• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN 1. Pertanyaan Wawancara Surat Pernyataan Informan Coding (Open Coding, Axial Coding, Selective Coding)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN 1. Pertanyaan Wawancara Surat Pernyataan Informan Coding (Open Coding, Axial Coding, Selective Coding)"

Copied!
384
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

Pertanyaan Wawancara

Surat Pernyataan Informan

(2)

PERTANYAAN WAWANCARA

I. Ide Program Sexophone

1. Bagaimana sejarah program Sexophone?

- Kapan tanggal dan tahun program ini dibuat? - Siapa pencetus ide program sexophone pertama kali? - Apa alasan atau latar belakang program sexophone dibuat?

2. Mengapa program ini bernama Sexophone? Apa makna atau filosofinya?

3. Mengapa logo atau lambang program Sexophone seperti itu (wanita dan alat musik saxaphone)? Apa makna bentuk dan warna ungu pink pada lambang program Sexophone?

4. Siapa target audiens program Sexophone? (demografis dan psikografis)

5. Mengapa program ini ditayangkan setiap hari kamis jumat dan tengah malam? Apa alasannya? 6. Mengapa host nya Chantal? Apakah ada kriteria khusus untuk pemilihan host?

7. Mengapa program Sexophone masuk dalam kategori program News di TRANS TV?

8. Program ini adalah program dewasa yang membicarakan tentang fenomena seks, dan topik seks sangat sensitif berkaitan dengan etika, apa saja batasan untuk program ini terkait dengan etika jurnalistik?

(3)

9. Apa kelebihan liputan tertutup dalam investigasi program Sexophone?

10.Apa saja strategi promo untuk mempromosikan program ini supaya ditonton pemirsa?

11.Sejauh ini bagaimana respon pemirsa terhadap program Sexophone? Bagaimana rating dan share nya? 12.Apa pesan utama (tujuan program) yang ingin disampaikan dari program Sexophone kepada pemirsa? 13.Apa saja kendala dan tantangan bagi program Sexophone?

II. Pra Produksi

1. Apa saja yang dilakukan dan dipersiapkan secara berurutan pada tahap pra produksi sebelum liputan dan shooting? 2. Bagaimana strategi pemilihan tema setiap episodenya?

3. Darimana sumber ide atau tema untuk tiap episode muncul?

4. Bagaimana cara menemukan dan menembus narasumber? Apa strateginya?

5. Apakah ada kriteria pemilihan narasumber?

6. Apa yang dilakukan jika tidak berhasil menembus narasumber?

7. Bagaimana strategi dalam pemilihan lokasi shooting (untuk Chantal dan Zoya)? Apa kriterianya? 8. Apa saja yang dibicarakan dan dihasilkan pada rapat pra produksi?

(4)

10.Apakah ada pembuatan rundown dan time table untuk shooting? Jika ada, bagaimana prosesnya? 11.Bagaimana proses perencanaan budget untuk produksi program Sexophone?

12.Bagaimana proses penentuan SDM (kru) yang dibutuhkan?

13.Bagaimana proses penentuan jenis dan jumlah peralatan yang dibutuhkan?

14.Apa saja kebutuhan dan perlengkapan/ properti yang dibutuhkan? Bagaimana prosesnya? (untuk mobil, wardrobe, make up, bunga, lilin, dst)

15.Mengapa setiap produksi selalu menggunakan bunga dan lilin? Apa alasannya? 16.Apa kriteria untuk pemilihan wardrobe atau baju, make up, dan tatanan rambut host?

17.Bagaimana proses mengurus kebutuhan legal masalah perizinan? Apa saja yang butuh perizinan? 18.Apa saja kendala dan hambatan selama tahap pra produksi?

19.Apakah ada strategi atau trik khusus dalam melakukan tahap pra produksi program Sexophone? 20.Apa peran dan tugas anda selama tahap pra produksi?

III.Produksi

1. Apa saja yang dilakukan dan dipersiapkan secara berurutan pada tahap produksi (liputan dan shooting)? 2. Bagaimana proses set up (pengaturan) penempatan dan install peralatan?

(5)

3. Apakah ada proses latihan atau reherasal sebelum pengambilan gambar? jika ada, bagaimana prosesnya? 4. Bagaimana proses pengarahan atau briefing sebelum shooting dilakukan?

5. Bagaimana proses koordinasi tim dan talent sebelum pengambilan gambar?

6. Bagaimana jenis lighting (warna lampu) yang digunakan untuk shooting? Apa alasannya?

7. Bagaimana proses setting ruangan atau spot untuk shooting Chantal dan Zoya? Mengapa ruangannya demikian?

8. Bagaimana proses pengambilan gambar dilakukan? Adakah trik, teknik atau strategi khusus yang digunakan? (untuk shooting dan liputan)

9. Apakah dilakukan evaluasi di sela-sela shooting? Bagaimana evaluasi dilakukan? 10.Apa yang dilakukan setelah selesai shooting?

11.Bagaimana proses dismantle? Siapa yang bertanggung jawab?

12.Bagaimana proses kebersihan di lokasi? Siapa yang bertanggung jawab? 13.Apa saja kendala dan hambatan selama tahap produksi?

14.Bagaimana strategi atau trik untuk melakukan proses produksi? 15.Apa peran dan tugas anda selama tahap produksi?

(6)

1. Apa saja yang dilakukan dan dipersiapkan secara berurutan pada tahap paska produksi? 2. Bagaimana proses dan strategi pembuatan naskah program?

3. Bagaimana konsep editing nya? Apakah ada trik atau kriteria khusus? Karena ini adalah program investigasi.

4. Apakah hasil jadi editing di preview atau ditonton terlebih dahulu oleh tim? Jika ya, siapa saja yang terlibat dan bagaimana prosesnya? 5. Bagaimana proses Quality Control?

6. Setelah program sudah ditayangkan, kapan hasil rating dan share keluar?

7. Apakah ada evaluasi program secara keseluruhan? Jika ada, bagaimana prosesnya? Apa saja yang dibicarakan saat rapat evaluasi program ini? (evaluasi berdasarkan : rating dan budget)

8. Apa saja kendala dan hambatan selama tahap paska produksi? 9. Apa peran dan tugas anda selama tahap paska produksi?

V. Analisis SWOT Program :

1. Apa saja kekuatan dari program Sexophone? 2. Apa saja kelemahan dari program Sexophone? 3. Apa peluang yang dimiliki program Sexophone?

(7)

4. Apa ancaman bagi program ini (pihak luar seperti KPI dan narasumber)? Adakah program kompetitor yang sejenis atau yang jam tayangnya sama?

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

KODE CODING : Ide Program 001 : Sejarah Sexophone 002 : Nama Sexophone 003 : Logo Sexophone 004 : Target Audiens 005 : Hari dan Jam Tayang 006 : Host (Pembawa Acara) 007 : Kategori Program News 008 : Batasan Etika

009 : Kelebihan Liputan Tertutup 010 : Strategi Promo

011 : Respon Penonton

012 : Tujuan atau Pesan Utama Program 013 : Kendala atau Tantangan Program

Proses Pra Produksi

014 : Proses Pra Produksi secara Umum 015 : Rapat Pra Produksi

016 : Strategi Pemilihan Tema 017 : Sumber Tema

018 : Strategi Menemukan dan Menembus Narasumber 019 : Kriteria Pemilihan Narasumber

020 : Strategi Jika Tidak Berhasil Menembus Narsumber 021 : SDM (Kru)

022 : Peralatan

023 : Perlengkapan atau Properti 024 : Bunga dan Lilin

025 : Kriteria Make Up dan Wardrobe 026 : Riset

027 : Strategi Pemilihan Lokasi Produksi (Tapping) 028 : Rundown

029 : Time Table 030 : Budget

031 : Legal (Perizinan)

032 : Kendala dan Hambatan Pra Produksi

033 : Strategi atau Trik Untuk Melakukan Pra Produksi 034 : Peran Informan di Pra Produksi

Proses Produksi

035 : Proses Produksi secara Umum 036 : Set Up dan Install Alat

(14)

037 : Setting Ruangan (Spot) 038 : Lighting

039 : Latihan (Rehearsal)

040 : Pengarahan dan Koordinasi 041 : Pengambilan Gambar 042 : Evaluasi Shooting 043 : Dismantle (Bongkaran) 044 : Kebersihan

045 : Kendala dan Hambatan Produksi

046 : Strategi atau Trik Untuk Melakukan Produksi 047 : Peran Informan di Produksi

Proses Paska Produksi

048 : Proses Paska Produksi secara Umum 049 : Strategi Penulisan Naskah

050 : Trik Editing

051 : Preview

052 : Quality Control 053 : Rating dan Share 054 : Evaluasi Keseluruhan

055 : Kendala dan Hambatan Paska Produksi 056 : Peran Informan di Paska Produksi

Analisis SWOT

057 : Kekuatan (Strenghts) Program Sexophone 058 : Kelemahan (Weakness) Program Sexophone 059 : Peluang (Opportunity) Program Sexophone 060 : Ancaman (Threats) Program Sexophone

Profil Informan

(15)

PENELITI : Aldita Ruslim

SUBYEK : M. Noor Hidayat (Mas Memet) (Eksekutif Produser)

TOPIK : Profil Program, Proses Produksi (Tahap Pra Produksi, Produksi, dan Paska Produksi), dan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat).

TANGGAL : Selasa, 9 April 2013, Pukul 18.26 WIB

TEMPAT : Ruang meeting kaca sebelah kanan di Divisi News Gedung TRANS TV lantai 3, Jl. Kapten P. Tendean Kav

12-14 A, Jakarta 1279.

SITUASI WAWANCARA : Di ruang kaca sebelah kanan dengan suasana nyaman dan tenang, hanya ada peneliti dan Informan dalam ruangan. Suasana sekitar ruangan cukup ramai orang-orang lalu lalang, namun tidak menganggu jalannya wawancara karena ruangan kedap suara. Informan menjawab dengan kooperatif dan informatif, namun sedang sedikit batuk-batuk.

CATATAN LAPANGAN

KODE TRANSKRIP DATA CATATAN

JAWABAN INFORMAN Informan sambil

duduk

P : Sore Mas Memet, iya ini aku mau wawancara buat skripsi aku.

Informan sambil melihat

handphonenya

(16)

P : Iya.

M : Apanya? Judulnya apa?

P : Proses produksi, tentang strategi produksi program berita investigasi Sexophone di Trans TV.

M : Oo yauda boleh. Mau nanya darimana?

P : Saya mau tanya sejarah Sexophone ni Mas, kapan Sexophone pertama kali dibuat? Tanggal dan tahunnya Mas.

Informan batuk

sebelum menjawab

M : Kalo tanggal-tanggalnya saya lupa kayaknya ya. Tanggal pertama tayang ya?

P : Iya. Informan sambil

menunjuk ruangan RCD

M : Oo harus nanya kesini ni RCD ni. RCD adalah

kepanjangan dari

Research Creative and Development, adalah sebuah bagian di Divisi

News Trans TV yang

bertugas untuk

melakukan riset

tentang audiens dan

(17)

dengan

program-program news, dan

bertanggung jawab

atas data-data rating dan share program

news.

P : hmmm.

Informan batuk

setelah selesai bicara

001 M : Kapan pertama tayang lupa aku kalo kayak gitu-gitu lupa tanggal-tanggalnya. Kalo tahunnya baru ya ini 2012.

P : Oo 2012?

001 M : Eh dua ribu, iya dua ribu dua belas.

P : Kalo pencetus pertamanya siapa Mas?

001 M : Pencetusnya dari magazine Trans TV. Ee Mas Rizal, Mas Rizal itu ditugasi oleh atasan yang ga perlu disebut ya, untuk membuat program hmm tentang Zoya. Kamu tau Zoya ya? Zoya tu memang sudah punya nama lah diluar ya, ada di Kompas fotonya gede kan, lalu dia punya rubrik di detikcom. Idenya sih sangat ringan, bikin tu Zoya untuk tampil di TV gitu. Nah perintahnya emang seperti itu aja hanya kita menterjemahkan harus seperti apa ya Zoya akan dibikin. Nah ide kreatifnya

(18)

Informan mengeram sebelum menjawab Informan mengeram dan batuk ditengah-tengah menjawab

bermunculan. Akhirnya menuju pada format disitu ada band ya, dialog tentang pendidikan seks tapi disampaikan secara elegan tidak murahan, ngobrolnya harus ilmiah, harus seorang yang punya keahlian dan pakar di bidang seksologi. Dan penanyanya pun harus pandai ya. Ternyata Zoya sama Chantal ini emang klik mereka, karena punya program bareng di web hmmm namanya In Bed With Zoya.

Nah kan tentu saja Trans ga mau mentah-mentah ya menampilkan mereka berdua, lalu kami kemas seperti itu. Pilihan band nya pun pilihan yang tidak seperti band-band yang lain seperti band pop atau itulah. Band-nya itu kita pilih-pilih orangnya, jadi maunya itu kemasannya sangat AB ya, hmm kalangan menengah keatas maunya. Pembicaranya tidak vulgar, maunya tu elegan. Itu konsep awalnya Sexophone. Jadi mereka duduk berdua ditengah-tengah pemain band, kalo bisa pemain band-nya tu muter, jadi mereka dikelilingi pemain band. Ada interaksi antara host sama pemain bass, keyboard, sama drummer ya (mengeram dan batuk) disekitarnya itu ada penonton. Nah pada kenyataannya ternyata menghadirkan penonton itu juga tidak mudah ya, siapa ya penontonnya Sexophone yang harusnya mature, anak-anak muda kalo bicara

In Bed With Zoya

adalah video podcast

yang menampilkan

tema-tema edukatif

seputar seks yang sehat dan pembahasan lebih dalam mengenai seks dalam keseharian.

(19)

Sexophone ya pertanyaannya ngambang-ngambang. Nah akhirnya jarang terjadi interaksi antara host dengan penonton. Nah kemudian mencoba menemukan bentuk yang baru ya diantaranya dibuat magazine. Magazine itu feature bentuknya penelusuran karena memang ada fenomena-fenomena yang ada disekitar kita yang hanya bisa ditelusuri lewat ya investigasi. Seperti kehidupan malam waria misalnya ya kita nyemplung kesitu, terus kehidupan yang plus-plus dan sebagainya. Ternyata yang investigasi itu malah menarik dan rating-nya bagus.

P : Setelah diubah gitu ya? Informan sambil

memukul meja

dua kali untuk menegaskan jawabannya

001 M : He eh lama-lama kok yang band itu agak stag, agak boring ya. Kayaknya lagunya itu terus dialognya makin lama makin mengulang ya Zoya ya, balik lagi muter lagi karena ga bisa jauh-jauh urusannya ranjang (sambil memukul meja), urusan memuaskan (sambil memukul meja), dialog antar suami istri, itu begitu terus. Akhirnya kemasannya berubah menjadi investigasi.

P : Oo sebenernya intinya alasan dibuat program ini karena mau buat acara untuk Zoya ya Mas Memet?

Informan batuk

ditengah-tengah

001 M : Iya, intinya seperti itu karena memang dulu kita punya program namanya Fenomena. Fenomena pernah tau ga?

(20)

menjawab

Informan

menjawab sambil bercanda

(batuk), nanti buka my trans dot com. Fenomena itu hampir 6 tahun itu berjaya di jamnya dan menjadi bahan pembicaraan lah orang-orang di Jakarta. Nah kita ingin menghidupkan lagi kejayaan liputan dunia malam itu di Sexophone, belum lahir kali ya kamu? Tahun 2006.

P : Hahaha ya udah lahir lah Mas.

Informan tertawa M : Hahaha

P : Kenapa sih dunia malam itu dianggap lebih menarik Mas?

Informan batuk

setelah selesai menjawab

M : Oohh bagi penonton, penonton kan punya kategorisasi ya punya jam-jam misalnya jam-jam sekian oo jamnya anak-anak, jam-jam sekian jamnya ibu-ibu, lalu jam-jam malam itu bapak-bapak dan kalangan dunia malam tidak punya program sebetulnya. Tidak punya pilihan apa yang harus mereka lihat kecuali film, terus apa bola. Nah menurut saya sih ini sebuah varian untuk memenuhi kebutuhan pria dewasa aja, daripada mereka cari-cari diluar. Hak penonton untuk memperoleh program seperti itu. Tapi membuat program seperti itu ga mudah karena KPI itu, harus berhadapan dengan KPI.

P : Terus Mas kenapa namanya Sexophone? Ada maknanya ga? 002 M : Oiya konsepnya mirip itu sih karena ada sex education

(21)

Saksophone ya, kalo kamu lihat lambang-lambang jazz itu huruf J nya selalu kadang-kadang ditulis pake Saksophone. Nah jadi unik ya namanya Sexophone. Sex and Saksophone.

P : Iya Mas unik namanya. Nah itu kan bentuknya tadi uda Mas jelasin, kalo pemilihan warnanya Mas gimana?

003 M : Pemilihan warna? Warna sih bukan bidang saya, harusnya orang grafis sih. Warnanya apa ya Sexophone itu?

P : Ungu sama pink gitu Mas. Informan

menjawab sambil tersenyum

003 M : Oo, mungkin karena supaya lebih wanita aja ya, wanita elegan. Memang itu dunia laki-laki, tapi host nya kan cewe-cewe semua cakep-cakep.

P : Kalo target audiens program ini Mas siapa aja? 004 M : Audiensnya pasti male ya.

P : Oh jadi utamanya cowo ya Mas?

004 M : Iya utamanya cowo, male mature, umurnya ya mungkin sekitar 21 keatas. Ga boleh ada kids yang bangun ya, tapi ternyata mungkin ada kids yang nonton, mungkin ada. Tapi mostly rata-rata male ya.

P : Terus kalo kategori sosial ekonominya itu yang? 004 M : Kalo sosialnya sih maunya menengah keatas.

(22)

004 M : Iya, tapi akhirnya sih kita masuk ke semua ya, semua kalangan.

P : Hmm kenapa jam tayangnya tengah malam Mas?

Informan batuk

sebelum menjawab

005 M : (batuk) Karena pembicaraannya kan tidak boleh diakses anak remaja, ga boleh diakses sama anak-anak, jadi memang harus jam 12 keatas.

P : Kalau hari kenapa hari Kamis dan Jumat?

005 M : Hmm tadinya Jumat aja. Memang hari itu dipilih karena diujung hari kan ketika orang-orang uda cape kerja, pulang kerumah ingin rileks, bisa bangun malam karena besoknya hari libur kerja.

P : Oo jadi karena hari terakhir kerja ya Mas?

005 M : Iya hari terakhir kerja orang-orang bisa rileks dan sanggup bangun malam karna besoknya libur.

P : Nah kalo soal host-nya emang dari awal host-nya Chantal? Kenapa Mas?

006 M : Host-nya memang Chantal, karena Chantal terkenal. Dia punya apa sih web ya, punya rubrik membahas soal seks, tanya jawab soal seks. Tapi Chantal biasanya yang ga detail sedetail rubrik Zoya.

(23)

news? Karena investigasinya tadi?

Informan batuk

sebelum menjawab

007 M : (batuk) He eh menurut saya iya. Gini, yang pertama kenapa Masuk news sebenernya itu kan production type ya, ada band ada host, disitu kita menyelipkan liputan-liputan atau paket-paket video. Itu pengennya kita yang membuat dan mencari, jadi ada unsur news nya disitu. Lalu berubah menjadi investigasi ya benar-benar jadi news.

P : Kalo boleh tau Mas ini kan programnya berbau seks gitu ya, pasti kan sangat sensitif berkaitan dengan etika jurnaliatik, dari pihak Sexophone nya sendiri ada batasan-batasan sendiri untuk produksi programnya?

Informan

menjawab sambil mencondongkan tubuh ke depan

008 M : Ada donk. Ya yang pertama kita ga bikin film porno ya, kita hanya menampilkan gejala dan fenomena. Kemudian kita menampilkan gambar pun harus sesuai kaidah KPI. Wajah di-blur, suara disamarkan, gambar-gambar yang terlalu terbuka juga di-blur. Kemudian gambar-gambar yang seronok, itu sama sekali ga boleh. Memang susah membuat program begini tu sulit, tapi memang ada ruang-ruang yang masih bisa dibuat sedemikian rupa ketika kita memakai ilustrasi. Kalo susah kita pake ilustrasi, kita pake reka ulang, ketika gambarnya ga mungkin ditampilkan. Batasannya sih ga vulgar aja.

(24)

P : Trus ada ga sih strategi promo untuk promosi program ini? 010 M : Promo sih ada, tapi biasanya promonya naiknya malam

juga sih ya jam 11 atau jam 12. Karna memang programnya kan dewasa ya, jadi promonya emang ga keliatan.

P : Bentuk promonya seperti apa?

010 M : Bentuknya ini, ee apa kayak iklan gitu, iklan in house. Kalo sekarang promonya sih sama majalah Male dan detik tapi online.

Male (Mata Lelaki)

adalah program di

Trans 7 yang

merupakan program

dewasa yang berisi persepsi sebagian laki-laki, mengenai segala

hal yang menjadi

trend, segala hal yang

ada di sekitar laki-laki, dan segala hal tentang wanita. Program Male juga memiliki majalah

dengan judul yang

sama yaitu MALE. P : Sejauh ini respon penonton terhadap program ini gimana

(25)

Mas?

011 M : Responnya sih menurut saya sih cukup bagus ya karena rating-nya kan ada yang 12 sharenya ya. Lalu kadang-kadang 10, tapi ga yang jatoh banget ga ada penonton itu ga pernah, pasti ada penonton dan memang ga sebanyak kayak dulu ya fenomena tu penontonnya bisa 30 persen dari penonton TV pada saat itu. Tapi kalo sekarang sih ga yang hebat banget tapi ga yang rendah banget, cukup lah.

P : Hmm , sebenernya tujuan utama dari program ini apa sih, maksdunya pesan utama yang mau disampaikan kepada penonton?

012 M : Seks edukasi ya, bagaimana memandang seks itu dengan benar, bagaimana melakukan hubungan suami istri itu harus benar, dulu seperti itu waktu zamannya ada Zoya ada Chantal ada talkshow, kenapa ada pakar disitu maunya seperti itu. Pendidikan seks yang tidak didapat disekolah, dibuku, tapi langsung dari praktisi, disitu nanti kita menghadirkan narasumber, ada pelaku-pelakunya, ada narasumbernya, ada sharing pengalaman oleh model, artis, semuanya disitu. Bahwa yang sekarang bergeser ke investigasi sih menurut saya penasaran bahwa dunia malam itu disekitar kita itu sangat

Hedonis adalah

pandangan hidup yang

menganggap bahwa

orang akan menjadi

bahagia dengan

mencari kebahagiaan

sebanyak mungkin,

dan sedapat mungkin menghindari

(26)

hedonis ya sangat luar biasa. menyakitkan. Salah satu yang dianggap

kesenangan atau

bahagia adalah

kepuasan badani

(seks). P : Jadi maksudnya jadi lebih ke menginformasikan gitu ya?

012 M : Iya informasi, ini sekedar menginformasi.

P : Berarti yang investigasi sekarang ini bukan tujuannya bukan edukasi seks ya?

012 M : Ga lagi, karna yang sekarang yang terjadi kan kita emang investigasi ketidakbenaran, penyimpangan-penyimpangan lah, misalnya spa jadi ada spa plus-plus, lalu vila ternyata menyediakan psk. Ya cerita-cerita dibalik hal-hal yang biasa ternyata ada cerita terselubung yang kita ga tau.

P : Oke Mas, kalo proses produksi nya gimana Mas dari pra produksi sampai paska produksi secara umum?

Informan

menjawab sambil memainkan handphone nya

M : Biasanya kan kita rapat dulu menentukan tema, jadi misalnya sebelum liputan kan kita ngobrol rapat mingguan biasanya ada rapat kemudian muncul ide-ide dari teman-teman, apa sih yang sedang terjadi di ibukota atau dimana gitu.

(27)

Misalnya ni kita ambil contoh tentang hmm Alphard tadi ya, terus itu disepakati lalu rundown-nya seperti apa, bikin rundown dulu misalnya nanti segmen 1 ada gejalanya ya gambarnya seperti apa, kemudian segmen 2 harus ketemu dengan EO nya dulu misalnya. Kemudian aa nanti nyewa Alpahrdnya gimana ketemu sama ini Alphardnya gimana. Setelah itu dapet, terus aa psk nya siapa gtu, bisa ga nemuin psk nya, itu banyak hal yang dibicarakan disitu dirapat itu.

P : Itu semua kru harus ada disitu?

M : Semua kru hadir, iya semua kru hadir. Lalu ketika sudah muncul penugasannya, misalnya si reporternya jalan, survei, uda ketemu misalnya ketemu germo lah, ketemu EO nya kah, terus malem itu atau besoknya laporan lagi, perkembangannya seperti ini seperti ini seperti ini sudah ketemu germo biayanya sekian sekian misalnya biayanya menyewa Alphard itu harus sekian, terus ketemu psk nya biaya budget-nya sekian lalu kita breakdown budget-nya. Wah Alpahrd 15 juta misalnya , ya mau ga mau, gitu terus sampe misalnya disetujui semua udah jalanin, jalan liputan pada hari H, eksekusi mungkin sehari atau dua hari gambar cukup, reporter yanng ditugasi pulang sama campers-nya, lalu mulai menulis naskah, abis naskah, editor ee

(28)

Produser mengedit naskah, lalu melakukan visualnya. Kemudian ada pilihan-pilihan gambar untuk proses editing. Proses editing tu juga harus ee tepat ya, karna kan kita nge-blur muka, motong omongan-omongan yang gak sesuai, lalu ada QC dari saya, ada quality control terakhir harus diperiksa lagi apakah ini aman ditayangkan. Setelah aman, di-print dari editing, di-print bentuknya kaset, itu dibawa ke ruang bawah lantai dua namanya master control. Disitu ada bagian quality control, di quality control dites lagi, pertama tes content. Tes content, o aman ni o naik, oke naik. Kemudian teknis nya misalnya audio-nya sudah sesuai level-audio-nya belum, audio-audio-nya itu ada 4 level kalo ga salah. Lalu visualnya di-blur-nya sudah cukup belum. Kalo belum ada satu kriteria yang ga lolos, itu dibalikin ke kita, ke news dibalikin.

P : Contohnya kriterianya?

M : Misalnya audio-nya tidak sesuai standar Trans, misalnya Masih kurang ininya dibawah level itu dibalikin. Nge-print lagi, kita benerin nge-print lagi. Misalnya ada yang kok itu ga di-blur, ini blur-nya kurang, balikin lagi.

P : Antara liputan sama shooting yang Zoya dan Chantal itu kan beda ya. Jadi sebenernya program ini pas saat produksinya

(29)

shooting-nya itu 3 kali ya?

M : Hmmm he eh, karna ada tapping-nya Chantal, ada liputannya, ada tapping-nya Zoya.

P : Nah kalo kendala dan tantangan dari program ini ada ga Mas? Kan investigasi itu kan susah ya gitu pasti sebenernya. 013 M : Kendala nya ya kalo ga nembus narasumber aja. Kalo ga

dapet narasumber ganti topik, ulang liputan lagi. Yang harusnya tayang minggu ini ga dapet. Ya susahnya itu.

P : Hmm sebenernya yang paling susah yang ini ya yang dibagian liputan ya?

013 M : Iya, di lapangan, karena mereka harus nembus-nembus narasumber kan susah, nembus germo, nembus psk ga gampang.

P : Takut juga ya? 013 M : Iya ketahuan takut.

P : Nah kalo buat Mas Memet sendiri, Mas Memet ini kan EP, itu dari ketiga tahapan pra, produksi, dan paska, itu Mas Memet perannya apa?

M : Kalo sudah eksekusi teman-teman biasanya. Kalo saya sih policy, penentuan tema, penentuan narasumber. Kalo eksekusi dilapangan sih sudah teman-teman.

(30)

Mas, nah itu biasanya Mas yang pimpin evaluasinya?

M : Iya, itu rapat itu evaluasi.

P : Selalu ada Mas?

M : Iya selalu. Evaluasi sama menentukan topik berikutnya.

P : Hmm itu setelah program uda tayang uda keluar rating share nya gitu baru dievaluasi gitu ya?

M : Iya

P : Oh gitu Mas.

M : Gimana? Udah? Masi banyak ga pertanyaannya? Kurang berapa? P : Hmm 4 pertanyaan Mas. Informan sambil bangkit berdiri berjalan keluar ruangan

M : Oo Masi banyak ya, saya sholat dulu aja ya.

P : Oh iya gapapa Mas. Silakan. Informan sholat

P : Kalo menurut Mas Memet, kekuatan dari program ini apa Mas?

057 M : Yang pertama itu host nya ya, Zoya itu kan Master psikologi untuk seksual. Jadi memang menurut saya dia satu-satunya

(31)

orang yang punya gelar Master di Indonesia. Yang bener-bener bisa ngomong seks ini Zoya. Kemudian kalo bentuknya investigasi seperti sekarang, menurut saya Trans punya pengalaman investigasi yang bisa dipertanggungjawabkan ya, kita punya reportase investigasi yang sangat terkenal. Kita juga dulu punya fenomena yang pernah membahas dunia malam dengan luar biasa bagus. Menurut saya, kelebihan-kelebihannya itu.

P : Kalo dari segi content Mas? Kekuatan dari segi content? 057 M : Menurut saya sih tema ya. Temanya itu yang benar-benar

baru yang menarik terjadi di masyarakat sekitar. Misalnya kayak fantasi car yang di Alphard, terus pemandu plus-plus. Jadi tema atau sesuatu yang belum diketahui oleh masyarakat tapi ternyata ada.

P : Trus kalo program ini ada kekurangannya ga Mas?

Informan batuk

ditengah menjawab pertanyaan

058 M : Kekurangannya adalah (batuk) ketika bicara seks memang topiknya muter sekitar itu. Ketika bicara seksualitas kan urusannya badan, kepuasan, akhirnya komunikasi hubungan suami istri, nah rata-rata lama kelamaan apa yang dibicarakan narasumber kita itu ya itu, baliknya itu ke komunikasi suami istri, komunikasi lagi, terus seperti itu. Akhirnya ada

(32)

pengulangan-pengulangan yang kita aja udah tau jawabannya, penonton ga usah nungguin oh pasti jawabannya itu. Repetitif content kali ya. Untuk Sexophone yang investigasi kekurangannya ya adalah Masalah gambar ya. Jadi ruang nya sangat terbatas ga bisa bebas karena etika.

P : Kalo dari sisi oppurtunity-nya atau peluang untuk program ini tu apa Mas?

059 M : Ooh kalo menurut saya sih opportunity program ini untuk terus ya harus kreatif menciptakan ide, menciptakan tontonan, lalu mengemas investigasi menjadi sebuah tontonan yang menarik. Masih banyak oppurtunity untuk program ini.

P : Kalo dari sisi penontonnya Mas, apa peluang program ini?

Informan

menjawab sambil tertawa

059 M : Kalo menurut saya dunia malam, dunia remang-remang pasti akan disukai banyak orang. Buktinya majalah Playboy aja dicari, namanya libido, seksualitas itu kan konsep paling mendasar pada manusia ya itu. Sejak jaman dulu Nabi Adam diturunkan ke dunia lalu ada Hawa disitu ada hawa nafsu, anak-anaknya berebutan sampe bunuh-bunuhan itu karena perempuan ya, perang dunia pertama terjadi karena perempuan, jadi semua karena perempuan, hahaha gara-gara perempuan, karena seks, raja-raja semua, presiden semua

(33)

jatuhnya karena seksualitas. Karena merupakan kebutuhan mendasar manusia, lalu informasi.

P : Kalo ancaman bagi program ini Mas ada? 060 M : Threat ya, threat itu banyak program sama.

P : Oh gitu?

060 M : Antv udah bikin, lalu Trans 7 udah ada ya namanya Mata Lelaki. Artinya banyak program yang bisa juga mereka membuatnya. Terus yang kedua kalo di Trans ancamannya itu jamnya ga pasti, kadang jam setengah 1, jam 1, karena program bioskopnya maju mundur. Itu buat penonton males juga nunggunya.

P : Nah terus kalo untuk menghadapi ancaman-ancaman kayak gitu gimana caranya Mas?

M : Kalo yang jam maju mundur itu memang kita ga bisa karena itu wilayah programming. Yang bisa kita lakukan hanya ketika mendekati jamnya kita bikin running text Sexophone akan tayang sesaat lagi. Kalo untuk yang kompetitor itu diluar kendali kita, kalo kompetitor mau bikin apapun kan terserah mereka, kita ga bisa menghambat.

P : Tapi program lain ga pake Zoya ya?

(34)

seperti ini, dia ga boleh muncul di program lain yang mirip ya.

P : Jadi itu sebenernya menjadi kekuatan yang paling besar ya di Sexophone?

057 M : Iya sebetulnya kekuatannya ada di Zoya.

P : Suka kayak ada pihak yang nuntut gitu ga Mas yang jadi ancaman juga?

060 M : Oh nuntut ada, kemaren yang spa plus-plus, spa nya ga di-blur tapi Masih ketahuan lokasi spa nya. Kalo ketahuan saat penelusuran, kita ga teliti ngeditnya, lalu ga teliti menyembunyikan apa identitas-identitas yang temennya saja tahu, misalnya kamu sering pake itu ya, kalo itu ga kita blur, temennya yang biasa yang kenal sama dia itu pasti akan ngerti kalo dia selalu pake itu, itu identitas yang harus disamarkan.

P : Itu kan ancaman dari pihak narasumber, kalo dari pihak kayak KPI, FPI gitu ada Mas?

060 M : KPI kemaren nuntut tentang ini, nuntutnya uda dua kali. Yang pertama tentang three some, three some itu permainan tentang apa coba?

P : Yang bertiga gitu ya?

060 M : Nah itu content-nya seperti mengajari orang yang tidak pernah.

(35)

P : Oh oke, sekarang mau tanya profil singkat Mas Memet, nama lengkapnya siapa mas?

061 M : Nama lengkap Muhammad Noor Hidayat.

P : Kalo boleh tau tempat tanggal lahir mas kapan? 061 M : Oh boleh, di Pekalongan, 20 Oktober 1968.

P : Mas lulusan mana mas? 061 M : S1 Psikologi di UGM.

P : Oh oke, boleh ceritain perjalanan karir kerja Mas Memet ga sampe sekarang di TRANS?

061 M : Sebelum di TRANS saya kerja di RCTI 4 tahun, tahun 2002 masuk ke TRANS TV jadi Associate Producer. Di bulan Oktobernya jadi Produser berita. Lalu Juni 2003 menjadi Produser di Jelang Siang, Januari 2004 jadi Produser program Fenomena. Terus Januari 2007 sampe sekarang jadi Eksekutif Produser.

P : Oke, uda mas.

M : udah bener?

(36)

PENELITI : Aldita Ruslim

SUBYEK : Ngesti Utomo (Mas Tom) (Reporter)

TOPIK : Profil Program, Proses Produksi (Tahap Pra Produksi, Produksi, dan Paska Produksi), dan Analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat).

TANGGAL : Jumat, 12 April 2013, Pukul 14.30 WIB

TEMPAT : Ruang meeting kaca sebelah kiri di Divisi News Gedung TRANS TV lantai 3, Jl. Kapten P. Tendean Kav 12-14

A, Jakarta 1279.

SITUASI WAWANCARA : Di ruang kaca sebelah kiri dengan suasana nyaman dan tenang, hanya ada peneliti dan Informan dalam ruangan. Suasana sekitar ruangan sepi, hanya sedikit orang lalu lalang. Informan menjawab dengan lancar, jelas, dna informatif. Informan bersikap sangat ramah dan kooperatif selama wawancara berlangsung.

CATATAN LAPANGAN

KODE TRANSKRIP DATA CATATAN JAWABAN

INFORMAN P : Nah Mas Tom, pertama aku mau tanya soal profil program ya Mas

Tom. Ee sejarahnya program Sexophone ini gimana Mas? Informan

menjawab sambil melihat ke arah atas berpikir

001 T : Sexophone itu kalo ga salah bulan aa April atau Mei gitu pokoknya tahun lalu, jadi mau satu tahun sekarang. Jadi Sexophone ini yang saya tahu itu adalah terinspirasi dari program Fenomena. Nah kan di news Trans TV itu kan terbagi dua tuh ada bulletin and current affairs sama magazine and documentary. Nah sementara ini kan kalo yang keliatannya

Bulletin and Current Affairs adalah kategori

program news di Trans TV yang termasuk hard

(37)

Informan

menjawab sambil memegang

handphone

emang news banget jurnalistik banget itu kan bulletin and current affairs. Nah disatu sisi juga orang-orang magazine pengen donk punya satu program yang bener-bener ee kental akan nuansa jurnalistik khususnya investigasi. Nah makanya kan dulu-dulu banyak tuh magazine yang termasuk jurnalistik salah satunya Fenomena dulu tuh yang booming banget, dunia lain kayak gitu. Nah makanya sekarang juga pengen nimbulin lagi, trus juga sekarang tuh trend nya tuh waktu kemaren aku perhatiin sih kenapa mulai lagi marak Sexophone trus Mata Lelaki, itu karena ada pengulangan apa ya, pengulangan siklus. Misalnya lagi musim booming apa gtu jadi semua stasiun televisi bikin itu. Nah sekarang tuh kayaknya balik lagi ke beberapa tahun yang lalu sekitar 6 tahun yang lalu, dimana dulu yang booming banget itu fenomena yang megang banget. Makanya ada peluang kesitu lagi nih karena waktu itu belum ada lagi tuh di stasiun-stasiun televisi lain yang programnya memuat seks tapi lebih ke unsur edukasi dan informasi dan berformat talkshow. Yang lainnya itu hanya berupa ee liputan tayangan-tayangan vt. Kalo Sexophone itu kelebihannya sama pembeda dari program-program seks atau program-program-program-program dewasa tv lain itu talkshow nya itu dan menghadirkan si pakar seksologi. Nah tapi seiring berjalanya waktu, minat pasar, hasil rating dan share jadi sekarang mengarah ke bentuk investigasi penelusuran. Nah itu dimulainya investigasi penelusuran itu

benar-benar informasi.

Magazine and Documentary adalah kategori program news di Trans TV yang termasuk

soft news yaitu program

informasi yang memiliki

unsur hiburan

(38)

Handphone Informan

berdering dan

Informan

menjawab telepon

pas saya masuk, karena saya yang pertama kali melakukan investigasi. Hahaha. Itu bulan Desember. (tiba-tiba hp Mas Tom bunyi) Eh bentar ya.

P : Iya gapapa Mas.

T : Sorry ya.

P : Iya gapapa Mas.

001 T : Nah itu bulan Desember liputan pertamanya adalah tentang gigolo, dan ternyata trend nya itu berhasil, positif, jadi semua penelusuran secara investigasi kayak gitu.

P : Kalo boleh tau, yang pertama kali mencetuskan ide program ini itu siapa? Informan menjawab sambil memegang kepala dengan tangan kanan

001 T : Kayaknya Mas Memet ya? pokoknya dari atasan gitu.

P : Nah tadi Mas Tom bilang kan karena trend dan semacamnya, kenapa dari talkshow diganti ke investigasi gitu?

(39)

pemirsa yang bisa kita lihat di grafik share dan rating, ketika dilihat dari grafik kepenontonan pemirsa itu ketika ngobrol itu cenderung turun, jadi ketika talkshow itu ada beberapa pihak di kantor itu ee punya asumsi bahwa format ini membosankan lah boring lah gitu lah ya. Terus ee gimana ni pengen bikin gereget lagi gitu kan, yauda deh coba dengan satu konsep baru yang emang punya thriller tinggi, punya ketegangan, punya realitas lebih ini lagi, yauda coba, dan katanya berhasil. Ketika ada liputan tayangan-tayangan vt misalkan tentang multiple orgasme kalo ga masturbasi, kan itu ngobrolnya ada tu, tapi tayangannya ada ee ilustrasi. Nah ketika ilustrasi-ilustrasi itu selalu tinggi grafiknya, nah otomatis disimpulkan yauda aja isi gambar aja, jangan selalu isi ngobrol.

P : Sip, nah yang kedua nih Mas. Informan

memotong pembicaraan

sambil bangkit

berdiri

T : Ini bisa di pause ga sih?

P : Bisa, kenapa? Gapapa sih jalan aja Mas.

T : 3 menit aja, mau ngasih ini ke orang.

P : Oh iya gapapa Mas.

(40)

berjalan cepat keluar ruangan

P : Nah kenapa program ini namanya Sexophone? Ada filosofinya ga sih?

T : Ada.

P : Apa Mas?

Informan sambil

bersenandung

002 T : Kan kalo Sexophone itu apa ya, disitu ada kata sex. Disitu bisa dijadiin sex on phone, bisa jadi saksophone. Karena dulu tu identiknya ada penampilan penyanyi jazz dan menggunakan alat musik saksophone, dan Sexophone itu biasanya identik dengan kegiatan bercinta. Kalo misalkan dalam film-film aja suara saksophone nya , jadi kalo misalkan lagi adegan di film-film romantis itu misalkan kalo lagi dikamar musiknya nananana (bersenandung) musik jazz.

P : Terus kenapa logonya lambanganya kan ada gambar cewe sama

saksophone?

003 T : Ya itu penggabungan dua makna itu, yang satu musik talkshow diiringi sama musik, dan alat musik saksophone itu identik dengan bercinta, dewasa, dan wanita.

P : Nah tapi kan sekarang uda bukan talkshow, maksudnya ke investigasi, makna nya tetep sama?

002 T : Sebenernya beda, harusnya namanya mungkin, dulu tu sempet mau dikasih nama Sexophone The Journey gitu, tapi ga jadi, uda aja

(41)

Sexophone. Tapi kayaknya sekarang lebih ke brand awareness pemirsa, karena pemirsa juga udah ngeh sama Sexophone itu acara kayak gini, jadi jangan diganti, kalo diganti justru menimbulkan resiko yang lain kali ya.

P : Terus warnanya, kenapa warnanya harus ungu-ungu ngepink gitu? Informan

menjawab sambil tertawa

003 T : Lambang cinta..hahaha.

P : Hahaha lambang cinta ya.

003 T : Selain pink itu kan ungu kan lebih elegan pasti.

P: Oke, nah target audiens utamanya program ini tu siapa?

004 T : Kalo dari target audiens secara ekonomi pasti kalangan kelas A kelas B. Makanya musiknya musik jazz bukan musik dangdut gitu kan. Kalo secara usia pasti yang dinyatakan udah adult dewasa artinya diatas 18 tahun, dan lebih spesifiknya lagi yang sudah aa berpasangan suami istri. Kalo secara pendidikan pasti pendidikannya yang D3 S1 lah.

Tiba-tiba ada kru

lain datang

membuka pintu

ruang kaca dan mengajak

(42)

informan berbicara

P : Kalo secara psikografis Mas? Informan

menjawab sambil minum

004 T : Untuk semua laki-laki cowo-cowo pecinta dunia malam (minum) dan senang dengan kehidupan hedonis.

P : Kenapa program ini tayang di hari Kamis? Alasannya apa? Informan

menjawab sambil tertawa

005

T : Satu itu adalah kebijakan programming. Yang kedua malam Jumat adalah malam Sunnah Rasul hahahaha. Malam Jumat itu ya bagi sebagian umat agama tertentu malam Jumat itu identik dengan Sunnah Rasul dimana ketika melakukan hubungan suami istri itu akan mendapatkan pahala.

P : Trus kenapa harus tengah malam?

005 T : Siang ga mungkin tayang sama KPI karena program dewasa.

P : Kalo konsep program ini gimana Mas?

T : Kalo konsep yang sekarang lebih simpel, acara hanya dibawakan oleh seorang host Chantal dan hanya lead in lead out. Tidak ada tanya jawab tidak ada percakapan gitu, hanya pemberi lead in lead out untuk vt, hanya cuman sebagai pengantar aja. Vt-vt nya sekarang full dikerjakan oleh tim liputan. Dan segmen Zoya yang menjadi ciri khas Sexophone, menghadirkan pakar.

(43)

buat pilih host? Informan menjawab sambil memukul meja untuk menegaskan jawabannya

006 T : Kalo Chantal itu punya beberapa kriteria. Satu dia mantan seorang anchor, otomatis dia tanda kutip lebih cerdas dibandingkan dengan presenter-presenter pada umumnya, dia kan punya basic news. Yang kedua Chantal ini sering hadir jadi sosok apa wanita seksi, kadang-kadang di majalah difoto apalagi dengan penambahan tato tato dimana-mananya hehehe jadi keliatan seksinya. Cantik juga pasti.

P : Kenapa program Sexophone ini Masuk kategori program news? 007 T : Ya itu, karena didalamnya memuat informasi-informasi kalo sekarang

seputar fenomena dunia seks yang berkembang di masyarakat secara nyata.

P : Terus program ini kan program dewasa ya Mas ya, maksudnya berbau seks, dan seks itu kan sensitif banget sama yang namanya etika jurnalistik. Nah dari tim sendiri itu ada batasan-batasan tertentu ga sih buat program ini supaya jangan sampe ngelanggar etika?

008 T : Sebenernya gini, pelaksanaan investigasi atau intelligent dimanapun badan apapun pasti melanggar hukum pasti melanggar etika. Alasannya apa, ya karna untuk mendapatkan informasi-informasi akurat dan dapat dipercaya. Sebenernya investigasi kan bisa terbuka atau tertutup. Kalo misalkan terbuka otomatis etika bisa lebih terjaga, kita bisa minta ijin

(44)

dulu sebelum mengambil gambar, aa kita bisa minta ijin dulu mau di blur atau apakah tidak. Semua yang dilakukan dilapangan kita ngelakuin semuanya kita ga mikirin etika, terus terang aja saya dan kru-kru yang lainnya pun udah pasti deh bukan mungkin lagi pasti kurang paham juga dengan yang namanya poin-poin etika, yang jelas kita lakukan sesuai dengan apa yang kita rencanakan sebelumnya, trus dilapangan kita kupas kita gali sedalam mungkin seluas apapun. Nanti batasan-batasan etika biasanya kita langsung di itu di paska produksi di editing gitu. Kita masuk kedalam ruangan yang sebenernya ga boleh bawa makanan ga boleh bawa minuman ga boleh bawa kamera tapi tetep aja kita masuk bawa kamera.

P : Oya mas, sebenernya kenapa investigasi tertutup itu nilai beritanya lebih kuat?

009 T : Investigasi tertutup nilai beritanya lebih kuat karena investigasi tertutup dilakukan secara rahasia, tersembunyi dengan tingkat objektifitas yang sangat tinggi. Karena objek yang akan kita atau target yang akan kita ungkap yang akan kita datengin sama sekali ga kita kasih tau jadi sesuai dengan apa adanya mereka. Dari lokasi, dari jawaban, dari keterangan, dari proses atau aturan main mereka, ga ada yang sama sekali di manipulasi. Jadi ketika kita mendapatkan aa poin-poin itu uda bisa diyakini bahwa itu benar dan kita buktikan dengan gambar.

(45)

P : Terus, ada strategi promo nggak sih untuk mempromosikan pogram? 010 T : Ada, ke Male doank. Terus lewat jejaring sosial, terus kadang-kadang

broadcast, terus promo on-air sudah ada di tv. Tapi selama ini penelusuran jarang pake off-air.

P : Sejauh ini gimana sih respon penonton terhadap program ini? Rating share nya gimana?

011 T : Kalo average bisa dilihat sih di RCD yah. Kalo aku pikir sih dalam memenuhi ini yah, memenuhi target kan 12 yah, 12% perbulannya itu. Kalo menurut kita bulan ini aja 14%, berarti melebihi, fluktuatif ada yang drop tapi setelah penelusuran ini tidak terlalu drop lebih relaitf stabil lah.

P : Terus Mas sebenernya tujuan atau pesan utama yang mau disampein Sexophone kepada permirsa?

012 T : Untuk menjelaskan, untuk membuka eee… pikiran permirsa, untuk membuka sikap permirsa sebenernya ingin menunjukan fenomena seperti ini ada loh sebenernya di sekitar kita. Nggak jauh-jauh siapa tau orang terdekat anda justru masuk kelingkaran fenomena seperti ini gitu. Eee…bisa jadi kalau misalkan orangnya bijak nontonya bukan ngandalin nafsu bisa menjadi mawas diri yah, lebih waspada sih.

P : Nah, aku mau masuk tahap pra produksi nih Mas, apa aja sih yang dilakukan dan dipersiapin pada tahap pra produksi sebelum liputan?

(46)

atas kita liat jadwal tayang, kita ngeliat kesiapan kru siapa yang bisa berangkat sama kita itu kan panjang tu ya. Apa sih yang kita lakukan sebelum liputan pertama yaitu adalah pasti penentuan kru tim liputan dan tanggal liputan.

P : O bukan tema dulu ya?

014 T : Apa ya, berhubungan ya, kadang-kadang kalo misalkan kita masukan tema dulu, suatu saat bisa berubah jangan liputan itu dulu deh, karena current isunya ini loh gratifikasi seks, tapi tim kita uda terbentuk.

P : Oh oke Mas, jadi tema dan penentuan tim itu berkaitan dan bersamaan ya?

Informan

menjawab sambil mencondongkan tubuh kedepan

014 T : Iya, jadi pertama tu kita spare waktu, spare orang nah baru biasanya itu kita tentukan tema. Tema kira-kira apa nih tema-tema yang seksi gitu kan, tema-tema yang belum, yang orisinal. Kalo misalkan bisa dapetin yang orisinal lebih keren. Terus ee kalo tema bukan hanya tema aja tapi kita analisa tema itu kita kembangkan dari berbagai sudut pandang hingga kita bisa menuhin 5 segmen. Jadi kita berpikir tu kira-kira tema ini kuat ga ya untuk 5 segmen, trus kita lihat kita lebarin kesini, kita gali dalemin lagi kesini. Nah setelah itu kita buat semacam draft rencana rundown.

P : Oo ada rundown nya?

(47)

satu gini, opening nya seperti ini diisi gambarnya apa aja segmen dua dan seterusnya sampe closing seperti apa. Setelah itu selesai baru kita diskusikan oleh tim inti liputan beserta atasan kita, atasan kita bisa dari Asprod, Produser, EP, terserah. Diskusiin baiknya kayak gimana ketika ada Masukan ada perubahan, pengembangan kreatifitas dan sudut pandang. Terus nah setelah kita diskusikan, ok mateng paling nanti. Oya ada satu pertanyaan penting di pembahasaan tema itu, ini kita lakukan pure investigasi atau sudah ada narasumbernya. Otomatis pasti beda ke flow kerja kita ke liputan kita. Kalo yang sudah ada narasumber atau yang terbuka kita gampang nentuin jadwal liputannya, kita tinggal telepon Mba besok kita liputan arisan berondongnya jam segini ya di karaoke mana di kafe mana atau dirumah siapa, itu kita gampang terencana tu itu keuntungannya. Tapi kalo yang tertutup sama kayak waktu yang wisata seks, misalkan di beberapa tempat wisata pada nanya tu temen-temen, ini gimana narasumbernya uda ada belum, trus kita ngeliputnya apa aja disana ga tau. Kita hanya punya prediksi, kita hanya punya wawasan, kita hanya punya literatur bahwa disitu ada ini. Kita kesana buktiin aa gitu kan, trus narsum nya gimana, ya mau dua hari tiga hari kalo belum dapet ya disitu aja terus gitu kan. Tapi gimana caranya biar kita juga bisa mensiasati itu, jadi kita ga banyak buang waktu satu hari tapi kita dapet.

(48)

Nah setelah tema itu selesai barulah melengkapi semua prosedur ee adminstrasi , keperluan alat kita alat apa aja ni yang mau dibawa, siapin alat-alat logistiknya semua itu apa ee manajemen liputan lah ya. Terus ee perangkat-perangkat pendukung, mobil yang mau kita gunain harus ada, drivernya siapa, mobilnya jangan sampe ada yang logo-logo trans tv, mobilnya harus mobil biasa kacanya yang tertutup apa gelap gitu kan, trus driver yang bisa menguasai lokasi itu wilayah itu. Pokoknya kita harus bikin mateng dulu tu disitu, oke, kita berangkat ni.

P : Itu kan yang liputan Mas Tom, kalo yang tapping? Sama aja persiapannya? Sebenernya pada dasarnya sama aja ya siapin alat, perlengkapan, mobil gitu-gitu segala macem.

014 T : Iya, konfirmasi semua pengisi acara , konfirmasi semua kru, dan sudah menentukan script.

P : Nah aku mau tanya Mas buat investigasi terbuka sama tertutup berarti jenis peralatan yang dibutuhin juga pasti jadi beda ya?

T : Beda. Tapi kita tetep bawa. Karena kalo misalkan pas kita liputan nih keluar nih misalnya dalam kota A enam hari kita ditentuin, otomatis enam hari itu ada yang tapping Zoya nya. Itu kan pake kamera standar tetep kita bawa, trus kamera-kamera hidden spy kita bawa juga.

P : Oo tetep dibawa ya sekalipun terbuka ya.

(49)

P : Ok sip, ada strategi tersendiri ga buat pemilihan tema?

016 T : Ada, kalo aku ya. Kalo aku tu yang ya itu pengennya tu yang sebenernya pengen nyarinya yang orisinil, karna kalo orisinil itu orang pasti akan apa sih lebih tertarik.

P : Emang ada yang ga orisinal gitu Mas? Maksudnya apa? 016 T : Banyak, kalo fenomena banci itu uda dari dulu ada.

P : Oo yang orisinal itu maksudnya yang ga pernah didenger, ga pernah diketahui orang, ada ternyata gitu?

016 T : Iya,yang ga pernah diketahui, nah itu biasanya pake itu buka mata, buka telinga, jadi kita itu informasi bisa dari mana aja kan. Terus yang kemungkinan kuat, banyak aktivitasnya, yang ketiga itu ee bisa menimbulkan pengaruh pada penonton beraksi keren tu, terus ee seksi aja kali ya dibahas.

P : Nah biasanya kalo ide atau tema itu darimana aja sih sumbernya? Tadi Mas Tom bilang kan harus buka mata buka telinga, itu darimana aja sumbernya?

017 T : Kalo saya kebanyakan dari saya sendiri, dari pengalaman dunia malam, kita ungkap lagi. oh dulu tu gua pernah one night stand. Kalo ga pengalaman sendiri pengalaman cerita-cerita dari temen, terus juga yang lebih ke kalo saya tuh jarang dari internet, biasanya ambil tema besarnya apa nih, baru cari di internet.

(50)

P : Hmm tapi sebenernya interner juga kepake kan kayak social media kayak facebook gitu-gitu kan jadi sumber juga?

017 T : Iya, dari pertemanan sumber juga nanya-nanya ke temen.

P : Oke, trus gimana sih cara buat sampe akhirnya bisa nemu dan nembus narasumber tu gimana caranya? Itu kan hal yang susah ya, apalagi untuk yang tertutup. Informan menjawab sambil menghempaskan tubuh ke belakang di kursi

018 T : Kalo yang terbuka gampang, kita ngasi kepercayaan negosiasi, kita komunikasi yang baik dan kita ngasi ee bayaran yang setimpal kalo bisa berlipat bayarannya. Kalo yang tertutup, keberanian pertama, insting, intuisi, dan bisa apa ya ini ni target sebenernya kita disini ya kita tu belum tau ini tu dimana, ini siapa, ini bagaimana, tapi kita tau nih informasi dari sini nih nanya-nanya. Nah bisa apa ya bisa ngasi kepercayaan kepada orang yang kita temui supaya orang itu bisa mengantarkan kita masuk ke tujuan akhir kita. Jadi kalo misalkan pendekatan kita ya, susah ni nembus si ini gimana caranya ya, ngobrol lah sama tukang ojek, ngobrol lah sama orang disekitar, orang-orang situ pemuda disana, terus kita kasih pendekatan sesuai dengan kebiasaan mereka. Kalo misalkan mereka ngerokok ngerokok ya kita bawa rokok aja. Ngerokok bang, eh bang tau ga sih bang itu si cewe-cewe itu emang disini banyak ya. Wah akhirnya mereka disitu antusias, kita nanya-nanya padahal dalem hati kita, kita uda dapet ni. Trus asal bisa ini

(51)

juga sih jaga gesture jaga mimik.

P : Nah itu yang susah ya..akting ya..bisa akting gitu. 018 T : He eh, jago berkilah, terus jago meyakinkan orang.

P : Oke, terus aa ada kriteria tersendiri ga buat pilih narasumber?

019 T : Kalo tuntutan program ada. Harus yang cantik ya, seger dilihat. Tapi kalo dilapangan sendiri yang paling penting adalah orang yang cerewet dan blak-blakan. Ga peduli toh gambarnya juga di blur.

P : Terus Mas, apa yang dilakuin jika ga berhasil menembus narasumber? Pernah ga sampe ga nembus?

T : Di program ini?

P : He eh.

020 T : Selama ini belum pernah.

P : Oh belum pernah? Informan

mengelengkan kepala

P : Yang bener Mas? Hebat banget, aku pikir ada gitu, kan ini bukan hal yang gampang ya. Terus kalo misalkan ketahuan atau ngaknya pernah ga? 020 T : Ngak.

P : Dan belum pernah ketahuan? 020 T : Belum pernah.

(52)

P : Tapi yang hampir ada?

Informan tertawa setelah menjawab

020 T : Oya yang hampir-hampir ada. Yang hampir-hampir itu menurut kita kali ya, tapi kalo menurut dia mungkin dia sebenernya ga curiga tapi menurut kita kan buset deh ini hampir ketahuan. Kayak jam apa, jam kamera yang jatuh terus diperbaikinnya sama si psk nya juga. Terus pernah dibilang nanya-nanya mulu kayak wartawan aja, dalam hati gue emang gue wartawan hahaha.

P : Hahaha iya bener-bener.

020 T : Ada kebocoran informasi dari fixer atau informan yang katanya orang Trans TV program Sexophone mau dateng kesini minta wawancara sama satu orang PL pemandu lagu. Akhirnya kita dateng kesana eksekusi seeet, pas ketika selesai liputan baru nyampe hotel jam empat subuh bangun jam delapan apa jam enam, tiba-tiba dia ada telepon lagi dimana nih gitu kan, buruan keluar dari kota ini karena rumah apa rumah saya didatengin sama si pemilik karaoke. Jadi ketahuan bukan dari kitanya tapi dari informasi yang dari informan itu. Akhirnya kita lari dari kota itu, emang pas kebetulan kita juga mau on the way ke Bandung waktu itu. Kita pergi keluar dari kota itu, dateng ke Bandung. Pokoknya semua liputan yang uda ada di tempat karaokenya dia ga boleh tayang katanya, kalo ngak bisa perang katanya gitu kan. Itu uda lebih ke masalah manusiawi ya hati nurani ya. Akhirnya kita ngalah walaupun uda keluar

(53)

berapa ya tujuh juta kalo ga salah untuk satu malam itu, tapi sama sekali ga ada yang bisa ditayangin gitu kan. Tapi kita ambil suaranya, gambarnya pake yang lain.

P : Nah kalo untuk pemilihan lokasi, kayak untuk Chantal sama Zoya Mas ada kriteria tertentu ga buat milih lokasi buat mereka?

Informan minum

air sebelum

menjawab

027 T : (sambil minum) Ada lah. Satu, yang luas bisa nampung semua kru dan peralatan shooting. Yang kedua, harus punya desain interior yang eye catching. Yang ketiga, kooperatif si pemilik tempatnya. Dah itu aja.

P : Nah pas pra produksi ini biasanya ada rapat atau meeting gitu ga? Bersama dengan kru atau atasan-atasan.

015 T : Pra produksi? Ada.

P : Biasanya rapatnya itu ngebicarain tentang apa?

015 T : Bicarain tentang tema, tentang kerjaan kita seperti apa, dan pasti proses kreatifnya seperti apa.

P : Biasanya yang mimpin itu siapa Mas yang mimpin rapatnya?

015 T : Biasanya dilontarkan oleh si reporter jadi semacam persentasi dulu. Bahwa gua punya tema ini nih, saya kasihin draft atau rencana rundown dibagiin ke semua anggota rapat. Aku bagiin dibaca dulu, aku persentasi, gimana ada Masukan atau gimana.

P : Oh berati ntar dijalanin atau ngak itu kesepakaatan bersama lah ya?

(54)

P : Nah biasanya ada riset nggak sih sebelum tapping dan liputan?

Informan tertawa setelah menjawab

026 T : Tergantung, kalau misalkan lokasi itu dekat kita riset dulu riset lapangan, kayak waktu yang episode gigolo itu kita riset tapi tetep aja dasar bandel-bandel ketika riset langsung ambil gambar aja. Hahaha.

P : Oh jadi hari itu juga?

026 T : Hari itu juga. Walaupun sebenernya kita belum siap, tapi itu apa yang kita dapatkan hari ini belum tentu kita dapetin besok. Terus sekecil apapun itu moment kalo bisa terdokumentasikanlah gitu yah. Dan akhirnya bener terpakai semua dari awal sampai akhir

P : Nah kalo yang buat naskah itu siapa?

T : Aku juga.

P : Naskahnya apa aja nih?

049 T : Voice over dan tapping Chantal dan bikin draft pertanyaan buat Zoya.

P : Nah kalo misalnya buat naskah gitu, ada strategi tertentu nggak sih Mas? Bahasanya kah, atau panjang pendeknya? Kaya gitu-gitu.

049 T : Ada yah. Kalo teknis kalo bahasaku selalu pengen ngegunain bahasa yang gak biasa. Justru kalau misalkan bisa gitu sebenernya kan kalau misalkan di news itu gunakan bahasa yang mudah di cerna tidak bertele-tele dan hindari kalimat majemuk bertingkat. Kalo yang selama ini yang aku kerjain selalu menggunakan bahasa-bahasa yang justu orang kadang-kadang mikir apa sih ini. Karna aku melihat juga siapa sih target

(55)

audiens kita. Terus kadang-kadang aku ngeliat film-film kalo nggak dokumenter-dokumenter orang. Nah ini strategi aku juga nih aku sering perhatiin naskah-naskahnya liputan-liputan di tv-tv luar, channel-channel luar kayak national geography kan nggak ngerti bahasanya tapi keren. Langsung aku aplikasiin pokoknya kalo bisa tuh sering pake bahasa kiasan, bahasa orang yang harus mikir dua kali tapi sebenernya jelas. Sebenernya simpel gitu, cuma kata-katanya aja. Terus sama alurnya itu kita bisa main bolak-balik, nggak subjek objek predikat gitu terus nggak kalimat aktif. Tapi justru aku lebih banyak mainin kalimat pasif, justru mainin disitu. Kalo tulis naskah aku tuh nggak bisa diburu-buru harus tenang kadang-kadang malem.

P : Nah itu berapa lama biasanya Mas?

049 T : 3 hari untuk satu naskah. Jadi strategi menulis naskah kalo bisa gaya bahasa struktur kalimat aktif itu diminimalisisr menjadi kalimat pasif, terus kalo alur itu mah sudah terbentuk dari awalnya kan.

P : Terus ada ya ternyata rundown buat program? Ada proses pembuatannya, rundown disni Masksudnya apa?

028 T : Rundown itu kayak susunan acara, kalo di produksi namanya itu kayak skenario lah.

P : Nah, ada pembuatan time table ga Mas?

(56)

menjawab sambil menghentakan botol minum ke meja

pada diluar kepala. Terus apa ya dan conditioning juga, kadang-kadang dilapangan kalo kita sesuaiin sama time table juga yah tiba-tiba ujan ga jadi deh. Hari ini liputan ini ini jam sekian sekian, nanti materi yang kita ambil ini ini ini ambil gambarnya seperti ini, itu tetep uda ada dibuat.

P : Terus kalo buat proses penentuan budget Mas? Masalah budget itu biasanya gimana sih? Budget program untuk setiap episode gitu.

030 T : Nah itu uda ada bagiannya Masing-Masing ya. Ee UPM unit production manager yang mengurus perencanaan budget. Perencanaan budget itu biasanya dilontarkan oleh Produser karena Produser yang lebih paham tentang biaya apa aja yang dibutuhin, biaya untuk produksi sekian, biaya untuk tapping sekian, biaya untuk bayar host sekian, aa biaya untuk pembelian-pembelian alat sekian. Nah budget itu dirinci terkalkulasi disampein ke UPM. UPM langsung ke BMA baru uangnya dikeluarin itu pun dengan persetujuan atau tidak dengan persetujuan, karena kadang yang kita ajukan 50 juta ternyata yang disetujui 40 juta. Ya kita harus siap dengan kondisi 40 juta dengan meminimalisir biaya.

UPM adalah Unit

Production Manager

yang mengurus

perencanaan budget

sebuah program. UPM

adalah pihak yang

bertanggung jawab untuk memegang uang program dan membuat laporan

keuangan untuk

dipertanggung jawabkan kepada BMA

BMA adalah Budget

Management Accounting

(57)

atas keuangan sebuah program.

P : Nah terus proses penentuan jumlah dan siapa-siapa aja SDM atau kru nya itu gimana Mas? Ada list nya gitu ya?

021 T : Ada itu, ya itu Produser sama Asprodnya yang menentukan.

P : Kalo penentuan jumlah dan jenis alat itu gimana Mas? Good request ya namanya?

022 T : Iya ada, nah itu pasti konfirmasi ke tim liputan, tim liputan butuh apa aja. Misalnya aku besok mau ada pengambilan di kolam renang, otomatis butuh kamera underwater kayak gitu.

P : Hmm, biasanya kalo masalah-masalah ijin gitu Mas itu suka ada sih yang harus diurus dulu ijin untuk ini ijin untuk itu?

T : Masalah perijinan?

P : Iya Mas.

031 T : Kalo investigasi liputan ga ada karena diem-diem. Kalo tapping-tapping itu butuh perijinan karena kita melibatkan space atau lokasi.

P : Terus apa aja kendala atau hambatan di tahap persiapan pra produksi ini Mas?

032 T : Ada kendala jadwal tayang atau deadline. Harus segera tayang tapi kita belum punya tema. Terus kadang-kadang mau berangkat duitnya belum ada. Terus pas mau liputan A pas H min satu atau H min dua

(58)

tiba-tiba sama atasan disuruh change tema. Terus, kalo kendala itu sih yang kayak kru partner kita sakit harus ganti kru lah. Terus mobil tiba-tiba ga ada pernah, malah sering.

P : Nah selama tahap ini aa ada strategi-strategi khusus ga sih buat merampungkan tahap pra produksi ini? Maksudya supaya tahap ini berjalan baik.

033 T : Harus banyak ngobrol, terus sebenernya tu harus serba ideal ya. Banyak ngobrol sehingga kalo misalkan ada banyak diskusi jadi bisa nentuin solusinya bareng-bareng. Terus kalo bisa apa yang dimungkinkan akan terjadi ketika produksi sudah dipikirkan di pra produksi jadi kita bisa antisipasi, misalnya kalo narsum ga ada harus gimana, oh ternyata disekitar sana ada lagi tempat lainnya, itu sudah harus dipikirin.

P : Peran Mas Tom di tahap pra produksi ini sebagai seorang reporter tu apa aja Mas?

034 T : Untuk persiapan liputan dan liputan. Kalo yang tapping biasanya siapin naskah tapping. Pokoknya kalo di kita ini reporter merangkap jadi UPM iya megang duit, jadi PR iya, terus jadi pegang naskah iya, kadang-kadang jadi director juga iya, kadang-kadang-kadang-kadang megang gambar.

P : Udah, terus sekarang masuk tahap produksi Mas. Apa aja yang dipersiapin dan dilakuin selama tahap produksi Mas?

(59)

seoraang reporter itu ganda, multi ganda malah. Kita bisa manajemen budget sampe pulang duit itu cukup, mulai dari beli bensin, nyewa hotel, aa bayar uang saku anak-anak, bayar narasumber seperti ini, makan seperti ini, itu tugas reporter juga di produksi. Terus disisi konten, seorang reporter biasanya sangat berperan dalam penentuan timeline liputan. Timeline liputan ini seperti yang kamu bilang tadi time table. Hari ini kita ngapain aja, terus kita kemana aja, terus apa yang akan kita bahas. Itu dari hari pertama sampe hari terakhir reporter yang buat. Terus reporter itu yang biasanya sebagai ujung tombak di liputan, orang jadi penengah antara tim lainnya dengan narasumber. Terus kita yang menjadi saksi mata dari sebuah fenomena, kita nembus ke germo ini nembus ke germo itu, kita nembus ke pelaku ini pelaku itu, si reporter jadi ujung tombaknya karena informasi yang didapetin semua sama reporter itu yang akan menjadi bekal buatan naskah nanti. Ketika reporternya ga turun total ya kurang.

Produksinya kita ngatur kan dari awal kita shooting konfirmasi ke semua pihak, selalu terbuka kalo gak kita konfirmasi ke pihak-pihak yang sekiranya menunjang materi liputan kita. Misalkan kan tertutup nih kita ga mungkin disana ada pesta ga ini ga mungkin, kita nanya ke siapa gitu pak kalo disana biasanya tempat yang nongkrong yang asik dimana pak ya? Banyak cewe-cewe geulisnya cantiknya ga? Disitulah kita menggali

(60)

informasi sampe ke yang deal dan segala macem sampe pembayaran narasumber, itu reporter semua.

P : Kalo proses pengambilan gambar untuk liputan itu gimana Mas? 035

046

T : Kalo liputan biasanya pake kamera salah satunya kamera jam tangan yang aku pake, temen didalem mobil pake handycam, di mobil sendiri pake kamera Go Pro di supir. Proses perekaman gaMbar itu uda dimulai sejak awal sampe di lokasi, perjalanan menuju lokasi atau mencari target, pas chit chat atau transaksi dengan target, pas uda show atau mainnya dengan cewe-cewe. Kan kita itu menguak sebuah fenomena penelusuran gitu, jadi dari awal sampe akhir, dari awal di mobil kita kadang-kadang uda ngerekam, lagi saat nyari kita uda ngerekam, pokoknya pengungkapan fenomena investigasi ya harus total dari awal Masuk ke tempat itu ga bisa langsung putus ini akhirnya kayak gimana, harus berakhir terus sampe tujuan akhir mereka itu apa uang misalkan, ya sampe kita serahin uangnya selesai. Kadang-kadang pas kita chit chat dia tu susah banget ngomongnya kayak gimana, kita sodorin uang sodorin uang. Biasanya kamu dibayar berapa, kita tanya gitu. Kayak di episode sex in the course, kalo ga salah si pelacurnya ga mau bilang pengennya langsung maen aja padahal aku ga pengen maen, aku pengen wawancara kan. Ngapain sih nanya-nanya kayak wartawan aja, trus aku langsung bilang ee ngeles aja ya aku sebelum maen biasanya pengen

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 252 dan Pasal 253 KUHD : Prinsip indemnity yang menjadi dasar penggantian kerugian dari penanggung kepada tertanggung adalah sebesar kerugian yang sesungguhnya diderita

Dalam penelitian ini, t test akan digunakan untuk menguji apakah publikasi laporan laba rugi yaitu dengan variabel laba bersih dalam Laporan Laba Rugi (sebelum

Terdapat dua tingkat pemberdayaan yang digunakan dalam praktek penghidupan yaitu: 1) Pemberdayaan personal; yang mengacu pada peningkatan kepercayaan diri dan

Prinsip konservatisme dianggap dapat bermanfaat karena dapat digunakan untuk memprediksikan laba dan kondisi keuangan perusahaan pada masa yang akan datang, karena dengan

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu

Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk menambah data ilmiah yang valid mengenai aktivitas sitotoksik rumput nutiara pada aplikasi kombinasi dengan 5-FU

6 BPI Terwujudnya pengembangan pendidikan pasca sarjana dan spesialis bidang kedokteran komunitas yang dibutuhkan Indonesia dengan kualitas yang tinggi. 7 Pendirian program

bimbingan dan konseling kepada para santri di asrama yang berhubungan kepada sikap santri dalam menjalani tugas yang telah ditetapkan oleh Pondok Pesantren ketika