KALIMAT
EFEKTIF
Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D.
Kuliah Komposisi
Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNS
Tahun 2017
Kalimat
Kalimat: “satuan bahasa terkecil yang merupakan
kesatuan pikiran … dalam bahasa tulis diawali dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda
seru, atau tanda tanya” (Widjono, 2012:186).
Kalimat tersusun atas kata, frasa dan/atau klausa.
Kata: unit terkecil dalam kalimat; susunan huruf yang
membentuk satu pengertian.
Frasa: satu konstruksi yang terdiri dari dua atau lebih
kata; dapat menimbulkan makna baru.
Klausa: satu konstruksi yang terdiri dari beberapa kata
yang memiliki hubungan fungsional (S, P, O, dan K).
Kalimat Efektif
Kalimat efektif digunakan untuk mencapai komunikasi
yang tepat, di mana tidak terjadi keraguan, salah
informasi, atau salah pengertian.
Dari sisi penulis: kalimat efektif adalah kalimat yang
secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan
pembicara atau penulis.
Dari sisi pembaca: kalimat yang sanggup menimbulkan
gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar
atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara
atau penulis (Keraf, 2004:40).
Komposisi 03: Kalimat Efektif dan Paragraf ‐ 3Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat,
jelas, lengkap dan dapat menyampaikan informasi
secara tepat (Widjono, 2012:205).
Singkat: hanya menggunakan unsur yang diperlukan.
Padat: sarat dengan informasi, tidak ada pengulangan
pengungungkapan.
Jelas: kejelasan struktur kalimat dan makna.
Lengkap: kelengkapan struktur kalimat secara tata
bahasa; kelengkapan konsep atau gagasan.
▸ Baca selengkapnya: contoh kalimat efektif yang berkaitan dengan musim
(2)Ciri Kalimat Efektif
1. Keutuhan: kesepadanan struktur dan makna kalimat.
Saya saling memaafkan. (salah)Kami saling memaafkan. (benar)
2. Kesejajaran: kesamaan bentuk kata yang digunakan
secara konsisten.
Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah: bertemu dengan pembimbing, mengajukan topik, dan pertemuan dengan ketua jurusan. (tidak efektif) Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah: menemui pembimbing, mengajukan topik, dan menemui ketua jurusan. (efektif)
Komposisi 03: Kalimat Efektif dan Paragraf ‐ 5
Ciri Kalimat Efektif
3. Kefokusan: memfokuskan pesan terpenting agar
mudah dipahami maksudnya.
a. Apakah anda setuju internet berdampak positif pada demokrasi dan keterbukaan informasi? (tidak efektif) Apakah anda setuju internet berdampak positif pada demokrasi? (efektif)
b. Bagi yang menitipkan sepeda motor harap dikunci. (tidak efektif)
c. Apakah faktor organisasi kaitannya dengan kegiatan pers berpengaruh terhadap pendapat mahasiswa UNS mengenai kebebasan pers di Indonesia? (tidak efektif)
Ciri Kalimat Efektif
4. Kehematan: setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan
baik; hilangkan unsur yang tidak mendukung makna.
memberi peringatan kepada memperingatkan Pandai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk adalah modal utama penjual. (tidak hemat) Pandai bergaul, berbicara, dan membujuk adalah … 5. Kecermatan: menyangkut ketepatan pilihan kata,
pemakaian imbuhan, dan penggunaan tanda baca.
Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat mengerjakan tes dengan mudah. (tidak cermat) Karena sudah mengetahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat mengerjakan tes dengan mudah. (cermat)
Komposisi 03: Kalimat Efektif dan Paragraf ‐ 7
Alenia
Alenia adalah “himpunan dari kalimat‐kalimat yang
bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan” (Keraf, 2004:69).
Dalam alenia, sebuah gagasan menjadi jelas oleh
uraian‐uraian tambahan yang mendukung pokok
pikiran yang ingin disampaikan.
Alenia juga membantu untuk mengidentifikasi di mana
suatu tema mulai dan berakhir; dengan demikian, satu
alenia hanya mengandung satu tema atau pokok
pikiran.
Alenia
Alenia atau paragraf: “satuan bahasa tulis yang terdiri
beberapa kalimat yang tersusun secara terpadu, runtut,
logis, dan merupakan kesatuan ide yang tersusun
secara lengkap dan utuh” (Widjono, 2012:222).
Alenia memiliki ciri: kalimat pertama bertakuk ke dalam
lima ketukan spasi. Beberapa lembaga mengharuskan
delapan ketukan spasi.
Alenia tulisan ilmiah terdiri atas: (1) kalimat topik; (2)
kalimat penjelas atau pendukung); dan (3) kalimat
konklusi.
Komposisi 03: Kalimat Efektif dan Paragraf ‐ 9Struktur Alenia
Alenia deduktif: menempatkan kalimat topik di bagian
awal, diikuti kalimat‐kalimat penjelas.
Pada masa rejim Orde Baru, rakyat Indonesia meng-alami krisis kebebasan informasi. Informasi dikelola secara terkontrol oleh pemerintah. Dengan jaringan komunikasi yang begitu rapi sampai ke tingkat desa, pemerintah menyi-arkan informasi yang seragam kepada masyarakat. Suara pemerintah adalah satu-satunya yang dianggap benar; sua-ra yang berbeda atau bersebesua-rangan akan dieliminir.
Struktur Alenia
ALENIA DEDUKTIF
Pikiran utama:
Jaman Orde Baru ada krisis kebebasan informasi.
Pikiran penjelas:
Informasi dikontrol Pemerintah
Pemerintah menguasai jaringan informasi sampai desa Pemerintah menyebarkan informasi yang seragam Suara pemerinta dianggap paling benar
Suara yang berbeda/berseberangan dieliminir
Komposisi 03: Kalimat Efektif dan Paragraf ‐ 11
Struktur Alenia
Alenia induktif: menempatkan kalimat topik di bagian
akhir, sebagai kesimpulan.
PT Pazola pada awal 2004 semakin sulit mendapatkan konsumen. Produknya makin berkurang, karyawan banyak yang pindah kerja—mereka yang masih tinggal selalu mengeluhkan gaji yang terlalu rendah. Ditemukan pula dokumen yang menyatakan bahwa pajak perusahaan belum dibayar. Pemilik perusahaan menyadari bahwa desain produk sudah usang, peralatan sudah ketinggalan jaman, dan kreativitas karyawan sudah mengering. Direksi dan karyawan berkesimpulan sama, PT Pazola telah bangkrut.
Struktur Alenia
ALENIA INDUKTIF
Pikiran penjelas:
Sulit mendapat konsumen Produk makin berkurang
Karyawan banyak yang pindah kerja Menunggak pajak
Model dan mesin ketinggalan jaman Kreativitas telah kering
Pikiran utama:
PT Pazola telah bangkrut
Komposisi 03: Kalimat Efektif dan Paragraf ‐ 13
Struktur Alenia
Alenia deduktif‐induktif: penempatan kalimat topik di
bagian awal dan akhir.
Pada masa rejim Orde Baru, rakyat Indonesia meng-alami krisis kebebasan informasi. Informasi dikelola secara terkontrol oleh pemerintah. Dengan jaringan komunikasi yang begitu rapi sampai ke tingkat desa, pemerintah menyi-arkan informasi yang seragam kepada masyarakat. Suara pemerintah adalah satu-satunya yang dianggap benar; sua-ra yang berbeda atau bersebesua-rangan akan dieliminir. Kebe-basan informasi adalah sebuah komoditas yang langka.
Struktur Alenia
ALENIA DEDUKTIF‐INDUKTIF
Pikiran utama:
Jaman Orde Baru ada krisis kebebasan informasi
Pikiran penjelas:
Informasi dikontrol Pemerintah
Pemerintah menguasai jaringan informasi sampai desa Pemerintah menyebarkan informasi yang seragam Suara pemerinta dianggap paling benar
Suara yang berbeda/berseberangan dieliminir
Pikiran utama (konklusi):
Kebebasan informasi adalah komoditas langka
Komposisi 03: Kalimat Efektif dan Paragraf ‐ 15
Struktur Alenia
Alenia induktif‐deduktif: penempatan kalimat topik di
bagian tengah alenia.
Pemerintah Orde baru mengontrol pengelelolaan informasi. Dengan jaringan komunikasi yang begitu rapi sampai ke tingkat desa, pemerintah menyiarkan informasi yang seragam kepada masyarakat. Suara pemerintah adalah satu-satunya yang dianggap benar; suara yang berbeda atau berseberangan akan dieliminir. Pada masa itu rakyat Indonesia mengalami krisis kebebasan informasi. Isi media massa diawasi dan disensor oleh Pemerintah; hingga muncul istilah “budaya telepon”. Masyarakat tidak
Struktur Alenia
ALENIA INDUKTIF‐DEDUKTIF
Pikiran penjelas:
Informasi dikontrol Pemerintah
Pemerintah menguasai jaringan informasi sampai desa Pemerintah menyebarkan informasi yang seragam Suara pemerinta dianggap paling benar
Suara yang berbeda/berseberangan dieliminir
Pikiran utama:
Jaman Orde Baru ada krisis kebebasan informasi
Pikiran penjelas:
Media massa diawasi dan disensor Pemerintah Tidak ada media alternatif dan independen
Komposisi 03: Kalimat Efektif dan Paragraf ‐ 17
Contoh
Tabel 7 Dimensi Percieved Competence (N=125) Kategori Frek. % Sangat rendah 0 00,0 Rendah 0 00,0 Sedang 14 11.2 Tinggi 67 53.6 Sangat tinggi 44 35.2 Jumlah 125 100.0 Percieved Competence: seberapa tinggi responden menilai kemampuan/kompetensi mereka di dalam melakukan aktivitas penelitianContoh
Tabel 7 menggambarkan seberapa tinggi para responden menilai kemampuan atau kompetensi mereka di dalam melakukan aktivitas penelitian. Dari seluruh sampel yang diteliti, hanya 14 orang (11,2%) responden yang merasa mereka memiliki kompetensi sedang dalam melakukan penelitian. Lebih dari separuh (53,6% atau 67 orang) yang merasa memiliki kompetensi tinggi di dalam riset, dan ada 44 orang (35,2%) yang menilai bahwa kemampuan riset mereka sangat tinggi. Dapat disimpulkan sebagian terbesar responden merasa mampu melakukan aktvitas riset.
Komposisi 03: Kalimat Efektif dan Paragraf ‐ 19