i.;llllill;l
'::rilr!i
:ii:tir::
pffi$$H$}uffiffi
SEMI\TJAS
2OI4
fi
HASIT-H.ISil, PENEITITIAN
*
Diterbitkan
oleh:
Jalan Kambo.lit. Nornor I
lA
llerrpnsrr,
Telp. (0361) 227019. Far. (0J61)227019.Web. : httpl/rvww.u nnurs.ac.id.
E-nrril
: infai"a.iu n nrns.ar.idINNT, GNAND
B^EIJBEAGH
SENUR.BAI,I
27-28
EEBRUtrRr
2014ISBN
9
7
8-60
?-t8622-4-7
Diselengggarakan oleft
;
flrmr< Tlannr<rv lralrarir <rarianrs-Fonrm Layanan IPTEK Masyarakat
(Flipltlas)
Wilayah
Bali
"Ngayah'r
rit,t'l i,:,
Didukung
oleh:
8$i3ffit
.'|r:'
,f]"
-:.t.
-t:'r
l::;i:i'L
.r:.'ii.r,;:
.r:lill:li
..1,5:i I
.tit::.:::i
SEMINARNASIONAL
ISBN
978-602-
1,8622-4-7
HASIL-HASIL
PENELITIAN
SEBAGAI
AKTUALISASI PELAKSANAAN
TRI
DHARMA
PERGURUAN
TINGGI
DAFTAR
ISI
l^^l^-^.^
I
rara[tall
atematika dalam Pengajuan soal
matematika
ditinjau dari
gaya
kognitif
Anu Rahmawati
dan Dian
Novitct Rohmutitt
iiadap sikap
kewilausahraair
(sfudi
kasus mahasiswa
Universitas
Sumatera Utara)
Anvina
SuJ'ika,l)ictna Chutil,
dan Oding
lfiandi
g
berimplikasi
terhadap harga saham
padu
p".urahaan
sub
iektor
telekomunikasi
yang terdaftar
di
bursa
efek
indonesia periode 2009-201
I
Waltan
Aryu Puramarta
am
Proses
Pembelajaran
di
Sigma
Milinium
Komputer
Kabupaten Karangasem
I
Nvt-,mun
Atli
Susrct','rtr,,r,Ni
l?/o..VttnEmintltt
.\rtri, Dewtt
(iecle
Ettmbung
Erawun
mecahkan masalah matematika
ditinjau dari
kecerdasan
majemuk
sebagai upaya dasar menentukan strategi
pembelajaran
Diun Novita
Rohmalin dun
Ana
Ruhmuwati
rkesinambungan
Pada
Perkebunan
rakyat:
sfudi
kasus
perkebunan sawit rakyat
di
SumateraUtara
Disna Chulil
clctnR-iun-lri Bctru-t
@borative
strategic reading dalam
reatling
di
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Paruniita Dharntoyanti,
P. A.,
Ari
Wiryadi
'loni,
D'
A
mata
kuliali
ffi
usia yang datang ke pengobatan gratis
di
salah
satu
wilayah
pedesaan
di
Bali
I
Gede
Putu
Dartrta
SuYasa,
dkk.
esmen otentik- terhadaP Prestasi
bela]ar aljabar
linear I
mahasiswa program studi
pendidikan
matematika
Univers itas Mahasaraswati Denpasar tahun ajaran
20 13 I 20 |4
Kud
ek
Rahuyu
PusP a de **i
ffi
a pe.rs,haafi
dan
sw itc hing
hurr
d
SEMINAR
NASIONAL
rsBN
eT8-602-tB6zz-4-T
HASI
L-HASI L PENELITIAN
?t?ti? ll nu-ttAt !cncl ftFl Ilrcllla Alt -rtl Fttllrtllll rlErtFttrtlt^ll ?tll-al
JEDft\rrtt
,tn
IuALtJftlt
rElrln)ritlfrr{tv
Int Lrnrtnlvlr{
rEn\runurtlr
IItYuut
Komposisi
kimia
minyak atsiri
daun pandan
wangi
hasil re-ektraksi dengan
etanol
Ni
Macle
Wartini,
G.I'.
Ganda
Pulra,
tlun
Puttt
Timur
Ina
322-327
Formulasi
kef-rr
sari kecambah kacang
hijau
(vrgna
rudiatu)
dengan lama
fermentasi yang berbeda
Ridawati
l,
Alfred
Nobe
l,
Alsu
henelra
328-333
Karakteristik
cairan pulpa hasil samping fermentasi
biji
kakao yang
ditarnbahkan ragi tape
untuk produksi
cuka makan
G.P. Ganc{a-Putra tlan
N.M.
Wartini
334-339
Pemurnian cairan pulpa hasil samping fermentasi
biji
kakao dengan wadah
sistem
"ternlos" untuk produksi
asam asetat
G.P.
Ganda-Putru
340-346
Eksplorasi keragaman plasma nutfah
padi lokai
asal
Tana
Toraja dan
^-.^1,
^- ^
k ^.,{ ^ " -.1, ^^
l, ^*^1, t^*i.
^. ;
*^.f^
I^,'i
llulA6rlrS uLr\lclJatlNcrlr N4laALLl rJ45r rlrul ruru6l
ZulkifliMuttlctn,
dkk.
347-352
Pengembangan paket
teknologi
budidaya anggur menggunakan
kombinasi
mineral
plus
dan
pestisida nabati
Itt: D.,t., D.,,.. l, ^,,.,,^;
1\l I trttt I urtuuttultl
353-360
Pengaruh penggunaan
tepung
komposit
protein
tinggi dari
jagung
(zea muys
I-
), kedelai
Qqlycinc
max
(L)
meril[)
dan beras merah
(oryzanivuru)
terhadap
knalitas
organoleptlk
bu t ter
c o o ki esAlsuhendra, Sonltu
Fitra
Saridctn Riclawati
361-368
Strategi
pengembangan
supply
chain
:
pengembangan
rumput
laut
di
Kabupaten Seram Bagian Barat
Provinsi Maluku
Ery Supriyacli
Ru:tticlja,
Ina Primianu,
Inem Ode,
Anitu
Padang
369-380
Skrinning
fitokimia
ekstrak etanol daun pancasona (Tino,rporo Coriaceae
Beumee)
I
Pultr
Dnrmcrwijttya,
N.L.G.Ari
Natalia
Yutlhu
381-385
Penggunaan
CH3OH
sebagai bahan bakar
altematif
untuk.tpark ignition
engine
ditinjau dari unjuk
kerja dan
emisi
gas
buang yang
dihasilkan
Muhummad Huson
Alhuna, Dioko
Sungkono
Kawano
386-394
Uii
ketahanan padi
aromatik lokal
enrekang terhadap
penyakit
hawar daun
bakteri
St'urt i s, i
u.
T ut ik
Ku
sv, i na nli,
E I kav, ct kib
Syum'
un
A.
Ma
s n i crut ctti
395-399
:l
SEMII{AR
NASIONAL
rsBN eT8 602-
tl6zz-4
7
HASI
L.HASIL
PENELITIAN
SEBAGAI
AKTUALISASI PELAKSANAAN
TRI
DHARMA
PERGURUAN
TINGGI
I
Nyomun Lahek
Suya,ydi
Iluru
dan
i
Keiui
fiumanira
Penganrh
pencucian
kubis
(Brct,t,sica
oleraccu var copitalrz)
menggun-akan
larutan
klorin
dan pengemasan
individu
menggunakan
w r app
i ng-p
I a s t ic
.filnt
terhadap
kehilangan berat dan kualitas selama penyimpanan
P.K
Diuh
Kencana,
fuIade
iiupurtha
(iiumu,
i
Gusti
Putu
{lmhctra
ycr,ya477-482
Identiflkasi
penyakit pada karang keras
(scleractinla) di
pulau
Barang
Lompo
Rahmi, Baso Hamdcrni,
Arniati,
.Iarualuddi
n
.lompa
483-489
Studi cara penyimpanan
!e,Jok
instan yang ditambahkan
uni;atar
ungu
I
Ketul
Suter,
tlkk.
490-496
Rancang bangun
filter
Iruwuti
Razctk. dkk.
pasif
sebagai
modul
peraga497-503
Potensi hasil dan adaptabilitas genotipe padi mutan hasil
iradiasl
s.inargamma
di
enam
lokasi kelopompok tani
Kabuten
Maros
Sulawesi Selatan
AbttulKadir,
dkk.
504-5
1 0Kajian
varietas dan bagian daging ur:rbi
ubi
ungu dalam rangka peni,ediaan
tepung
ubi
ungu
sehat
termodifikasi
GA
Ekawuti,
IMI
Hap,yari dan
PA
Wipranyuwuti
<l
I
<lA
Ekstraksi komponen
bioaktif
limbah
buah
lokal
berwana sebagai ekstrak
pewanla
alami
sehat
GAKD.
Puspau,ati, tlkk.
s17-s24
Efek waktu
ekstraksi terhadap
aktivitas
antioksidan,
total fenol
dan kadar
antosianin ekstrak
ubi
ungu
Pf
Ina, GAKD
Pu,rpcrwoti, GA Ekaw,ati
525-s28
Keefektifan teknologi
ozon dalam perbaikan mutu buah mangga gedong
gincu lokal Lombok
I
Wayan Sweca Yasa,
Zainuri
dan Abbas
Zaini
529-s34
Pengaruh penggunaan lirnbah dan gulama tanaman pangan
melalui pioduksi
biosuplemen
berprobiotik
berbasis
limbah isi
rumen
terhadap
temak
itik
Bali
Gusti
Ayu
Mavani
Kristina Dewi"
dkk
s35-s44
Elastisitas
pennintaan produk pakan dari kedelai
di
Indonesia
I
Ketut
Arnawa,
I
Mude
T'amha
545-554
.Et
KARAKTERISTIK CAIRAN
PULPA
HASIL SAMPING
FER]VIENTASI
BIJI
KAKAO YANG DITAMBAHKAN RAGI TAPE UNTUK PRODUKSI CUKA
MAKAN
G.P.
Ganda-Putra
danN.M.
Wartini
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian. Universitas Uda-vana Jalan Kamous
Bukit
Jirnbaran, Badung-Bali E'rnail :pgq-gandaputra(rf vahoo. com
ABSTRACT
The crtltlition <tl "ragi tape" in tlte.fitrmentatiot't process o.f'cocoa beans allows the tlecomposilion of suEiar
ptlp
is Jitsterancl parfec,t, 5o
i,
,,rtrli,iri
to
eccelerating the .fermenfctliontiile
u'il!
crlso be produced \rqtent sweotirtg,s bytroduct,ori,n,,i,r.
I'he pttrpose of rhis stutll,were;l)
t<tstuch,rhe elfecl addition rtf'"ragi talte"for the qrtantitl'antl characteristicsof
the waten, l;$,eariigs hyprotlud o.l: the ptilp of cocoa bean.t dtting./brmentcttiot't and 21 get the v'alet)1 swealings b1'ltrotluct o/'
the
lttilp'o{
cctcga-heons as ctptiential
iutr,rnolerial of't:ittcgor. This sndl,used tt.fttclorittl BRD with 2./actors. The/irst
/ircior-is
irtditi,r,
o.f "rugi tctp;"\thich
cousistsrtwithout
aclclition o/'"rugi tape" (control),0,5%;l,}Vi:
1,5%, 2,()%: andthe secon<l .fuctor is the timc oj'_fermentcttion consists o-/'5level,s, namely
l,2,3,4,
and 5 do1'5. Each teatment comhinotiotl(25 combinatit)t1s) wcts mutle in 2 grttqts to ohtuin 50 units o.f'thc experimcnt. Obsen,utiorts ntatle include: lhe tentperanrre
in thcpile ttf cocLta bcctn3, the qtrunriq, (%u,iw), pH, and total acitl (rnet1 NaOH/mg1. The restlts,show that:
l)
the tttlditbn,t
,,ragi tctpe', antl.fbnnefitotion time alfect teffiperalures in the piles oJ-cocoa becnts antl chcrraclerislics srrch as: qttantin*,
7)A,
o)ra;kl
acid contetlt of wutet.t st;'eatitlg byproduct protluced cluring.ferment(ltion o.f cocoa beans crntl 2) addition o.{,,ragi tape,' arottncl 1.0,/i h7' tlle tinle
I
-3 clay.s fbrmentatiotl of cocoa bearts lo prrtdttce o l4'ulct't: sweuling Potential as rau'r,,,, t,,vi,.l ^t',,i rt,t, t, r v
iiiui.ll'lll.Illll9sl|r.
Keywortls: cocoa,.fcrmenlation, "tape " )'eqst, walen's14'L'dll,l,q\, tinegor
PENDAHULUAN
Kai<ao merupakan komociitas perkebunan andaian yang tenls dipacu pengembangannya. terutama untuk meningkatkan
ekspor non migas. Selain itu juga cligunakan unruk mernenuhi kebutuhan beberapa industri dalam negeri, seperti: industri
rrakanau dan minurnan, farrnasi dan kosmetika. Dewasa ini pengusahaan perkebunan kakao berkernbang cukup pesat, baik
dalam benruk pengembangan luas areal ranaman maupurl peningkatan produksi
biii
kakao kering. Sarnpai dengan tahu[20 t0 luas areal perkebunan kakao Ildolesia telah mencapai I .65 1.539 ha, dengan produksi mencapai 844.626 ton biii kakao
kering (Ditjen Perkebgnan,
20ll).
Data ICCO pada tahun 2()09 menempatkan Indonesia sebagai produsenbiii
kakao ketigadi dunia setelah pantai Gading dan Ghana, bahkan drprediksi akan dapat meniadi produsen terbesar dunia pada tahun 2014.
pengolahal kakao pafresensinya adalah usaha untuk memproses buah kakao meniadi
biii
kakao kering yang me[renuhistanclar mutu clan dapat menunculkan karakteristik khas kakao, yaitu cita rasa. Tahapan pengolahan yang dianggap paling
dorninan mempelgaruhi rnutu hasii
biii
kakao kering aciaiah fermentasi (Aiarnsyah, i991). Fermentasi biii kakao bertu.iuanunhrk rnenghancur-kan pulpa dan mengusahakan kondisi untuk ter.iadinya reaksi biokirnia daiarn keping
biii,
yang berperanbagi pembeltukan prekursor cita rasa dan wama coklat. Pulpa ,vaug telah hancur akan mudah lepas dari
biii,
menrbentukcairan pulpa (walen' sv)eatings) yang lnenetes keluar tumpukan
biii'
Cairan pulpa, sebagai limbah hasil samping selama fermentasi
biii
kakao, diantaranya rnengandung asam asetat atatlasam cuka. asam laktat dan alkohol. Asam-asam organik tersebut terbentuk dari fermentasi gula yang terkandung dalam
pulpa
biii
kakao. Pulpabiii
kakao adalah selaput berlendir benvama putih yang membungkusbili
kakao' terdapat sekitarZ5-30,%dari berat bifi, diantaranya mengandung gula dengan kadar yang relatif tinggi sekitar 10-13% (Lopez, i986). Selama
fermentasi dapat dihasiikan cairan pulpa t5-20% dari berat
bili
kakao yang diferrnentasi (Ganda-Putra dkk.,2008). Potensicairan
p,lpa
yang cnhrp besar tersebut selamaini
hanya dibuang begitu saja disekitar ternpat pengolahan' selain akanmengotori juga dapai berciarnpak buruk aiau rnellcemari bagi iingirungan disekitarnya. Padahai asam aseiai sebagai saiah satu
kandungan cairan pulpa mernpurryai
nilai
ekonornis yang tinggi, diantaranya dapat digunakan sebagai bahan baku cuka ma.kafl.Ragi tape mengandung berbagai macam mikroba antara lain Candicla .sp., Encloml'copsis ,;p., Hansenula sp., Amylomyces
s1t., Aspergillus sp., .fusarium .sp., Mucor "r7r. dan rhizopus ,rp. (Steinkraus, i983), yang sangat berperan dalam proses
..ferrnentasi. Penambahan ragi tape pada fermentasi
biii
kakao dengan kisaran 1,0% telah dicobakan oleh Agung dkk. (1998),yarg dapat urempersingkat waktu fermentasi menjadi 4 hari dari 6 hari pada fermentasi alami, dengan hasil biii kakao kering
mutu
L
Kondisi demikian teriadi kalena penguraian gula pulpa berlangsung lebih cepat dan sempurna.Hal
ini
tentuberpotensi dihasilkannya asam asetat yang lebih banyak.
Atas dasar kondisi itulah akan dicoba rnenambahkan ragi tape pada proses fermentasi brti kakao, karena selain dapat
mempercepat fementasi
biii
kakao juga rnemungkinkan dihasilkannya cairan pulpa lebih maksimal. Selanjutrya terhadapcairan pulpa tersebut dilakukan pemisahan, esktraksi dan pemurnian kandungan asam asetatrya. Hasil proses tersebut
keruudian dibuat meniadi produk cuka fermentasi. dikenal sebagai cuka makan. vang dapat diklasifikasikan lagi rnenjadi
cuka meja dan cuka dapur atas dasar kandungan asaln asetat minimalnya. Se.jauh
ini
rnemang belum banyak diungkaptentallg pemanfaatan asam asetat dari sumber cairan puipa hasil samping fermentasi
biii
kakao, sebagai salah satu bahanbah
cuka fennentasi atau cuka rnakan.Tu.juan penelitian
ini
adalah:l)
rnengka.ji pengaruh penambahan ragi tape terhadap kuantitas dan karakteristik cairanpulpa hasil samping selama fermentasi biii kakao dan 2) mendapatkan cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao yang
potensial sebagai bahan baku cuka makan. Biia diketahui bahwa cairan pulpa potensial sebagai sumber bahan baku cuka
makan. tentunya akan dapat meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan kakao dan memberi kontribrisi dalam penyediaan
bahan bakrr cuka inakan.
METODE PENELITIAF{
Bahan dan
Alat
Bahan utama pada penelitian
ini
adalah buah kakao .lenis lindak yang diperoleh dari sentra-sentra produksi kakaoProtinqi
Rrli
(Knhrrnrten Iernhrrnrdrn
Tnhrnrnl
Bunh k:rkro v:rnpdinilih:rdalrh
hrrah vrrrp srrdllh rnasak ontirrral d;'lnJ -__- -"r__ - J-^-O "_ --'_
ukuran seragam, dengan
kiteria:
(l)
wama permukaan buah krning-kehijauan sampai kuning dan (2) uk-uran panjang dandiameter buah seragam. Sedangkan bahan lain adalah ragi tape dan bahan-bahan kimia yang digunakan diantaranya: NaOH,
H1SO{. kloroform, indikator Gnoiftalein, standar asam-asam organik (asetat dan laktat) dan aquades.
Peralatan yang digunakan diantaranya: wadah fermentasi, tirnbangan, pengaduk rnagnetik, kerlas saring Whatman #1.
v,ater bath, pH meter, hot ltlate, oven, dan alat-alat gelas.
Metode
Rancangan Percobaan
Percobaan ciaiam peneiiiian
ini
menggunakan Rangcangan Acak Keiompok(RrK)
poia faktoriai2
iaktor. Faktori
adalahpenarnbahan ragi tape yang terdiri atas 5 tara{, yaitu: tanpa ragi tape (control), penambahan A.5%:1,0%, 1,5% dan
2.09/o dan faktor
II
adalah waktu fermentasi yang terdiri atas 5 taraf, yaitu: I , 2, 3. 4. dan 5 hari. lv{asing-masing kornbinasiperlakuan (25 kombinasi) dibuat dalam 2 kelompok sehingga diperoleh 5{) unit percobaan.
Pelaksanaan
Sampel buah kakao
dipiiih
yang rnasak optirnal dan ukuran seragam, sebanyak250
buahuntuk
mendapatkanmasing-masing 25 kg
biii
kakao segar untuk setiap perlakuan penambahan ragi tape.Biii
kakao selanjutnya difermentasiselarna 5 hari. Selama fermentasi
biji
kakao dilakukan pengadukan, pengukuran suhu dalam tumpukan biii, dan pengambiiansarnpei hasii sarnping cairan puipa yang ciitarnpung pacia bagian r.raciah setiap hari
(i,
2,3.4.
dan 5). Cairan pulpa yangdiperoleh selanjumya dilakukan analisis.
Pengamatan
Pengamatan terhadap sampel ha,sil samping eairan prrlpa yang dihasilkan setiap
hari
selama ferrnentasi, meliputi:kuantitas atas
dasil
o/o berat dengan metode penimbangan, pH dengan pH meter, dan total asarn (meq NaOH/g) denganmetode titrasi (Jarnes, 1995).
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi dan dilanjutkan dengan uii BNT 59lo bila perlaLuan berpengaruh
signifikan (p<0,05). Evaluasi penetapan penarnbahan ragi tape terbaik didasarkan atas
kiteria
cairan pulpa optimal dengankadar total asaln asetat maksimal.
HASIL
D,4,NPEI\{BAHASAN
Suhu
Dalam Tumpukan
Biji
Hasil analisis sidik ragam menuniukkan bahwa perlakuan penambahan ragi tape dan waktu ferrnentasi berpengaruh
sarlgat rlyata (p<0.01;, sedang interaksinya tidak berpengaruh nyata (p>0.05) terhadap strhu dalam nunpukan
biji
kakaoselarna fermentasi. Perubahan rata-raia hasil pengukuran suhu dalam tumpukan
biji
kakao selama ferueutasibiji
kakao [image:7.595.76.524.347.522.2]disajikan pada Gambar 1.
Gambar
l.
Penrbahansuhu dalatn
ttrmpukan biji
pada
perlakuanpenarnbahan ragi tape selama fermentasi br.yi kakao
Dari Garnbar
I
dapat dikernqkakan bahwa penarnbahan ragi tape 1,0% pada fermentasibiji
kakao memberikan rata-ratasuhu dalam tumpukan
biii
yang signifikan tertinggi dibandingkan dengan penambahan yang lain, terutama dengan kontrol.Hal
dernikian terjadi karena pada kondisi tersebut proses fermentasi berlangsunglebih baik
daripada kondisi padapenambahan ragi tape yang lain. Selanjutnira dalarn selang saklu fermentasi
l-5
hari, waktu fermentasi 3 hari menghasilkansuhu dalam rumpukan
biji
yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan rvaktr fermentasi lebih singkat(l-2
hari)rnaupun lebih iama (4-5 hari). Kenaikan suhu rnenurut Chong el ol. (lt)78), teriadi karena panas yang timbul pada fermentasi
alkohol dari substrat gula pulpa dan Anrin (2004) menambahkan bahwa produksi asam laktat dari gula heksosa oleh bakteri
asam laktat akan mernbantu dalarn peningkatan sui1u. Kemudian dengan setnakin nailcrya dan adanya aerasi kareua proses
pengadukan rnenyebabkan perturnbuhan bakteri asam asetat meniadi dominan, yallg mampu mernproduksi asam asetat dari
substrat alkohol juga rnenghasilkan panas (kalori). dimana proses
ini
berlangsung pada 2,1-4li jam pada awal fermentasi(Schwan, 1998). Panas yang timbul akan meningkatkan suhu dalam tumpukan
biii,
yang dicapai maksirnal pada fermentasihari ke-3. selaniutnya cenderung ter.iadi penurunan suhu karena sebagian panas yang terbentuk alian hilang melewati dinding
wadah ferrnentasi.
Kuantitas
Cairan Pulpa
I-hsil
analisis siCik ragarn menuniuk*r'.r bah',.,a perlah.ran pcnambahan ragi tape danivakt';
lerrnentasi senainteraksinya berpengaruh sangat nyata (p<0.01) terhadap kuantitas cairan pulpa
(%,
bA)
yang dihasilkan. Perubahankuantitas cairan pulpa
(%,bh)
yang dihasilkan dari beberapa perlakuan penambahan ragi tape selama fennentasi biji kakao [image:8.595.196.422.615.738.2]disajikan pada Garnbar 2.
Gambar 2. Perubahan larantitas cairan pulpa biji yang dihasilkan dari
perlaktat penambahan ragi tape selama fermentasi biji kakao
Daii Gambar 2 dapat dikemukakan baliwa penainbaha:i iagi tape l,0ou pada fermeniasi
biii
kakao memberikan iaia-raiakuantitas cairan ptrlpa yang signifikan signifikan tertinggi dibandingkan dengan penambahan yang lain, terutama dengan
kontroi. Hal dernikian teriadi karena penambahan ragi tape 1,0% mernberikan kondisi lebih baik pada proses penguraian
pulpa oleh rnikroba, yang dituniukkan oleh penin-ekatan suhu yan-{ lebiir besar. Selaniutnya dalam rentang waktu fermentasi
l-5
hari. pada hari ke-4 dan 5 sudah hampir tidak lagi dihasilknn cairan pulpa. Cairan pulpa yang dihasilkan terurailla padahari
ke-l
fenleutasi, kemudian jauh berkurang. Hal demikian ter.iadi karena fermentasi tahapI,
dimana terjadi perombakangula pulpa menjadi aikohol dan kemudian menladi asaln asetat berlangsung pada tahap awal fermentasi, seperti yang
diielaskan oleh Schwan ( 1998), yang meugatakan bahwa proses tersebut berlangsung pada 2"1-48 jam pada awal fermentasi.
pII
Cairan Pulpa
Hasil
analisissidik
ragam menuniukkan bahwa perlakuan waktu fermentasi berpengaruh sangat nyata (p<0.0i),sedangkan penambahan
ragi
tdpe-dan interaksinya tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadappH
cairan putpa yangdihasilkan. Perubahan
pH
cairan pulpa yang dihasilkan dari beberapa.lenis bahan lvadah selarna ferrnentasibiji
kakaodisa.jikan pada Gambar 3.
tillrllllttittffiilllfiI
Garnbar 3. Perubahan pH cairan pulpa biii yang dihasilkan dari perlakuan penarnbahan ragi lape selama fernlentasi biji kakao
Dari Gambar 3 dapat dikemukakan perlalcuan waktu lbrmentasi menghasilkan cairan pulpa dengan rata-rata pH yaxg
berbeda secara signiflkan. Namurn penambahan ragi tape serta interaksinya tidak secara signifikan menghasilkan cairan
pulpa yang berbeda. Selama fennentasi cenderung teriadi penurunan pH yang berkelanjutan, mengindikasikan bahlva waktu
fermentasi tersebut rnerupakan fase pembentukan asam-asarn organik yang makin berlanjut. Perubahan pH teljadi karena
selama fermentasi pada tahap awal berlangsung metabolisme asam-asam organik (asam sitrat) yang terdapat daiam jrimlah
relatif banyak pada pulpa
biii
kakao, lalu pembentukan asam laktat dan asetat (Amin, 2004). Secara umum menunjukkanbahwa perubahan pH pada perlakuan penanrbahan ragi tape selama fermentasi mengikuti pola yang sarna.
Total
AsamCairan Pulpa
Hasii analisis sidik ragarn menuniukkan bahwa perlakuan penambahan ragi tape, waktu fermentasi serta interaksinya
berpengaruh sangat nyata (p<0.0t), jenis bahan wadah berpenganrh nyata (p<0,05) terhadap kadar total asam cairan pulpa
yang dihasilkan. Pem{rhan kadar totai asarn cairan pulpa (meq NaOH/g) yang dihasilkan pada perlakuan penarnbahan ragi
[image:9.595.76.529.289.436.2]fape selarna fennentasi b)ii kakao disa.iikan pada Garnbar 4.
Gambar 4. Perubahan kadar total asam cairan pulpa
biii
yang dihasilkan dari perlakuanpenambahan ragi tape selama fermentasi biji kakao
Darr Carnb+r-l dcpat dikemul:ekan brhua psnambrhen mgi tape !.0-l.5oc selama lermeutasi menghasilkrn cairen pulpc
dengan kadar total asam yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan yang iain dan juga kontrol. Hal
demikian teriadi karena penarnbahan ragi tape 1,0-1,5?; rnen'rberikan kondisi yang lebih baik pada penguraian gula pulpa
meniadi asam-asam organik, terutama asam asetat.
Kondisi
suhuyang lebih
tinggi
sertapH
yanglebih
rendahmemungkinkan aktivitas bakteri asarn asetat lebih dominan dalam merombak alkohol meniadi asam asetat. Selanjutnya
waktu fermentasi menunjukkan pola yang sama terjadi peningkatan yang drastis setelah hari ke-3 fermentasi. Hal ini se.jalan
dengan mekanisme fermentasi
biii
kakao yang menunjukkan bahwa pada tahap awal berlangsung metabolisme asam-asatnorganik (asam sitrat) yangTirdapat dalarn.iumlah relatif banyak pada pulpa
biii
kakao, laiu pembenrukan asam laktat danasetat (Amin, 2004).
Penambahan ragi tape sekitar 1,0% menghasilkan cairan pulpa dengan kadar total asam lebih tinggi. pH lebih rendah,
kuantitas cairan pulpa lebih banyak dali pada prosentase penarnbahan yang lain maupun kontrol (tanpa ragi tape). Akan
halnya dengan
wallu
fermentasi, dari data-data pellgamatan yang didapat seperti: kuantitas, pH dan kadar total asam cairanpulpa yang dihasilkan dapat diindikasikan bah.,va fennentasi
l-3
hari dengan penambahan ragi tape sebesar 1,09'o dapatdikatagorikan akan mampu rnenghasilkan cairan pulpa yang potensial sebagai bahan baku cuka rnakan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
l.
Penambahan ragi tape dan rvaktu fenr,entasi berpengaruh terhadap suhu dalam tumpukanbiii
kakao dan karakteristikseperti: kuantitas, pH, dan kadar total asam cairan pulpa yang dihasilkan seiama fermentasi biii kakao.
2.
Penarnbahan ragi tape sekitar I.0% dengan waktu fern'rentasibiii
kakaol-3
hari rnenghasilkan cairan pulpa yang palingpotensial sebagai bahan baku cuka makan.
Saran
I.
Perlu penelitian laniutan untuk pemumian asam asetat dari hasil samping cairan pulpa pada fermentasibiii
kakao yangditambahkan ragi tape sekitar 1,0%, untuk selanlutnya dibuat meniadi produk cuka makan.
UCAPAN
TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Rektor Unud yang telah rnembiayai penelitian
ini
melalui skimPenelitian Hibah Desentralisasi (BOPTN) Univeritas Udayana. dengan Surat Perianiian Penugasan Pelaksanaan Penelitian
Nomor : i75A.8[INI4.21PNL.01.03.0012013 tanggal I6 Mei 2013.
DAFTAR PUSTAKA
Abied. (2010). Penalnganan Limbah Asam Asetat. http:i/wwrv.w3.ore/TRJ xhtmll/DTDixhtmll-transitional.dtd. Diakses
tanggal
ll
April 2011.Alamsyah, T.S. 1991. Peranan fermentasi dalarnpengolahan
biii
kakao kering. Suatu Tinjauan. Berita Perkebunan,I
(2) :97_t 03.
Arnin, S. (20()4). Penlingnya Proses Fermentasi
Biii
Kakao. http://wwu,.iptek.net.id/ ind/terapan/cocoa_idx.php'?doc=a5.n:^1,^^^,^---^t Uldh5s) trlltSSdl lJ I qUltl.tll zt,va.r l D^L--,^-: lnrr/
Anonymous. (201l). Asam Asetat. http://id.wikipedia.ore/wikilAsarn asetat. Diakses tanggal 11 April 2011.
Case, C.L.
(2004).
The Microbiologyof
Chocolate. htto://smccd.net'accountsi caseichocolate.htrnl. Diakses tanggaill{
Maret 2004.
Clrong, C.F., R. Shepherd and Y.C. Foon. (1978). Mitigation of cocoa bean acidity-fermentary investigations. Proceedings
o{Thc lnrernatktnal ('<lrfcrcttce on Cococt ctntl (-oconrrt, KualalumTrur: 537-560.
Ditjen Perkebunan. (201
l).
Statistik Perkebunan Indonesia. Ditjen Perkebunan Deptan RI, Jakarta.Galr.ez, S.L., G. Loiseau, J.L. Paredes,
M.l
Barel and J.P. Guiraud. (2007). Study on the rnicroflora and biochemistryof
cocoa fermentation in the Dominican Republic. Intemational Jtturnul oJ'Food Miuobiologl,, 114: 124-130.
Ganda-Putra. G.P., Harijono, S. Kumalaningsih dan Aulani'arn. (2008). Optimasi kondisi depolimerisasi pulp
biii
kakao oleh enzinr poligalakturonase endo.jinus. .Iurnal Teknik Industri 9 (1): 24-34 (Terukredit(]si).Guritno. P. dan B. Hardjosurvito. (1984). Keasaman dan kadar lernak serta kadar asarn amino: pengaruh suhu pengeringan
ferhadapnya. l,lenara Perkebunan, 52 (5u)
:
189-192.Haryadi dan
id.
Supriyanio.(i99i).
Pengoiahan Kakao Nleniacii BahatPangan. Pusat AniarUniversiias. Universiias GadrahMada, Yogyakarta.
James, C.S. (1995). Analytical Chernistry of Foods. Biackie Academic & Professional, London.
Lopez, A.S. ( 1986). Chemical change occurring during the processing of cacao. Procaecling of The Cacao Biorechnolagl,
,lj'mlxtsium. Dept. Of Food Science College of Agricultutre, The Pennsylvania State University, Pennsyivania, USA.
Said. M.B. and R.J. Sarnarakhody. (1984). Cocoa fermentation: effect of surface area. &equency of turning and depth
of
cocoa nusses. Proceeding o/'International (.'on{erence on ('<tco cmd Coconut. Kwlulumpur,S33-544.
Said. M.B., M.P.G.S. Jayawardena, R.J. Samarakhody and W.T. Parera. (1990). Preconditioning of fresh cocoa beans prior
to lbrmentation to improve quality : A commercial approach. The Planter, 66
:
332-315.Schwan,R.F.(1998).Cocoafermentationsconductedwithadeflnedmicrobial cocktailinoculum. Appl.En;-ironMicrohktl.,
64 (4) : 1177-t483.
Sulistyowati. (1988)- Keasaman biii kal,ao dan rnasalahnya. Pelita Perkebunan, 3 (4)
:
151-158.Tomlins, K.I., D.M. Baker, P. Daplyn and D. Adomako. (1993). E{Iect of fermentation and drying practices on the chemical
and physicai profiies of Ghana cocoa. Food Che m., 46 G) : 257-263.
Yusianto dan
T.
Wahl'udi. (1991). Peningkatan mutubiii
kakao lindak dengan beberapa metode pengolahan. ProsidingKonpe rensi Na.tional Kqkao
III,
Medan: [t7 - 99.