• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO. Oleh : ELISA PUTRI R. SIAGIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO. Oleh : ELISA PUTRI R. SIAGIAN"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO

Oleh :

ELISA PUTRI R. SIAGIAN 142102080

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ELISA PUTRI R. SIAGIAN

NIM : 142102080

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO

Tanggal...2017 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Drs. Idhar Yahya, SE., MBA., AK NIP: 19580424 199103 1 002

Tanggal...2017 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

Dra. Mutia Ismail, SE., MM., Ak., CA NIP:19680501 199502 2 001

Tanggal...2017 Dekan Fakultas Ekonomi USU

Prof. Dr. Ramli, SE., MS NIP: 19580602 198803 1 001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ELISA PUTRI R. SIAGIAN

NIM : 142102080

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO

MEDAN, 2017

(ELISA PUTRI R. SIAGIAN) NIM: 142102080

(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, segala Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karuniaNYA, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul

“Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pegawai Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo” guna memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

Secara khusus, penulis hendak mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Ayah dan Ibu penulis atas doa serta dukungan baik dalam bentuk motivasi maupun materi yang telah mereka berikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Dan juga kepada adik-adik penulis Ginanjar Siagian, Eliana Trisusanti, Juan Carlos serta Jonatan Malau atas perhatian dan semangat yang telah diberikan.

Penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari berbagi pihak yang terlibat dalam penulisan tugas akhir ini.

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staff pengajar yang telah memeberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan.

2. Ibu Dra. Mutia Ismail , MM, Ak.,CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara sekaligus yang telah banyak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(5)

3. meluangkan waktu dan tenaga serta memberikan saran, arahan serta bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Abdillah Arief Nasuition, SE, Msi, AK, selaku Sekertaris Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs.Idhar Yahya , MBA, AK, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan serta bimbingan kepada Penulis.

6. Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Sumatera Utara tempat dimana penulis melaksanakan riset Tugas Akhir.

7. Astrid Maiysta Tambunan (yang paling pecicilan, paling banyak curhatannya, polosnya yang gak ketolongan tapi paling baik hati) dan Purnama (yang paling bertele-tele kalo ngomong, paling bisa bikin emosi, tapi rendah hatinya gak ketolongan) teman seperjuangan dalam magang serta tugas akhir.

8. Kepada chabe and the geng buat kebersamaannya, dalam tiga tahun ini dan semoga sampai tua nanti. Sukses selalu guys.

9. Kepada kawan-kawan seperjuangan D-III Akuntansi stambuk 2014 terkhusus Grup C yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(6)

iii

Akhir kata penulis panjatkan doa kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala bantuan yang telah diberikan, semoga dibalaskan yang berlipat ganda dari-Nya dan semoga Tugas AKhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Di dalam nama Anak- Nya Tuhan Yesus Kristus, Amin.

Medan, Juni 2017

Penulis

Elisa Putri R. Siagian NIM : 142102080

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penelitian ... 5

1. Jadwal Survei/Observasi ... 5

2. Rencana Isi ... 7

BAB II DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO ... 9

A. Sejarah Ringkas ... 9

1. Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Karo ... 10

2. Misi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Karo ... 10

3. Tujuan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Karo ... 11

(8)

v

4. Sasaran ... 12

B. Struktur Organisasi ... 13

C. Job Descriptions ... 16

D. Jaringan Kegiatan ... 21

E. Kinerja Kegiatan ... 22

F. Rencana Kegiatan ... 23

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO ... 25

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 25

1. Sistem ... 25

2. Sistem Informasi ... 26

3. Sistem Informasi Akuntansi ... 28

B. Pengertian Gaji ... 28

C. Unsur Gaji ... 30

D. Prosedur Pencatatan Gaji ... 37

E. Prosedur Perhitungan Gaji ... 40

F. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian ... 43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(9)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Struktur Organisasi Dinas Kabupaten Kota Karo 15 3.1 Hubungan Antara Sistem dan Sub Sistem 26

3.2 Komponen Sistem Informasi 27

3.3 Perhitungan Gaji Dinas Kesehatan Kabupaten Karo 42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir 15

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Riset 48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini perkembangan dunia tengah memasuki era globalisasi yang berdampak pada setiap aspek kehidupan masyarakat dan dunia ekonomi yang berkembang sangat pesat, ditambah dengan krisis ekonomi yang dihadapi berbagai negara termasuk Indonesia. Hal ini menyebabkan semakin besar dan kompleknya masalah yang dihadapi dalam dunia usaha. Banyak perusahaan jasa, industri, maupun perusahaan dagang terpaksa mengurangi pegawainya dengan cara pemutusan hubungan kerja (PHK), bahkan ada juga perusahaan yang gulung tikar (Wadiman,2008:1). Hal demikian tidak terjadi pada instansi pemerintah maupun lembaga pemerintah, karena pemerintah mengatasi hal tersebut dengan cara instrukturisasi organisasi tanpa adanya pemutusan hubungan kerja bagi pegawainya

Kondisi demikian membuat perusahaan-perusahaan baik swasta maupun Instansi pemerintah harus mulai membenahi kinerja manajemen perusahaan secara lebih profesional. Salah satu perbaikan manajemen adalah membuat sistem sebagai alat bantu pengendalian pimpinan terhadap kegiatan perusahaan agar kegiatan perusahaan bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya

(14)

tidak terlepas dari sumber daya .

Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun organisasi non pemerintah. Oleh karena itu, organisasi perlu mengelola sumber daya manusia sebaik mungkin,sebab kunci sukses suatu organisasi bukan hanya pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja, akan tetapi faktor manusia merupakan faktor yang terpenting. Manusia bisa dikatakan sebagai sumber daya utama yang mampu mengatur, menganalisis, dan mengendalikan masalah yang ada di dalam organisasi tersebut. Selain itu manusia mempunyai keinginan, pikiran, perasaan, status dan latar belakang yang beragam yang dibawa ke dalam organisasi untuk mencapai tujuan badan usaha atau organisasi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karo adalah satu dari sekian banyak instansi pemerintah yang sangat memperhatikan kesejahteraan para pegawainya.Salah satunya adalah dengan memberikan gaji. Gaji adalah salah satu bentuk penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atas jasa yang didedikasikan untuk perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2003:327). Dalam melakukan penggajian bagi pegawainya, Dinas Kesehatan Kabupaten Karo tentunya memiliki sistem tersendiri.

Sistem akuntansi penggajian adalah fungsi, dokumen, catatan, dan sistem pengendalian intern yang digunakan untuk kepentingan harga pokok produk dan penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja (Mulyadi 2013 : 373 ).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(15)

Adanya sistem akuntansi penggajian yang diterapkan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, dapat menghindari kecurangan atau manipulasi seperti memasukan pegawai- pegawai fiktif dalam daftar gaji atau membayar gaji pada pegawai melebihi jumlah yang ditetapkan. Selain itu juga, dengan sistem penggajian yang ada dapat membantu perusahaan dalam upaya mencapai kesejahteraan pegawai dengan pemberian gaji, tunjangan, dan fasilitas lain yang sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk membahas masalah sistem akuntansi penggajian pegawai dengan judul “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO”

B. Rumusan Masalah

Sistem Informasi Akuntansi penggajian sangatlah penting yaitu untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan terhadap gaji yang dapat merugikan sebuah lembaga pemerintah. Adapun masalah pokok yang dirumuskan penulis adalah “Apakah Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dinas Kesehatan Kabupaten Karo yang ditetapkan sudah berjalan dengan efektif dan efisien?”

(16)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo.

b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pengambil keputusan demi peningkatan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karo.

c. Mengetahui sejauh mana kebijaksanaan pemberiaan gaji terhadap pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Karo

d. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi penggajian pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo yang diterapkan sudah efektif.

2. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah :

a. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem informasi akuntansi penggajian selama di perkuliahan dan memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan program Diploma III di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(17)

b. Dapat berguna sebagai bahan dalam membandingkan teori-teori yang selama ini diterima di perkuliahan dengan masalah yang dihadapi di lapangan.

c. Memperoleh pengetahuan praktis mengenai sistem penggajian

d. Bagi peneliti berikutnya, untuk meyempurnakan penelitian pada topik yang sama agar hasil penelitian menjadi lebih baik pada masa yang akan datang.

D. Rencana Penelitian

1. Jadwal Survey/Observasi

Penelitian dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, yang beralamatkan Jalan Kapten Slamet Ketaren No.9 Kabanjahe Sumatera Utara.

Jadwal penelitian terdiri dari berbagai kegiatan yang di mulai dari persiapan untuk melaksanakan penelitian, pelaksanaan bimbingan untuk pengelolaan data, pelaporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir, dan penyempurnaan tugas akhir. Jadwal penelitian yang di lakukan peneliti dijelaskan pada tabel di bawah ini :

(18)

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan

April 2017

Mei 2017

Juni 2017 Mingguan

III IV I II III IV I II III

1.

Pengesahan Penulisan Tugas

akhir

2. Pengajuan Judul

3. Permohonan Izin Riset

4. Penunjukan Dosen Pembimbing

5. Pengumpulan Data

6. Penyusunan Tugas Akhir

7. Bimbingan Tugas Akhir

8. Penyelesaian Tugas Akhir

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(19)

2. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari empat bab, masing – masing dibagi atas sub – sub bab sesuai kebutuhannya. Secara garis besar Rencana Isi adalah sebagai berikut.

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

2. Manfaat Penelitian D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Surey/Observasi 2. Rencana Isi

BAB II : DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO

A. Sejarah Ringkas Dinas Kesehatan Kabupaten Karo B. Struktur Organisasi

C. Job Description D. Jaringan Kegiatan

E. Kinerja Kegiatan Terkini F. Rencana Kegiatan

(20)

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi B. Pengertian Gaji

C. Unsur Gaji

D. Prosedur Pencatatan Gaji E. Prosedur Perhitungan Gaji

F. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(21)

BAB II

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO

A. Sejarah Ringkas

Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe merupakan salah satu cabang Departemen Kesehatan Pusat yang berorientasi untuk melayani kesehatan masyarakat baik daerah pedesaan maupun perkotaan. Dinas ini pertama kali dibentuk pada tahun 1950 dan masih dikuasai oleh bangsa Belanda. Pada tahun 1980 terjadi perombakan kepemimpinan sehingga dinas ini beralih menjadi milik pemerintah Indonesia dan berubah nama dari Dinas Kesehatan Rakyat (DKR) menjadi Dinas Kesehatan (DinKes). Pada awalnya, dinas ini berada dibawah satu kepemimpinan dengan Rumah Sakit Umum Kabanjahe. Tetapi setelah perombakan tersebut, kepemimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Kecamatan Kabanjahe dipisahkan dengan Rumah Sakit Umum Kabanjahe.

Kepala dinas dipegang oleh seorang dokter yang berintegrasi dan memiliki tanggung jawab besar dalam perkembangan dinas dan kelancaran proses operasi pelayanan kesehatan masyarakat.

Pada saat ini yang menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Bapak Dr.Johannes Sitepu. Pelaksanaan upaya kesehatan diarahkan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya melalui peningkatan keterjangkauan

(22)

(Accessibility), kemampuan (Affordability), kualitas (Quality) pelayanan kesehatan sehingga mampu mengantisipasi perubahan, perkembanagan, masalah dan tantangan dalam pembangunan kesehatan.

I. Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Karo

Untuk mencapai pembangunan keehatan Kabupaten Karo, telah ditetapkan Visi dan Misi yang tertuang dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Tahun. Adapun yang menjadi Visi adalah :

“Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal mungkin melalui upaya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau dan berkesinambungan serta didukung perilaku hidup bersih dan sehat untuk menuju masyarakat Kabupaten Karo sehat”.

II. Misi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Karo

Untuk mencapai visi tersebut ditetapkan Misi sebagai berikut :

a. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau pada individu, keluarga dan masyarakat.

b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam lingkungan yang sehat.

c. Menurunnya angka kesakitan penyakit menular.

d. Meningkatnya kesehatan ibu, bayi, balita, anak remaja dan Usia lanjut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(23)

Untuk mencapai visi dan misi ditetapkan enam rencana strategi sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.

3. Mningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan social kesehatan nasional.

4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.

5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan.

6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggungjawab.

III. Tujuan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Karo

Tujuan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Karo adalah :

(24)

1. Terwujudnya percepatan menuju Kabupaten Karo Sehat

2. Tercapainya kualitas aparatur dan pelayanan yang diharapkapkan.

3. Tercapainya kualitas kesehatan yang optimal secara individu, masyarakat, dan lingkungan.

4. Tercapainya pelayanan kesehatan yang berkualitas demi kesejahteraan masyarakat.

5. Terwujudnya mobilisasi dan pemangunan di bidang kesehatan.

IV. Sasaran

Sasaran Dinas Kesehatan Kabupaten Karo adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya prosedur pelayanan kesehatan (SOP) bagi Tenaga

Kesehatan (Nakes).

2. Terwujudnya kesadaran dan tanggung jawab Nakes terhadap SOP.

3. Terpenuhinya hak-hak kepegawaian aparatur kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Tersedianya kesempatan pendidikan dan pelatihan bagi Nakes.

5. Terwujudnya pemeliharaan, peningkatan dan pemanfaatan sarana Pelayanan Kesehatan (Yankes) seraca merata dan terjangkau.

6. Terselenggaranya upaya pengobatan.

7. Terselenggaranya upaya pencegahan penyakit.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(25)

8. Terselenggaranya upaya peningkatan pelayanan kesehatan.

9. Terwujudnya perilaku masyarakat untuk ber-PHBS.

10. Terwujudnya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hidup bersih dan sehat.

11. Terwujudnya ketaatan masyarakat dan swasta dalam peraturan perundang-undangan di bidang pelayanan kesehatan.

12. Terwujudnya ketaatan masyarakat dan swasta dalam peraturan perundang-undangan di bidang perizinan kesehatan.

13. Terwujudnya penyelenggaraan pembiayaan kesehatan melalui JPKM.

14. Terwujudnya koordinasi pelaksanaan program kesehatan.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran skematis tentang pola interaksi dari hubungan kerja sama orang-orang pada tiap bagian yang terdapat dalam suatu organisasi perusahaan, yaitu mengenai hubungan antara pembagian tugas dan fungsi-fungsi dari pekerjaan yang akan dilakukan serta wewenang yang mengalir dari atasan menuju bawahan dan sebaliknya.

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/

keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

(26)

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.Struktur organisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo adalah sistem garis yaitu aliran perintah dan pengawasan berasal dari pimpinan tertinggi yang mengalir ke bawah secara keseluruhan. Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dapat dilihat pada Gambar 2.1 yang bersumber dari Dinas tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(27)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo Sumber : Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Karo

SEKSI PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

PENYAKITTIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA

SUB.BAG KEUANGAN DAN PENGELOLAAN ASET

SEKERTARIAT

SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI BIDANG KESEHATAN

MASYARAKAT

SUB.BAG HUKUM, KEPEGAWAIAN

DAN UMUM SUB.BAG

PROG. INFORMASI DAN HUMAS

SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI

SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN, KESEHATAN KERJA DAN

OLAHRAGA

BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

PENYAKIT

SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

BIDANG PELAYANAN

KESEHATAN BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

SEKSI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

SEKSI KEFARMASIAN

SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

SEKSI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

SEKSI ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH

TANGGA (PKRT)

SEKSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

19 UPTD KESEHATAN KECAMATAN KABUPATEN KARO

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

1

(28)

C. Job Descriptions

Salah satu fungsi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karo adalah melaksanakan urusan Pemerintahan di bidang Kesehatan.

Dibawah ini adalah Job Descriptions Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dari setiap bagian berdasarkan Peraturan Bupati Karo :

1. KEPALA DINAS

Memimpin, merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan urusan pemerintahan bidang kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal.

2. SEKERTARIAT

Menyusun program kegiatan Sekertariat, menjabarkan perintah atasan, melaksanakan koordinasi, mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas, melaksanakan dan mengelola kegiatan administrasi dan merencanakan pengadaan barang.

3. SUBBAGIAN KEUANGAN DAN ASET

Mempelajari peraturan perundang-undangan, melakukan kordinasi dan sinkronisasi, menghimpun dan memverifikasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), melaksanakan urusan pengelolaan gaji an penggajian, melaksanakan pengelolaan barang milik daerah, menyusun laporan keuangan, Menyusun pelaporan barang milik daerah secara berkala dan tahunan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(29)

4. SUBBAGIAN PERENCANAAN,EVALUASI DAN PELAPORAN Menyusun program kegiatan, menjabarkan perintah atasan, membagi tugas kepada, melaksanakan kordinasi, mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan, menyusun laporan kinerja pelaksanaan program kesehatan dan menyiapkan laporan berkala bulanan,triwulan dan tahunan.

5. BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas bidang kepada Kepala Dinas melalui sekertaris, menyusun rencana dan program kerja, merencanakan perumusan kebijakan pelaksanaan kesehatan keluarga.

6. SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI

Merencanakan dan menyusun program kerja, melaksanakan koordinasi lintas program kesehatan, mengevaluasi, membimbing, memonitoring, mengawasi, menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas serta membuat pencatatan dan pelaporan.

7. SEKSI PROMOSI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi; membentuk, membina dan mengembangkan kelompok maupun lembaga;

mengembangkan alat/media promosi kesehatan serta menggali potensi sumberdaya dalam pengembangan kesehatan.

(30)

8. SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN,KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA

Menyusun rencana kerja, melaksanakan kegiatan, mengkordinasi, membimbing, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan, melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan, mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan.

9. BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Menyusun rencana kerja, melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi; melaksanakan koordinasi Lintas Program (LP) dan Lintas Sektor (LS) , melaporakan pelaksanaan kegiatan, membuat pencatatan dan pelaporan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan.

10. SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI KSEHATAN

Menyusun rencana kerja, melaksanakan kegiatan, mengkordinasi, mengamati kegiatan; melaksanakan bimbingan, pengendalian dan evaluasi serta membuat pencatatan dan pelaporan.

11. SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR

Menyusun rencana kerja, melaksanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular; melaksanakan kordinasi,bimbingan, pengendalian dan evaluasi; melaksanakan pencatatan, pelaporan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(31)

12. SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN KESEHATAN JIWA

Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

melaksanakan kegiatan, kordinasi serta melaksanakan bimbingan, pengendalian dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan pencegahan.

13. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

Menyusun rencana program dan kegiatan dengan bidang dan tugasnya;

menyusun bahan rumusan kebijakan teknis; mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan dibidang kesehatan primer, kesehatan rujukan dan kesehatan tradisional serta melakukan pengendalian dan pembinaan.

14. SEKSI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Menyusun rencana seksi kesehatan primer; melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan pelayanan kesehatan primer; meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dibidang pelayanan kesehatan primer;

meningkatkan mutu fasilitas pelayanan kesehatan primer serta melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

15. SEKSI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN

Menyusun rencana kerja seksi pelayanan kesehatan rujukan, mempersiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan rujukan; mengkoordinasi dan mengendalikan program pelayanan

(32)

kesehatan rujukan; menyusun laporan tugas dan fungsinya dan menilai prestasi kerja bawahan.

16. SEKSI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

Membuat rencana kerja seksi pelayanan kesehatan tradisional; membina peningkatan pelayanan kesehatan tradisional ; mengawasi sarana pelayanan kesehatan tradisional; membuat pencatatan dan pelaporan tugas;

mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan serta melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

17. BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

Menyusun rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya;

menyusun bahan rumusan kebijakan teknis, menyiapkan data dan bahan, menyelenggarakan kegiatan, melakukan pengelolaan urusan kegiatan dibidang Alkes Kefarmasian dan PKRT serta SDM Kesehatan.

18. SEKSI KEFARMASIAN

Melaksanakan perencanaan kebutuhan obat, pengadaan obat, pendistribusian obat, penyimpanan obat, penenerimaan obat, perbekalan kesehatan, mengevaluasi ketersediaan obat reagensia dan vaksin.

19. SEKSI ALAT KESEHATAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA

Merencanakan kegiatan seksi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; merencanakan kebutuhan alat kesehatan pelayanan kesehatan primer dan rujukan; merencanakan pembangunan/rehabilitasi sarana pelayanan kesehatan primer; memberikan rekomendasi perizinan;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(33)

mengawasi ketersediaan peralatan; mengawasi sarana produksi serta memberikan rekomendasi perizinan Iklan Alkes.

20. SEKSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Merencanakan kegiatan pada seksi sumber daya manusia kesehatan;

melakukan rekomendasi perizinan praktek dan izin kerja tenaga kesehatan;

melakukan pengelolaan sumber daya manusia; melakukan pembinaan;

membuat pemetaan data keberadaan sarana swasta.

D. Jaringan Kegiatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Karo memiliki beberapa jaringan kegiatan dalam merencanakan aktivitasnya . Adapun kegiatan yang dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas aparatur kesehatan menuju pelayanan prima dengan upaya pengembangan pelayanan administrasi perkantoran ,sarana dan prasarana aparatur serta sistem pelaporan capaian kinerja keuangan.

2. Mencapai masyarakat ber PHBS dengan upaya menyelenggarakan penyehatan lingkungan; monitoring,evaluasi dan pelaporan; pengawasan sarana kesehatan swasta; Pengembangan desa siaga aktif serta

pemasyarakatan keluarga sadar gizi.

3. Meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat dengan membangun puskesmas, rehabilitasi puskesmas, mengadakan peralatan kesehatan, memelihara sarana dan prasarana puskesmas dan puskesmas keliling.

(34)

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi, balita, anak, remaja, dan usia lanjut dengan melakukan penanganan komplikasi bidan,

pelayanan KB, mengadakan lomba balita sehat, serta sosialisasi.

5. Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dengan memberikan vaksin bagi balita dan anak sekolah, imunisasi, melakukan pembinaan.

E. Kinerja Kegiatan

Setiap instansi tentu memiliki visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuannya. Butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo yang masih terus berusaha dalam mencapai tujuannya.Untuk mencapai hasil tersebut, dibutuhkan usaha yang maksimal dengan bekerja keras, loyal terhadap suatu instansi dan disiplin. Adapun kinerja kegiatan yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Karo adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya derajat kesehatan dan terlaksananya upaya pencegahan penyakit pada masyarakat.

2. Terawatnya kendaraan dinas, tersedianya bahan bakal pakaian dinas serta tersedianya LAKIP, LPPD, RKA dan DPA.

3. Terbangunnya puskesmas pembantu dan terpeliharanya gedung serta sarana dan prasarana puskesmas.

4. Terbinanya desa siaga aktif, meningkatnya presentase keluarga dengan pola hidup bersih dan sehat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(35)

F. Rencana Kegiatan

Perencanaan Kegiatan merupakan proses penyusunan rencana kegiatan sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategi, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kegiatan ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kegiatan dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun yang ditentukan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Karo untuk tahun 2018 menetapkan rencana kegiatan sebagai berikut :Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran melalui tersedianya jasa komunikasi, Jasa Pemeliharaan dan Perizinan kendaraan Dinas.

1. Meningkatkan sarana dan prasarana dengan memelihara gedung kantor Dinas Kesehatan, kendaraan dinas dan perlengkapan gedung kantor.

2. Meningkatkan disiplin aparatur dengan adanya pakaian dinas beserta perlengkapannya.

3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur dengan terlaksananya pelatihan peningkatan mutu tenaga kesehatan, peningkatan mutu penggunaan obat dan pembekalan kesehatan.

4. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan dengan pengawasan keamanan pangan, obat dan bahan berbahaya.

(36)

5. Meningkatkan pengembangan obat asli Indonesia dalam pengawasan dan pengembangan obat tradisional.

6. Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan media promosi sadar hidup sehat.

7. Meningkatkan perbaikan gizi masyarakat dengan penanggulanagan masalah kekurangan gizi.

8. Meningkatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular bagi balita dan anak sekolah.

9. Meningkatkan standarisasi pelayanan kesehatan dengan adanya data dasar standar pelayanan kesehatan dan terlaksananya akreditasi Puskesmas.

10. Meningkatkan sarana dan prasarana puskesmas pembantu dan jaringannya.

11. meningkatkan kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dengan kualitas dokter dan paramedis.

12. Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia dalam pelayanan kesehatan lansia.

13. Meningkatkan keselamatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(37)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARO

Pada bab ini, penulis mencoba untuk memaparkan pengertian dari sistem informasi akuntansi serta membahas mengenai prosedur, pencatatan dan sistem akuntansi penggajian pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo.

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 1. Sistem

Berikut merupakan pendapat beberapa para ahli mengenai sistem : a. Yakub (2012:1) mendefenisikan sistem adalah suatu jaringan kerja

dari prosedur-prosedur yang berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau tujuan tertentu.

b. Azhar Susanto (2013:22) mendefenisikan sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

c. Romney dan Stinbart (2006:2) mendefinisikan sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

(38)

Berdasarkan pendapat tiga para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah serangkaian bagian atau sub-sub sistem yang saling ketergantungan atau berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Gambar 3.1 Hubungan antara Sistem dan Sub sistem

Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi. Gaji dalam hal ini adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dan saling berhubungan sebagai motivasi semangat kerja para pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo . Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji.

2. Sistem Informasi

Sistem Informasi atau yang biasa disebut dengan sistem pemrosesan data, merupakan sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen, baik manual maupun berbasis komputer, yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta

Sistem subsistem subsistem

subsistem

subsistem

subsistem

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(39)

menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai informasi tersebut. Komponen suatu sistem informasi terdiri dari input, proses dan output.

Gambar 3.2

Komponen Sistem Informasi

(Sumber : Anastasia Diana dan Lilis Setiawati, Sistem Informasi Akuntansi Perancangan,Proses dan Penerapan,2013)

Input dalam sistem informasi adalah data yang relevan untuk menghasilkan informasi yang diinginkan. Dalam hal ini yang menjadi inputnya adalah data kepegawaian yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Karo. Proses adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengolah data menjadi informasi. Pemrosesan data kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten Karo secara sistematis dan terotomatis oleh sebuah sistem. Sedangkan output adalah berupa informasi yang merupakan hasil dari pemrosesan data. Data yang diproses pada sebuah sistem yang berjalan di Dinas Kesehatan Kabupaten Karo lalu dipostingkan ke cabang- cabang berupa informasi keuangan yang sifatnya pribadi dan rahasia.

Proses Output

Input

(40)

3. Sistem Infomasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan, yang merupakan salah satu bentuk sistem informasi manajemen (SIM) yang dipergunakan, dimana data akuntansi dikumpulkan dan diolah secara sistematis kedalam suatu data base untuk membantu organisasi mencapai sasaran dan tujuannya.

Sistem informasi akuntansi yang telah diprogram sesuai kebutuhan manajemen secara otomatis dapat menyediakan data laporan keuangan baik untuk kepentingan intern bank, untuk pengawasan Bank Indonesia maupun untuk kepentingan lainnya. Sistem informasi membantu pengambilan keputusan dengan mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis, dan melaporkan data sehingga dapat menjadi sebuah informasi yang relevan bagi siapapun yang memerlukan.

B. Pengertian Gaji

Istilah gaji biasa digunakan pada perusahaan maupun instansi pemerintah yang merupakan bagian dari kompensasi terbesar, yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada tenaga kerjanya. Dan bagi pegawainya, ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka dan juga sebagai motivator dalam bekerja. Untuk dapat memahami lebih lanjut arti dari gaji, perlu diketahui terlebih dahulu beberapa definisi dari gaji menurut pendapat para ahli:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(41)

1. Mulyadi (2013:373), gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyeraha jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan.

2. Winarni dan Sugiyarso (2008:16) mengemukakan bahwa gaji merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin-pemimpin, pengawas-pengawas, pegawai tata-usaha dan pegawai-pegawai kantor serta para manajer lainnya. Jumlah pembayaran gaji biasanya ditetapkan secara perbulan.

3. Kadarisman ( 2012 : 316 ) gaji merupakan salah satu jenis balas jasa yang diberikan kepada seorang pegawai secara periodik.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan balas jasa yang diberikan kepada pegawai yang mempunyai ikatan kerja kuat secara berkala berdasarkan ketentuan yang berlaku diperusahaan dan sifatnya tetap.

(42)

C. Unsur Gaji

Pada umumnya,dalam suatu perusahaan terdapat berbagai unsur dari biaya dan gaji yang keseluruhannya disebut dengan biaya tenaga kerja. Berikut unsur-unsur gaji tersebut :

1. Gaji Pokok

Gaji pokok merupakan gaji yang telah ditetapkan perusahaan berdasarkan kontrak kerjanya.

2. Premi

Premi adalah upah tambahan yang diberikan kepada pegawai dikarenakan karyawan tersebut telah bekerja dengan baik melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Misalnya perusahaan telah menetapkan output standar yang harus diselesaikan sebanyak 20 unit/hari, maka bagi karyawan tersebut akan diberikan upah tambahan sebesar jumlah kelebihan standar.

3. Lembur

Lembur merupakan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang melebihi jam kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Biasanya karyawan yang telah melakukan pekerjaan melebhi jam kerjanya maka akan ada tarif yang lebih tinggi dibandingkan tarif biasa.

4. Bonus

Bonus merupakan upah yang diberikan perusahaan pada suatu tahun fiskal

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(43)

memperoleh keuntungan yang ditetapkan setelah berkonsultsi dengan pemerintah dan serikat kerja.

5. Catu

Catu merupakan upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk barang, misalnya minyak, gula dan sebagainya.

6. Perlengkapan dan sarana lain

Merupakan upah yang diterima karyawan secara tidak langsung, upah ini berupa bentuk jasa seperti : hiburan, pelayanan kesehatan, dan

transportasi yang diterima tidak dalam bentuk uang.

Unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas tentunya mempunyai latar belakang yang mendasar untuk diadakan. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian dari strategi dan kebijakan perusahaan walaupun ada sebagian yang ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan perundangan misalnya cuti, izin, dana pensiun dan asuransi kecelakaan kerja.

Namun terdapat beberapa perbedaan unsur gaji pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, berikut unsur-unsur gaji yang terdapat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karo:

PENGHASILAN

1. Gaji Pokok

Gaji pokok merupakan kompensasi kepada pegawai berdasarkan undang- undang yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2015. Besaran gaji pokok yang diberikan kepada

(44)

pegawai sesuai dengan yang tercantum dalam SK pengangkatan, SK kenaikan pangkat dan surat ketetapan lainnya.

2. Tunjangan

Tunjangan-tunjangan yang diberikan kepada PNS cukup banyak sekaligus membedakan antara gaji yang diterima oleh pegawai di satu instansi dan instansi lainnya.Tunjangan itu sendiri terbagi lagi menjadi dua jenis,yakni:

a. Tunjangan Istri/Suami

Tunjangan ini diberikan bagi PNS yang telah berkeluarga, baik itu suami atau istrinya. Masing-masing akan mendapatkan tunjangan suami/istri dengan besaran 10% dari gaji pokok dengan aturan yang berlaku. Salah satu aturan tersebut adalah bagi suami istri yang berkedudukan sama sebagai PNS maka tunjangan keluarga tidak diberikan kepada kedua-duanya tetapi diberikan kepada salah satu yang gaji pokoknya paling tinggi.

b. Tunjangan Anak

Tunjangan anak diberikan jika dalam satu keluarga memiliki anak, baik anak kandung ataupun anak angkat, masing-masing akan mendapatkan bagian 2% dari gaji pokok. Aturannya adalah anak yang mendapatkan tunjangan berusia maksimal 25 tahun namun belum memiliki pendapatan sendiri, belum pernah menikah dan masih menjadi tanggungan dari orang tuanya yang berstatus sebagai PNS.

Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah ( PP) No. 13 Tahun 1980, Perubahan dan Penambahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(45)

Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Dan jumlah anak yang mendapatkan tunjangan adalah dibatas hanya untuk dua anak saja.

c. Tunjangan Eselon

d. Tunjangan Fungsi Umum e. Tunjangan Fungsional

Tunjanganini merupakan tunjangan jabatan yang diberikan kepada pegawai negeri yang menduduki jabatan fungsional sesuai dengan peraturan perundangan dan ditetapkan dengan SK pejabat yang berwenang.

f. Tunjangan Khusus

Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan kepada PNS yang ditugaskan di daerah khusus oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sebagai bentuk penghargaan dalam melaksanakan tugas baik guru PNS atau guru bukan PNS yang memenuhi kriteria. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain.

g. Tunjangan Beras

Tunjangan beras diberikan kepada pegawai setiap bulan berdasarkan harga beras yang berlaku pada saat ini. Pembayaran tunjangan ini dibedakan atas dua jenis, yaitu natura dan uang . Peraturan Direktur

(46)

Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2010 tentang tunjangan beras dalam bentuk natura dan uang. Sedangkan untuk pegawai yang menerima tunjangan dalam bentuk natura maka harga yang digunakan adalah Rp8.047. Pembayaran tunjangan dibatasi hanya untuk 2 orang anak saja, dengan masing-masing mendapatkan 10/kg per bulan.

h. Tunjangan Pajak

Tunjangan khusus pajak adalah tunjangan untuk pemotongan pajak atas penghasilan yang didapatkan oleh pegawai, baik yang masih aktif bekerja maupun yang telah memasuki masa pensiun. Pemotongan dilakukan secara otomatis dengan dibebankan kepada APBN atau APBD.

i. Tunjangan Kinerja Daerah (TKD)

TKD merupakan tunjangan yang diberikan kepada PNS berdasarkan kehadiran dan shift-nya.

j. Tunjangan Terpencil

Tunjangan ini diberikan kepada PNS yang bekerja di daerah yang terpencil.

k. Tunjangan BPJS Kesehatan

l. Tunjangan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Tunjangan perlindungan atas resiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan cacat.

m. Tunjangan Jaminan Kematian (JKM)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(47)

Tunjangan perlindungan atas resiko kematian bukan akibat kecelakaan kerja, yang berupa santunan kematian.

n. Pembulatan

Pembulatan merupakan pengurangan atau penambahan atas unsur gaji PNS. Dengan adanya pembulatan dapat mempermudah pembayaran administrasi pegawai setiap kali pembayaran, besaran pengurangan atau penjumlahan gaji dengan pembulatan harus tercantum dalam daftar gaji. Pembulatan beraku bagi penghasilan bruto yang dijumlahkan dengan tunjangan lain. Aturan perhitungannya adalah setiap unsur yang mengalami penambahan maka dibulatkan ke atas menjadi 1,00, sedangkan jika ada pengurangan maka unsur pembulatan menjadi nol rupiah (0,00). Dan untuk jumlah akhir dari gaji dibulatkan menjadi Rp 100,00.

3. Gaji ke-13

Gaji ini diberikan untuk membiaya anak sekolah, biasanya diberikan pada bulan Juni atau Juli. Pada gaji ke-13 diberikan potongan, yaitu tunjangan pajak (Pph 21) dan besarnya jumlah gaji ke-13 tersebut dilihat dari golongan pegawai.

(48)

POTONGAN

1. Potongan Pajak

PPh pasal 21 adalah potongan pajak yang dikenakan terhadap penghasilan pegawai negeri yang melampaui batas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

2. Potongan Askes

Askes tambahan sebesar 2% dari penghasilan yaitu gaji pokok ditambah tunjangan keluarga.

3. Potongan Iuran Wajib Pajak (IWP) 10%

Iuran Wajib Pegawai (IWP) dipotong secara otomatis dari jumlah keseluruhan gaji dengan besaran 10 persen.

4. Potongan Taperum

Taperum atau kependekan dari Tabungan Perumahan PNS adalah program yang disediakan oleh pemerintah untuk mempersiapkan pegawai dalam memiliki rumah.

5. Potongan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

Potongan perlindungan atas pengalihan resiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja.

6. Potongan Jaminan Kematian (JKM)

Potongan perlindungan atas pengalihan resiko kematian bukan akibat kecelakaan kerja.

7. Hutang/Lain-lain 8. Badan Urusan Logistik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(49)

Potongan Badan Urusan Logistik (Bulog) adalah potongan yang dikenakan bagi pegawai negeri yang menerima tunjangan beras dalam bentuk natura yang jumlah potongannya sebesar tunjangan beras tersebut.

9. Sewa Rumah

D. Prosedur Pencatatan Gaji

Prosedur pencatatan gaji mencantumkan hal-hal yang berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi (2013 :385) berikut prosedur pencatatan gaji :

1. Prosedur pencatatan waktu hadir

Pencatatan waktu hadir digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berguna daftar hadir biasa dapat pula dibentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatatan waktu.

2. Prosedur pembuatan daftar gaji

Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji dalam hal ini adalah surat-surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pengkat, pemberhentian karyawan, penurunan angkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir. Apakah gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, maka gaji tersebut dipotong dengan PPh Pasal 21.

3. Prosedur distribusi biaya gaji

(50)

Distribusi gaji serta biaya tenaga kerja pada proses ini, di distribusikan kepada departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.

4. Prosedur pembayaran gaji

Prosedur pembayaran gaji melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi Akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji.

Fungsi keuangan keudian menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji. Jika jumlah karyawan perusahaan banya, pembagian amplop gaji dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji kepada karyawan.

5. Prosedur Pembuatan bukti kas keluar

Fungsi pembuat daftar gaji dalam proses ini, membuat daftar gaji. Data yang dipakai sebagi dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji sebelumnya dan daftar hadir. Jika gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, informasi mengenai potongan PPh Pasal 21 dihitung oleh fungsi pembuat daftar gaji atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan PPh Pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji.

Menurut Mulyadi (2013:374) dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(51)

1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan. Misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, dan lain sebagainya.

2. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu.

3. Kartu Jam Kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

4. Daftar Gaji

Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lain sebagainya.

5. Rekap Daftar Gaji

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji per departemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji.

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo  Sumber : Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Karo
Gambar 3.1 Hubungan antara Sistem dan Sub sistem
Gambar 3.3 Perhitungan Gaji Dinas Kesehatan Kabupaten Karo  Sumber : Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Karo  Penghasilan  : 1

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Peneliti memilih sikap karena Deteksi telah melekat dengan remaja sehingga ketika Deteksi berganti menjadi Zetizen, tidak hanya tanggapan yang dilihat dari para remaja,

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dikembangkan oleh Agrianti (2009) yang konsisten dengan adanya pengaruh positif sehingga dapat dikatakan bahwa komite audit yang

Untuk spesimen dengan fraksi berat 45% alumina dan suhu sinter 1200 o C terjadi penurunan kekuatan bending kemungkinan disebabkan pada fraksi berat 45%

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi respoden dan menganalisis risiko kejadian berat bayi lahir rendah pada

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-4/W19, 2011 ISPRS Hannover 2011 Workshop, 14-17 June 2011,

1 Mencantumkan alokasi KD untuk setiap KD sesuai dengan hasil pemetaan SK/KD pada standar isi 2 Mengacu pada jumlah minggu efektif belajar dan. alokasi yang tercantum dalam

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-4/W19, 2011 ISPRS Hannover 2011 Workshop, 14-17 June 2011,

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Kelompok Kerja