• Tidak ada hasil yang ditemukan

P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P E M E R I N T A H K O T A B A N D U N G K E C A M A T A N P A N Y I L E U K A N"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance dan clean government) telah mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping juga karena adanya pengaruh globalisasi. Oleh karena itu, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan- perubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Paradigma baru di dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang diarahkan oleh otonomi daerah menggeser peran pemerintah dari power kepada empowerment. Paradigma ini mengarahkan peran aparatur pemerintah kepada posisi yang lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat secara profesional.

Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan pewujudan good government adalah akuntabilitas. Akuntabilitas dimaksud adalah dalam konteks (1) kinerja sesuai dengan Tupoksi, dan (2) keuangan sesuai dengan dokumen anggaran yang telah disusun diawal tahun. Akuntabilitas pemerintahan yang dipercaya oleh publik dan stakeholder akan membangun pemerintah yang kuat dan berdaya saing tinggi. Pemerintahan yang kuat dan berdaya saing tinggi adalah kunci keberhasilan dalam persaingan dewasa ini.

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna,

berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi

Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(2)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

2

(AKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan penetapan kinerja dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Kecamatan Panyileukan selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan Panyileukan sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.

Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.

Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang

penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presisden Nomor 29 tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu

pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum

penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib

penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas

proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas

adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara

(3)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

3

harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan hal tersebut Kecamatan Panyileukan Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).

Penyusunan LKIP Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

1.2. Gambaran Umum Kecamatan Panyileukan

Kecamatan Panyileukan merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung yang secara de jure terbentuk melalui penetatapan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pamekaran dan Pembentukan Kecamatan dan Kelurahan di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung, tetapi secara de pacto berjalan setelah diresmikannya wilayah kerja Kecamatan Panyileukan oleh Walikota Bandung pada tanggal 20 Maret 2007 dengan batas wilayah dan jumlah Kelurahan di Kecamatan sebagai berikut:

• Utara Kecamatan Cibiru dan Kecamatan Ujung Berung

• Selatan Kecamatan Gedebage

• Barat Kecamatan Cinambo

• Timur Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Pembagian Wilayah Kecamatan Panyileukan

No. KELURAHAN JUMLAH

RW RT

1. Cipadung Kulon 11 52

2. Cipadung Wetan 6 19

3. Cipadung Kidul 14 78

4. Mekarmulya 6 35

Jumlah 37 184

Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

(4)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

4

1.3. Tugas Pokok dan Fungsi

UU No. 22 Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa Kecamatan adalah perangkat daerah yang mendapat pelimpahan sebagian kewenangan Walikota/Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Berkaitan dengan pelimpahan kewenangan tersebut, Pemerintah Kota Bandung telah menerbitkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung Kepada Camat dan Lurah.

Kecamatan Panyileukan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 14 Tahun 2007 tentang (SOTK SKPD), Kecamatan Panyileukan mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota dalam menangani sebagian urusan otonomi daerah Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Kecamatan Panyileukan mempunyai fungsi :

a. Mengkoordinasikan Pemberdayaan Masyarakat

b. Mengkoordinasikan Ketentraman dan Ketertiban Umum

c. Mengkoordinasikan Penerapan Penegakan Peraturan Perundang- undangan

d. Mengkoordinasikan Pemeliharaan Prasarana dan fasilitas Pelayanan Umum

e. Membina Pemerintahan Kelurahan diwilayah Kerjanya

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Kecamatan Panyileukan dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh :

1. Sekretaris Kecamatan, membawahi:

a. Sub bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub bagian Program dan Keuangan 2. Seksi-seksi sebagai unsur Lini terdiri dari :

a. Seksi Pemerintahan

b. Seksi Keamanan dan Ketertiban

c. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan

d. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

e. Seksi Pelayanan

(5)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

5

3. Kelompok Jabatan Fungsional 4. Lurah, membawahi

a. Sekretaris Kelurahan b. Seksi Pemerintahan c. Seksi Kemasyarakatan

d. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup e. Seksi Pelayanan

1.4. Isu Strategis

Pemerintah Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dituntut lebih responsif, kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik ditingkat lokal, regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang dan konprehensif sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL SKRETARIS

KECAMATAN

SUB.BAG. KEUANGAN &

PROGRAM SUB.BAG. UMUM &

KEPEGAWAIAN

KELURAHAN CIPADUNG KULON KELURAHAN CIPADUNG WETAN KELURAHAN CIPADUNG KIDUL

KELURAHAN MEKARMULYA CAMAT

SEKSI PEMERINTAHAN

SEKSI KETENTRAMAN &

KETERTIBAN

SEKSI PENDIDIKAN &

KEMASYARAKATAN

SEKSI EKONOMI PEMBANGUNAN &

LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI PELAYANAN

(6)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

6

Memperhatikan isu– isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung pada tahun 2014 - 2018 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan Kota Bandung. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain : 1. Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima, belum

optimalnya kualitas pelayanan publik pada Kecamatan;

2. Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan;

3. Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk meningkatkan kemampuannya;

4. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan komitmen;

5. Meningkatkan komitmen aparatur dalam menyelenggarakan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

Isu-isu strategis tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kota Bandung yang mencakup arahan pemanfaatan ruang, indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi sumber pendanaan program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung, sebagai berikut :

1. Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan transparan.

2. Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan TUPOKSI untuk mewujudkan akuntabilitas.

3. Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.

4. Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan sesuai kebutuhan masyarakat

5. Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai

dengan potensi dan kondisi sebagai bahan masukan kepada Pemerintah

Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan strategis.

(7)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

7

Tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian/ Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Panyileukan dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Panyileukan, sebagai berikut:

1. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar 80%;

2. Ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan maklumat pelayanan sebesar 70%;

3. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan;

4. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD;

5. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008;

6. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah;

7. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan;

8. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah;

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Kecamatan Panyileukan, sebagai berikut:

1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan;

2. Masih belum optimalnya pelaporan Program dan Kegiatan Kecamatan dan Kelurahan kepada Pemerintah Kota Bandung;

3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan.

1.5. Landasan Hukum

LKIP Kecamatan Panyileukan Kota Bandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

(8)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

8

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP};

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018.

1.6. Sistematika

Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi Latar Belakang, Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan

Sistematika

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah review BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN 1) Perjanjian Kinerja;

2) Lain-lain yang dianggap perlu

(9)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

9

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2014 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan masih mengacu pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah.

2.1. Perencanaan Strategis

2.1.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Rencana Strategis Kecamatan Panyileukan Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Rencana Strategis Kecamatan Panyileukan Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan Tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Camat Panyileukan Kota Bandung Nomor 050/56-Kec.Pnylk Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah Daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung tersebut ditujukan untuk

mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung

Tahun 2014-2018.

(10)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

10

Penyusunan Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung telah melalui tahapan - tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2014-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Kecamatan Panyileukan Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Visi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018 adalah :

“KECAMATAN PANYILEUKAN YANG UNGGUL MELALUI PELAYANAN PRIMA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”

2. Misi

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan pelayanan publik yang prima di Kecamatan Panyileukan;

2. Mewujudkan kinerja Pemerintah Kecamatan Panyileukan yang efektif,

transparan, dan akuntabel.

(11)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

11

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2014-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis.

Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.

Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja Kecamatan dilakukan review terhadap Perencanaan Strategis, Indikator Kinerja Utama dan Perjanjian Kinerja Kecamatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dengan narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Hasil review tersebut selanjutnya menjadi dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kecamatan Panyileukan 2014.

Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan review Rencana strategis Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung antara lain :

1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung, yaitu :

 Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat

rumus masing-masing;

(12)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

12

 Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus.

2. Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yaitu :

 Penggabungan beberapa indikator menjadi indikator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan;

 Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan;

 Kriteria indikator lembaga kemasyarakatan yang aktif perlu ditambah kriteria yang lainnya;

 Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja;

 Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing- masing kepala seksi dan Lurah dengan penghitungan bobot dari masing-masing capaian kinerja.

Berdasarkan hasil review dan tindaklanjut perbaikan Rencana Strategis

Kecamatan tersebut, selanjutnya diuraikan pada tabel 2.1.1.

(13)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

13

Tabel 2.1.1

Tujuan, Sasaran, Indikator Dan Target Kinerja sebelum review dan setelah review Kecamatan Panyileukan Kota Bandung

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN

SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW

INDIKATOR

SASARAN SATU-

AN INDIKATOR

SASARAN SATU- AN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

1. Meningkatkan Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan

Indeks Kepuasan Masyarakat

Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan

Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Nilai 75 80 82,5 85 87,5

Persentase Keluhan/

pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi

ombudsman RI

Nilai 825 850 875 900 925

Meningkatnya kinerja

penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

Rata-rata Tingkat Pelaksanaan Inovasi Lembaga

Kemasyarakatan Kelurahan (LKK)

Kategori Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu

% 60 95 96 97 98

Persentase waktu pelayanan adm.

Umum lainnya tepat waktu

% 60 95 96 97 98

Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

% 25 75 100 100 100

Persentase RW Juara % 20 50 60 70 80

Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 60 70 75 80 85

Rasio Anggota Linmas Rasio 1 : 0,7 1 : 1 1 : 1,5 1 : 1,75 1 : 2

(14)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

14

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN

SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW

INDIKATOR

SASARAN SATU-

AN INDIKATOR

SASARAN SATU- AN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

2. Meningkatkan efektifitas, efisiensi, transparansi dan

akuntabilitas Pemerintah Kecamatan Panyileukan

Nilai AKIP Kecamatan

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Nilai AKIP Kecamatan Nilai Nilai AKIP Kecamatan Nilai 51 65 70 72,5 75 Persentase temuan

BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti

% Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

Tertib administrasi

barang/asset daerah %

(15)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

15

2.1.2. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah, Indikator Kinerja Utama Kecamatan Panyileukan ditetapkan melalui Keputusan Camat Panyileukan Nomor : 050/20.2-Kec.Pnylk Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung.

Bersamaan dengan reviu rencana strategis Kecamatan juga dilakukan reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan serta menghasilkan penjelasan tentang Indikator berupa formulasi pengukuran dan kriteria indikator kinerja agar berorientasi hasil.

Ada beberapa indikator kinerja yang tidak dimasukan ke Indikaotr Kinerja Utama antara lain : Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI, Rasio Anggota Linmas Aktif dan Nilai AKIP Kecamatan karena merupakan unsur penunjang dan merupakan tupoksi SKPD lain sehingga tidak masuk indikator kinerja utama di Kecamatan.

Uraian Indikator Kinerja Utama Kecamatan hasil sebelum dan setelah reviu

beserta penjelasannya dapat dilihat pada tabel 2.1.2.

(16)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

16

Tabel 2.1.2

Indikator Kinerja Utama, Formulasi Pengukuran dan Kriteria Indikator Hasil Review Kecamatan Panyileukan Kota Bandung

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW

INDIKATOR

KINERJA SATU-

AN INDIKATOR KINERJA SATU-AN ALASAN TARGET PADA TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1 Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

publik di Kecamatan Panyileukan

Indeks Kepuasan Masyarakat

Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Nilai Indeks Pelayanan / Indeks Kepuasan Masyarakat

Nilai Karena merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan

75 80 82.5 85 87.5

Persentase

Keluhan/pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjuti

% Karena merupakan Tugas dan fungsi

Kecamatan

100 100 100 100 100

Meningkatnya kinerja penyelengga- raan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

Rata-rata Tingkat Pelaksanaan Inovasi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK)

Kate-

gori Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu

% Karena merupakan Tugas dan fungsi

Kecamatan

60 95 96 97 98

Persentase waktu pelayanan adm.

Umum lainnya tepat waktu

% Karena merupakan Tugas dan fungsi

Kecamatan

60 95 96 97 98

Persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik

% Karena merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan

25 50 100 100 100

Persentase RW Juara % Karena merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan serta Rencana Aksi Walikota Bandung

20 50 60 70 75

Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % Karena merupakan Tugas dan fungsi Kecamatan

65 70 75 80 85

(17)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

17

NO TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN SASARAN STRATEGIS

SEBELUM REVIEW SETELAH REVIEW

INDIKATOR KINERJA

SATU-

AN INDIKATOR KINERJA SATU-

AN ALASAN TARGET PADA TAHUNAN

2014 2015 2016 2017 2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

2 Meningkatkan efektifitas, efisiensi, transparansi dan

akuntabilitas Pemerintah Kecamatan Panyileukan

Nilai AKIP

Kecamatan Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Nilai Evaluasi

AKIP Nilai

Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti

%

Tertib administrasi barang / aset daerah

%

BUKAN IKU

(18)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

18

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Kecamatan Panyileukan Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 2.2

Perjanjian Kinerja Perubahan

Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATU-

AN TAR- GET

RENCANA ANGGARAN

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik di

Kecamatan Panyileukan

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75 4.396.723.950,00 Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan

administratif yang ditindaklanjuti

% 100

Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik

versi ombudsman RI Nilai 825

2. Meningkatnya kinerja

penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu % 60 2.734.425.050,00

Persentase waktu pelayanan adm. Umum

lainnya tepat waktu % 60

Persentase Kelurahan yang memenuhi

standar kriteria baik % 25

Persentase RW Juara % 20

Persentase Lembaga kemasyarakatan Aktif % 60

Rasio Anggota Linmas Rasio 1 : 0,7

3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Nilai AKIP Kecamatan nilai 51 52.000.000,00

Persentase temuan BPK / Inspektorat yang

ditindaklanjuti % 100

(19)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

19

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/ pemberi amanah. Kecamatan Panyileukan Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Kecamatan Panyileukan Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2014-2018 maupun Renja Tahun 2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah.

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN

Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

PeLaporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

(20)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

20

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut :

No Capaian Kinerja Interpretasi

1.

2.

3.

> 100%

= 100%

< 100%

Melebihi/ Melampaui Target Sesuai Target

Tidak Mencapai Target

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab- sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2014-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2014. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2014 hasil review dan Indikator Kinerja Utama SKPD berdasarkan Keputusan Camat Panyileukan Nomor : 050/20.2-Kec.Pnylk Tahun 2015, telah ditetapkan 3 (tiga) sasaran dengan 11 (sebelas) indikator kinerja (out comes) dengan rincian sebagai berikut :

Sasaran 1 terdiri dari 3 indikator

Sasaran 2 terdiri dari 6 indikator

Sasaran 3 terdiri dari 2 indikator

(21)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

21

3.2. Capaian Indikator Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Kecamatan Panyileukan Kota bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Camat Panyileukan Nomor : 050/20.2-Kec.Pnylk Tahun 2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Di Lingkungan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Kecamatan Panyileukan Kota Bandung juga melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Kecamatan Panyileukan Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.2.1

Capaian Indikator Kinerja Utama

Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014

NO IKU/ INDIKATOR KINERJA SATU-

AN TAR-

GET REALI-

SASI CAPAIAN

%

RENSTRA (2018) TARGET CAPAIAN %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75 77,86 103,81 87,5 88,98 2. Persentase Keluhan/ pengaduan

pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 100 100

3. Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu % 60 93,55 155,92 98 95,46

4. Persentase waktu pelayanan adm.

Umum lainnya tepat waktu

% 60 94,54 157,57 98 96,47

5. Persentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik % 25 25,00 100 100 25

6. Persentase RW Juara % 20 24,32 121,60 75 32,43

7. Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 60 66,67 111,12 85 78,44

(22)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

22

Grafik 3.2.1

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Capaian kinerja yang melebihi/ melampaui target sebanyak 5 (lima) indikator atau sebesar 71,43% ditunjukan pada indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan capaian kinerja 103,81%, pada indikator persentase pelayanan administrasi kependudukan tepat waktu dengan capaian kinerja 155,92%, pada indikator Persentase waktu pelayanan administrasi umum lainnya tepat waktu dengan capaian kinerja 157,57%, pada indikator persentase RW Juara dengan capaian kinerja 121,60%, pada indikator persentase Lembaga Kemasyarakatan aktif dengan capaian kinerja 111,12%.

Capaian kinerja yang sesuai target atau mencapai 100% sebanyak 2 (dua) indikator atau sebesar 28,57% ditunjukan pada indikator persentase keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti, dengan capaian kinerja 100% dan pada indikator persentase Kelurahan yang memenuhi standar kriteria baik, dengan capaian kinerja 100%.

Pada Tahun 2014 untuk pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) tidak ada capaian kinerja yang tidak mencapai target 100% atau tercapainya seluruh target yang ditetapkan.

71,43%

28,57%

CAPAIAN IKU

MELEBIHI TARGET SESUAI TARGET

TIDAK MENCAPAI TARGET

(23)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

23

3.3. Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis Secara umum Kecamatan Panyileukan Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra 2014-2018. Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014-2018 sebanyak 3 (tiga) sasaran.

Tahun 2014 adalah tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Kecamatan, dari 3 (tiga) sasaran strategis dengan 11 (sebelas) indikator kinerja yang ditetapkan maka pencapaian kinerja sasaran Kecamatan Panyileukan Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3.1

Capaian Indikator Kinerja Sasaran

Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014

NO IKU/ INDIKATOR KINERJA SATU-

AN TAR-

GET REALI- SASI

CAPAI- AN (%)

REALI- SASI (2013)

RENSTRA (2018)

TARGET

CAPAI- AN (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Nilai 75 77,86 103,81 77,65 87,5 88,98 2. Persentase Keluhan/ pengaduan

pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 n/a 100 100

3. Nilai standar kepatuhan pelayanan

publik versi Ombudsman RI Nilai 825 950 115,15 n/a 950 100

4. Persentase pelayanan administrasi

kependudukan tepat waktu % 60 93,55 155,92 n/a 98 95,46

5. Persentase waktu pelayanan adm.

Umum lainnya tepat waktu % 60 94,54 157,57 n/a 98 96,47

6. Persentase Kelurahan yang

memenuhi standar kriteria baik % 25 25 100 n/a 100 25

7. Persentase RW Juara % 20 24,32 121,60 n/a 75 32,43

8. Persentase Lembaga

kemasyarakatan Aktif % 60 66,67 111,12 n/a 85 78,44

9. Rasio Anggota Linmas rasio 1 : 0,7 1 : 0,7 100 n/a 1 : 2 35

10. Nilai AKIP Kecamatan nilai 51 51,36 100,71 43,23 75 68,48

11. Persentase temuan BPK/

Inspektorat yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 100

Beradasarkan pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diperoleh data dan

informasi kinerja Kecamatan pada beberapa table berikut :

(24)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

24

Tabel 3.3.2

Pencapaian Kinerja Sasaran

Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014

NO SASARAN STRATEGIS CAPAIAN

(1) (2) (3)

1. Melebihi/ melampaui target 7 (tujuh) Indikator sasaran/ 63,64%

2. Sesuai target 4 (empat) Indikator sasaran/ 36,36%

3. Tidak mencapai target Tidak ada

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut:

Dari 11 Indikator Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.3.3

Pencapaian Target Sasaran

Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014

NO SASARAN JUMLAH

INDIKATOR SASARAN

TINGKAT PENCAPAIAN MELAMPAUI

TARGET (>100%) SESUAI TARGET

(=100%) BELUM MENCAPAI TARGET (>100%)

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan

3 2 67 1 33 - -

2. Sasaran 2

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Kecamatan

6 4 67 2 33 - -

3. Sasaran 3

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

2 1 50 1 50 - -

Dari 3 sasaran dengan 11 indikator kinerja, pencapaian kinerja Kecamatan

Panyileukan Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut:

(25)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

25

Tabel 3.3.4

Pencapaian Kinerja Sasaran

Kecamatan Panyileukan Kota Bandung Tahun 2014

NO KATEGORI JUMLAH INDIKATOR PERSENTASE

(1) (2) (3) (4)

A. Sasaran 1

1. Melebihi/ melampaui target 2 67%

2. Sesuai target 1 33%

3. Tidak mencapai target - -

B. Sasaran 2

1. Melebihi/ melampaui target 4 67%

2. Sesuai target 2 33%

3. Tidak mencapai target - -

C. Sasaran 3

1. Melebihi/ melampaui target 1 50%

2. Sesuai target 1 50%

3. Tidak mencapai target - -

Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis.

Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan- pembandingan antara lain :

- kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan.

- kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

- kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

- kinerja nyata dengan kinerja di kecamatan lain atau dengan standar nasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai

pada tahun 2014 dan membandingkan antara target dan realisasi pada

indikator sasaran dari 3 sasaran dan 11 indikator kinerja dari 2 Misi,

sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kecamatan Panyileukan Kota

Bandung tahun 2014-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan

program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

(26)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

26

Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 3.3.5

Analisis Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya kualitas pelayanan publik di Kecamatan Panyileukan

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Tahun 2014 Realisasi Tahun

2013

Tahun 2018

Target Realisasi Capaian

% Target Capaian

% 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

representatif Kecamatan indeks 75 77,86 103,81 77,65 87,5 88,98 2. Persentase Keluhan/pengaduan

pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

% 100 100 100 n/a 100 100

3. Nilai Standar kepatuhan pelayanan

publik versi ombudsman RI nilai 825 950 115,15 n/a 950 100

Rata-rata Capaian Indikator 106,32 96,33

Sasaran meningkatnya kualitas pelayanan publik dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator: Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat, Persentase keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti dan Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI.

Analisa capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat

Capaian kinerja nyata indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan

Masyarakat adalah sebesar 77,86 dari target sebesar 75 yang direncanakan

dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian

kinerjanya adalah 103,81% atau melebihi/ melampaui target yang

diperjanjikan. Walaupun tahun 2014 adalah tahun pertama renstra namun

pada tahun 2013 Kecamatan Panyileukan telah melakukan pengukuran

Indeks Kepuasan Masyarakat Representatif Kecamatan sebesar 77,34 yang

berarti kinerja nyata pada tahun 2014 mengalami kenaikan Indeks kepuasan

masyarakat sebesar 0,52. Capaian tahun 2014 sebesar 103,81% bila

dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian

kinerjanya mencapai 94,38%. Data penunjang diperoleh dari Seksi Pelayanan

Kecamatan Panyileukan.

(27)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

27

Tabel 3.3.6

Nilai Unsur Pelayanan (Indeks Pelayanan) Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

NO UNSUR PELAYANAN

TAHUN 2014 TAHUN 2013

NILAI RATA- RATA UNSUR

PELAYANAN

NILAI INDEKS UNIT PELAYANAN

NILAI RATA- RATA UNSUR

PELAYANAN

NILAI INDEKS UNIT PELAYANAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Prosedur Pelayanan 3,080 0,219 3,000 0,219

2 Persyaratan pelayanan 3,020 0,214 2,993 0,214

3 Kejelasan Petugas Pelayanan 3,100 0,220 3,200 0,220

4 Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3,080 0,219 2,927 0,219

5 Tanggung Jawa Petugas Pelayanan 3,073 0,218 3,033 0,218

6 Kemampuan Petugas Pelayanan 2,960 0,210 2,960 0,210

7 Kecepatan Pelayanan 3,200 0,227 3,187 0,227

8 Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3,140 0,223 3,127 0,223

9 Kesopanan dan Keramahan Petugas

Pelayanan 3,207 0,228 3,180 0,228

10 Kewajaran Biaya Pelayanan 3,287 0,233 3,273 0,233

11 Kepastian Biaya Pelayanan 3,513 0,249 3,480 0,249

12 Kepastian Jadual pelayanan 3,207 0,228 3,107 0,228

13 Kenyamanan Lingkungan 2,930 0,208 2,840 0,208

14 Keamanan Pelayanan 3,073 0,218 3,267 0,218

43,870 3,114 43,574 3,093

IKM Unit Pelayanan 77,869 77,343

Mutu Pelayanan B B

Kinerja Unit Pelayanan Baik Baik

Sumber data : Seksi Pelayanan Kecamatan Panyileukan

Nilai Unsur Pelayanan atau Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperoleh dari hasil survey kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh Kecamatan Panyileukan terhadap 150 responden dengan perhitungan sebagai berikut:

Nilai Indeks Unit Pelayanan = Nilai Unsur Pelayanan (NRR) x penimbang (0,071)

Nilai IKM setelah dikonversi = Nilai Indeks Unit Pelayanan x Nilai Dasar (25), maka diperoleh hasil :

Nilai IKM setelah dikonversi = 3,1144 x 25 = 77,86.

(28)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

28

Grafik 3.3.1

Grafik perbandingan rata-rata nilai unsur pelayanan Kecamatan Panyileukantahun 2013-2014

Dari tabel dan grafik diatas dapat dianalisa capaian kinerja indikator Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat sebagai berikut :

Pada tahun 2014 dilihat dari nilai unsur pelayanan yang rendah (dibawah 3,00) ada pada unsur kepuasan terhadap kemampuan petugas pelayanan dan kenyamanan lingkungan.

 Untuk kepuasan terhadap kemampuan petugas pelayanan artinya masyarakat menilai kurangnya kemampuan/ pemahaman petugas akan produk pelayanan atau prosedur pelayanan yang diberikan.

Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu harus dilakukan pelatihan terkait pelayanan dan prosedur secara berkala setiap ada perubahan atau penambahan produk/ prosedur pelayanan dan dilakukan knowledge test berkala setiap bulan bagi petugas pelayanan.

 Untuk kepuasan terhadap kenyamanan lingkungan disebabkn pada tahun 2014 gedung kantor Kecamatan Panyileukan sedang dilakukan perbaikan (renovasi) yang menyebabkan kenyamanan dari masyarakat terganggu. Artinya fasilitas sarana dan prasarana penunjang pelayanan yang ada di Kecamatan Panyileukan dinilai masyarakat masih kurang memadai.

0,000 0,500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000

Perbandingan rata-rata nilai unsur pelayanan tahun 2013-2014

2013

2014

(29)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

29

Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu harus dilakukan perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana seperti perbaikan kenyamanan ruang tunggu pelayanan, penambahan sarana ruang pengaduan dan sarana penunjang lainnya.

Bila diperbandingkan dengan capaian tahun sebelumnya (2013) dari grafik dapat dilihat unsur pelayanan yang mengalami peningkatan dan unsur pelayanan yang mengalami penurunan serta unsur pelayanan yang tidak mengalami perubahan. Unsur pelayanan yang perlu diperhatikan adalah unsur pelayanan yang mengalami penurunan pada tahun 2014 yaitu unsur kejelasan petugas pelayanan dan unsur keamanan pelayanan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Unsur kejelasan petugas pelayanan mengalami penurunan yang disebabkan kurangnya kemampuan/ pemahaman petugas akan produk pelayanan atau prosedur pelayanan yang berubah pada tahun 2014.

Kurangnya sosialisasi akan perubahan peraturan dan prosedur pelayanan pada tahun 2014 juga menyebabkan terjadinya penurunan pada unsur kejelasan petugas pelayanan.

 Unsur keamanan pelayanan mengalami penurunan pada tahun 2014 disebabkan kondisi gedung kantor yang sedang dalam perbaikan membuat masyarakat merasa tidak aman dalam menerima pelayanan.

Aktivitas perbaikan gedung kantor yang melibatkan banyak orang yang

bukan pegawai Kecamatan Panyileukan dapat menimbulkan ancaman

keamanan bagi masyarakat. Tidak adanya petugas keamanan yang

menjaga keamanan aktivitas pelayanan juga menjadi faktor penyebab

penurunan unsur keamanan pelayanan.

(30)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

30

Tabel 3.3.7

Data Perbandingan Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat dengan Instansi lain (Kecamatan lain)

Sumber data : Bagian ORPAD Sekretariat Daerah Kota Bandung

Bila dibandingkan dengan Indeks Pelayanan 30 (tiga puluh) Kecamatan lainnya IKM Kecamatan Panyileukan berada diurutan 15 (lima belas), namun

NO NAMA SKPD / UNIT KERJA TARGET IKM CAPAIAN

(%)

1 KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL 75,00 89,20 104,00

2 KECAMATAN CIBENYING KALER 75,00 86,30 115,07

3 KECAMATAN RANCASARI 71,25 81,90 114,95

4 KECAMATAN LENGKONG 75,00 81,68 108,00

5 KECAMATAN BUAHBATU 72,10 81,30 109,39

6 KECAMATAN UJUNG BERUNG 77,00 81,00 105,19

7 KECAMATAN BANDUNG WETAN 80,86 81,00 100,17

8 KECAMATAN ANDIR 81,00 82,00 101,23

9 KECAMATAN ANTAPANI 75,00 80,20 106,69

10 KECAMATAN BOJONGLOA KALER 79,95 80,02 100.00

11 KECAMATAN SUKASARI 70,86 79,50 112,00

12 KECAMATAN MANDALATI 70,00 79,50 112,92

13 KECAMATAN BABAKAN CIPARAY 73,57 79,15 105,00

14 KECAMATAN BANDUNG KIDUL 70,00 78,00 101,08

15 KECAMATAN PANYILEUKAN 75,00 77,86 103,81

16 KECAMATAN ASTANAANYAR 74,96 77,25 103,05

17 KECAMATAN COBLONG 65,00 77,05 118,54

18 KECAMATAN ARCAMANIK 70,00 75,60 105,00

19 KECAMATAN GEDEBAGE 75,42 75,43 100.00

20 KECAMATAN REGOL 75,40 75,40 100,00

21 KECAMATAN CICENDO 75,00 75,25 100,33

22 KECAMATAN CIDADAP 73,00 75,20 103,01

23 KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL 74,00 74,92 101,25

24 KECAMATAN SUMUR BANDUNG 75,00 74,57 99,43

25 KECAMATAN CIBIRU 73,00 73,60 100,82

26 KECAMATAN BANDUNG KULON 72,50 73,60 100,00

27 KECAMATAN BATUNUNGGAL 70,00 70,50 101,61

28 KECAMATAN KIARACONDONG 68,11 69,75 102,57

29 KECAMATAN CINAMBO 65,00 69,63 107,11

30 KECAMATAN SUKAJADI 65,00 66,67 102,60

(31)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

31

bila dilihat dari rata-rata capaian IKM 30 (tiga puluh) Kecamatan, capaian IKM Kecamatan Panyileukan (77,86) diatas rata-rata IKM 30 (tiga puluh) Kecamatan dengan rata-rata Indeks Pelayanan/ Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kecamatan di Kota Bandung 77,43.

Grafik 3.3.2

Capaian IKM Kecamatan Kota Bandung Tahun 2014

Sumber data SiLKIP Kota Bandung Tahun 2015

Capaian kinerja indikator Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti

Capaian kinerja nyata indikator Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti adalah terdapat 5 (lima) keluhan/

pengaduan dalam kurun waktu 1 tahun (tahun 2014) dan seluruhnya telah ditindaklanjuti. Pada tahun 2014 pengaduan dapat dilakaukan melalui beberapa macam cara yaitu mayarakat bisa datang langsung ke bagian pengaduan di Kecamatan Panyileukan, melalui telepon atau sms pengaduan,

79,5 66,67

72,75 81 75,2

77,05 79,25 74,57 61,55

80,02 79,15

89,2 73,6

71,77

81,68 70,5

78 69,75

79,1 86,3 80,02 69,63

79,5 75,6

81 73,6

81,3 81,9 75,43

77,86

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kec. Sukasari Kec. Sukajadi Kec. Cicendo Kec. Andir Kec. Cidadap Kec. Coblong Kec. Bandung Wetan Kec. Sumur Bandung Kec. Astanaanyar Kec. Bojongloa Kaler Kec. Babakan Ciparay Kec. Bojongloa Kidul Kec. Bandung Kulon Kec. Regol Kec. Lengkong Kec. Batununggal Kec. Bandung Kidul Kec. Kiaracondong Kec. Cibeunying Kidul Kec. Cibeunying Kaler Kec. Antapani Kec. Cinambo Kec. Mandalajati Kec. Arcamanik Kec. Ujung Berung Kec. Cibiru Kec. Buahbatu Kec. Rancasari Kec. Gedebage Kec. Panyileukan

(32)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

32

melalui situs LAPOR Pemerintah Kota Bandung dan melalui kotak saran yang kami sediakan. Kelima keluhan/ pengaduan pada tahun 2014 2 (dua) melalui pengaduan langsung ke bagian pengaduan dan 3 (tiga) melalui situs LAPOR.

Kelima pengaduan ini telah ditindaklanjuti, sehingga capaian kinerja sebesar 100% dari target sebesar 100% yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 100% atau sesuai target yang diperjanjikan. Indikator Persentase Keluhan/ pengaduan pelayanan administratif yang ditindaklanjuti bersifat rutin dengan capaian kinerja 100% sama setiap tahunnya selama 5 (lima) Tahun Renstra dan tidak bersifat akumulasi sehingga capaian Indikator Kinerja Tahun 2014 sebesar 100% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100%. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Seksi Pelayanan Kecamatan Panyileukan.

Tabel 3.3.8

Data Jumlah Pengaduan Administratif Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

Jenis Pengaduan Jumlah

Pengaduan Jumlah Pengaduan

ditindaklanjuti Capaian Keterangan

Pelayanan 3 3 100% Ditindaklanjuti oleh seksi

pelayanan

Keamana & Ketertiban 2 2 100% Ditindaklanjuti oleh seksi

trantib Sumber data : Seksi Pelayanan & Sekretariat Kecamatan Panyileukan

 Jumlah Pengaduan terkait pelayanan yaitu 2 (dua) keluhan/ pengaduan mengenai keterlambatan pendistribusian KK dan 1 (satu) keterlambatan penerbitan Nomor Induk Kependudukan (KK). Tindaklanjut dari ketiga pengaduan tersebut telah dilakukan oleh seksi pelayanan dengan memberikan penjelasan mengenai keterlambatan dimaksud dan meneruskan pengaduan tersebut ke SKPD terkait.

Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu perlu ditingkatkan koordinasi

dengan SKPD terkait dengan membangun sistem koordinasi yang baik

dengan SKPD lainnya. Pembuatan sistem informasi pelayanan yang

memadai juga dapat menjadi solusi agar masyarakat penerima pelayanan

dapat memperoleh informasi secara langsung tentang layanan yang

diberikan ataupun alur proses pelayanan.

(33)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

33

 Jumlah Pengaduan terkait keamanan dan ketertiban sebanyak 2 (dua) keluhan/ pengaduan mengenai parkir kendaraan yang menggangu aktivitas pengendara lainnya. Tindaklanjut pengaduan ini telah dilakukan oleh seksi trantib dengan memberikan teguran kepada pemilik kendaraan yang mengganggu tersebut.

Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu perlu dilakukan peningkatan

penyampaian informasi mengenai K3 baik melalui sosialisasi maupun

melalui media sarana informasi lainnya seperti spanduk dan papan

informasi.

(34)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

34

Capaian kinerja Persentase Keluhan/ Pengaduan Pelayanan Administratif

yang ditindaklanjuti masing-masing Kecamatan di Kota Bandung 30 (tiga

puluh) Kecamatan capaiannya sebesar 100% hal ini merupakan sebuah

komitmen yang tinggi dari masing-masing Kecamatan untuk mewujudkan

zero complain dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Berikut

grafik perbandingan jumlah pengaduan Kecamatan Panyileukan dengan

Kecamatan Ujungberung.

(35)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

35

Grafik 3.3.2

Perbandingan Jumlah Pengaduan Kecamatan Panyileukan dengan Kecamatan UjungberungKota Bandung Tahun 2014

Capaian kinerja indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI

Capaian kinerja nyata indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI adalah sebesar 950 dari target sebesar 825 yang direncanakan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2014, sehingga persentase capaian kinerjanya adalah 115,15% atau melebihi/ melampaui target yang diperjanjikan. Tahun 2014 adalah tahun pertama renstra dimana indikator Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI belum dilakukan pengukuran pada tahun sebelumnya (Tahun 2013), capaian tahun 2014 sebesar 115,15% bila dibandingkan dengan target akhir renstra kecamatan maka capaian kinerjanya mencapai 100%, namun perlu dicermati perolehan nilai sebesar 950 tersebut hanya mewakili nilai yang diperoleh Kecamatan saja belum merupakan akumulasi dengan 4 (empat) Kelurahan yang ada di Kecamatan Panyileukan. Untuk Kelurahan dilakukan penilaian dengan metode self assesment. Data penunjang capaian kinerja diperoleh dari Seksi Pelayanan Kecamatan Panyileukan.

0 1 1 2 2 3 3 4 4 5

Perbandingan jumlah pengaduan tahun 2014

Kecamatan Panyileukan

Kecamatan

Ujungberung

(36)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

36

Tabel 3.3.10

Data Nilai Standar kepatuhan pelayanan publik versi ombudsman RI

NO VARIABEL PENILAIAN KATEGORI KOMPONEN INDIKATOR BOBOT NILAI

VARIABEL NILAI 1. Sistem Pelayanan

Terpadu Utama Satu Atap/ Satu Pintu 60 60

2. Standar Pelayanan Utama 1) Dasar hukum 50 50

2) Persyaratan 50 50

3) Sistem mekanisme dan prosedur

a. SOP 50 50

b. Bagan Alur 50 50

4) Produk pelayanan 50 50

5) Jangka waktu

penyelesaian 100 100

6) Biaya/ tarif 100 100

7) Sarana, prasarana, atau fasilitas

 Ruang Tunggu 20 20

 Pendingin Ruangan/

AC 10 10

 Tempat duduk 20 20

 Sarana Antrian (tiket)

10 10

 Toilet 10 10

 Televisi 10 10

 Loket/Meja Pelayanan

10 10

 Tempat Parkir yang memadai

10 10

8) Profile Pelaksana/

Jumlah pelaksana 20 20

9) Tata Tertib 10 10

10) Kode Etik 10 10

3. Maklumat Layanan Utama Ketersediaan Maklumat

Pelayanan 50 50

4. Sistem Informasi

Pelayanan masyarakat Utama Ketersediaan Sistem Informasi Pelayanan masyarakat secara manual atau elektronik

(Booklet/Pamflet/Banner Website, dsb)

100 100

5. Pelayanan Khusus Utama Sarana khusus bagi pengguna layanan berkebutuhan khusus :

 Ram 5 0

(37)

LKIP Kecamatan Panyileukan Tahun 2014

37

 Jalur pemandu 5 0

 Pegangan rambatan 5 0

 Tombol Lift timbul &

suara

0 0

 Toilet khusus 5 0

 Ruang khusus ibu menyusui dan anak

5 0

 Loket khusus 5 0

6. Pengelolaan

Pengaduan Utama 1. Mempunyai unit

pengaduan khusus yang mengelola unit

pengaduan

10 10

2. Pejabat Pengelola

Pengaduan 20 20

3. Loket Pengaduan /

Ruangan Pengaduan 10 10

4. Sarana Pengaduan (SMS/ Telpon/Fax/

email/ dll)

20 20

5. Informasi prosedur/tata

cara pengaduan 10 10

6. Informasi pengelolaan pengaduan yang dipajang di ruang pengelola pengaduan dan atau di ruang pelayanan

10 0

7. Penilaian Kinerja Utama Sarana pengukuran

kepuasan pelanggan 20 20

8. Visi Misi dan Moto Tambahan  Visi dan Misi 20 20

 Motto 10 10

9. ISO 9001:2008 Tambahan  Adopsi ISO 9001:2008 20 20

10. Atribut Tambahan 1. Petugas penyelenggara layanan menggunakan pakaian seragam

10 10

2. Petugas penyelenggara layanan menggunakan ID card

10 0

TOTAL 1000 950

Sumber data : Seksi Pelayanan Kecamatan Panyileukan

Kelurahan Nilai hasil self assesment

Cipadung Kulon 820

Cipadung Kidul 810

Cipadung Wetan 815

Mekarmulya 810

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kinerja Elbow untuk menghasilkan cluster yang optimal pada data pengguna narkoba menggunakan algoritma K-Means sebagai metode

Dalam suatu kegiatan industri, paparan dan risiko bahaya kebisingan di tempat kerja tidak dapat dihindari. Perkebunan Nusantara VII Unit Bekri tingkat kebisingan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada KSP Utama Karya di Jepara, sehingga semakin tinggi

Usaha-usaha dan penelitian untuk memperoleh varietas unggul dapat ditempuh dengan beberapa cara yaitu (a) introduksi atau mendatangkan varietas/bahan seleksi dari luar negeri,

Seorang wanita, usia 50 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan kaki tidak dapat berjalan sejak 3 minggu yang lalu. Riwayat sebelumnya pasien sering keputihan berbau

Untuk menuju ke arah tersebut di atas, maka diperlukan suatu strategi pengajaran yang baik yang dikemas dalam bentuk kurikulum yang menunjang, pengajar (guru)