3.1. Model Analisis
Adapun model analisis dari penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk bagan, sebagai berikut:
Gambar 3.1. Model Analisis
Sumber: Hasil olahan penulis
Kesenjangan antara penerapan Norma Penghitungan Penghasilan
Neto yang diharapkan dengan yang sesungguhnya
Tingkat kesadaran wajib pajak
Tingkat kepatuhan wajib pajak
H1
H2
H3
Definisi Operasional Variabel
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Definisi Operasional
Kesenjangan penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang diharapkan dengan yang sesungguhnya (X)
Bagaimana Perbedaan antara penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang diharapkan dan yang sesungguhnya dialami oleh wajib pajak.
Kesenjangan ini diperoleh dari hasil pengurangan antara harapan Wajib Pajak tentang penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto dengan persepsi Wajib Pajak tentang penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto berdasarkan kenyataan sesungguhnya. Indikatornya adalah Kemudahan, Efisiensi, Keadilan dan Keakuratan.
Tingkat kesadaran wajib pajak (Y1)
Tinggi rendahnya tingkat kesadaran wajib pajak.
Indikatornya adalah Peraturan, Kesempatan, Kemampuan, Komunikasi, Kepentingan, Proses, dan Ideologi
Tingkat kepatuhan wajib pajak (Y2)
Tinggi rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak.
Indikatornya adalah Ketepatan waktu penyetoran, Ketepatan waktu pelaporan, dan Ketepatan penghitungan pajak penghasilan.
3.2. Skala Pengukuran
Skala Pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal dengan lima pilihan jawaban (skala Likert). Jawaban berkisar mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju, dengan skor jawaban 5 (Sangat Setuju), 4 (Setuju), 3 (Cukup Setuju), 2 (Tidak Setuju), 1 (Sangat Tidak Setuju). Untuk variabel X1 dan X2 jawaban sangat setuju pada indikator kemudahan berarti sangat mudah, jawaban sangat setuju pada indikator efisiensi berarti sangat efisien, jawaban sangat setuju pada indikator keadilan berarti sangat adil, dan untuk indikator keakuratan jawaban sangat setuju berarti sangat akurat.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu berupa hasil jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan. Sedangkan sumber data adalah data primer yang dikumpulkan atau diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner.
3.4. Instrumen dan Pengumpulan Data 3.4.1. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan pada kuesioner, yang terdiri dari 30 pertanyaan.
3.4.2. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menyebarkan kuesioner, yaitu dengan memberi sekumpulan pertanyaan kepada para responden secara tertulis yang disusun secara sistematis mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
3.5. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yang bergerak di bidang usaha perdagangan eceran yang menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto di kota Ambon.
3.6. Sampel dan Teknik Sampling
Sampel dalam penelitian ini adalah 50 Wajib Pajak orang pribadi yang bergerak di bidang usaha perdagangan eceran yang menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto di kota Ambon. Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah Simple random sampling.
3.7. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak pedagang eceran yang terdaftar di KPP Ambon.
3.8. Rancangan Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 30 pertanyaan:
1. Pertanyaan mengenai data responden, tercantum pada nomor 1-4.
2. Pertanyaan mengenai Penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang diharapkan tercantum pada Kelompok 1 nomor 1-8.
3. Pertanyaan mengenai Penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang sesungguhnya tercantum pada Kelompok 2 nomor 1-8.
4. Pertanyaan mengenai variabel (Y1), yaitu Tingkat Kesadaran Wajib Pajak tercantum pada Kelompok 3 nomor 1-7.
5. Pertanyaan mengenai variabel (Y2), yaitu Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak tercantum pada Kelompok 4 nomor 1-3.
3.9. Teknik Analisis Data 3.9.1. Uji Validitas Kuesioner
Suatu kuesioner dinyatakan valid (sah) jika pertanyaan di kuesioner tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan uji item (analisis butir) yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total dengan menggunakan uji statistik Pearson correlation. Setiap butir yang berkorelasi positif dikatakan valid (Santosa, 2005, 248-251).
3.9.2. Uji Reliabilitas Kuesioner
Suatu kuesioner dinyatakan Reliable (andal) jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji Reliabilitas dilakukan dengan One Shot dengan metode Cronbach Alpha, dimana suatu instrument dapat dikatakan reliable apabila memiliki koefisien keandalan atau Alpha lebih besar dari 0,60 (Santosa, 2005, 251).
3.10. Teknik analisis dan Pengujian Hipotesis 3.10.1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan uji asumsi klasik dengan tujuan untuk memperoleh model.regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik (Best Linear Unbiased Estimator). Adapun persyaratannya adalah:
1. Normalitas
Salah satu cara mengetahui kenormalitasan adalah plot porobabilitas normal.
Dengan plot ini, masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan pada distribusi normal. Normalitas terpenuhi apabila titik-titik (data) terkumpul disekitar garis lurus.
2. Heteroskedastisitas
Untuk memastikan bahwa hasil regresi linier tidak ada hubungan antara nilai residual dan dengan variabel bebas. Pengujian dilakukan dengan uji koefisien korelasi Spearman, yaitu dengan menghitung korelasi Spearman antara nilai residual dengan variabel bebas. Jika kofisien korelasi variabel bebas mendekati nol dengan nilai probabilitas lebih besar dari 5%, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Autokorelasi
Syarat dari uji autokorelasi adalah penyajian data berdasarkan pada urutan waktu tertentu, sehingga uji autokorelasi tidak bisa dilakukan karena data pada penelitian ini tidak mengandung unsur waktu (periode).
4. Multikolinearitas
Karena pada penelitian ini menggunakan analisa regresi linier sederhana dimana hanya memiliki satu variabel independen, maka tidak perlu melakukan uji multikolinearitas.
3.10.2. Teknik analisis dan Pengujian Hipotesis 1
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk menganalisis pengaruh signifikansi variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
Kesadaran Wajib Pajak (Y1) = f (Penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang diharapkan dan yang sesungguhnya)
Secara statistik persamaan regresi linier sederhana adalah
Ŷ1 = a + bX (3.1)
Dimana:
Ŷ1 = Tingkat Kesadaran Wajib Pajak a = konstanta
b = koefisien regresi
X = Kesenjangan Penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang diharapkan dan yang sesungguhnya.
Untuk menguji hipotesis 1 digunakan uji t, dengan tujuan untuk menentukan apakah variabel independen dalam model regresi linier sederhana mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
Bentuk uji hipotesis untuk uji t adalah:
Ho : β1 = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X terhadap variabel dependen Y)
Ho : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X terhadap variabel dependen Y).
2. Menentukan nilai kritis (ttabel) dengan menggunakan degree of freedom (df) adalah jumlah data-2 (n-2) dan tingkat signifikansi yang digunakan (a=5%).
Oleh karena pengujian yang dilakukan dengan dua sisi, maka tingkat signifikansi yang digunakan adalah a/2.
3. Menentukan nilai thitung
4. Mengambil keputusan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membandingkan thitung dengan ttabel:
Ho ditolak jika thitung < - ttabel atau thitung > ttabel (ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen).
Ho diterima jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel (tidak ada pengaruh antara variabel
b. Berdasarkan probabilitas:
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
3.10.3. Teknik analisis dan Pengujian Hipotesis 2
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk menganalisis pengaruh signifikansi variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
Kepatuhan Wajib Pajak (Y2) = f (Penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang diharapkan dan yang sesungguhnya)
Secara statistik persamaan regresi linier sederhana adalah
Ŷ2= a + bX (3.2)
Dimana:
Ŷ2 = Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak a = konstanta
b = koefisien regresi
X = Kesenjangan Penerapan Norma Penghitungan Penghasilan Neto yang diharapkan dan yang sesungguhnya.
Untuk menguji hipotesis 2 digunakan uji t, dengan tujuan untuk menentukan apakah variabel independen dalam model regresi linier sederhana mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis
Bentuk uji hipotesis untuk uji t adalah :
Ho : β1 = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X terhadap variabel dependen Y)
Ho : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X terhadap variabel dependen Y).
2. Menentukan nilai kritis (ttabel) dengan menggunakan degree of freedom (df)
Oleh karena pengujian yang dilakukan dengan dua sisi, maka tingkat signifikansi yang digunakan adalah a/2.
3. Menentukan nilai thitung
4. Mengambil keputusan, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Membandingkan thitung dengan ttabel:
Ho ditolak jika thitung < - ttabel atau thitung > ttabel (ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen).
Ho diterima jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel (tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen).
b. Berdasarkan probabilitas :
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
3.10.4. Teknik analisis dan Pengujian Hipotesis 3
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk menganalisis pengaruh signifikansi variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).
Kepatuhan Wajib Pajak (Y2) = f (Tingkat Kesadaran Wajib Pajak) Secara statistik persamaan regresi linier sederhana adalah
Y2 = a + bŶ1 (3.3)
Dimana:
Ŷ2 = Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak a = konstanta
b = koefisien regresi
Ŷ1 = Tingkat Kesadaran Wajib Pajak
Nilai Tingkat Kesadaran Wajib Pajak (Ŷ1) ini diperoleh dari hasil mensubtitusi nilai X pada persamaan 3.1 pada pengujian hipotesis 1.
Untuk menguji hipotesis 3 digunakan uji t, dengan tujuan untuk menentukan apakah variabel independen dalam model regresi linier sederhana mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun
1. Menentukan hipotesis
Bentuk uji hipotesis untuk uji t adalah :
Ho : β1 = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X terhadap variabel dependen Y)
Ho : β1 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen X terhadap variabel dependen Y).
2. Menentukan nilai kritis (ttabel) dengan menggunakan degree of freedom (df) adalah jumlah data-2 (n-2) dan tingkat signifikansi yang digunakan (a=5%).
Oleh karena pengujian yang dilakukan dengan dua sisi, maka tingkat signifikansi yang digunakan adalah a/2.
3. Menentukan nilai thitung
4. Mengambil keputusan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membandingkan thitung dengan ttabel:
Ho ditolak jika thitung < - ttabel atau thitung > ttabel (ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen).
Ho diterima jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel (tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen).
b. Berdasarkan probabilitas:
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima.