Penerapan Hasil Penelitian untuk Mendorong Industrialisasi Perikanan Laut Indonesia
IPB International Convention Center - Bogor, 16 Mei 2013
SEMINAR NASIONAL PERIKANAN TANGKAP 5
FK2PT Departemen PSP, FPIK-IPB
Diselenggarakan oleh:
Seminar Nasional Perikanan Tangkap 5
“Penerapan Hasil Penelitian untuk Mendorong Industrialisasi Perikanan Laut Indonesia
Kata Pengantar
Teman Sejawat,
Forum Komunikasi Kemitraan Perikanan Tangkap (FK2PT) dan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), FPIK–IPB untuk ketiga kalinya bekerjasama menyelenggarakan Seminar Nasional Perikanan Tangkap (SEMNASTANGKAP). Seminar ini merupakan Seminar Nasional Perikanan Tangkap ke-5 yang diselenggarakan pada hari Kamis, 16 Mei 2013, dengan tema
“Penerapan Hasil Penelitian untuk Mendorong Industrialisasi Perikanan Laut Indonesia”. Terdapat dua kegiatan utama dalam untaian kegiatan SEMNASTANGKAP 5, yang pertama yaitu: diskusi panel tentang
”Pengembangan Industri Kelautan Berbasis Blue Economy” yang akan menghadirkan para nara sumber yang mewakili pemerintah, akademisi dan pengusaha. Adapun kegiatan utama kedua yaitu diseminasi hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh para akademisi, peneliti maupun pemerintah.
Sehingga diharapkan dari hasil diseminasi ini dapat mempercepat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengelolaan perikanan laut di Indonesia. Selain itu, diharapkan terjadi pertukaran informasi diantara kalangan akademisi, pelaku usaha, pengambil kebijakan perikanan laut, dan masyarakat.
Akhir kata, atas nama panitia kami ucapkan:
“Selamat datang dan selamat mengikuti Seminar Nasional Perikanan Tangkap ke-5”
Bogor, 16 Mei 2013
Dr Ir Tri Wiji Nurani, MSi
Ketua Panitia Pelaksana
Seminar Nasional Perikanan Tangkap 5
“Penerapan Hasil Penelitian untuk Mendorong Industrialisasi Perikanan Laut Indonesia
Seminar Nasional Perikanan Tangkap 5
“Penerapan Hasil Penelitian untuk Mendorong Industrialisasi Perikanan Laut Indonesia
LAPORAN KETUA PANITIA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Yang Terhormat
Bapak Dr. Ir. Gellwynn Daniel Hamzah Jusuf, M.Sc Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
Bapak Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc, Rektor Institut Pertanian Bogor Para Pembicara Diskusi Panel:
Dr. Sunoto, Staf ahli Menteri bidang Kemasyarakatan dan Hubungan antar Lembaga, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI
Prof Alex SW Retraubun, Wakil Menteri Perindustrian RI
Dr. Ir. Dedy H. Sutisna, MS, Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia Ir. Bambang Soeboeko, mewakili FK2PT dari Gappindo
Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, mewakili akademisi dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK-IPB
Ir. Slamet Hernowo, MM, mewakili perusahaan perikanan dari PT Sinar Abadi Cemerlang
Bapak Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB Bapak Dr. Ir. Budy Wiryawan, MSc, Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK-IPB
Para pemakalah seminar, para undangan, peserta seminar dan segenap hadirin sekalian
yang saya hormati.
Kembali Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB bekerjasama dengan Forum Komunikasi Kemitraan Perikanan Tangkap menyelenggarakan Seminar Nasional Perikanan Tangkap yang ke-5, Kamis 16 Mei 2013. Kegiatan seminar ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, sebagai wahana interaksi para akademisi, pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat yang peduli terhadap perkembangan perikanan Indonesia, khususnya perikanan tangkap atau perikanan laut.
Tema seminar kali ini adalah “Penerapan Hasil Penelitian untuk Mendorong
Industrialisasi Perikanan Laut Indonesia”.: Judul kegiatan dan tema di atas
sudah mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan seni
(IPTEKS) bidang perikanan tangkap atau perikanan laut. Selain itu juga
mempertimbangkan orientasi pembangunan perikanan saat ini dan ke depan
Seminar Nasional Perikanan Tangkap 5
“Penerapan Hasil Penelitian untuk Mendorong Industrialisasi Perikanan Laut Indonesia yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Industrialisasi dan blue economy merupakan konsep yang dipadukan sebagai upaya mempercepat pembangunan kelautan dan perikanan dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan antara pemanfaatan ekonomi sumberdaya alam dan pelestarian lingkungan.
Kegiatan seminar perikanan tangkap ini sangat relevan dengan upaya untuk meningkatkan peran ilmiah organisasi profesi Forum Komunikasi Kemitraan Perikanan Tangkap (FK
2PT), sekaligus mendukung peningkatan efisiensi eksternal penyelenggaraan pendidikan tinggi yang diamanatkan kepada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Efisiensi eksternal tersebut khususnya adalah dalam hal penyampaian hasil-hasil penelitian kepada masyarakat luas, melalui forum ilmiah dan publikasi dalam jurnal ilmiah yang berkualitas
Panitia telah mempersiapkan kegiatan seminar ini mulai dari awal bulan Januari 2013 melalui rapat-rapat koordinasi, pembentukan kepanitiaan, pembuatan proposal, desain acara, penjaringan makalah dan sponshorship kegiatan. Pada seminar nasional perikanan tangkap ke-5 ini akan menampilkan hasil-hasil penelitian yang berasal dari 16 perguruan tinggi, 4 lembaga penelitian pemerintah dan 1 lembaga non pemerintah. Selanjutnya makalah yang dipresentasikan tersebut, setelah melalui proses review akan dipublikasikan dalam jurnal “Marine Fisheries”dan jurnal Buletin PSP, yang diharapkan akan menjadi jurnal ilmiah terakreditasi bidang perikanan tangkap atau perikanan laut.
Seminar akan diawali dengan Keynote Speech dari Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Selanjutnya, akan diselenggarakan Diskusi Panel dengan judul “Industrialisasi Kelautan dan Perikanan: Penataan Sistem Pengelolaan Perikanan Tangkap”.
Terima kasih disampaikan kepada para sponsor yaitu dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Pertamina, Perum Perindo, PT Sekar Bumi, Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman Jakarta, Bank Negara Indonesia, dan PT Benjina Resources.
Terima kasih kepada para pemakalah, para undangan dan para peserta seminar. Terima kasih juga disampaikan kepada segenap panitia yang telah bekerja keras untuk terselenggaranya kegiatan Seminar Nasional Perikanan Tangkap ke-5.
Terima kasih
Wabillahi Taufik Walhidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Seminar Nasional Perikanan Tangkap 5
“Penerapan Hasil Penelitian untuk Mendorong Industrialisasi Perikanan Laut Indonesia
Susunan Acara
Seminar Nasional Perikanan Tangkap 5 IPB ICC, 16 Mei 2013
Waktu Acara
Ruang: Ballroom
09.00 - 09.05 Pembukaan oleh MC 09.05 - 09.15 Laporan Ketua Panitia
09.15 - 09.30 Sambutan Pembukaan oleh Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, MSc 09.30 - 09.40 Sambutan Ketua Departemen
Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc 09.40 - 09.50
Sambutan Ketua Forum Komunikasi Kemitraan Perikanan Tangkap
Dr. Ir. Dedy Heryadi Sutisna, M.S 09.50 - 09.55 Pembacaan Doa
Dr. Iin Solihin, S.Pi, M.Si
09.55 - 10.15
Keynote Speech oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, KKP RI
Dr. Ir. Gellwynn Daniel Hamzah Jusuf, M.Sc
10.15 - 11.45
Diskusi "Pengembangan Industri Kelautan Berbasis Blue Economy"
Pembicara Utama: Staf Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga, KKP (Dr.
Sunoto, M.E.S) Pembahas:
- Wakil Menteri Perindustrian (Prof. Dr. Ir. Alex Retraubun, M.Sc)
- Direktur PT. Sinar Abadi Cemerlang (Ir. Slamet Hernowo, MBA)
- Anggota Forum Komunikasi Kemitraan Perikanan Tangkap (Ir. Bambang Suboko) - Dosen pada Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, FPIK-IPB (Dr. Ir. M.
Fedi A. Sondita, M.Sc)
Moderator: Dr. Ir. Dedy Heryadi Sutisna, M.S
11.45 - 13.00 Ishoma
Seminar Nasional Perikanan Tangkap 5
“Penerapan Hasil Penelitian untuk Mendorong Industrialisasi Perikanan Laut Indonesia
Waktu Acara
Ruang: Ballroom, Meeting Room A dan B
13.00 - 15.15 Diseminasi Hasil Penelitian Sesi I 13.00 - 13.45 Panel 1
13.45 - 14.30 Panel 2 14.30 - 15.15 Panel 3 15.15 - 15.45 Coffee Break
15.45 - 17.15 Diseminasi Hasil Penelitian Sesi II 15.45 - 16.30 Panel 4
16.30 - 17.15 Panel 5 17.15 - 17.30 Penutupan Ruang: Meeting Room A
18.30 - 20.00 Musyawarah Kerja FK2PT
JADWAL DISEMINASI HASIL-HASIL PENELITIAN: Meeting Room A
Jam Kode
Naskah Penulis Pertama Judul Moderator
13.00 - 15.15 Diseminasi sesi 1
13.00 - 13.45
MAN 03 Zarochman
Rancangan Model Industrialisasi Penangkapan Rajungan Di Perairan Pantai Utara Jawa
Dr. Ir.
Sugeng H.
Wisudo, M.Si MAN 04 Irhamsyah
Tingkat Pemanfaatan dan Potensi Maksimum Lestari Sumberdaya Cumi-Cumi (Loligo sp) di
Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan
MAN 05 Iriansyah
Potensi Sumberdaya Ikan Teri (Stolephorus sp) di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan
MAN 06 Tasrif Kartawijaya
Jenjang Rantai Makanan sebagai Alternatif Indikator Pengukuran Dampak Alat Tangkap terhadap Sumberdaya Ikan : Kasus di Perikanan Karang Taman Nasional Karimun Jawa
13.45 - 14.30
MAN 08 Kasmiati
Analisis Hubungan Antara Fasilitas, Cara Penanganan, dan Waktu Transit dengan Kualitas Ikan yang Ditangkap Menggunakan Purse Seine di Perairan Kabupaten Barru dan Bulukumba
MAN 09 Roza
Yusfiandayani
Perikanan Mini Purse Seine Berbasis Rumpon Di Kabupaten Maluku Tenggara
MAN 12 Alfa F.P. Nelwan
Produktivitas Penangkapan Ikan Pelagis Besar di Perairan Selat Makassar, Sulawesi Barat
MAN 14 Fitri Agustriani
Biodiversitas Sumberdaya Ikan Ekonomis Untuk Mendukung Pengelolaan Kawasan Mangrove Taman Nasional Sembilang (TNS) Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan
14.30 - 15.15
MAN 15 Joyce Ch. Kumaat
Model Skenario Tingkat
Pemanfaatan Lestari Ikan Karang di Kabupaten Kepulauan Sitaro MAN 16 Alfi SahriI R.
Baruadi
Pengembangan Perikanan Tuna di
Kabupaten Gorontalo Utara
Jam Kode
Naskah Penulis Pertama Judul Moderator
MAN 18 Mustaruddin
Strategi Pengembangan Perikanan Cakalang Yang Bersinergi Aspek Lingkungan dan Sosial Ekonomi di Ternate : Studi Kasus Penangkapan Ikan Menggunakan Huhate
MAN 19 Retno Muninggar
Faktor yang Mempengaruhi Nelayan Menjual Hasil Tangkapan di Luar TPI (studi kasus:nelayan Purseine dan Payang di PPP Lampasing Lampung)
15.15 - 15.45 Coffee break
15.45 - 17.15 Diseminasi sesi 2
15.45 - 16.30
MAN 21 Iin Solihin
Pola Hubungan Antara Kinerja Organisasi dan Sosial dengan Kinerja Pelabuhan Perikanan, Studi Kasus Di PPP Dadap Kabupaten Indramayu
Dr. Roza Yusfiandani,
S.Pi MAN 22 Akhmad Solihin
Penguatan Tata Kelembagaan dalam Penanganan Nelayan Tradisional Pelintas Batas di Wilayah MoU Box 1974: Studi Kasus Nelayan Madura
MAN 24 Yusma Damayanti
Analisis Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Nelayan di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi
MAN 25 Samliok Ndobe
Pengelolaan Banggai cardinalfish (Pterpogon kauderni) melalui Konsep Ecosystem-Based Approach
MAN 26 Irwan Jatmiko
Pendugaan Parameter Populasi Cakalang, Katsuwonus pelamis, di Samudera Hindia
MAN 01 Eko Sri Wiyono
Pola Operasi Penangkapan Ikan Nelayan Cilauteureun dalam Merespon Perubahan Lingkungan di Sekitarnya
16.30 - 16.45 Penutupan
JADWAL DISEMINASI HASIL-HASIL PENELITIAN: Meeting Room B
Jam Kode
Naskah Penulis Pertama Judul Moderator
13.00 - 15.15 Diseminasi sesi 1
13.00 - 13.45
TEK 02 Yopi Novita
Penentuan Posisi Muatan di Atas Kapal Payang
Palabuhanratu yang Menghasilkan Kualitas Stabilitas Kapal yang Terbaik
Dr. Ir.
Budhi H.
Iskandar, M.Si TEK 03 Syaifuddin
Alih Teknologi Pembuatan Kapal Kayu ke Kapal Fibreglass untuk Perikanan di Bagan Siapi-Api, Riau
TEK 04 Najamuddin Teknologi Penangkapan Ikan pada Area Budidaya Rumput
TEK 23 Wawan Oktariza
Efektifitas Rumpon Cumi Sebagai Media Penempelan Telur Cumi Bangka (Loligo chinensis)*
13.45 - 14.30
TEK 06 Achmar Mallawa
Analisiis Tekanan Teknologi Penangkapan Ikan terhadap Populasi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Perairan Teluk Bone, Sulawesi Selatan
TEK 07 Muhammad Kurnia
Pengaruh Perbedaan Ukuran Mata Pancing terhadap Hasil Tangkapan Pancing Ulur di Perairan Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep
TEK 08 Ellis Nurjuliasti Ningsih
Klasifikasi Tipe Substrat Dasar Perairan Menggunakan Metode Akustik di Delta Mahakam
TEK 11 Bidawi Hasyim
Analisis Sebaran Zona Potensi Penangkapan Ikan di Selat Madura pada Waktu Terjadi El Nino Menggunakan Data Penginderaan Jauh
14.30 - 15.15
TEK 13 Fauziyah
Respon Perbedaan Intensitas Cahaya Lampu Petromak Terhadap Hasil Tangkapan Bagan Tancap Di Perairan Sungsang Sumatera Selatan TEK 14 Dahri Iskandar Komposisi Hasil Tangkapan
Jaring Rampus yang
Jam Kode
Naskah Penulis Pertama Judul Moderator
Dioperasikan di Perairan Teluk Palabuhanratu
TEK 15 Mulyono S.
Baskoro
Observasi Efektivitas Jenis Umpan pada Bubu Lipat TEK 16 Deddy Irawan
Studi Tingkah Laku Ikan Demersal: Migrasi dan Makan, melalui Data Pemeruman
15.15 - 15.45 Coffee break
15.45 - 17.15 Diseminasi sesi 2
15.45 - 16.30
TEK 17 Sulaeman Martasuganda
Efektifitas Perangkap Juvenil Lobster (Panulirus spp.) pada Kedalaman Berbeda di Teluk Palabuhanratu
Prof. Dr. Ir.
Mulyono S. Baskoro,
M.Sc TEK 19 Shanty Manullang Kajian Stabilitas Operasional
Kapal Longline 60 GT
TEK 22 Herry Boesono
Optimasi Hasil Tangkapan Menggunakan Modifikasi Alat Tangkap Fyke Net di Perairan Karimun Jawa
TEK 01 Joko Santoso
Pemanfaatan Hasil Tangkap Sampingan: Karakteristik Fisika dan Kimia Gelatin dari Kulit Ikan Cucut dan Ikan Pari Melalui Pengkomposisian
16.30 - 17.15
TEK 26 Nurlaela Herlinawati
Plankton Abundance Estimation Using
Hydroacoustic Method In Pangkep Waters of South Sulawesi
TEK 27 Diniah
Sifat Anatomi dan Kekuatan Tarik Tiga Jenis Bambu untuk Bahan Alat Penangkapan Ikan TEK 24 Berbudi Wibowo
Analisis teori terhadap zone of influence umpan curah pada hand line tuna
16.30 - 16.45 Penutupan
JADWAL DISEMINASI HASIL-HASIL PENELITIAN: BALLROOM
Jam Kode
Naskah Penulis Pertama Judul Moderator
13.00 - 15.15 Diseminasi sesi 1
13.00 - 13.45
MAN 29 Alfian Zein
Efisiensi Teknis Perikanan Artisanal dan Pendapatan Nelayan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat
Dr. Ir. Budy Wiryawan,
M.Sc MAN 30 Moch. Prihatna
Sobari
Tingkat Kesejahteraan Nelayan Buruh dari Unit Penangkapan Surface Gillnet dan Payang di PPN
Palabuhanratu
MAN 31 R.A. Hangesti Emi Widyasari
Eel Fishery System (Anguilla Sp.)
atPalabuhanratuKabupatenSu kabumi
MAN 32 Atikah Nurhayati
Analisis Perspektif Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap di Propinsi Jawa Barat
13.45 - 14.30
KEB 01 Tri Wiji Nurani
Sasaran Strategis
Pengembangan Model Kluster Industri Perikanan Tangkap
KEB 02 Darmawan
Kajian Landasan Hukum bagi Pengembangan Konsep Pengelolaan Negara Kepulauan
SDM 02 Agnes Puspitasari Sudarmono
Perikanan Skala kecil: Proses pengambilan keputusan nelayan dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penangkapan ikan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan
KEB 04
Nimmi Zulbainarni
Tinjauan Empiris Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap
14.30 - 15.15
MAN 33 Paulus Boli Status Perikanan Tangkap di Perairan Manokwari
MAN 37 John Nurifdinsyah
Strategi Pengembangan
Pelabuhan Samudra Bungus
sebagai Sentra Tuna di
Perairan Barat Sumatera :
Upaya Revitalisasi Pelabuhan
Jam Kode
Naskah Penulis Pertama Judul Moderator
MAN 02 Zarochman
Pendampingan konstruksi dan operasional setnet
berdasarkan kaji terap setnet di Jeneponto, Sulawesi Selatan
MAN 20 Thomas Nugroho Dampak kenaikan harga BBM terhadap Sektor Perikanan
15.15 - 15.45 Coffee break
15.45 - 17.15 Diseminasi sesi 2
15.45 - 16.30
TEK 30 Adi Susanto
Penggunaan Celah Pelolosan pada Bubu Lipat Kepiting Bakau (Skala Laboratorium)
Dr. Ir.
Ronny I.
Wahju, MPhil TEK 31 Budhi Hascaryo
Iskandar
Nilai Kekuatan Mekanis Material Fiberglass pada Contoh Uji Kombinasi Matt dan Roving
TEK 32 Fonny J.L.
Risamasu
Tingkah Laku Pola Renang dan Lama Waktu Ikan Karang berada di Rumpon dan Bubu TEK 34 S.R.Siahainenia
Reaksi Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscogutattus) Terhadap Alat Tangkap Bubu
16.30 - 17.15
TEK 35 T.Ersti Yulika Sari
Kajian Kelayakan Ember Cat Bekas sebagai Bahan Alternatif Perahu
TEK 37 A. Tupamahu
Pengaruh perbedaan jenis umpan dan kondisi intensitas cahaya terhadap lama waktu respon ikan Caranx
sexfaciatus TEK 28 Dadan Suhendar
Komposisi dan ukuran hasil tangkapan sidat (A. bicolor bicolor)
16.30 - 16.45 Penutupan
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN:
KERANGKA KEBIJAKAN PENATAAN SISTEM PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP
Oleh: Sunoto, MES, PhD
Disampaikan dalam Seminar Nasional Perikanan Tangkap 5 di IPB International Convention Center
Bogor, 16 Mei 2013
1. LATAR BELAKANG: ISSUE KRITIS
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi kelautan dan perikanan begitu besar, namun sumberdaya tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal yang secara ekonomi memberikan kemakmuran masyarakat. Luas laut Indonesia 5,8 juta km2 atau 2/3 luas wilayah RI dan panjang pantai sekitar 95.181 km, tapi PDB perikanan baru 3,46%. Selain itu, ada beberapa tantangan yang harus diselesaikan dengan kebijakan terobosan untuk meningkatkan peranan sektor kelautan dan perikanan dalam pembangunan ekonomi di masa depan. Sesuai data statistik 2009) tantangan tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Hulu: Perikanan Tangkap
a. Potensi sumberdaya perikanan tangkap di laut sekitar 6,5 juta ton per tahun dan telah dimanfaatkan lebih dari 5 juta ton, namun nelayan yang berjumlah 2.620.277orang masih miskin;
b. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap/Usaha Perikanan Tangkap 891.505 rumah tangga, turun 2,39% dari tahun 2005, tapi lebih dari 80%
RTP berskala kecil tanpa perahu, perahu tanpa motor, dan motor temple;
dan
c. Armada perikanan tangkap di laut sekitar 570.827 kapal, tapi lebih dari 90% berukuran kurang dari 5 GT dengan SDM berkualitas rendah dan kemampuan produksi rendah.
2) Hilir: Pengolahan dan Pemasaran
a. Jumlah industri perikanan lebih dari 65 ribu unit, tapi sebagian besar tradisional berskala mikro, kecil, dan menengah;
b. Industri pengalengan ikan yang terdaftar lebih dari 50 perusahaan, tapi yang berproduksi kurang dari 60% dengan kapasitas maksimum sekitar 60%;
c. Produksi perikanan total 11,6 juta ton dengan ekspor produk perikanan 1,1 juta ton dengan nilai US$ 2.860.000.000,- dimana sekitar 80% diekspor berupa bahan baku;
d. Produksi ikan olahan hasil penangkapan 2009 sebesar 1.103.395 ton,
menurun 6,13% dari tahun 2005. Produksi ikan kalengan hasil
penangkapan di laut sebesar 40.238 ton pada tahun 2009 dan menurun
2,46% dari tahun 2005;
e. Volume ekspor hasil perikanan pada tahun 2009 sebesar 881.413 ton, naik 0,90% dari tahun 2005, tapi pada periode 2008 – 2009 turun 3,32%.
Volume ekspor jenis udang selama tahun 2005 – 2009 turun 0,04%, sedangkan periode 2008 – 2009 turun 11.49%; dan
f. Nilai ekspor pada tahun 2009 US$ 2.466.202.000,- naik 7,05% dari tahun 2005. Nilai ekspor udang US$1.007.481 tahun 2009, naik 2,40% dari tahun 2005, namun tahun 2008 – 2009 turun 13,54%.
Kondisi tersebut tergambar pada statistik perikanan tahun 2009 dan memang memprihatinkan, namun berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja pembangunan sektor kelautan dan perikanan dan beberapa tahun terakhir ini, yaitu melalui industrialisasi telah menunjukkan perkembangan positif, berupa peningkatan produksi dan ekspor perikanan. Kemajuan tersebut masih harus ditingkatkan dan dipercepat untuk meningkatkan kontribusi ekonomi kelautan dan perikanan dalam pembangunann ekonomi nasional dan makalah ini akan membahas strategi percepatan pembangunan perikanan tangkap sebagai bagian dari kebijakan industrialisasi kelautan dan perikanan.
2. PRODUK PERIKANAN DUNIA DAN POSISI INDONESIA 2.1 Produksi Perikanan Dunia
Produksi perikanan dunia menunjukkan kecenderung naik dari tahun ke
tahun, mulai dari 1950 sampai dengan 2009 dengan kenaikan rata-rata 3,63%,
namun produksi perikanan tangkap mengalami stagnasi beberapa tahun terakhir
ini dan diproyeksikan akan terus menurun di masa yang akan datang dengan
angka kenaikan rata-rata 2,65%. Sementara itu, produksi perikanan budidaya
pada tahun 2009 mencapai 73,04 juta ton dan naik terus dengan kenaikan rata-
rata 8,36% (lihat Gambar 1).
Gambar 1. Grafik Produksi Perikanan Dunia 1950-2009 dan Proyeksi 2010 – 2012
Tabel 1 menunjukkan, bahwa produksi perikanan dunia pada tahun 2009 mencapai 162.882 ton, yang terdiri dari perikanan tangkap 89.837 ton dan perikanan budidaya mencapai 73.045 ton. Produksi perikanan tangkap lebih banyak dihasilkan dari laut yaitu 79.513 ton sedangkan 10.324 ton dari perairan umum, sedangkan untuk perikanan budidaya adalah sebaliknya, sebagian besar hasil budidaya perairan umum (air tawar), yaitu 38.246 ton dibandingkan hasil dari budidaya laut, yaitu 34.799 ton (lihat Tabel 1).
Tabel 1. Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya Dunia Tahun 1959 – 2009 1000 M/T 1959 1969 1979 1989 1999 2009 Total Tangkap 32.370 57.899 67.579 89.565 92.713 89.837 Laut 29.408 53.504 62.680 83.345 84.437 79.513 Perairan Umum 2.962 4.395 4.899 6.220 8.276 10.324 Total Budidaya 1.893 3.238 6.715 16.483 39.603 73.045 Laut 845 1.886 4.255 8.127 19.958 34.799 Perairan Umum 1.048 1.352 2.459 8.355 19.645 38.246
Jumlah Total
(1000 MT) 34.263 61.137 74.294 106.048 132.316 162.882 Sumber: FAO
2.2 Posisi Indonesia terhadap Dunia
Hasil perikanan dunia terutama diproduksi di negara-negara Asia,
terutama Cina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam dengan jumlah produksi lebih
dari 160 juta ton pada tahun 2009. Indonesia menempati urutan ke 2 setelah Cina
dengan produksi 9,8 juta ton, sedangkan Cina memproduksi ikan sekitar 60,47
juta ton (lihat Gambar 2).
Sumber: INFOFISH, 2011
Gambar 2. Grafik Produksi Perikanan Dunia dan Posisi Indonesia Tahun 2002 – 2009
Pada tahun 2009 produksiperikanan tangkap dunia 89,83 juta ton, sedangkan Indonesia memproduksi sekitar 5,1 juta ton dan berada pada posisi ke 3 setelah Cina (15,19 juta ton) dan Peru (6,92 juta ton). Gambar 3 menunjukkan bahwa produksi perikanan tangkap fluktuatif hampir semua negara produsen utama penangkapan ikan, kecuali Cina.
Sumber: FAO
Gambar 3. Grafik Produksi perikanan Tangkap Dunia dan Posisi Indonesia 1950 – 2009
Dari potensi perikanan tangkap sebesar 6,5 juta ton/tahun tersebut, pada tahun 2010 sudah dimanfaatkan sebesar 5.039.446 ton, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 4,72%. Produk komoditas unggulan yaitu Tuna mencapai 203.269 ton pada tahun 2009 atau naik rata-rata sekitar 3,31% dari tahun 2005.
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Produksi Ikan Dunia 2002 - 2009 (1000 ton)
China Indonesia Thailand Vietnam Dunia
- 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 16,000,000 18,000,000
1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005
China Peru Indonesia USA India Japan
Produksi Tongkol, dan Cakalang mencapai 736.483 ton pada tahun 2009 atau naik rata-rata sekitar 7,11% dari tahun 2005. Total produksi Tuna, Tongkol, dan Cakalang (TTC) mencapai 939.752 ton pada tahun 2009. Produksi udang tangkapan sekitar 236.870 ton pada tahun 2009, naik rata-rata 3,6% dari tahun 2005. Gambar berikut menujukkan distribusi produksi sumberdaya ikan menurut WPP.
Gambar 4. Peta Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di WPP RI
Jumlah kapal penangkapan ikan mencapai 570.827 kapal pada tahun 2010, namun lebih dari 90% kapal berukuran kecil yaitu lebih kecil dari 5 GT. Kapal penangkapan ikan yang berukuran lebih besar dari 30GT berjumlah sekitar 6.392 kapal dan dari jumlah itu terdapat 348 kapal berukuran lebih dari 200 GT dan tidak lebih dari 800 GT.
Tabel 2. Jumlah Kapal Perikanan
Sebagai bagian penting dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan adalah pengolahan, terutama peranannya dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing produk. Untuk itu, pengembangan industri pengolahan makin dibutuhkan di masa depan dan diharapkan akan terjadi perubahan signifikan dari kondisi sekarang ini. Jumlah unit pengolahan ikan mencapai 60.117, yang terdiri dari usaha pengalengan sebanyak 114 unit, pembekuan sebanyak 556 unit, penggaraman sebanyak 23.876 unit, pemindangan sebanyak 10.952 unit, pengasapan sebanyak 8.056 unit, dan peragian sebanyak 2.912 unit.
Unit Pengolahan Ikan (UPI) telah terealisasi 504 unit sampai September 2010, meninggalkan target tahun ini yang hanya 444 unit. Tetapi tingkat kemampuan (utilisasi) unit pengolahan ikan skala menengah dan besar sekitar 30% karena pasokan bahan baku perikanan, baik dari sektor budi daya maupun hasil tangkapan laut, tidak mencukupi keekonomian industri besar. Rendahnya utilisasi UPI dikarenakan pasokan bahan baku kurang.
Unit pengolahan skala besar yang masih beroperasi mencapai 658 unit, sementara industri pengolahan ikan skala kecil tercatat 17.616 unit. Sejumlah unit pengolahan yang tersebar di seluruh Indonesia berkapasitas 18.140,4 ton per tahun. Namun, hingga kini hanya terpakai kurang dari 50 persen atau hanya sekitar 9.324,16 ton per tahun. Keberadaan unit pengolahan ikan tersebut menyerap 594.300 orang tenaga kerja yang dilibatkan di bidang industri pengolahan dan pemasaran.
Tabel 3. Volume dan Nilai Ekspor Komoditas Utama 2007 – 2009
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan
Rincian - Item Tahun –Year Kenaikan Rata2 (%)
2007 2008 2009 2010 2011*) 007 - 2011 2010 -
2011
Volume - Volume (Ton) 854.329 911.674 881.413 1.103.575 028.000 5,44 -6,85
Udang - Shrimp 157.545 170.583 150.989 145.092 150.000 -0,93 3,38 Tuna, Cakalang, Tongkol - 121.316 130.056 131.550 122.450 123.000 0,47 0,45 Tuna, Skipkjack, Little
una
Ikan Lainnya - Other Fish 393.679 424.401 430.513 622.932 528.000 9,67 -15,24
Kepiting - Crab 21.510 20.713 18.673 21.537 23.000 2,14 6,79
Lainnya - Others 160.279 165.921 149.688 191.564 204.000 7,05 6,49
Nilai - Value (US$ 1.000) 2.258.920 2.699.683 2.466.201 2.863.830 199.000 9,67 11,70 Udang - Shrimp 1.029.935 1.165.293 1.007.481 1.056.399 1.229.000 5,20 16,34 Tuna, Cakalang, Tongkol - 304.348 347.189 352.300 383.230 453.000 10,63 18,21 Tuna, Skipkjack, Little
una
Ikan Lainnya - Other Fish 568.420 734.392 723.523 898.039 936.000 14,02 4,23 Kepiting - Crab 179.189 214.319 156.993 208.424 249.000 11,27 19,47 Lainnya - Others 177.028 238.490 225.904 317.738 332.000 18,65 4,49
Industri hilir perikanan laut Indonesia masih terkendala pasokan bahan baku. Industri pengalengan ikan di Indonesia saat ini membutuhkan bahan baku 300-350 ribu ton per tahun. Dari kebutuhan itu, produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 40%, sedangkan 60% masih impor. Industri pengalengan cakalang, misalnya, membutuhkan bahan baku 300 ribu ton per tahun, sedangkan pasokan dari dalam negeri hanya 120-140 ribu ton. Kapasitas terpasang industri pengalengan sarden berkisar 150 ribu ton dan pasokan bahan baku lokal hanya 70-100 ribu ton per tahun.
Pada tahun 2010 volume ekspor perikanan mencapai 1.103.575 ton dengan kenaikan rata-rata 5,44% dari tahun 2005 dengan nilai US$ 2.863.830,- atau naik sekitar 9,67% dari tahun 2005. Komoditas utama ekspor adalah udang sebesar 145.092 ton pada tahun 2010 atau turun 0,9% dengan nilai US$ 1.056.399 Nilai ekspor perikanan dunia terus meningkat sejak 2003 dan pada tahun 2010 mencapai lebih dari US$ 103 milyar. Urutan pertama adalah Cina dengan nilai US$ 13,5 milyar dengan market share 13,5%. Posisi berikutnya adalah Norway, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, dan Kanada, masing-masing US$ 8,66 milyar, US$ 7,01 milyar, US$ 4,54 milyar, US$ 4,26, dan US$ 3,80 Indonesia menempati urutan 12 dengan nilai sekitar US$ 2,6 milyar dengan market share 2,5%. (lihat Tabel 4 dan Gambar 5).
Tabel 4. Perkembangan Nilai Ekspor Negara-Negara di Dunia (2006 – 2010)
Sumber: FAO
Share (%)
2006 2007 2008 2009 2010 2010
Total 81,397.35 87,994.67 96,171.67 91,436.68 103,696.01 100.00 Lainnya 31,216.59 34,175.08 37,679.35 34,546.97 37,288.07 35.96 1 China 9,162.11 9,508.86 10,364.12 10,500.16 13,539.77 13.06 2 Norway 5,379.80 6,089.74 6,722.43 6,923.22 8,660.35 8.35 3 Thailand 5,196.57 5,614.68 6,487.52 6,208.88 7,012.62 6.76 4 USA 4,337.28 4,387.76 4,364.02 4,075.66 4,544.43 4.38 5 Viet Nam 3,359.70 3,764.00 4,510.57 4,253.37 4,368.40 4.21 6 Canada 3,629.53 3,657.84 3,672.86 3,211.09 3,804.87 3.67 7 Netherlands 2,381.88 2,713.90 2,865.08 2,627.14 3,439.00 3.32 8 Spain 2,834.89 3,285.14 3,490.64 3,131.11 3,293.28 3.18 9 Chile 3,080.35 3,166.16 3,409.71 3,010.62 2,846.10 2.74 10 Denmark 2,885.71 3,057.14 3,226.54 2,677.19 2,730.81 2.63 11 Sweden 1,539.78 1,623.84 1,869.81 2,012.25 2,632.68 2.54 12 Indonesia * 1,985.90 2,127.76 2,503.84 2,285.89 2,611.58 2.52 13 Rusia 586.80 589.00 558.68 1,768.89 2,226.02 2.15 14 Japan 1,693.79 1,963.34 1,940.29 1,784.08 2,164.02 2.09 15 Germany 1,741.18 1,896.58 2,115.62 2,108.41 2,160.47 2.08 43 Singapore 385.47 373.85 390.61 311.78 373.57 0.36
No Negara Nilai (juta US$)
Keterangan: Pada tahun 2010 Indonesia pada urutan ke 12 (US$ 2,6 milyar).
Gambar 5. Nilai Ekspor Perikanan Dunia dan Posisi Indonesia Tahun 2003 - 2010
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai impor ikan dunia pada tahun 2010 bernilai lebih dari US$ 98,11 milyar. Negara pengimpor terbesar adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Spanyol dengan nilai masing-masing US$ 13,59 milyar dengan share 13,85%, US$ 13,46 milyar dengan share 13,72%, dan US$ ,29 milyar dengan share 6,41%. Cina mengimpor ikan dengan nilai sekitar US$ 4,45 milyar dengan share 4,53% dan menduduki urutan ke 6. Dibanding dengan nilai ekspornya nilai impor ikan Cina sekitar 32,86%. Thailand mengimpor ikan senilai US$ 2,11 milyar dengan share 2,15% dan apabila dibandingkan dengan nilai ekspornya, nilai impor Thailand sekitar 30% dan menduduki urutan ke 14.
Indonesia mengimpor ikan senilai US$ 228 juta dengan share 0,23%, yaitu pada posisi paling rendah diantara 39 negara. Apabila dibandingkan dengan nilai ekspornya, nilai impor ikan Indonesia sekitar 8,7%.
Tabel 5. Perkembangan Nilai Impor Negara-Negara Dunia (2006 – 2010)
Sumber: FAO
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,0002003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Nilai Ekspor Perikanan Dunia 2003 – 2010 (x 1.000.000 US$)
China Norwegia Thailand Kanada Denmark Indonesia Dunia
Sumber: Infofish Juli 2011
Share (%)
2006 2007 2008 2009 2010 2010
Total 81,632.42 89,281.19 96,872.50 89,183.52 98,115.95 100.00 Lainnya 17,237.80 20,532.31 23,492.88 21,818.11 22,899.81 23.34 1 USA 12,350.17 12,852.19 13,207.72 12,127.38 13,588.34 13.85 2 Japan 12,753.02 12,099.44 13,305.58 12,114.15 13,463.85 13.72 3 Spain 6,326.99 6,953.18 7,038.11 5,795.99 6,294.02 6.41 4 France 4,810.49 5,091.72 5,507.90 5,257.19 5,590.74 5.70 5 Italy 4,714.74 5,213.11 5,511.88 5,040.30 5,271.60 5.37 6 China 3,206.40 3,505.68 3,716.65 3,660.07 4,449.14 4.53 7 Germany 3,554.02 3,849.13 4,100.53 4,365.10 4,437.00 4.52 8 UK 3,260.49 3,707.57 3,782.90 3,096.68 3,137.74 3.20 9 Hongkong 2,246.19 2,472.44 2,685.91 2,734.49 3,118.58 3.18 10 Sweden 1,903.30 2,333.70 2,569.66 2,451.18 3,086.56 3.15 11 Korea 2,506.21 2,761.16 2,654.22 2,436.90 2,891.70 2.95 12 Netherlands 1,591.11 1,815.56 2,039.65 1,936.33 2,622.08 2.67 13 Rusia 1,304.18 1,837.23 2,170.19 1,794.45 2,155.92 2.20 14 Thailand 1,523.44 1,700.53 2,397.31 1,930.51 2,105.89 2.15 15 Canada 1,600.38 1,765.74 1,770.90 1,747.74 1,934.31 1.97 23 Singapore 700.05 736.56 802.23 720.58 839.98 0.86 39 Indonesia 43.46 53.96 118.29 156.38 228.70 0.23
Nilai (Juta US$)
No Negara
Kebutuhan produk perikanan cenderung naik terus dengan nilai impor lebih dari US$ 100 milyar, terutama di negara-negara maju, antara lain Jepang, Amerika Serikat, Spanyol, Perancis, dan Jerman. Sebagian besar pasokan ikan dunia diproduksi di Asia, termasuk Indonesia. Tren tersebut merupakan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing produk perikanan di pasar global.
Sumber: INFOFISH, 2011
Gambar 6. Nilai Impor Perikanan Dunia
Pada tahun 2011 nilai ekspor perikanan mencapai US$ 2,9 milyar, naik sekitar 16% dari tahun 2010. Negara utama tujuan ekspor meliputi Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, Asia Timur, dan ASEAN.
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan
Gambar 7. Negara-Negara Tujuan Utama Ekspor Produk Perikanan Indonesia
0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Nilai Impor Perikanan Dunia 2003 – 2010 (x 1.000.000 US$)
Jepang USA Spanyol Perancis Jerman Dunia