1) Meneruskan/memutuskan tenaga dari engine ke transmisi sehingga memungkinkan kendaraan untuk bergerak/berjalan ataupun berhenti.
2) Untuk mempermudah melakukan perpindahan kecepatan (transmission shifting) dan saat perlambatan/pengereman.
3) Memungkinkan kendaraan berhenti tanpa harus mematikan engine, sementara gigi transmisi tetap terpasang/masuk.
Tipe-tipe Main Clutch : 1) Dry Type (Tipe Kering)
Kontak antara plate terjadi di dalam udara dan panas yang terjadi akibat gesekan dilepas ke udara, sehingga struktur lebih simpel dan kebocoran oli tidak ada.
2) Wet Type (Tipe Basah)
Kontak antara plate terjadi di dalam oli untuk mengurangi keausan plate dan panas yang terjadi akibat gesekan dilepas di dalam oli.
18
Tipe kopling berdasarkan banyaknya disc : 1) Single disc type (digunakan pada forklift), 2) Double disc type, dan
3) Multi disc type (3 atau lebih disc).
Konstruksi Main Clutch
Clutch terdiri dari bos, disc plate, permukaan clutch, damper spring dan damper plate. Permukaan clutch terbuat dari bahan wooven, molded dan sintered alloy yang dipasang dengan paku keling pada kedua permukaan disc. Pada permukaan clutch yang bergesekan terdapat alur untuk mendapatkan variasi pertemuan pada saat engage. Agar pada saat engage secara rata dan perlahan, maka pada disc dilengkapi dengan cushion plate.
Gambar 1. Konstruksi Main Clutch
Prinsip Kerja Main Clutch
Disc plate dipaku keling terhadap boss yang berhubungan pada transmission drive shaft. Coil spring dipasang untuk mencegah terjadinya shock waktu berputar pada saat meneruskan putaran ke drive shaft sewaktu clutch engage. Dengan demikian getaran
19
torsional (puntiran) dari crankshaft berkurang dan menghilangkan suara pada transmission pada saat unit berjalan pada kecepatan normal.
Jika torque transmitting capacity dari clutch kurang dari maksimum engine, maka maksimum torque yang diterima transmisi tidak akan maksimum sebagai akibat terjadinya slip pada clutch.
Jika kapasitas clutch lebih besar dari engine maka akan mengakibatkan engine stall.
a. Clutch Engage b. Clutch Dis-engage Gambar 2. Prinsip Kerja Clutch
Sebagai catatan, kapasitas clutch ditentukan oleh : (1) Tekanan spring, (2) Koefisien gesek, (3) Diameter dari clutch disc, dan (4) Jumlah clutch disc yang digunakan.
Prosedur Pembongkaran dan Perakitan Main Clutch Assy Prosedur Pembongkaran
1) Melepas transmission assembly dari transfer case.
2) Melepas output shaft dan cover
a) Melepas baut pengikat dan melepaskan speedometer output shaft.
b) Menggunakan baut (? thread = 12 mm, pitch = 1,75 mm) sebagai puller untuk melepas cover.
20 3) Melepas speedometer drive gear
Melepas baut pengikat, kemudian melepas speedometer drive gear.
4) Melepas input shaft cage dan gear
a) Melepas baut pengikat, kemudian dengan menggunakan baut (? thread = 12 mm, pitch = 1,75 mm) untuk melepaskan input shaft cage dan gear. Perhatikan arah pemasangan gear.
b) Melepas snap ring, kemudian menarik keluar bearing dari cage.
5) Melepas cover dan brake assembly
a) Melepas cover dan brake assembly dengan cara melepas baut pengikat cover.
b) Melepas brake assembly.
6) Melepas coupling assembly
a) Melepas baut pengikat dan holder untuk melepas coupling assembly.
b) Melepas baut pengikat, kemudian melepas plate dari coupling.
Prosedur Perakitan dan Spesifikasi
1) Urutan pemasangan berlawanan dengan urutan pembongkaran.
2) Sebelum pemasangan, bersihkan seluruh bagian dan berikan pelumas pada setiap bagian yang bergesekan sebelum pemasangan.
3) Momen pengencangan baut pengikat 926,7 ? 102,9 Nm (94,5 ? 10,5 kgm).
21 c. Rangkuman 1
1) Fungsi clutch adalah : a) Meneruskan/memutuskan tenaga dari engine ke transmisi sehingga memungkinkan kendaraan untuk bergerak/berjalan ataupun berhenti, b) mempermudah melakukan perpindahan kecepatan (transmission shifting) dan saat perlambatan/pengereman, dan c) Memungkinkan kendaraan berhenti tanpa harus mematikan engine.
2) Tipe-tipe Main Clutch dibedakan menjadi dua, yaitu tipe kering (dry type) dan tipe basah (wet type).
3) Tipe kopling berdasarkan banyaknya disc : a) Single disc type (digunakan pada forklift), b) Double disc type, dan c) Multi disc type (3 atau lebih disc).
4) Clutch terdiri dari bos, disc plate, permukaan clutch, damper spring dan damper plate. Permukaan clutch terbuat dari bahan wooven, molded dan sintered alloy yang dipasang dengan paku keling pada kedua permukaan disc. Pada permukaan clutch yang bergesekan terdapat alur untuk mendapatkan variasi pertemuan pada saat engage. Agar pada saat engage secara rata dan perlahan, maka pada disc dilengkapi cushion plate.
5) Kapasitas clutch ditentukan oleh : a) Tekanan spring, b) Koefisien gesek, c) Diameter dari clutch disc, dan d) Jumlah clutch disc yang digunakan.
d. Tugas 1
Jelaskan fungsi komponen-komponen dari sebuah disc clutch dengan singkat dan jelas!
e. Tes Formatif 1
1) Jelaskan prinsip kerja dan konstruksi main clutch assy!
2) Jelaskan prosedur pembongkaran dan perakitan main clutch assy!
22 f. Kunci Jawaban Formatif 1
1) Prinsip Kerja dan Konstruksi Main Clutch Assy : Konstruksi Main Clutch
Clutch terdiri dari bos, disc plate, permukaan clutch, damper spring dan damper plate. Permukaan clutch terbuat dari bahan wooven, molded dan sintered alloy yang dipasang dengan paku keling pada kedua permukaan disc. Pada permukaan clutch yang bergesekan terdapat alur untuk mendapatkan variasi pertemuan pada saat engage. Agar pada saat engage secara rata dan perlahan, maka pada disc dilengkapi dengan cushion plate.
Prinsip Kerja Main Clutch
Engage : Aliran oli bertekanan diatur oleh transmission control valve masuk melalui port A menekan piston dan melawan kekuatan spring/pegas, sehingga susunan disc dan plate akan merapat (engage). Karena piston dan plate diikat oleh pin ke transmission housing, maka disc akan menekan ring gear untuk tidak berputar.
23
Dis-engage : Aliran oli bertekanan didrain lewat control valve dimana return spring mendorong piston ke posisi semula dan oli kembali ke case melalui port A.
2) Prosedur Pembongkaran dan Perakitan Main Clutch Assy
Prosedur Pembongkaran
a) Melepas transmission assembly dari transfer case.
b) Melepas output shaft dan cover c) Melepas speedometer drive gear d) Melepas input shaft cage dan gear e) Melepas cover dan brake assembly f) Melepas coupling assembly
Prosedur Perakitan
a) Urutan pemasangan berlawanan dengan urutan pembongkaran.
b) Sebelum pemasangan, bersihkan seluruh bagian dan berikan pelumas pada setiap bagian yang bergesekan sebelum pemasangan.
c) Momen pengencangan baut pengikat 926,7 ? 102,9 Nm (94,5 ? 10,5 kgm).
24 g. Lembar Kerja 1
1) Alat dan Bahan
a) Unit main clutch assembly b) Alat-alat tangan
c) Kunci momen 2) Keselamatan Kerja
a) Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
b) Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang telah ada seperti pada modul.
c) Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada lembar kerja.
d) Bila perlu mintalah buku manual dari ban yang menjadi training object.
3) Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
b) Lakukan prosedur kerja, sesuai dengan prosedur yang telah ada pada modul.
c) Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti.
d) Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas.
e) Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.
f) Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah digunakan kepada petugas.
25 4) Tugas
a) Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas !
b) Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan 1 !
45
2. Kegiatan Belajar 2 : Mengidentifikasi Direct Drive Transmission Assy
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2
1) Peserta diklat dapat menjelaskan prinsip kerja dan konstruksi direct/over drive transmission assy.
2) Peserta diklat dapat menjelaskan prosedur pembongkaran dan perakitan direct/over drive transmission assy.
b. Uraian Materi 2