• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

143 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya tentang kajian profetik humanisasi, liberasi, dan transendensi serta pemanfaatannya dalam pembelajaran sastra di perguruan tinggi yang terdapat dalam novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dimensi profetik humanisasi novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy

Dimensi profetik humanisasi yang ditemukan pada novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy terdiri atas aspek mengajak pada kebaikan, menjaga persaudaraan, menghormati orang lain, dan menyantuni anak yatim. Aspek mengajak pada kebaikan yang ditemukan berupa ajakan berdoa, ajakan dzikir, ajakan mendengarkan ceramah, ajakan meninggalkan keburukan, ajakan bertakwa, ajakan membaca doa, ajakan nyantri, dan ajakan menjauhi maksiat. Aspek menjaga persaudaraan yang ditemukan berupa sikap memuliakan tamu, ramah, simpati, kasih sayang, dan menyambung silaturahmi. Aspek menghormati orang lain yang ditemukan berupa sikap segan, menerima tawaran, menepati janji, memberikan penghargaan, menyampaikan salam hormat, mencium tangan, patuh terhadap perintah orang tua, dan mengutamakan orang yang berilmu. Aspek menyantuni anak yatim yang ditemukan berupa sikap peduli terhadap anak-anak yatim seperti merwat, mengasuh, menghidupi, dan menyekolahkan.

2. Dimensi profetik liberasi novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy

Dimensi profetik liberasi yang ditemukan pada novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy terdiri atas aspek liberasi sistem pengetahuan, liberasi sistem sosial, liberasi sistem

commit to user

(2)

ekonomi, dan liberasi sistem politik. Aspek liberasi sistem pengetahuan yang ditemukan berupa tindakan memberantas kebodohan dengan cara belajar, mengajarkan ilmu, membimbing, memberikan buku, menyekolahkan dan menerjemahkan. Aspek liberasi sistem sosial yang ditemukan berupa memberantas atau mencegah kejahatan dengan cara melawan, mengingatkan, dan memungut bayi. Aspek liberasi sistem ekonomi yang ditemukan berupa memberantas kesenjangan ekonomi dengan cara memberikan tanah untuk berjualan, memberikan jatah kos makan, meminjamkan uang, memberikan uang, membayar tiket pesawat, dan membayar biaya operasi.. Aspek liberasi sistem politik yang ditemukan berupa memberantas ketidakadilan dengan cara memberantas fitnah di pesantren dan memberantas fitnah di sekolah atau pendidikan formal.

3. Dimensi profetik transendensi novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy

Dimensi profetik transendensi yang ditemukan pada novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy terdiri atas aspek khauf , raja, tawakkal, syukur, ikhlas, dan taubat. Aspek khauf yang ditemukan berupa sikap takwa atau taat terhadap perintah dan larangan Allah. Aspek raja yang ditemukan berupa doa harapan menjadi orang baik, harapan mendapat ridho Allah, harapan diberikan jodoh terbaik, harapan memperoleh pahala dan harapan memilki rasa rindu terhadap baginda nabi.

Aspek tawakkal yang ditemukan berupa sikap pasrah melalui dzikir dan pasrah

melalui usaha serta doa terhadap segala musibah. Aspek syukur yang ditemukan

berupa ungkapan pujian terhadap Allah akibat dari persaaan bahagia yang

dialami oleh para tokoh di dalam novel seperti Alhamdullilah, Subhanallah,

Gusti Allah Maha Besar, Maha Rahman, Maha Rahim, Subhanallah, dan Taufik

Allah. Aspek ikhlas yang ditemukan berupa kata yang menunjukan aspek ikhlas

seperti dosen yang ikhlas, mencoba ikhlas, penuh keikhlasan, dan dengan ikhlas.

(3)

Aspek taubat yang ditemukan berupa kata yang menunjukan penyesalan seperti seperti hamba bertaubat, ia sudah berazam, dan insaf.

4. Pemanfaatan hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy dalam pembelajaran sastra

di perguruan tinggi

Hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sastra di perguruan tinggi. Aspek profetik seperti humanisasi, liberasi, dan transendensi kedua novel tersebut dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran sastra yaitu sebagai materi ajar sastra pada mata kuliah kajian prosa, fiksi, dan drama.

Adapun cara dosen memanfaatkan hasil kajian profetik dua novel tersebut yakni dengan cara menjelaskan terebih dahulu konsep profetik dan disertai dengan contoh analisis dari beberapa kutipan data hasil kajian profetik kepada mahasiswa saat pembelajaran sastra di kelas melalui media power point serta memberikan contoh aplikasi nyata aspek humanisasi, liberasi, dan transendensi saat pembelajaran di kelas. Selanjutnya, dosen memberikan selebaran kutipan- kutipan data lainnya dari kedua novel tersebut dan mahasiswa diberikan penugasan secara berkelompok untuk menganalisis data lain dari kedua novel tersebut dan novel lain untuk di analisis dengan menggunakan konsep profetik untuk dipresentasikan. Selain itu, Pemanfaatan hasil kajian profetik tersebut juga didasarkan pada kriteria pemilihan materi ajar sastra yang baik yaitu aspek bahasa, aspek psikologis, dan aspek latar belakang budaya.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan terhadap

kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya

Habiburrahman El Shirazy, penelitian ini memiliki implikasi terhadap aspek-aspek

yang relevan. Implikasi dari hasil temuan penelitian ini mencakup dua hal, yakni

implikasi teoretis dan implikasi praktis. Implikasi teoretis berhubungan dengan

kontribusinya bagi perkembangan teori-teori, pendekatan, dan kajian tentang

(4)

penelitian sastra, dalam hal ini adalah teori sastra atau pendekatan profetik, Sedangkan implikasi praktis berkaitan dengan kontribusi hasil temuan penelitian terhadap pembelajaran sastra di perguruan tinggi.

1. Implikasi Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy mengenai aspek humanisasi (mengajak pada kebaikan, menjaga persaudaraan, menghormati orang lain, menyantuni anak yatim), aspek liberasi (sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem ekonomi, sistem politik), aspek transendensi (khauf, raja, tawakkal, syukur, ikhlas, taubat) dalam pembelajaran sastra di perguruan tinggi secara teoretis berimplikasi terhadap, pertama, menambah wawasan tentang cara mengkaji karya sastra, khususnya novel, menggunakan kajian profetik. Pengetahuan mengenai aspek-aspek penelitian profetik, prosedur penelitiannya, teknik pengumpulan datanya, dan bagaimana laporan hasil penelitian dapat dipelajari melalui hasil penelitian ini. Hasil penelitian ini dapat dipelajari oleh berbagai kalangan baik peserta didik tingkat menengah, peserta didik tingkat tinggi (mahasiswa), maupun para peneliti lain yang berminat dalam pembelajaran sastra. Kajian profetik mengajak para peneliti sastra untuk mengkaji karya-karya sastra secara lebih mendalam yang ditinjau dari aspek humanisasi, liberasi, dan transendensinya.

Kedua, hasil penelitian ini berimplikasi langsung terhadap penambah

wawasan khazanah keilmuan pembaca atau peneliti khususnya mahasiswa yang

berkaitan dengan bidang analisis kajian sastra berupa novel dengan

menggunakan teori profetik. Teori profetik mencakup tiga unsur atau aspek

yakni humanisasi, liberasi, dan transendensi. Penelitian ini mengulas bentuk-

bentuk profetik yang didalamnya terdapat tiga unsur atau aspek yang telah

disebutkan sebelumnya melalui tokoh-tokoh novel Dalam Mihrab Cinta dan

Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy. dua novel tersebut

sesuai dikaji dengan berbagai macam teori sastra, khususnya teori profetik. Hal

(5)

tersebut dikarenakan teori profetik membahas mengenai cara memenusiakan manusia, cara membebaskan manusia, dan berhubungan dengan sang pencipta sesuai dengan ajaran Nabi. Untuk menguatkan pendapat tentang yang dikaji dengan menggunakan teori profetik, maka peneliti perlu melakukan pembacaan secara mendalam untuk mencari dan menemukan data yang dianggap relevan dengan tiga aspek profetik tersebut. Kegiatan membaca secara mendalam tersebut, dapat membantu pembaca atau peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan karya sastra. Selain itu, pembaca atau peneliti lain juga dapat melakukan lebih banyak penelitian-penelitian yang berhubungan teori-teori sastra. Hal tersebut bertujuan menambah khazanah keilmuan tentang teori-teori sastra, khususnya teori profetik.

Ketiga, hasil penelitian ini berimplikasi terhadap perkembangan teori profetik. Aspek profetik seperti humanisasi, liberasi, dan transendensi yang ditemukan pada novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy mengembangkan dan memperkuat teori profetik sebelumnya yakni teori profetik Kuntowijoyo. Secara otomatis dengan adanya hasil penelitian ini teori profetik sebelumnya akan semakin kuat dan tervalidasi keabsahannya. Tidak menutup kemungkinan jika ada peneliti lain yang mengembangkan penelitian ini akan menemukan teori baru yang lebih mendetail sehingga lebih berguna sebagai sarana penelitian sastra. Pada akhirnya penelitian ini berimplikasi terhadap teori profetik yang akan semakin berkembang dan semakin dikukuhkan keberadaannya.

Keempat, hasil penelitian ini berimplikasi terhadap perkembangan

pendidikan karakter. Melalui aspek profetik seperti humanisasi, liberasi, dan

transendensi yang ditemukan pada novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu

Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy secara implisit didalamnya

memuat nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat memberikan pemahaman

tentang nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai ketuhanan. Adanya nilai

pendidikan yang diselipkan pada aspek profetik humanisasi, liberasi, dan

(6)

transendensi yang terdapat dalam novel tersebut diharapkan bermanfaat bagi para pembaca atau penikmat karya sastra. Ditemukannya nilai pendidikan yang diselipkan pada aspek profetik humanisasi, liberasi, dan transendensi yang terdapat dalam novel ini diharapkan juga dapat menanamkan kepada pembaca khususnya mahasiswa untuk menanamkan kesadaran kemanusiaan dan kesadaran ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari. Pembaca juga dapat menerapkan nilai pendidikan yang diselipkan pada aspek profetik humanisasi, liberasi, dan transendensi pada novel tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Implikasi Praktis.

Berangkat dari masalah adanya dehumanisasi yang merambah di berbagai lingkup kehidupan masyarakat khususnya generasi muda penerus bangsa dan kurangnya materi ajar profetik yang bersifat humanis yang sampai pada tahap analisis membutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Solusi tersebut bisa didapatkan melalui hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya. Oleh karena itu, Pertama, adanya pemanfaatan hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy dalam pembelajaran sastra di perguruan tinggi secara praktis berimplikasi langsung terhadap penyusunan rencana pembelajaran semester (RPS) yang ada di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal tersebut diperkuat oleh hasil wawancara dengan dosen pengajar sastra yaitu FM yang menjelaskan bahwa di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia saat ini sudah mencantumkan adanya teori profetik pada mata kuliah sejarah sastra kontemporer. Namun kaitannya dengan materi analisis novel dengan menggunakan kajian profetik belum secara spesifik diajarkan mata kuliah kajian prosa, fiksi, dan drama. Materi tersebut disampaikan oleh dosen dalam dua pertemuan yakni secara teori dan praktik.

Adanya hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda

Nabi karya Habiburrahman El Shirazy berimplikasi terhadap peyusunan rencana

pembelajaran semester, yakni menambah referensi bahan materi analisis novel

(7)

dengan kajian profetik secara spesifik, sebab aspek profetik tersebut penting dimiliki oleh tiap mahasiswa kaitannya terhadap capaian materi ajar sastra.

Kedua, adanya hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy mengenai aspek humanisasi (mengajak pada kebaikan, menjaga persaudaraan, menghormati orang lain, menyantuni anak yatim), aspek liberasi (sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem ekonomi, sistem politik), aspek transendensi (khauf, raja, tawakal, syukur, ikhlas, taubat) secara langsung memiliki implikasi praktis yakni sebagai referensi materi ajar sastra di perguruan tinggi khususnya di prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pasalnya sekarang ini materi ajar analisis novel dengan teori profetik belum diajarkan secara spesifik. Seperti yang dibicarakan sebelumnya bahwa materi profetik yang disampaikan oleh pengajar sastra hanya sekadar pengenalan konsep teori, penemu teori, dan karakteristik teorinya, sehingga tidak sampai pada pemanfaatan atau penerapan teori tersebut untuk mengkaji karya sastra. Hal tersebut membuat mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami teori profetik secara lebih mendalam tanpa adanya contoh penerapan teori tersebut untuk mengkaji karya sastra khususnya novel. Oleh karena itu, hasil kajian profetik dua novel ini dapat menjadi solusi mengatasi kesulitan mahasiswa dalam memahami profetik secara mendalam.

Ketiga, hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy mengenai aspek humanisasi (mengajak pada kebaikan, menjaga persaudaraan, menghormati orang lain, menyantuni anak yatim), aspek liberasi (sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem ekonomi, sistem politik), aspek transendensi (khauf, raja, tawakkal, syukur, ikhlas, taubat) memiliki implikasi secara praktis terhadap dosen untuk menyusun materi ajar sastra yang baik. Materi ajar sastra yang baik hendaknya menyesuaikan kebutuhan mahasiswa. Pasalnya kondisi saat ini membutuhkan materi ajar sastra yang menjadi solusi mengatasi perilaku dehumanisasi.

Menyesuaikan kebutuhan mahasiswa merupakan salah satu perilaku yang

(8)

humanis. Selain itu, penyusunan materi ajar sastra yang baik juga harus melihat pada aspek bahasa, aspek perkembangan psikologi, dan aspek latar budayanya.

Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan dosen pengajar sastra yaitu FM yang menjelaskan bahwa jika melihat pada aspek bahasa yang digunakan dalam kedua novel tersebut menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh pembaca, jika melihat pada aspek perkembangan psikologis kedua novel ini sudah sesuai dengan sasaran pembaca yaitu siswa dan mahasiswa, dan jika melihat pada aspek latar belakang budaya kedua novel ini mengusung tema pendidikan di pesantren dan pendidikan formal baik di Indonesia maupun di Eropa. Keempat hal tersebutlah yang membuat novel ini dapat dijadikan sebagai materi ajar sastra di perguruan tinggi karena isi dari kedua novel tersebut mengisahkan kisah inspiratif lewat para tokoh-tokohnya yang mengajarkan kepada pembaca nilai-nilai kemanusiaan dengan diimbangi nilai-nilai ketuhanan. Dengan demikian, melalui hasil kajian profetik yang ditemukan dalam kedua novel tersebut dosen dapat membuat materi ajar sastra yang bersifat humanis.

Keempat, hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu

Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy aspek humanisasi (mengajak

pada kebaikan, menjaga persaudaraan, menghormati orang lain, menyantuni

anak yatim), aspek liberasi (sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem ekonomi,

sistem politik), aspek transendensi (khauf, raja, tawakkal, syukur, ikhlas, taubat)

memiliki implikasi secara praktis terhadap masyarakat. Hal tersebut berkaitan

dengan kewajiban dosen yang harus melaksanakan tri darma perguruan tinggi

yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen

bisa menerapkan hasil kajian dari aspek-aspek profetik yang ada dalam kedua

novel tersebut pada saat melaksanakan tugas pengabdiannya kepada masyarakat

dengan memperkenal aspek humanisasi, liberasi, dan transendensi melalui

tindakannya. Hal tersebut dikarenakan aspek humanisasi, liberasi, dan

transendensi yang ditemukan dalam kedua novel tersebut dapat membentuk

(9)

karakter yang baik, pembentukan karakter yang baik dimaksud sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang sudah mapan di tengah kehidupan bermasyarakat sebagai bekal untuk hidup di dunia nyata maupun dunia maya. Aspek humanisasi, liberasi, dan transendensi juga memiliki manfaat dalam kehidupan manusia yang mampu menerapkannya dengan baik. Manfaat yang dapat dipetik dari aspek humanisasi, liberasi, dan transendensi yang ditemukan dalam kedua novel tersebut adalah kehidupan yang dilalui manusia akan selaras dan seimbang dengan penerapan perilaku yang baik dan benar seorang dalam bertingkah laku serta memiliki perilaku kemanusiaan dengan diimbangi kesadaran ketuhanan.

Sebab perilaku yang diimbangi dengan kesadaran kemanusiaan dan kesadaran ketuhanan yang benar pasti tidak akan melanggar norma-norma kehidupan yang sudah ada di tengah masyarakat.

Kelima, hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy aspek humanisasi (mengajak pada kebaikan, menjaga persaudaraan, menghormati orang lain, menyantuni anak yatim), aspek liberasi (sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem ekonomi, sistem politik), aspek transendensi (khauf, raja, tawakkal, syukur, ikhlas, taubat) memiliki implikasi secara praktis terhadap peneliti lanjutan yakni sebagai pedoman untuk mengkaji karya sastra menggunakan pendekatan profetik dengan karya pengarang yang sama tetapi judul novel yang berbeda. Selain itu, hasil penelitian ini juga bisa dijadikan pedoman untuk meneliti karya sastra khususnya novel dengan pendekatan yang berbeda, sehingga aspek-aspek profetik yang ditemukan akan selalu diperbaharui.

Keenam, hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu

Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy aspek humanisasi (mengajak

pada kebaikan, menjaga persaudaraan, menghormati orang lain, menyantuni

anak yatim), aspek liberasi (sistem pengetahuan, sistem sosial, sistem ekonomi,

sistem politik), aspek transendensi (khauf, raja, tawakkal, syukur, ikhlas, taubat)

memiliki implikasi secara praktis terhadap perkembangan aspek kognitif, afektif,

(10)

dan psikomotorik mahasiswa melalui materi pembelajaran sastra. Aspek kognitif yang dapat diperoleh dari materi pembelajaran sastra berupa pengetahuan mahasiswa terhadap sastra profetik meningkat sehingga dapat mengatasi permasalahan yang selama ini dihadapi, disamping itu mahasiswa juga dapat mencari solusi yang terbaik ketika menghadapi permasalahan yang ada. Aspek afektif melalui materi pembelajaran kajian profetik dapat meningkatkan emotif atau perasaan mahasiswa terhadap karya sastra. Meningkatkan emotif atau perasaan mahasiswa sangat berguna untuk perkembangan kecintaan terhadap karya sastra yang memiliki aspek-aspek profetik di dalamnya. Mahasiswa bisa memahami isi atau pesan yang disampaikan pengarang. Aspek psikomotorik yang dapat diperoleh dari materi pembelajaran sastra berupa mahasiswa dapat mencipta karya sastra dengan mengimajinasi karya sastra yang baik. Para mahasiswa diajak untuk menghasilkan sesuatu yang sudah didapat dengan membaca, memahami, dan mendalami karya sastra. Perkembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik tersebut dapat diperoleh melalui hasil kajian dari humanisasi, liberasi, dan transendensi novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy yang dijadikan materi ajar sastra, karena ketiga aspek profetik tersebut di dalamnya memuat contoh- contoh penyelesaian masalah disertai dengan solusi yang digambarkan melalui para tokohnya, isi atau pesan kedua novel tersebut dapat menginspirasi dan membangkitkan imajinasi para pembacanya. Sehingga dengan adanya hasil penelitian ini dapat menciptakan sikap, pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa yang cerdas, humanis, dan memiliki akhlakul karimah.

Ketujuh, Adanya temuan penelitian mengenai aspek profetik

humanisasi, liberasi, dan transendensi pada novel Dalam Mihrab Cinta dan

Merindu Baginda Nabi menjadi hal yang menarik dan memiliki implikasi

langsung dalam konteks pembelajaran sastra di kelas. Dalam pembelajaran

sastra di kelas dosen dapat mengajarkan hasil penelitian ini kepada mahasiswa

melalui metode ceramah dan diskusi kelompok. Melalui metode ceramah di

(11)

kelas dosen menjelaskan mengenai konsep teori profetik menjelaskan satu persatu contoh kutipan-kutipan yang memuat aspek humanisasi, liberasi, dan transendensi novel dari hasil penelitian ini kepada mahasiswa saat pembelajaran sastra di kelas melalui media power point dalam pembelajaran mata kuliah kajian prosa, fiksi, dan drama. Selain itu, mahasiswa diharuskan membaca kutipan-kutipan tersebut untuk dipahami secara mendalam Selanjutnya, untuk lebih memperdalam lagi pemahaman mahasiswa terhadap kajian profetik dosen memberikan contoh langsung ketiga aspek profetik tersebut saat pembelajaran sastra di dalam kelas dengan cara pertama pada aspek humanisasi, saat pembukaan pembelajaran di kelas dosen mengucapkan salam dan menyapa mahasiswa, hal tersebut merupakan salah satu contoh dari humanisasi. Kedua saat pembelajaran sedang berlangsung dosen menjelaskan dan mengajarkan materi kepada mahasiswa, hal tersebut merupakan contoh dari liberasi. Ketiga pada aspek transendensi saat akhir pembelajaran dosen mengucapkan kalimat hamdallah menandakan pembelajaran telah selesai, hal tersebut merupakan contoh dari transendensi. Setelah itu, melalui metode diskusi mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan penugasan untuk membaca novel yang berbeda dan melakukan tahap pengkajian terhadap novel yang telah dibaca dengan menggunakan teori profetik. Dengan adanya penugasan tersebut maka mahasiswa akan bisa memahami secara mendalam mengenai profetik baik konsep teori maupun penerapan teori.

Kedelapan, Adanya aspek humanisasi yang paling dominan ditemukan pada novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy memiliki implikasi langsung terhadap mahasiswa.

Melalui temuan aspek humanisasi mahasiswa dapat menerapkannya dalam

kehidupan nyata. Pertama pada aspek humanisasi mengajak pada kebaikan

mahasiswa dapat menerapkannya dengan cara mengajak temannya shalat

berjamaah di masjid saat adzan berkumandang. Kedua pada aspek humanisasi

menjaga persaudaraan mahasiswa dapat menerapkannya dengan cara menyapa

(12)

ramah setiap orang yang belum dikenal. Ketiga pada aspek menghormati orang lain mahasiswa dapat menerapkannya dengan cara menghubungi dosen dengan bahasa yang santun, memberikan penghargaan berupa ucapan terima kasih terhadap orang yang telah membantunya dan lain-lain. Keempat, pada aspek menyantuni anak yatim mahasiswa dapat menerapkannya pada kegiatan berorganisasi yakni dengan cara bakti sosial di lembaga panti asuhan anak yatim dan dhuafa. Hal tersebut merupakan bagian dari luaran nyata tujuan materi kajian profetik.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, simpulan, dan implikasi maka penulis memiliki beberapa saran yakni, bagi dosen, bagi mahasiswa, dan bagi peneliti lanjutan. Beberapa saran tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi Dosen

Dosen mengajarkan unsur-unsur profetik seperti humanisasi, liberasi, dan transendensi yang terdapat dalam novel sebagai sumber belajar. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara menjelaskan kutipan-kutipan data hasil kajian profetik novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy saat pembelajaran pada mata kuliah kajian prosa, fiksi, dan drama kepada mahasiswa dengan disesuaikan konteks kehidupan saat ini. Selain itu, pada aspek pembelajaran sastra di perguruan tinggi sebaiknya dosen pengajar sastra melakukan tindak lanjut terhadap hasil kajian sastra yang telah dilakukan oleh mahasiswa. Sebab itu bagian dari penghargaan bagi mahasiswa agar terpacu lagi untuk terus aktif dalam pengkajian sastra

2. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

dapat melakukan kajian sastra dengan teori profetik lebih lanjut dengan objek

yang berbeda. Mahasiswa dapat membaca hasil kajian profetik novel Dalam

Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya Habiburrahman El Shirazy ini

sebagai contoh dalam melakukan kajian. Selain itu, setelah melakukan kajian

(13)

sastra dengan teori profetik mahasiswa hendaknya dapat menerapkan atau mengamalkan aspek-aspek profetik seperti humanisasi, liberasi, dan transendensi dalam kehidupan sehari-hari. Sebab hal tersebut dapat menjadi penting karena mahasiswa bisa mengambil contoh dan meneladani sisi positif kehidupan para tokoh yang sesuai dengan konsep profetik, sedangkan unsur-unsur negatif dari para tokoh seharusnya dapat menjadi pengontrol dalam bertindak serta dapat diambil hikmahnya.

3. Bagi Peneliti lain

Peneliti lain memperdalam lagi kajian terhadap karya sastra dengan

mengutamakan fokus kajian terhadap unsur profetik seperti humanisasi, liberasi,

dan transendensinya terutama dalam novel. Sebab unsur-unsur profetik tersebut

sekarang ini menjadi hal terpenting untuk membantu dan mengatasi krisis nilai

kemanusiaan. Novel Dalam Mihrab Cinta dan Merindu Baginda Nabi karya

Habiburrahman El Shirazy merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

sastra profetik. Oleh karena itu, penelitian ini hendaknya dapat menjadi referensi

bagi penelitian selanjutnya untuk mengkaji unsur-unsur profetik dalam karya

sastra terutama dengan judul novel yang berbeda guna menambah wawasan dan

memperkuat teori profetik.

Referensi

Dokumen terkait

dengan tujuan untuk dapat meningkatkan kualitas seorang akuntan yang menguasai dan mempunyai keahlian dalam bidang akuntansi dan juga dapat meningkatkan pendapatan

Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Pengertian rentang manajemen dapat bermacam-macam ada

Globalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ‘Proses masuknya ke ruang lingkup dunia’. Secara umum, globalisasi adalah proses integrasi internasional

[r]

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan sampel sebanyak 91 responden.Data yang diperoleh menggunakan kuesioner (skala likert) dan diolah menggunakan SPSS

AH mampu meningkatkan mineral Fe yang berkontribusi dalam pembentukan SDM sehingga jumlah SDM meningkat. Meningkatnya Fe dalam darah akan berkontribusi dalam meningkatnya

Dari hasil penelitian ini diketahui adanya pengaruh signifikan dari kepuasan kerja terhadap turnover intention karyawan Departemen Dunia Fantasi PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, dan

Bab kedua merupakan telaah pustaka yang membahas mengenai : (i) teori pertukaran sosial yang menjadi landasan teori penelitian ini, definisi profesi akuntan publik,