• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM FILM DOKUMENTER REGARDS VI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BUDAYA PADA MATA KULIAH CIVILISATION FRANÇAISE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM FILM DOKUMENTER REGARDS VI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BUDAYA PADA MATA KULIAH CIVILISATION FRANÇAISE."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM FILM DOKUMENTER REGARDS VI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BUDAYA PADA MATA KULIAH

CIVILISATION FRANÇAISE

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

Oleh

Indah Nevira Trisna

0809056

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM FILM

DOKUMENTER REGARDS VI SEBAGAI BAHAN

PEMBELAJARAN BUDAYA PADA MATA KULIAH

CIVILISATION FRANÇAISE

\

Oleh

Indah Nevira T

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Indah Nevira 2012

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

INDAH NEVIRA TRISNA

ANALISIS UNSUR-UNSUR BUDAYA DALAM FILM DOKUMENTER REGARDS VI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BUDAYA PADA MATA KULIAH

CIVILISATION FRANÇAISE

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M. Hum

NIP. 196310241988031003

Pembimbing II

Yadi Mulyadi, M.Pd

NIP. 197812082005011002

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis

Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum.

(4)

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembelajaran budaya dalam pembelajaran bahasa asing. Pembelajaran bahasa akan mempermudah seseorang dalam memahami bahasanya jika diiringi dengan pembelajaran budaya. Penelitian ini menelaah unsur-unsur budaya berdasarkan teori Kluckhohn pada buku Koentjaranigrat yang terdapat pada film dokumenter Regards VI yang diterbitkan oleh sebuah lembaga di Perancis yang bernama

Cavilam (Centre d’Approches Vivantes des Langues et des Médias). Cavilam adalah sebuah tempat kursus bahasa dan budaya yang terdapat di Paris. Film ini juga dianalisis dengan menggunakan teori Endaswara. Pemilihan film dokumenter Regards VI ini didasari tema budaya yang terdapat pada setiap episodenya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur budaya yang terdapat pada 22 episode film dokumenter Regards VI. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan tahap mengumpulkan data, menyusun, dan mengklasifikasikannya, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Peneliti juga menggunakan teknik studi pustaka dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 22 episode yang terdapat pada film dokumenter Regards VI dan sampel dalam penelitian ini adalah unsur-unsur budaya yang terdapat pada 22 epiode film dokumenter Regards VI. 22 episode yang dianalisis dalam film dokumenter Regards VI

memiliki ketujuh unsur budaya berdasarkan teori Kluckhohn yang terdapat pada buku

Koentjaraningrat. Dengan demikian peneliti merekomendasikan film dokumenter Regards VI

sebagai salah satu bahan pembelajaran budaya pada mata kuliah Civilisation Française di Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Mots-clés : Regards VI, Pembelajaran Budaya, Civilisation Française

ABSTRACT

This study is motivated by the importance of cultural learning in foreign language learning. Cultural learning will make it easier for someone to understand his or her language better. This study examines the cultural elements in a documentary film entitled Regards VI which was published by an institution in France called Cavilam (Centre d'approches Vivantes des Langues et des Medias)based on Kluckhohn’s theory as cited in Koentjaranigrat. Cavilam is a thin place located in Paris. This study also uses Endaswara theory to analyze the film. The election of this Regards VI documentary film is selected based on the cultural themes which are contained in each episode of the film. This study aims to describe the cultural elements in the 22 episodes of the Regards VI documentary film. The study uses a descriptive analytic method in order to solve the research questions in this study. The data collection is obtained by several stages, such as data gathering, compiling and classifying, analyzing and interpreting. The study also uses the technique of literature and documentation as well as the population of this study is 22 episodes of the Regards VI documentary film and the sample of this study is the cultural elements which are contained in the 22 episodes of the Regards VI

documentary film. The result shows that there are seven elements of cultural learning based

on the Kluckhohn’s theory as cited in Koentjaraningrat which contain in the 22 episodes of

(5)

DAFTAR ISI

DOKUMENTER “REGARDS VI”………..

(6)
(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN………. 4.1 Film Dokumenter Regards VI ...

4.2 Analisis Unsur-unsur Budaya Pada Film Dokumenter Regards...

VI...

4.3. Analisis Kesesuaian Film Dokumenter Regards VI dengan….… Kurikulum Bahasa Perancis CECRL...

4.4 Implementasi Unsur Budaya untuk Mata Kuliah Civilisation...

Française...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...

5.1 Kesimpulan...

5.2 Rekomendasi...

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN

39

39

54

105

113

118

118

120

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Budaya merupakan suatu tindakan dari sekelompok masyarakat yang

nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang menetap di masyarakat tersebut.

Budaya juga bisa dikatakan sebuah identitas suatu kelompok. Aturan-aturan yang

telah ada terkadang juga bisa menjadi budaya karena sebuah kebiasaan yang

dilakukan secara terus menerus dapat berubah menjadi sebuah budaya dalam

sebuah kelompok masyarakat.

Setiap negara memiliki kebudayaan masing-masing misalnya saja di

Indonesia setiap tanggal 21 April seluruh warga Indonesia merayakan Hari

Kartini. Hari tersebut diperingati untuk mengenang jasa-jasanya dalam

memperjuangkan hak-hak wanita. Perancis juga memiliki hari-hari besar salah

satunya adalah Hari Bastille yang jatuh pada tanggal 14 Juli. Hari itu diperingati

sebagai hari nasional negara Perancis (Fête Nationale de la France). Contoh

lainnya adalah festival yang diadakan setiap bulan Februari yang dinamakan

Festival Lemon atau dalam bahasa Perancis Fête du Citron. Hal ini menunjukkan

bahwa mereka masih menghargai unsur-unsur budaya yang masih dilestarikan

(9)

2

Budaya itu bisa semakin dikenal atau sebaliknya budaya juga bisa

menghilang. Menghilangnya sebuah budaya itu bisa dipengaruhi oleh era

globalisasi yang menyebabkan munculnya gaya hidup baru yang tampak lebih

jelas telah memengaruhi kehidupan sebelumnya sehingga menyebabkan

menghilangnya unsur-unsur budaya yang terdapat dalam budaya itu sendiri.

Dalam hal ini dapat dipastikan pentingnya penanaman unsur-unsur budaya

dalam sebuah proses pembelajaran bahasa asing salah satunya yaitu bahasa

Perancis. Melalui pemahaman terhadap pelestarian budaya asing diharapkan dapat

membantu kesadaran pembelajar untuk melestarikan budaya sendiri (culture

martenelle). Penanaman unsur-unsur budaya tersebut dalam pembelajaran dapat

dilakukan melalui media yang dipakai, misalnya melalui media film. Media film

memiliki kelebihannya tersendiri, media ini dapat mengajak peserta didiknya

berpetualang ke negara lain, ke masa lalu untuk melihat sejarah, melihat budaya

yang berbeda-beda, dan lain-lain. Media ini juga bisa diputar berulang-ulang jika

peserta didik tidak bisa memahami dengan cepat. Salah satu media film yang

dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Perancis adalah film dokumenter

Regards VI yang bertemakan kebudayaan Perancis.

Di Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK/MA) mata pelajaran Bahasa

Perancis merupakan salah satu mata pelajaran bahasa asing yang wajib diberikan

pada siswa selain bahasa asing lainnya. Seorang pengajar diharapkan dapat

memilih dan memilah media untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tersebut

dapat berupa permainan, gambar, audio, audio-visual atau media lainnya. Media

(10)

3

informasi yang bermanfaat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan

begitu pula kompetensi yang ditargetkan.

Mencapai suatu keberhasilan dalam mempelajari bahasa Perancis tentunya

harus menguasai empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara,

membaca dan menulis. Apabila seorang pembelajar sudah menguasai semua

keterampilan berbahasa yang ada, maka bisa dikatakan sudah terampil berbahasa

dengan baik dan benar. Namun jika diiringi dengan pembelajaran kebudayaannya

hal ini akan membantu dalam menambah pengetahuan unsur sosiokutural yang

terdapat pada CECRL (Cadre européen commun de référence pour les langues).

Dengan mengetahui bagaimana budaya dari bahasa yang dipelajari beserta

unsur-unsur pembentuk budaya yang terkandung didalamnya, maka akan meningkatkan

kualitas pembelajaran bahasa Perancis berikut budayanya sebagai upaya

pemerolehan kompetensi antar buadaya bagi siswa.

Salah satu mata kuliah terkait materi budaya yang terdapat di Jurusan

Pendidikan Bahasa Perancis FPBS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yaitu

Civilisation Française. Mata kuliah ini memerlukan media film untuk dapat

digunakan dalam pembelajaran dimana mahasiswa diberi banyak pengetahuan

tentang budaya Perancis seperti budaya politik, sistem pendidikan, kehidupan

beragama dan lain-lain. Media yang biasa digunakan oleh dosen pengampu dalam

mata kuliah Civilisation Française yaitu buku yang biasa digunakan adalah buku

karangan Ross Steele tahun 2002 yang berjudul Civilisation Progressive du

(11)

4

Walaupun begitu, masih diperlukan beberapa media yang sama tapi dalam

bentuk atau tema berbeda yang bisa menambah bahan pembelajaran pada mata

kuliah Civilisation Farnçaise agar pembelajaran di kelas tidak membosankan.

Melalui media film dokumenter ini diharapkan mahasiswa lebih bisa mengenal

budaya Perancis. Film dokumenter Regards VI merupakan film dokumenter yang

kental akan kebudayaan Perancis dan setiap episodenya memiliki tema budaya

yang berbeda-beda. Film dokumenter ini dibuat oleh Cavilam (Centre d’Aproches

Vivantes des Langues et des Médias) pada tahun 2007 yang merupakan gabungan

dari beberapa lembaga pendidikan ternama di Perancis salah satunya Campus

France.

Berdasarkan pada uraian di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis

unsur-unsur budaya yang terdapat dalam film dokumenter Regards VI dengan judul

penelitian : “Analisis Unsur-Unsur Budaya dalam Film Dokumenter Regards

VI sebagai Bahan Pembelajaran Budaya pada Mata Kuliah Civilisation

Française ”.

1.2Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat tiga rumusan masalah sebagai berikut:

1) Unsur-unsur budaya apa sajakah yang terdapat dalam film dokumenter

Regards VI ?

2) Bagaimanakah implementasi pengajaran unsur-unsur budaya dalam film

dokumenter Regards VI untuk pembelajaran Civilisation Française di

(12)

5

3) Bagaimanakah kesesuaian film dokumenter Regards VI dengan tuntutan

pengetahuan budaya pada kerangka acuan umum bahasa-bahasa Eropa

(CECRL) ?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

1) unsur-unsur budaya yang terdapat dalam film dokumenter Regards VI.

2) implementasi unsur-unsur budaya dalam film dokumenter Regards VI

untuk pembelajaran Civilisation Française.

3) kesesuaian film dokumenter Regards VI dengan tuntutan pengetahuan

budaya pada kerangka acuan umum bahasa-bahasa Eropa CECRL.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi siswa : menambah pengetahuan tentang unsur-unsur kebudayaan

yang ada di dalam sebuah film dokumennter dan memperkenalkan

unsur-unsur kebudayaan Perancis di dalam sebuah film dokumenter.

2. Bagi dosen pengampu dan guru bahasa Perancis : dapat dijadikan bahan

ajar alternatif dalam pengajaran kebudayaan Perancis pada mata kuliah

Civilisation Française dan memberikan informasi tentang analisis media

(13)

6

3. Bagi peneliti lain : memberikan masukan bagi peneliti lain yang sedang

meneliti dalam bidang yang sama dalam pembelajaran budaya.

1.5Asumsi

Menurut Tanjung dan Ardial ( 2005 : 59) asumsi adalah anggapan dasar

tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam

melaksanakan penelitian. Seorang penyelidik yang mungkin meragukan

sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai suatu

kebenaran. Dalam melakukan penelitian anggapan-anggapan dasar perlu

dirumuskan secara jelas sebelum melangkah mengumpulkan data. Anggapan-

anggapan semacam inilah yang disebut sebagai anggapan dasar, postulat atau

asumsi dasar. Berdasarkan definisi di atas maka peneliti merumuskan asumsi

sebagai berikut :

1. Film dokumenter berbahasa Perancis dapat dijadikan salah satu media

pembelajaran audio-visual untuk pembelajaran keterampilan berbahasa dan

pemerolehan pengetahuan budaya.

2. Film dokumenter bertema kebudayaan dalam pembelajaran bahasa dan budaya

Perancis sangat diperlukan dalam rangka pengembangan potensi diri

pembelajaran terkait savoir (pengetahuan bahasa dan budaya), savoir-faire

(keterampilan berbahasa dan berbudaya), savoir apprendre (strategi belajar

(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Sugiyono (2012 : 2) mengatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya

merupakan metode ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

Sugiyono (2012 : 9) mengatakan bahwa metode ini adalah sebuah metode

penelitian ini digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, (sebagai lawan

adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data yang

bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna

dari pada generalisasi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif karena peneliti langsung menganalisis unsur-unsur budaya yang terdapat

pada 22 episode film dokumenter Regards VI.

3.2 Populasi dan Sampel penelitian

3.2.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2011 : 215) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

(15)

Populasi dalam penelitian ini adalah 22 episode yang terdapat pada film

dokumenter Regards VI.

Berikut 22 episode yang akan dianalisis dalam penelitian ini ; Les Chemins

pyrénéens de l’art Roman, Le look des ados, La cité le corbusier à Marseille, Le

patrimoine géologie de l’île de groix, Nocturnes au Mont St Michel, Village corse et création de festival, 230 ans du Mont de Plété, L’histoire du sapin de Nöel, Les

bisons d’Aubrac, Des cabanes dans les arbes, Les vacances des Français, Bordelais : circuit touristique des 3 châteaux, Musée Gaumont virtuel, Le phénomène slam, Versailles : réouverture de la galerie des glace, Festival du film sur portable, Les bijoux cartier, Rodin aquarelliste, Spectacle philippe decouflé, Les collection du mussé du quai Branly, Les Z’Art’s up, dan Sculpture sur sable.

3.2.2 Sampel penelitian

Menurut sugiyono (2011 : 215) sampel adalah sebagian dari populasi itu.

Sampel merupakan bagian yang sama atau yang mewakili dari populasi tersebut.

Sampel dari penelitian ini adalah semua unsur-unsur budaya yang terkandung

pada 22 episode film dokumenter Regards VI. Unsur-unsur budaya yang

dimaksud adalah ketujuh unsur budaya menurut Koentjaranigrat (2011 : 80)

diantaranya bahasa, sistem pengetahuan, organiasasi sosial, sistem peralatan hidup

dan teknologi, sistem mata pencarian hidup, sistem religi, dan kesenian.

3.3 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami istilah dalam

penelitian ini, maka peneliti menjelaskan istilah yang digunakan dalam penelitian

ini. Berikut beberapa pengertian istilah yang digunakan:

3.3.1 Analisis Budaya

Faisal (Sugiyono, 2012 : 264) menyatakan bahwa analisis tema budaya

(16)

“benang merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang ada. Dengan

ditemukan benang merahdari hasil analisis domain, taksonomi, dan komponen

tersebut, maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksi bangunan”

situasi sosial /obyek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau

remang-remang, dan setelah dilakukan penelitian, maka menjadi lebih terang dan jelas.

Dalam penelitian ini peneliti langsung meneliti unsur-unsur budaya yang terdapat

pada film dokumenter Regards VI .

Analisis budaya pada penelitian ini adalah unsur-unsur budaya yang

terdapat pada 22 episode film dokumenter Regards VI.

3.3.2 Unsur-Unsur Budaya

Kluckhon dalam Koentjaranigrat (2011 : 80) unsur budaya yang dapat

ditemukan di seluruh dunia berjumlah tujuh unsur yang dapat disebut juga sebagai

isi pokok dari setiap kebudayaan.

Dalam penelitian ini unsur-unsur budaya yang diteliti pada film

dokumenter Regards VI berdasarkan teori Koentjaranigrat (2011 : 80) yaitu unsur

budaya peralatan dan perlengkapan hidup manusia, sistem mata pencarian hidup,

organisasi sosial, bahasa, sistem pengetahuan, kesenian, dan religi.

3.3.3 Film Dokumenter Regards VI

Dalam penelitian ini film dokumenter yang diteliti adalah film

dokumenter Regards VI. Film dokumenter Regards VI merupakan sebuah film

dokumenter yang bertemakan kebudayaan Perancis. Penerbit dari film

(17)

jantung kota Perancis. Cavilam juga gabungan dari beberapa lembaga besar di

Perancis. lembaga-lembaga tersebut yaitu Campus France, Blaise pascal, Campus

FLE, dan Groupement FLE (Cavilam, 2012).

3.4 Instrumen penelitian

Dalam peneliti kualitatif yang menjadi instrument atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai human instrument berfungsi

menetapkan fokus penelitian,memilih informan sebagi sumber data, analisis data,

menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semuanya (Sugiyono, 2012 :

222).

Instrumen yang terdapat pada penelitian ini didasari oleh dua teori utama

yaitu teori Kluckhon pada buku Koentjaranigrat (2011 : 80) dan tema

sosiokultural yang terdapat pada CECRL (Chauvet, 2008 : 20). Adapun bentuk

instrumen dari penelitian ini adalah berupa tabel data yang terdiri dari Nomor

episode, judul episode, durasi episode, deskripsi episode dan tabel unsur-unsur

budaya.

(18)

Instrumen berikutnya adalah tema sosiokultural yang berbeda dan

terdapat di setiap tingkat kemampuan berbahasa pada CECRL. Tema ini akan

digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berbahasa pada setiap 22

episode film dokumenter Regards VI berdasarkan tema sosiokultural yang

terdapat pada CECRL tersebut.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Studi Pustaka

studi kepustakaan merupakan segala usaha yang dilakukan oleh

peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik

Nomor episode :

Judul episode :

Durasi episode :

Deskripsi episode :

Tabel Unsur-Unsur Budaya :

Bahasa Sistem pencarian hidup

Sistem pengetahuan Religi

Organisasi sosial Kesenian

(19)

dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,

karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi dan juga bisa

diperoleh dari informasi elektronik.

2. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi

dokumentasi merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan

data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,

baik dokumen tertulis, gambar, hasil karya, maupun elektronik.

Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai),

dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil

kajian yang sistematis, padu dan utuh (Sugiyono, 2012 : 240). Jadi

studi dokumentasi tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan

atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah

dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis

terhadap dokumen-dokumen tersebut.

3.6 Teknik analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

(20)

diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2012 : 245). Berikut bentuk bagan

untuk pengolahan data pada penelitian ini yang di adaptasi dari teori Sugiyono:

3.7 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini disusun berdarsarkan tiga teori utama yaitu teori Mengumpulkan data

dan berbagai teori yang mendukung

Menyusun data dan teori yang tepat

Memilih data yang tepat untuk dikelolah

Mengolah data dengan teori yang

sesuai

(21)

terdapat pada CECRL (Chauvet, 2008 : 20) dan teori antropologi sastra dari

Endaswara (2011 : 110). Teori yang di ambil pada buku Koentjaranigrat adalah

ketujuh unsur-unsur budaya (bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem

peralatan hidup dan teknologi, sistem pencarian hidup, religi, dan kesenian) yang

telah diungkapkan oleh Kluckhon .

Pada CECRL tema sosiokultural saja yang digunakan untuk mengetahui

tingkat kemampuan berbahasa yang berbeda pada setiap 22 episode film

dokumenter Regards VI berdasarkan tema sosiokultural tersebut. Kemudian teori

antropologi sastra dari Endaswara digunakan pada proses analisis 22 episode

film dokumenter Regards VI karena yang diambil dari teori ini adalah tahapan

analisis datanya saja.

Adapun prosedur pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan semua data-data penting dan berguna mengenai kebudayaan

khususnya mengenai unsur-unsur budaya.

2. Memilih dan memahami data-data mengenai unsur-unsur budaya yang sudah

terkumpul.

3. Memahami isi cerita dari 22 episode film dokumenter Regards VI .

4. Menganalisis 22 episode film dokumenter Regards VI berdasarkan teori

unsur-unsur budaya menurut Kluckhon pada buku Koentjaranigrat, Pengantar

Antropologi I.

5. Menyimpulkan seluruh hasil analisis dari 22 episode film dokumenter

(22)

118

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Film dokumenter Regards VI merupakan sebuah film dokumenter yang

menggambarkan secara jelas kehidupan sehari-hari orang Perancis dan bagaimana

budaya yang terdapat disana. Unsur-unsur budaya dan seni masyarakat Perancis

memiliki nilai budaya dengan keunikannya tersendiri.

Unsur-unsur budaya juga terlihat jelas pada film dokumenter ini. Unsur-unsur

budaya yang di maksud adalah tujuh unsur budaya berdasarkan teori Kluckhohn

pada buku Koentjaranigrat. Tujuh unsur tersebut diantaranya unsur budaya

bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan

teknologi, sistem mata pencarian hidup, religi, dan kesenian. Setiap episodenya

memiliki unsur budaya yang berbeda. Hal ini terlihat jelas dari apa yang

ditampilkan pada setiap episode dan setiap episodenya memliki tema yang

berbeda pula.

Adapun hasil penelitian yang sesuai dengan perumusan masalah yang telah di

tetapkan adalah sebagai berikut :

1. Film dokumenter Regards VI memiliki seluruh unsur-unsur budaya

berdasarkan teori Kluckhohn pada buku Koentjaranigrat. Ketujuh unsur

tersebut tersebar di 22 episode film dokumenter Regards VI. Namun unsur

(23)

119

kebudayaan dalam bentuk ilmu pengetahuan umum yang nantinya akan lebih

mudah dipahami bagi orang-orang yang ingin mengetahui budaya Perancis.

Dari 22 episode unsur ini terdapat pada episode Les Chemins pyrénéens de

l’art Roman, La cité le corbusier à Marseille, Le patrimoine géologie de l’île

de groix, L’histoire du sapin de Nöel, Les bisons d’Aubrac, Les vacances des

Français, Bordelais : circuit touristique des 3 châteaux, Musée Gaumont

virtuel, Les collection du mussé du quai Branly, Les Z’Art’s up, dan Sculpture

sur sable.

2. Penelitian ini dapat memberikan implementasi bahan pengajaran yang dapat

diaplikasikan pada mata kuliah Civilisation Française dengan contoh fiche

pédagogique yang terdapat pada BAB IV.

3. Berdasarkan ketentuan tema sosiokultural CECRL, setiap episode pada film

dokumenter memilki tingkat kemampuan berbahasa yang berbeda-beda. Pada

tingkat kemampuan berbahasa A2 diantaranya terdapat episode 230 ans du

Mont de Plété, L’histoire du sapin de Nöel, Les bisons d’Aubrac, Des cabanes

dans les arbes, Les vacances des Français, Nocturnes au Mont St Michel, Le

look des ados, La cité le corbusier à Marseille, dan Sculpture sur sable. Lalu

pada tingkat kemampuan berbahasa B1 terdapat episode Village corse et

création de festival, Bordelais : circuit touristique des 3 châteaux, Musée

Gaumont virtuel, Le phénomène slam, Versailles : récouverture de la galerie

des glace, Rodin aquarelliste, Spectacle philippe decouflé, Les collection du

mussé du quai Branly, Les bijoux cartier dan Les Z’Art’s up. Kemudian pada

(24)

120

l’art Roman, Le patrimoine géologie de l’île de groix, dan Festival du film sur

portable. Jadi untuk tingkat kesulitan berbahasa pada film dokumenter ini

tidak terlalu susah bagi pemula yang ingin mengetahui budaya Perancis,

karena sebagian episode pada film dokumenter ini memiliki tingkat

kemampuan A2.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dan beberapa teori

yang melandasi penelitian ini maka peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi

yang diharapkan bermanfaat bagi pembelajaran bahasa Perancis khususnya bagi

pengajar, mahasiswa, dan peneliti dibidang yang sama, yaitu :

1. Bagi mahasiswa diharapakan dapat meningkatkan minat dan wawasan

mengenai kajian-kajian film dokumenter terutama film dokumenter

Perancis.

2. Bagi dosen dan guru diharapkan penelitian mengenai unsur-unsur budaya

ini dapat dijadikan referensi pada pembelajaran Civilisation française.

3. Peneliti lainya diharapkan dapat juga menganalisis unsur-unsur budaya

pada media karya sastra lain seperti; novel, teater, dan lain-lain.

4. Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis diharapkan dapat menambah

referensi film dan kajian kepustakaannya yang mendukung penelitian

tentang film dan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya, terutama film

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Adams, dkk. 2009. France Microsoft Encarta 2009 [DVD] Redmond, WA:

Microsoft Corporation.

Burton, Graeme. (2012). Media dan Budaya Populer. Yogyakarta : Jalasutra.

Chauvet,Aude, Isabelle Normand dan SophieErlich . (2005). Référentiel. Paris:

CLE Internaonal.

Endaswara, Suwardi.(2011).Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta : CAPS.

Ihromi. (2006). Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia.

Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi I. Jakarta : Rineka Cipta.

Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Mulyadi, Yadi. (2008). Application de Technique D’apprentissage du Théartre

Journal Vivant dans L’enseignement de la Civilisation Française. Tesis pada UPI : Tidak Diterbitkan.

Rey, Alain. (2012). Le Robert de Poche Plus. Paris : Le Robert.

Pratista, himawan. (2008). Memahami film. Yogyakarta : Homerian Pustaka.

Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitattif Dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Suratman, MBM Munir dan Umi Salamah. (2010). Ilmu sosial dan Budaya dasar.

(26)

Steele, Ross. (2002). Civilisation du progressive du Français. Paris : CLE

International.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2010). Media Pengajaran. Bandung : Sinar

Baru Algesindo.

Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Tanjung. Bahdin Nur dan Ardial. (2005). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Medan : Kencana.

INTERNET

AnneAhira. (2012). Mengkaji 7 Fungsi Unsur Budaya Universal. [Online].

Disponible :

http://www.anneahira.com/7-unsur-kebudayaan-universal.htm [ 23 September 2012]

Cavilam. (2013). Regards VI. [Online]. Disponible :

http://www.leplaisirdapprendre.com/regards-vi/. [le 10 Juin 2013]

Carla. (2013). What is culture?. [Online]. Disponible :

http://www.carla.umn.edu/culture/definitions.html. [ 20 Januari 2013]

OFC. (2012). Définition de la culture par l'UNESCO. [Online]. Disponible :

http://www.bak.admin.ch/themen/04117/index.html?lang=fr.

[23 September 2012]

Eduscol.education. (2013). CECRL. [online]. Disponible:

http://eduscol.education.fr/cid45678/cadre-europeen-commun-de-reference-cecrl.html. [7 juli 2013]

Omniglot. (2013). Occitan. [Online]. Disponible :

(27)

Riesky. (2012). Pembelajaran Budaya. [Online]. Disponible :

http://file.upi.edu/Dktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_INGGRIS/19810525

2005011RIESKY/Pemahaman_Budaya_dalam_Pembelajaran_Bahasa.pdf.

[ 23 September 2012]

Tidak diketahui. (2012). Bahasa Oksitan. [Online]. Disponible :

http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Oksitan. [ 23 September 2012]

Tidak diketahui. (2013). Antrophologie. [online]. Disponible :

Définition de anthropologie - Concept et Senshttp://lesdefinitions.fr/anthropologie#ixzz2ZbyC3sZw.

Gambar

Tabel Unsur-Unsur Budaya :

Referensi

Dokumen terkait

Itulah problem-problem yang dihadapi pada anak ketika mendapat bimbingan, maka dari itu perlu adanya penanganan dan pendekatan khusus dalam menangani anak-anak

Dijelaskan lebih lanjut teori motivasi ini dalam dunia pendidikan dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan peserta didik agar dapat mencapai hasil belajar yang

Interaksi guru PAI dan peserta didik dalam membentuk kepribadian muslim di SMK PGRI 1 Tulungagung melalui pendekatan-pendekatan guru PAI dengan peserta didik baik melalui

Therefore, this study aimed to analyze the correlation between BMI, gender, and muscle mass, as well as defining the SMM average value which is important to determine a cut

Persalinan yang diberikan drip oksitosin dapat menyebabkan pelepasan mediator kimia seperti prostaglandin, leukotrien, tromboksan, histamin, bradikinin, sebstansi P

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan peneliti kepada Ahmad Hassan, karena ketokohannya bisa membawa Persis yang merupakan organisasi yang relatif kecil secara

Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui total biaya perencanaan bahan dan upah kerja serta total biaya pelaksanaan bahan dan upah pada rangkaian pekerjaan

Ada enam tahap yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Enam tahapan