• Tidak ada hasil yang ditemukan

MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR POWER TRAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR POWER TRAIN"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

ii

MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR POWER TRAIN

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2004

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ALAT BERAT KODE MODUL AMBR 011.20-1.A

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train ini digunakan sebagai panduan kegiatan belajar untuk membentuk salah satu kompetensi, yaitu : Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train. Modul ini dapat digunakan untuk peserta diklat Program Keahlian Teknik Alat Berat.

Modul ini memberikan latihan untuk mempelajari pekerjaan dasar power train. Modul ini terdiri atas sebelas kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang mengidentifikasi main clutch assy. Kegiatan belajar 2 membahas tentang mengidentifikasi direct/over drive transmission assy.

Kegiatan belajar 3 membahas tentang mengidentifikasi torque conventer assy. Kegiatan belajar 4 membahas tentang mengidentifikasi power shift transmission assy. Kegiatan belajar 5 membahas tentang mengidentifikasi transfer case. Kegiatan belajar 6 membahas tentang mengidentifikasi shifter.

Kegiatan belajar 7 membahas tentang mengidentifikasi axle dan suspension.

Kegiatan belajar 8 membahas tentang mengidentifikasi final drive. Kegiatan belajar 9 membahas tentang mengidentifikasi steering clutch/brake. Kegiatan belajar 10 membahas tentang mengidentifikasi air brake system, dan Kegiatan belajar 11 membahas tentang mengidentifikasi engine brake.

Yogyakarta, Desember 2004 Penyusun,

Tim Fakultas Teknik

Universitas Negeri Yogyakarta

(3)

iv

DAFTAR ISI MODUL

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN FRANCIS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

PETA KEDUDUKAN MODUL ... ix

PERISTILAHAN/GLOSARIUM ... x

I. PENDAHULUAN ... 1

A. DESKRIPSI ... 1

B. PRASYARAT ... 2

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ... 2

1. Petunjuk Bagi Siswa ... 2

2. Petunjuk Guru ... 3

D. TUJUAN AKHIR ... 3

E. KOMPETENSI ... 4

F. CEK KEMAMPUAN ... 14

II. PEMELAJARAN ... 16

A. RENCANA BELAJAR SISWA ... 17

B. KEGIATAN BELAJAR ... 17

1. Kegiatan Belajar 1 : Mengidentifikasi Main Clutch Assy ... 17

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 ... 17

b. Uraian Materi 1 ... 17

c. Rangkuman 1 ... 21

d. Tugas 1 ... 21

e. Tes Formatif 1 ... 21

f. Kunci Jawaban Formatif 1 ... 22

(4)

v

g. Lembar Kerja 1 ... 24

2. Kegiatan Belajar 2 : Mengidentifikasi Direct/Over Drive Transmission Assy ... 26

a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 ... 26

b. Uraian Materi 2 ... 26

c. Rangkuman 2 ... 40

d. Tugas 2 ... 41

e. Tes Formatif 2 ... 42

f. Kunci Jawaban Formatif 2 ... 43

g. Lembar Kerja 2 ... 45

3. Kegiatan Belajar 3 : Mengidentifikasi torque converter assy 46 Tujuan Kegiatan Belajar 3 ... 46

a. Uraian Materi 3 ... 46

b. Rangkuman 3 ... 50

c. Tugas 3 ... 51

d. Tes Formatif 3 ... 51

e. Kunci Jawaban Formatif 3 ... 52

f. Lembar Kerja 3 ... 55

4. Kegiatan Belajar 4 : Mengidentifikasi Power Shift Transmission Assy ... 57

a. Tujuan Kegiatan Belajar 4 ... 57

b. Uraian Materi 4 ... 57

c. Rangkuman 4 ... 64

d. Tugas 4 ... 65

e. Tes Formatif 4 ... 65

f. Kunci Jawaban Formatif 4 ... 66

g. Lembar Kerja 4 ... 69

(5)

vi

5. Kegiatan Belajar 5 : Mengidentifikasi Transfer Case assy .... 71

a. Tujuan Kegiatan Belajar 5 ... 71

b. Uraian Materi 5 ... 71

c. Rangkuman 5 ... 76

d. Tugas 5 ... 76

e. Tes Formatif 5 ... 76

f. Kunci Jawaban Formatif 5 ... 77

g. Lembar Kerja 5 ... 79

6. Kegiatan Belajar 6 : Mengidentifikasi Shifter ... 81

a. Tujuan Kegiatan Belajar 6 ... 81

b. Uraian Materi 6 ... 81

c. Rangkuman 6 ... 83

d. Tugas 6 ... 83

e. Tes Formatif 6 ... 83

f. Kunci Jawaban Formatif 6 ... 84

g. Lembar Kerja 6 ... 86

7. Kegiatan Belajar 7 : Mengidentifikasi Axle dan Suspension . 88 a. Tujuan Kegiatan Belajar 7 ... 88

b. Uraian Materi 7 ... 88

c. Rangkuman 7 ... 94

d. Tugas 7 ... 94

e. Tes Formatif 7 ... 94

f. Kunci Jawaban Formatif 7 ... 95

g. Lembar Kerja 7 ... 99

8. Kegiatan Belajar 8 : Mengidentifikasi Final Drive ...100

a. Tujuan Kegiatan Belajar 8 ...100

b. Uraian Materi 8 ...100

c. Rangkuman 8 ...107

(6)

vii

d. Tugas 8 ...108

e. Tes Formatif 8 ...108

f. Kunci Jawaban Formatif 8 ...109

g. Lembar Kerja 8 ...111

9. Kegiatan Belajar 9 : Mengidentifikasi Steering Clutch/Brake 112 a. Tujuan Kegiatan Belajar 9 ...112

b. Uraian Materi 9 ...112

c. Rangkuman 9 ...120

d. Tugas 9 ...120

e. Tes Formatif 9 ...120

f. Kunci Jawaban Formatif 9 ...121

g. Lembar Kerja 9 ...126

10. Kegiatan Belajar 10 : Mengidentikasi Air Brake System ...127

a. Tujuan Kegiatan Belajar 10 ...127

b. Uraian Materi 10 ...127

c. Rangkuman 10 ...133

d. Tugas 10 ...134

e. Tes Formatif 10 ...135

f. Kunci Jawaban Formatif 10 ...136

g. Lembar Kerja 10 ...138

11. Kegiatan Belajar 11 : Mengidentifikasi Engine Brake ...140

a. Tujuan Kegiatan Belajar 11 ...140

b. Uraian Materi 11 ...140

c. Rangkuman 11 ...143

d. Tugas 11 ...143

e. Tes Formatif 11 ...143

f. Kunci Jawaban Formatif 11 ...144

g. Lembar Kerja 11 ...146

(7)

viii

III. EVALUASI ...147

A. PERTANYAAN ...147

B. KUNCI JAWABAN ...149

C. KTIRERIA KELULUSAN ...156

IV. PENUTUP ...157

DAFTAR PUSTAKA ... 158

(8)

ix

PETA KEDUDUKAN MODUL

A. Diagram Pencapaian Kompetensi dan Peta Kedudukan Modul

Diagram ini menunjukkan tahapan urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada siswa dalam kurun waktu tiga tahun. Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train merupakan modul untuk membentuk kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train.

ABMR 011.03 -A

ABMR 011.04-A

ABMR 011.05-A

ABMR 011.07-A

ABMR 011.15-A

ABMR 011.08-A

ABMR 011.13-A

ABMR 011.10-A

ABMR 011.12-A ABMR 011.09-A ABMR 011.01-A ABMR 011.14-A

ABMR 011.02-1A

ABMR 011.21-A ABMR 011.20-A ABMR 011.17-A ABMR 011.19-A ABMR 011.16-A

ABMR 011.18-A

ABMR011.

11.1A

(9)

x

PERISTILAHAN / GLOSSARY

Air Brake System merupakan salah satu sistem rem yang sangat lazim digunakan pada kendaraan alat berat. Sistem ini bekerja menggunakan tekanan udara yang digunakan sebagai fluida kerjanya.

Differential (diferensial) merupakan komponen sistem pemindah tenaga yang berfungsi membedakan putaran roda kiri dan kanan untuk menghilangkan gejala slip/tertariknya roda belakang pada saat kendaraan berbelok.

Final Drive merupakan komponen sistem pemindah tenaga yang mempunyai fungsi : a) meneruskan tenaga/gaya pengendaraan dari axle shaft ke roda-roda penggerak, dan b) mereduksi kecepatan putar axle shaft sebagai upaya untuk meningkatkan momen putar pada roda.

Main Clutch (Kopling Utama) merupakan suatu komponen di dalam sistem pemindah tenaga, terletak di antara mesin dan transmisi, berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi agar perpindahan tenaga dan percepatan pada transmisi berlangsung dengan lembut.

Power Train (Sistem Pemindah Tenaga) merupakan sejumlah mekanisme dalam kendaraan yang berfungsi untuk meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh engine sampai ke roda-roda penggerak.

Shifter, juga disebut transmission control unit merupakan unit pengontrol yang berfungsi untuk mengatur posisi transmisi ke arah kecepatan maju, mundur, maupun netral.

(10)

xi

Torque converter merupakan suatu komponen power train yang bekerja secara hidrolis, yang berfungsi Memindahkan power engine (momen dan kecepatan) ke transmisi secara hidrolis. Torque Converter merupakan salah satu tipe kopling yang bekerja secara hidrolis, sehingga sering juga disebut sebagai fluid clutch.

Transfer merupakan salah satu komponen dalam sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk meneruskan tenaga putaran dari poros output transmisi ke axle shaft (poros roda) depan dan belakang dengan menggunakan roda gigi transfer sebagai perantara.

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI

Modul Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat melakukan Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train secara efektif, efisien dan aman. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi : (a) mengidentifikasi main clutch assy, (b) mengidentifikasi direct/over drive transmission assy, (c) mengidentifikasi torque conventer assy, (d) mengidentifikasi power shift transmission assy, (e) mengidentifikasi transfer case, (f) mengidentifikasi shifter, (g) mengidentifikasi axle dan suspension, (h) mengidentifikasi final drive, (i) mengidentifikasi steering clutch/brake, (j) mengidentifikasi air brake system, dan (k) mengidentifikasi engine brake.

Modul ini terdiri atas sebelas kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang mengidentifikasi main clutch assy. Kegiatan belajar 2 membahas tentang mengidentifikasi direct/over drive transmission assy. Kegiatan belajar 3 membahas tentang mengidentifikasi torque conventer assy. Kegiatan belajar 4 membahas tentang mengidentifikasi power shift transmission assy. Kegiatan belajar 5 membahas tentang mengidentifikasi transfer case. Kegiatan belajar 6 membahas tentang mengidentifikasi shifter. Kegiatan belajar 7 membahas tentang mengidentifikasi axle dan suspension. Kegiatan belajar 8 membahas tentang mengidentifikasi final drive. Kegiatan belajar 9 membahas tentang mengidentifikasi steering clutch/brake. Kegiatan belajar 10 membahas tentang mengidentifikasi air brake system, dan Kegiatan belajar 11 membahas tentang mengidentifikasi engine brake.

Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat memahami cara Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train.

(12)

2 B. PRASYARAT

Sebelum mempelajari modul AMBR 011.20-1.A (Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train) ini, peserta didik terlebih dahulu harus menyelesaikan dan menguasai semua kompetensi yang terdapat dalam modul AMBR 011.03-A, AMBR 011.04-A, AMBR 011.05-A, AMBR 011.07- A, AMBR 011.15-A, AMBR 011.08-A, AMBR 011.13-A, AMBR 011.10-A, AMBR 014.03-A, AMBR 011.01-A, AMBR 011.09-A, dan AMBR 011.12-A dan modul-modul sebelumnya.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :

a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar.

b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi- materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini :

1). Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.

2). Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.

3). Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.

4). Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.

(13)

3

5). Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.

6). Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.

d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan pemelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:

a. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar.

b. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.

c. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan peserta diklat mengenai proses belajar peserta diklat.

d. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

D. TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini peserta diklat diharapkan mampu :

1. Mengidentifikasi Main Clutch Assy,

2. Mengidentifikasi Direct/Over Drive Transmission Assy, 3. Mengidentifikasi Torque Conventer Assy,

4. Mengidentifikasi Power Shift Transmission Assy, 5. Mengidentifikasi Transfer Case,

(14)

4 6. Mengidentifikasi Shifter,

7. Mengidentifikasi Axle dan Suspension, 8. Mengidentifikasi Final Drive,

9. Mengidentifikasi Steering Clutch/Brake, 10. Mengidentifikasi Air Brake System, dan 11. Mengidentifikasi Engine Brake.

E. KOMPETENSI

Modul AMBR 011.20-1.A membentuk subkompetensi: (a) mengidentifikasi main clutch assy, (b) mengidentifikasi direct/over drive transmission assy, (c) mengidentifikasi torque conventer assy, (d) mengidentifikasi power shift transmission assy, (e) mengidentifikasi transfer case, (f) mengidentifikasi shifter, (g) mengidentifikasi axle dan suspension, (h) mengidentifikasi final drive, (i) mengidentifikasi steering clutch/brake, (j) mengidentifikasi air brake system, dan (k) mengidentifikasi engine brake yang merupakan unsur untuk membentuk kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Dasar Power Train.

Uraian subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.

(15)

5

KOMPETENSI : Melaksanakan pekerjaan dasar power train

KODE : ABMR 011.20-1.A

DURASI PEMELAJARAN : 180 Jam @ 45 menit

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1. Mengidentifikasi main clutch assy

? Fungsi komponen main clutch assy alat berat dijelaskan

? Prinsip dan konstruksi main clutch assy digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen main clutch assy dijelaskan

? Main clutch assy dibongkar dan dirakit pada simulator

? Mengidentifikasi komponen main cluch

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi main clutch assy

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit main clutch assy

? Membongkar dan merakit main clutch assy

? Membongkar dan merakit main clutch assy

(16)

6

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

2. Mengidentifikasi direct/over drive transmission assy

? Fungsi komponen direct/over drive transmission assy alat berat dijelaskan

? Prinsip dan

konstruksi direct/over drive transmission assy digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen direct/over drive transmission assy dijelaskan

? Direct/over drive transmission assy dibongkar dan dirakit pada simulator

? Mengidentifikasi komponen direct/over drive transmission assy

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi

direct/over drive transmission assy

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit

direct/over drive transmission assy

? Membongkar dan merakit direct/over drive transmission assy

? Membongkar dan merakit direct/over drive transmission assy

(17)

7

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

3. Mengidentifikasi torque converter assy

? Fungsi komponen torque converter assy alat berat dijelaskan

? Prinsip dan konstruksi torque converter assy digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen torque converter assy dijelaskan

? Torque converter assy dibongkar dan dirakit pada simulator

? Mengidenf\tifikasi torque concerter

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi torque concerter

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit torque concerter

? Membongkar dan merakit torque concerter

? Membongkar dan merakit torque concerter

(18)

8

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

4. Mengidentifikasi power shift transmission assy

? Fungsi komponen power shift transmission assy alat berat dijelaskan

? Prinsip dan konstruksi power shift transmission assy digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen power shift

transmission assy dijelaskan

? Power shift transmission assy dibongkar dan dirakit pada simulator

? Mengidentifikasi komponen power shift transmission assy

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi power shift

transmission assy

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit power shift

transmission assy

? Membongkar dan merakit power shift transmission assy

? Membongkar dan merakit power shift transmission assy

(19)

9

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

5. Mengidentifikasi transfer case

? Fungsi komponen transfer case alat berat dijelaskan

? Prinsip dan

konstruksi transfer case digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen transfer case dijelaskan

? Transfer case

dibongkar dan dirakit pada simulator

? Mengidentifikasi komponen transfer case

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi

transfer case

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit transfer case

? Membongkar dan merakit transfer case

? Membongkar dan merakit transfer case

6. Mengidentifikasi

shifter ? Fungsi komponen shifter alat berat dijelaskan

? Prinsip dan konstruksi shifter digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen shifter dijelaskan

? Shifter dibongkar dan dirakit pada

simulator

? Mengidenfitifikasi

shifter ? Membongkar dan

merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi shifter

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit shift

? Membongkar dan merakit shifter

? Membongkar dan merakit shifter

(20)

10

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

7. Mengidentifikasi axle dan

suspension

? Fungsi komponen axle dan suspension alat berat dijelaskan

? Prinsip dan konstruksi axle dan suspension digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen axle dan suspension dijelaskan

? Axle dan suspension dibongkar dan dirakit pada simulator

? Mengidentifikasi komponen axle dan suspension

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi axle dan suspension

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit axle dan suspension

? Membongkar dan merakit axle dan suspension

? Membongkar dan merakit axle dan suspension

8. Mengidentifikasi

final drive ? Fungsi komponen final drive alat berat dijelaskan

? Prinsip dan konstruksi final drive

digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen final drive dijelaskan

? Final drive dibongkar dan dirakit pada simulator

? Mengidentifikasi

komponen final drive ? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi final drive

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit final drive

? Membongkar dan merakit final drive

? Membongkar dan merakit final drive

(21)

11

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

9. Mengidentifikasi steering clutch / brake

? Fungsi komponen steering clutch / brake alat berat dijelaskan

? Prinsip dan konstruksi steering clutch / brake digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen steering clutch / brake dijelaskan

? Steering clutch / brake dibongkar dan dirakit pada

simulator

? Mengidenf\tifikasi steering clutch / brake

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi

steering clutch / brake

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit steering clutch / brake

? Membongkar dan merakit steering clutch / brake

? Membongkar dan merakit steering clutch / brak

(22)

12

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

10. Mengidentifikasi air brake system

? Fungsi komponen air brake system alat berat dijelaskan

? Prinsip dan konstruksi air brake system digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen air brake system dijelaskan

? Air brake system dibongkar dan dirakit pada simulator

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu memperhatika n K3

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi air brake system

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit air brake system

? Membongkar dan merakit air brake system

? Membongkar dan merakit air brake system

(23)

13

MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

11. Mengidentifikasi engine brake

? Fungsi komponen engine brake alat berat dijelaskan

? Prinsip dan konstruksi engine brake

digambarkan

? Cara kerja masing- masing komponen engine brake dijelaskan

? Engine brake

dibongkar dan dirakit pada simulator

? Mengidenf\tifikasi engine brake

? Membongkar dan merakit selalu mengacu pada SOP

? Dalam bekerja selalu

memperhatikan K3

? Memahami prinsip kerja dan kontruksi engine brake

? Memahami prosedur mebongkar dan merakit engine brake

? Membongkar dan merakit engine brake

? Membongkar dan merakit engine brake

(24)

14 F. CEK KEMAMPUAN

Sebelum mempelajari modul AMBR 011.20-1.A, isilah dengan cek list (?) kemampuan yang telah dimiliki peserta diklat dengan sikap jujur dan dapat dipertanggung jawabkan :

Jawaban

Sub Kompetensi Pernyataan

Ya Tidak Bila jawaban ‘Ya’, kerjakan 1. Mengidentifikasi

Main Clutch Assy. 1. Saya mampu menjelaskan tentang Main Clutch

Assy. Soal Tes Formatif 1.

2. Mengidentifikasi Direct/Over Drive Transmission Assy.

2. Saya mampu menjelaskan tentang Direct/Over

Drive Transmission Assy. Soal Tes Formatif 2.

3. Mengidentifikasi Torque Conventer Assy.

3. Saya mampu menjelaskan tentang Torque

Conventer Assy. Soal Tes Formatif 3.

4. Mengidentifikasi Power Shift Transmission Assy.

4. Saya mampu menjelaskan tentang Power Shift

Transmission Assy. Soal Tes Formatif 4.

5. Mengidentifikasi Transfer Case.

5. Saya mampu menjelaskan tentang Transfer Case. Soal Tes Formatif 5.

6. Mengidentifikasi

Shifter. 6. Saya mampu menjelaskan tentang Shifter. Soal Tes Formatif 6.

(25)

15

Jawaban

Sub Kompetensi Pernyataan

Ya Tidak Bila jawaban ‘Ya’, kerjakan 7. Mengidentifikasi

Axle dan Suspension.

7. Saya mampu menjelaskan tentang Axle dan

Suspension. Soal Tes Formatif 7.

8. Mengidentifikasi

Final Drive. 8. Saya mampu menjelaskan tentang Final Drive. Soal Tes Formatif 8.

9. Mengidentifikasi Steering

Clutch/Brake.

9. Saya mampu menjelaskan tentang Steering

Clutch/Brake. Soal Tes Formatif 9.

10. Mengidentifikasi

Air Brake System. 10. Saya mampu menjelaskan tentang Air Brake

System. Soal Tes Formatif 10.

11. Mengidentifikasi

Engine Brake. 11. Saya mampu menjelaskan tentang Engine Brake. Soal Tes Formatif 11.

Apabila peserta diklat menjawab Tidak, pelajari modul ini

(26)

16

BAB II PEMELAJARAN

A. RENCANA BELAJAR

Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.

Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat

Belajar Alasan

Perubahan Paraf Guru 1. Mengidentifikasi Main

Clutch Assy.

2. Mengidentifikasi Direct/Over Drive Transmission Assy.

3. Mengidentifikasi Torque Conventer Assy.

4. Mengidentifikasi Power Shift Transmission Assy.

5. Mengidentifikasi Transfer Case.

6. Mengidentifikasi Shifter.

7. Mengidentifikasi Axle dan Suspension.

8. Mengidentifikasi Final Drive.

9. Mengidentifikasi Steering Clutch/Brake.

10. Mengidentifikasi Air Brake System.

11. Mengidentifikasi Engine Brake.

(27)

17 B. KEGIATAN BELAJAR

1. Kegiatan Belajar 1 : Mengidentifikasi Main Clutch Assy a. Tujuan Kegiatan Belajar 1

1) Peserta diklat dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi main clutch assy.

2) Peserta diklat dapat menjelaskan prosedur pembongkaran dan perakitan main clutch assy.

b. Uraian Materi 1

MAIN CLUTCH (KOPLING UTAMA) Fungsi clutch :

1) Meneruskan/memutuskan tenaga dari engine ke transmisi sehingga memungkinkan kendaraan untuk bergerak/berjalan ataupun berhenti.

2) Untuk mempermudah melakukan perpindahan kecepatan (transmission shifting) dan saat perlambatan/pengereman.

3) Memungkinkan kendaraan berhenti tanpa harus mematikan engine, sementara gigi transmisi tetap terpasang/masuk.

Tipe-tipe Main Clutch : 1) Dry Type (Tipe Kering)

Kontak antara plate terjadi di dalam udara dan panas yang terjadi akibat gesekan dilepas ke udara, sehingga struktur lebih simpel dan kebocoran oli tidak ada.

2) Wet Type (Tipe Basah)

Kontak antara plate terjadi di dalam oli untuk mengurangi keausan plate dan panas yang terjadi akibat gesekan dilepas di dalam oli.

(28)

18

Tipe kopling berdasarkan banyaknya disc : 1) Single disc type (digunakan pada forklift), 2) Double disc type, dan

3) Multi disc type (3 atau lebih disc).

Konstruksi Main Clutch

Clutch terdiri dari bos, disc plate, permukaan clutch, damper spring dan damper plate. Permukaan clutch terbuat dari bahan wooven, molded dan sintered alloy yang dipasang dengan paku keling pada kedua permukaan disc. Pada permukaan clutch yang bergesekan terdapat alur untuk mendapatkan variasi pertemuan pada saat engage. Agar pada saat engage secara rata dan perlahan, maka pada disc dilengkapi dengan cushion plate.

Gambar 1. Konstruksi Main Clutch

Prinsip Kerja Main Clutch

Disc plate dipaku keling terhadap boss yang berhubungan pada transmission drive shaft. Coil spring dipasang untuk mencegah terjadinya shock waktu berputar pada saat meneruskan putaran ke drive shaft sewaktu clutch engage. Dengan demikian getaran

(29)

19

torsional (puntiran) dari crankshaft berkurang dan menghilangkan suara pada transmission pada saat unit berjalan pada kecepatan normal.

Jika torque transmitting capacity dari clutch kurang dari maksimum engine, maka maksimum torque yang diterima transmisi tidak akan maksimum sebagai akibat terjadinya slip pada clutch.

Jika kapasitas clutch lebih besar dari engine maka akan mengakibatkan engine stall.

a. Clutch Engage b. Clutch Dis-engage Gambar 2. Prinsip Kerja Clutch

Sebagai catatan, kapasitas clutch ditentukan oleh : (1) Tekanan spring, (2) Koefisien gesek, (3) Diameter dari clutch disc, dan (4) Jumlah clutch disc yang digunakan.

Prosedur Pembongkaran dan Perakitan Main Clutch Assy Prosedur Pembongkaran

1) Melepas transmission assembly dari transfer case.

2) Melepas output shaft dan cover

a) Melepas baut pengikat dan melepaskan speedometer output shaft.

b) Menggunakan baut (? thread = 12 mm, pitch = 1,75 mm) sebagai puller untuk melepas cover.

(30)

20 3) Melepas speedometer drive gear

Melepas baut pengikat, kemudian melepas speedometer drive gear.

4) Melepas input shaft cage dan gear

a) Melepas baut pengikat, kemudian dengan menggunakan baut (? thread = 12 mm, pitch = 1,75 mm) untuk melepaskan input shaft cage dan gear. Perhatikan arah pemasangan gear.

b) Melepas snap ring, kemudian menarik keluar bearing dari cage.

5) Melepas cover dan brake assembly

a) Melepas cover dan brake assembly dengan cara melepas baut pengikat cover.

b) Melepas brake assembly.

6) Melepas coupling assembly

a) Melepas baut pengikat dan holder untuk melepas coupling assembly.

b) Melepas baut pengikat, kemudian melepas plate dari coupling.

Prosedur Perakitan dan Spesifikasi

1) Urutan pemasangan berlawanan dengan urutan pembongkaran.

2) Sebelum pemasangan, bersihkan seluruh bagian dan berikan pelumas pada setiap bagian yang bergesekan sebelum pemasangan.

3) Momen pengencangan baut pengikat 926,7 ? 102,9 Nm (94,5 ? 10,5 kgm).

(31)

21 c. Rangkuman 1

1) Fungsi clutch adalah : a) Meneruskan/memutuskan tenaga dari engine ke transmisi sehingga memungkinkan kendaraan untuk bergerak/berjalan ataupun berhenti, b) mempermudah melakukan perpindahan kecepatan (transmission shifting) dan saat perlambatan/pengereman, dan c) Memungkinkan kendaraan berhenti tanpa harus mematikan engine.

2) Tipe-tipe Main Clutch dibedakan menjadi dua, yaitu tipe kering (dry type) dan tipe basah (wet type).

3) Tipe kopling berdasarkan banyaknya disc : a) Single disc type (digunakan pada forklift), b) Double disc type, dan c) Multi disc type (3 atau lebih disc).

4) Clutch terdiri dari bos, disc plate, permukaan clutch, damper spring dan damper plate. Permukaan clutch terbuat dari bahan wooven, molded dan sintered alloy yang dipasang dengan paku keling pada kedua permukaan disc. Pada permukaan clutch yang bergesekan terdapat alur untuk mendapatkan variasi pertemuan pada saat engage. Agar pada saat engage secara rata dan perlahan, maka pada disc dilengkapi cushion plate.

5) Kapasitas clutch ditentukan oleh : a) Tekanan spring, b) Koefisien gesek, c) Diameter dari clutch disc, dan d) Jumlah clutch disc yang digunakan.

d. Tugas 1

Jelaskan fungsi komponen-komponen dari sebuah disc clutch dengan singkat dan jelas!

e. Tes Formatif 1

1) Jelaskan prinsip kerja dan konstruksi main clutch assy!

2) Jelaskan prosedur pembongkaran dan perakitan main clutch assy!

(32)

22 f. Kunci Jawaban Formatif 1

1) Prinsip Kerja dan Konstruksi Main Clutch Assy : Konstruksi Main Clutch

Clutch terdiri dari bos, disc plate, permukaan clutch, damper spring dan damper plate. Permukaan clutch terbuat dari bahan wooven, molded dan sintered alloy yang dipasang dengan paku keling pada kedua permukaan disc. Pada permukaan clutch yang bergesekan terdapat alur untuk mendapatkan variasi pertemuan pada saat engage. Agar pada saat engage secara rata dan perlahan, maka pada disc dilengkapi dengan cushion plate.

Prinsip Kerja Main Clutch

Engage : Aliran oli bertekanan diatur oleh transmission control valve masuk melalui port A menekan piston dan melawan kekuatan spring/pegas, sehingga susunan disc dan plate akan merapat (engage). Karena piston dan plate diikat oleh pin ke transmission housing, maka disc akan menekan ring gear untuk tidak berputar.

(33)

23

Dis-engage : Aliran oli bertekanan didrain lewat control valve dimana return spring mendorong piston ke posisi semula dan oli kembali ke case melalui port A.

2) Prosedur Pembongkaran dan Perakitan Main Clutch Assy

Prosedur Pembongkaran

a) Melepas transmission assembly dari transfer case.

b) Melepas output shaft dan cover c) Melepas speedometer drive gear d) Melepas input shaft cage dan gear e) Melepas cover dan brake assembly f) Melepas coupling assembly

Prosedur Perakitan

a) Urutan pemasangan berlawanan dengan urutan pembongkaran.

b) Sebelum pemasangan, bersihkan seluruh bagian dan berikan pelumas pada setiap bagian yang bergesekan sebelum pemasangan.

c) Momen pengencangan baut pengikat 926,7 ? 102,9 Nm (94,5 ? 10,5 kgm).

(34)

24 g. Lembar Kerja 1

1) Alat dan Bahan

a) Unit main clutch assembly b) Alat-alat tangan

c) Kunci momen 2) Keselamatan Kerja

a) Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya.

b) Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang telah ada seperti pada modul.

c) Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.

d) Bila perlu mintalah buku manual dari ban yang menjadi training object.

3) Langkah Kerja

a) Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.

b) Lakukan prosedur kerja, sesuai dengan prosedur yang telah ada pada modul.

c) Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti.

d) Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas.

e) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.

f) Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah digunakan kepada petugas.

(35)

25 4) Tugas

a) Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas !

b) Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan 1 !

(36)

45

2. Kegiatan Belajar 2 : Mengidentifikasi Direct Drive Transmission Assy

a. Tujuan Kegiatan Belajar 2

1) Peserta diklat dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi direct/over drive transmission assy.

2) Peserta diklat dapat menjelaskan prosedur pembongkaran dan perakitan direct/over drive transmission assy.

b. Uraian Materi 2

DIRECT DRIVE TRANSMISSION ASSY

Direct drive transmission berfungsi untuk merubah arah gerak maju mundur dan kecepatan dari unit.

DIRECT DRIVE TRANSMISSION

Transmisi Mekanis Transmisi Hidrolis

(Torqflow Transmission)

Sliding Selective Type

Constantmesh Type

Syncronmesh Type

Planetary Gear System (Single Disc)

Clutch Pack System (Multiple Disc

System) Single Pinion

Type

Double Pinion Type

Gambar 3. Klasifikasi Direct Drive Transmission

Berdasarkan gambar di atas, Transmisi pada kendaraan alat berat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1) Transmisi mekanis, dan 2) Transmisi hidrolis (Torqflow transmission).

Tipe transmisi mekanis diklasifikasikan menjadi tiga jenis : 1) Sliding selective type, 2) Constantmesh type, dan 3) Syncronmesh type.

(37)

45 1) Sliding Selective Type

Konstruksi dari sliding selective type transmission dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4. Sliding Selective Transmission

2) Constantmesh Type

Konstruksi dari constantmesh type transmission dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 5. Constantmesh Type

(38)

45 3) Syncronmesh Type

Konstruksi dari syncronmesh type transmission dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 6. Syncronmesh Type

Bos Gear (7) terikat pada torque shaft (4) dan bergigi pada lingkaran luar, dimana gigi tersebut berhubungan dengan gigi- gigi yang terdapat pada bagian dalam clutch (6).

Key (5) disisipkan pada alurnya pada bos gear (7). Jadi bos gear terpasang di clutch dengan setiap tonjolan tengah-tengah key berhubungan dengan alur di dalam clutch dan ditekan dengan gaya syncronizing spring.

Pada setiap balk ring (2) terdapat 3 coakan dimana key terikat, jika torque shaft berputar, bos gear, key, clutch dan syncronizing spring akan berputar pula dengan kecepatan yang sama dengan torque shaft.

Jika H-L lever digerakkan ke posisi H atau L, bos gear, key, clutch dan balk ring berputar bebas sampai aksi syncronizing dimulai.

(39)

45

Prinsip Kerja Direct Transmission (Mekanis)

Pada transmisi sliding selective type dan constan mesh type, terjadi bunyi/suara yang cukup keras pada saat pertemuan gigi atau terjadi kontak pada waktu sliding gear atau dog clutch bertemu dengan gigi-gigi transmisi. Hal ini disebabkan pertautan gigi-gigi transmisi tidak bertepatan dengan kecepatan putarnya.

Untuk mengurangi gangguan tersebut digunakan syncron mesh mechanism yang menyebabkan pertemuan gigi secara cepat dan sama dengan kecepatannya. Transmisi syncronmesh type digunakan pada forklift untuk mempertinggi kemampuan unit.

1) Saat tuas H-L berpindah dari kecepatan tinggi ke rendah.

Pada tahap ini, bos gear, key, clutch dan balk ring berputar dengan kecepatan yang sama dengan torque shaft, tetapi gigi L berputar lebih lambat dari torque shaft.

2) Saat tuas pemindah digerakkan dari netral ke kecepatan rendah.

Sesaat clutch dan key bertemu satu sama lain pada tengah- tengah tonjolan dan terikat menjadi satu unit oleh per penyesuai (syncronizing spring), sehingga tenaga diteruskan ke balk ring melalui clutch dan key.

Gambar 7. Kerja Unit Syncronmesh Tahap II

Jika clutch, key dan balk ring bergerak bersama-sama ke arah gigi L cluster, mengakibatkan balk ring bertemu dengan

(40)

45

tonjolan pada gigi L, sehingga terjadi gesekan diantaranya, mengakibatkan putaran gigi L cluster bertambah cepat.

Gambar 8. Kerja Unit Syncronmesh Tahap III

Dengan demikian balk ring akan terseret oleh gigi L cluster berputar dengan kecepatan rendah, kemudian key akan berhubungan dengan ujung luar dari balk ring. Pada kondisi ini gigi-gigi pada clutch gear dan balk ring terikat satu sama lain.

3) Tahap lanjut dari syncronizing.

Bila clutch lebih jauh terdorong oleh tuas H-L, key akan terlepas dari terikatnya dengan tonjolan dari clutch, sehingga hanya clutchnya saja yang bergerak.

Bentuk tirus dari gigi bagian dalam clutch dan balk ring mempengaruhi satu sama lain, karena untuk menghindari pertemuan antara gigi clutch dan gigi balk ring, dengan demikian clutch dan balk ring bergabung satu sama lain dengan bentuk tirusnya. Sehingga torque yang diteruskan dari clutch, balk ring dan gigi L cluster yang dipercepat sampai kecepatannya sama dengan kecepatan clutch.

4) Akhir dari syncronizing.

Jika clutch dan gigi L cluster terikat satu sama lain lebih lanjut, stop ring tidak akan terseret lagi oleh gigi L dimana sebelumnya ring berputar bebas, setelah gigi bagian dalam

(41)

45

clutch bergerak sepanjang bentuk tirus sampai bergabung dengan gigi L cluster.

Gambar 9. Akhir dari Syncronizing

Torqflow Transmission

Torqflow transmission adalah suatu sistem pemindahan tenaga (daya dan putaran) dengan menggunakan oli sebagai pengendali atau disebut juga hydraulic control transmission. Dalam sistem ini untuk memindahkan speed satu, speed dua, maju mundur dan sebagainya, dilakukan secara hidrolis.

Fungsi torqflow transmission sama dengan fungsi sistem transmisi pada umumnya, yaitu untuk mengatur kecepatan kendaraan, baik maju maupun mundur. Torqflow transmission terletak antara torque converter dan bevel gear system, dimana input shaftnya didapatkan dari universal joint dan output shaftnya berupa pinion gear.

Konstruksi Torqflow Transmission

Konstruksi torqflow transmission dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(42)

45

Gambar 10. Konstruksi Torqflow Transmission

Torqflow transmission pada umumnya adalah jenis planetary gear system, dimana pada torqflow transmission dengan multiple disc system, planetary gear disusun dalam rangkaian clutch (clutch pack).

Planetary gear system ada dua macam, yakni : 1) single pinion type, dan 2) double pinion type.

Bagian-bagian utama planetary gear system :

(43)

45

Sun gear, ring gear, planet pinion, dan planet carrier. Perbedaan antara single pinion type dan double pinion type adalah pada jumlah planet pinion. Single pinion type menggunakan 3 (tiga) buah planet pinion, sedangkan double pinion type menggunakan 6 (enam) buah planet pinion.

Prinsip Kerja Planetary Gear System Single Pinion Type adalah sebagai berikut :

1) Ring gear ditahan

Gambar 11. Ring Gear Ditahan

Sun gear (A) berputar searah jarum jam, dan memutar planet pinion (B). karena ring gear (C) ditahan, maka planet pinion akan mengelilingi ring gear, sehingga hasil putaran dari carrier searah dengan sun gear. Carrier akan mengikuti putaran planet pinion, karena carrier terpasang menjadi satu dengan sumbu planet pinion. Sun gear sebagai input dan carrier sebagai outputnya, dengan hasil putaran searah.

2) Carrier ditahan

Sun gear berputar searah jarum jam, memutar planet pinion (B) dengan arah yang berlawanan. Ring gear tidak ditahan (bebas) sehingga planet pinion berputar pada sumbunya dan sekaligus berevolusi mengelilingi sambil membawa ring gear dengan arah putaran berlawanan dengan putaran sun gear.

(44)

45

Gambar 12. Carrier Ditahan

Carrier ditahan sehingga tidak ikut berputar. Sun gear berfungsi sebagai input, dan ring gear sebagai output, maka putaran output berlawanan dengan putaran input nya.

Prinsip Kerja Double Pinion Type :

Sistem ini menggunakan 6 (enam) buah planet pinion. Apabila ring gear ditahan, putaran sun gear (searah putaran jarum jam) akan memutar planet pinion (B) dengan arah berlawanan. Planet pinion gear (B) akan memutar planet pinion gear (E) dengan arah yang berlawanan pula. Carrier yang terpasang pada planet pinion gear (E) ikut berputar searah dengan putaran sun gear. Sun gear sebagai input dan carrier berfungsi sebagai output, dengan demikian didapatkan putaran input dan output yang searah.

Gambar 13. Double Pinion Type

(45)

45

Prinsip Kerja Torqflow Transmission

Dalam torqflow transmission (multiple disc system), transmisi disusun dari beberapa clutch pack dengan perbandingan jumlah gigi untuk setiap clutch pack berbeda sesuai tingkatan (posisi) kecepatan yang diinginkan.

Proses pengaturan tingkat (posisi) kecepatan dilakukan dengan cara menahan (mengengage-kan) salah satu clutch (forward/reverse).

Engage : Aliran oli bertekanan diatur oleh transmission control valve masuk melalui port A menekan piston dan melawan kekuatan spring/pegas, sehingga susunan disc dan plate akan merapat (engage). Karena piston dan plate diikat oleh pin ke transmission housing, maka disc akan menekan ring gear untuk tidak berputar.

Dis-engage : Aliran oli bertekanan didrain lewat control valve dimana return spring mendorong piston ke posisi semula dan oli kembali ke case melalui port A.

a. Clutch Engage b. Clutch Dis-engage Gambar 14. Prinsip Kerja Clutch Pack

Power Transmitting Line (arah penyaluran tenaga pada setiap posisi percepatan) :

1) Forward, 1st speed

(46)

45

Apabila input shaft berputar dan F clutfh di-engagekan, maka carrier yang langsung berhubungan dengan carrier R dan output shaft akan berputar searah dengan input, sedangkan reverse clutch berputar slip saja.

Gambar 15. Posisi 1st Forward

2) Reverse, 1st speed

Apabila R clutch di-engagekan, maka carrier R yang langsung berhubungan dengan output akan berputar berlawanan dengan input shaft, sedangkan F clutch berputar selip saja.

Gambar 16. Posisi 1st Reverse

(47)

45

Prosedur Pembongkaran dan Perakitan Torqflow Transmission

Pembongkaran Cage and Reverse Carrier Assembly

Gambar 18. Bagian-bagian Cage dan Reverse Carrier Assembly

1) Melepas forward sun gear

Melepas snap ring (1), sun gear (2), kemudian melepas spacer (3).

2) Melepas reverse sun gear dan shaft Melepas sun gear (4) dan shaft (5).

3) Melepas cage dan cage assembly

Melepas cage (6), snap ring (7), kemudian melepas cage assembly (8).

Memasang cage dan reverse carrier assembly

Melapisi bagian-bagian komponen yang bergesekan dengan oli sebelum pemasangan.

1) Memasang cage assembly

a) Memasang spacer (10) pada reverse carrier assembly (9)

(48)

45

b) Memasang bearing (11) pada cage assembly (8).

c) Memasang seal ring (12), memasang cage assembly dan menguncinya dengan snap ring (7).

2) Memasang cage dan shaft

Memasang seal ring (13), kemudian memasang cage (6) dan shaft (5).

3) Memasang reverse sun gear dan forward sun gear

Memasang reverse sun gear (4), dan pastikan bahwa sun gear benar-benar terpasang rapat pada planetary gear, memasang spacer (3), memasang forward sun gear (2) dan menguncinya dengan snap ring (1).

Membongkar 1st dan 2nd speed carrier assembly 1) Melepas low sun gear

Melepas snap ring (1) dan low sun gear (2), kemudian melepas spacer (3).

2) Melepas 2nd speed carrier assembly

Melepas 2nd speed carrier assembly (4), dan melepas baut pengunci dan cage (5).

Gambar 19. Bagian-bagian Speed Carrier Assembly 3) Melepas 2nd speeding gear dan 1st speed carrier assembly

a) Melepas 2nd speed ring gear dan 1st speed carrier assembly (6) dari shaft,

b) Melepas snap ring (7) dan ring gear (8).

(49)

45 4) Melepas shaft assembly

a) Melepas snap ring (10) dari shaft (9)

b) Melepas 1st speed sun gear (11) dan spacer (12).

Perakitan 1st speed dan 2nd speed carrier assembly Langkah perakitan berlawanan dengan urutan pembongkaran.

Melapisi bagian-bagian komponen yang bergesekan dengan oli sebelum pemasangan.

Pembongkaran High Rotating Clutch Assembly

Gambar 20. Bagian-bagian High Rotating Clutch Assembly

1) Melepas shaft assembly

Melepas baut pengikat dan melepas shaft assembly (1).

2) Melepas spring, disc dan plate

Melepas wave spring (2), disc (3), plate (4) dengan urut.

Spring : 4 pcs, disc : 4 pcs, plate : 3 pcs.

3) Melepas sun gear

Melepas snap ring (5), dan melepas sun gear (6).

4) Melepas cage assembly

a) Perhatikan tanda pada cage (7) dan carrier (8).

b) Melepas bearing (9) bersama dengan cage.

5) Melepas planetary gear (10), lihat detail pada pembongkaran planetary gear.

(50)

45

Pemasangan High Rotating Clutch Assembly

Langkah perakitan berlawanan dengan urutan pembongkaran.

Melapisi bagian-bagian komponen yang bergesekan dengan oli sebelum pemasangan.

Pembongkaran Planetary Gear

Gambar 21. Bagian-bagian Planetary Gear

1) Menarik shaft (2) dari planetary carrier assembly (1) dan melepas ball (3). Melepas thrust washer (4), gear (5), thrust washer dengan urut (6).

2) Menarik bearing (7) dari gear (5).

Perakitan Planetary Gear

Langkah perakitan berlawanan dengan urutan pembongkaran.

Melapisi bagian-bagian komponen yang bergesekan dengan oli sebelum pemasangan.

c. Rangkuman 2

Direct drive transmission berfungsi untuk merubah arah gerak maju mundur dan kecepatan dari unit.

Transmisi pada kendaraan alat berat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : 1) Transmisi mekanis, dan 2) Transmisi hidrolis (Torqflow transmission). Tipe transmisi mekanis diklasifikasikan menjadi tiga

(51)

45

jenis :1) Sliding selective type, 2) Constant mesh type, dan 3) Syncronmesh type.

Pada transmisi sliding selective type dan constan mesh type, terjadi bunyi/suara yang cukup keras pada saat pertemuan gigi atau terjadi kontak pada waktu sliding gear atau dog clutch bertemu dengan gigi-gigi transmisi. Hal ini disebabkan pertautan gigi-gigi transmisi tidak bertepatan dengan kecepatan putarnya.

Pada transmisi syncronmesh, hal tersebut tidak terjadi, karena pertautan gigi-gigi transmisi terjadi dengan melalui beberapa tahap untuk memperoleh putaran yang seragam dan proses pertautan yang halus.

Torqflow transmission adalah suatu sistem pemindahan tenaga (daya dan putaran) dengan menggunakan oli sebagai pengendali atau disebut juga hydraulic control transmission. Dalam sistem ini untuk memindahkan speed satu, speed dua, maju mundur dan sebagainya, dilakukan secara hidrolis.

Terdapat dua jenis torqflow transmission, yaitu : 1) Planetary gear system, dan 2) clutch pack system (untuk multiple disc system).

Proses pengaturan tingkat (posisi) kecepatan dilakukan dengan cara menahan (mengengage-kan) salah satu clutch (forward/reverse).

d. Tugas 2

1) Jelaskan prinsip kerja transmisi syncronmesh !

2) Jelaskan proses engage dan dis-engage pada torqflow transmission untuk memperoleh posisi maju (forward) dan mundur (reverse)!

(52)

45 e. Tes Formatif 2

1) Jelaskan prinsip kerja dan konstruksi direct/over drive transmission assy!

2) Jelaskan prosedur pembongkaran dan perakitan direct/over drive transmission assy

(53)

45 f. Kunci Jawaban Formatif 2

1) Konstruksi dan Prinsip Kerja Direct Drive Transmission Prinsip Kerja Torqflow Transmission

Proses pengaturan tingkat (posisi) kecepatan dilakukan dengan menahan (mengengage-kan) salah satu clutch (forward/reverse).

Engage : Aliran oli bertekanan diatur oleh transmission control valve masuk melalui port A menekan piston dan melawan kekuatan spring/pegas, sehingga susunan disc dan plate akan merapat (engage). Karena piston dan plate diikat oleh pin ke transmission housing, maka disc akan menekan ring gear untuk tidak berputar.

Dis-engage : Aliran oli bertekanan didrain lewat control valve dimana return spring mendorong piston ke posisi semula dan oli kembali ke case melalui port A.

2) Pembongkaran Cage and Reverse Carrier Assembly a) Melepas forward sun gear

b) Melepas reverse sun gear dan shaft c) Melepas cage dan cage assembly

(54)

45

Membongkar 1st dan 2nd speed carrier assembly a) Melepas low sun gear

b) Melepas 2nd speed carrier assembly

c) Melepas 2nd speeding gear dan 1st speed carrier assembly d) Melepas shaft assembly

Pembongkaran High Rotating Clutch Assembly a) Melepas shaft assembly

b) Melepas spring, disc dan plate c) Melepas sun gear

d) Melepas cage assembly e) Melepas planetary gear.

Langkah Perakitan

Langkah perakitan berlawanan dengan urutan pembongkaran.

Melapisi bagian-bagian komponen yang bergesekan dengan oli sebelum pemasangan.

Gambar

Gambar 5. Constantmesh Type
Gambar 6. Syncronmesh Type
Gambar 7. Kerja Unit Syncronmesh Tahap II
Gambar 8. Kerja Unit Syncronmesh Tahap III
+7

Referensi

Dokumen terkait