• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

27

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Riset kuantitafif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.

Dalam riset kuantitatif, periset dituntut bersikap objektif dan memisahkan diri dari data. Artinya, periset tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sekehendak hatinya sendiri. Semuanya harus objektif dengan diuji dahulu apakah batasan konsep dan alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas. (Kriyantono, 2006:58)

3.2.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatif atau analitik, yang termaksud untuk menjelaskan hubungan yang kausal antar variabel melalui ujian hipotesa.

Sedang menurut Rakhmat (2006), metode korelasional bertujuan meneliti hubungan–hubungan diantara variabel–variabel dengan menguji hipotesis.

Dengan menggunakan penelitian eksplanatif maka penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan antara tayangan “Buletin Indonesia Siang” Global TV (sebagai variable X) dengan minat memilih WIN-HT (sebagai variable Y).

(2)

3.3 Metode Penelitian

Survei merupakan metode penelitian dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Dengan memiliki tujuan untuk memperoleh

informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.

Dalam survei, proses pengumpulan dan analisis data sosial bersifat sangat berstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai instrument utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang diasumsikan mewakili populasi secara spesifik. (Kriyantono, 2006:59)

Cara yang dilakukan untuk melakukan survey adalah dengan menyebarkan angket kuisioner kepada followers dari @GlobalTV_News. Peneliti akan menambahkan pertanyaan nanti filterisasi atau penyaringan di angket apakah followers tersebut menyaksikan Buletin Indonesia Siang atau tidak, karena akun

@GlobalTV_News yang juga menaungi program berita lain yaitu Buletin Indonesia Malam.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Bebas X (Independen)

Merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab dari variabel dependen dan mempengaruhi dari varibael lainnya. Variabel indepeneden dalam penelitian ini adalah Program berita Buletin Indonesia Siang.

3.4.2 Variabel Terikat Y (Dependen)

Tipe variabel yang dipengaruhi Sejumlah gejala, faktor dan unsur yang muncul karena adanya variabel bebas. Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Minat Pemilih Pemula Untuk Memilih WIN-HT

(3)

3.5. Populasi dan Sampel 3.5.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2002:5) populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh riset dan dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Kriyantono, 2006:153)

Dalam penelitian ini, populasinya adalah jumlah followers oleh akun Twitter dari “Buletin Indonesia Siang” yaitu @GlobalTV_News yang per tanggal 17 April 2014 pukul 19:08 mempunyai followers yang berjumlah 5.276. Akun ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat layak untuk mewakili data yang peneliti butuhkan yaitu para pemilih pemula yang menggunakan media sosial serta menonton “Buletin Indonesia siang”.

3.5.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Pengertian sampel menurut Sugiyono ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73).

Menurut Rachmat (2006) sampel yang representative bisa diartikan bahwa sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi secara poroposional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi (Kriyantono, 2006:154).

(4)

3.5.3 Jumlah Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil dari akun Twitter

“@GlobalTV_News” yang berjumlah 5.276, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane untuk menentukan jumlah sampel, berikut: (Kriyantono, 2006:156)

n= N N.(d)2 + 1 Keterangan : n = jumlah sampel N= jumlah populasi

(d)2 = derajat ketelitian (0,1)2 n= N

N.(d)2 + 1

n = 5276 5276 x 0.01 +1 n = 98,12 orang

Dari penghitungan diatas hasil yang didaptkan adalah 98. 12 orang dan digenapkan menjadi 100 orang agar memudahkan penghitungan sample. ini adalah jumlah followers dari akun twitter Buletin Indonesia Siang yaitu @GlobalTV_News yang

akan menjadi sampel penelitian.

Menurut Umar (2002) batas kesalahan yang ditolerir ini bagi setiap populasi tidak sama, sehingga dalam penelitian ini tingkat kesalahan yaitu 10% (Kriyantono, 2006:164).

(5)

3.5.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu Probability Sampling dan nonprobability sampling. Pada penelitian kali ini, peneliti

menggunakan teknik probability sampling dan memfokuskan kepada simple random sampling yaitu setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih

menjadi sampel. Teknik ini menggunakan teknik acak dalam pengambilan sampel sehingga mendapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan. (Kriyantono, 2006: 158- 160)

pengukuran yang menjadi objek penelitian (Riduwan, 2004 : 55).

Pengambilan sampel ini dari populasi twitter “@GlobalTV_News” dengan populasi sebesar 5.276 followers pada tanggal 17 april diseluruh Indonesia. Kuesiner ini disebarkan minimun ke 10 followers setiap hari, namun peneliti terlebih dahulu menanyakan kepada followers apakah followers tersebut dibawah umur 21 tahun dan di atas 17 tahun serta belum pernah melakukan pemilu presiden agar mendapatkan responden yang tepat untuk dipilih menjadi sampel. Bila di hitung mungkin lebih dari 100 followers yang diberikan kuesioner tetapi karena akun twitter

@GlobalTV_News juga membawahi program Buletin Indonesia Malam maka responden yang menjawab “Tidak” pada filter pertanyaan tidak akan dimasukan kedalam sample. Penyebaran kuesioner ini sendiri memakan waktu cukup lama yaitu 3 minggu dikarenakan banyak responden yang cukup lama merespon kuisioner.

3.6 Jenis Data

3.6.1 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder.

Misalnya, jika peneliti ingin mengetahui kebiasaan menonton televisi masyarakat

(6)

Kelurahan Kapasari, kemudian periset mendapatkan data mengenai komposisi penduduk dari kantor kelurahan (Kriyantono, 2006:42).

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan sistem pengambilan data sekunder, karena peneliti mendapatkankan data dari sumber kedua dilapangan yaitu situs www.twitter.com.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk mengumpulkan data. Ada beberapa teknik atau metode pengumpulan data yang biasanya dilakukan oleh periset. Metode pengumpulan data ini sangat ditentukan oleh metodologi riset, dalam penelitian metodogoli kuantitatif ini ada beberapa cara untuk untuk mengumpulkan data, yaitu:

1. Kuesioner (angket)

2. Wawancara (biasanya berstruktur) 3. Dokumentasi

(Kiryantono, 2006:95)

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan Kuesioner sebagai teknik pengambilan sample yang akan disebar ke populasi yang sudah ditentukan.

Ada beberapa jenis kuesioner (angket), yaitu : (Kriyantono, 2006:97-98)

1. Angket terbuka: Pertanyaan diformulasikan sedemikian rupa sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa adanya alternatif jawaban yang diberikan periset.

(7)

2. Angket tertutup: Suatu angket dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset. Responden tinggal memilih jawaban menurut sesuai dengan realitas yang dialaminya. Biasa dengan memberikan tanda X atau Y

Jenis angket yang digunakan untuk penelitian ini adalah angket tertutup disajikan dengan pilihan ganda dan pertanyaan dengan format jawaban skala likert.Skala ini dikembangkan oleh Rensus Likert (1932). Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi respnden terhadap suatu objek (Riduwan, 2002:12).

Dengan skala Likert, komponen yang dapat terukur dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh responden.

Melalui skala likert, responden akan diberikan / disajikan jawaban dalam bentuk pernyataan yang diberi skor sebagai berikut :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

3.8 Teknik Analisis Data

Pada tahap analisis data, peneliti membaca data melalui proses pengkodingan data sehingga mempunyai makna. Proses pengkodingan ini mencakup proses mengatur data, mengorganisasikan data ke dalam suatu pola kategori. Maleong (2000: 13) mendefinisikan analisis data sebagai proses mengorganisasikan dan

(8)

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema baru dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. (Kiryantono, 2006: 167).

3.8.1 Analisis Univariat

Adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan statistik deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antarvariabel. (Kriyantono, 2006: 168)

Mengukur variabel analisis univariat dengan menggunakan rumus:

R/500 x 100%

R = Jumlah Skor

500 = Skor terbesar yang didapat dari penghitungan melalui skala likert 100% = Jumlah Responden

TABEL 3.1 Tabel Interpretasi Persetujuan Responden :

0 – 20 % Sangat Tidak Kuat

20 % - 40 % Tidak Kuat

40 % - 60% Kurang Kuat

60% - 80 % Kuat

80% Sangat Kuat

(9)

3.8.2 Analisis Bivariat

Analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel , kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). Hubungan antarvariabel ini mempunyai beberapa kemungkinan:

• Simetris: Ada hubungan namun bersifat simetris, yaitu tidak saling mempengaruhi. Perubahan pada variabel lainnya. Misalnya pilihan acara televisi tidak disebabkan oleh kepemilikan pesawat televisi.

• Dua variabel mempunyai hubungan dan saling mempengaruhi (timbal- balik)

• Asimetris: Sebuah variabel mempengaruhi variabel yang lain atau sebuah variabel berubah disebabkan variabel yang lain.

3.8.2.1 Koefisien Korelasi

Nilai korfisien korelasi r, yaitu antara -1 sampai +1, dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika nilai r > 0, terjadi hubungan linear positif dan makin besar nilai variabel X, maka makin besar nilai variabel Y. Atau sebaliknya makin kecil nilai X, maka nilai Y makin kecil.

b. Jika nilai r < 0, terjadi hubungan linear yang negative

c. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan Variabel Y

d. Jika nilai r = 1 atau = -1, terkado hubungan sempurna dan berbentuk garis lurus, dan sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke angka nol maka garis tidak lurus. (Ruslan, 2010: 187-188)

(10)

Jadi berikut saya berikan pedoman tabel untuk melihat kuat lemahnya hubungan menurut Sugiyono :

TABEL 3.2

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 − 1,00 Sangat kuat 0,60 − 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Sedang 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah

Sumber : Sugiyono, 2008:183

Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan +1 atau -1 < r < 1.

Dengan kata lain koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar +1 dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika r = +1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan positif.

2. Jika mendekati +1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan positif.

3. Jika r = -1, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat kuat dan negatif.

4. Jika mendekati -1, maka hubungan antara variabel X dan Y kuat dan negatif.

5. Jika r = 0, maka tidak ada hubungan antara variabel X dan Y 6.Jika mendekati 0, maka hubungan antara variabel X dan Y sangat lemah.

(11)

3.8.2.2 Analisis Regresi

Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Konsep regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi belum tentu korelasi dilanjutkan dengan regresi. Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabe mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau hubungan fungsional (Kriyantono, 2006;183).

Menurut Mustikoweni (2002) regresi ditujukan untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk mencari derajat keeratan hubungan dua variabel atau lebih.

data dari dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu.Rumus regresi linear sederhana.

Y = a + bX

Keterangan :

Y: Variabel minat pemilih pemula memilih WIN-HT a: Nilai konstanta

b: Koefisien Regresi Variabel Program Berita X: Variabel Program Berita

(12)

Nilai a dihitung dengan rumus :

Nilai b dihitung dengan rumus :

3.9 Keabsahan Penelitian 3.9.1 Uji Reliabilitas

Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, kalau digunakan berulang kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat ukur tersebut stabil (tidak berubah- ubah), dapat diandalkan (dependable), dan tetap/ajeg (consistent).

Oleh sebab itu penyataan atau pertanyaan dalam kuesioner hendaknya dibuat sebaik mungkin, sehingga bila diisi oleh responden hasilnya relatif konsisten (Kriyantono, 2006:143-145).

(13)

Metode alpha diukur berdasarkan skala alpha cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu dikelompokan kedalam lima kelas dengan rank yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interpretasikan sebagai berikut:

1. Nilai alpha cronbach 0,00 s/d 0,20 berarti kurang realibel 2. Nilai alpha cronbach 0,21 s/d 0,40 berarti agak realibel 3. Nilai alpha cronbach 0,41 s/d 0,60 berarti cukup realibel 4. Nilai alpha cronbach 0,61 s/d 0,80 berarti realibel 5. Nilai alpha cronbach 0,81 s/d 100 berarti sangat reliabel

Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliable jika menghasilkan nilai Cronbach Alpha > 0.70, walaupun nilai 0.60 – 0.70 masih dapat diterima (Latan & Temalagi, 2012:46)

3.9.2 Uji Validitas

Suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Misalnya skala nominal yang bersifat non-parametrik digunakan untuk mengukur variabel nominal bukan untuk mengukur variabel interval yang bersifat parametrik. (Sarwono: 2007: 100) Untuk menghitung validitas dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan analisis faktor KMO.

Analisis faktor merupakan suatu teknik statistik untuk mengidentifikasikan jumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara beberapa variabel yang berhubungan. Analisis faktor menghasilkan suatu tabel di mana baris menunjukkan faktor atau variabel tersembunyi yang menjelaskan sebanyak mungkin perbedaan di dalam variabel ini.

(14)

Nilai KMO yang mendekati 1 bearti bahwa analisis faktor akan dapat memberikan hasil analisis yang interpretable terhadap variable yang dianalisis, sedangkan jika nilai KMO lebih rendah dari 0,6 maka hasil analisis faktor tidak cukup informatif untuk menjelaskan karakterlistik variabel yang dimiliki.

TABEL 3.3 Ukuran Validitas

Nilai KMO Tingkat Varian

0,90 – 1,00 Marvellous (Sangat Bermanfaat)

0,80 – 0,89 Meritorious (Sangat Bermanfaat)

0,70 – 0,79 Middling (Cukup Bermanfaat)

0,60 – 0,69 Mediocre (Sedang)

0,50 – 0,59 Miserable (Tidak Bermanfaat)

0,00 – 0,49 Unnaceptable (Tidak Bisa

Diterima)

3.10 Hipotesis

Hipotesis sendiri sebenarnya adalah suatu pendapat awal yang sifatnya sementara dan berarti nantinya hipotesis dapat diubah atau diganti dengan hipotesis yang lebih tepat. Karena hipotesis pada dasarnya harus diuji dan pengujiannya membutuhkan waktu yang sangat lama, jadi ketika hipotesis sudah melalui proses pengujian dan lolos dalam proses itu, kebenaran akan semakin menguat.

(15)

3.10.1 Hipotesis Teori

Penelitian ini menggunakan Teori Uses dan Effect. Teori ini mengatakan bahwa isi media akan menghasilkan efek pada khalayak & penggunaan media akan menghasilkan konsekuensi pada khalayak. Lalu, setelah menghasilkan efek, teori ini pun aka menghasilkan conseffect yang dalam penelitian ini berupa minat khalayak untuk memilih WIN-HT pada pilpres 2014.

3.10.2 Hipotesis Penelitian - Hipotesis Alternatif (Ha)

Adanya pengaruh antara program Buletin Indonesia siang terhadap minat pemilih pemula untuk memilih WIN-HT pada pilpres 2014.

- Hipotesis Nol (Ho)

Tidak adanya pengaruh antara program Buletin Indonesia siang terhadap minat pemilih pemula untuk memilih WIN-HT pada pilpres 2014.

3.10.3 Hipotesis Statistik Ha : R2 x y > 0 H0 : R2 x y ≤ 0

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan ini dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi, dimana pada perhitungan perusahaan terdapat banyaknya jumlah produksi lembur yang menyebabkan peningkatan

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Seminar yang dilakukan di kantor Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) 6irebon, dilakukan dalam a6ara peringatan hari %usantara yang ke &amp; pada tanggal

Proses perlakuan panas secara teknis untuk melakukan metode temper dalam proses pembentukan fasa baru sesuai dengan percepatan pemanasan sampai mencapai suhu austenit tidak stabil,

Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan

Pasien anak umur kurang dari 14 tahun yang memenuhi kriteria klinis demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD), dan sindrom syok dengue (SSD) menurut WHO (1997) disertai

Jika browser menemukan alamat dari tujuan link tersebut, browser akan menampilkan informasi yang ada, dan jika tidak menemukannya browser akan memberikan suatu pesan yang

Ketiga, siswa merasa tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membaca, karena buku bacaan hanya tersedia di perpustakaan saat berada di sekolah.Penelitian ini bertujuan untuk