• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh : DITA ARUM ANGGARA WAHYUWARDHI X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI. Oleh : DITA ARUM ANGGARA WAHYUWARDHI X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENERAPAN MODEL MOSSTON DENGAN GAYA GUAIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS IV A SD NEGERI PLUPUH II TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

DITA ARUM ANGGARA WAHYUWARDHI X4610040

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

(2)

commit to user

PENERAPAN MODEL MOSSTON DENGAN GAYA GUAIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH

BOLAVOLI SISWA KELAS IV A SD NEGERI PLUPUH II TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh ;

DITA ARUM ANGGARA WAHYUWARDHI X4610040

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syaarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Oahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA JULI 2012

(3)

commit to user PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pembimbing II

Hendrig Joko Prasetyo, S.Pd, M.Or NIP. 19800805 200801 1 021

Pembimbing I

Drs. Agus Mukholid, M.Pd NIP. 19640131 198903 1 001

(4)

commit to user PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana pendidikan.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 25 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi :

( Nama Terang ) ( Tanda Tangan )

Ketua : Drs. H. Sunardi, M.kes

Sekretaris : Drs. Waluyo, M.Or

Anggota I : Drs. Agus Mukholid, M.Pd

Anggota II : Hendrig Joko Prasetyo, S.Pd, M.Or

Disahkan oleh ;

Fakultas Keguruan da Ilmu pendidikan Universitas Sebelas Maret

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

(5)

commit to user ABSTRAK

Dita Arum Anggara Wahyuwardhi. PENERAPAN MODEL MOSSTON DENGAN GAYA GUAIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS IV A SD NEGERI PLUPUH II TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui efektifitas aplikasi pembelajaran model Mosston dengan gaya guaided discovery dalam meningkatkan kemampuan passing bawah bolavoli siswa IV A SD Negeri Plupuh II tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dalam setiap siklus dan penelitian ini selesai pada dua siklus. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa putra dan 12 siswa putri. Data penelitian ini diperoleh melalui pengamatan oleh peneliti dan kolaborator selama proses pembelajaran berlangsung. Data tersebut merupakan hasil belajar passing bawah bolavoli yang diperoleh melalui lembar observasi yang meliputi ranah kogitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model Mosston dengan gaya guaided discovery dapat meningkatkan hasil pembelajaran passing bawah bolavoli siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh 2 tahun pelajaran 2011/2012, dimana hasil belajar pada kondisi awal 20% atau 4 siswa yang tuntas, pada akhir siklus 1 menjadi 55% atau 11 siswa, dan pada akhir siklus 2 menjadi 95% atau 19 siswa.

Kata Kunci : gaya guaided discovery, passing bawah bolavoli.

(6)

commit to user MOTTO

• Berani bermimpi.

• Berani mencoba.

• Berani berjuang.

• Berani gagal.

• Berani sukses.

(7)

commit to user PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

- Suami tercinta.

- Bapak Ibu tercinta serta kakak dan adikku.

- Kepala sekolah dan Guru Penjas serta segenap keluarga besar SD Negeri Plupuh II

- Rekan-rekan seperjuangan.

- Almamater.

(8)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini disampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Waluyo, S.Pd. M.Or. sebagai Ketua Program Studi Pendididkan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Agus Mukholid, M.Pd. sebagai Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Hendrig Joko Prasetyo, S.Pd. M.Or. sebagai Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala Sekolah, Guru beserta staf SD Negeri Plupuh II Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen yang telah memberikan ijin dan dukungan dalam pelaksanaan penelitian ini.

7. Siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ii.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Juli 2012 Penulis

(9)

commit to user DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul……….………... i

Halaman Pengajuan……….………... ii

Halaman Persetujuan..…….………... iii

Halaman Pengesahan……….………..iv

Abstrak..………... v

Motto….………... vi

Persembahan..………... vii

Kata Pengantar..………... viii

Daftar Isi………... ix

Daftar Tabel……… xii

Daftar Gambar....………. xiii

Daftar Diagram……..………. xiv

Daftar Lampiran……….………. xv

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang Masalah .………...1

B. Rumusan Masalah………..………. .3

C. Tujuan Penelitian………...3

D. Manfaat Hasil Penelitian………..………3

BAB II KAJIAN PUSTAKA……….. …....5

A. Kajian Pustaka………. 5

1. Bola Voli………....5

a. Pengertian Permainan Bolavoli………..………...5

b. Passing Dalam Permainan Bolavoli……….………6

2. Pembelajaran Model Mosston…… ………..…….……… 12

a. Pengertian Pembelajaran Model Mosston……….... 13

b. Gaya Guaided Discovery……….16

B. Kerangka Berpikir..………... 16

(10)

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN………. 19

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ………... 19

1. Tempat Penelitian……… 19

2. Waktu Penelitian………. 19

B. Subjek Penelitian……….………. 20

C. Data dan Sumber Data……….………20

D. Pengumpulan Data………... 20

E. Uji Validasi Data………..21

F. Analisis Data……… 21

G. Indikator Kinerja Penelitian………. 22

H. Prosedur Penelitian……… 22

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN………. 24

A. Deskripsi Pratindakan……… ………... 24

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus……….………. 26

1. Siklus I ……… 26

a. Tahap Perencanaan ……….….………. 26

b. Tahap Pelaksanaan………...26

c. Pengamatan Tindakan………..………. 31

d. Tahap Refleksi Tindakan I……… 33

2. Siklus II ……….……. 34

a. Tahap Perencanaan………. 34

b. Tahap Pelaksanaan……….………… 34

c. Pengamatan Tindakan……….….39

d. Tahap Refleksi Tindakan II………..… 42

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus ……….. 42

D. Pembahasan ………..… 46

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN………. 47

A. Simpulan………..47

B. Implikasi……… ………... 47

C. Saran……… ………..……... 48

(11)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA………. 49

LAMPIRAN……… 51

(12)

commit to user DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rincian kegiatan dan waktu pelaksanaan ………... 19

2. Teknik dan alat pengumpulan data penelitian..………... 21

3. Persentase target capaian tindakan kelas ………..……... 22

4. Hasil belajar passing bawah bolavoli pratindakan………... 25

5. Nilai ketuntasan belajar passing bawah bolavoli pratindakan……... 25

6. Hasil belajar passing bawah bolavoli setelah siklus I……….... 32

7. Nilai ketuntasan belajar passing bawah bolavoli setelah siklus I... 32

8. Hasil belajar passing bawah bolavoli setelah siklus II………... 41

9. Nilai ketuntasan belajar passing bawah bolavoli setelah siklus II.….... 41

10. Ketuntasan belajar passing bawah bolavoli pada kondisi awal…... 43

11. Ketuntasan belajar passing bawah bolavoli setelah siklus I….…... 44

12. Ketuntasan belajar passing bawah bolavoli setelah siklus II…... 45

13. Perbandingan Persentase Ketuntasan belajar prasiklus, siklus I dan II... 46

(13)

commit to user DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Posisi tangan dan gerakan teknik passing bawah…..………... 7

2. Passing bawah normal………... 8

3. Passing bawah kedepan pada bola rendah………..…….... 9

4. Passing bawah bergeser ke depan 45 derajat……….….... 10

5. Passing bawah pada bola jauh disamping badan……….... 10

6. Passing bawah dengan bergerak mundur………..…………... 11

7. Passing bawah kebelakang………... 11

8. Passing bawah dengan bergerak mundur……….………... 12

9. Alur kerangka berpikir………... 18

10. Tahap penelitian………... 23

(14)

commit to user DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

1. Ketuntasan belajar kondisi awal………..…..………... 43

2. Ketuntasan belajar kondisi setelah siklus I….………... 44

3. Ketuntasan belajar setelah siklus II………..……... 45

4. Perbandingan ketuntasan belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II...46

(15)

commit to user DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. RPP Siklus I………. ………... 51

2. RPP Siklus II………....………...59

3. Daftar nama siswa dan absensi siswa selama pembelajaran.…..…... 68

4. Lembar observasi terbuka……….……….…... 69

5. Lembar observasi afektif………... 70

6. Lembar observasi kognitif……….………... 71

7. Lembar observasi psikomotor (proses dan hasil)…..………... 72

8. Standar penilaian penilaian passing bawah SD Negeri Plupuh II tahun pelajaran 2011/2012 .………...73

9. Tabel norma penilaian passing bawah dari Brumbach……….…... 74

10. Data awal afektif……….…... 75

11. Data awal kognitif……... 76

12. Data awal psikomotor (proses dan hasil)………... 77

13. Data hasil belajar kondisi awal………... 78

14. Data Siklus I afektif……….……... 80

15. Data Siklus I kognitif…...81

16. Data Siklus I psikomotor (proses dan hasil).………... 82

17. Data hasil belajar Siklus I …..………... 83

18. Data Siklus II afektif……….……... 85

19. Data Siklus II kognitif…... 86

20. Data Siklus II psikomotor (proses dan hasil).………...87

21. Data hasil belajar Siklus II …..………... 88

22. Standar KKM Penilaian Penjasorkes SDN Plupuh II………...90

23. Dokumentasi Pelaksanaan penelitian……….………... 91

24. Dokumentasi Surat Penelitian..………... 95

(16)

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Penjas di sekolah mempunyai peranan unik di banding bidang studi yang lain, karena melalui penjas selain dapat digunakan untuk pengembangan aspek fisik dan psikomotor, juga ikut berperan dalam pengembangan aspek kognitif dan afektif secara serasi dan seimbang.

Penjaskes sebagai salah satu sub sistem pendidikan yang wajib diajarkan di sekolah memiliki peran penting yang sangat sentral dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Penjas merupakan suatu proses pendidikan yang unik dan paling sempurna dibanding bidang studi lainnya, karena melalui pendidikan jasmani seorang guru dapat mengembangkan kemampuan setiap peserta didik tidak hanya pada aspek fisik dan psikomotor semata, tetapi dapat dikembangkan pula aspek kognitif, afektif dan sosial secara bersama-sama. Dapat dinyatakan juga bahwa tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa pendidikan jasmani, dan tidak ada pendidikan jasmani tanpa media gerak, karena gerak sebagai aktifitas jasmanai merupakan dasar alami bagi manusia untuk belajar mengenal dunia dan dirinya sendiri.

Tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan jasmani, yaitu:

1. Organik, aspek ini terkait dengan masalah kemampuan siswa mengembangkan kekuatan otot, daya tahan kardiovaskuler, dan kelentukan.

2. Neuromuskuler, aspek ini terkait dengan masalah kemampuan siswa dalam mengembangkan keterampilan lokomotor, keterampilan nonlokomotor, dan bentuk-bentuk keterampilan dasar permainan, faktor- faktor gerak, keterampilan olahraga, dan keterampilan rekreasi.

3. Interperatif, aspek ini terkait dengan kemampuan siswa untuk menyelidiki, menemukan, memperoleh pengetahuan dan membuat penilaian.

Memahami peraturan permainan, mengukur keamanan, dan tata cara atau sopan santun.

(17)

commit to user

Sosial, aspek ini terkait dengan masalah kemampuan siswa melakukan penilaian terhadap diri sendiri dan orang lain dengan menghubungkan individu untuk masyarakat dan lingkungannya.

4. Emosional, aspek ini berkaitan dengan pembentukan karakter siswa sehingga mampu mengendalikan antara keinginan dan kemampuan harus seimbang.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di dalamnya diajarkan berbagai macam cabang olah raga yang tercantum dalam kurikulum pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, salah satunya yaitu permainan bolavoli. Di setiap instansi pendidikan, upaya peningkatan kualitas dan proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan serta kualitas output pendidikan itu sendiri telah dilakukan dengan berbagi cara, termasuk berbagai aturan dan kebijakan yang mendukung telah dibuat, dengan harapan terjadi peningkatan kualitas pembelajaran dan proses pendidikan pembelajaran jasmani olahraga dan kesehatan terjadi peningkatan, namun ternyata masih kurang optimal.

Usaha untuk meningkatkan pembelajaran dan proses pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah belum optimal dan belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan, hal ini terlihat dari kesulitan siswa dalam memahami konsep dan penguasaan gerak dasar olahraga, dan kesulitan guru dalam menanamkan konsep penguasaan gerak dasar olahraga pada siswa sehingga berakibat rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini terjadi dalam materi passing bawah pada permainan bolavoli pada siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

Dari hasil observasi pada pada siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II Kabupaten Sragen. Tahun pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dalam materi passing bawah pada permainan bolavoli, pembelajaran di dalam kelas tersebut belum menunjukkan proses pembelajaran yang efektif. Siswa masih kesulitan mampraktikkan passing bawah dalam permainan bolavoli seperti yang diinstruksikan guru, sehingga siswa belum mampu memahami secara benar gerak dasar dari passing bawah, baik melalui

(18)

commit to user

penjelasan secara verbal maupun unjuk kerja yang telah dicontohkan. Seperti apa posisi badan, kemudian posisi tangan maupun gerakan tangan dan kaki, maupun koordinasi gerak tubuh yang lain dalam melakukan passing bawah dalam permainan bolavoli belum mampu dilakukan dengan sempurna oleh siswa.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka perlu untuk dilakukan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Pada Penelitian Tindakan Kelas kali ini penulis ingin menggunakan metode pembelajaran Mosston khususnya dengan Gaya Guaided Discovery, karena gaya inilah yang paling sesuai untuk diterapkan pada era modern yang mengedepankan aspek demokratis, dengan

“Penerapan Model Mosston Dengan Gaya Guaided Discovery Untuk Meningkatkan Kemampuan Passing Bawah Bolavoli Siswa Kelas IV A SD Negeri Plupuh II Tahun Pelajaran 2011/2012”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana penerapan pembelajaran Model Mosston Dengan Gaya Guaided Discovery dapat meningkatkan kemampuan passing bawah bolavoli siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II Tahun Pelajaran 2011/2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan passing bawah bolavoli siswa kelas IV SD Negeri Plupuh II Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui penerapan Model Mosston Dengan Gaya Guaided Discovery.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Masalah dalam penelitian ini perlu untuk diteliti dengan harapan hasilnya dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan :

a. Meningkatkan kreatifitas guru di sekolah dalam membuat rencana metode pembelajaran atau gaya mengajar mana yang tepat untuk siswa.

(19)

commit to user

b. Meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya secara professional.

2. Bagi siswa :

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih baik dan menyenangkan dalam pelajaran olahraga khususnya passing bawah dalam permainan bolavoli.

b. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas passing bawah dalam permainan bolavoli.

3. Bagi sekolah :

a. Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan .

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan model pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di masa yang akan datang.

(20)

commit to user BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka 1. Bolavoli

a. Pengertian Permainan Bolavoli

Bolavoli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan, dengan masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bolavoli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain. Olahraga bolavoli dinaungi FIVB (Federation Internationale de Volleyball) sebagai induk organisasi internasional, sedangkan di Indonesia dinaungi oleh PBVSI (Persatuan Bolavoli Seluruh Indonesia).

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bolavoli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA (Young Men Christian Associatian) pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).

Perubahan nama Mintonette menjadi Volleyball (Bolavoli) terjadi pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Phsycal Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Departement of Phsycal of The International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Alat permainan bolavoli adalah sebagi berikut:

1) Lapangan permainan, ukuran lapangan bolavoli yang umum adalah 9 meter x 18 meter, garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3

(21)

commit to user

meter dari garis tenggah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

2) Bola, memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut adalah sekitar 0,300 hingga 0,325 kg/cm2.

3) Net, ukuran net putra 2,44 meter dan putri 2,24 meter.

Pada saat ini permainan bolavoli dimainkan oleh dua tim yang masing- masing terdiri dari enam orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka duapuluh lima terlebih dahulu. Dalam sebuah tim, terdapat empat peran penting, yaitu tosser, spiker, libero, dan defender. Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannnya dan mengatur jalannya permainan. Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain bertahan yang bisa keluar dan masuk tetapi tidak boleh melakukan smash bola ke seberang net. Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

Dalam permainan bolavoli ada beberapa teknik yang perlu dikuasai oleh masing- masing pemain. Yang pertama yaitu servis, servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas. Kemudian yang kedua passing, yaitu menerima bola dari lawan, hal ini akan dijelaskan pada poin selanjutnya.

Yang ketiga adalah smash, yaitu serangan dengan pukulan yang keras waktu bola diatas jaring untuk dimasukkan ke daerah lawan dengan harapan lawan mengalami kesulitan dalam mengembalikan bola sehingga mendapatkan poin.

Kemudian teknik yang keempat adalah blocking, yaitu daya upaya untuk menahan atau menghalangi bola yang datang dari daerah lawan, atau sering digunakan untuk menahan laju smash dari tim lawan.

b. Passing Dalam Permainan Bolavoli

Salah satu teknik yang penting dalam permainan bolavoli yang wajib dikuasai oleh masing-masing pemain dalam tim adalah kemampuan passing.

Kemampuan passing sangat menentukan jalannya permainan bolavoli, karena

(22)

commit to user

dengan passing setiap tim mampu melakukan penguasaan bola dan menyusun strategi penyerangan (smash) yang jitu sehingga mampu meraih kemenangan.

Dengan passing yang tepat seorang tosser mampu mengumpan bola dengan tepat kepada spiker sehingga mampu menciptakan smash yang dapat menciptakan poin karena pemain lawan kesulitan untuk mengembalikan bola. Ada dua jenis passing dalam permainan bolavoli, yaitu passing bawah dan passing atas.

1) Passing Atas

Pasing atas adalah pasing yang dilakukan dengan sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk, badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola, ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga, penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan, serta menggunakan gerakan kaki untuk menambah power.

2) Passing Bawah

Passing bawah adalah pukulan atau pengambilan bola yang dilakukan dengan cara sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk, kemudian tangan dirapatkan, satu dengan yang lainnya dirapatkan, gerakan tangan disesuaikan dengan keras atau lemahnya kecepatan bola. Posisi tangan dan gerakan teknik passing bawah secara garis besar dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1. Posisi Tangan dan Gerakan Teknik Passing Bawah (M. Yunus, 1992:83)

(23)

commit to user

Passing bawah pada dasarnya hanya terdiri dari 2 gaya saja, yaitu:

(a) Passing bawah normal

Passing bawah gaya normal dilakukan dengan urutan gerakan sebagai berikut:

(1) Sikap permulaan

Ambil sikap siap normal dalam permainan bolavoli yaitu kedua lutut ditekuk dengan badan sedikit dibongkokkan ke depan, berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan suatu keseimbangan labil agar dapat lebih mudah dan lebih cepat bergerak ke segala arah. Kedua tangan saling berpegangan, punggung tangan kanan diletakkan di atas telapak tangan kiri kemudian saling berpegangan

Gambar 2. Passing Bawah Normal (M. Yunus, 1992:84) (2) Gerak pelaksanaan

Ayunkan kedua lengan ke arah bola, dengan sumbu gerak pada persendian bahu dan siku betul-betul dalam keadaan lurus. Perkenaan bola pada bagian prosimal dari lengan, di atas dari pergelangan tangan pada waktu lengan membentuk sudut sekitar 45 derajad dengan badan, lengan diayunkan dan diangkat hamper lurus.

(24)

commit to user (3) Gerak lanjutan

Setelah ayunan lengan mengenai bola, kaki belakang melangkah ke depan untuk mengambil posisi siap kembali dan ayunan lengan untuk passing bawah ke depan tidak melebihi 90 derajad dengan bahu/badan.

(b) Passing bawah variasi

Pada saat melakukan passing bawah dalam situasi permainan, jarak bola dengan badan tidak selalu dalam keadaan ideal untuk dapat melakukan passing bawah dengan posisi normal. Dari keadaan posisi bola yang bermacam-macam, secra garis besar variasi passing bawah terdiri dari:

(1) Passing bawah ke depan pada bola rendah (Crouching Underhand Pass).

Kunci pelaksanaannya: cepat merendah dan bergerak ke bawah bola.

Dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini:

Gambar 3. Passing Bawah Kedepan Pada Bola Rendah (M. Yunus, 1992:85)

(2) Passing bawah bergeser diagonal 45 derajad ke depan (45 Degree Diagonal Underhand Pass).

Kunci pelaksanaannya: jangan lari menghadap bola, gunakanlah langkah silang atau langkah samping. Dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini:

(25)

commit to user

Gambar 4. Passing Bawah Bergeser Ke Depan 45 Derajat (M. Yunus, 1992:86)

(3) Passing bawah bola jauh di samping badan (Underhand Pass Hitting Ball Away From Body).

Kunci pelaksanaannya: melangkah panjang ke samping depan diagonal 45 derajad dengan merendah.

Gambar 5. Passing Bawah Pada Bola Jauh Disamping Badan (M. Yunus, 1992:87)

(4) Passing bawah dengan bergerak mundur (Backward Underhand Pass).

Jika bola datang relatif tinggi (setinggi dada) dan akan diterima dengan passing bawah maka didahului dengan langkah mundur.

(26)

commit to user

Kunci pelaksanaannya: badan meredah dan jangan ditegangkan, lakukan langkah kecil ke belakang kemudian lakukan passing bawah dengan ayunan lengan dan mengangkat badan dengan rilek.

Gambar 6. Passing Bawah Dengan Bergerak Mundur (M. Yunus, 1992:88)

(5) Passing bawah ke belakang (Underhand Back Pass)

Kunci pelaksanaannya: putar badan dengan cepat, dan dengan badan merendah, ayunkan lengan kearah bola.

Gambar 7. Passing Bawah Kebelakang (M. Yunus, 1992:90)

(27)

commit to user

(6) Passing bawah dengan bergerak mundur diagonal 45 derajad (45 Degree Diagonal Backward Underhand Pass)

Kunci pelaksanaanya: pusatkan pandangan kea rah bola, gunakan langkah silang diagonal ke belakang sambil merendahkan badan.

Gambar 8. Passing Bawah Dengan Bergerak Mundur (M. Yunus, 1992:89)

2. Pembelajaran Model Mosston

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran tersebut diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Padahal pada masa sekarang ini masyarakat telah memandang bahwa pendidikan adalah sedemikian penting untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta alat pembentuk sikap dan watak seseorang. Pendidikan ini haruslah mutlak dilaksanakan oleh setiap individu. Bahkan, lebih konkrit lagi pendidikan dianggap sebagai investasi, sehingga kelak seseorang dapat memungut hasilnya terutama berupa peningkatan hidup yang layak.

(28)

commit to user

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, seorang guru pendidikan jasmani tidak selamanya berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adakalanya guru pendidikan jasmani dihadapkan pada kendala-kendala yang dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, sehingga tuntutan untuk melaksanakan kurikulum seringkali tidak terpenuhi.

Pengajaran pendidikan jasmani dapat dikatakan berhasil, jika mampu membangkitkan proses pembelajarannya. Siswa akan senang dalam belajar gerak, apabila suasana pembelajaran dapat memberikan rasa aman dan kesempatan yang cukup bagi setiap siswa untuk merasa mampu dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan guru.

Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani terdapat empat komponen pokok yang saling mempengaruhi, antara lain: Pertama, adanya rumusan tujuan pengajaran yang mengandung harapan guru tentang perubahan perilaku siswa.

Kedua adalah materi, yang berisi tugas-tugas gerak, aktifitas jasmani yang direncanakan untuk dilaksanakan oleh siswa. Ketiga adalah metode, materi disajikan, dan siswa diarahkan untuk mengalami perubahan. Keempat adanya evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak perubahan yang terjadi pada siswa.

Dari keempat komponen di atas, metode pembelajaran merupakan komponen yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai guru pendidikan jasmani, dalam memilih dan menentukan metode pembelajaran harus memperhatikan pula berbagai faktor, antara lain : bahan ajar, peralatan, lapangan, cuaca, jam pelajaran, kemampuan guru itu sendiri, dan sebagainya.

Kemampuan guru dalam memilih dan menetapkan metode akan mempengaruhi proses pembelajarannya. Dalam proses tersebut seorang guru dapat menggunakan bermacam-macam metode yang dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya. Salah satu model pembelajaran yang sudah banyak diterapkan adalah Model Mosston.

a. Pengertian Pembelajaran Model Mosston

Dalam pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Mosston (1981), menawarkan beberapa gaya mengajar yang dapat dipilih guru untuk mencapai tujuan yang telah

(29)

commit to user

ditetapkan. Menurut Moston gaya mengajar terdiri dari 2 kelompok, yaitu gaya mengajar langsung dan tidak langsung. Paparan lebih lengkap dijelaskan sebagai berikut :

1) Gaya Mengajar Komando

Gaya ini bertujuan mengarahkan siswa dalam melakukan tugas gerak secara akurat dan dalam waktu yang singkat. Siswa harus mengikuti segala intruksi yang disampaikan oleh guru. Dalam gaya komando peran guru sangat dominan.

2) Gaya Mengajar Praktek

Tujuan dari gaya ini adalah menawarkan kepada siswa waktu untuk melakukan latihan secara individu atau privat. Juga guru memberikan umpan balik secara individu dan privat.

Dalam gaya ini siswa memiliki peranan untuk melaksanakan tugas dan segala keputusan dalam pelaksanaan tugas itu diserahkan pada siswa. Adapun peranan guru adalah menjawab berbagai pertanyaan yang siswa ajukan serta menjelaskan mengenai penampilan siswa dan memberi umpan balik pada akhir pembelajaran.

3) Gaya Mengajar Resiprokal

Gaya ini dimulai dengan memperhatikan perubahan yang lebih besar dalam membuat keputusan dari guru kepada siswa. Siswa bertanggung jawab untuk mengobservasi penampilan dari teman atau pasangannya dan memberikan umpan balik segera pada setiap kali melakukan gerakan.

Dalam gaya ini guru mempersiapkan lembar tugas yang menjelaskan tugas yang nharus dilakukan, berikut keriteria evaluasi yang berfungsi untuk menentukan bahwa gerakan yang dilakukan oleh pasangannya itu sudah sesuai dengan rujukan. Deskripsi semacam ini akan membantu siswa selaku pengamat dalam anlisis tugasnya.

Selain itu, guru menyuruh siswa untuk bergantian dalam melakukan tugasnya. Yang sebelum bertugas sebagai pengamat menjadi pelaku dan sebaliknya. Kegiatan ini dapat diulang berulang kali tergantu gerakan mana yang masih dianggap perlu dilatih

(30)

commit to user 4) Gaya Mengajar Inklusi

Tujuan dari gaya ini adalah untuk membelajarkan siswa pada level kemampuan masing-masing. Setiap siswa diharuskan terlibat dalam proses pembelajaran ini, karena siswa dapat memilih aktivitas yang mereka anggap mampu untuk melakukannya.

Peranan siswa adalah mencoba melakukan gerakan untuk setiap tingkatan kesulitan. Siswa dapat memilih aktivitas yang mereka anggap mampu. Siswa dapat melakukan aktifitasnya pada level yang lebih sukar apabila dianggap mampu.

Sementara itu peranan guru adalah mempersiapkan tugas yang akan dilakukan siswa dan menentukan tingkat kesukaran didalam tugas tersebut. Guru harus mempersiapkan keriteria untuk masing-masing tahapan tugas.

5) Gaya mengajar Eksplorasi

Gaya mengajar ini memokuskan proses belajar pada siswa. Dalam gaya mengajar ekplorasi, tugas gerak didesain untuk memungkinkan siswa bergerak secara bebas seperti yang siswa inginkan.

Gaya ini memungkinkan untuk memberikan siswa peluang mandiri dan mengali kemampuannya sendiri. Gaya ini pula dapat menghasilkan sikap percaya diri yang lebih besar pada siswa.

6) Gaya Mengajar Guaided Discovery

Tujuan gaya ini adalah untuk mencari alternatif jawaban dalam bentuk gerak yang ditanyakan oleh guru.

Peran siswa adalah memperhatikan peranan yang diuraikan oleh guru, Mencari jawaban untuk setiap pertanyaan secara berurutan, dan menentukan jawaban secara tepat berdasarkan konsep gerak yang benar. Peran guru adalah mendesain pertayaan, menyajikan pertayaan kepada siswa, memberikan umpan balik dan menjelaskan konsep gerak yang tepat.

7) Gaya Mengajar Divergent Produktion

Tujuan dari gaya ini adalah untuk melibatkan siswa dalam menemukan berbagai jawaban terhadap satu jenis pertanyaan.

(31)

commit to user

Peranan siswa adalah menganalisis berbagai respons dan memverfikasi respons tersebut untuk tugas yang diintruksikan oleh guru untuk kepadannya.

Sementara peran guru adalah membuat keputusan yang tepat mengenai jawaban siswa serta menerima respons tersebut.

Dalam penelitian ini penulis ingin menggunakan model pembelajaran Mosston dengan Gaya Guaided Discovery. Dibawah ini akan diuraikan sedikit tentang Gaya Guaided Discovery.

b. Gaya Guaided Discovery

Gaya ini sering pula disebut dengan Gaya Penemuan Terpimpin. Dalam gaya ini hasil pemecahan masalah yang diharapkan oleh guru dapat ditemukan oleh siswa dengan tuntunan guru. Tujuan dari gaya ini adalah untuk mencari alternatif jawaban dalam bentuk gerak yang ditanyakan oleh guru. Contoh, guru mengajukan beberapa pertanyaan seperti cara melakukan lemparan bola kegawang dengan jarak lemparan yang berbeda.

Peran siswa adalah memperhatikan paparan yang diuraikan oleh guru, mencari jawaban untuk setiap pertanyaan secara berurutan, dan menemukan jawaban yang tepat berdasarkan konsep gerak yang benar, sedangkan peranan guru adalah mendesain pertanyaan, menyajikan pertanyaan kepada siswa, memberikan umpan balik dan menjelaskan konsep gerak yang tepat.

Penerapannya, guru mengemukakan beberapa alternatif mengenai cara melaksanakan tugas, misalnya tentang posisi kaki pada waktu melakukan passing bawah pada permainan bola voli. Siswa diminta untuk mencoba beberapa alternatif, dan kemudian menentukan sendiri cara yang paling tepat. Setelah melakukan beberapa percobaan dan mengamati sendiri hasilnya, siswa sampai pada kesimpulan tentang pola gerak yang dinilainya paling sesuai.

B. Kerangka Berpikir

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan program pendidikan melalui gerak atau permainan dan olahraga yang di dalamnya terkandung bahwa gerakan permainan atau cabang olah raga tertentu yang dipilih hanyalah sarana untuk mendidik. Dalam hal ini melatih keterampilan fisik,

(32)

commit to user

motorik, keterampilan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah dan juga keterampilan emosional dan sosial.

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus diterapkan model pembelajaran yang baik dan tepat. Banyaknya model pembelajaran menuntut seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan harus menguasai dan memahami model-model pembelajaran. Pembelajaran Model Mosston Dengan Gaya Guaided Discovery merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pendidikan jasmani olaraga dan kesehatan. Model pembelajaran Mosston dengan Gaya Guaided Discovery merupakan model pembelajaran yang menuntut guru dan siswa saling pro-aktif dalam pemecahan masalah dalam mencari alternative untuk suatu konsep gerak, sehingga akan didapatkan sebuah jawaban atau hasil keputusan yang tepat untuk diterapkan pada masing-masing siswa sesuai dengan kemampuan, sehingga akan diperolah hasil yang maksimal.

Pembelajaran model Mosston dengan gaya guaided discovery membuka peluang kepada setiap siswa untuk mengemukakan pendapat dan menentukan sendiri jawaban atau cara pemecahan terhadap suatu konsep gerak dengan tidak mangabaikan peran guru, sehingga akan didapatkan sebuah suasana belajar yang menyenangkan dan lebih terbuka, dalam hal ini kreatifitas siswa dapat dimunculkan. Siswa tidak mempunyai rasa takut untuk mengemukakan pendapat, dalam hal ini guru berfungsi sebagia kontrol terhadap setiap hasil keputusan, yang pada akhirnya akan menghasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan dengan hasil yang maksimal.

Berdasarkan pada uraian di atas maka pada penelitian ini, penulis mempunyai pemikiran bahwa pembelajaran Model Mosston dengan gaya Guaided Discovery yang diterapkan dalam pembelajaran passing bawah pada permainan bola voli akan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam malakukan gerakan passing bawah, yang pada akhirnya meningkatkan hasil akhir dari proses pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan secara keseluruhan. Alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini secara skematis dapat dilihat pada skema di bawah ini:

(33)

commit to user

Siswa:

Kurang tertarik dengan model pembelajaran passing bawah yang diberikan oleh guru

Hasil pembelajaran passing bawah pada permainan bola voli kurang maksimal

KONDISI AWAL

TINDAKAN

KONDISI AKHIR

Guru:

Kurang kreatif dalam memberi

pembelajaran passing bawah pada permainan bola voli

Meningkatkan kemampuan passing bawah pada permainan Bola voli dengan Pembelajaran Model Mosston Dengan Gaya Guaided Discovery

Melalui pembelajaran Model Mosston dengan Gaya Guaided discovery kemampuanpassing bawah murid pada permainan bola voli meningkat

Guru menyusun bentuk gerakan passing bawah pada permainan bola voli dengan sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk, dengan berbagi gaya dan memberikan kebebasan kepada siswa memilih salah satu gaya yang

telah dicontohkan, yang sesuai dengan keinginan masing-masing siswa, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil passing bawah yang paling maksimal sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa

SIKLUS I

Upaya perbaikan dari tindakan yang dilakukan pada Siklus I sehingga melalui penerapan pembelajaran Model Mosston dengan Gaya Guaided discovery berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan

gerakan passing bawah pada permainan bola voli

SIKLUS II

Gambar 9. Alur Kerangka Berpikir

(34)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri 2 Plupuh, yang berada di Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Untuk mencapai tempat penelitian ini sangat mudah, karena letaknya yang strategis, yaitu di jalan raya Plupuh – Mojosongo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dua bulan yaitu dari bulan april sampai dengan bulan mei 2012. Proses pelaksanaan penelitian disajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1. Rincian Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan

No Kegiatan

2012

Mei Juni Juli

I I

I III I

V I II III IV I I

I III IV 1 Persiapan

a. Observasi

b. Identifikasi masalah c. Penentuan tindakan d. Pengajuan judul e. Penyusunan proposal

f. Pengajuan izin penelitian

2 Pelaksanaan a. Seminar Proposal b. Pengumpulan data penelitian

3 Penyusunan laporan a. Penulisan laporan b. Ujian skripsi

(35)

commit to user B. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II, yang berjumlah 20 siswa dengan komposisi siswa putra 8 orang dan putri 12 orang.

C. Data dan Sumber Data

Data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah berupa skor kemampuan siswa dan hasil observasi yang telah dikelompokan berdasarkan aspek-aspek observasi. Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai berikut :

1. Siswa, untuk mendapatkan data evaluasi belajar passing bawah dalam bola voli melalui pembelajaran model Mosston dengan gaya guided discovery pada siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Guru, sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran passing bawah dalam bolavoli melalui pembelajaran model Mosston dengan gaya guided discovery pada siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini antara lain sebagai berikut:

1. Observasi, dilakukan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran passing bawah dalam bola voli melalui pembelajaran model Mosston dengan gaya guided discovery.

2. Tes, untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. Tes disusun dan dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil keterampilan passing bawah dalam bola voli yang dilakukan oleh siswa.

3. Wawancara, digunakan untuk mendapatkan data pendukung yang ditujukan kepada guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran dan juga beberapa siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

(36)

commit to user

Teknik pengumpulan data pada Penelitian Tindakan Kelas ini secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

No .

Sumbe

r Data Jenis Data

Teknik Pengumpula

n Instrumen

1 siswa

Hasil keterampilan passing bawah pada permainan bola voli (hasil)

Test praktik atau hasil test selama mengajar

Test

kemampuan passing bawah pada permainan bolavoli

2 siswa

Kemampuan

melakukan rangkaian gerakan dalam passing bawah pada permainan bola voli (proses)

Unjuk kerja praktik dan pengamatan

Lembar observasi

3 siswa

Aktivitas siswa selama pembelajaran

berlangnsung (perilaku)

Pengamatan Lembar observasi

4 siswa

Pemahaman tentang konsep materi pembelajaran

Test tertulis

Angket soal- soal passing bawah dalam bola voli

E. Uji Validasi Data

Untuk uji validasi data, maka peneliti menggunakan landasan Brumbach forearms pass volley test (Borrevik, 1969), yang berdasarkan validitas dari Cox (1977) dalam Cox Richard H., 1980:102 yang melaporkan koefisien validitasnya 80% dengan keterampilan passing bawah dalam situasi permainan sebagai criteria. Tabel norma penilaian passing bawah dari Brumbach dapat dilihat pada lampiran.

F. Analisis Data

(37)

commit to user

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus Penelitian Tindakan Kelas dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil keterampilan passing bawah dalam bola voli siswa, yaitu dengan menganalisis rata-rata hasil tes passing bawah dalam bola voli kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

2. Aktivitas belajar siswa, yaitu dengan menggunakan lembar observasi siswa saat pembelajaran berlangsung. Hasil pemahaman konsep siswa, yaitu dengan angket tes tertulis hasil belajar passing bawah dalam bola voli.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian ini, maka peneliti mentargetkan ketercapaian tujuan tindakan yang disusun secara realistik. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan tindakan dengan dua siklus, agar hasil yang dicapai dapat maksimal. Persentase indikator pencapaian keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas secara singkat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Persentase Target Capaian Penelitian Tindakan Kelas Aspek yang

diukur

Persentase Target Capaian

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Hasil belajar passing bawah bola voli

20 % 50 % 75 %

H. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan meningkatkan hasil belajar passing bawah dalam bola voli. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu Penelitian Tindakan Kelas. Setiap tindakan upaya pencapain tujuan tersebut dirancang dalam satu unit

(38)

commit to user

siklus yang setiap siklusnya terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interpretasi; (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Tahap-tahap pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Refleksi Perencanaan

?

Pelaksanaan Siklus I Pengamatan Perencanaan

Siklus II Refleksi Pengamatan Pelaksanaan

Gambar 10. Tahap Penelitian

(39)

commit to user BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja.

Observasi dipergunakan untuk mengetahui aktivitas siswa (afektif) dan pemahaman konsep (kognitif) dalam pembelajaran passing bawah bolavoli, sedangkan tes unjuk kerja (psikomotor) dipergunakan untuk mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan dalam melakukan passing bawah bolavoli, sebelum diberi tindakan berupa penerapan model mosston dengan gaya guaided discovery dalam proses belajar mengajar yang berlangsung.

Hasil observasi merupakan hasil belajar passing bawah bolavoli siswa yang diperoleh melalui lembar observasi yang meliputi ranah afektif yang diperoleh melalui pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran dan ranah kognitif yang diperoleh dari tes obyektif, serta ranah psikomotor yang diperoleh melalui tes unjuk kerja. Untuk ranah afektif nilali maksimal sebesar 20 ranah kognitif nilai maksimal 30 dan ranah psikomotor nilai maksimal 50 sehingga keseluruhan nilai 100.

Berikut merupakan hasil observasi pada kondisi awal terhadap siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II tahun pelajaran 2011/2012, sebelum diberi tindakan berupa penerapan model Mosston dengan gaya guaided discovery dalam kegiatan belajar mengajar (prasiklus). Aktivitas siswa (afektif) yang dinilai terdiri dari sikap semangat, percaya diri, serta sportivitas dan kerjasama. Pemahaman konsep (kognitif) siswa merupakan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, hal ini diambil melalui lembar observasi berupa pertanyaan mengenai materi passing bawah bolavoli. Penguasaan kemampuan passing bawah bolavoli (psikomotor) terdiri dari proses dan hasil. Untuk nilai proses yaitu kemampuan melakukan teknik dasar passing bawah dan untuk nilai hasil diketahui dari hasil passing bawah bolavoli.

Kondisi awal aktifitas siswa dalam pembelajaran passing bawah bolavoli siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II tahun pelajaran 2011/2012 sebelum

(40)

commit to user

diberikan tindakan model Mosston dengan gaya guaided discovery yang meliputi afektif, kognitif dan psikomotor disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Belajar Passing Bawah Bolavoli Pratindakan.

N

No Nama Aspek Penilaian

Nilai Akhir Psikomotor Afektif Kognitif

1 Ainun Jariyah 28,125 8,750 13,125 50,000

2 Santi 18,750 7,500 15,000 41,250

3 Andri 43,750 12,500 11,250 67,500

4 Fera Ambar Sari 31,250 10,000 13,125 54,375

5 Nuri Muh. Toyib 40,625 11,250 9,375 61,250

6 Tri Nanik 40,625 7,500 11,250 59,375

7 Wachid Iskandar 21,875 13,750 7,500 43,125

8 Alin Ayuk Nur A. 25,000 8,750 13,125 46,875

9 Astriyanti 34,375 11,250 11,250 56,875

Aziz M. Muklis 37,500 11,250 9,375 58,125

Aziz Gilang Mustofa 46,875 16,250 15,000 78,125

Bayu Tri Bintoro 46,875 15,000 9,375 71,250

Dede Rahmani 21,875 10,000 11,250 43,125

Devi Wulandari 34,375 8,750 15,000 58,125

Dwi Guntur Pratama 18,750 15,000 7,500 41,250

Elyka Rahmawati 31,250 10,000 15,000 56,250

Eni Rahmawati 40,625 13,750 13,125 67,500

Fitri Ayu Nuryanti 34,375 11,250 9,375 55,000

Hafidh Amrulloh 37,500 15,000 7,500 60,000

Hindun Alfi Nabila 25,000 12,500 11,250 48,750

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan persentase ketuntasan belajar passing bawah bolavoli siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II tahun pelajaran 2011/2012 sebelum diberikan tindakan model Mosston dengan gaya guaided discovery, dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Nilai Ketuntasan Belajar Passing Bawah Bolavoli Pratindakan.

Penilaian Kondisi Awal

Kriteria Persentase Jumlah anak

Hasil belajar passing bawah

bolavoli 20% 4 TUNTAS

80% 16 BLM TUNTAS

Data yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran.

(41)

commit to user

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa belum maksimal, hanya 20% atau 4 siswa yang tuntas dari jumlah 20 siswa, karena hasil ini maka perlu disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli. Pelaksanaan tindakan akan dilakukan minimal 2 siklus, pada setiap siklus yang diterapkan pada masing-masing menggunakan penerapan model Mosston dengan gaya guaided discovery dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk mengetahui adanya perubahann dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi dan test unjuk kerja dalam passing bawah pada tiap akhir siklus. Untuk kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan serta refleksi terhadap tindakan.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pembelajaran teknik dasar passing bawah bolavoli pada siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan. Kegiatan perencanaan tindakan 1 dilaksanakan pada hari Selasa 10 April 2012 dan Selasa 17 April 2012, di SD Negeri Plupuh II. Perencanaan tindakannya sebagai berikut:

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjaskes.

2) Membuat RPP dengan mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran model Mosston dengan gaya guaided discovery untuk pembelajaran passing bawah bolavoli.

3) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pembelajaran.

4) Menyusun lembar observasi atau lembar pengamatan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Pertemuan Pertama

Materi pada pelaksanaan tindakan 1, pertemuan pertama (Selasa, 10 April 2012) adalah materi pengembangan kebugaran jasmani yang mengarah pada

(42)

commit to user

keterampilan passing bawah, pengembangan kerjasama serta pengembangan kompetensi. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Pada tahapan ini siswa dibariskan dua barisan dan berdoa, guru melakukan presensi dan membuka pelajaran. Guru mengatur, memimpin dan memberi kesempatan siswa untuk melakukan pemanasan (streatching).

b) Melakukan Pemanasan

Pemanasan dilakukan dengan kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan dikaitkan dan ditarik ke atas kepala, kemudian didorong di depan dada sampai lurus. Setelah itu ditarik ke belakang badan. Kaki selebar bahu, tangan kanan ke atas, tangan kiri di samping badan, gerakannya tarik-tarik lengan secara bergantian. Kaki dibuka selebar bahu, berat badan berada di kaki kanan, gerakannya memindahkan berat badan di kaki kanan ke kaki kiri bergantian. Kaki kiri di depan, berat badan di kaki kiri, kaki kanan lurus ke belakang, memindahkan berat badan. Siswa berpasangan dan melakukan gerakan melengkung badan. Siswa berpasangan dan melakukan gerakan meluruskan bagian atas dan punggung.

Pemanasan dengan permainan memburu binatang. Permainan ini dilakukan dengan cara , 1 orang siswa memegang bola (sebagai pemburu) yang berada di luar lapangan, siswa yang lain berada di dalam lapangan (sebagai binatang). Kemudian sang pemburu melempar bola ke arah gerombolan binatang, apabila ada yang terkena bola maka siswa tersebut akan menjadi pemburu menemani pemburu yang pertama. ini siswa yang berperan sebagai binatang dapat menghindari bola yang dilempar oleh pemburu sehingga menyulitkan pemburu untuk memperolah binatang, hal ini akan membuat permainan dapat berjalan dengan mengasikkan. Permainan dilakukan seperti itu terus sampai tersisa hanya satu siswa yang berada di tengah lapangan. Siswa tersebut yang menjadi pemenang dalam permainan ini.

c) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, setiap siswa diharapkan mampu melakukan teknik dasar passing bawah bolavoli, hal ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

(43)

commit to user (1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.

(2) Setiap kelompok terdapat empat anak dan satu buah bola.

(3) Siswa saling melempar bola ke teman dengan urutan yang telah ditentukan (4) Siswa mengumpan bola kepada temannya dengan posisi kedua tangan

lurus, lemparan dari bawah.

(5) Siswa diharapkan selalu berpindah tempat sebelum menerima bola dari temannya.

(6) Siswa membentuk formasi saling berhadapan dengan jarak yang sudah ditentukan oleh guru. Kemudian siswa mengumpan bola kepada teman yang ada didepanya dengan posisi kedua tangan lurus dan lemparan dilakukan dari bawah.

(7) Siswa langsung mengumpan bola kepada temannya dengan kedua tangan lurus dan lemparan dilakukan dari bawah, saat menerima diarahkan agar perkenaan bola di atas pergelangan tangan dan lengan bawah.

(8) Siswa melakukan passing bawah dengan diawali posisi berdiri tegak dimana kedua kaki dibuka lebar selebar bahu, kemudian kedua lutut kaki ditekuk sedikit sehingga badan agak turun ke bawah, posisi kedua lengan lurus dengan punggung tangan kanan berada diatas telapak tangan kiri dimana jari-jari tangan kiri memegang dengan kuat jari-jari tangan kanan dan ibu jari berada pada posisi diatas.

d) Kegiatan Akhir

Dalam kegiatan akhir semua kegiatan dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

(1) Siswa dibagi menjadi 3 bershap dan melakukan pendinginan.

(2) Guru memberikan evaluasi dan tanya jawab proses pembelajaran yang telah dipelajari siswa dan umpan balik kepada siswa.

(3) Siswa dipersilahkan untuk berdoa dengan tertib dan disiplin kemudian siswa dibubarkan.

2) Pertemuan Kedua

Materi pada pelaksanaan tindakan 1, pertemuan kedua (Selasa 17 April 2012) adalah mengulang materi pengembangan kebugaran jasmani yang

(44)

commit to user

mengarah pada keterampilan passing bawah yang telah di sampaikan pada pertemuan sebelumnya, pengembangan kerjasama serta pengembangan kompetensi. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Pada tahapan ini siswa dibariskan dua barisan dan berdoa, guru melakukan presensi dan membuka pelajaran. Guru mengatur, memimpin dan memberi kesempatan siswa untuk melakukan pemanasan (streatching).

b) Pemanasan

Pemanasan dilakukan dengan kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan dikaitkan dan ditarik ke atas kepala, kemudian didorong di depan dada sampai lurus. Setelah itu ditarik ke belakang badan. Kaki selebar bahu, tangan kanan ke atas, tangan kiri di samping badan, gerakannya tarik-tarik lengan secara bergantian. Kaki dibuka selebar bahu, berat badan berada di kaki kanan, gerakannya memindahkan berat badan di kaki kanan ke kaki kiri bergantian. Kaki kiri di depan, berat badan di kaki kiri, kaki kanan lurus ke belakang, memindahkan berat badan. Siswa berpasangan dan melakukan gerakan melengkung badan. Siswa berpasangan dan melakukan gerakan meluruskan bagian atas dan punggung.

Pemanasan dengan permainan memburu binatang. Permainan ini dilakukan dengan cara , 1orang siswa memegang bola (sebagai pemburu) yang berada di luar lapangan, siswa yang lain berada di dalam lapangan (sebagai binatang). Kemudian sang pemburu melempar bola ke arah gerombolan binatang, apabila ada yang terkena bola maka siswa tersebut akan menjadi pemburu menemani pemburu yang pertama. ini siswa yang berperan sebagai binatang dapat menghindari bola yang dilempar oleh pemburu sehingga menyulitkan pemburu untuk memperolah binatang, hal ini akan membuat permainan dapat berjalan dengan mengasikkan. Permainan dilakukan seperti itu terus sampai tersisa hanya satu siswa yang berada di tengah lapangan. Siswa tersebut yang menjadi pemenang dalam permainan ini.

(45)

commit to user c) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, setiap siswa diharapkan mampu melakukan teknik dasar passing bawah bolavoli, hal ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

(1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.

(2) Setiap kelompok terdapat empat anak dan satu buah bola.

(3) Siswa saling melempar bola ke teman dengan urutan yang telah ditentukan (4) Siswa mengumpan bola kepada temannya dengan posisi kedua tangan

lurus, lemparan dari bawah.

(5) Siswa diharapkan selalu berpindah tempat sebelum menerima bola dari temannya.

(6) Siswa membentuk formasi saling berhadapan dengan jarak yang sudah ditentukan oleh guru. Kemudian siswa mengumpan bola kepada teman yang ada didepannya dengan posisi kedua tangan lurus dan lemparan dilakukan dari bawah.

(7) Siswa langsung mengumpan bola kepada temannya dengan kedua tangan lurus dan lemparan dilakukan dari bawah, saat menerima diarahkan agar perkenaan bola di atas pergelangan tangan dan lengan bawah.

(8) Siswa melakukan passing bawah dengan diawali posisi berdiri tegak dimana kedua kaki dibuka lebar selebar bahu, kemudian kedua lutut kaki ditekuk sedikit sehingga badan agak turun ke bawah, posisi kedua lengan lurus dengan punggung tangan kanan berada diatas telapak tangan kiri dimana jari-jari tangan kiri memegang dengan kuat jari-jari tangan kanan dan ibu jari berada pada posisi diatas.

d) Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir semua kegiatan dilakukan dengan urutan sebagai berikut:

(1) Siswa dibagi menjadi 3 bershap dan melakukan pendinginan.

(2) Guru memberikan evaluasi dan tanya jawab proses pembelajaran yang telah dipelajari siswa dan umpan balik kepada siswa.

(3) Siswa dipersilahkan untuk berdoa dengan tertib dan disiplin kemudian siswa dibubarkan.

(46)

commit to user c. Pengamatan Tindakan

Pada tahapan ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan kolaborator saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi menyimpulkan bahwa siswa cukup bersemangat dengan model pembelajaran guiaded discovery. Dengan adanya pembelajaran ini siswa merasa lebih bebas bereksperimen, berekspresi dalam menemukan posisi atau gaya passing bawah yang benar dan nyaman untuk dilakukan. Setelah merasa nyaman, maka siswa akan selalu mencoba untuk meningkatkan kemampuan passing bawah bolavoli.

Dalam tahapan pelaksanaan tindakan 1 ini masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya:

1) Ada sebagian siswa yang dalam melakukan gerakan eksperimen masih salah, sehingga hasil yang dicapai belum maksimal.

2) Sebagian siswa belum mampu mengembangkan gerakan dasar dari passing bawah atau takut melakukan kesalahan dalam bereksperimen, sehingga proses pembelajaran belum maksimal.

3) Sebagian siswa laki-laki kurang memperhatikan, dan sering mangganggu siswa putri.

4) Sikap yang terlalu bersemangat membuat sebagian siswa dalam melakukan passing bawah terlalu tinggi dalam memantulkan bola, sehingga mengurangi hasil belajar.

Peneliti melakukan pengambilan data penelitian pada tahapan ini. Adapun diskripsi data yang diambil adalah meliputi 3 aspek, yaitu yang pertama adalah aspek afektif yang terdiri dari kerjasama, percaya diri, sportifitas dan semangat.

Kedua yaitu aspek kognitif yang terdiri dari 4 soal. Ketiga yaitu aspek psikomotor yang terdiri dari posisi kaki, posisi tangan, posisi badan serta jumlah passing bawah per menit.

Data hasil observasi pada siklus I disajikan dalam tabel di bawah ini :

(47)

commit to user

Tabel 6. Hasil Belajar Passing Bawah Bolavoli Setelah Siklus I.

N Nama Aspek Penilaian

Nilai Akhir Psikomotor Afektif Kognitif

1 Ainun Jariyah 37,500 12,500 16,875 66,875

2 Santi 28,125 10,000 18,750 56,875

3 Andri 46,875 16,250 15,000 78,125

4 Fera Ambar Sari 40,625 13,750 18,750 73,125

5 Nuri Muh. Toyib 40,625 15,000 15,000 70,125

6 Tri Nanik 46,875 10,000 15,000 71,875

7 Wachid Iskandar 28,125 17,500 13,125 56,250

8 Alin Ayuk Nur A. 28,125 11,250 16,875 56,250

9 Astriyanti 34,375 15,000 15,000 64,375

Aziz M. Muklis 37,500 15,000 15,000 67,500

Aziz Gilang Mustofa 46,875 18,750 18,750 84,375

Bayu Tri Bintoro 46,875 17,500 16,875 81,250

Dede Rahmani 28,125 12,500 13,125 53,750

Devi Wulandari 37,500 13,750 20,625 71,875

Dwi Guntur Pratama 28,125 17,500 13,125 58,750

Elyka Rahmawati 34,375 13,750 20,625 68,750

Eni Rahmawati 40,626 17,500 20,625 78,750

Fitri Ayu Nuryanti 34,375 11,250 16,875 62,500

Hafidh Amrulloh 43,375 16,250 16,875 76,500

Hindun Alfi Nabila 31,250 12,500 15,000 58,750

Dari tabel hasil belajar passing bawah bolavoli setelah siklus 1 di atas, dapat disimpulkan presentase ketuntasan belajar passing bawah bolavoli siswa kelas IV A SD Negeri Plupuh II tahun pelajaran 2011/2012 setelah diberikan tindakan model Mosston dengan gaya guaided discovery dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Nilai Ketuntasan Belajar Passing Bawah Bolavoli Setelah Siklus 1.

Penilaian Kondisi Awal

Kriteria Persentase Jumlah anak

Hasil belajar passing bawah

Bolavoli 55% 11 TUNTAS

45% 9 BLM TUNTAS

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan siklus 1 telah terjadi peningkatan dari sebelum diberi tindakan, 55% atau 11 siswa telah tuntas belajar yang sebelumnya hanya 20% saja

(48)

commit to user

atau 4 orang siswa, dan 45% atau 9 siswa lainnya belum tuntas sedangkan sebelumya 80% atau 16 orang siswa. Dari data ini telah terjadi peningkatan nilai ketuntasan siswa dalam Siklus I yaitu naik sebesar 35%.

d. Tahap Refleksi Tindakan 1

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan 1, peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus I telah menunjukkan hasil yang sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaikan banyak dan bervariasi serta alokasi waktu mengajar yang terbatas.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

3) Hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan 1 menunjukkan peningkatan akan tetapi hasil belajar yang dicapai belum maksimal.

a) Kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian keterampilan dan hasil passing bawah bolavoli telah menunjukkan hasil peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal, namun belum maksimal sehingga perlu adanya tindakan perbaikan melalui siklus selanjutnya.

b) Hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran passing bawah bolavoli telah menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal namun belum maksimal, sehingga perlu diadakan tindakan perbaikan.

4) Dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan 1, maka disusun langkah antisipatif, yaitu:

a) Dalam pembelajaran dilakukan variasi pada semua aspek pengembangan.

b) Dalam mengantisipasi siswa yang masih mengalami ketakutan untuk melakukan variasi passing bawah bolavoli, maka diberikan pengertian dan contoh-contoh variasi gerakan passing bawah bola voli.

c) Untuk memudahkan proses observasi peneliti dan kolaborator dibantu oleh rekan yang lain.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

There is an estimated several billion dollars in hidden currency alone in this country, and who knows how much in silver, gold, jewelry and other things.. Here are some of the

Hemat Energi bisa didapat jika pencucian / steam AC dilakukan secara berkala dikarnakan kotoran yang menghambat laju udara akan memperlama proses pendinginan

Dari uraian di atas maka dapat difahami bahwa kegiatan kepariwisataan merupakan salah satu bidang usaha yang dipandang dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh strategi pengajaran agama dalam pendidikan agama islam, maka guru memegang peranan penting dalam proses pendidikan, salah satu

Tujuan penelitian dan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kewenangan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama dalam menangani

guru agama. Kemudian setelah Jepang menyerah kepada sekutu dan kemerdekaan Re­ publik Indonesia diproklamasikan, maka kegiatan-kegiatan pe­ ngembangan agama dimulai

Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan proyek akhir ini dengan baik,

Dalam Bab ini berisi pembahasan tentang kajian tentang pemidanaan terhadap pecandu Narkotika dikaitkan dengan tujuan pemidanaan dan fasilitas Lembaga Pemasyarakatan