• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 17 November 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 17 November 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

      

           

 

 

NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

IHSG terkonfirmasi negatif setelah break out dibawah support level dalam pola channel up solid dalam tujuh bulan terakhir. Sinyal negatif bagi IHSG juga terkonfirmasikan dari leading indikator baik MACD dan Stchastics. Indikasi lainnya juga terkonfirmasikan negatif bagi IHSG dari lagging indikator baik MA5 dan MA20.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5185.465 +106.964 11,154.05 9,696.67

LQ-45 870.05 +20.983 5,383.48 6,747.29

MARKET REVIEW MARKET VIEW

Pada perdagangan hari rabu (16/11) IHSG melonjak 106,96 poin (2,11%) ke level 5.185,47, dari level 5.078,50 sehari sebelumnya.

Penguatan datang setelah penurunan tajam selama 3 hari berturut setelah pemilihan presiden AS, Donald Trump, dan para investor dan trader diperkirakan melakukan aksi bargain hunting. Penguatan ditopang oleh data perekonomian yang menunjukkan dalam kondisi terkendali ditengah capital outflow yang terus menerus terjadi. Di berita lain, nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS diperkirakan masih akan terus mengalami tekanan dalam jangka menengah panjang. Ini terkait berlanjutnya ketidakpastian global yang merupakan dampak dari hasil pemilihan Presiden AS ke-45 yang dimenangkan oleh Donald Trump. Kebijakan Trump akan menekankan peningkatan fiskal Amerika Serikat karena akan mendorong kenaikan tingkat suku bunganya (Federal Reserve Rate). Sehingga semua itu akan mengembalikan likuiditas ke Amerika.

Dari pasar global, saham Wall Street bergerak lebih tinggi lagi, dengan Dow Jones Industrial Average naik untuk hari ketujuh berturut- turut--termasuk empat rekor penutupan beruntun didukung ekuitas energi dan teknologi menyusul lonjakan harga minyak dunia. Lonjakan harga minyak telah mendorong sentimen investor. Harga minyak melambung setelah selama tiga sesi mencatat penurunan, dengan minyak mentah Amerika dan Brent melesat hampir enam persen, karena pasar melihat meningkatnya peluang bagi Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) untuk mencapai kesepakatan pembekuan produksi, akhir bulan ini.

Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat 194,06 poin (1,10%) ke level 17.862,21. Penguatan indeks didorong oleh penguatan saham-saham eksportir seiring dengan pelemahan Yen dan juga penguatan saham-saham energi dibantu oleh penguatan harga minyak. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite turun tipis 1,93 poin (0,06%) ke level 3.205,06. Pelemahan terjadi seiring dengan aksi aksi profit taking setelah rally 3 hari berturut dan pelemahan komoditas di pasar futures China. Adapun, indeks Hang Seng melemah 43,38 poin (0,19%) ke level 22.280,53 dari level 22.323,91 sehari sebelumnya.

Penguatan didorong oleh rally dari pasar global dan juga penguatan harga minyak. Dari pasar Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif melemah pada awal perdagangan hari Rabu (16/11)

Apresiasi dari lembaga keuangan dunia atas Indonesia diharapkan dapat memberikan kepercaya bagi pelaku pasar baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dalam hal ini, Bank Dunia menilai Indonesia telah menjadi contoh pertumbuhan di kawasan berdasarkan berbagai fakta, antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil, sumber daya manusia yang besar, dan keanggotaan di kelompok ekonomi G20. Jumlah penduduk berusia muda yang sangat banyak juga menjadi faktor penting bagi pertumbuhan Indonesia jika dibekali kapasitas pendidikan dan keterampilan yang memadai. Jumlah penduduk muda Indonesia merupakan terbesar di Asia Tenggara dan kedua di Asia Timur.

Sementara itu, pemerintah memperkirakan ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh di kisaran 5,2-5,3% di kuartal IV 2016. Penyerapan anggaran pemerintah akan menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Karena, jika dilihat dari polanya, perekonomian Indonesia selalu tumbuh di kuartal IV. Penyerapan anggaran pemerintah baik di pusat maupun daerah menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV 2016 ini. Selain penyerapan anggaran, pertumbuhan ekonomi kuartal IV juga akan didorong dengan pertumbuhan sektoral seperti pertanian karena adanya musim panen yang sering terjadi di Oktober atau November.

Sedangkan tahun 2017, proyeksi pertumbuhan ekonomi masih sesuai dengan yang ditetapkan dalam asumsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, dimana ekonomi masih diproyeksi di kisaran 5,1%. Meski, pemerintah harus mendorong agar inflasi dapat terjaga sehingga konsumsi dan daya beli masyarakat bisa meningkat.

Pemerintah tetap menargetkan inflasi tahun 2017 di level 4%.

Sisi lainnya, pemerintah Indonesia, menantikan kebijakan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald John Trump Pasalnya, kebijakan yang akan diterapkan Trump sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Pengaruh AS bagi Indonesia tidak begitu tinggi, jika dibandingkan Malaysia dan Filipina yang lebih besar pengaruhnya. Donald Trump membawa tiga isu penting kebijakan perdagangan, pertama, melakukan tindakan keras dan tegas ke China yang dianggap telah memanipulasi mata uang untuk meningkatkan ekspor. Kedua, negosiasi ulang perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), dan ketiga, menolak Trans Pacifik Partnership (TPP) yang akan menghancurkan industri manufaktur AS .

Tekanan atas pasar saham Indonesia dari faktor eksternal masih terbuka. Pasalnya dalam menantikan kebijakan yang akan ditempuh Trump bisa menimbulkan ketidakpastian pasar. Kebijakan yang akan diterapkan Trump sedikit banyak mempengaruhi ekonomi Indonesia.

DIperkirakan IHSG rawan aksi profit taking dilakukan pemodal hari ini.

DAILY REPORT

17 November 2016

• PSAB cairkan pinjaman sindikasi USD 20 juta dari Eximbank

• GEMS bagi dividen interim II Rp 29,5/saham pada 29 November

• GEMS targetkan produksi batu bara tahun 2017 jadi 12 juta ton

• SKBM akan melakukan rights issue

• Rajawali Capital deklarasi kepemilikan saham BWPT

• TBLA proyeksi penjualan tahun 2017 naik 20% YoY, laba naik 30%

• SDPC optimis raih penjualan Rp2 trilun

• Anak usaha AKRA & BP Global eksplorasi JV jaringan ritel BBM

• AKRA dan Air BP bangun aliansi bisnis

• WIKA dirikan cucu usaha precast

• Anak usaha EMDE tunjuk PTPP garap Galleria Mall Vivo di Sentul

• LPKR akan bangun perumahan menengah-bawah dalam 5 tahun

• LPIN catat rugi per 9M16 Rp 48,33 miliar dari rugi Rp 32,81 miliar

• NIPS catat laba Rp 46,2 miliar per 9M16 dari rugi Rp 3,9 miliar

• SMGR belum terima salinan putusan MA kasus pabrik Rembang

• AMRT tambah modal ke STL

• Porsi utang USD ISAT berkurang

• ISAT bukukan laba bersih Rp 845,4 miliar hingga kuartal III-2016

• Pemegang saham BBCA berubah dari Farindo ke Dwimuria Investama

• BBNI prioritaskan segmen mikro

• BTPN dan SDRA terbitkan NCD

• Apri incar 77,38% saham DNAR

• Harga penawaran IPO Forza Land di kisaran Rp 300-350 per saham

• PT. HK Realtindo direncanakan IPO pada semester I 2017

Support Level 5132/5078/5043 Resistance Level 5220/5255/5309 Major Trend Up

Minor Trend Down

(2)

     

           

 

 

17 November 2016

17 November 2016

J Resources (PSAB) telah melakukan pencairan pinjaman sindikasi sebesar USD 20 juta dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor Indonesia (Eximbank). Pencairan pinjaman tersebut merupakan realisasi dari komitmen pinjaman perseroan yang ditandatangani pada 17 Februari 2016 dengan total pinjaman sindikasi USD 208,5 juta dan fasilitas trade finance USD 50 juta, dimana baru fasilitas trade finance yang baru dicairkan seluruhnya. Sedangkan sisa green shoe dari total pinjaman sindikasi menjadi USD 10 juta yang sedang diproses oleh beberapa bank lokal dan asing usai perseroan sudah menarik pinjaman sindikasi sejauh ini sebesar USD 198,5 juta.

Golden Energy Mines (GEMS) akan membagikan dividen interim II sebesar USD 13.000.000 atau USD 0,0021 per saham setara Rp 29,50 per saham pada kurs Rp 13.350 per USD. Cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 18 dan 21 November 2016, sedang di pasar tunai pada 23 dan 24 November 2016.

Dividen akan dibagikan pada 29 November 2016

Golden Energy Mines (GEMS) menargetkan produksi batu bara tahun 2017 menjadi 12 juta ton dibandingkan realisasi produksi tahun 2015 sebanyak 6,3 juta ton. Rencana GEMS untuk meningkatkan produksi batu bara tersebut dari area konsesi seluas 24.100 hektar, berdasarkan permintaan dari pembeli di Cina, India dan Asia Tenggara yang belakangan mulai meningkat.

Sekar Bumi (SKBM) berencana melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.294.500.700 saham baru atau 71,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Rasio ditetapkan 20:49 dengan harga pelaksanaan Rp 550 per saham. RUPSLB akan diselenggarakan pada 10 Mei 2016. Cum right di pasar reguler dan negosiasi pada 4 Januari 2017. Dana yang diperoleh sebesar Rp 735 miliar akan digunakan untuk pembayaran atas harga pengambilalihan 22.500 lembar saham SSB milik Clareville International (CIL), Rp 185 miliar untuk investasi dan modal kerja guna mendukung kegiatan operasional, dan Rp 315 miliar untuk tambahan penyertaan modal yang diberikan kepada entitas anak.

Rajawali Capital International mendeklarasikan kepemilikan sebesar 8,04% saham pada Eagle High Plantation (BWPT).

Deklarasi ini menyebabkan total kepemilikan saham Rajawali Capital atas BWPT meningkat menjadi 74,07%.

Tunas Baru Lampung (TBLA) memproyeksikan penjualan selama tahun 2017 tumbuh 20% YoY menjadi Rp 7,5 triliun dan laba bersih naik 30% YoY menjadi Rp 780 miliar. TBLA mengharapkan penjualan tahun 2016 tumbuh 13% YoY menjadi Rp 6 triliun dan laba bersih meningkat 205% YoY menjadi Rp 600 miliar.

Perseroan optimist target tersebut dapat tercapai.

Millenium Pharmacon International (SDPC) memproyeksikan dapat membukukan penjualan bersih hingga Rp2 triliun sepanjang tahun ini. Perseroan optimis mencapai target tersebut karena penjualan hingga September 2016 sudah mencapai Rp1,46 triliun. Di samping itu, SDPC juga optimis dapat meraih laba Rp11 miliar tahun ini karena hingga 3Q16 perseroan telah membukukan laba Rp9,23 miliar.

AKR Corporindo (AKRA) bersama perusahaan asal Inggris, Air BP, menandatangani perjanjian pembentukan usaha patungan (JV) untuk mengembangkan bisnis bahan bakar penerbangan di Indonesia. JV yang bernama Dirgantara PetroIndo Raya tersebut akan beroperasi di bawah nama Air BP-AKR Aviation. AKRA akan menguasai 50,1% sahamnya. Air BP dan AKRA melihat potensi

besar dalam bisnis avtur di Indonesia. Usaha patungan bermaksud mendukung perkembangan industri penerbangan di Indonesia. Strateginya adalah menerapkan teknologi inovatif terbaru dan manajemen operasional terbaik dalam memasok avtur.

AKR Corporindo (AKRA) melalui anak usahanya, yaitu PT Anugerah Krida Retailindo dan BP Global Investments Limited menandatangani perjanjian joint venture di London pada 15 November 2016. Heads of Agreement dilakukan untuk mengeksplorasi pendirian usaha joint venture dalam rangka membangun dan mengembangkan jaringan ritel BBM untuk memasok BBM berkualitas premium dan memberikan tawaran yang berbeda untuk konsumen Indonesia.

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) telah melakukan penambahan modal kepada PT Sumber Trijaya Lestari (STL) pada 11 November 2016 sebesar Rp 89.452.500.000, sehingga nilai kepemilikan perseroan di STL menjadi Rp 101.940.000.000. AMRT merupakan salah satu pemegang saham pendiri STL dengan nilai kepemilikan Rp 12.487.500.000 atau setara 50,97% dari total modal ditempatkan STL. Dengan penambahan modal ini, maka persentase kepemilikan perseroan di STL tetap atau setara 50,97%.

Dua anak usaha Wijaya Karya (WIKA) yakni Wijaya Karya Beton (WTON) dan Wika Gedung, telah melakukan memorandum of understanding atau MoU untuk membentuk perusahaan patungan baru yang bergerak di bidang precast. Pembentukan perusahaan patungan tersebut dilakukan untuk menekan biaya hingga 10%

dan meningkatkan laba perseroan. Adapun komposisi saham perusahaan patungan ialah 55% WTON dan 45% Wika Gedung.

Multi Prima Sejahtera (LPIN) membukukan pendapatan bersih per September 2016 sebesar Rp 99,88 miliar, naik dibandingkan sebelumnya Rp 50,40 miliar. Rugi bersih meningkat menjadi Rp 48,33 miliar dibandingkan sebelumnya rugi bersih Rp 32,81 miliar.

Nipress (NIPS) mencatatkan laba bersih menjadi Rp 46,2 miliar per 30 September 2016 dari rugi bersih Rp 3,9 miliar. Penjualan bersih naik menjadi Rp 764,08 miliar dari Rp 747,1 miliar.

Semen Indonesia (SMGR) merasa belum menerima salinan atas putusan resmi yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung (MA) mengenai kasus hukum pembangunan pabrik semen milik Semen Indonesia di Rembang. Perseroan menegaskan bahwa putusan MA tidak akan pernah bisa memberhentikan kegiatan operasi pabrik SMGR di Rembang. Hal itu didasarkan pada ranah kerja PTUN yang tidak mencakup langkah putusan semacam itu.

Namun SMGR menyatakan akan menghargai dan mematuhi seluruh putusan hukum yang ada.

Indosat (ISAT) membukukan laba bersih senilai Rp 845,4 miliar hingga kuartal III-2016, dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu dengan rugi bersih Rp 1,12 triliun. Pendapatan naik sebesar 9,9% YoY menjadi Rp 21,52 triliun. Pertumbuhan kinerja tersebut didukung kenaikan pendapatan selular menjadi 11,9%

YoY menjadi Rp 17,89 triliun. Pertumbuhan bisnis selular ditopang atas peningkatan pendapatan data, telepon, SMS, dan VAS, serta diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi.

Porsi utang dalam dolar AS Indosat (ISAT) telah berkurang secara signifikan dari USD 505,6 juta per September 2015 menjadi USD 186,4 juta. Penurunan porsi utang USD sebesar 63,1% sesuai dengan rencana Indosat Ooredoo untuk mengurangi pengaruh

(3)

     

           

 

 

17 November 2016

17 November 2016

fluktuasi mata uang terhadap laba rugi perusahaan. Utang dari pinjaman bank dan obligasi turun 12% dibandingkan tahun 2015, mewakili penurunan utang beredar sebesar Rp 2,7 triliun dibandingkan periode sama tahun 2015. Upaya perusahaan mengurangi porsi hutang USD dan mengurangi tingkat utang akan berlanjut di sepanjang sisa tahun 2016. Guna menunjang pertumbuhan bisnis data, perseroan menambah 7.851 BTS, dimana 96% diantaranya merupakan BTS 3G dan 4G. Total jumlah pelanggan Indosat Ooredoo meningkat jadi 12,6 juta orang.

Megapolitan Developments (EMDE) melalui anak usahanya yaitu PT Tirta Persada Development bekerja sama dengan Pembangunan Perumahan (PTPP) membangun pusat niaga Galleria Mall Vivo di kawasan terpadu Vivo Sentul, Bogor.

Perseroan menunjuk PP untuk mengerjakan paket pekerjaan struktur, arsitektur dan plumbing Galleria Mall Vivo. Perseroan menargetkan pembangunan Galleria Mall Vivo sudah memasuki tahap penutupan atap (topping off) pada semester I 2017, disusul serah terima unit Galleria Kiosk secara bertahap pada Oktober 2017. Vivo Mall ditargetkan beroperasi awal tahun 2018.

Lippo Karawaci (LPKR) menyasar kalangan menengah ke bawah dengan meluncurkan program perumahan terjangkau. Perseroan berencana membangun perumahan untuk kelompok menengah ke bawah selama 5 tahun mendatang. Perseroan berencana meluncurkan 5.000-10.000 unit urban homes per tahun untuk menjangkau konsumer Indonesia semakin besar dan bertumbuh.

Pembangunan tersebut diawali dengan 2.000 unit rumah, program ini akan berkembang hingga mencapai 10.000 unit per tahun.

Tahap pertama akan dibangun di Lippo Village, dan kemudian akan mencakup lokasi lainnya yang sesuai seperti di Lippo Cikarang, yang telah didukung oleh infrastruktur dengan lingkungan masyarakat yang sudah mapan, serta di lokasi-lokasi strategis lainnya di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya.

Manajemen Bank Central Asia (BBCA) menyatakan telah terjadi perubahan pemegang saham BCA dari Farindo Investment Ltd.

yang berkedudukan di Mauritus kepada PT Dwimuria Investama Andalan yang berkedudukan di Kudus, Indonesia. Jumlah saham yang berpindah ini tercatat sebesar 11,63 juta saham atau 47,15% dari total saham BCA. Transaksi crossing saham BCA mencapai 116,3 juta lot atau 11,63 miliar saham di harga Rp 15.225 per saham atau lebih tinggi dibanding harga di pasar reguler sebesar Rp 14.675 per saham. Akhir September 2016, Farindo memiliki 11,63 miliar saham BBCA atau 47,15% dari modal disetor BBCA, Anthony Salim menguasai 1,76% saham BBCA. Farindo merupakan perusahaan cangkang bentukan dari dua perusahaan, yaitu Farallon Capital Management LLC dan Alaerka Investment.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di segmen mikro lebih tinggi dibandingkan tahun ini. Tahun ini, perseroan akan lebih banyak menyalurkan kredit di sektor ritel. Untuk mikro, hingga November 2016 realisasinya baru mencapai Rp50 miliar.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dan Bank Woori Saudara Indonesia 1906 (SDRA) menerbitkan sertifikat deposito atau negotiable certificate of deposit (NCD) masing-masing senilai Rp750 miliar dan Rp600 miliar. BTPN menerbitkan NCD dalam dua seri dimana seri pertama Rp175 miliar dengan bunga 7,3%

dan tenor 6 bulan, sedangkan seri kedua Rp575 miliar dnegan bunga 7,6% dan tenor 12 bulan. Sementara SDRA menerbitkan NCD dalam tiga seri. Seri pertama Rp140 miliar dengan bunga

7,5% dan tenor 180 hari, seri kedua Rp260 miliar dengan bunga 7,71% dan tenor 370 hari, sedangkan seri ketiga Rp200 miliar dengan bunga 7,81% dan tenor 542 hari.

Bank Dinar Indonesia (DNAR) menyepakati pembelian saham bersyarat antara pemegang saham perseroan dengan Apro Financial Co Ltd (Apro). Apro akan membeli saham di DNAR sebanyak 77,38%. Kesepakatan tersebut diharapkan dapat memperkuat permodalan DNAR.

PT Forza Land Indonesia akan melaksanakan Penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebanyak- banyaknya 312,5 juta saham biasa atau 20% dari jumlah seluruh modal disetor. Harga saham yang ditawarkan dalam rangka IPO di kisaran Rp 300 - 350 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 437,5 juta waran seri I yang menyertai saham baru dan sebanyak- banyaknya 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dengan rasio 5 : 7 atau setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 7 waran seri I. Sekitar 40% dana hasil IPO akan digunakan untuk penyertaan pada Borneo Sarana Properti, sekitar 13% untuk pelunasan utang pokok dan bunga kepada Cipta Intan Persada. Sementara sisanya akan dipergunakan untuk modal kerja. Masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 16 November 2016-18 November 2016.

Forza Land Indonesia membidik penghimpunan dana sebesar Rp400 miliar dengan melepas saham ke publik dan menerbitkan surat utang. Perseroan menargetkan Rp100 miliar dari IPO saham dan Rp300 miliar dari penerbitan medium term notes (MTN).

PT Hutama Karya (Persero) menyatakan manajemen tidak akan melepas sahamnya atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia karena mendapat mandat khusus dalam menggarap proyek jalan tol Sumatera. Penugasan tersebut terikat dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 117/2016 juncto (pengganti) Perpres Nomor 100/2016 tentang percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera. Namun perseroan akan mengantarkan anak usahanya yaitu PT HK Realtindo untuk IPO di semester I 2017. HK Realtindo merupakan salah satu anak usaha Hutama Karya di bidang properti.

PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak Khusus (BBK) atau Pertamax dan lainnya. Harga baru tersebut berlaku mulai 16 November 2016 pukul 00.00 WIB. Kenaikan harga BBM Pertamax dan lainnya tersebut berkisar antara Rp 50 per liter – Rp 250 per liter. Kenaikan BBK ini disebabkan karena adanya perubahan dalam spesifikasi perhitungan harga BBK tersebut yakni Harga Indeks Pasar (HIP). Beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga tersebut adalah Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

(4)

                

17 November 2016

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 45.48 -0.09 TLKM (US) 29 9,805 364

Natural Gas (US$)/mmBtu 2.76 0.00 ANTM (GR) 0.05 643 43

Gold (US$)/Ounce 1226.37 1.14

Nickel (US$)/MT 11295.00 35.00

Tin (US$)/MT 20300.00 -530.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 104.90 42.50

Coal (RB) (US$)/MT* 91.20 27.84

CPO (ROTH) (US$)/MT N.A. N.A.

CPO (MYR)/MT 2893.50 21.50

Rubber (MYR/Kg) 780.50 16.00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 653.48 -0.64

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn) USA DOW JONES INDUS. 18868.14 -0.29 8.28 17.27 15.52 3.17 2.96 5,479.8 USA NASDAQ COMPOSITE 5294.59 0.36 5.73 22.05 19.10 3.44 3.09 8,238.4 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6749.72 -0.63 8.13 16.45 14.05 1.71 1.67 1,697.3 CHINA SHANGHAI SE A SH 3355.71 -0.06 -9.41 15.08 13.32 1.55 1.43 4,169.3 CHINA SHENZHEN SE A SH 2223.15 0.02 -7.96 31.76 24.74 3.31 3.01 3,423.0 HONG KONG HANG SENG INDEX 22280.53 -0.19 1.67 12.33 11.28 1.14 1.07 1,815.3 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5185.47 2.11 12.90 16.94 14.21 2.36 2.14 420.0 JAPAN NIKKEI 225 17862.21 1.10 -6.15 17.94 16.66 1.59 1.50 2,916.9

MALAYSIA KLCI 1627.63 -0.18 -3.83 16.37 15.16 1.60 1.52 225.8

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2793.99 -0.13 -3.08 13.46 12.89 1.07 1.03 315.8

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,345.00 -24.00 1000 IDR/ USD 0.07 0.0001

EUR/IDR 14,281.15 -35.60 EUR / USD 1.07 0.0011

JPY/IDR 122.61 0.47 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,438.97 -4.55 SGD / USD 0.71 0.0006

AUD/IDR 9,999.88 -55.26 AUD / USD 0.75 0.0013

GBP/IDR 16,599.71 -82.93 GBP / USD 1.24 -0.0004

CNY/IDR 1,939.57 -14.97 CNY / USD 0.15 -0.0005

MYR/IDR 3,067.99 -12.25 MYR / USD 0.23 -0.0005

KRW/IDR 11.41 -0.01 100 KRW / USD 0.09 0.0001

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.10

BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 4.75 LIBOR (GBP) England 0.27

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03

BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.75

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI

Description October-16 September-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 2.11 1.97 SBI (9M) 6.40

Inflation YOY % 3.31 3.07 SBIS (9M) 6.40

Inflation MOM % 0.14 0.22 SBI (12M) 6.70

Foreign Reserve (USD) 115.04 Bn 115.67 Bn SBIS (12M) 6.70

GDP (IDR Bn) 3,216,799.00 3,084,775.50

(5)

                

17 November 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

17 Nov Indonesia BI 7D Reverse Reference Rate Tetap 4.75%

17 Nov US Housing Starts Naik menjadi 1160 ribu dari 1047 ribu 17 Nov US Housing Starts MoM Naik menjadi 10.8% dari -9.0%

17 Nov US Building Permits Naik menjadi 1195 ribu dari 1225 ribu 17 Nov US Building Permits MoM Turun menjadi -2.5% dari 6.3%

17 Nov US CPI MoM Naik menjadi 0.4% dari 0.3%

17 Nov US CPI YoY Naik menjadi 1.6% dari 1.5%

17 Nov US Initial Jobless Claims Naik menjadi 257 ribu dari 254 ribu 17 Nov US Continuing Claims Turun menjadi 2030 ribu dari 2041 ribu 18 Nov US Leading Index Turun menjadi 0.1% dari 0.2%

22 Nov US Existing Home Sales Turun menjadi 5.45 juta dari 5.47 juta 22 Nov US Existing Home Sales MoM Turun menjadi -0.4% dari 3.2%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

TLKM IJ 4000 4.17 14.94 HMSP IJ 3760 -1.05 -4.31

BBRI IJ 11500 4.31 10.75 LPPF IJ 14800 -1.99 -0.81

UNTR IJ 22900 10.63 7.60 TOWR IJ 3670 -2.13 -0.76

ASII IJ 7825 2.62 7.50 LINK IJ 5275 -2.31 -0.35

BMRI IJ 10825 2.61 5.89 PNBN IJ 805 -1.23 -0.22

BBCA IJ 14725 1.20 3.96 KAEF IJ 2340 -1.68 -0.21

BBNI IJ 5225 4.50 3.85 MASA IJ 322 -6.94 -0.20

PGAS IJ 2350 5.38 2.70 MDIA IJ 1900 -2.56 -0.18

MNCN IJ 1890 11.18 2.51 JGLE IJ 322 -2.42 -0.17

GGRM IJ 62500 2.25 2.45 MIDI IJ 740 -6.33 -0.13

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Prodia Widyahusada Trade & Service

Medical Support

6250-8000 187.50 30 Nov-02 Dec’16 07 Dec’16 Citigroup, Credit Suisse, Indo Premier Securities PT Forza Land Indonesia Property & Real

Estate

300-350 312.50 02 Dec-06 Dec’16 15 Dec’16 Sinarmas Sekuritas PT Anugerah Berkah

Mandiri

Property & Real Estate

800-1250 3,333.33 TBA TBA RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities

PT Buyung Poetra Sembada

Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities

(6)

                  

17 November 2016

17 November 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

TURI 10.00 Cash Dividend 14 Nov’16 15 Nov’16 17 Nov’16 07 Dec’16 GEMS $0.00221 Cash Dividend 18 Nov’16 21 Nov’16 23 Nov’16 29 Nov’16 TOTO 5.00 Cash Dividend 21 Nov’16 22 Nov’16 24 Nov’16 16 Dec’16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

AKKU Rights Issue 2:49 101.00 07 Nov’16 08 Nov’16 14 Nov – 18 Nov’16 WIKA Rights Issue 80000 : 36697 2180.00 10 Nov’16 11 Nov’16 17 Nov – 23 Nov’16 KRAS Rights Issue 250000:56599 525.00 17 Nov’16 18 Nov’16 24 Nov – 30 Nov’16 PTPP Rights Issue TBA TBA 18 Nov’16 21 Nov’16 23 Nov – 29 Nov’16 JSMR Rights Issue TBA TBA 24 Nov’16 25 Nov’16 01 Dec – 07 Dec’16 AGRO Rights Issue 6698:2244 130-175 25 Nov’16 28 Nov’16 02 Dec – 08 Dec’16 SILO Rights Issue 8:1 9000.00 29 Nov’16 30 Nov’16 06 Dec – 13 Dec’16 INPC Rights Issue 29:6 111.00 30 Nov’16 01 Dec’16 07 Dec – 14 Dec’16 BEKS Rights Issue 2000:777 18.00 01 Dec’16 02 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16 GREN Rights Issue 1:20 TBA 09 Dec’16 13 Dec’16 14 Dec – 20 Dec’16

UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

CITA RUPSLB 17-Nov-16

HMSP RUPSLB 18-Nov-16

BKSW RUPSLB 18-Nov-16

BVIC RUPSLB 18-Nov-16

KIAS RUPSLB 22-Nov-16

BKSL RUPSLB 22-Nov-16

HOME RUPSLB 22-Nov-16

IATA RUPSLB

 

24-Nov-16

SPMA RUPSLB

 

24-Nov-16

CTBN RUPSLB

 

24-Nov-16

SOBI RUPSLB

 

28-Nov-16

LAMI RUPSLB

 

30-Nov-16

JSPT RUPSLB 30-Nov-16

SAFE RUPSLB 30-Nov-16

(7)

                

17 November 2016

17 November 2016

TLKM

TRADING BUY

S1 3920 R1 4050 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 3790 R2 4180

Closing

Price 4000

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 3920-Rp 4180

• Entry Rp 4000, take Profit Rp 4180

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 28.21 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) -33.18 Positif Bollinger Band (Mid) 4137 Negatif

MA5 3956 Positif

3,400 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600

May Jun Jul August September October November

TLKM Downward Sloping Channel

4,000 4,000 4,000 3,956

3,640 3,625.58 3,625.58 4,041.25 4,137 4,268.03 4,276 4,276 4,300

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 28.31, Stochastic %K = 36.14, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

28.3126 28.3126 20 36.1383 36.1383 80

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = 22.68, Signal() = 38.48

22.6772 38.4766

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TLKM - TSI(3,5,3) = -33.18, Volume() = 195,298,096.00

-33.1764 -36 8456 0.00000 195,298,09

TLKMWilliam's % R(14)= 45 45Volume()= 195 298 096 00 -45.4545

195,298,09

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PTBA

TRADING BUY

S1 11750 R1 12950 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 10550 R2 14150

Closing

Price 12525

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 11750-Rp 12950

• Entry Rp 12525, take Profit Rp 12950

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 69.57 Positif

MACD -35.36 Negatif

True Strength Index (TSI) -16.49 Positif Bollinger Band (Mid) 12515 Positif

MA5 12765 Negatif

6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000

May Jun Jul August September October November

PT BA Upward Sloping Channel

12,765 12,525 12,525 12,525 12,515 12,175 11,007 12,828.1 13,591.7 13,591.7 13,775

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PT BA - Stochastic %D(6,3,3) = 49.69, Stochastic %K = 29.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

29.3311 29.3311 20 49.6867 49.6867 80

-300 -200 -100 0 100 200 0

PT BA - MACD (5,3) = 123.41, Signal() = 99.23 99.2297

123.41

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PT BA - TSI(3,5,3) = -16.49, Volume() = 4,959,400.00

-4.87509 -16.4927 0.00000 4,959,400

PT BAWilliam's % R(14)= 51 02Volume()= 4 959 400 00 -51.0204

4,959,400

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(8)

                

17 November 2016

17 November 2016

BBRI

TRADING BUY

S1 11275 R1 11625 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 10925 R2 11975

Closing

Price 11500

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 11275-Rp 11625

• Entry Rp 11500, take Profit Rp 11625

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 28.25 Positif

MACD -158.77 Negatif

True Strength Index (TSI) -49.98 Positif Bollinger Band (Mid) 12149 Negatif

MA5 11665 Negatif

9,600 10,200 10,800 11,400 12,000 12,600 13,200

May Jun Jul August September October November

BBRI Upward Sloping Channel

12,150 12,148.8 12,031.3 11,665 11,500 11,500 11,500 12,231.3 12,231.3 12,903.5 12,975 13,100 13,100

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 11.17, Stochastic %K = 8.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

11.1722 8.11966 8.11966 11.1722 20 80

-180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 300.0 0.0

BBRI - MACD (5,3) = 167.43, Signal() = 186.74 167.426

186.743

-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI - TSI(3,5,3) = -49.98, Volume() = 36,341,900.00

-42.5569 49 9817 0.00000 36,341,90

BBRIWilliam's % R(14)= 75 64Volume()= 36 341 900 00 -75.641

36,341,90

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BBNI

TRADING BUY

S1 5100 R1 5350 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 4840 R2 5600

Closing

Price 5225

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 5100-Rp 5350

• Entry Rp 5225, take Profit Rp 5350

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 37.92 Positif

MACD -59.50 Negatif

True Strength Index (TSI) -47.79 Positif Bollinger Band (Mid) 5448 Negatif

MA5 5215 Positif

4,400 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800 6,000

May Jun Jul August September October November

BBNI Broadening Wedge

5,225 5,225 5,225 5,215

4,810 4,779.09 4,779.09 5,368.75 5,447.5 5,677.76 5,725 5,735.71 5,735.71

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBNI - Stochastic %D(6,3,3) = 31.22, Stochastic %K = 33.94, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

31.222 31.222 20 33.9402 33.9402 80

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0

BBNI - MACD (5,3) = 50.33, Signal() = 65.36 50.329

65.3627

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBNI - TSI(3,5,3) = -47.79, Volume() = 42,752,600.00

-46.697 -47 7891 0.00000 42,752,60

BBNIWilliam's % R(14)= 54 64Volume()= 42 752 600 00 -54.6448

42,752,60

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(9)

                

17 November 2016

17 November 2016

BSDE

TRADING BUY

S1 1765 R1 1875 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1655 R2 1985

Closing

Price 1835

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 1765-Rp 1875

• Entry Rp 1835, take Profit Rp 1875

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 17.41 Positif

MACD -46.44 Negatif

True Strength Index (TSI) -61.04 Positif Bollinger Band (Mid) 2075 Negatif

MA5 1878 Negatif

1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500

May Jun Jul August September October November

BSDE Wedge

2,075

2,010 1,956.25

1,878 1,835 1,835 1,835 2,135 2,135 2,135 2,160 2,209.29 2,352.5

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 12.28, Stochastic %K = 12.55, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

12.5541 12.2763 12.2763 12.5541 20 80

-40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0

BSDE - MACD (5,3) = 38.22, Signal() = 43.25 38.2214

43.252

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BSDE - TSI(3,5,3) = -61.04, Volume() = 40,591,500.00

-60.2724 61 0427 0.00000 40,591,50

BSDEWilliam's % R(14)= 76 04Volume()= 40 591 500 00 -76.0417

40,591,50

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

SMRA

TRADING BUY

S1 1285 R1 1395 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1175 R2 1505

Closing

Price 1355

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 1285-Rp 1395

• Entry Rp 1355, take Profit Rp 1395

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 11.41 Positif

MACD -34.42 Positif

True Strength Index (TSI) -48.55 Positif Bollinger Band (Mid) 1528 Negatif

MA5 1348 Positif

1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100

May Jun Jul August September October November

SMRA Downward Sloping Channel

1,390.63 1,360 1,360 1,355 1,355 1,355 1,348 1,395 1,426.88 1,426.88 1,500 1,527.5 1,688.45

10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 17.53, Stochastic %K = 18.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

18.4848 17.5274 17.5274 18.4848 20 80

-30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 0.0 SMRA - MACD (5,3) = 19.07, Signal() = 26.17

19.0716 26.1691

-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SMRA - TSI(3,5,3) = -48.55, Volume() = 61,778,500.00

-48.5533 -58 242 0.00000 61,778,50

SMRAWilliam's % R(14)= 74 26Volume()= 61 778 500 00 -74.2574

61,778,50

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

(10)

                  

17 November 2016

17 November 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

16-11-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture

AALI Trading Buy 15325 15325 15475 14575 15025 15475 15925 Negatif Negatif Negatif 16075 14450 LSIP Trading Buy 1590 1590 1610 1510 1560 1610 1660 Positif Positif Positif 1630 1380 SGRO Trading Sell 1970 1970 1950 1920 1950 1980 2010 Positif Positif Positif 1970 1835 Mining

PTBA Trading Buy 12525 12525 12950 10550 11750 12950 14150 Positif Positif Negatif 13775 10150 ADRO Trading Buy 1535 1535 1565 1435 1500 1565 1630 Positif Positif Negatif 1735 1280 MEDC Trading Sell 1315 1315 1290 1240 1290 1340 1390 Negatif Negatif Negatif 1660 1260 INCO Trading Buy 3250 3250 3340 2820 3080 3340 3600 Positif Positif Negatif 3550 2560 ANTM Trading Sell 880 880 865 835 865 895 925 Negatif Negatif Negatif 930 770 TINS Trading Buy 1050 1050 1090 900 995 1090 1185 Positif Positif Negatif 1285 765 Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Sell 820 820 810 785 810 835 860 Negatif Negatif Negatif 950 810 SMGR Trading Buy 8450 8450 8600 7950 8275 8600 8925 Positif Positif Negatif 10650 8150 INTP Trading Buy 15000 15000 15375 13775 14575 15375 16175 Positif Positif Negatif 18025 14275 SMCB Trading Sell 885 885 870 845 870 895 920 Negatif Negatif Negatif 1055 865 Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7825 7825 8000 7625 7750 7875 8000 Positif Positif Positif 8575 7300 GJTL Trading Sell 1085 1085 1055 1005 1055 1105 1155 Negatif Negatif Negatif 1475 1030 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7700 7700 7825 7425 7625 7825 8025 Positif Positif Negatif 8975 7225 GGRM Trading Buy 62500 62500 63300 59550 61425 63300 65175 Positif Positif Negatif 68400 60725 UNVR Trading Buy 41100 41100 41600 40100 40850 41600 42350 Positif Positif Negatif 45250 39775 KLBF Trading Sell 1475 1475 1455 1410 1455 1500 1545 Negatif Negatif Negatif 1755 1470 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1835 1835 1875 1655 1765 1875 1985 Positif Positif Negatif 2260 1720 PTPP Trading Buy 4150 4150 4230 3850 4040 4230 4420 Positif Positif Positif 4310 3880 WIKA Trading Buy 2480 2480 2530 2310 2420 2530 2640 Positif Positif Negatif 2722.7 2241 ADHI Trading Sell 2020 2020 1995 1945 1995 2050 2100 Negatif Negatif Negatif 2470 1955 WSKT Trading Buy 2350 2350 2400 2120 2260 2400 2540 Positif Positif Positif 2680 2120 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2350 2350 2390 2190 2290 2390 2490 Positif Positif Positif 2860 2200 JSMR Trading Buy 4300 4300 4330 4210 4270 4330 4390 Positif Positif Negatif 4750 4220 ISAT Trading Buy 6200 6200 6400 5700 6050 6400 6750 Positif Positif Negatif 6650 6025 TLKM Trading Buy 4000 4000 4180 3790 3920 4050 4180 Positif Positif Positif 4350 3640 Finance

BMRI Trading Buy 10825 10825 10975 10275 10625 10975 11325 Positif Positif Positif 11900 10050 BBRI Trading Buy 11500 11500 11625 10925 11275 11625 11975 Positif Positif Negatif 12975 11025 BBNI Trading Buy 5225 5225 5350 4840 5100 5350 5600 Positif Positif Positif 5725 4810 BBCA Trading Buy 14725 14725 14900 14200 14550 14900 15250 Positif Positif Positif 16150 13950 BBTN Trading Buy 1685 1685 1715 1605 1660 1715 1770 Positif Positif Negatif 1980 1600 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 22900 22900 24000 18650 21325 24000 26675 Positif Positif Positif 23975 18350 MPPA Trading Sell 1655 1655 1645 1610 1645 1680 1715 Negatif Negatif Negatif 2070 1600

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Studi Pengaruh pH Proses Pelindian Pada Proses Ekstraksi Titanium Dioksida Dari Pasir Besi Tasikmalaya Dengan Menggunakan

PRTEE sebelumnya dikenal sebagai Patient-Rated Forearm Evaluation Questionnaire (PRFEQ) adalah kuisioner dari 15-item yang dirancang untuk mengukur indeks disabilitas

Berdasarkan hasil penelitian di- peroleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: penerapan pendekatan somatic, auditory, visual, intellectual (SAVI) dengan media alat

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa strategi produksi yang digunakan dalam menyiarkan media sosial melalui tiga tahap yaitu, pada tahap pra produksi melakukan

25 Desember 1996 adalah hari di mana mereka berdua diusir keluar dari rumah mereka dan enam tahun kemudian ditanggal yang sama, di malam di mana hujan salju juga

“Harapannya kerjasama yang baik ini terus dilakukan antara IPB University dengan Ubaya pada kegiatan PPM yang lain yang diawali dengan pengembangan kerjasama dalam bentuk

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita sekalian, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Apabila kita telah melakukan shalat dengan benar, dengan cara relaksasi yang dalam dan penyerahan secara total kepada Allah, maka tidaklah mungkin orang yang sudah melakukan