• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA MAGANG

3.1. Kedudukan dan Koordinasi

PT. Emporia Digital Raya memiliki 5 divisi IT yaitu: OCC (Operation Contact Center) & SOC (Security Operation Control),

Information Technology, Infrastructure Group, Quality Assurance & Business Development Group, dan Security Group. Mahasiswa yang

mendaftar sebagai Back End Developer Intern ditempatkan pada bagian

Information Technology (Andri Kasta Marengga) yang dibawahi oleh IT Director (Ezra Kurniadi).

Mahasiswa ditempatkan di proyek IKI Canvasser dengan tim yang terdiri dari:

Product Owner : Zikry Ariesky

Group Head of IT : Andri Kasta Marengga

Front End Developer : Evania Chrestella

Back End Developer : Billy Alvin, Hannatassja H.

Quality Assurance : Velda Vidya Chasanah 3.2. Tugas yang Dilakukan

Pengembangan fitur pada aplikasi web dan mobile IKI Canvasser merupakan tugas utama dari Back End Developer Intern. Berikut tugas-tugas yang dilaksanakan saat program kerja magang:

(2)

1. Pembuatan fitur Add Main Dealer pada web IKI Canvasser pada bagian front end website. Untuk bagian back-end dikerjakan oleh anggota tim developer IKI Canvasser lainnya.

2. Pembuatan fitur List Downline pada API Canvasser tetapi bagian front-end website dikerjakan oleh front-end developer. 3. Pembuatan fitur Auto Approve untuk register dan update data

dari IKI Canvasser ke IKI Mitra menggunakan script cron. Pembuatan script ini dikerjakan secara individu tetapi untuk bagian front end dan API dikerjakan oleh tim developer IKI Canvasser.

4. Pembuatan fitur Auto Billing pada web IKI Canvasser di bagian

front-end tetapi untuk back-end dikerjakan oleh anggota tim developer IKI Canvasser lainnya.

5. Pembuatan fitur List Transaksi pada web dan API IKI Canvasser. Untuk pembuatan fitur ini, dari sisi front-end dan

back-end dikerjakan secara individu.

6. Pembuatan fitur Insentif Area Leader pada web dan API IKI Canvasser yang dikerjakan secara individu.

7. Pembuatan fitur Perpindahan Mitra Usaha pada web dan API IKI Canvasser yang dikerjakan secara individu dari sisi front-end, API dan tabel pada database.

(3)

8. Sinkronisasi data IKI Mitra dilakukan dengan anggota tim

back-end developer lainnya untuk mengubah API yang existing sesuai

dengan perubahan yang ada pada IKI Mitra baru.

9. Pembuatan fitur Menu Koordinator pada web dan API IKI

Canvasser yang dikerjakan secara individu untuk mengakses data koordinator pada database.

3.3. Uraian Pelaksanaan Kerja Magang

3.3.1. Proses Pelaksanaan Kerja Magang

Pelaksanaan kerja magang dimulai dari tanggal 16 Juni 2020 sampai dengan 15 Desember 2020. Berikut daftar rincian pekerjaan yang dilakukan selama 6 bulan tersebut pada Tabel 3.1 dibawah:

Tabel 3. 1. Daftar Rincian Kerja Magang Pekerjaan

ke- Detail pekerjaan yang dilakukan 1 Pembuatan Fitur Add Main Dealer 2 Pembuatan Fitur List Downline 3 Pembuatan Fitur Auto Approve 4 Pembuatan Fitur Auto Billing 5 Pembuatan Fitur List Transaksi 6 Pembuatan Fitur Insentif Area Leader 7 Pembuatan Fitur Perpindahan Mitra Usaha 8 Sinkronisasi data IKI Mitra

9 Pembuatan Fitur Menu Koordinator

3.3.2. Development

1. Fitur Add Main Dealer

Add Main Dealer merupakan fitur yang berfungsi untuk

(4)

merupakan role pada IKI Canvasser yang berfungsi untuk menambahkan role Area Leader dan Koordinator yang bertujuan untuk mengakuisisi Mitra Usaha.

Gambar 3. 1. Tampilan Halaman Add Main Dealer

Seperti halnya pada tampilan 3.1, ada beberapa data yang perlu di-input untuk data Main Dealer, seperti Nama Perusahaan, Lokasi Perusahaan, Nama Pemilik, Nomor Hp, Nomor Ktp, Email, Foto Ktp dan data cakupan. Setelah data tersebut telah di-submit, admin akan mendapatkan alert yang berisi kode aktivasi untuk Main Dealer input-kan di aplikasi IKI Canvasser

(5)

Gambar 3. 2. Add Main Dealer Code

Gambar 3.2 merupakan kode untuk membuat tampilan Add

Main Dealer dan menggunakan API yang sesuai untuk fitur

tersebut. Lalu data yang ditampilkan sesuai dengan state nya. Pembuatan kode ini dibuat dengan framework react-js.

2. Fitur List Downline

IKI Canvasser merupakan aplikasi yang bertujuan untuk mengakuisisi Mitra Usaha. Pada awalnya, Mitra Usaha akan didaftarkan di aplikasi IKI Mitra melalui Sistem Auto Approve. Mitra Usaha yang telah didaftarkan kemudian dapat mendaftarkan downline. Registrasi Downline melalui proses serupa dengan Mitra Usaha tetapi perbedaannya, downline didaftarkan oleh Mitra Usaha dan ada perbedaan harga saat

(6)

penggunaan aplikasi IKI Mitra. Oleh karena itu, dibutuhkan data

downline pada web kanvaser.

Gambar 3. 3. Tampilan Halaman List Downline

Berikut contoh List Downline (gambar 3.3) yang memperlihatkan id Mitra, nama downline, no hp, tanggal daftar dan tanggal login downline tersebut. Informasi downline Mitra Usaha tersebut kemudian akan disimpan yang mana dapat diakses oleh admin dengan memilih menu Daftar Mitra Usaha dan mengklik tombol downline dibawah Mitra Usaha terkait.

(7)

Gambar 3. 4. Controller Fitur List Downline

Untuk mendapatkan data downline digunakannya API, yakni pada gambar 3.4., dimana digunakan fungsi controller untuk menentukan parameternya yaitu kanvaserid dan memberid. Parameter tersebut selanjutnya dapat dicek dan jika ada yang kurang maka akan muncul error pada response-nya.

(8)

Berikut (gambar 3.5.) bagian model pada API yang berfungsi untuk mengambil data dari database berdasarkan member id Mitra Usaha dan downline tersebut.

3. Fitur Auto Approve

Auto Approve merupakan fitur yang berfungsi untuk

mendaftarkan Mitra Usaha ke IKI Mitra. Sebelumnya, pendaftaran Mitra Usaha ke IKI Mitra harus disetujui admin secara manual. Akan tetapi, dengan fitur Auto Approve, hanya memerlukan Area Leader untuk mengakuisisi atau men-submit data Mitra Usaha di aplikasi, maka dalam rentang waktu 1-5 menit data akan langsung terdaftarkan ke IKI Mitra.

Selain registrasi, ada juga update data ke IKI Mitra. Mitra Usaha dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Mitra A dan Mitra B.

Default-nya di IKI Canvasser adalah Mitra B dan jika ingin

berubah ke Mitra A diperlukannya update.

Sistem Auto Approve ini menggunakan script cronjob. Cron merupakan tool pada sistem operasi berbasis LINUX yang berfungsi untuk menjalankan suatu task atau script secara otomatis. Cronjob adalah sebutannya untuk penggunaan cron untuk menjadwalkan suatu task pada waktu yang sudah ditentukan berulang kali (Peters et al., 2009).

(9)

Gambar 3. 6. Tampilan Halaman Auto Approve

Berikut (Gambar 3.6) tampilan halaman auto approve.

Waiting for registration menandakan berapa banyak Mitra

Usaha yang sedang di proses untuk pendaftaran IKI Mitra sedangkan waiting for update menandakan berapa banyak Mitra Usaha yang perlu di update datanya menjadi Mitra A atau Mitra B setelah di setujui oleh admin.

Gambar 3. 7. Jadwal Script CronJob

Gambar 3.7. merupakan jadwal script cronjob yang dijalankan. Cronjob dijalankan setiap menit ke 5 seperti 5, 10, 15, 20, 25 dan seterusnya. Lalu setelah dijalankan, script akan menghasilkan log bahwa fungsi dalam script tersebut sudah selesai dijalankan.

(10)

Gambar 3. 8. Fungsi Register Data

Berikut (gambar 3.8) merupakan fungsi untuk mendaftarkan Mitra Usaha ke IKI Mitra secara otomatis. Data diambil menggunakan API dan data yang diambil di kirim menggunakan API dari IKI Mitra.

(11)

Gambar 3. 9. Fungsi Update Data

Berikut (gambar 3.9) merupakan fungsi untuk update data Mitra Usaha menjadi tipe Mitra A atau Mitra B di IKI Mitra. Data yang diambil merupakan data yang sudah disetujui atau ditolak oleh admin.

4. Fitur Auto Billing

Auto Billing merupakan fitur untuk mempermudah Product Owner dan Main Dealer dalam menotifikasi (via email) bahwa

(12)

disetujui oleh Product Owner dan Main Dealer maka detail dari perhitungan insentif akan dikirimkan ke divisi Finance sehingga

Finance dapat men-transfer insentif ke Main Dealer. Setelah

pembayaran, Finance akan melakukan approve di web, dan akan muncul email bahwa Insentif sudah di transfer ke pihak Main

Dealer dan Product Owner.

(13)

Berikut (gambar 3.10.) contoh tampilan untuk halaman Insentif Main Dealer. Pada bagian bawah merupakan total insentif untuk keseluruhan bagian, baik dari sisi akuisisi, transaksi maupun fee transaksi 1 bulan. Kedua opsi Approve pada bagian bawah berfungsi untuk memberi persetujuan dari pihak Product Owner dan Finance. Download Insentif berfungsi untuk download laporan insentif secara detil dalam bentuk csv.

(14)

Gambar 3. 11. Auto Billing Code\

Berikut (gambar 3.11.) kode pembuatan halaman insentif yang menggunakan kode dasar modal. Pilihan untuk memperlihatkan periode dan bulan menggunakan option dan

dashboard disusun dengan menggunakan tabel.

5. Fitur List Transaksi

List transaksi berfungsi untuk memperlihatkan daftar transaksi yang dilakukan di IKI Mitra dan IKI Modal. Transaksi itu sendiri terbagi menjadi 3 jenis yaitu transaksi PPOB, C2A dan P2P dimana PPOB dan C2A merupakan transaksi dari IKI Mitra lalu P2P merupakan transaksi dari IKI modal. List

(15)

Transaksi juga menampilkan transaksi yang dilakukan oleh

downline.

Gambar 3. 12. Tampilan Halaman List Transaksi

Berikut (gambar 3.12) merupakan halaman untuk menampilkan daftar transaksi pada IKI Canvasser. Tampilan ini menampilkan detil data transaksi seperti id transaksi, jenis transaksi, tanggal transaksi, jumlah transaksi, nomor telepon pelanggan, dan Mitra id atau memberid Mitra Usaha tersebut.

(16)

Gambar 3. 13. List Transaksi Code

Berikut (gambar 3.13) kode untuk menampilkan daftar transaksi. Daftar Transaksi ditampilkan dalam bentuk tabel dan data tersebut diambil menggunakan API. Data yang didapat kemudian akan di set state-nya sehingga data sesuai dengan data yang terbaru.

(17)

Gambar 3. 14. Controller Fitur List Transaksi

Berikut (gambar 3.14) controller yang berfungsi untuk menerima dan mengecek parameter dari body. Jika parameter kosong atau ada kesalahan dari hasil model maka akan dimunculkan pada hasil API. Hasil data dimunculkan dalam bentuk JSON atau raw.

(18)

Gambar 3. 15. Model Fitur List Transaksi

Berikut (gambar 3.15) model yang berfungsi untuk mengambil data transaksi dari database dan membagi-bagikannya berdasarkan jenis transaksi yang ada. Data yang diambil merupakan data transaksi yang sukses atau dengan kode 71 atau 65 atau 1 atau 50. Selain itu juga, data merupakan gabungan dari beberapa tabel yang berbeda pada skema yang berbeda seperti skema transactions dan loans.

6. Fitur Insentif Area Leader

Insentif Area Leader merupakan fitur yang dibuat untuk menghitung insentif Area Leader per bulan. Area Leader mendapatkan insentif jika total Mitra Usaha yang di akuisisi sudah memenuhi ketentuan, seperti jika Area Leader sudah mengakuisisi 10 Mitra Usaha tipe A dan 5 Mitra Usaha tipe B atau 15 Mitra Usaha tipe A maka Area Leader mendapatkan insentif sebesar 250.000.

(19)

Gambar 3. 16. Tampilan Halaman Insentif Area Leader

Berikut (gambar 3.16) tampilan halaman untuk Insentif Area

Leader. Data yang diperlihatkan diantaranya, bulan Area Leader

tersebut mendapatkan insentif, informasi mengenai Area

Leader, total akuisisi Mitra Usaha dan jumlah insentif yang

(20)

Gambar 3. 17. Insentif Area Leader Code

Berikut (gambar 3.17) detil kode untuk menampilkan Insentif Area Leader. Data ditampilkan menggunakan tabel dan diambil menggunakan API. Insentif Area Leader ditentukan sebesar 250.000 atau 600.000 tergantung dari jumlah total Mitra Usaha yang di akuisisi.

(21)

Gambar 3. 18. Controller Fitur Insentif Area Leader

Berikut (gambar 3.18) controller yang berfungsi untuk mengecek dan mendapatkan parameter yang dikirimkan. Jika ada kesalahan pada parameter atau data dari model maka akan dimunculkan error pada response JSON.

Gambar 3. 19. Model Fitur Insentif Area Leader

Berikut (gambar 3.19) pula model fitur yang mana menggunakan query untuk menghitung Insentif Area Leader. Akuisisi Mitra Usaha akan terhitung jikalau Mitra Usaha terkait telah login di IKI Mitra dan sudah pernah melakukan 1

(22)

transaksi/top up pada semua jenis transaksi (PPOB, C2A, & P2P). Lalu model ini mengembalikan hasilnya ke controller untuk mendapatkan response data Insentif Area Leader pada JSON.

7. Fitur Perpindahan Mitra Usaha

Perpindahan Mitra Usaha digunakan untuk memindahkan Mitra Usaha dibawah Main Dealer yang berbeda. Fungsi ini digunakan jika ada Main Dealer yang ingin berhenti jadi Main

Dealer atau Main Dealer tersebut tidak aktif. Perpindahan Mitra

Usaha ini dapat juga menentukan Area Leader yang akan membawahi Mitra Usaha tersebut.

Gambar 3. 20. Tampilan Halaman Main Dealer

Berikut (gambar 3.20) tampilan tombol untuk mengakses menu perpindahan Mitra Usaha ke Main Dealer yang berbeda di

(23)

Gambar 3. 21. Tampilan Halaman Perpindahan Mitra Usaha

Setelah tombol move dipencet, maka akan muncul halaman seperti pada gambar 3.21, dimana pop up menampilkan Mitra Usaha dibawah Main Dealer tersebut. Lalu Mitra Usaha yang dipilih tersebut dipindahkan ke Main Dealer dan Area Leader yang ditentukan pada pilihan dibawah.

(24)
(25)

Berikut (gambar 3.22) kode yang memperlihatkan modal yang menampilkan pop up menu perpindahan Mitra Usaha. Penampilan Mitra Usaha menggunakan tabel dan jika data belum selesai didapatkan dari API maka akan muncul icon

loading untuk menandakan bahwa data sedang diambil. Lalu

pilihan Area Leader dan Main Dealer akan ditampilkan menggunakan dropdown.

Gambar 3. 23. Controller Fitur Perpindahan Mitra Usaha

Berikut (gambar 3.23) controller untuk fitur perpindahan

Main Dealer dimana fungsi tersebut menerima parameter

kanvaser id, target id dan toAL. Target id merupakan data yang berisikan member id Mitra Usaha yang ingin dipindahkan dalam bentuk array dan toAL yang mana adalah tujuan atau target perpindahan kanvaser id Area Leader tersebut.

(26)

Gambar 3. 24. Model Fitur Perpindahan Mitra Usaha

Berikut (gambar 3.24) pula kode contoh dilakukannya pengambilan data kanvaser id Main Dealer untuk melakukan pencatatan pada log. Log mencatat setiap perpindahan Mitra Usaha dari Main Dealer lama ke Main Dealer baru. Lalu, data Mitra Usaha tersebut di update ke database sesuai dengan kanvaser id yang ditentukan.

(27)

Pada IKI Canvasser sebelumnya, data dari IKI Mitra didapatkan dengan menggunakan cronjob. Cronjob tersebut dijalankan setiap 1 jam sekali untuk mengisi data pada database. Namun, karena jumlah data IKI Canvasser semakin besar, maka, cara pengambilan data perlu digantikan dengan cara lain. Cara terbaru yang lebih efisien adalah dengan pengambilan data IKI Mitra pada database dwh di server lain. Berikut fungsi yang berubah untuk menyesuaikan data yang diambil pada tabel.

Gambar 3. 25. Controller Fitur Daftar Mitra Usaha

Pada gambar 3.25 ini merupakan controller untuk fitur daftar Mitra Usaha. Parameter yang diambil merupakan kanvaser id yang mana (data tersebut) akan diteruskan ke bagian model.

(28)
(29)
(30)

Berikut (gambar 3.26.) model untuk fitur daftar Mitra Usaha. Data yang ditampilkan tergantung pada role dari pihak yang mengakses, dimana isi data pun juga berbeda-beda. Untuk data yang diambil pada database yang berbeda, maka, akan digabungkan nantinya dengan data yang ada pada IKI Canvasser menggunakan nomor telepon Mitra Usaha. Data yang diambil merupakan tanggal login, jumlah transaksi dan id Mitra.

Gambar 3. 27. Controller Fitur Laporan Insentif Main Dealer

Berikut (gambar 3.27) controller fitur yang berfungsi untuk mengambil parameter yang dikirim dan mengirimkannya ke fungsi yang ada pada model dibawah. Parameter yang diambil adalah id kanvaser, dealer id, tanggal mulai dan tanggal berakhir.

(31)
(32)

Gambar 3. 28. Model Fitur Laporan Insentif Main Dealer

Laporan insentif Main Dealer (gambar 3.28) memberikan rincian tiap transaksi, akuisisi Mitra Usaha dan fee transaksi 1 bulan dalam bentuk JSON atau raw. Data transaksi yang diambil dibagi menjadi 3 yaitu PPOB, C2A, pencairan dan pelunasan. Akuisisi akan dihitung jika Mitra Usaha sudah melakukan login di IKI Mitra dan Fee Transaksi 1 bulan akan dihitung jika Mitra Usaha sudah melakukan transaksi sebanyak 30 kali dan transaksi terjadi di 5 tanggal yang berbeda.

9. Fitur Menu Koordinator

Pada web IKI Canvasser, menu Area Leader, Main Dealer dan Mitra Usaha telah dimiliki. Akan tetapi, menu yang berkaitan dengan Koordinator masih belum tersedia. Oleh sebab itu, untuk memudahkan admin dalam mengecek Koordinator yang mengurus Area Leader tersebut, menu ini dipersiapkan.

(33)

Gambar 3. 29. Tampilan Halaman Menu Koordinator

Berikut (gambar 3.29) merupakan tampilan halaman menu koordinator yang menampilkan info Koordinator tersebut, serta jumlah Area Leader yang aktif, tidak aktif dan diblokir. Menu ini juga memperlihatkan status Koordinator tersebut.

(34)

Gambar 3. 30. Menu Koordinator Code

Data Koordinator ditampilkan dalam bentuk tabel pada gambar 3.29 dan data tersebut diambil dari API seperti gambar 3.30. Jika status koordinator adalah 0 maka statusnya tidak aktif, jikalau 1 maka statusnya aktif atau sudah login di IKI Canvasser dan selain itu statusnya di blokir.

(35)

Berikut (gambar 3.31) controller fitur yang berfungsi untuk menerima dan mengecek parameter yang dikirimkan. Untuk fungsi ini, hanya kanvaser id saja yang dikirimkan.

Gambar 3. 32. Model Fitur Menu Koordinator

Pengambilan data koordinator dilakukan dengan pembuatan

query seperti pada gambar 3.32 dimana data tersebut diambil

dari tabel yang berbeda-beda. Data tersebut diambil dari tabel kanvaser dengan role koordinator.

(36)

Gambar 3. 33. Database IKI Canvasser

Database merupakan suatu kumpulan informasi yang ada

dalam jangka waktu yang lama, seringkali bertahun-tahun (Molina et al., 2014), Gambar 3.33 merupakan database yang digunakan di aplikasi dan web IKI Canvasser. Penggunaan

database ini cukup sulit dikarenakan banyak skema dan tabel

yang ada didalam database sehingga perlu dipelajari satu demi satu untuk mengetahui fungsi tabel tersebut berdasarkan data yang ada.

(37)

Gambar 3. 34. Tabel pada Schema Kanvaser

Berikut (gambar 3.34) tabel yang sering digunakan di

schema Kanvaser dan database Kanvaser. Schema Kanvaser

biasanya digunakan untuk mengakses data yang berhubungan dengan data Main Dealer, Area Leader dan Koordinator.

Gambar 3. 35. Tabel pada Schema Public

Untuk schema public, gambar 3.35 merupakan tabel yang sering digunakan dan biasanya digunakan untuk mengakses data

(38)

Mitra Usaha seperti nama Mitra Usaha tersebut, info pemilik, jenis Mitra Usaha tersebut dan lain-lain.

Gambar 3. 36. Tabel pada Schema Transactions

Pada schema transactions gambar 3.36, tabel yang sering digunakan adalah tabel dim_mitrausaha dan fact_transaction. Dim_mitrausaha sering digunakan untuk mengakses tanggal

login dan id Mitra dari Mitra Usaha yang di akuisisi sedangkan fact_transaction berisikan transaksi PPOB dan C2A yang sudah

dilakukan di IKI Mitra.

(39)

Sementara, gambar 3.37 memperlihatkan tabel yang sering digunakan pada schema loans. Tabel ini biasanya digunakan untuk mengambil data transaksi P2P pada IKI modal.

3.3.4. Testing & Deployment

Fitur yang telah dibuat kemudian akan ditempatkan ke

repository gitlab yang mana akan dilakukan tahap testing

sebelum fitur baru tersebut di deploy ke publik.

Testing akan dilakukan oleh divisi Quality Assurance dan

tahapan testing akan dilakukan sesuai dengan skenario yang dibuat berdasarkan fitur.

Setelah lolos tahap testing. fitur yang dikembangkan akan di rilis ke google play (APK) atau ke server (WEB atau Application

Programming Interface (API)). Lalu fitur yang dirilis akan diuji

oleh user untuk pengecekan jika ada masalah atau tidak di server

production.

3.4. Kendala yang Dihadapi

Berikut kendala yang dihadapi saat pelaksanaan program kerja magang: • Sulitnya penyesuaian pada awal kerja magang untuk penggunaan

framework Code Igniter 3 dan React JS, dikarenakan kurangnya

pengalaman penggunaan framework tersebut pada pembelajaran di kampus.

(40)

• Sulitnya berkomunikasi dengan tim kerja dikarenakan developer aplikasi IKI Canvasser Work from Home (WFH) dengan waktu respons yang relatif lambat. Sedangkan, ada kebutuhan komunikasi yang cukup banyak untuk memastikan tidak ada detil yang terlewatkan.

• Perpindahan lokasi kantor ke Ruko Darwin yang mana jaringan listriknya belum stabil sehingga sering mati listrik atau mati Wi-Fi. Selain itu, laptop yang digunakan saat program kerja magang memiliki keterbatasan baterai sehingga tidak dapat dinyalakan jika tidak terhubung dengan listrik. Oleh karena itu, pada saat listrik padam, pekerjaan yang dilakukan juga terhambat.

• Sulitnya berkoordinasi dengan developer lain mengenai tugas yang dikerjakan oleh karena penyimpanan pekerjaan pada komputer masing-masing. Yang mana, belum tersedia penggunaan remote

server atau Git.

• Kendala saat pembuatan Application Programming Interface (API) di environment yang berbeda. Dikarenakan local server menggunakan XAMPP dan server development menggunakan CentOS 7 yang mempunyai konfigurasi yang berbeda.

3.5. Solusi atas Kendala

(41)

• Mentelusuri beberapa website serta forum yang memberikan pengetahuan mengenai framework Code Igniter 3 dan React JS. Walaupun beberapa solusi dari forum tersebut tidak bekerja dengan baik dan membutuhkan beberapa eksperimen sampai aplikasi berjalan.

• Melakukan Conference Call setiap 2 atau 3 hari untuk membahas progress dan info mengenai fitur yang dikembangkan. Conference

Call biasanya dilakukan via Gmeet. Hal ini juga dapat dilakukan

melalui Whatsapp Group Message. Jikalau diperlukan cukup banyak waktu untuk memberikan respons, dapat pula melakukan WhatsApp

Call.

• Untuk kendala baterai laptop yang tidak dapat dinyalakan, perusahaan meminjamkan komputer untuk mengerjakan tugas magang. Selain itu, jikalau Wi-Fi mati, rekan kerja yang bersedia juga siap meminjamkan hotspot.

• Pembuatan Git menggunakan konsep gitflow untuk mempermudah koordinasi dengan tim mengenai projek atau fitur yang sedang dikembangkan. Disisi lain, koordinasi juga dipermudah menggunakan server development sehingga dapat melakukan pengujian walaupun anggota tim tidak berlokasi serupa. Untuk

tracking task dan progress masing-masing, dibuatkannya juga trello

(42)

• Melakukan pencarian di situs Google mengenai konfigurasi masing-masing OS server, dan menanyakan kepada rekan kerja (bagian

Gambar

Gambar 3. 2. Add Main Dealer Code
Gambar 3. 3. Tampilan Halaman List Downline
Gambar 3. 4. Controller Fitur List Downline
Gambar 3. 8. Fungsi Register Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai maksimum error baik untuk deteksi maupun pelacakan terjadi pada objek dengan warna yang mirip dengan warna latar.. Ini terjadi pada filter

Motion graphic adalah salah satu sub dari ilmu desain grafis yang banyak digunakan dalam periklanan (TV Commercial), film berupa tittle sequence, opening ataupun promo program TV,

Oleh karena itu, melihat uraian diatas akan potensi sumber daya alam khususnya sektor kelautan dalam hal ini pemanfaatan biota laut ikan kembung dan buah lamun,

0ubung singkat adalah ter#adinya hubungan penghantar bertegangan atau penghantar tidak  bertegangan se"ara langsung tidak melalui media (resistor<beban yang semestinya

Selain itu, kom- petensi guru bukan hanya menguasai apa yang harus diajarkan, tapi bagaimana membelajarkan kepada siswa, sehingga pembe- lajaran menjadi lebih me-

Sektor–sektor ekonomi yang termasuk dalam komponen produk domestik regional bruto (PDRB) adalah sebagai berikut: sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor

Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah menggunakan model pembelajaran Problem Solving (pemecahan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Uji Kualitas Fisikokimiawi dan Mikrobiologi pada Wine Kombinasi Buah Tropis Apel Malang ( Malus pumila ), Belimbing Manis (