• Tidak ada hasil yang ditemukan

:Adrianus Nola Pali. Nim : :Sistem Informasi. :Elearning Administrasi Bisnis. 1.A.Gambaran umum tentang Anggaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan ":Adrianus Nola Pali. Nim : :Sistem Informasi. :Elearning Administrasi Bisnis. 1.A.Gambaran umum tentang Anggaran"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Nama :Adrianus Nola Pali Nim :14121049

Prodi :Sistem Informasi Kelas :21(PAGI)

Tugas :Elearning Administrasi Bisnis

1.A.Gambaran umum tentang Anggaran a. Pengertian Anggran

Dimaksudkan dengan Business Budget atau Budget (Anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang

dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Adapun pengertian Anggaran atau Budgeting adalah proses kegiatan yang

menghasilkan anggaran (budget) sebagai hasil kerja (output), serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi anggaran, yaitu fungsi-fungsi pedoman kerja alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan kerja.

Proses kegiatan yang tercakup dalam budgeting antara lain :

Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran

Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran dalam rangka menyusun anggaran Menyusun budget serta menyajikan secara teratur dan sistematis Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran

Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja yaitu untuk mengadakan penilaian (evaluasi) terhadap pelaksanaan anggaran

Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan

penilaian (evaluasi), menyusun kebijaksanaan sebagai tindak lanjut dari kesimpulan tersebut.

b.Manfaat penyusunan Anggaran

Sebagaimana telah diutarakan di muka, Budget mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu:

Sebagai pedoman kerja

Budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan- kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.

Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Budget berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah

(2)

ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

Sebagai alat pengawasan kerja

Budget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan

membandingkan antara apa yang tertuang di dalam Budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara Budgt dengan realisasinya, sehingga dpat pula diketahui kelemahan- kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal ini akan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat bergun untuk menyusun rencana-rencana (Budget) selanjutnya secara lebimatang dan lebih akurat.

c.jenis anggaran

Sebagai alat pengendalian, anggaran perusahaan mempunyai ruang lingkup yang luas.

Seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran perusahaan tersebut. Oleh karena itu, maka anggaran perusahaan terdiri dari berbagai macam anggaran yang mempunyai kegunaan sendiri-sendiri. Menurut anggaran dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Berdasarkan Ruang Lingkup atau Intensitasnya

a. Anggaran Komprehensif adalah anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup menyeluruh yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, keuangan, personalia maupun administrasi

b. Anggaran parsial adalah anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas dan hanya mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan, misalnya terbatas pada kegiatan pemasaran saja atau produksi saja.

2. Berdasarkan Fleksibilitasnya

a. Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume yang sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost,dan expense

b. Anggaran kontinu adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dengan volume tertentu dan berdasarkan volume tersebut diperkirakan besarnya revenue, cost,dan expense, namun secara periodik dilakukan penilaian kembali.

3. Berdasarkan Periode Waktu

a. Anggaran jangka pendek adalah rencana kegiatan perusahaan secara rinci dalam satu tahun anggaran.

b. Anggaran jangka panjang adalah rencana kegiatan perusahaan dengan cakupan waktu yang panjang dengan penekanan pada pengembangan profil perusahaan pada masa yang akan datang. Anggaran jangka panjang mencerminkan perencanaan menyeluruh tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam jangka panjang dan merupakan suatu kesatuan yang utuh dari rencana yang disusun untuk kegiatan setiap tahun.

d. Prosedur penyusun Anggaran

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atau penyusunan Budget serta pelaksanaan kegiatan Budgeting lainnya , ada di tangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwenang dan paling bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Namun demikian

(3)

tugas menyiapkan dan menyusun Budget serta kegiatan-kegiatan Budgeting lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pempinan tertinggi perusahaan, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan.

e.Keterbatasan Anggaran

keterbatasan standar yaitu :

Penetapan standar yang kurang akurat

Perubahan kondisi yang dapat mempengaruhi standar Keterbatasan analisis selisih :

Tidak menjelaskan alasan terjadinya selisih dan tindakan yang perlu dilakukan Tidak menjelaskan selisih yang terjadi itu penting atau tidak

Laporan selisih hanya menunjukkan apa yang telah terjadi tidak menunjukkan pengaruh di masa mendatang

Manajer menjadi lebih tergantung pada keterangan atau ramalan

Penyeimbangan selisih akan membingungkan pembaca laporan tersebut f.Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggran

Faktor –faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran secara garis besar dibedakan menjadi dua kelompok , yaitu:

1) Faktor-faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa:

a. Penjualan tahun-tahun yang lalu;

b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya;

c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan;

d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif);

e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan;

f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan;

g. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi- fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, di bidang produksi, di bidang

pembelanjaan, di bidang administrasi maupun di bidang personalia.

2) Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.

Factor-faktor tersebut antara lain berupa:

a. Keadaan persaingan;

b. Tingkat pertumbuhan penduduk;

c. Tingkat penghasilan masyarakat;

d. Tingkat pendidikan masyarakat;

e. Tingkat penyebaran penduduk;

f. Agama, adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat ;

g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan;

h. Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.

(4)

B.Mekanisme penyusunan anggaran

1. Identifikasi dan Evaluasi Variabel Eksternal (trendwatching)

Trendwatcing merupakan pengamatan terhadap trend perubahan lingkungan makro dan lingkungan industri untuk mengidentifikasi peluang yang dapat diraih dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan dalam setiap lingkungan tersebut. Ada 2 (dua) jenis lingkungan yang berpengaruh besar pada perusahaan, yaitu:

a. Lingkungan makro

Lingkungan makro terdiri dari empat kekuatan pokok antara lain politik dan hukum, ekonomi, teknologi, dan sosial.

b. Lingkungan industri

Selain analisis lingkungan makro, perusahaan perlu melakukan analisis trend perubahan yang terjadi dalam industri. Variabel ini tidak dapat dikendalikan perusahaan namun dapat dipengaruhi oleh perusahaan. Terdapat 5 (lima) kekuatan yang mempengaruhi industri, antara lain:

1.Ancaman organisasi baru yang memasuki industri;

2. Kekuatan pemasok;

3.Kekuatan pembeli;

4.Dampak produk subsitusi;

5.Persaingan dalam industri.

Identifikasi variabel eksternal ini mencakup suatu pertimbangan umtuk memilih variabel yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan., sehingga manajemen dapat mengambil manfaat dari akibat yang menguntungkan dan meminimalkan akibat yang merugikan bagi perusahaan.

Tahap penting dalam analisis ini adalah evaluasi dari kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini (analisis SWOT). Analisis SWOT dilakukan dalam dua tahap, yaitu:

Analisis ekstern

Bertujuan untuk mempertimbangkan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

Analisis intern

Bertujuan untuk mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan intern perusahaan.

Pendakatan anggaran yang komprehensif didasarkan pada ekpektasi dimana aspek operasi yang penting akan dianalisis secara kritis dan dievaluasi setiap periode dengan cara yang benar sehingga bantuan dari pihak yang independen sangat penting bagi penilaian ini.

2. Pengembangan Tujuan Umum Perusahaan

Suatu perusahaan harus merumuskan tujuan umum yang ingin dicapai oleh perusahaan sebelum merumuskan strategi. Tujuan umum ini berisi tentang:

Misi

(5)

Misi harus menetapkan bisnis perusahaan terpisah dari bisnis pesaing.

Visi

Visi harus menjelaskan kondisi masa depan dari organisasi yang hendak diwujudkan.

Keyakinan dasar

Merupakan keyakinan tentang kebenaran misi, visi dan langkah yang ditempuh untuk mewujudkan visi. Keyakinan dasar ini merupakan pemicu semangat seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan.

Nilai dasar

Merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh anggota

organisasi dan mampu memandu mereka untuk memilih berbagai alternatif yang diperlukan untuk menuju masa depan. Nilai dasar ini berfungsi sebagai pembatas pengambilan keputusan oleh para anggota dalam rangka mewujudkan visi demi tercapainya tujuan perusahaan.

Visi menjadi dasar perumusan tujuan perusahaan, karena tujuan merupakan penjabaran dari visi perusahaan. Tujuan umum perusahaan menggambarkan fondasi dasar tempat

mengembangkan dan memperkuat kebanggaan pada perusahaan bagi manajer, karyawan lain, pemilik, pelanggan, dan perusahaan lain yang berhubungan secara komersial.

3. Pengembangan Sasaran Khusus Bagi Perusahaan

Tujuan dari tahap sasaran dalam proses anggaran ini adalah untuk mengarahkan

pernyataan tujuan umum ke fokus yang lebih tajam dan untuk mentransformasikan informasi umum kepada informasi perencanaan yang lebih spesifik. Manajemen eksekutif harus

melaksanakan kepemimpinan pada tahap perencanaan ini sehingga ada kerangka kerja yang nyata, jelas dan realistis dalam operasi yang akan dilaksanakan untuk pencapaian sasaran yang bersifat khusus. Hal ini akan memberikan suatu dasar bagi pengukuran kinerja.

4. Pengembangan dan Evaluasi Strategi Perusahaan

Strategi perusahaan adalah sasaran dasar, cara dan taktik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang direncanakan. Tujuan dari pengembangan dan penyebaran strategi adalah menemukan alaternatif terbaik untuk mencapai tujuan umum yang

direncanakan dan sasaran spesifik. Strategi memberikan garis besar rencana tindakan bagi perusahaan. Manajemen eksekutif harus kreatif dan langsung terlibat dalam pengembangan dan penyesuaian strategi baru yang sedang dilaksanakan sesuai dengan variabel relavan yang harus dikuasai manajemen.

Selain formulasi strategi, penilaian kembali strategi secara periodik juga penting untuk menganalisis secara teliti semua variabel yang relevan dan akibat yang mungkin terjadi atas perusahaan dimasa yang akan datang. Setiap alternatif strategi harus dievaluasi secara mendalam dengan cara mengidentifikasi manfaat dan kelemahan utama setiap strategi tersebut, termasuk asumsi yang mendasari. Berikut kriteria untuk mengevaluasi strategi:

Konsistensi intern, yaitu rencana tindakan yang mendukung satu dengan yang lain;

Realistik, yaitu rencana tindakan yang dipilih dapat dicapai meskipun berisi tantangan;

Berfokus ke pencarian peluang dan penyelesaian masalah, yaitu rencana yang dipilih akan dapat mewujudkan peluang dan menyelesaikan masalah utama dan mengarah ke isu strategi utama;

(6)

Berkemampuan menyelasaikan sub problem, yaitu bahwa smua gejala juga diselesaikan;

Bermanfaat bagi customer, yang berarti rencana harus meng-improve value yang dihasilkan bagi customer.

5. Instruksi Perencanaan Manajemen Eksekutif

Instruksi perencanaan eksekutif yang dikeluarkan manajemen tingkat atas,

mengkomunikasikan materi perencanaan yang diperlukan semua tingkatan manajemen untuk berpartisipasi dalam pengembangan perencanaan laba strategis dan taktis untuk tahun

anggaran mendatang. Tahap ini merupakan tahap komunikasi dari rencana substantif kepada manajemen tingkat menengah dan tingkat bawah. Tahap ini juga menjelaskan tujuan umum, sasaran spesifik, strategi perusahaan dan segala macam instruksi manajemen eksekutif yang dibutuhkan untuk mengembangkan rencana laba yang strategis dan taktis.

Perusahaan memerlukan suatu alat yang dikenal dengan cascading, yaitu alat untuk mengkomunikasikan sasaran dan strategi ke jenjang organisasi yang lebih rendah. Cascading pada dasarnya adalah proses pengubahan misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan strategi anggota organisasi melalui perilaku operasional. Cascading menjadi suatu proses sistematik penginternalisasian misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan strategi organisasi ke dalam diri setiap personel perusahaan sehingga menjadi share mission, share vision, share beliefs, share value dan share strategies.

6. Persiapan dan Evaluasi Perencanaan Proyek

Konsep anggaran yang komprehensif mencakup suatu pendekatan yang sistematis dan terintegrasi untuk membuat perencanan proyek, perencanaan taktis dan perencanan strategik.

Setiap manajemen perlu mengembangkan tabel/grafik berdimensi waktu untuk keperluan pengambilan keputusan dan perencanaan pada sub unitnya. Dalam tabel/grafik berdimensi waktu, biasanya terdapat dua rencana, yaitu:

 Rencana proyek

Rencana ini meliputi horizon waktu yang berbeda-beda kerana setiap proyek

mempunyai dimensi waktu yang unik, misalny: rencana untuk memperbaiki produk yang ada, fasilitas fisik yang baru.

 Rencana periodik

Merupakan kebutuhan manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan

mengendalikan operasi dalam jangka waktu yang relatif singkat dan konsisten secara interim.

7. Pengembangan dan Persetujuan Rencana Laba Strategis dan Taktis

Setelah manajer dari berbagai pusat tanggung jawab menerima instruksi perencanaan manajemen eksekutif dan rencana proyek, maka manajer dari berbagai pusat tanggung jawab dapat memulai aktivitas intensifnya untuk mengembangkan rencana laba secara strategis maupun taktis yang disusun secara bersamaan.

Rencana laba strategik jangka panjang merupakan perencanaan perusahaan untuk jangka waktu yang relatif lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima tahun.

Rencana laba strategik jangka panjang dibuat sesuai dengan tujuan umum perusahaan, sasaran strategik, dan strategi jangka panjang yang telah ditentukan sebelumnya. Bagian formal dari rencana ini meliputi: laporan laba/rugi, neraca, proyeksi arus kas, rencana belanja

(7)

modal, tuntutan karyawan, rencana penelitian dan rencana penetrasi pasar jangka panjang.

Rencana jangka panjang meliputi semua bidang aktivitas utama yang diantisipasi:

A.Penjualan, harga pokok dan laba;

B.Proyek besar dan penambahan investasi modal;

C.Arus kas dan pembiayaan;

D.Kebutuhan dan persyaratan personel;

E.Pengembalian investasi;

F.Penelitian dan pengembangan;

G.Informasi tentang persaingan dipasar dan analisis pangsa pasar.

Rencana laba taktis merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan perusahaan.

Manajer, pemilik perusahaan dan pihak lain yang berkepentingan biasanya memerlukan jadwal, hasil dari rencana laba secara periodik, laporan kinerja dan evaluasi mengenai progress perusahaan. Laporan rencana dan progress biasanya dibuat bulanan, tiga bulanan atau tahunan.

Bila kedua rencana laba tersebut selesai dibuat, proses persetujuan dimulai. Proses ini meliputi persetujuan, ketidaksetujuan atau saran perbaikan. Setelah proses persetujuan partisipasif selesai untuk setiap pusat tanggung jawab dan smua perbedaan yang relevan diselesaikan, berbagai rencana dan program dari pusat tanggung jawab utama digabungkan ke dalam semua rencana laba strategis dan taktis bagi perusahaan dalam satu kesatuan.

8. Pelaksanaan Rencana Laba

Pelaksanaan rencana manajemen yang telah dikembangkan dan disetujui dalam proses perencanaan melibatkan fungsi manajemen yaitu pengarahan bawahan dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Manajemen yang efektif di semua tingkat mengharuskan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan perusahaan dikomunikasikan dan dimengerti oleh bawahannya. Perencanaan laba yang luas dan program pengendalian dapat membantu melaksanakan fungsi ini. Rencana, strategi, dan kebijakan yang dibuat melalui partisipasi yang besar menetapkan dasar bagi komunikasi yang efektif.

9. Penggunaan Laporan Kinerja Periodik

Setelah rencana laba diimplementasikan selama periode tertentu, maka diperlukan laporan kinerja periodik yang dibuat berdasarkan laporan bulanan. Laporan kinerja ini mencakup:

A.Laporan kinerja aktual periodik ;

B.Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang direncanakan;

C.Memperlihatkan setiap perbedaan sebagai varians kinerja yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.

Perbedaan yang jelas harus dibuat antara laporan keuangan ekternal dan internal.

Laporan internal dapat diklasifikasikan menjadi:

A.Laporan statistik yang memberikan statistik kuantitatif internal dasar mengenai operasi perusahaan;

B.Laporan manajerial yang khusus mengenai masalah yang tidak berulang dan masalah khusus;

C.Laporan kinerja periodik.

(8)

Laporan kinerja jangka pendek penting untuk pengendalian yang efektif.

10. Penggunaan Anggaran Biaya Fleksibel

Konsep anggaran fleksibel (anggaran variabel) hanya digunakan pada biaya yang terpisah dari rencana laba, sehingga anggaran variabel hanya bersifat tambahan. Anggaran fleksibel memberikan informasi yang realistik mengenai biaya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah anggaran untuk berbagai macam volume output atau tingkat aktivitas dari setiap pusat tanggung jawab.

Anggaran fleksibel menyediakan rumus untuk setiap biaya dalam pusat tanggung jawab.

Rumus tersebut menunjukkan hubungan dari biaya terhadap output (volume kerja). Rumus anggaran fleksibel dapat diterapkan dalam laporan pengendalian kinerja dan untuk

mengembangkan jumlah biaya dalam rencana laba taktis. Jika rumus ini dikembangkan bersamaan rencana laba strategis dan taktis, maka dapat digunakan untuk menghitung jumlah biaya yang dianggarkan dalam rencana laba taktis. Perhitungan dilakukan dengan mengalikan output atau aktivitas yang direncanakan dari setiap pusat tanggung jawab dengan tarif biaya variabel yang berhubungan untuk setiap pusat tanggung jawab dan kemudian ditambah dengan biaya tetap untuk pusat tersebut .

11. Penerapan Tindak Lanjut

Dalam hal ini perlu pemisahan yang jelas antara sebab dan akibat. Variasi kinerja adalah sebuah akibat (hasil), manajemen harus dapat menentukan sebab yang mendasarinya.

Identifikasi sebab adalah tanggung jawab manajemen lini. Analisis untuk menentukan sebab akibat ini harus diprioritaskan untuk menentukan variasi kinerja yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Pada kasus yang tidak menguntungkan maka setelah berhasil mengidentifikasi sebab yang mendasari, maka suatu alternatif tindakan perbaikan perlu dipilih dan kemudian diterapkan.

Dalam kasus varians yang menguntungkan, sebab yang mendasari juga harus diidentifikasi. Penyebab yang mendasari dapat menjadi informasi yang bernilai bagi

peningkatan efisiensi dan bagi pengembangan dukungan yang positif pada operasi dan bagi karyawan yang kurang berhasil.

2.Tujuan penyusunan Anggaran

Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal,

sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.

Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.

(9)

Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.

3. Kriteria penyusunan anggaran:

1. Keseluruhan Rencana, merupakan penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang.

2. Kegiatan Perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian dalam perusahaan.

3. Dinyatakan dalam angka, adalah unit yang dapat digunakan pada semua kegiatan perusahaan yang bermacam-macam.

4. Periode tertentu, adalah keseluruhan mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Terdapat 2 macam anggaran (budget):

1. Budget Strategis, ialah anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu melebihi satu periode akuntansi (melebihi 1 tahun)

2. Budget Taktis, ialan anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang.

Budget disusun oleh panitia penyusun anggaran ( Budgeting Committee ). Yang terdiri atas pemegang fungsi-fungsi utama ( Budget Participative ).

Anggaran mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu:

1. Sebagai pedoman kerja. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan pada waktu yang akan datang.

2. Sebagai alat koordinasi kerja. Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahan dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik, untuk menuju pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3. Sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur (alat pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan pada masa yang akan datang.

Disisi lain anggaran juga memiliki kelemahan antara lain:

1. Anggaran (Budget) hanyalah suatu alat.

2. Anggaran (Budget) tidak menggantikan posisi manajemen.

Proses penyusunan anggaran:

Mencari faktor yang tersulit.

Posisi perusahaan dalam persaingan ( Leader / Follower ).

Memperoleh data akurat.

(10)

Ahli.

Cara penyajian:

Angka akurat Informatif

Mudah dilihat pergerakannya 4.Faktor yang mempengaruhi anggaran yaitu :

1. Faktor intern adalah faktor-faktor yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Factor- faktor tersebut antara lain berupa penjualan tahun lalu, kebijaksanaan perusahaan, modal kerja yang dimiliki, tenaga kerja yang dimiliki, kapasitas perusahaan yang dimiliki, dll.

2. Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada diluar perusahaan tapi mempengaruhi kehidupan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, penghasilan masyarakat, pendidikan masyarakat, penyebaran penduduk, agama, adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat, dll.

5.Prinsip penyusunan anggaran yang baik Management Involvement

Keterlibatan manajemen dalam penyusunan rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu yang direncanakan

Organizational Adaptation

Suatu rencana keuangan harus disusun berdasarkan struktur organisasi dimana ada ketegasan garis wewenang dan tanggung jawab. Seorang manajer tidak dapat memindahkan tanggung jawab atas suatu pekerjaan walaupun dapat melimpahkan sebagaian wewenangnya kepada bawahan

Responsibility Accounting

Agar rencana keuangan dapat di laksanakan dengan baik maka harus didukung dengan adanya sistem responsibility accounting yang polanya disesuaikan dengan pertanggungjawaban organisasi

Goal Orientation

Penetapan tujuan yang realistis akan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang

Full communication

Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan secara efektif apabila antara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama tentang tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapai

Realistic Expectation

(11)

Laporan-laporan berupa informasi harus diterima manajer tepat pada waktunya sehingga informasi tersebut efektif dan berguna bagi manajemen Timeeliness

Laporan-laporan berupa informasi harus diterima manajer tepat pada waktunya sehingga informasi tersebut efektif dan berguna bagi manajemen Flexible Application

Perencanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi

.Reward and Punishment

Manajemen harus melakukan penilaian kinerja. Manajer yang kinerjanya bagus dan buruk harus diketahui manajemen sehingga pemberian reward dan punishment menjadi transparan

6.Karena dalam penyusunan anggaran keanggotaan komite sangat penting bagi perusahaan, agar Perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan dan melaksanakan implementasi dengan penuh komitmen dan konsisten,sehingga kenggotaan komite perlu di pertimbangkan.

Fungsi pokok komite anggaran yaitu : 1. Menentukan kebijaksanaan umum

2. Meminta, menerima, dan menelaah taksiran anggaran individual 3. Menyarankan revisi

4. Menyetujui anggaran dan revisi anggaran 5. Menerima dan menganalisa laporan anggaran

7.Tidak...karena Kelemahan Anggaran selalu ada dan mempengaruhi perkiraan penyusunan anggran,perencanaan,sehingga kelemahn ini kita harus mencegah supaya tidak menghambat perkiraan Anggran yang kita inginkan.

1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian terdahulu memberikan bukti bahwa Karakteristik pekerjaan dan karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, seperti yang

a) Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan

Sensor suhu dapat bekerja dengan baik untuk setiap panjang serat optik multmode 5, 6, 7, dan 8 cm dengan panjang gelombang 1310 dan 1550 nm.  Sensor suhu serat optik berstruktur

Dalam pelaksanaan PLT, mahasiswa diberikan kesempatan mengajar terbimbing yakni kelas X Akuntansi. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan mahasiswa untuk

8) Dari hasil yang diperoleh langkah 7 agar histogram kelihatan dilayar maka dapat ditambahkan beberapa code pada gambar 4.6 untuk menampilkan di memo, gambar 4.7 menampilkan

Desain pondasi haruslah sesuai dengan kebutuhan dan pada penelitian ini pondasi yang dipakai adalah pondasi bertipeblock. Pondasi mesin bertipe blok harus

Bagi memaksimumkan penggunaan senarai kata, sesuatu senarai kata perlulah membekalkan maklumat sisipan seperti kategori perkataan, frekuensi, makna utama, variasi

Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran malar- ia klinis pada penderita yang berkunjung di Pusk- esmas Wori Kabupaten Minahasa Utara, menge- tahui gambaran anemia pada