• Tidak ada hasil yang ditemukan

Major zones of life in a marine ecosystem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Major zones of life in a marine ecosystem"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Major zones of life in

a marine ecosystem

Nekton Bahari

Kelompok organisme yang memiliki

kemampuan untuk bergerak secara

mandiri di lautan sehingga bisa

melawan arus laut dan pergerakan

air laut lain yang disebabkan oleh

angin

Diperkirakan ada > 30.000 spesies

hewan nektonik di lautan

Komposisi Nekton Bahari

Dibagi 2 berdasarkan keberadaan tulang

belakang: Invertebrata ◦Filum Artropoda ◦Filum Mollusca Vertebrata ◦Kelas Agnatha ◦Kelas Chondrichtyes ◦Kelas Osteichthyes ◦Kelas Reptilia ◦Kelas Aves ◦Kelas Mammalia PISCES TETRAPODA

(2)

Adaptasi Nekton Bahari

Cumi-cumi mengganti cairan dalam rongga

tubuhnya dengan ion kimia yang lebih ringan berat jenisnya (amonium-NH3), sehingga

densitasnya lebih kecil dibandingkan dengan air laut dan daya apung netral (buoyancy) bisa tercapai

Nautilus memiliki sejumlah septa transvers (septa yang memisahkan ruang kosong dalam cangkang)sebagai tempat pertukaran gas, yang bertujuan untuk mencapai buoyancy

Beberapa nekton invertebrata bisa mencapai

ukuran yang sangat besar, terutama yang hidup di perairan laut dalam

Nekton Invertebrata

Filum Arthropoda

◦Kelas Crustacea  Beberapa jenis udang

Filum Mollusca

◦Kelas Cephalopoda

 Cumi-cumi, Gurita, Nautilus, Sephia

Nekton Invertebrata

Contoh Kelas Crustacea:

Nekton Invertebrata

(3)

Nekton Vertebrata

Dari > 20.000 spesies ikan yang ada

di dunia, 58% hidup/berasosiasi di

laut

Sistematika taksonomi:

◦Filum : Chordata Kelas: Agnatha Chondricthyes Osteichthyes

Kelas: Agnatha

 Karakteristik utama:

◦ Tidak memiliki rahang (jawless) dan bentuk tubuhnya memanjang seperti belut/ular

◦ Terbagi menjadi dua kelompok

 Lampreys

Terdapat di perairan tawar dan laut

Termasuk parasit, karena mampu menempel dan membuat lubang di tubuh ikan lain (inang) kemudian menghisap darah inangnya hingga ikan tersebut sekarat/mati

 Hagfishes

Hanya ditemukan di laut, terutama kedalaman > 100m

Bersifat scavanger (pemakan bangkai ikan/biota laut lain yang sudah mati)

Mampu memproduksi lendir di seluruh bagian tubuhnya sehingga sulit untuk dipegang

Hermafrodit

Kelas: Agnatha

Contoh Lampreys

Contoh Hagfishes

Kelas: Chondrichthyes

Terdiri dari 500 spesies (300 spesies ikan

pari dan 200 spesies ikan hiu)

Rangka tubuh tersusun oleh tulang rawan

(cartilagenous)

Tidak memiliki gelembung renang

(bladderless)

Memiliki mulut yang terletak di tubuh

bagian bawah, sehingga tidak bisa melihat mangsa yang dilahapnya

Memiliki kulit yang keras, karena bertipe

(4)

Kelas: Chondrichthyes

Contoh:

Kelas: Chondrichthyes

Contoh:

Kelas: Osteichthyes (Teleostei)

Terdiri atas 20.000 spesies (termasuk

ikan air tawar)

Rangka tubuhnya tersusun oleh tulang

keras (teleost)

Bentuk tubuhnya sangat bervariasi Umumnya memiliki gelembung renang

(swim bladder) sebagai mekanisme utama untuk mempertahankan daya apung netral (buoyancy)

Kelas: Osteichthyes (Teleostei)

(5)

Distribusi Vertikal Nekton Bahari

Secara vertikal/kedalaman laut,

nekton bahari, teritama ikan,

dipisahkan menjadi tiga kelompok

Nekton Epipelagis

Nekton Mesopelagis

Nekton Batipelagis

( Pembahasan pada Biologi Laut Dalam)

Nekton Epipelagis

 Nekton yang terdapat di wilayah epipelagis (0-200

m)

 Karakteristik umum:

◦Perenang yang efektif

◦Mampu mendeteksi mangsa dan bernavigasi/migrasi

◦Memiliki pewarnaan kriptik (countershading), yaitu permukaan dorsal berwarna gelap dan ventral berwarna terang; keculi ikan-ikan yang ada di terumbu karang

Nekton Epipelagis

Contoh:

Nekton Mesopelagis

Nekton yang ada di wilayah

mesopelagis (200-700/1.000 m)

Karakteristik umum:

◦Umumnya berukuran < 15cm ◦Memiliki gigi/rahang yang termodifikasi ◦Bermulut besar

◦Memiliki mata yang besar dan peka terhadap cahaya

(6)

Nekton Mesopelagis

Contoh:

Aristostomias

Opistoproctus

Argyropelecus

Adaptasi Umum Nekton Bahari

Buoyancy (daya apung netral)

 Adaptasi terpenting hewan nektonik adalah tetap berada di kolom air (tidak tenggelam) dan bisa menyusuri kolom perairan dengan kecepatan tertentu

Gelembung renang (swim bladder) komponen pada ikan yang sangat penting untuk buoyancy. Struktur ini mengisi 5-10% dari volume ikan dan melalui pengaturan komposisi gas yang ada di dalamnya, ikan dapat merubah keadaan buoyancy-nya terhadap kedalaman

 Untuk ikan-ikan yang tidak memiliki gelembung renang, buoyancy diperoleh dengan mekanisme hidrodinamis saat bergerak aktif. Hal ini ditunjukkan dengan bentuk khusus di bagian sirip pektoral atau flipper yang mempu mengurangi hambatan permukaan, dan adanya

heterocercal fin (contoh: ikan hiu, sturgeon dan makarel)

 Mekanisme lain adalah dengan memiliki sejumlah lipid (lemak) dalam tubuh, karena lipid cenderung lebih ringan masa jenisnya dibandingkan air laut. Lipid bisa didepositkan di tiap bagian tubuh seperti otot, organ, dalam dan rongga tubuh

Adaptations -Fish are very highly evolved

Adaptations

Shape – nekton are

generally streamlined so that they can move through water, which is a viscous liquid.

(7)

Adaptations

Buoyancy – Density increases with depth

Fish generally exist in an

area where their density is equal to that of the water

Aquatic organisms

require fewer supporting structures as water supports their weight to an extent eg algae and weed

Beached whales often break ribs

Seaweed looks different here than in water

Adaptations

Excretion and osmoregulation help animals deal with the high salinity of the ocean

Osmosis is the movement of liquid across a membrane (semi permeable) due to a difference in ionic concentration Osmoregulation allows the fish to maintain an osmotic

balance and survive in the saline environment

Adaptations

Doesn’t Drink Does Drink

Adaptations

Buoyancy – nekton have to fight against the constant threat of sinking

Many animals swim continuously, but this requires energy

Others use an in built buoyancy device called a swim bladder

Some sharks gulp air at the

surface

Jellyfish have a parachute

(8)

When Swim Bladders get Diseased!!

http://www.youtube.com/watch?v=IRSPbPlF2vY

Adaptasi Umum Nekton Bahari

Buoyancy (daya apung netral)

Contoh Gelembung renang (swim bladder)

Contoh Heterocercal fin

Locomotion (Daya Penggerak)

Daya pendorong

◦Gerakan mengombak dari tubuh

(Mooray eel dan Agnathan fishes)

◦Gerakan mengombak dari sirip

(Mola mola dan Stingrays (pari)

◦Gerakan sirip caudal lunate

(Ikan perenang cepat  Hiu)

Locomotion (Daya Penggerak)

Pengurangan Hambatan Permukaan

◦ Hambatan friksional

Hambatan yang sebanding dengan luas melintang objek yang bersentuhan dengan air

◦ Turbulensi

Terjadi saat lapisan aliran yang halus dari suatu cairan pada permukaan tubuh air terganggu dan terlempar sebagai pusaran yang menambah hambatan bagi obyek yang akan melewatinya

 Seluruh hambatan permukaan ini diatasi dengan bentuk tubuh fusiform (seperti tetes air atau cerutu, agak tumpul di bagian depan dan mengecil sampai pangkal ekor)

(9)

Food and Feeding

Tidak selektif terhadap makanan ◦Ikan selalu bergerak (mobile)  tidak selektif

terhadap makanan

Selektifitas terhadap makanan

◦Ikan yang memiliki spesialisasi dalam makanan karena kurang aktif dalam bergerak (territorial fishes). Ex: butterflyfishes)

Pemangsaan aktif (active predation) ◦Cara makan paling umum, dengan menjelajahi

perairan untuk mencari mangsa, kemudian mengejarnya hingga tertangkap

Food and Feeding

Tipe cara makan yang lain:

◦Filter/plankton feeder:

Hiu paus/cucut geger lintang (Rhincodon typus, famili Rhincodontidae)

Ikan Sardin (Sardinella)

◦Scavanger/pemakan bangkai:

Hagfishes (Agnatha)

Ikan Gobi (famili Gobiidae)

Blennies (famili Blennidae)

Senses (Penginderaan)

Pendengaran sangat penting dalam upaya pencarian

mangsa atau menghindarkan diri dari serangan predator

Hampir seluruh jenis ikan memliki deretan kanal

berpori yang terletak di sepanjang permukaan sisi tubuhnya (gurat sisi/lateral line)

◦ Fungsi Gurat sisi:

Mempertahankan keseimbangan dan menerima suara

Pendeteksian, membantu predator dalam mendeteksi mangsa ataupun sebaliknya

Menjaga keteraturan jarak antar ikan saat melakukan schooling

Senses (Penginderaan)

(10)

Defense & Camouflage

(Pertahanan diri dan Penyamaran)

Pertahanan diri:

Burst speed: kemampuan berenang secara

cepat dengan tiba- tiba, untuk dapat masuk kedaerah perlindungan. Bagi ikan di wilayah pesisir

Schooling: berenang secara

berkelompok dalam jumlah individu yang besar.

Umumnya diwilayah epipelagis

Defense & Camouflage

(Pertahanan diri dan Penyamaran)

Kamuflase/Penyamaran:

Pewarnaan yang tidak jelas atau menyatu

dengan ingkungan sekitarnya

 Ex.: pewarnaan kriptik untuk sejumlah besar jenis ikan epipelagis, Sepia (ikan sotong)

Perubahan bentuk tubuh  mengejutkan

predator, atau menyamar menjadi mangsa yang tidak disukai predator

 Ex.: Gurita

Defense & Camouflage

(Pertahanan diri dan Penyamaran)

Contoh Schooling

Reproduksi

 Sebagian besar jenis ikan bersifat dioecious

(kelamin jantan dan betina terpisah dalam individu yang berbeda)

 Ikan hermafrodit, hanya bisa memproduksi satu

jenis sel kelamin dalam satu musim pemijahan; kemudian sel kelamin berbeda akan diproduksi pada musim berikutnya

 Umumnya ikan berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar), namun ikan hiu bersifat ovovivipar; karena ikan betina “mengerami” telur di dalam tubuhnya, hingga tiba saatnya menetas dan siap keluar dari tubuh induknya sebagai individu

(11)

Reproduksi

 Pari menyimpan telur-telurnya dalam kapsul yang dilepas ke

perairan, dan larvanya akan berkembang di dalam kapsul yang meayang bebas di perairan hingga menetas menjadi juvenil

 Sebagian besar ikan teleostei, memijahkan jutaan telur planktonik ke perairan da larva mengalami perkembangan di laut terbuka

Setelah Syngnathidae (kuda laut) betina memproduksi telur dalam tubuhnya, teur-telur itu akan dipindahkan ke brood pouch yang dimiliki kuda laut jantan. Selama tiga bulan, kuda laut jantan akan membesarkan telur-telur tersebut hingga menetas dan beberapa diantaranya akhirnya mati karena terjadi infeksi pada kantungnya selama proses pengeraman

Reproduksi

Contoh Reproduksi Syngnathidae (kuda laut)

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian ini dijelaskan mengenai implementasi data yang telah dikumpulkan dan telah dirancang sedemikian rupa dan proses implementasi atau pengujian data ke aplikasi

Berdasarkan hasil pada Tabel 4, hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada lampiran19 tabel model summary diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,987 menunjukkan

adalah perdarahan yang terjadi pada waktu-waktu diantara periode menstruasi, atau perdarahan uterus yang irregular tapi sering, dan jumlahnya bervariasi,

Dusun Mojo dan Wediutah adalah dua dusun di Desa Ngeposari yang akan dirintis sebagai embrio pembentukan Desa Wisata Berbasis Potensi Alam dan Budaya

Jika kondisi perusahaan diketahui memiliki laba yang cukup besar dan akan dikenakan tarif pajak tinggi, untuk efisiensi beban pajaknya sebaiknya perusahaan membelanjakan sebagian

Hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan etos kerja pada karyawan non medis RS

Craig Groeschel claims to be weird and he encourages his readers to be weird as well. Why? Because normal just isn't that great. In his book, Weird, Groeschel compares the norm for

Fungsi kunci yaitu untuk mengubah elemen diluar diagonal utama menjadi elemen Fungsi kunci yaitu untuk mengubah elemen diluar diagonal utama menjadi elemen