• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, setidaknya terdapat 3 (tiga) fungsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, setidaknya terdapat 3 (tiga) fungsi"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, setidaknya terdapat 3 (tiga) fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah dalam fungsi pelayanan publik, yaitu fungsi pelayanan masyarakat (public service function), fungsi pembangunan (development function) dan fungsi perlindungan (protection function). Fungsi pelayanan masyarakat berkaitan erat dengan pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan salah satunya adalah pelayanan perizinan.

Pada era pemerintahan yang sekarang, pelayanan perizinan terhadap

masyarakat mendapatkan prioritas pelaksanaannya, hal ini dibuktikan dengan adanya

Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu. Pelayanan perizinan kepada masyarakat merupakan sebuah

bentuk pelayanan secara langsung (direct service) sehingga kinerja pelayanan

perizinan mendapatkan penilaian langsung dari masyarakat mengenai kinerja

pemerintah. Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan yang efektif dapat

memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan kemakmuran

ekonomi, kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan

lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam kepercayaan

pada pemerintahan dan administrasi publik. Untuk itu, pelaksanaan kegiatan pelayanan

perizinan memerlukan perencanaan yang kuat sehingga dapat tercapai tingkat

kepuasan masyarakat yang diharapkan. Tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi

secara langsung dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap

(2)

2

pemerintah sehingga kebijakan-kebijakan pemerintah bisa mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat.

Dalam kaitannya dengan pelayanan perizinan serta bertitik tolak dari pentingnya standart pelayanan perizinan kepada masyarakat maka perencanaan kegiatan pelayanan perizinan harus dilaksanakan dengan penuh perhitungan dan secara cermat sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga dapat tercapai pelayan perizinan yang nyaman, cepat, tepat dan pasti.

Sejalan dengan harapan-harapan pelayanan publik di atas, maka pada tanggal 6 Nopember 2014 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Tuban mulai efektif difungsikan untuk menggantikan peran dan fungsi Unit Pelayanan Terpadu (UPT). Hal ini sesuai Peraturan Bupati Tuban Nomor 39 Tahun 2014 tentang Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban dan Peraturan Bupati Tuban Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pendelegasian Wewenang Penandatanganan Perizinan kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban. Adanya kelembagaan perizinan yang sudah terbentuk, secara terstruktur dan komprehensif akan mengimplementasikan kegiatan pelayanan sesuai dengan Rencana Strategis BPPT Kabupaten Tuban serta agar dapat mewujudkan pelayan perizinan yang cepat, tepat dan pasti.

Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban, disusunlah Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016. Laporan ini memuat

hasil pengukuran sasaran strategis organisasi dan program/ kegiatan melalui indikator

kinerja (parameter) yang telah ditetapkan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Mengingat

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Tuban mulai efektif difungsikan

pada tanggal 6 Nopember 2014.

(3)

3 1.2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Maksud penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPPT Kabupaten Tuban adalah sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam implementasi kebijakan serta program dan kegiatan pelayanan perizinan pada BPPT Kabupaten Tuban.

b. Tujuan

- Tersedianya dokumen LAKIP BPPT Kabupaten Tuban

- Memberikan informasi tentang capaian kinerja BPPT Kabupaten Tuban Tahun Anggaran 2016

- Bahan evaluasi kinerja BPPT Kabupaten Tuban demi implementasi kebijakan yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang

- Menyatakan tingkat keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaan tugas, sehingga tugas-tugas dapat dilaksanakan lebih efektif, efisien dan responsif terhadap lingkungan

- Dorongan terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk tercapainya pemerintah yang baik dan terpercaya

1.3. Gambaran Umum Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban

Dasar hukum terbentuknya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)

Kabupaten Tuban adalah Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 12 Tahun 2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Kabupaten Tuban. Untuk selanjutnya

penjabaran tentang tugas pokok dan fungsi BPPT Kabupaten Tuban ada dalam

Peraturan Bupati Tuban Nomor 39 Tahun 2014 sedangkan untuk pendelegasian

wewenang kepada BPPT Kabupaten Tuban berdasarkan pada Peraturan Bupati Tuban

Nomor 41 Tahun 2014.

(4)

4

BPPT Kabupaten Tuban merupakan lembaga yang menggantikan peran dan fungsi dari Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kabupaten Tuban. Sebelumnya UPT Kabupaten Tuban hanya berfungsi sebagai unsur pelaksana teknis dan koordinasi pelayanan perizinan yang menghimpun setiap perizinan yang masuk untuk kemudian diproses dan didistribusikan kepada SKPD teknis yang membidangi. Melalui sistem ini, maka UPT Kabupaten Tuban tidak memiliki kewenangan untuk menandatangani Surat Keputusan Perizinan yang telah diterbitkan. Adanya BPPT Kabupaten Tuban tugas pokok dan fungsinya lbih ditingkatkan dan memiliki kewenangan dalam pelaksanaan pelayanan perizinan.

1.3.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BPPT Kabupaten Tuban merupakan unsur pendukung tugas Bupati, dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagaimana tersebut dalam Peraturan Bupati Tuban Nomor 39 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban.

Dalam Peraturan Bupati ini juga memuat tentang tugas dari BPPT Kabupaten Tuban, yaitu melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perizinan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perizinan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perizinan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perizinan;

d. Penyelenggaraan urusan administrasi umum, kepegawaian, keuangan serta

program dan pelaporan;

(5)

5

e. Perumusan kebijakan pengelolaan dan pengamanan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab badan;

f. Pembinaan terhadap Tim Teknis dan kelompok jabatan fungsional; dan

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun uraian fungsi BPPT Kabupaten Tuban sebagaimaa tersebut di atas dapat dijabarkan dalam tugas dan fungsi bidang-bidang sebagai berikut:

A. Bagian Tata Usaha

(1) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, serta penyusunan program dan laporan

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagiamana dimaksud, Kepala Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan administrasi umum dan urusan rumah tangga;

b. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Badan;

c. Penyelenggaraan urusan pembangunan, pemeliharaan dan pengamanan bangunan serta fasilitas kantor;

d. Pelaksanaan tugas-tugas keprotokolan;

e. Pelaksanaan tugas-tugas yang menyangkut hukum dan kehumasan;

f. Pengelolaan administrasi kepegawaian;

g. Penyelenggaraan administrasi keuangan;

h. Pelaksanaan penyusunan program dan laporan;

(6)

6

i. Pelaksanaan penyusun Rencana Strategis (Renstra), Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintahan (AKIP) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instalasi Pemerintah ( LAKIP);

j. Pelaksanaan laporan/pertanggung jawaban Kepada Kepala Badan; dan k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

B. Bidang Pelayanan Perizinan Umum dan Usaha

(1) Bidang Pelayanan Perizinan Umum dan Usaha mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi dengan perangkat daerah dalam menyusun program, petunjuk teknis dan melaksanakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pelaporan serta pelayanan administrasi dibidang pelayanan perizinan umum dan usaha.

(2) Dalam melaksakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan Perizinan Umum dan Usaha menyelengarakan fungsi:

a. Menyusun rencana dan program kerja dibidang pelayanan perizinan umum dan usaha;

b. Perumusan dan penyusunan program, petunjuk teknis bidang pelayanan perizinan umum dan usaha;

c. Menyiapkan blangko-blangko isian yang harus diisi oleh pemohon;

d. Penerimaan permohonan perizinan, mengecek kelengkapan administrasi dan persyaratan teknis sesuai aturan yang berlaku;

e. Pengkoordinasian kegiatan pelayanan perizinan dengan Dinas/Instansi terkait;

f. Penetapan biaya atas penerbitan perizinan dan / atau dokumen lainnya

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

(7)

7

g. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bidang pelanyanan perizinan umum dan usaha;

h. Pelaksanaan pemeliharaan dan pengaman barang milik daerah yang menjadi tanggungjawab bidang pelayanan perizinan umum dan usaha;

i. Pelaksanaan laporan/ pertanggungjawaban kepada Kepala Badan; dan j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

C. Bidang Pelayanan Perizinan Penggunaan Tanah dan Bangunan

(1) Bidang Pelayanan Perizinan Penggunaan Tanah dan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi dengan perangkat daerah dalam penyusunan program petunjuk teknis dan melaksakan pembinaan, pengawasan, pengendalian, pelaporan serta pelayanan administrasi di bidang pelayanan perizinan penggunaan tanah dan bangunan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan Perizinan Penggunaan Tanah dan Bangunan menyelenggarakan fungsi:

a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelayanan perizinan penggunaan tanah dan bangunan;

b. Perumusan dan penyusunan program, petunjuk teknis bidang pelayanan perizinan penggunaan tanah dan bangunan;

c. Menyiapkan blangko-blangko isian yang harus diisi oleh pemohon;

d. Penerimaan permohonan perizinan, mengecek kelengkapan administrasi dan persyaratan teknis sesuai aturan yang berlaku;

e. Pengkoordinasian kegiatan pelayanan perizinan dengan Dinas / Instansi

terkait;

(8)

8

f. Penetapan biaya atas penerbitan perizinan dan / atau dokumen lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

g. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bidang pelayanan perizinan penggunaan tanah dan bangunan;

h. Pelaksanaan pemeliharaan dan pengamanan barang milik daerah yang menjadi tanggungjawab Bidang Pelayanan Perizinan Penggunaan Tanah dan Bangunan;

i. Pelaksanaan laporan / pertanggungjawaban kepada Kepala Badan; dan j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

D. Bidang Pelayanan Informasi, Pengaduan dan Pengendalian

(1) Bidang Pelayanan Informasi, Pengaduan dan Pengendalian mempunyai tugas memberikan informasi dan evaluasi serta menindaklanjuti pengaduan dari masyarakat yang terkait dengan pelayanan perizinan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pelayanan Informasi, Pengaduan dan Pengendalian menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan dan penyusunan rencana, program serta petunjuk teknis bidang pelayanan informasi, pengaduan dan pengendalian;

b. Perumusan dan penyusunan sistem dan prosedur dibidang pelayanan informasi, pengaduan dan pengendalian;

c. Melaksanakan pengendalian dan pemantauan dalam rangka perbaikan proses pelayanan perizinan;

d. Mengkoordinasikan pengelolaan data pelaporan dan pengaduan;

(9)

9

e. Memberikan tanggapan dan / atau penjelasan terhadap pengaduan pelayanan perizinan dari masyarakat;

f. Memberikan saran pertimbangan kepada atasan;

g. Pelaksanaan laporan / pertanggungjawaban kepada Kepala Badan; dan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Struktur Organisasi BPPT Kabupaten Tuban secara jelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.1

Struktur Organisasi BPPT Kabupaten Tuban

1.3.2. Sumber Daya SKPD

Sumber daya yang dimiliki BPPT Kabupaten Tuban dalam menjalankan tugas dan fungsinya meliputi Sumber Daya Manusia,Sarana dan Prasarana Peunjang

KEPALA BPPT

KABAG TATA USAHA

BIDANG

PELAYANAN PERIZINAN UMUM DAN USAHA

KASUBBAG PROGRAM &

PELAPORAN KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KASUBBAG KEUANGAN KASUBBAG

UMUM &

KEPEGAWAIAN

BIDANG PELAYANAN INFORMASI, PENGADUAN DAN PENGENDALIAN BIDANG

PELAYANAN PERIZINAN TANAH DAN BANGUNAN

TIM TEKNIS TIM TEKNIS TIM TEKNIS

(10)

10

Operasional(Aset/Modal) serta Pendapatan Asli Daerah (PAD). Secara rinci sumber dayatersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

A. Sumber Daya Manusia

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, faktor utama yang dibutuhkan adalah Sumber Daya Manusia yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas demi mewujudkan pelaksanaan pelayanan perijinan prima. Sumber Daya Manusia yang ada seyogyanya dimanfaatkan secara efisien dan efektif sehingga kebutuhan akan sumber daya ini tidak melebihi kapasitas yang ada.

BPPT Kabupaten Tuban pada Tahun 2016 memiliki jumlah pegawai sebanyak 20 orang orang PNS. Adapun susunan kepegawaian BPPT Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut:

a. Susunan Pegawai Berdasarkan Golongan:

- Golongan IV : 4 orang - Golongan III : 10 orang - Golongan II : 6 orang

b. Susunan Pegawai Berdasarkan Tingkat Kepegawaian:

- S3 : - orang

- S2 : 4 orang

- S1 : 4 orang

- D III : 2 orang

- SMA : 10 orang

- SMP : - orang

- SD : - orang

c. Susunan Pegawai Berdasarkan Eselon:

- Eselon II b : 1 orang

(11)

11 - Eselon III a : 1 orang - Eselon III b : 3 orang - Eselon IV a : 3 orang - Non Eselon/Staf : 12 orang

d. Susunan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin:

- Laki-Laki : 12 orang - Perempuan : 8 orang B. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

- Gedung : 2 lantai

- Kendaraan Dinas Roda 4 : 2 unit - Kendaraan Dinas Roda 2 : 10 unit

1.3.3. Kewenangan Penandatanganan Perizinan Oleh BPPT Kabupaten Tuban Dalam Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penandatanganan Perizinan Kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban, jenis perizinan yang dilimpahkan kepada BPPT Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut:

A. Bidang Pelayanan Perizinan Umum dan Usaha, meliputi:

1) Bidang Perekonomian dan Pariwisata a. Izin Usaha Industri (IUI)

b. Izin Usaha Perdagangan (SIUP) c. Tanda Daftar Gudang (TDG) d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) e. Izin Pemasangan Reklame

f. Izin Pemasangan Reklame Non Komesial

g. Izin Usaha Pendirian Hotel (IUPH)

(12)

12 h. Izin Usaha Rumah Makan (IURM)

 Izin cafe

 Jasa Boga

 Restauran

 Kedai Minuman

i. Izin Usaha Rekreasi Hiburan Umum (RHU)

 Pertunjukan Hiburan Insidentil

 Usaha Salon

 Gelanggang Permainan dan Ketangkasan Video Games

 Taman Rekreasi

 Gelanggang Renang/Pemandian Alam

 Kolam Pancing

 Bioskop

 Pusat Kesehatan (Health Center)

 Rumah Musik

 Hiburan Malam/Karaoke

 Usaha Penyelenggaraan Perjalanan Wisata 2) Bidang Pekerjaan Umum

a. Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) 3) Bidang Kesehatan

a. Izin Penyelenggaraan Klinik

b. Izin Penyelenggaraan Klinik Kecantikan Estetika c. Izin Laboratorium Klinik Pratama

d. Izin Optikal

e. Izin Apotik

(13)

13 4) Bidang Perhubungan

a. Izin Operasional Menara Telekomunikasi 5) Bidang Perikanan dan Kelautan

a. Izin Usaha Perikanan (Izin Usaha Pembudidayaan Ikan) 6) Bidang Pertanian

a. Izin Usaha Penggilingan Padi, Huller dan Penyosohan Beras (IUPP) b. Izin Jagal/Pengedar Daging (SIJ)

7) Bidang Penanaman Modal

a. Izin Prinsip Penanaman Modal

B. Bidang Pelayanan Perizinan Penggunaan Tanah dan Bangunan, meliputi:

1) Bidang Pekerjaan Umum

a. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 2) Bidang Lingkungan Hidup

a. Izin Gangguan (HO) 3) Izin Pemanfaatan Tanah

Izin Pemanfaatan Tanah , untuk luasan di bawah 1 (satu) hektar kegiatan non

pertanian dan luasan di bawah 25 (dua puluh lima) hektar untuk kegiatan pertanian.

(14)

14 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

Renstra SKPD merupakan dokumen perencanaan strategis lima tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Satuan Kerja dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai kewenangan satuan kerja masing-masing.

Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan perizinan pada Tahun 2014, BPPT Kabupaten Tuban senantiasa mengacu pada Visi dan Misi BPPT Kabupaten Tuban yang tertuang dalam Rencana Strategis, sebagai berikut.

2.1.1. Visi

Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang.

Berdasarkan makna tersebut dan sesuai dengan Visi Pemerintah Kabupaten Tuban Tahun 2011-2016, maka visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban adalah:

“Terwujudnya pelayanan perizinan terpadu yang cepat, tepat dan pasti”.

Penjelasan Visi :

Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban mengandung 4 (empat) kata kunci yakni:

Pelayanan terpadu : melakukan pelayanan perizinan secara terpadu sesuai dengan

harapan dan kebutuhan masyarakat maupun penanam modal, yang secara sadar dan

patuh pada suatu standar dan etika profesi dan meyakini bahwa keberadaannya lebih

(15)

15

kepada upaya penciptaan proses tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) guna mendukung pencapaian visi dan misi Kabupaten Tuban.

Pelayanan Cepat : kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan, target waktu penyelesain pelayanan perizinan yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan.

Pelayanan Tepat : melakukan prosedur pelayanan perizinan berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku

Pelayanan Pasti : kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan serta kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

2.1.2. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi, maka misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban 2011 – 2016 adalah sebagai berikut :

- Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perizinan

- Mewujudkan Sistem Pelayanan Perizinan yang Efektif dan Efisien - Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas SDM Aparatur

- Meningkatkan Promosi dan Peluang Investasi

- Mengendalikan dan Mengevaluasi Pelaksanaan Perizinan 2.1.3. Tujuan

a. Tujuan yang akan dicapai oleh misi Pertama “Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Perizinan” adalah tercapainya fungsi pelayanan prima kepada masyarakat sehingga

(16)

16

fungsi pemerintah sebagai pelayan publik dapat dilaksanakan dengan baik berdasarkan indeks kepuasan masyarakat.

b. Tujuan yang akan dicapai oleh misi Kedua “Meningkatkan Sistem Pelayanan Perizinan yang Efektif dan Efisien adalah mengembangkan sistem dan prosedur Pelayanan yang cepat, jelas, akurat dan transparan. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka kinerja aparatur Badan Pelayanan Perizinan Terpadu akan meningkakan kompetensinya agar lebih profesional dalam memberikan pelayanan yang didukung oleh sistem informasi pelayanan Perizinan yang mudah diakses pemohon. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk tercapainya pelayanan Perizinan yang cepat, akurat, dan transparan melalui :

 Mengembangkan Sistem Pelayanan Perizinan berbasis Teknologi

 Meningkatkan kinerja aparatur

c. Tujuan yang akan dicapai pada misi Ketiga “Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur” adalah peningkatan kompetensi aparatur dalam melaksanakan pelayanan perizinan secara optimal

d. Tujuan yang akan dicapai oleh misi Keempat “Meningkatkan Promosi dan Peluang Investasi” adalah terwujudnya peluang investasi dan produk unggulan daerah guna meningkatkan minat calon investor dari dalam dan luar negeri.

e. Tujuan yang akan dicapai pada misi Kelima “Mengendalikan dan Mengevaluasi Pelaksanaan Perizinan” adalah terkendalinya dan terbinanya pelaksanaan perizinan melalui peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan para stakeholder di bidang perizinan daerah.

2.1.4. Strategi

a. Meningkatkan pelayanan perizinan melalui penerapan dan pengembangan sistem

pelayanan perizinan terpadu berbasis teknologi informasi.

(17)

17

b. Meningkatkan alokasi anggaran sebagai pendukung utama pelaksanaan pelayanan perizinan yang berkesinambungan.

c. Meningkatkan sarana dan prasarana secara lengkap dan terpadu demi mendukung fungsi pelayanan.

d. Meningkatkan kualitas aparatur dalam pelayanan dengan penguasaan di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta ilmu administrasi.

e. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi antar SKPD demi mendapatkan kesepahaman tentang wewenang dan mekanisme perizinan.

2.1.5. Program

Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mewujudkan sasaran dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan tujuan dan strategi yang telah ditetapkan, maka program-program yang akan dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut :

 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor

4. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 5. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

6. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 7. Penyediaan Alat Tulis Kantor

8. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

9. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

10. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

11. Penyediaan Makanan dan Minuman

(18)

18

12. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

13. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran

 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman Kantor 6. Revitalisasi Ruang Pelayanan Perizinan

 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 2. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu

3. Peningkatan Kesegaran Jasmanin Aparatur Pemerintah Daerah

 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran

3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran 4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 1. Penyelenggaraan Pameran Investasi

 Program Peningkatan Kualitas Perizinan 1. Sosialisasi Perizinan

2. Penyebaran Informasi Pelayanan Perizinan

3. Koordinasi Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Terpadu

(19)

19

4. Pengawasan dan Pemantauan Pelaksanaan Perizinan Bidang IMB dan HO 5. Bimbingan Teknis Tenaga Pengelola Perizinan

6. Peningkatan SDM Aparatur Pengelola Perizinan 7. Sistem Informasi Manajemen Perizinan

2.2. PERJANJIAN KINERJA

Untuk mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Tuban maka setiap SKPD wajib menandatangani sebuah Perjanjian Kinerja SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Tuban. Perjanjian Kinerja berisi tentang urusan serta program-program dalam RPJMD yang menjadi kewajiban kinerja bagi setiap SKPD.

BPPT Kabupaten Tuban yang baru melaksanakan anggaran Tahun 2014 pada

akhir tahun anggaran belum memiliki Perjanjian Kinerja secara khusus. Sehingga dalam

LAKIP ini penetapan kinerja yang dilaksanakan mengacu pada RPJMD Kabupaten

Tuban yaitu sebagai berikut:

(20)

20 Tabel 2.1

Indikator Kinerja BPPT Kabupaten Tuban Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tuban

No Uraian Indikator Kinerja Target Tahun 2016

Capaian

Tahun 2016 + / (-) Keterangan

1 2 3 4 5 6

A. ASPEK PELAYANAN UMUM

1. PENANAMAN MODAL a. Jumlah investor berskala

nasional (PMA/PMDN) 6 36 30

b. Jumlah investor berskala nasional (PMA/PMDN) (milyar)

9.183 1.226 (7.957)

2. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI

KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN

B. FOKUS IKLIM BERINVESTASI

a. Lama proses perizinan 5,23 3,8 (1,43)

b. Nilai IKM 81 82,5 1,5

(21)

21 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

Dalam rangka menumbuhkan tata pemerintahan yang baik, dibutuhkan transparansi dalam setiap kegiatan pemerintahan. Untuk melaksanakan tranparansi dalam sistem pemerintahan tersebut, pemerintah harus menjamin adanya akuntabilitas dalam setiap pelaksanaan kegiatan.

Pertanggungjawaban pemerintah melalui LAKIP secara teknis diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian hasil dari pengukuran ini dapat dijadikan bahan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis.

Evaluasi kegiatan pelayanan perizinan pada BPPT Kabupaten Tuban pada Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016

NO INDIKATOR KINERJA Target

Tahun 2016

Capaian Tahun

2016 + / (-)

1 2 3 4 5

1 PENANAMAN MODAL

a Jumlah Investor Berskala Nasional (PMA/PMDN) 6 36 3

Jumlah Investor Berskala Nasional (PMA/PMDN) (milyar)

9.183 1.226 (7.957)

1 FOKUS IKLIM BERINVESTASI

a Lama Proses Perizinan 5,23 3,8 (0,9)

b Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 82,5

Sumber: BPPT dan Bappeda Kabupaten Tuban, 2016

(22)

22 Tabel 3.2

Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014- 2016

NO INDIKATOR KINERJA Realisasi

Tahun 2014

Realisasi Tahun 2015

Realisasi Tahun 2016

1 2 3 4 5

1 PENANAMAN MODAL

a Jumlah Investor Berskala Nasional (PMA/PMDN)

21 9 34

Jumlah Investor Berskala Nasional (PMA/PMDN) (milyar)

25.750 61.139 1.194

1 FOKUS IKLIM BERINVESTASI

a Lama Proses Perizinan 7,25 4,3 3,8

b Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat - - 82,5

Sumber: BPPT dan Bappeda Kabupaten Tuban, 2014-2016 Tabel 3.3

Perbandingan Realisasi Kinerja

Tahun 2014-2016 dengan Target RPJMD 2011-2016

No INDIKATOR KINERJA Target Realisasi + / (-)

1 2 3 4 5

1 Jumlah Investor Berskala Nasional (PMA/PMDN)

- 2014 6 21 15

- 2015 6 9 3

- 2016 6 34 28

2 Jumlah Investor Berskala Nasional (PMA/PMDN) (milyar)

- 2014 9.153 25.750 16.597

- 2015 9.183 61.139 51.956

- 2016 9.183 1.194 (7.989)

3 Lama Proses Perizinan

- 2014 5,23 7,25 2,02

- 2015 5,23 4,3 (0,93)

- 2016 3,8 3,8 (1,43)

4 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat

- 2014 - - -

- 2015 - - -

- 2016 81 82,5 1,5

umber: BPPT dan Bappeda Kabupaten Tuban, 2014-2016

(23)

23 3.2. Prestasi

Tabel 3.4

Ringkasan Penghargaan/Prestasi Yang Diperoleh BPPT Kabupaten Tuban Tahun 2016

No Jenis Penghargaan Pemberi Penghargaan Tahun

1 2 3 4

1 - - -

(Sumber : BPPT Kabupaten Tuban, 2016)

3.3. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran APBD Tahun 2016 pada Alokasi Belanja Langsung BPPT

Kabupaten Tuban dari total anggaran sebesar Rp. 3.624.031.190,00 dapat terserap

sebesar Rp. 3.126.945.952,00 dengan persentase sebesar 86,28 %, Dengan rincian

pada tabel berikut ini:

(24)

24 Tabel 3.5

Realisasi Program pada APBD Kabupaten Tuban Aspek Pelayanan Umum Tahun 2014 -2016

No Program Anggaran

(Rp)

Realisasi

(Rp) % Capaian Target

Keluaran/Output

1 2 3 4 5 6

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

- 2016 596.820.000 526.980.573 83,10 1 Tahun

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

- 2016 465.000.000 401.055.268 86,25 1 Tahun

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

- 2016 26.575.000 19.265.000 72,49 1 Tahun

4 Program Peningkatan Pegembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

- 2016 31.000.000 28.381.750 91,55 1 Tahun

5 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

100.000.000 53.096.000 53,10 1 Tahun

6 Program Peningkatan Kualitas Perizinan

- 2016 963.000.000 784.685.370 81,48 1 Tahun

(Sumber : BPPT Kabupaten Tuban, 2016)

Belum optimalnya penyerapan anggaran pada alokasi belanja langsung

dikarenakan pengeluaran riil pada belanja rutin menyesuaikan dengan kebutuhan yang

ada.

(25)

25 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mengaplikasikan berbagai persoalan pembangunan sebagai wujud nyata tanggungjawab pemerintah dalam menghadapi berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan transparansi dan aktivitas pembangunan dalam upaya menciptakan Good Governance sesuai dengan tuntutan paradigma baru.

Pada era globalisasi seperti sekarang ini di mana teknologi informasi telah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat, BPPT Kabupaten Tuban belum dapat mengoptimalkan kemajuan teknologi dalam pemberian pelayanan perizinan kepada masyarakat secara.

Akan tetapi secara bertahap akan mewujudkan sisteminformasi manajemen perizinan sehingga masyarakat lebih mudah untuk mengakses pelayanan perizinan secara cepat melalui sistem online.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka beberapa hal yang perlu dilakukan dalam Perencanaan Program/Kegiatan di masa mendatang adalah sebagai berikut :

1) BPPT Kabupaten Tuban perlu dukungan anggaran dalam menyelenggarakan

sistem perizinan secara online sehingga mekanisme proses perizinan dapat

dicakup lebih mudah oleh masyarakat luas;

(26)

26

2) Untuk memudahkan koordinasi pelaksanaan pelayanan perizinan terpadu satu pintu, beberapa perizinan yang masih berada di SKPD lain perlu dilimpahkan ke Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Tuban ;

3) Mengoptimalkan kegiatan Sosialisasi dan Promosi pelayanan perijinan sehingga tepat sasaran, termasuk keikutsertaan dalam pameran promosi investasi dan pelayanan publik secara rutin, sehingga menarik minat investor baik dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Tuban ;

4) Demi memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, diperlukan penambahan sarana dan prasarana penunjang pelayanan perizinan antara lain Revitalisasi Ruang Pelayanan Perizinan;

5) Perlunya penambahan kuantitas dan kualitas SDM BPPT sesuai tupoksi dan evaluasi kelembagaan terutama penambahan Bidang Penanaman Modal maupun penambahan pejabat setingkat eselon IV pada masing-masing Bidang.

KEPALA BADAN

PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN TUBAN

TADJUDIN TEBYO, SH, MM.

Pembina Utama Muda

NIP. 19600827 198603 1 013

Referensi

Dokumen terkait

Sumber Daya Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena sumber daya manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

Hasil analisis menunjukkan di lokasi kajian terdapat 18 kelas penutupan lahan, yang terdiri dari; hutan lahan kering primer, hutan lahan kering sekunder, hutan rawa pasang

Untuk itu, agar mampu membangun preferensi merek yang kuat maka sebaiknya menjalin hubungan intensif dengan pelanggan misalnya dengan memiliki account pada jejaring

Gangguan perilaku tidur REM terjadi pada saat fase tidur REM dan sebagian besar (60%) bersifat idiopatik, sisanya kemungkinan disebabkan oleh gangguan sistem

Perlu pula digarisbawahi bahwa karena fokus disertasi ini adalah konstruksi patrilineal dalam hukum kewarisan Islam maka yang menjadi bagian dari perhatian disertasi ini

Prosedur pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah identifikasi bahan dan bakteri, sterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan, sterilisasi ruang, kontrol

Bagian sebelumnya memperlihatkan daftar aktivitas perusahaan dan biaya yang terkait serta aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah bagi perusahaan, untuk itu,

etika seseorang yang telah saya bantu atau ketika orang-orang yang mana saya menaruh harapan yang sangat besar terhadapnya, memperlakukan saya dengan semena-mena, saya akan