• Tidak ada hasil yang ditemukan

investasi dalam perusahaan asosiasi. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "investasi dalam perusahaan asosiasi. docx"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis terhadap nilai saham penting dilakukan oleh seorang investor, terutama berkaitan dengan dividen dan earning yang diharapkan dari perusahaan di masa yang akan datang. Besarnya dividen dan earning yang diharapkan dari suatu perusahaan akan tergantung dari prospek keuntungan yang dimiliki perusahaan. Karena prospek perusahaan sangat tergantung dari keadaan ekonomi secara keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang dilakukan investor juga harus memperhitungkan beberapa variabel makro yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.

Dalam praktek sehari-hari, tidak jarang ditemukan keragu-raguan dari praktisi akuntansi perusahaan dalam membukukan penyertaan saham perusahaan. Misalnya PT. “A” memiliki penyertaan saham di PT. “B” sebesar 40 %, apakah pencatatannya harus menggunakan metode biaya perolehan, metode ekuitas ataukah metode konsolidasi.

PSAK No. 15 mengatur mengenai pencatatan akuntansi atas penyertaan saham tersebut. Terdapat syarat-syarat dan ketentuan yang harus diperhatikan terlebih dahulu agar tidak keliru dalam menerapkan metode akuntansi yang paling tepat atas penyertaan saham perusahaan seperti contoh di atas.

PSAK 15 Investasi dalam Perusahaan Asosiasi mengatur perlakuan akuntansi untuk investor yang melakukan investasi dalam perusahaan asosiasi baik dalam laporan keuangan konsolidasi maupun laporan keuangan tersendiri. PSAK 15 (revisi 2009) berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.

(2)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan dan batasan masalah yang timbul adalah :

1. Bagaimana Pengaruh Signifikan terhadap besaran kepemilikan saham dalam suatu entitas.

2. Penerapan Metode (Ekuitas / Biaya).

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk memberikan gambaran tentang pengaruh besaran kepemilikan saham dalam suatu entitas pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Investasi pada Entitas Asosiasi.

2. Untuk memberikan gambaran tentang penerapannya dalam Metode Ekuitas pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Investasi pada Entitas Asosiasi.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat digunakan sebagai referensi dalam pembahasan yang berkaitan dengan penulisan makalah ini.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Berkaitan dengan Entitas Asosiasi

Investasi secara umum dapat didefinisikan sebagai bentuk penyerahan modal kepada suatu entitas tertentu. Pada umumnya, hubungan antar entitas dipengaruhi oleh investasi dalam bentuk saham. Hal ini dikarenakan saham merupakan salah satu komponen yang masuk dalam kelompok ekuitas. Jadi laba maupun rugi akan ditanggung oleh investor yang menanamkan dananya melalui saham.

Entitas Asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas non-korporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.

Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas non-korporasi seperti persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (yang dikenal sebagai entitas induk) .

Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.

Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk, yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.

Laporan keuangan terpisah adalah laporan keuangan yang disajikan sebagai tambahan pada laporan keuangan konsolidasian, laporan keuangan dimana investasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan laporan keuangan dimana bagian partisipasi venture dalam ventura bersama dikonsolidasikan secara proporsional. Laporan keuangan terpisah dapat atau tidak dapat ditambahkan ke, atau melengkapi, laporan keuangan tersebut.

(4)

Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas sesuatu aktivitas ekonomi, dan ada hanya ketika keputusan keuangan dan operasional strategis terkait dengan aktivitas tersebut mensyaratkan konsensus dari seluruh pihak-pihak yang berbagi pengendalian (venture).

Pengendalian dapat juga muncul ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak suara atas suatu entitas tetapi mempunyai:

a. mempunyai hak suara lebih dari setengah berdasarkan suatu perjanjian dengan pemegang saham lain.

b. mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian.

c. mempunyai hak untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas anggota dewan direksi atau badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh oleh dewan atau badan tersebut.

d. mempunyai hak untuk bertindak sebagai suara mayoritas dalam rapat dewan direksi atau badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh dewan atau badan tersebut.

2.2 Pengaruh Signifikan

Pengaruh signifikan didefinisikan sebagai (memiliki ‘wewenang untuk berpartisipasi dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi investee, tetapi bukan merupakan pengendalian terhadap kebijakan tersebut’). Untuk mencapai tingkat keseragaman yang masuk akal dalam menerapkan uji ‘pengaruh signifikan’, PSAK 15 menetapkan batas 20%.

(5)

Sebaliknya, jika investor memiliki kurang dari 20% hak suara,maka tidak dianggap memiliki pengaruh signifikan, kecuali jika pengaruh tersebut dapat ditunjukkan dengan jelas. PSAK 15 juga memberikan beberapa contoh di mana pengaruh signifikan terlihat jelas. Misalnya adalah perwakilan dalam dewan direksi, partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, dan ketentuan informasi teknis yang penting. Harus diperhatikan bahwa PSAK 15 mendefinisikan anak perusahaan dan perusahaan asosiasi termasuk didalamnya perusahaan yang tidak berbentuk badan hukum seperti persekutuan. dan bukan merupakan anak perusahaan maupun joint venture dari investornya.

Keberadaan pengaruh signifikan oleh investor umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut

ini:-- Keterwakilan dalam direksi dan dewan komisaris atau organ setara di investee.

- Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentan dividen atau distribusi lainnya. - Adanya transaksi material antara investor dengan investee.

- Pertukaran personel managerial. - Penyediaan informasi teknis pokok.

Entitas kehilangan pengaruh signifikan atas suatu investee ketika entitas tersebut kehilangan kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tersebut. Hilangnya pengaruh signifikan dapat terjadi dengan atau tanpa perubahan dalam tingkat kepemilikan secara absolut atau relatif. Hal ini dapat terjadi, misalnya, ketika entitas asosiasi menjadi subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, administrator atau regulator. Hal tersebut dapat juga terjadi sebagai hasil dari suatu perjanjian kontraktual.

Apabila investor mempunyai pengaruh yang signifikan, maka investasi pada investee dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Sebaliknya, apabila investor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, maka investasi dicatat dengan menggunakan metode biaya.

(6)

2.3 Penerapan Metode ( Ekuitas / Biaya)

2.3.1 Metode Ekuitas

Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat pengecualian penerapan metode ekuitas.

Pengecualian

Investasi dalam entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika:

a. Investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang dimiliki untuk dijual dan Operasi Dihentikan; b. Pengecualian dalam paragraf 10 PSAK 4, yang mengijinkan entitas induk yang

juga memiliki investasi dalam entitas asosiasi untuk tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian; atau

c. Memenuhi semua persyaratan berikut ini:

i. Investor adalah entitas anak yang dimiliki seluruhnya, atau entitas anak yang dimiliki sebagian oleh entitas lainnya dan pemilik lain, termasuk pihak yang tidak memiliki hak suara, yang telah diinformasikan dan tidak menolak investor untuk tidak menerapkan metode ekuitas;

ii. Instrumen utang dan instrumen ekuitas investor tidak diperdagangkan di pasar publik (bursa domestik atau bursa luar negeri atau overthe counter, termasukpasar lokal dan regional);

iii. Investor tidak menyampaikan, atau dalam proses menyampaikan, laporan keuangannya pada badan pengawas atau organisasi regulator lain, untuk tujuan penerbitan setiap jenis instrumen di pasar publik; dan

(7)

Penghentian metode ekuitas

a. Jika entitas menjadi entitas anak PSAK 65

b. Jika sisa kepentingan merupakan asset keuanganPSAK 55.

c. Nilai wajar sisa kepentingan diangggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal asset keuangan sesuai PSAK 55, entitas mengakui selisihnya sebagai labarugi.

d. Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain menggunakan dasar yang sama jika investee melepas aset dan liabilitas.

e. Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau sebaliknya, maka entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas dan tidak mengukur kembali kepentingan yang tersisa.

Prosedur Metode Ekuitas

a. Penyesuaian atas bagian laba dan penghasilan komprehensif lain.

b. Keuntungan atas transaksi hulu dan hilir harus dieliminasi. Hulu dieliminasi penuh, hilir dieliminasi sebesar bagiannya.

c. Selisih antara harga perolehan dan nilai wajar aset neto à goodwill d. Selisih lebih harga nilai wajar terhadap biaya perolehan investasi à

penghasilan dalam menentukan bagian entitas atas laba rugi pada periode investasi diperoleh.

e. Penyesuaian nilai entitas atas laba rugi entitas asosiasi atau ventura bersama setalah perolehan dilakukan untuk untuk rugi penurunan nilai yang diakui entitas aosiasi

Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan.

(8)

2.3.2 Metode Biaya

Menurut metode biaya, investor mencatat investasinya pada perusahaan investee sebesar biaya perolehan. Investor mengakui penghasilan hanya sebatas distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih yang diakumulasikan oleh investee setelah tanggal perolehan.

Laporan keuangan perusahaan asosiasi yang paling akhir digunakan oleh investor dalam penerapan metode ekuitas; laporan tersebut biasanya disajikan pada tanggal yang sama dengan laporan keuangan investor.

Investasi dalam perusahaan asosiasi harus dipertanggungjawabkan dalam laporan keuangan konsolidasi menurut metode ekuitas apabila investor mempunyai pengaruh signifikan, dan menurut metode biaya apabila investor tidak mempunyai pengaruh signifikan.

Investor harus menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal pada saat:

a. Investor tidak lagi memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan asosiasi; atau

b. penggunaan metode ekuitas tidak lagi sesuai karena perusahaan asosiasi beroperasi di bawah pembatasan ketat dalam jangka panjang yang secara signifikan mempengaruhi kemampuannya untuk memindahkan dana kepada investor.

Nilai tercatat dari investasi dalam perusahaan asosiasi harus dikurangi untuk mengakui penurunan permanen, dalam nilai investasi. Selisih (baik positif maupun negatif) antara biaya perolehan (aquisition cost) dengan bagian investor atas nilai wajar aktiva neto yang dapat diidentifikasi (net identificable asset) pada tanggal akuisisi harus dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha.

(9)

2.4 Investee Merugi

a. Jika bagian investor atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka investasi dilaporkan nihil.

b. Kerugian dicadangkan dan kewajiban diakui apabila investor memiliki kewajiban konstruktif atau hukum untuk melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya.

c. Jika entitas asosiasi selanjutnya laba, investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui

2.4.1 Rugi Penurunan Nilai

a. Indikasi penurunan nilai menggunakan ketentuan dalam instrumen keuangan (PSAK 55)

b. Penurunan nilai investasi (termasuk didalamnya goowill) diuji berdasarkan PSAK 48, sebagai aset tunggal.

c. Rugi penurunan adalah selisih nilai tercatat dan nilai yang dapat dipulihkan.

(10)

BAB IV PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Jika sebuah perusahaan memiliki penyertaan saham dalam perusahaan lain, maka menurut PSAK No. 15 mengenai Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi diatur bahwa Penyertaan saham Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase kepemilikan paling sedikit 20 % tetapi tidak lebih dari 50 %, baik langsung maupun tidak langsung, dicatat dengan metode Ekuitas sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi bersih serta dikurangi dividen yang diterima setelah tanggal perolehan anak perusahaan sesuai dengan persentase kepemilikannya. Sedangkan penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20 % dicatat dengan metode Biaya Perolehan.

Dari paparan kasus tersebut di atas, pelajaran penting yang dapat kita ambil adalah :

1. Ternyata tidak hanya otoritas pajak suatu negara saja yang dirugikan atas praktik kejahatan dari transfer harga (abuse of transfer pricing), pemegang saham minoritas juga sangat dirugikan dengan adanya praktik ini.

(11)

Daftar Pustaka

PSAK No. 15, Investasi Pada Entitas Asosiasi. 2009. Ikatan Akuntansi Indonesia.

Dwi Martiani : Slide PSAK 15 Investasi Pada Entitas Asosiasi

Referensi

Dokumen terkait

Peserta seleksi yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada POKJA 3 ULP Kabupaten

Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia

Pertimbangan Majelis Hakim yang menyatakan bahwa surat keputusan nomor KEP-2630/WPJ.07/2013 tanggal 13 Desember 2013 tentang Penolakan Permohonan Penggunaan Nilai

1) Peneliti memasuki ruang kelas pada jam ketiga (setelah upacara bendera). 2) Peneliti mengecek presensi siswa melalui buku kehadiran. 3) Peneliti membuka kegiatan dengan salam,

[r]

Senam hamil merupakan suatu metode yang penting untuk mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan fisik terhadap calon ibu / merupakan suatu usaha untuk mencapai

Di tengah-tengah kenyataan segregasi masyarakat yang tercipta karena konflik, muncul sebuah lifestyle baru yang dapat dijadikan sebagai model dalam upaya menciptakan

Hasil penelitian uji daya insektisida dengan bioindikator kutu beras menunjukkan bahwa ekstrak kloroform dan eksfak metanol rimpang kering lengkuas merah samFai dengan