• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE PERANCANGAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PERANCANGAN

A. ORISINALITAS

1. ULASAN PRODUK SEJENIS

Dalam perancangan desain ini merupakan peluang dari pengembangan desain sejenis yang telah ada lebih dulu. Pengembangan dilakukan dari sisi estetika dan cara perwujudannya. Produk sejenis yang berkaitan dengan multifunction storage adalah "Move Shelving" yang dirancang oleh Rodolphe Castellani, dan "Folding Work Table" yang dirancang oleh Richard Ayers.

Move Shelving merupakan storage yang dirancang agar bisa diperlebar sesuai kebutuhan. Rak tersebut memiliki sumbu yang bisa berputar 180o sehingga salah satu sisinya dapat melebar secara horizontal. Sistem gerak horizontal kurang efektif jika digunakan di hunian dengan luas terbatas, karena membutuhkan luas ruang tambahan di salah satu sisi. Mekanisme yang digunakan pada storage ini yaitu sliding atau geser. Strukturnya menggunakan engsel yang dapat berputar di satu sumbu.

Gambar 2.1.Move Shelving (Sumber: temahome.com, 2017)

(2)

Kemudian,Folding Work Table, merupakan meja kerja tukang kayu yang dirancang agar lebih fleksibel sehingga mudah untuk dibawa kemanapun saat ingin digunakan. Meja ini memiliki mekanisme folding atau lipat sehingga lebarnya bisa diperkecil.Meja ini memiliki kemudahan saat penyimpanan karena tidak memerlukan ruang yang luas. Saat tidak digunakan, meja dapat dilipat menjadi kecil.

Gambar 2.2.Folding Work Table (Sumber: popularwoodworking.com, 2017)

Struktur pada meja ini menggunakan 2 jenis engsel yang memungkinkan meja dapat dilipat. Total yang dibutuhkan untuk membuat satu meja kerja ini yaitu 6 pasang engsel.

2. KEBUTUHAN AKTUAL LANDASAN PERANCANGAN

Desain multifunction storage ini merupakan bentuk pemecahan masalah teknis dalam menghadapi keterbatasan ruang pada hunian di wilayah perkotaan. Dalam perancangan multifunction storage yang bersifat fleksibel dan multifungsi diperlukan pemahaman mengenai komponen aksesoris furniture, jenis material, kebutuhan masyarakat pada hunian terbatas, serta orientasi pasar agar dapat menghasilkan produk yang inovatif dan berkualitas sehingga dapat unggul dalam menghadapi kompetitor sejenis.

(3)

Mayoritas masyarakat yang tinggal di rumah sewa maupun apartemen di wilayah perkotaan memiliki luas hunian yang sangat terbatas. Hal itu karena pengembangannya dilakukan di lokasi dengan luas tanah yang minim dan terbatas. (Arie Budiprakoso, 2013:2) Penggunaan furniture dapat mempengaruhi luas hunian yang dimiliki. Berikut contoh terbatasnya ruang pada hunian yang berada di wilayah perkotaan.

Gambar 2.3. Denah Apartemen (Sumber: sunterparkviewapartement)

Terbatasnya ruang pada hunian rumah maupun apartemen, akan menyebabkan kendala dalam pemilihan furniture yang tepat sesuai luasan ruang yang dimiliki.

(4)

Gambar 2.4. Denah Rumah Tipe 45 (Pesona Alam Residence) (Sumber: gambar-rumah.com)

Masalah keterbatasan ruang menimbulkan adanya kebutuhan masyarakat akan furniture fleksibel dan multifungsi sebagai upaya pemecahan masalah yang dihadapi.

B. KELOMPOK PENGGUNAAN PRODUK

Rak merupakan salah satu furniture yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk digunakan sebagai tempat penyimpanan. Multifunction storage merupakan produk yang diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan furniture yang dapat beradaptasi pada semua ruang, terutama masyarakat yang memiliki hunian dengan luas terbatas.

(5)

Secara geografis, segmentasi multifunction storage ini untuk digunakan di wilayah perkotaan. Hal tersebut karena, mayoritas masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan tidak selalu memiliki tempat tinggal yang berukuran luas. Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di rumah sewa maupun apartemen.

Secara demografi, multifunction storage ini dirancang untuk masyarakat yang berusia 20 hingga 30 tahun. Karena pada usia tersebut, seseorang mulai memasuki tahap dewasa dan mulai mandiri.

Kemudian secara psikografi, multifunction storage ini dirancang untuk masyarakat yang menyukai tren minimalis. Tren ini muncul sesuai dengan berkembangnya tren hunian minimalis di wilayah kota.

Storage ini dirancang untuk pria/wanita yang tinggal di wilayah pemukiman kota dengan luas hunian terbatas, dan juga masyarakat yang sudah bekerja. Hal tersebut karena mereka telah memiliki kesanggupan untuk membeli produk ini. Kemudian, sasaran segmentasi berdasarkan tingkatan ekonomi yaitu masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah.

C. TUJUAN DAN MANFAAT

1. TUJUAN PERANCANGAN

Perancangan storage ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan praktis masyarakat yang tinggal pada hunian dengan ruang terbatas. Masyarakat yang menghuni ruang terbatas membutuhkan furniture yang tidak berdiri sendiri karena besarnya ruang yang dimiliki tidak cukup besar untuk menampung segala macam furniture berukuran besar. Melalui perancangan ini, ditunjukkan bahwa konsep penggunaan furniture fleksibel dan multifungsi dibutuhkan untuk mencapai kepraktisan dalam menghemat ruang dan dapat beradaptasi di ruang terbatas.

(6)

2. MANFAAT PERANCANGAN

Bagi penulis:

- Menambah ilmu dan wawasan tentang pembuatan furniture

- Dapat memahami teknis dari mekanisme maupun material yang digunakan dalam pembuatan furniture.

Bagi umum:

- Untuk memberikan pengetahuan mengenai furniture praktis yang dapat menghemat ruang pada hunian yang terbatas.

- Dengan konsep furniture yang fleksibel dan multifungsi dapat memenuhi efisiensi dalam penggunaan ruang yang terbatas.

D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI

1. LOGIKA DASAR PERANCANGAN

Saat ini, hunian pada wilayah kota memiliki ukuran yang terbatas. Hal tersebut dikarenakan luas tanah di perkotaan yang kian hari semakin terbatas, sehingga ukuran bangunan pada hunian semakin kecil. Dengan luas hunian yang terbatas, berbanding terbalik dengan banyaknya furniture yang mengisi ruang pada hunian. Hal tersebut menyebabkan ruangan menjadi sempit karena banyaknya ruang yang diperlukan untuk tempat penyimpanan furniture.

Pada umumnya, furniture hanya memiliki fungsi tunggal dan memiliki ukuran yang besar. Furniture tersebut kemudian mengisi ruang pada hunian yang terbatas sehingga mengakibatkan semakin sempitnya hunian dan mengurangi tingkat kenyamanan. Penghuni memerlukan perubahan furniture yang tidak berdiri sendiri. Salah satu alternatifnya adalah penggunaan konsep multifungsi yang membuat furniture memiliki fungsi ganda dan praktis.

Permasalahan keterbatasan ruang juga bisa diatasi dengan adanya furniture fleksibel. Furniture yang bisa beradaptasi pada segala ruang dan dapat

(7)

dilipat jika tidak digunakan. Konsep multifungsi yang digunakan juga dapat menghemat penggunaan furniture lain.

Dengan adanya multifunction storage ini, permasalahan ruang terbatas bisa diatasi. Storage ini memiliki sistem vertikal, yaitu meninggi ke atas. Sistem tersebut membuat furniture tidak membutuhkan banyak ruang lantai untuk tempat penyimpanannya, karena hanya memanfaatkan ruang dinding. Fungsi ganda yang dimiliki storage akan memberi manfaat praktis dalam penggunaan furniture lain.

2. TEKNOLOGI YANG DIBUTUHKAN

Sebelum mulai proses produksi, rancangan storage ini membutuhkan blueprint gambar kerja untuk mengetahui ukuran dan detail dari keseluruhan produk. Saat proses produksi storage dibutuhkan keterampilan dan ketelitian agar bisa mendapatkan hasil yang rapi terlebih di bagian detail yang kecil. Berikut mesin yang diperlukan dalam proses produksi.

a. Meja gergaji

Gambar 2.5.Meja gergaji (Sumber: Maudy, 2017)

Meja gergaji atau dikenal juga sebagai mesin potong digunakan untuk mempermudah dalam pemotongan kayu agar lebih rata dan lurus.

(8)

3. MATERIAL YANG AKAN DIPERGUNAKAN

a. MATERIAL POKOK

Material pokok yang digunakan dalam pembuatan multifunction storage ini adalah engsel. Adanya engel pada storage ini memungkinkan produk dapat dilipat secara vertikal.

Terdapat beragam jenis engsel, yang dipilih untuk pembuatan produk ini adalah engsel kupu-kupu. Engsel tersebut dipilih karena lebih ekonomis. Jumlah pemakaian engsel untuk tiap modul storage sebanyak 7 pasang.

Gambar 2.6.Engsel kupu-kupu (Sumber: Maudy, 2017) b. MATERIAL DAN ALAT

Berikut keseluruhan material dalam pembuatan multifunction storage. Material

(9)

1. Paku tembak Untuk menyambungkan tiap potongan kayu 2. Sekrup Untuk memasangkan engsel di potongan kayu 3. Engsel Untuk menciptakan mekanisme lipat pada storage 4. Multipleks melamin 12mm Sebagai bahan utama dalam pembuatan storage

5. Deco Sheet Sebagai lapisan

finishing kayu agar terllihat lebih rapi dan

(10)

6. Lem Kuning Untuk merekatkan lapisan finishing

dengan kayu

7. Pilok Untuk merubah

warna engsel menjadi putih

agar berbaur dengan warna

storage

Tabel 2.1.Material multifunction storage (Sumber: Maudy, 2017)

Peralatan

No. Gambar Nama Keterangan

1. Obeng Untuk

mengencangkan sekrup pada

(11)

2. Mesin bor dan mata bor

Untuk membuat lubang pada kayu

3. Pisau ukir Untuk membuat

celah pada potongan kayu sehingga memberi

ruang bagi engsel untuk ditanam

4. Meteran Untuk mengukur

panjang dan lebar kayu sesuai pola

5. Penggaris Siku Untuk mengukur

saat membuat siku-siku pada

(12)

6. Meja gergaji Untuk memotong kayu sesuai pola yang telah diukur

Tabel 2.2.Peralatan produksi (Sumber: Maudy, 2017)

4. BIAYA PERANCANGAN DAN PRODUKSI

Berikut biaya produksi dari pembuatan multifunction storage, mulai dari material hingga biaya pembuatan storage. Dan juga biaya untuk perancangan display pameran.

No. Bahan Harga Satuan Kuantitas Jumlah

1. Multipleks Melamin 12mm

Rp 200.000 1 lembar (2.4x1.2 m)

Rp 200.000

2. Engsel dan sekrup Rp 8.100 21 pasang Rp 170.100

3. Lem kuning Rp 100.000 1 kaleng Rp 100.000

4. Deco sheet Rp 30.000 2 lembar Rp 60.000

5. Paku Rp 22.500 1 kg Rp 22.500

Jumlah Rp 552.600

Tabel 2.3.Biaya material pembuatan storage (Sumber: Maudy, 2017)

(13)

1. Pembuatan prototype storage Rp 300.000 1 Rp 300.000 2. Perbaikan error prototype storage Rp 300.000 1 Rp 300.000 Jumlah Rp 600.000

Tabel 2.4.Biaya produksi pembuatan storage (Sumber: Maudy, 2017)

No. Barang Harga Satuan Kuantitas Jumlah

1. Poster penjelasan produk Rp 7.000 5 Rp 35.000

2. Poster mood interior Rp 7.000 1 Rp 7.000

3. Styrofoam Rp 8.000 1 Rp 8.000

4. Sticker Rp 15.000 2 Rp 30.000

Jumlah Rp 80.000

Tabel 2.5.Biaya display pameran (Sumber: Maudy, 2017)

E. SKEMA PROSES KERJA

Dimulai dari permasalahan yang timbul di masyarakat pada wilayah perkotaan dan memiliki hunian dengan ruang terbatas. Besarnya ukuran furniture tidak seimbang dengan terbatasnya ruang yang dimiliki. Berdasarkan hal tersebut, muncul kebutuhan akan furniture fleksibel yang bisa beradaptasi di semua ruang besar maupun kecil. Maka dari itu dirancang produk multifunction storage. Rak dengan unsur gerak vertikal yang dapat meninggi ke atas sehingga tidak memerlukan banyak ruang di sisi kanan/kiri. Mekanisme yang digunakan pada storage ini yaitu folding modular. Saat storage tidak dipakai, ia bisa dilipat dan dapat difungsikan sebagai meja atau alas belajar.

(14)

Setelah selesai merancang storage dan pembuatan blueprint produknya, mulai pemilihan material yang tepat untuk diterapkan sesuai blueprint produk. Kemudian dimulai produksi trial error, untuk menguji kesesuaian engsel dan kekuatan storage saat diisi dengan berbagai beban. Saat pengujian, terjadi error di bagian peyangga sehingga fungsinya tidak bisa berjalan dengan baik. Akibatnya, storage tidak kokoh saat ditinggikan. Berdasarkan error tersebut, mulai dirancang kembali struktur yang tepat agar bisa menghilangkan error tersebut.

Terdapat 2 opsi untuk menghilangkan error. Pertama, mengubah ketebalan sisi kanan/kiri storage sehingga engsel dapat ditanam secara keseluruhan. Dengan begitu, penyangga bisa difungsikan dengan baik. Opsi kedua, membuat Nat atau celah pada sisi kanan/kiri penyangga. Opsi kedua ini memiliki resiko karena menjadikan storage tidak terlihat clean di bagian belakang. Pertimbangan waktu juga dilakukan saat pemilihan opsi sehingga terpilih opsi kedua untuk menghilangkan error. Setelah produk selesai diperbaiki dan telah diuji, maka storage siap untuk dipamerkan ke khalayak. Pembuatan display pun diperlukan untuk menarik perhatian khalayak.

(15)

Gambar 2.7.Skema proses kerja (Sumber: Maudy, 2017)

Gambar

Gambar 2.1.Move Shelving  (Sumber: temahome.com, 2017)
Gambar 2.2.Folding Work Table  (Sumber: popularwoodworking.com, 2017)
Gambar 2.3. Denah Apartemen  (Sumber: sunterparkviewapartement)
Gambar 2.4. Denah Rumah Tipe 45 (Pesona Alam Residence)  (Sumber: gambar-rumah.com)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini didapatkan bahwa tingkat ekonomi responden sebanyak 69 % masih kurang, tingkat pengetahuan responden 87 % baik, sikap responden 87 % baik, perilaku responden 85

Berdasarkan Guidelines for Management of Small Bowel Obstruction tahun 2008 ileus obstruksi total yang disebabkan adhesi pascaoperasi tidak selalu harus dioperasi namun

Kuda pejantan tidak perlu diberi pakan tambahan berupa telur karena kebutuhan nutrisinya sudah tercukupi dari konsentrat dan rumput yang diberikan, sedangkan kuda induk

Larangan berputus asa bagi orang yang berdosa serta tidak berlebihan termasuk bab aula (yang dilarang yang paling berat) dan pemahaman madzhab dari khitah. Kemudian Allah

Sehubungan dengan hal tersebut maka timbul permasalahan bagaimana prinsip dan alasan yang menjadi dasar bagi bank sebelum melakukan perikatan dengan asuransi, bagaimana

(5) Dalam rangka penyusunan Rencana Induk SPBE Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3), setiap Perangkat Daerah memberikan informasi kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi

Makalah ini bertujuan untuk memberikan deskripsi tentang uji coba skema asuransi usahatani padi sebagai salah satu upaya melindungi petani dari kerugian kerusakan usahatani dan

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi laba tersebut, faktor yang menurut penulis perlu membutuhkan perhatian adalah beban penyusutan sarana gerak, karena beban