BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran merupakan proses fisiologi yang menyertai kehidupan hampir setiap wanita. Walaupun proses fisiologis, tetapi pada umumnya menakutkan, karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang mengancam jiwa. Nyeri persalinan sendiri sebenarnya adalah nyeri akibat kontraksi miometrium disertai mekanisme perubahan fisiologi dan biokimia. Disamping itu faktor psikologis, emosi dan motivasi juga mempengaruhi timbulnya persalinan (Yanti, 2009). Pasien yang bersalin selalu menginginkan terbebas dari nyeri akibat his, hal yang perlu ditekankan pada pasien adalah bahwa tanpa adanya rasa nyeri maka persalinan tidak mengalami kemajuan, karena salah satu tanda persalinan adalah adanya his yang akan menimbulkan rasa sakit (Sulistyowati, 2010).
Faktor-faktor yang menyebabkan rasa nyeri pada persalinan secara psikologis yaitu panik, ketakutan dan secara fisiologi pembukaan dan penipisan serviks, hipoksia (kekurangan oksigen) pada otot rahim, segmen bawah rahim tegang, otot rahim yang tegang, penegangan serviks (mulut rahim), ligamen uterus meregang (Regina, 2011). Hambatan fisik dan psikologis pada ibu saat persalinan juga dapat menambah rasa sakit. Saat yang paling melelahkan, berat, dan kebanyakan ibu mulai merasakan sakit atau nyeri adalah kala I fase aktif, dalam fase ini kebanyakan ibu merasakan sakit yang hebat karena kegiatan rahim mulai lebih aktif. Pada fase ini kontraksi semakin lama, semakin kuat, dan semakin sering (Danuatmadja, 2004). Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat walaupun demikian pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan
tetapi menjadi suatu masalah yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian (Suheimi, 2008).
Menurut World Health Organization (WHO) AKI dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 586.000 jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Survei Demografi Kesehatan Indoesia (SDKI) tahun 2008 AKI Indonesia sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup. Target MDGs pada tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2008 sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 117,02/100.000 kelahiran hidup. AKI tertinggi di Brebes sebanyak 17 ibu hamil, kemudian Pemalang sebanyak 13 ibu hamil dan di Grobogan menempati urutan ke 3 dari seluruh angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 dimana angka kematian ibu sebanyak 10 ibu hamil (Dinkes, 2010). Upaya-upaya untuk menanggulangi nyeri pada persalinan telah dilakukan berbagai cara nonfarmakologi. metode nonfarmakologi antara lain distraksi, biofeed back, hipnosis-diri, mengurangi persepsi nyeri, serta stimulasi kutaneus (masase, mandi air hangat, kompres panas atau dingin, dan stimulasi saraf elektrik transkutan). Pengendalian nyeri nonfarmakologi lebih murah, simpel, efektif, dan tanpa efek yang merugikan, metode ini juga dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan karena ibu dapat mengontrol perasaannya dan kekuatannya (Arifin, 2008).
Persalinan dengan metode hipnosis dalam kehamilan dan persalinan disebut
hypnobirthing. Hypnobirthing harus berfokus untuk menghilangkan sindrom ketakutan,
ketegangan, nyeri (fear-tension-paint-syndrome), bersemangat dan siap menyongsong persalinan yang normal alami dalam keadaan sadar dan terjaga, serta bebas dari rasa takut dan nyeri yang ditimbulkanya. Hal tersebut dimungkinkan terjadi karena hipnosis yang digunakan lebih menekan pada penaman sugesti saat otak telah berada dalam kondisi rileks, jadi lebih pada penanaman mindset ibu bahwa persalinan adalah bukan peristiwa
bukan menyakitkan (Harianto, 2010).
Dari hasil penelitian terdahulu Siti Marfuah (2010), menunjukan jumlah prosetase 30 responden yang diberi hypnoterapi nyeri berat 40%, nyeri sedang 53,3% nyeri ringan 6,7% sedangkan tidak diberi hypnoterapi nyeri berat 66,7% nyeri sedang 30% nyeri ringan 3,3% (Marfuah, 2010).
Didukung oleh penelitian Melyana,dkk tahun 2009, yang menyatakan responden yang diberi hypnobrithing nyeri berat 7%, nyeri sedang 27% nyeri ringan 66% sedangkan tidak diberi hypnobrithing nyeri berat 70% , nyeri sedang 30%.(Melyana, 2009)
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa ibu dalam proses persalinan akan mengalami rasa nyeri. Salah satu tindakan untuk mengatasinya adalah melakukan hipnosis dalam kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh hipnosis terhadap intesitas nyeri kala I persalinan normal pada ibu multipara BPM M dan N Grobogan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah adalah “Apakah ada
pengaruh hipnosis terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal ibu multipara di BPM M dan N Grobogan”.
C. Tujuan Umum dan khusus
1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh intensitas nyeri kala I pada persalinan normal ibu multipara yang diberi hipnosis dengan yang tidak diberi hipnosis di BPM M dan N Grobogan.
2. Tujuan Khusus
a. Mendiskripsikan tingkat nyeri persalinan kala I ibu multipara b. Menganalisis pengaruh hipnosis terhadap nyeri kala I ibu multipara
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis a. Dinas Kesehatan
Sebagai salah satu masukan dibidang pengetahuan dan riset ilmu kebidanan khususnya penerapan hipnosis dalam praktek kebidanan
b. Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang penelitian serta menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menempuh pendidikan.
c. Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan bagi masyarakat mengenai pengaruh hipnosis terhadap intensitas nyeri pada persalinan normal ibu multipara.
d. Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan, agar dapat merencanakan kegiatan pendidikan dalam konteks asuhan kebidanan secara menyeluruh, khususnya mengenai hipnosis sehingga lulusan Prodi Diploma III kebidanan diharapkan mampu memberikan kontribusinya dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat, terutama intensitas nyeri kala I pada persalinan normal ibu multipara yang diberi hipnosis dengan yang tidak diberi hipnosi
E. Keaslian penelitian Tabel 1.1 Keaslian penelitian
No Judul, Nama Tahun Sasaran Variabel yang diteliti Motede Hasil
1 Perbedaan Intensitas variabel terikat Eksperimenal jumlah populasi 60 Intensitas Nyeri Intensitas nyeri Rancangan responden yang di Nyeri kala 1 diukur variabel bebas Posttest only beri hypnoterapi Persalinan pada ibu Hypnoterapi group deign nyeri berat 40% Normal Primipara Sampel pada nyeri sedang 53,3% Pada Ibu umur peneliti nyeri ringan 6,7 % Primipara 20-35 porposive sedangkan tidak Yang diberi tahun sampling diberi hypnoterapi
Hypnoterapi kala 1 nyeri berat 66,7%
Di BPS Yohana fase laten nyeri sedang 30%
Dan BPS nyeri ringan 3,3%
Sumarni Tahun dari uji stastik
2010 p<0,05 nilai p 0,028
Siti Marfu’ah maka ada Perbedaan
intensitas Nyeri kala 1 Persalinan normal Pada ibu primipara Yang diberi Hypnoterapi
2. Pengaruh Intensitas variabel terikat Eksperimental jumlah populasi 30 Metode nyeri intensitas nyeri rancangan responden yang di Hypnobrthing diukur variabel bebas Posttest only beri hipnobrithing Terhadap pada ibu Hypnobrithing group design. nyeri berat 7%, Intensitas primi sampel pada nyeri sedang 27% Nyeri gravida peneliti nyeri ringan 66% Persalinan umur 20-35 popusive sedangkan tidak Normal tahun sampling diberi hipnobrithing
Di BPS pada nyeri berat 70%
Semarang kala 1 nyeri sedang 30%
Tahun fase aktif dari uji stastik
2009 p<0,05 nilai p 0.01
Melyana maka ada pengaruh
N.W. S.siT. hipnobrithing
M Kes, terhadap intensitas
Irmawati nyeri persalinan
Penelitian berjudul “Pengaruh hipnosis terhadap intensitas nyeri kala I persalinan normal pada ibu multipara”. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah ibu bersalin multipara, pada penelitian terdahulu sampel yang dipakai adalah ibu bersalin primipara.
Pada penelitian menggunakan skala nominal dan skala ordinal. Dengan metode rancangan penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan crossectional. Teknik sampel pada penelitian menggunakan porpusive sampling rancangan posttes only control group design dalam penelitian sebelum menggunakan metode yang berbeda yaitu Hipnoterapi,
hipnobrithing dan peneliti sekarang menggunakan hipnosis. Responden yang diteliti pada
penelitian sebelumnya ada 60 dimana 30 akan diberikan perlakuan dan 30 tidak diberikan perlakuan, penelitian ini menggunakan responden 30 dimana 15 akan diberikan perlakuan dan 15 tidak diberikan perlakuan.