BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan Kab.KutaiTimur
Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelaihan ( BKPP )Kabupaten Kutai Timur telah merumuskan Visi dan Misi dengan melakukan sejumlah penyesuaian (adjustment) terhadap keadaan aktual yang dihadapai oleh Organisasi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelaihan ( BKPP )Kabupaten Kutai Timur. Adapun Visi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelaihan ( BKPP )Kabupaten Kutai Timur adalah :
“Terwujudnya Sumber Daya Aparatur yang Profesional dan Bermartabat serta berorientasi pada pelayanan publik Menuju Kutai Timur Mandiri 2021”
Penjelasan Visi :
Sumber Daya Aparatur yang Profesional dan Bermartabat Adalah upaya optimalisasi peran Aparatur untuk mengikutsertakan semua aspek yang ada di pemerintahan berdasarkan latar belakang pendidikan, pelatihan ataupun pengalaman sehingga menjadi aparatur yang Profesional yang berlandaskan kualitas sumber daya manusia yang beriman &
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berorientasi Pelayanan Publik
Dalam menekuni bidang tugas dan pelayanan, melaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab untuk memberikan hasil dan manfaat yang positif bagi pihak yang harus dilayani.
Menuju Kutai Timur Mandiri 2021
Merupakan Visi pembangunan daerah dimana dengan sumberdaya ASN yang prima akan berdampak pada pelayanan prima termasuk pelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kemandirian sector agribisnis dan agroindustri masyarakat Kab. Kutai Timur tercapai pada tahun 2021.
Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan misi SKPD yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD bersangkutan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi SKPD.
Untuk menjabarkan lebih lanjut visi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) diatas, maka disusun misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan Kinerja aparatur yang efektif, efesien dan bebas KKN berlandaskan kualitas sumber daya manusia yang beriman &
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Menyelenggarakan perencanaan dan distribusi Sumber daya Aparatur;
3. Melakukan pendayagunaan aparatur pemerintah dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional dan Kompeten;
4. Menyelenggarakan fasilitasi pengembangan karir dan peningkatan kualitas Sumber daya aparatur;
5. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi sumber daya aparatur;
6. Menyelenggarakan pengelolaan sumberdaya internal organisasi.
4.2. Tujuan dan sasaran Jangka Mengengah Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Kutai Timur
Rumusan misi – misi BKPP Kab. Kutai Timur harus diterjemahkan lebih lanjut ke dalam rumusan tujuan dan sasaran Jangka Menengah. Uraian Tujuan dan Sasaran merupakan derivasi dari rumusan misi-misi dengan melihat korelasinya terhadap Tugas Pokok dan Fungsi BKPP Kab. Kutai Timur. Adapun uraian Tujuan dan Sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Kutai Timur
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1
Meningkatkan Kinerja aparatur berlandaskan SDM yang beriman dan
Bertaqwa
Terwujudnya kinerja aparatur yang efektif, efesien dan bebas KKN
Jumlah Pegawai yang meningkat
Kapasitas SDM nya 500 Org
500 Org
500 Org
500 Org
500 Org
500 Org
2
Meningkatkan Kualitas Perencanaan, distribusi dan layanan mutasi pegawai
Meningkatnya Kualitas Penataan Pegawai
Jumlah Pegawai yang terlayani urusan Kepegawaian
1900 Org
1900 Org
1900 Org
1900 Org
1900 Org
1900 Org
3
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang baik
Meningkatnya disiplin dan penghargaan pegawai
Jumlah Pegawai yang dibina dan dikelola
1680 Org
2038 Org
2020 Org
2037 Org
2035 Org
2035 Org jumlah Pegawai
yang menempati Jabatan sesuai dengan kompetensi
500 Org
500 Org
500 Org
500 Org
500 Org
500 Org
Jumlah Dokumen Pengelolaan Administrasi Pengembangan Pegawai
10 Dok
10 Dok
10 Dok
10 Dok
10 Dok
10 Dok
Jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat teknis
500 Org
500 Org
500 Org
500 Org
500 Org
500 Org
5
Meningkatkan kualitas dan kapasitas penyediaan data dan informasi
kepegawaian
Tersedianya Data ASN Pemkab.Kutai Timur
Jumlah seluruh data ASN Pemkab Kutim yang di updating dan Terintegrasi
6740 Org
6740 Org
6740 Org
6740 Org
6740 Org
6740 Org
Jumlah kinerja perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program, kegiatan dan
Keuangan BKD 183 210 186 186 210 186
Jumlah tingkat ketertiban tatausahaan perkantoran dan Pengelolaaan asset
197 197 197 197 197 197 6
Meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan sumber daya internal organisasi
Meningkatnya Kualitas Pembinaan dan Pengembangan SDM Aparatur Sipil Negara (ASN) 4
Meningkatkan Kualitas layanan fasilitasi pengembangan karir dan peningkatan kualitas pegawai untuk
mewujudkan pegawai yang profesional dan kompeten dalam jabatan
Meningkatnya kapasitas kelembagaan melalui peningkatan kualitas pengelolaan sumber daya internal organisasi
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE
4.3. Strategi dan Kebijakan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan kabupaten Kutai Timur.
Strategi adalah seni memadukan atau mengintegrasikan antar faktor kunci keberhasilan agar terjadi sinergi dalam pencapaian tujuan. Strategi merupakan sarana dalam mencapai tujuan.
Manfaat strategi adalah untuk mengoptimalkan sumber daya unggulan dalam memaksimalkan pencapaian sasaran kerja. Dalam konsep manajemen, cara terbaik untuk mencapai tujuan, sasaran, kinerja adalah dengan strategi memberdayagunakan sumber daya
secara efektif dan efesien dengan mencermati faktor internal dan eksternal organisasi.
Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD adalah strategi dan kebijakan SKPD untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal RPJMD.
Strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD menunjukkan bagaimanacara SKPD mencapai tujuan, sasaran jangka menengah SKPD, dan target kinerjahasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi SKPD. Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan SKPD bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi SKPD.
Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi juga harus menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana SKPD menciptakan nilai tambah (value added) bagi stakeholder layanan. Di sini penting untuk mendapatkan parameter utama yang menunjukkan bagaimana strategi tersebut menciptakan nilai (strategic objective). Melalui parameter tersebut, dapat dikenali indikasi keberhasilan atau kegagalan suatu strategi sekaligus untuk menciptakan budaya “berpikirstrategik” dalam menjamin bahwa transformasi menuju pengelolaan pemerintah daerah yang lebih baik, transparan, akuntabel dan berkomitmen terhadap kinerja, strategi harus dikendalikan dan dievaluasi (learning process).
Pencermatan Lingkungan Internal (PLI) pada dasarnya adalah proses identifikasi yang mengurai menjadi kekuatan dan kelemahan yang mencakup organisasi SDM, pembiayaan, efektifitas dan efisiensi, sarana dan prasarana, dan lain-lain. Sedangkan Pencermatan Lingkungan Eksternal (PLE) adalah upaya untuk melakukan identifikasi dan analisis terhadap berbagai faktor
lingkungan luar yang akan menghasilkan peluang dan tantangan (opportunity and threats).
Adapun faktor internal dan eksternal yang berhasil diidentifikasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
No FAKTOR INTERNAL
STRENGTHS
(KEKUATAN) WEAKNESS
(KELEMAHAN) S1 Adanya komitmen Pimpinan W1 Tidak adanya konsistensi
pelaksanaan aturan S2 Kekompakan antar sesama
pegawai
W2
Terbatasnya kompetensi SDM S3 Adanya standar pelayanan
yang jelas
W3 Rendahnya motivasi pegawai
No FAKOR EKSTERNAL
OPPORTUNITIES
(PELUANG) THREATS
(TANTANGAN) O1 Peraturan Perundang-
undangan di bidang kepegawaian
T1 kurangya kemauan unit kerja terkait untuk berkoordinasi
O2 Pesatnya kemajuan teknologi informasi
T2 Seringnya perubahan kebijakan dalam bidang pelayanan
administrasi O3 Dukungan penuh dari
jajaran pimpinan pemerintah daerah
T3 Adanya kebijakan dari luar terhadap kebijakan organisasi
4.3.1. Pemilihan dan Penetapan Faktor Kunci Keberhasilan Dalam menentukan faktor kunci keberhasilan sebelumnya harus ditentukan tingkat urgensi tiap faktor melalui penentuan Nilai Urgensi (NU), Bobot Faktor (BF), Nilai Dukungan (ND), Nilai Bobot Dukungan (NBD), Nilai Keterkaitan (NK), Nilai Rata-rata Keterkaitan (NRK), Nilai Bobot Keterkaitan (NBK) serta Total Nilai Bobot (TNB).
1. Penentuan Nilai Urgensi (NU) dan Bobot Faktor (BF)
Untuk menilai tingkat urgensi tiap faktor, penulis menggunakan metode subyektif. Metode subyektif yaitu suatu metode untuk menentukan urgensi / tingkat kepentingan satu faktor tanpa membandingkan faktor yang satu dengan faktor yang lainnya, guna menentukan faktor mana yang lebih urgen. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan skala Likert (1-5). Dari penentuan NU tersebut, maka dapat ditentukan Bobot Faktor dari masing-masing faktor.
Penentuan dan perhitungan Nilai Urgensi dan Bobot Faktor dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Nilai Urgensi dan Bobot Faktor Faktor Internal
Faktor Internal Nilai Urgensi
(NU)
Bobot Faktor (BF) Strength (Kekuatan)
Adanya komitmen Pimpinan 3 3
— X 100%=16,67
% 18 Kekompakan antar sesama pegawai 4 4
— X 100%=22,22
% 18 Adanya standar pelayanan yang
jelas
2 2
— X 100%=11,11
% 18 Weaknesses (Kelemahan)
Tidak adanya konsistensi
pelaksanaan aturan 4 4
— X 100%=22,22
% 18
Terbatasnya kompetensi SDM
3 3
— X 100%=16,67
% 18
Rendahnya motivasi pegawai 2 2
— X 100%=11,11
% 18
JUMLAH 18 100 %
Tabel 4.4
Nilai Urgensi dan Bobot Faktor Faktor Eksternal
Faktor Internal Nilai Urgen
si (NU)
Bobot Faktor (BF)
Strength (Kekuatan)
Peraturan Perundang-undangan di bidang kepegawaian
4 3
— X 100%=18,75 % 16
Pesatnya kemajuan teknologi informasi
3 4
— X 100%=25,00 % 16
Dukungan penuh dari jajaran pimpinan pemerintah daerah
2 2
— X 100%=12,50 % 16
Weaknesses (Kelemahan) kurangya kemauan unit kerja
terkait untuk berkoordinasi
2 2
— X 100%=12,50 % 16
Seringnya perubahan kebijakan dalam bidang pelayanan
administrasi
3 3
— X 100%=18,75 % 16
Adanya kebijakan dari luar terhadap kebijakan organisasi
2 2
— X 100%=12,50 % 16
JUMLAH 16 100 %
Catatan : Pembobotan menggunakan Skala Likert
5 = Sangat tinggi urgensinya, 4 = Tinggi, 3 = Cukup, 2 = Kurang, 1 = Sangat kurang
2. Perhitungan Nilai Dukungan (ND)
Tiap faktor sebenarnya merupakan infut yang harus dikelola dengan baik agar memberikan dukungan yang istimewa atau selalu maksimal sehingga menjadi unggul dalam meraih sukses yang lebih besar. ND tiap faktor diukur dengan skala nilai 1 – 5.
3. NBD (Nilai Bobot Dukungan) ditentukan dengan rumus : NBD = ND x BF
4. Nilai Keterkaitan (NK)
Nilai keterkaitan adalah nilai keterkaitan suatu faktor dibandingkan dengan faktor lainnya dan dengan skala 1 – 5.
5. Nilai Rata-rata Keterkaitan (NRK)
Adalah jumlah nilai NK dibagi 11 sebagai rata-rata keterkaitan.
Rumusnya : NRK =
6. Nilai Bobot Keterkaitan (NBK) dan Total Nilai Bobot (TNB)
a. Nilai Bobot Keterkaitan tiap faktor dihitung dengan menggunakan rumus :
TNK
∑ N - 1
NBK = NRK x BF
b. Total Nilai Bobot (TNB) tiap faktor dapat dihitung dengan memakai rumus :
TNB = NBD + NBK
7. Penetapan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)
Berdasarkan besarnya, tiap faktor dari hasil evaluasi faktor internal dan eksternal dapat dipilih faktor yang memiliki TNB paling besar sebagai faktor kunci keberhasilan (FKK) organisasi atau unit kerja dalam mencapai misi. FKK itu merupakan faktor-faktor strategis.
Dari tiap kategori Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats masing-masing dipilih dua FKK berdasarkan urutan TNB. Cara menentukan FKK dilakukan dengan proses sebagai berikut :
FKK dipilih dari nilai TNB terbesar.
Bila nilai TNB sama, pilih nilai NBK terbesar Bila nilai NBK sama, pilih nilai BF terbesar.
Bila masih sama, maka dipilih berdasarkan pengalaman dan pertimbangan rasional.
Penetapan Faktor Kunci Keberhasilan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5
Faktor Kunci Keberhasilan (FKK)
No FAKTOR INTERNAL
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
S1 Adanya komitmen Pimpinan
W1 Rendahnya motivasi pegawai
S2 Kekompakan antar sesama pegawai
W2 Tidak adanya konsistensi pelaksanaan aturan
FAKTOR EKSTERNAL
Peluang (O) Ancaman (T)
O1 Pesatnya kemajuan teknologi informasi
T1 kurangya kemauan unit kerja terkait untuk berkoordinasi O2 Peraturan Perundang-
undangan di bidang kepegawaian
T2 Adanya kebijakan dari luar terhadap kebijakan
organisasi
4.3.2. Rencana Kerja
1. Penentuan Peta Posisi Kekuatan Organisasi
Berdasarkan Total Nilai Bobot (TNB) dari semua faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman seperti pada tabel 4.5 tersebut diatas, bahwa dapat dipetakan posisi kekuatan organisasi seperti gambar berikut :
Gambar 1
Peta Posisi Kekuatan Organisasi S= 3,06
T = 1,51 O = 2,99
W = 2,88
Gambar di atas menunjukkan peta kekuatan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan kabupaten Kutai Timur yang berada pada kuadran I yang berarti memadukan kekuatan kunci dan peluang kunci sebagai suatu strategi SO ke arah ekspansi atau pengembangan, pertumbuhan, perluasan dalam bidang pelayanan administrasi dalam mencapai peluang-peluang yang menjanjikan, yang berarti bahwa Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Kutai Timur dianggap memiliki keunggulan kompetitif.
2. Perumusan dan Penilaian Tujuan
Cara yang paling tepat dalam merumuskan tujuan yang rasional, logis dicapai adalah berdasar kemampuan organisasi.
Gambaran kemampuan organisasi itu dapat dilihat berdasarkan faktor kunci keberhasilan dan peta posisi kekuatan organisasi. Dengan mengoptimalkan faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi dimasa lalu, dapat diproyeksikan keberhasilan pada masa yang akan datang.
Perumusan tujuan berdasar kemampuan organisasi adalah merupakan prinsip utama manajemen, yakni mencapai hasil dengan memberdayakan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien.
Prinsip ini tercermin dalam memilih alternatif terbaik dengan memilih apa yang paling baik diraih sesuai dengan kemampuan organisasi.
Sesuai prinsip utama manajemen di atas dan belajar dari pengalaman keberhasilan masa lalu dalam mencapai hasil, cara yang paling tepat dalam perumusan tujuan yang rasional, logis dicapai, adalah berdasarkan kemampuan organisasi yang tercermin dalam faktor -faktor kunci keberhasilan dan peta posisi kekuatan. Faktor Kekuatan (Strenght) dan Kelemahan (Weaknesses) kunci sangat berguna dalam merumuskan alternatif-alternatif tujuan dan akan memudahkan para pengambil keputusan. Pengoptimalan kekuatan kunci dan memanfaatkan peluang kunci yang dimiliki Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan kabupaten Kutai Timur yang berada pada kwadran I, dapat diproyeksikan suatu masa depan yang lebih baik sesuai dengan Misi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan.
Perumusan tujuan dimaksud dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6
Perumusan Tujuan
No Faktor Kunci Keberhasilan Alternatif Tujuan Kekuatan Kunci Peluang Kunci
1 Komitmen Pimpinan
informasi Pesatnya kemajuan
teknologi
Melaksanakan Pelayanan Adminsitrasi
Pengembanga n Pegawai
dengan dukungan pimpinan dan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi 2 Kekompakkan
sesama pegawai
Peraturan Perundang- undangan di
bidang kepegawaian
Meningkatkan pelayanan Adminsitrasi pengembanga
n pegawai sesuai peraturan kepegawaian
dengan suasana kekompakkan
sesama pegawai
Alternatif tujuan yang telah dirumuskan sebagaimana tampak pada Tabel 4.6 dan divalidasi kesesuaiannya dengan misi dan tugas Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Kutai Timur, selanjutnya akan ditentukan alternatif terbaik berdasarkan Nilai Manfaatnya (M) bagi publik; Nilai Kemampuan Mengatasi Kelemahan (KML); dan Kemampuan Mengatasi Ancaman (KMA), yang diperkirakan dapat menghambat pencapaian tujuan.
Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan angka 1 sampai dengan 5, dengan asumsi :
Angka 5 : sangat mudah memanfaatkan kekuatan/peluang kunci;
Angka 4 : mudah memanfaatkan kekuatan/peluang kunci;
Angka 3 : cukup mudah memanfaatkan kekuatan/peluang kunci;
Angka 2 : sulit memanfaatkan kekuatan/peluang kunci;
Angka 1 : sangat sulit memanfaatkan kekuatan/peluang kunci;
Pemilihan atau penentuan tujuan berdasarkan Total Nilai (TN) yang paling besar. Apabila TN sama, dipilih yang paling besar manfaatnya (M) bagi konsumen data. Penilaian dan penentuan tujuan tersebut dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 4.7
Penilaian dan Penentuan Tujuan
N o
Faktor Kunci Keberhasilan Alternatif Tujuan
Penilaian
Kekuatan Kunci
Peluang Kunci
M KML KM
A
Tota l Nilai
1 Komitmen Pimpinan
Pesatnya kemajuan teknologi informasi
Melaksanaka n Pelayanan Adminsitrasi Pengembang
an Pegawai dengan dukungan pimpinan dan memanfaatka n kemajuan
teknologi informasi
5 5 5 15
2 Kekompakka n sesama
pegawai
Peraturan Perundang-
undangan di bidang kepegawaia
n
Meningkatka n pelayanan Adminsitrasi pengembang an pegawai
sesuai peraturan
kepegawaian dengan suasana kekompakka
n sesama pegawai
5 4 4 13
Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.7 di atas, maka alternatif tujuan yang prioritas dilakukan adalah Melaksanakan Pelayanan publik di bidang kepegawaian atas dukungan pimpinan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Tujuan ini dapat menjadi alternatif yang efektif untuk memecahkan isu aktual, yaitu
”Belum optimalnya pelayanan administrasi Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan ”.
3. Sasaran
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam penyusunan sasaran, yaitu :
a. Merupakan hasil yang dapat dicapai.
b. Menantang tetapi logis atau realistis, artinya memungkinkan dapat dicapai sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang tersedia.
c. Memberikan kontribusi yang tinggi terhadap tujuan.
d. Terkait dengan misi.
e. Sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab.
Sasaran organisasi merupakan pernyataan umum yang menggambarkan suatu keinginan yang hendak dicapai dalam beberapa waktu yang akan datang sesuai dengan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan kabupaten Kutai Timur. Sasaran yang ingin dicapai tersebut harus mempunyai indicator kinerja yang
terukur, agar dapat diketahui sejauhmana prestasi atau tingkat hasil yang diperoleh selama kurun waktu yang telah ditentukan.
Adapun tujuan, sasaran dan indicator kinerja yang diinginkan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan kabupaten Kutai Timur selama lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
VISI :
MISI 1
1.
Terwujudnya kinerja aparatur yang efektif, efesien dan bebas KKN
1. Peningkatkan Kinerja aparatur berlandaskan SDM yang beriman dan Bertaqwa
1. Optimalisasi Kinerja aparatur berlandaskan SDM yang beriman dan Bertaqwa
MISI 2
1. Peningkatkan Kualitas Perencanaan dan distribusi CPNS
1. Optimalisasi Kualitas Perencanaan dan distribusi CPNS 2. peningkatan kualitas
layanan administratif mutasi pangkat pegawai
2. Optimalisasi kualitas layanan administratif mutasi pangkat pegawai MISI 3
1. Mendorong Peningkatan pemberian
Reward/penghargaan pegawai
1. Optimalisasi Peningkatan pemberian
Reward/penghargaan pegawai
2. Mendorong
Peningkatan pegawai yang tidak melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin pegawai
2. Optimalisasi
Peningkatan pegawai yang tidak melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin pegawai MISI 4
1. Peningkatan Pegawai yang menempati Jabatan sesuai dengan kompetensi
1. Optimalisasi
Peningkatan Pegawai yang menempati Jabatan sesuai dengan kompetensi
2. Peningkatan jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat teknis
2. Optimalisasi Peningkatan jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat teknis
MISI 5
1. Tersedianya Data ASN Pemkab.Kutai Timur
1. Peningkatan Prosentase record data pegawai yang di updatingdan Terintegrasi
1. Optimalisasi record data pegawai yang di updating dan Terintegrasi STRATEGI
TUJUAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan kualitas dan kapasitas penyediaan data dan informasi
kepegawaian
Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi sumber daya aparatur
TUJUAN SASARAN
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN Meningkatkan Kualitas
layanan fasilitasi pengembangan karir dan peningkatan kualitas pegawai untuk mewujudkan pegawai yang profesional dan kompeten dalam jabatan
1.
Meningkatnya Kualitas Pembinaan dan Pengembangan SDM Aparatur Sipil Negara (ASN)
Meningkatnya Kualitas Penataan Pegawai 1.
Melakukan pendayagunaan aparatur pemerintah dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional dan Kompeten.
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah yang baik
1.
Meningkatnya disiplin dan penghargaan pegawai
Menyelenggarakan fasilitasi pengembangan karir dan peningkatan kualitas Sumber daya aparatur Meningkatkan Kinerja
aparatur berlandaskan SDM yang beriman dan Bertaqwa
SASARAN Meningkatkan Kualitas
Perencanaan, distribusi dan layanan mutasi pegawai
STRATEGI KEBIJAKAN
“Terwujudnya Sumber Daya Aparatur yang Profesional dan Bermartabat serta berorientasi pada Pelayanan Publik Menuju Kutai Timur Mandiri 2021”
Menyelenggarakan perencanaan dan distribusi Sumber daya Aparatur
TUJUAN SASARAN
Mewujudkan Kinerja aparatur yang efektif, efisien dan bebas KKN berlandaskan kualitas sumber daya manusia yang beriman & bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
TUJUAN SASARAN STRATEGI
MISI 6
1. Meningkatnya kualitas koordinasi kinerja perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program dan kegiatan BKD
1. Peningkatan kinerja perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program dan kegiatan BKD
1. Optimalisasi Peningkatan kinerja perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program dan kegiatan BKD 1. Jumlah kinerja
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program, kegiatan dan Keuangan BKD
1. Optimalisasi Peningkatan tingkat ketertiban
tatausahaan perkantoran
2. Jumlah tingkat ketertiban tatausahaan perkantoran dan Pengelolaaan asset
2. Optimalisasi Peningkatan ketertiban pengelolaan assset Meningkatnya kapasitas
kelembagaan melalui peningkatan kualitas pengelolaan sumber daya internal organisasi 1
Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya internal organisasi
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan sumber daya internal organisasi
Meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelolaan sumber daya internal organisasi
4.3.3. Perumusan Strategi dan Rencana Kerja 1. Strategi
a. Perumusan Strategi
Strategi adalah seni memadukan dan menginterkasikan antar factor kunci keberhasilan agar terjadi sinergi dalam mencapai tujuan.
Strategi merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Manfaat strategi adalah untuk mengoptimalkan sumber daya unggulan dalam memaksimalkan pencapaian sasaran kinerja, dengan memberdayakan sumber daya secara efektif dan efisien.
Penyusunan strategi dapat menggunakan pendekatan formulasi strategi matriks SWOT. Pendekatan ini berdasar pada prinsip pemberdayaan sumber daya unggulan organisasi atau factor-faktor kunci keberhasilan organisasi. Caranya adalah dengan memadukan atau mengintegrasikan, menginteraksikan antar kekuatan kunci keberhasilan, agar tercipta kesatuan arah dan sinergi dalam mencapai tujuan.
Matriks SWOT digunakan sebagai sarana dalam menyusun beberapa strategi utama pada empat kwadran yang saling terkait dan focus kea rah tujuan yang telah dirumuskan sesuai peta kekuatan organisasi.
Beberapa ahli menganggap ada empat strategi utama yang dapat dirumuskan dalam empat kwadran SWOT, yakni :
1) Strategi Ekspansi, dirumuskan pada kwadran dalam kwadran I ini dapat diinteraksikan, dipadukan kekuatan kunci dan kesempatan kunci sebagai suatu strategi SO kea rah ekspansi atau pengembangan, pertumbuhan, perluasan dalam bidang-bidang tertentu, dalam mencapai tujuan atau peluang-peluang yang menjanjikan. Pada kwadran ini, organisasi dianggap memiliki keunggulan kompetitif.
2) Strategi diversifikasi, dirumuskan pada kwadrann II
Dalam kwadran II ini dapat diinteraksikan, dipadukan kekuatan kunci dan ancaman kunci sebagai suatu strategi ST untuk melakukan mobilisasi kekuatan kunci dalam menciptakan diversifikasi, inovasi, pembaharuan, modifikasi di bidang tertentu dalam upaya mencegah ancaman kunci sehingga tujuan yang telah ditentukan atau peluang yang menjanjikan masa depan yang lebih cemerlang tercapai.
3) Strategi Stabilitas atau Rasionalisasi, dirumuskan pada Kwadran III Dalam kwadran III ini dapat diinteraksikan, dipadukan kelemahan kunci dan peluang kunci sebagai suatu strategi WO untuk menciptakan stabilitas atau rasionalisasi atau melakukan investasi/divestasi dalam bidang tertentu dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau peluang yang menjanjikan masa depan yang lebih cemerlang.
4) Strategi Defensif atau Survival, dirumuskan pada Kwadran IV
Dalam kwadran IV ini dapat diinteraksikan, dipadukan kelemahan kunci dan ancaman kunci sebagai suatu strategi WT yang dapat menciptakan suatu keadaan defensive atau survival atau investasi/divestasi, efisiensi yang menyeluruh atau penciutan kegiatan operasional agar dapat bertahan atau keadaan tidak semakin terpuruk akibat desakan yang kuat dari ancaman kunci.
Formulasi strategi dengan mengintegrasikan factor-faktor internal dan eksternal yang menjadi factor kunci keberhasilan dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.9
Formulasi Strategi Menggunakan Matriks SWOT
Faktor FKK
Internal
Faktor FKK
Eksternal
Kekuatan (S)
Adanya komitmen Pimpinan Kekompakan antar sesama
pegawai
Kelemahan (W) Rendahnya motivasi
pegawai
Tidak adanya konsistensi pelaksanaan aturan
Opportunities (Peluang)
Pesatnya kemajuan teknologi informasi
Peraturan Perundang- undangan di bidang kepegawaian
Strategi SO Strategi WO
Melaksanakan Pelayanan Adminsitrasi
Pengembangan Pegawai
dengan dukungan
pimpinan dan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
Meningkatkan pelayanan Adminsitrasi
pengembangan pegawai sesuai peraturan kepegawaian dengan suasana kekompakkan sesama pegawai
Menigkatkan motivasi pegawai dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
Konsistensi
pelaksanaan aturan dengan menerapkan peraturan perundang- undangan di bidang kepegawaian
Threats (Ancaman)
Kurangnya kemauan instansi terkait untuk berkoordinasi
Adanya kebijakan dari luar terhadap kebijakan organisasi
Strategi ST Strategi WT
Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dengan komitmen pimpinan
Mengatasi kebijakan dari luar dengan kekompakkan
pegawai
Meningkatkan motivasi pegawai dengan peningkatan koordinasi
antar instasi terkait Konsistensi pelaksanaan
aturan dengan untuk mengatasi adanya pengaruh dari luar terhadap kebijakan
organisasi
b. Penetapan Strategi
Setelah dilakukan formulasi menggunakan matriks SWOT, maka penetapan strategi dapat menggunakan pendekatan focus, dengan memilih alternatif yang berada pada keadaan yang sama dengan focus
tujuan yang akan dicapai pada peta kekuatan organisasi sebagaimana tampak pada gambar peta organisasi, yaitu Strategi SO (kwadran I).
Dasar penentuan atau pemilihan alternative strategis adalah strategi yang paling efektif dalam mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan sehingga dilakukan penentuan focus dengan penerapan Teori Tapisan. Dalam menentukan yang terbaik dari alternative strategi dengan Teori Tapisan, yaitu berdasarkan tiga kriteria sebagai berikut :
1) Efektifitasnya dalam mencapai sasaran (efektifitas);
2) Sumber daya yang digunakan paling kecil (efisien); dan 3) Kepraktisan dalam melaksanakanannya (kemudahan).