• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVRY LEARNING DI MTs. SALAFIYAH TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVRY LEARNING DI MTs. SALAFIYAH TAHUN 2022"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

498

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN DISCOVRY LEARNING DI MTs.

SALAFIYAH TAHUN 2022

MOHAMAD HALIMI

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran Discovery Learning pada mata pelajaran Akidah Akhlak materi Adab kepada orang tua dan guru di kelas VIII-G MTs.

Salafiyah Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati tahun pelajaran 2022/2023.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) subjek penelitian ini adalah siswi kelas VIII-G di MTs. Salafiyah Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati yang berjumlah 39 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi dan dokumentasi.

Model pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII-G materi adab kepada orang tua dan guru di MI VIII-G di MTs. Salafiyah Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati tahun pelajaran 2022/2023 dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hasil belajar mengalami peningkatan disetiap siklus.

Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal sebesar 58,9% dengan nilai rata- rata 75. Pada siklus I persentase aktivitas belajar siswa adalah 60%

dikategorikan kurang berarti aktivitas belajar siswa belum tercapai, sedangkan pada siklus I persentase aktivitas guru adalah 68% dikategorikan cukup.

Sementara itu pada siklus II persentase ketuntasan sebesar 84,6% dengan nilai rata-rata 78,1 , pada siklus II persentase aktivitas belajar siswa adalah 87%

dikategorikan baik, sedangkan pada siklus II persentase aktivitas guru 91%

dikategorikan sangat baik. Dari kedua perolehan prestasi belajar siswa tersebut dapat diketahui bahwa adanya peningkatan pada siklus I dengan siklus II,

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

499

dengan demikian dengan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

Kata Kunci : model pembelajaran discovery learning.

PENDAHULUAN

Keberhasilan anak dalam belajarnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.

Faktor yang dari diri sendiri (intern) diantaranya adalah tingkat kecerdasan/intelegensi siswa. Minat dan konsentrasi dalam belajar, motivasi (pemberian dorongan), bakat, sikap siswa. Faktor yang dari luar diri siswa (eksternal) terdiri dari dua, yaitu: faktor sosial dan non sosial. Faktor sosial meliputi interaksi guru dengan murid, cara penyajian, hubungan antar siswa, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia. Sedangkan faktor non sosial misalnya keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar.

Di MTs. Salafiyah Kajen proses belajar mengajar cenderung masih didominasi oleh guru. Siswa tidak terlalu aktif sehingga seringkali muncul kejenuhan-kejenuhan pada siswa. Hal ini terlihat dari lemahnya respon siswa terhadap stimulus-stimulus yang diberikan guru, baik berupa pertanyaan atau stimulus yang lain. Siswa terlihat tidak terlalu memperdulikan proses pembelajaran karena mereka tidak terlalu tertarik dengan metode pembelajaran monoton yang membosankan.

Akidah Akhlak merupakan salah satu Mata Pelajaran wajib sebagai salah satu komponen dari Pendidikan Agama Islam di tingkat satuan pendikan Madrasah Tsawiyah (MTs) setingkat SMP. Pembelajaran Akidah Akhlak digunakan untuk membekali peserta didik dengan keyakinan terhadap kekuasaan Allah SWT dalam nantinya mengarungi kehidupan di masyarakat.

Selain itu juga melatih pembiasaan peserta didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Sebagai pendidik dalam menanamkan pemahaman serta penerapan nilai-nilai Ketuhanan dan Perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran merupakan bagian yang

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

500

tidak dapat terpisahkan dalam kaitannya mewujudkan generasi bangsa yang berkualitas dan kompetitif di tengah perkembangan zaman yang semakin maju.

Berdasarkan pengamatan terhadap hasil evaluasi pembelajaran peserta didik Kelas VIII MTs Salafiyah Kajen pada materi Mukjizat dan Kejadian Luar Biasa Lainnya, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya adalah kurangnya motivasi belajar peserta didik sehingga kurang memahami materi yang diajarkan guru. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

1. Kurangnya minat belajar Peserta Didik terhadap materi pembelajaran khususnya pelajaran Akidah Akhlak.

2. Banyak Peserta Didik yang pasif dalam proses pembelajaran.

3. Kurangnya motivasi Peserta Didik dalam mengemukakan pendapat/ ide.

4. Media pembelajaran yang dimanfaatkan kurang bervariasi di dalam kegiatan pembelajaran.

5. Proses pembelajaran masih berpusat kepada guru

6. Hasil belajar tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal.

Oleh karena itu, peneliti mengadakan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul: “PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVRY LEARNING DI MTs. SALAFIYAH TAHUN 2022”

METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan suatu cara atau metode ilmiah tertentu untuk memperoleh data dan informasi, metode ilmiah tersebut diperlukan dengan tujuan agar data atau informasi yang dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah yaitu metode penelitian.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan penggunaan model Discovery Learning pada pembelajaran

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

501

Akidah Akhlak MTs Salafiyah Kajen merupakan suatu strategi dalam pembelajaran Akidah Akhlak.

Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). (Zainal Aqib dkk.

(2009 : 21). Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Seperti pada gambar dibawah ini.

B. SETTING PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

Setting dalam penelitian ini meliputi : tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK.

C. VARIABEL YANG DISELIDIKI

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono.

2009 : 61) Menurut Hadi, variabel sebagai gejala yang bervariasi atau penelitian yang bervariasi ( Suharsimi Arikunto 2006 : 29).

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan segala sesuatu yang digunakan sebagai objek dalam suatu penelitian. Sehingga variabel memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang kelancaran suatu penelitian. Variabel – variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu :

1 Variabel Input : Peserta didik kelas VIII G MTs Salafiyah 2 Variabel Proses : Pemanfaatan Media Power Point dan Video 3 Variabel Output : Peningkatan hasil belajar Peserta Didik

D. RENCANA TINDAKAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, salah satu cirinya adalah dengan adanya langkah-langkah yang terukur dan terencana dalam setiap siklus ( Nur Hamim dan Husniyatus Salamah. 2009 : 14). Sehingga rancangan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.

Berikut ini adalah tahap - tahap penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti :

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

502 1. Observasi Awal

Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan penelitian pendahuluan dengan cara observasi terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan selama ini. Perlunya penelitian pendahuluan ini adalah untuk menemukan permasalahan pembelajaran yang terjadi pada proses pembelajaran Akidah Akhlak di kelas VIII G MTs Salafiyah.

Berdasarkan hasil observasi awal, kemudian akan dilakukan perencanaan penelitian tindakan kelas untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.

2. Prosedur pelaksanan tindakan

Peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran berdasarkan temuan - temuan masalah yang didapat dari hasil evaluasi pembelajaran Akidah Akhlak materi Akhlak terpuji (Ikhtiyar, Tawakal dan Syukur). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan Peserta Didik masih rendah. Oleh karena itu peneliti mengadakan pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran dengan memanfaatkan media Power Point dan video dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Discovery Learning. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Siklus I merupakan dasar bagi pelaksanaan siklus II. Siklus yang kedua merupakan perbaikan dari kelemahan-kelemahan atau kegagalan pembelajaran pada siklus yang pertama. Setiap siklus melalui empat tahapan yaitu :

a. Perencanaan (planning) b. Tindakan (action)

c. Pengamatan (observation) d. Refleksi (reflection)

HASIL PENELITIAN

a. Analisis Data Pra Siklus

Data hasil ulangan yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak pra siklus terdapat peserta didik yang tidak tuntas dalam belajar dan belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM) 75 yang telah ditetapkan. Dari 39 peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 64,2 % atau 25 peserta didik, dan peserta didik yang tuntas sebanyak 36,8 % atau 14 peserta didik. Nilai rata-rata kelas yaitu 68,8.

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

503 b. Pelaksanaan Siklus I

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak MTs Salafiyah Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati yang difokuskan pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IX-G.

Data hasil ulangan yang dilakukan pada akhir pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak pra siklus terdapat peserta didik yang tidak tuntas dalam belajar dan belum mencapai criteria ketuntasan minimum (KKM) 75 yang telah ditetapkan. Dari 39 peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 41,1 % atau 16 peserta didik, dan peserta didik yang tuntas sebanyak 58,9 % atau 23 peserta didik. Nilai rata-rata kelas yaitu 75,1.

1) Hasil Observasi Siklus I

Analisis data hasil pengamatan aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan siklus I pada pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan discovery learning Kompetensi dasar 3.1 Menganalisis pengertian, contoh, dan dampak positif menuntut ilmu, kerja keras, kreatif, produktif dan inovatif.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I adalah 52,2 % dan dalam kategori “sedang” dan belum mencapai skala indikasi “baik”

yaitu 61%-80%, maka perlu adanya tindak lanjut pada pelaksanaan pembelajaran siklus berikutnya dengan memperhatikan kelemahan- kelamahan untuk tindakan perbaikan.

2) Refleksi Siklus I

Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, hasil belajar peserta didik kelas VIII- G MTs Salafiyah Kajen menunjukkan perbedaan yang signifikan pada siklusI. Peneliti dalam penelitiannya berhasil meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak, khususnya dalam materi Akhlak terpuji (ikhtiyar, tawakal dan syukur). Hal ini dapat dilihat dari indikator hasil pengamatan selama siklus I yang dilakukan.

c. Pelaksanaan Siklus II

Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti dan telah bekerja sama dengan pihak MTs Salafiyah Kajen Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati yang difokuskan pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas VIII-G.

1) Hasil Observasi Siklus II

Analisis data hasil pengamatan aktifitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan siklus II pada pelajaran Akidah Akhlak dengan

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

504

menggunakan discovery learning Kompetensi dasar 3.1 Menganalisis pengertian, contoh, dan dampak positif adab kepada orang tua dan guru.

Dari 39 siswi, 33 anak mendapatkan nilai ≥75, artinya 84,6 % siswa dapat menuntaskan kompetensi dasar yang diujikan dan sebagian besar 6 siswa (15,3 %) belum tuntas. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 78,1. Dari kondisi awal dari tabel 4.2 maka prestasi belajar siswa dapat dikatakan dalam kategori rendah, dengan demikian pembelajaran aqidah akhlak perlu adanya upaya untuk dilakukan perbaikan

A. Refleksi siklus II

Pembelajaran pada siklus II, menunjukkan peserta didik dalam mengerjakan tes evaluasi mengalami peningkatan. Dalam hasil pengamatan, peserta didik juga sudah mulai menunjukan keaktifannya ketika mengikuti pembelajaran dan menunjukan ketertarikannya.

Namun demikian dalam proses pembelajaran siklus II masih terdapat banyak kekurangan sehingga belum maksimal dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik. Seperti contoh dalam kegiatan diskusi peserta didik belum begitu aktif untuk bertanya maupun mengeluarkan pendapatnya kepada anggota kelompok lain, sehingga proses diskusi kurang berjalan dengan baik. Untuk memperbaiki kekurangan pada siklus II peneliti merancang perbaikan guna mendapatkan hasil yang lebih baik pada siklus yang selanjutnya. Peneliti akan menyiapkan segala sesuatunya lebik baik lagi sehingga akan lebih membuat peserta didik tertarik dan antusias untuk mengikuti proses pembelajaran sehingga nantinya hasil belajar akan lebih meningkat lagi.

KESIMPULAN

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada siklus I terdapat 23 siswa (58,9%) yang tuntas belajar, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar ada 16 siswa (41,1%) dengan nilai rata-rata 75. Hasil yang diperoleh siswa dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan 23,1%. Hasil belajar pada siklus I secara klasikal belum berhasil karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 (KBM) belum mencapai 85% sehingga penelitian tindakan kelas dilanjutkan ke siklus II guna memperbaiki hasil belajar siklus I.

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada siklus II terdapat 6 siswa (15,4%) belum tuntas belajar dan 33 siswa (84,6%) sudah tuntas belajar dengan nilai rata-rata 78,1. Hasil yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

505

mengalami peningkatan 25,7%. Hasil belajar pada siklus II secara klasikal sudah berhasil karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 sudah mencapai 85%, sehingga penelitian tindakan kelas dihentikan pada siklus II. Siswa yang belum tuntas belajar pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan- latihan atau remidi yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata. (2006). Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali press.

Ahmad Syafi’i Ma’arif. (2005). Kuliah Akhlak, Yogyakarta: LPPI, cet. Ke- 7

Amril Mansyur. (2007). Akhlak Tasawuf. Pekanbaru: Program Pascasarjana UIN Suska Riau dan LSFK2P

Ananda Rusyidi, Dkk. 2017. Inovasi Pendidikan. Medan: CV Widya Puspita

Arikunto Suharsimi, Dkk. (2017). Peneliian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Asih. (2016). Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia.

Bandung: CV Pustaka Setia

Asmal May. (2015). Melacak Peranan Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Islam. Tsaqafah: Vol 11 No. 2

Aqib Zainal, Dkk. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrahma Widia

Departemen Agama RI. (2006). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Madinah:

Mujamma al Malik Fadhli ath-Thiba al-Mushaf asy-Syarif

Djamarah, Syaiful. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Haryono. D. A. 2014. Metode Praktis Pengembangan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran.

Malang: Genius Media.

Margono. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

506

Nana Sudjana. (1988). Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Pustaka Martiana Nur Hamim dan Husniyatus Salamah. (2009) Penelitian Tindakan Kelas.

Surabaya: Revka Petra Media.

P. Joko Subagyo. (2006). Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta

Purwanto Nanag. (2014). Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu Sanjaya Wina. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian:

Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta,

Ulil Amri Syafri. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an.

Jakarta: Rajawali Pers

Zainal Aqib dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: CV. Yrama Widy

Referensi

Dokumen terkait

secara lisan tanpa melakukkan perjanjian secara tertulis, dan juga dari penelitian yang dilakukan hampir semua tukang gigi tidak menjelaskan secara detail mengenai

1. Reading I’am Nujood Age 10, and Divorced novel by Delphino Minoui. Identifying elements the novel by using Dean Howells theory. Making cards and then write down the symbol

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media edmodo dengan desain pembelajaran ASSURE terhadap kinerja guru dan hasil belajar siswa4. Penelitian ini

However, there may be applications where 3D does not improve an existing process, but makes new applications possible (Stoter et al. These applications are unlikely to be

Penggunaan Berbagai Dosis Kompos Pada Tanaman Sukun ( ArtocarpusCommunis ) di Daerah Tangkapan Air Danau Toba Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun.Di bawah

theless, the indoor features (e.g. building components, furnitures, spaces, etc.) as they are currently proposed by those standards are not adapted to applications such as

Voice recording was used to record positive politeness strategies used by the teacher and the students in communication in the classroom and to get some data about

Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia.