu, mungkin siswa merasa bosan dan proses

pembelajaran itu juga akan monoton, yaitu guru hanya berceramah di depan kelas

kemudian memberikan tugas.

Dalam pelaksanaan pembelajaran tentunya guru harus memperhatikan dan

memilih cara atau strategi mengajar yang tepat sehingga pelaksanaan pembelajaran

dapat dilakukan dengan baik. Strategi pembelajaran yang digunalkan oleh guru

adalah rencana untuk mencapai tujuan pembelajaran dan membantu siswa mencapai

tujuan pembelajarannya. Dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat dapat

(10)

5

Miarso (2007:530) mengemukakan bahwa: “strategi pembelajaran merupakan pendekatan menyeluruh pembelajaran dalam suatu sistem pembelajaran, yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar tertentu”.

Sanjaya (2008:58) mengemukakan bahwa: “suatu proses pembelajaran

berhasil mencapai tujuan yang merupakan hasil dari interaksi dan interelasi komponen-komponen yang membentuk sistem pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi pelajaran, strategi pembelajaran, media dan evaluasi. Setiap komponen akan mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran dan akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran dilakukan berbagai cara salah satunya adalah dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat yang dapat mendukung terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu strategi tersebut adalah strategi pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw. Strategi Cooperative Learning Tipe

Jigsaw ini digunakan agar siswa dapat mendorong aktivitasnya untuk berpikir dan mendiskusikan hasil pemikirannya dengan teman dan juga merangsang keberanian siswa untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas.

Melalui penelitian tindakan ini perlu didesain strategi pembelajaran matematika dengan memberikan pada siswa dalam menyelesaikan soal-soal pecahan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui strategi Cooperative Learning tipe jigsaw maka siswa akan terbiasa belajar secara kelompok, berdiskusi

(11)

6

Solihatin (2007:4), mengemukakan bahwa: “pembelajaran koperatif

(cooperative learning) adalah suatu pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja

dalam kelompok–kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 –

6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah belajar dan bekerja dalam kelompok secara kolaboratif. Melalaui

pelaksanaan belajar kelompok ini akan merangsang siswa untuk bekerjasama dalam

kelompok, kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam

belajar. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian yang berjudul: ”Meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan

strategi cooperative learning tipe jigsaw pada mata pelajaran matematika di kelas IV

SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013”.

1.2Identifikasi Masalah

Sesuai dengan judul dan uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan,

maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Siswa kurang berminat mengikuti pelajaran matematika

2. Siswa menganggap pelajaran matematika membosankan, tidak menarik dan sulit

untuk dipahami.

3. Kurangnya pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru di kelas.

4. Hasil belajar matematika siswa rendah

(12)

7

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas peneliti membuat batasan masalah yaitu: “Meningkatkan Hasil Belajar siswa dengan Menggunakan Strategi Cooperative Learning Tipe Jigsaw pada mata pelajaran Matematika materi pokok pecahan di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok pecahan di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013 ?.

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa

dengan menggunakan strategi Cooperative Learning tipe Jigsaw pada mata pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok T.P. 2012/2013.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran

matematika materi pecahan.

(13)

8

3. Bagi peneliti, sebagai acuan dalam proses belajar mengajar pada masa mendatang.

(14)

99

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa penggunaan strategi

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan di kelas IV SD Negeri 111 Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan T.P. 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil temuan dan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Kepala sekolah SD Negeri 111 Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan untuk lebih memberikan perhatian terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah guna meningkatkan kemampuan guru melaksanakan tugas mengajar.

2. Para guru di SD Negeri 111 Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan berusaha untuk meningkatkan keterampilan mengajar dengan mengikuti berbagai pelatihan guna meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas mengajar.

3. Bagi siswa SD Negeri 111 Pidoli Dolok Kecamatan Panyabungan untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar guna meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran matematika.

4. Bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian dengan melibatkan lebih banyak lagi variabel penelitian, sehingga aspek lain yang diduga memiliki hubungan dengan penelitian ini dapat dianalisis sehingga memberikan hasil penelitian yang lebih sempurna.

(15)

100

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman. 2010. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaipul Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif/

Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. _____________. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksaran. Hujodo, Herman, 1998. Mengajar Belajar Matematika, Depdikbud, Jakarta. Ibrahim, Faridah. 2000. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi

Aksara.

Isjoni. 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Lie, Anita, 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia Widisarana Indonesia.

Makmun, Syamsudin Abin, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2009.

Miarso, Yusuf Hadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Nana, Syaodih. 2005. Perencana Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Russeffendi.E.T. 2007. Pengajaran Matematika Modern, Tarsito: Bandung. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

(16)

101

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar – Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soejadi, R. 2002. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Solihatin, Etin. 2007. Cooperative Learning. Jakarta: Rineka Cipta.

Suparman, Atwi. 2005. Desain Instruksional. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning (Teori & Aplikasinya). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryabrata, Sumadi. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.

Bandung:Rosda karya.

Yamin, Martinis. 2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Persada Press.

Referensi

Dokumen terkait

pubescens sebagai antibakteri penyebab penyakit diare serta untuk mengetahui senyawa fitokimia yang terkandung di dalam organ-organ tersebut.. Sampel diekstraksi dengan

Bahan finishing kayu yang dipakai pada penelitian ini adalah Propran Poly Urethane sebagai bahan finishing kayu pelarut minyak dan Impra Aqua sebagai bahan

MOTIVE AND IT’S INFLUENCE ON THE MAJOR CHARACTER’S BEHAVIOR IN DANIELLE STEEL’S REMEMBRANCE.. HUMANISTIC

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi cendawan Entomophthorales dan nematoda yang menginfeksi trips dan kutudaun pada tanaman mawar dan krisan di Balai

[r]

Dalam Pengajaran mikro mahasiswa melakukan praktik mengajar pada kelas kecil. Adapun yang berperan sebagai guru adalah mahasiswa sendiri dan yang berperan sebagai siswa adalah

[r]

[r]