• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOSIALISASI OLAHRAGA BOLA TANGAN INDOOR DI KOTA BANDUNG : Penelitian Eksperimen terhadap SMA-SMA di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SOSIALISASI OLAHRAGA BOLA TANGAN INDOOR DI KOTA BANDUNG : Penelitian Eksperimen terhadap SMA-SMA di Kota Bandung."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

SOSIALISASI OLAHRAGA BOLA TANGAN INDOOR DI KOTA BANDUNG

(Penelitian Eksperimen terhadap SMA-SMA di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh :

FARIS RIZKY KURNIAWAN

0604185

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKUTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “SOSIALISASI

OLAHRAGA BOLA TANGAN INDOOR DI KOTA BANDUNG” ini dan

seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Januari 2013 Yang membuat pernyataan,

(3)

FARIS RIZKY KURNIAWAN

SOSIALISASI OLAHRAGA BOLA TANGAN INDOOR DI KOTA BANDUNG

(Penelitian Eksperimen Terhadap SMA-SMA Se-Kota Bandung)

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

DR. Yunyun Yudiana, M.Pd NIP.196506141990011001

Pembimbing II

Alit Rahmat, S.Pd, M.Pd NIP. 197208282005011001

Mengetahui

Ketua Jurusan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

(4)

ABSTRACT

This research entitled “Indoor Handball Sport Socialization in Bandung”. The background issue of the research is the less-developed handball sport especially in Senior High School in Bandung. Thus, in order to make handball become more recognized and familiar, socialization of this sport is needed.The population of the research is the student of Senior High School in Bandung and the sample was Labschool UPI Bandung Senior High School, 1 Bandung Senior High School, and 24 Bandung Senior High School. This research aims at finding out students’ knowledge about indoor handball sport in both intra and extracurricular program at Senior High School level in Bandung which is considered will give the impact to the development of extracurricular program in schools so that handball will become more popular.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Dan Perumusan Masalah... 5

1.3 Batasan Masalah... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat/Signifikansi Penelitian ... 6

1.5.1 Manfaat/Signifikansi Teoritis ... 6

1.5.2 Manfaat/Signifikansi Praktis ... 6

1.6 Batasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Sosialisasi ... 8

2.1.1 Pengertian Sosialisasi ... 8

2.1.2 Proses Sosialisasi ... 8

2.1.3 Jenis Sosialisasi ... 11

2.1.4 Tipe Sosialisasi ... 12

2.1.5 Pola Sosialisasi ... 13

2.1.6 Agen Sosialisasi ... 14

2.2 Hakekat Permainan Bola Tangan ... 16

2.2.1 Sejarah dan Perkembangan Bola Tangan ... 16

(6)

2.2.2.1 Menangkap Bola ... 21

2.2.2.2 Mengoper Bola ... 24

2.2.2.3 Dribbling (Menggiring Bola) ... 29

2.2.2.4 Shooting (Menembakan Bola kearah Gawang) ... 29

2.2.3 Bentuk Permainan Bola Tangan ... 34

2.2.3.1 Peraturan Permainan ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

3.1 Metode Penelitian... 41

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 42

3.2.1 Populasi Penelitian ... 42

3.2.2 Sampel Penelitian ... 42

3.3 Desain Penelitian ... 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5 Instrumen Penelitian... 45

3.6 Uji Coba Angket ... 48

3.7 Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 52

3.8 Prosedur Pengolahan Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 68

(7)

DAFTAR TABEL

TABEL

3.1 Kisi-kisi Angket Sosialisasi Olahraga Bola Tangan ... 46

3.2 Kategori pemberian skor alternative jawaban ... 48

4.1 Hasil Perhitungan Rata-rata dan Simpangan Baku ... 54

4.2 Hasil Pengujian Normalitas ... 63

4.3 Hasil Prosentase dari Setiap Item Angket Sebelum Sosialisasi ... 64

4.4 Hasil Prosentase dari Setiap Item Angket Setelah Sosialisasi ... 65

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Menangkap Bola Setinggi Dada ... 22

2.2a. Menangkap Bola Tinggi ... 22

2.2b. Posisi Saat Mendarat ... 22

2.3. Proses Menangkap Bola Arah Samping ... 23

2.4. Menangkap Bola Rendah dan Menggelinding ... 24

2.5. Chest Pass (Operan Dada) ... 25

2.6. Posisi Over Head Pass ... 25

2.7. Bounce Pass ... 26

2.8a. Posisi Tangan yang Benar Saat Javelin Pass ... 27

2.8b. Posisi Tangan yang Salah Saat Javelin Pass ... 27

2.9. Posisi Badan Javelin Pass ... 27

2.10. Posisi Side Pass ... 28

2.11. Posisi Reverse Pass ... 28

2.12. Dribbling ... 29

2.13. Standing Throw Shot ... 30

2.14. Jump Shot ... 31

2.15. Diving Shot ... 32

2.16. Menembakan Bola dari Samping (Side Shot) ... 32

2.17. Sikap Melayang pada Saat Flying Shot ... 33

2.18. Rangkaian Gerakan Flying Shot ... 33

2.19. Rangkaian Gerakan Reverse Shot ... 34

(9)

2.21. Lapangan Bola Tangan ... 37

2.22. Gawang Bola Tangan ... 38

2.23. Bola yang digunakan Dalam Bola Tangan... 39

2.24. Garis Pergantian Pemain ... 40

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Angket

Lampiran B. Program Sosialisasi

Lampiran C. Data Hasil Uji Coba Angket Lampiran D. Data Hasil Sosialisasi Angket Lampiran E. Administrasi

1. Surat Keputusan Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen Pembimbing

2. Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian (SMAN 1 Bandung) 3. Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian (Labschool UPI) 4. Surat Permohonan Izin Mengadakan Penelitian (SMAN 24 Bandung) 5. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian (SMAN 1 Bandung) 6. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian (Labschool UPI) 7. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian (SMAN 24

(11)
(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Permainan bola tangan dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno permainan bola tangan sudah dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno. Permainan ”Urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan ”harpaston yang dimainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus tahun 130 sampai 200 Masehi. Di Jerman permainan bola tangan dikenal dengan ”Fangballspiel” atau permainan ”tangkap bola” yang diperkenalkan dalam sebuah lagu oleh penulis puisi Jerman bernama Walther von der Vgelweide. (1170-1230).

Di Perancis seorang bernama Rabeilas (1494-1533) menggambarkan permainan bola tangan dengan; ”mereka bermain bola tangan dengan menggunakan telapak tangan mereka”. Pada tahun 1793 masyarakat Inuit yang hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat ilustrasi dengan menggunakan bola tangan. Pada tahun 1484 seorang administrator olahraga Denmark mengijinkan permainan bola tangan agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan aturan dalam bola tangan.

Bola tangan modern dimainkan pada abad 19 dimainkan di kota Danish di bagian Nyborg, Denmark pada tahun 1897. Yang mempelopori bola tangan sesungguhnya adalah tiga negara yaitu Denmark, Jerman dan Swedia namun pendiri bola tangan justru pakar pendidikan jasmani yang memidahkan bola tangan lapangan pada pergantian abad yang berdasar dua bentuk permainan ’Raffbal”(bola tangkap) dan ”Königsbergerball”. Di Swedia Wallström juga memperkenalkan permainan bola tangan dinegaranya pada tahun 1910.

(13)

2

mengembangkan peraturan-peraturan bola tangan yang hingga saat ini dikenal sebagai salah satu pendiri bola tangan lapangan.

Permainan bola tangan mulai berkembang di Eropa, kemudian menjadi suatu cabang olahraga yang tetap dan teratur dimainkan disekolah, klub, sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Permainan bola tangan, pertama kali diakui dan disejajarkan seperti cabang olahraga dalam lingkup Internasional oleh International Amateur Atlhetic Federation ( I.A.A.F ), suatu badan yang bertanggung jawab dan sebagai pelindung dari organisasi cabang olahraga yang baru tumbuh di Eropa pada saat itu.

Sejak tahun 1904, permainan bola tangan mulai berkembang dengan pesat dibawah pengawasan I.A.A.F makin banyak bangsa-bangsa yang mulai mencantumkan permainan bola tangan dalam kegiatan olahraga mereka salah satunya Pada tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan Olimpiade Amsterdam dengan Ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun 1938 untuk pertama kali diselenggarakan Kejuaraan Dunia Bola tangan di Jerman.

Akhirnya pada tahun 1946 atas usulan dan undangan Denmark dan Swedia delapan negara mendeklarasikan Federasi Bolatangan International atau International Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah Denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, dan Swedia. Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri. Pertandingan internasional menjadi bertambah populer. Permainan bola tangan menjadi cepat popular, sejajar dengan beberapa cabang olahraga yang lain di dunia dan mendapatkan pengakuan sebagai cabang olahraga permainan di dunia. Hal ini semakin ditegaskan dengan dimasukannya cabang olahraga bola tangan dalam acara Olympiade.

(14)

3

kulikuler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa. Permainan bola tangan pernah menjadi salah satu cabang olahraga yang di pertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional, tetapi hanya pada PON ke II yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1951. peserta pertandingan pada waktu PON II tersebut, hanya terdiri dari 4 daerah yaitu : Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Selain dalam PON, permainan bola tangan juga pernah mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), diantaranya pada POMNAS ke V yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1960. Akan tetapi tingkat popularitas permainan bola tangan ini hanya bertahan sampai masa akhir orde lama yaitu sekitar (1965-1966) dan kemudian secara perlahan permainan bola tangan mengalami kemunduran dan akhirnya menjadi tidak popular lagi. Meskipun demikian sampai saat ini permainan bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan kepada siswa SMP maupun SMA sebagai pengganti permainan olahraga lain.

Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa permainan bola tangan merupakan permainan yang pernah popular di Indonesia namun pada saat sekarang peminatnya sudah berkurang dan tidak sepopuler dulu, bahkan yang lebih parah lagi banyak sekali yang belum mengenal permainan bola tangan.

Berkaitan dengan mempopularkan kembali olahraga yang pernah berkembang maka diperlukan suatu proses sosialisasi yang baik, dengan begitu olahraga bola tangan dapat diterima kembali di kalangan masyarakat. Menurut R.S.Lazarus: the entire process of socialization, by means of which the child acquires the values and conduct pattern of the culture, is a process of

accommodation, which the child learn to inhibit and modify his impuls in favor of environmental pressures, and develops new ones that are culturally determined.”

(15)

4

Bola tangan adalah permainan yang mudah dan murah untuk dipelajari. Karena bola yang digunakan tidaklah mutlak harus menggunakan bola asli dan dapat di modifikasi. Menurut Agus Mahendra (2000 : 6) Bola tangan adalah permainan beregu yang menggunakan bola sebagai alatnya, yang dimainkan dengan menggunakkan satu/kedua tangan. Bola tersebut dapat dilempar, dipantulkan, atau ditembakkan. Olah karena itu, bola tangan akan mudah dipelajari oleh siswa.

Untuk itu dengan diajarkannya permainan bola tangan di sekolah-sekolah oleh para Ibu/Bapak guru pengajar, diharapkan siswa akan mengetahui permainan bola tangan sehingga akan muncul ekstrakulikuler di sekolah dan dapat meningkatkan popularitas permainan bola tangan serta diharapkan akan munculnya atlet-atlet yang berprestasi di Kota Bandung.

Bagaimana untuk dapat mensosialisasikan permainan bola tangan ini di lingkungan sekolah? Peneliti memiliki beberapa program atau rancangan yang nantinya akan di aplikasikan sebagai tahapan sosialisasi, diantaranya yaitu (1) Pendahuluan, (2) Menyurvei, (3) Sosialisasi olahraga bola tangan, dan (4) Evaluasi sosialisasi. Dari 4 rancangan program tersebut diharapkan dapat mengakibatkan dampak positif bagi perkembangan olahraga bola tangan di Kota Bandung. Misalnya dengan bertambahnya sekolah-sekolah yang mengadakan ekstrakulikuler olahraga bola tangan. Dengan diadakannya sosialisasi olahraga bola tangan ke sekolah-sekolah di harapkan akan mengembalikan popularitas olahraga bola tangan di Kota Bandung serta dapat menciptakan atlet-atlet yang berprestasi bukan hanya di tingkat nasional melainkan di tingkat internasional.

Sebagai langkah awal, peneliti melakukan tinjauan ke beberapa sekolah yang berada di Kota Bandung, dari hasil tinjauan ke beberapa sekolah dan peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar bola tangan baik kepada siswa maupun kepada guru penjas seputar pengetahuan mengenai olahraga bola tangan dan apakah olahraga bola tangan sudah masuk dalam mata pelajaran di sekolah.

(16)

5

bola tangan sehingga hanya sedikit sekali yang memasukan olahraga bola tangan ini kedalam mata pelajaran penjas yang berakibat olahraga bola tangan tidak dapat diajarkan kepada siswa secara menyeluruh.

Sekolah yang berada di Kota Bandung yaitu 51 Sekolah Menengah Pertama Negeri, 27 Sekolah Menengah Atah Negeri dan ditambah beberapa sekolah menengah pertama juga menengah atas swasta, di ketahui bahwa semua sekolah yang berada di Kota Bandung belum ada 1 sekolah pun yang mengadakan Ekstrakulikuler Olahraga bola tangan. Karena itulah, perlu diadakannya sosialisasi olahraga bola tangan. Tanpa adanya sosialisasi, permainan bola tangan tidak akan berkembang dan terkenal seperti dahulu di lingkungan masyarakat terutama di lingkungan sekolah.

Dari uraian beberapa masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana perkembangan olahraga bola tangan yang berada di Kota Bandung serta sejauhmana bola tangan dikenal oleh siswa di lingkungan sekolah. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti fenomena tersebut dengan judul “Sosialisasi Olahraga Bola Tangan Indoor Di Kota Bandung”.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti menitik beratkan pada hasil sosialisasi ataupun pengenalan olahraga bola tangan yang akan diberikan kepada siswa-siswi SMA yang berada di daerah Kota Bandung. Bagaimana olahraga permainan bola tangan dapat diterapkan di sekolah?

1.3 Batasan Masalah

Supaya masalah yang dibahas tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya dan supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam, maka dari itu penulis memberikan batasan-batasan masalah pada penelitian ini. Adapun ruang lingkup permasalahan ini adalah :

(17)

6

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pegangan peneliti dalam melakukan proses penelitian, sehingga dapat berjalan dengan jalur dalam masalah yang sudah ditentukan. Adapun tujuan penelitian pada masalah ini adalah untuk mengetahui sejauhmana siswa mengenal olahraga bola tangan indoor baik pada program intra ataupun ekstrakulikuler di tingkat SMA Se-Kota Bandung yang akan berdampak pada perkembangan ekstrakulikuler disekolah-sekolah sehingga bola tangan akan menjadi populer.

1.5 Manfaat/Signifikansi Penelitian

Kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan penelitian. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya mengenai latar belakang masalah, serta tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, peneliti berharap semoga hasil penelitian dapat berguna sebagai berikut:

1.5.1 Manfaat/Signifikansi dari segi teoritis :

1. Memberikan sumbangan pengetahuan atau informasi mengenai teori sosialisasi olahraga dalam bidang ilmu keolahragaan.

2. Dapat digunakan sebagai suatu sumbangan pemikiran ataupun informasi bagi perkembangan olahraga bola tangan, khususnya di lingkungan sekolah menengah atas.

3. Memberi referensi bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian mengenai olahraga bola tangan.

1.5.2 Manfaat/Signifikansi dari segi praktis :

1. Memberikan informasi mengenai olahraga bola tangan pada siswa sekolah menengah atas di Kota Bandung.

(18)

7

1.6 Batasan Istilah

Penafsiran seseorang terhadap suatu istilah sering kali berbeda-beda sehingga dapat menimbulkan kekeliruan dan mengaburkan pengertian. Untuk menghindari penafsiran dalam penulisan judul dan isinya penulis menggunakan beberapa istilah dalam penelitian ini yaitu :

Sosialisasi menurut Ritcher. JR (1987:139) sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlakukannya agar dapat berfungsi sebagai orang dewasa dan sekaligus sebagai pemeran aktif dalam suatu kedudukan atau peranan tertentu di masyarakat.

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode eksperimen menurut Sugiyono (2009:107), yang dimaksud dengan metode eksperimen adalah: ”metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Sedangkan Lutan, dkk. (2007:145), menjelaskan bahwa: “Penelitian eksperimen merupakan cara yang terbaik dalam mengungkapkan hubungan sebab akibat (cause and effect relationship) antara variabel”.

Mengacu pada pendapat diatas, peneliti melakukan kegiatan percobaan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dengan melakukan pengamatan dan control yang cermat. Dengan demikian, metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga memperoleh hasil.

Ada beberapa bentuk desain eksperimen dalam penelitian, dalam penelitian ini menggunakan one group pretest-posttest design. One group pretest-posttest design yaitu desain penelitian yang memberikan pretest sebelum diberikan perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

(20)

42

3.2Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian

Dalam menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian tersebut populasi dan sampel penelitian. Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:90).

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan sumber data dan informasi yang dapat bersifat perorangan maupun kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandung yang akan mengikuti belajar maupun latihan bola tangan baik dalam intrakurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah.

Pada sejumlah penelitian terkadang mengalami keterbatasan, baik berkaitan dengan dana, waktu dan tenaga. Oleh karena keterbatasan tersebut, penelitian sering menggunakan sebagian atau wakil populasi. Sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel penelitian. Hal ini seperti yang dijelaskan Surakhmad (1985:93) sebagai berikut:

Karena tidak mungkinnya penyelidikan secara langsung menyelidiki populasi, padahal tujuan penyelidikan adalah menemukan generalisasi yang berlaku secara umum, maka sering kali penyelidik terpaksa mempergunakan sebagian saja dari populasi yakni sebuah sampel yang dapat dipandang representatif terhadap populasi itu.

3.2.2 Sampel Penelitian

(21)

43

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang di ambil dari populasi itu. (2009:118)

Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah diuraikan maka sampel dapat mewakili seluruh populasi yang ada dalam obyek penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling, yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila populasi dianggap homogen.

Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian, peneliti berpedoman pada pendapat Arikunto (1996 : 120) sebagai berikut: “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25 % lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana”. Oleh sebab itu sampel yang peneliti ambil yaitu SMA Negeri 24 Bandung, SMA Negeri 1 Bandung dan SMA Labschool UPI.

3.3Desain Penelitian

Desain penelitian diperlukan dalam suatu penelitian, yaitu sebagai pegangan yang lebih jelas. Untuk memberikan kelancaran dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menyusun rancangan penelitian sebagai berikut:

Keterangan:

O1 : Nilai pretest (sebelum sosialisasi) O2 : Nilai posttest (setelah sosialisasi)

(22)

44

Setelah membuat rancangan penelitian, peneliti kemudian membuat langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian

3.4Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data penelitian yang akurat, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data : (1) Survei, (2) Pengamatan, (3) Sosialisasi

1. Survei

Dalam penelitian ini survei dilakukan di SMA yang berada di Kota Bandung dengan tujuan untuk mengetahui berapa banyak sekolah yang mengadakan ekstrakulikuler tersebut, serta melihat apakah olahraga bola tangan sudah terdapat pada mata pelajaran penjas.

2. Pengamatan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengamatan dan turut berperan serta memperoleh data yang diperlukan. Adapun kegiatan dengan cara ini

POPULASI

SEBELUM SOSIALISASI

SETELAH SOSIALISASI SAMPEL

DATA

ANALISIS DATA

(23)

45

dapat diartikan, bahwa pengamatan terjun langsung ke lapangan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang diperlukan.

Sebagai hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama berlangsungnya penelitian, penelitian membuat catatan lapangan yang disusun berdasarkan apa yang dilihat, didengar diamati dan dialami oleh peneliti selama berlangsungnya kegiatan pengumpulan data.

3. Sosialisasi

Setelah diadakan survei dan pengamatan dilapangan, tahap selanjutnya yaitu mensosialisasikan olahraga bola tangan kepada siswa. Caranya yaitu dengan mengumpulkan siswa yang memiliki minat terhadap olahraga bola tangan.

3.5Instrumen Penelitian

Dalam penelitian, data merupakan alat untuk memecahkan permasalahan penelitian. Sehubungan dengan hal itu diperlukan alat pengumpul data, dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berbentuk angket. Bentuk anget yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Karena angket ini bersifat tertutup artinya angket ini disusun dengan pernyataan terbatas, tegas, kongkrit dan lengkap sehingga, responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia. Instumen yang digunakan oleh penulis adalah angket atau kuesioner. Sehubungan dengan angket atau kuesioner dijelaskan oleh Sugiyono (2009:199), sebagai berikut : “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawab”.

Adapun langkah-lngkah penyusunan angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan spesifikasi data. Maksudnya untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci.

(24)

46

Tabel 3. 1

Kisi-kisi tentang sosialisasi olahraga bolatangan Di Kota Bandung

Variabel Subvariabel Indikator

Sosialisasi 1. Pengetahuan (informasi) a. Media massa

b. Media elektronik c. Buku-buku

d. Media cetak lainnya e. Keterlibatan

b. Melihat di media masa dan surat kabar

e. Tahu mengenai olahraga bolatangan dari media cetak lainnya

f. Mengikuti latihan

(25)

47

c. Sekolah memiliki sejarah mengenai olahraga bola

a. Adanya pengurus olahraga bolatangan di Kota

Bandung

b. Diterapkannya olahraga bolatangan di setiap sekolah

(26)

48

2. Paket C bolatangan

d. Adanya klub olahraga bolatangan

2. Penyusunan butir pernyataan angket

Indikator-indikator yang telah dirumuskan ke dalam bentuk kisi-kisi tersebut di atas selanjutnya dijadikan bahan penyusunan butir-butir pertanyaan atau soal dalam angket. Butir-butir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan-pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia. Mengenai alternatif jawaban dalam angket, peneliti menggunakan skala sikap yakni skala Likert, Sugiyono (2009:134) bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Berdasarkan uraian tentang alternatif jawaban dalam angket, peneliti menetapkan kategori penyekoran sebagai berikut: Kategori untuk setiap butir pernyataan positif, yaitu Sangat Setuju = 5, Setuju = 4, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 2 dan Sangat Tidak Setuju = 1. Kategori untuk setiap butir pernyataan negatif, yaitu Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Ragu-ragu = 3, Tidak Setuju = 4 dan Sangat Tidak Setuju = 5. Kategori penyekoran dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

(27)

49

3.6Uji Coba Angket

Sebelum angket disebarluaskan kepada anggota sampel yang sebenarnya, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba angket. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengukur sampai sejauh mana tingkat validitas dan reliabilitas dari instrumen yang akan dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Selain itu uji coba instrumen itu memegang peran penting dalam suatu penelitian. Karena instrumen yang dibuat belum baku dan belum diketahui kadar vadilitas dan reliabilitasnya. Jadi dengan melakukan uji coba akan diperoleh sebuah instrumen yang memenuhi syarat dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian itu.. Selanjutnya setelah uji coba sebagai berikut:

1. Menentukan Validitas Instrumen

Untuk menggunakan instrumen di dalam suatu penelitian sangat diperlukan adanya alat pengumpul data yang memenuhi syarat, yaitu instrumen yang memiliki tingkat validitas tinggi. Maka, instrumen tersebut harus dapat mengukur apa yang hendak diukur,untuk mengetahui kriteria validitas item tes hasil uji coba maka langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

a) Memberikan skor pada masing-masing butir soal pernyataan sesuai dengan jawaban responden.

b) Menjumlahkan semua skor yang merupakan skor tiap responden.

c) Menyusun skor dari skor yang didapat secara keseluruhan dari yang tertinggi sampai yang terendah dari setiap responden.

d) Menentukan 50% responden yang memperoleh skor tertinggi disebut kelompok atas 50% responden yang memperoleh skor terendah disebut kelompok bawah.

(28)

50 maupun kelompok bawah. Dengan rumus Sudjana (1989:93):

S = Simpangan baku yang dicari n = jumlah responden dikurangi satu

 2

X

Xi = jumlah hasil penguadratan nilai skor dikurangi rata-rata.

g) Mencari nilai t hitung setiap butir pernyataan dari kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus Sudjana (1989:293) yaitu:

2

X  = rata-rata kelompok atas dikurangi kelompok bawah t = nilai yang dicari

2

S = variansi kelompok 1

2

(29)

51

1

n = jumlah sampel kelompok atas

2

n = jumlah sampel kelompok bawah

2. Menentukan Reliabilitas Instrumen

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen, penulis melakukan pendekatan sebagai berikut :

a. Membagi butir pertanyaan dan pernyataan menjadi dua bagian pernyataan yang bernomor ganjil dan bernomor genap

b. Skor dari butir pertanyaan dan pernyataan yang bernomor ganjil dikelompokkan menjadi variabel X dan skor dari butir-butir pernyataan yang bernomor genap dijadikan variabel Y.

c. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pertanyaan dan pernyataan yang bernomor genap dengan butir-butir yang bernomor ganjil dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut :

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi yang dicari XY: jumlah perkalian skor x dan skor y X : jumlah skor x

Y : jumlah skor y

n : jumlah banyaknya soal

d. Mencari reliabilitas seluruh perangkat butir dengan menggunakan rumus

(30)

52

Keterangan :

rii : koefisien yang dicari 2. r : dua kali koefisien korelasi 1 + r : satu tambah koefisien korelasi r xy : koefisien korelasi

3.7Pelaksanaan Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013 di SMA yang berada di Kota Bandung yaitu: SMA Negeri 1 Bandung, SMA Negeri 24 Bandung, SMA Labschool UPI.

3.8Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah data hasil penelitian diperoleh. Pengolahan data dilakukan berdasarkan metode statistika agar diperoleh suatu akhir atau kesimpulan yang benar. Adapun rumus-rumus statistika yang digunakan untuk

mengolah data hasil tes dikutip dari buku “Metode Statistika” (1989) yang

disusun oleh Sudjana. Langkah-langkah yang penulis gunakan dalam pengolahan data ini sebagai berikut :

1. Mencari rata-rata, yaitu dengan rumus :

n X

X   1

Keterangan:

X = Mean atau Rata- rata yang dicari

1

X = Skor Mentah n = Jumlah Sampel

(31)

53

2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana (1989:94), dari setiap kelompok data atau variabel-variabel yaitu dengan menggunakan rumus :

3. Menguji normalitas data menggunakan uji Lilliefors. Prosedur yang digunakan menurut Sudjana (1989:466) adalah:

a. Menyusun rangking dari nilai skor terkecil hingga skor terbesar. b. Menghitung luas batas Zindividu (Z1) dengan menggunakan rumus:

X1 – X Z1 =

S Keterangan :

X1 = Besarnya nilai/skor yang diperoleh masing-masing X = Nilai rata-rata

S = Simpangan baku

c. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z skor <=Z1).

d. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … Zn Zi. Jika proporsi ini dinyatakan S(Zi), maka:

Banyaknya Z1, Z2, ... , Zn  Zi S (Zi) =

(32)

54

e. Menghitung selisih F (Zi) - S (Zi) dan ambil nilai F (Zi) - S (Zi) yang terbesar disebut Lo, yang dibandingkan dengan harga kritis Ltabel Liliefors pada alpha tertentu.

f. Bandingkan (Lo) dengan tabel pada taraf nyata 0.05 g. Menguji normalitas dengan kriteria :

(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Setelah peneliti melakukan penelitian dengan mengumpulkan data pada Sekolah Menengah Atas yang berada di Kota Bandung dan melakukan pengolahan data yang diperoleh, maka peneliti melakukan pengambilan kesimpulan akhir atas penelitian tersebut.

Selain itu pula peneliti akan memberikan saran berdasarkan hasil penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Dengan adanya saran tersebut diharapkan minimal sebagai bahan pertimbangan apabila ada upaya tindak lanjut berupa perbaikan dari pihak-pihak yang terkait terutama bagi obyek penelitian yang berkaitan dengan masalah tersebut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terjadi peningkatan pengenalan, popularitas olahraga bola tangan di lingkungan sekolah-sekolah. Olahraga bola tangan dilingkungan sekolah-sekolah sebenarnya telah ada namun mengingat olahraga ini membutuhkan pengajar yang ahli. Jadi, setiap sekolah merujuk pada kebijakan-kebijakan sekolah masing-masing.

5.2 Rekomendasi

Saran yang dapat peneliti kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pembina dan guru pendidikan jasmani, untuk lebih memberikan pengetahuan kepada siswa-siswinya mengenai olahraga bola tangan di lingkungan sekolah di Kota Bandung.

2. Memperkenalkan cabang olahraga bola tangan di lingkungan sekolah dengan memasukkan olahraga bola tangan dalam kurikulum sekolah baik intra maupun ekstrakurikuler.

(34)

68

pertandingan atau kejuaraan-kejuaraan baik antar klub, antar sekolah maupun antar wilayah.

4. Bagi rekan mahasiswa atau peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian tentang sosialisasi olahraga bola tangan di Kota Bandung sebaiknya mengkaji aspek lainnya yang belum terungkap secara ilmiah. 5. Berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan, sebaiknya diadakan

penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.

(35)

Faris Rizky Kurniawan, 2013

Sosialisasi Olahraga Bola Tangan Indoor Di Kota Bandung (Penelitian Eksperimen terhadap SMA-DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1992). Prosedur Penelitian Ilmiah Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta. Rineka Cipta.

Haris, Ridwan. (1986). Bola Tangan Permainan dan Peraturan. Bandung: Percetakan dan Fotokopi Central “ADIL”.

International Handball Federation, Rules Of The Game. Jakarta. DIFAMATA Sport EO.

Mahendra, Agus. (2000). Bola Tangan. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional.

Mustafa, H. (2008). Sosialisasi. [online]. Tersedia http://www. unpar. ac. id/~Hasan/SOSIALISASI.hotml [17 Oktober 2008]

Rudiwan. (2003). Dasar-dasar Statistika. Bandung. Alfabeta.

Saputra, Yudha M. (2003). Pembelajaran Permainan Bola Tangan. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana dan Ibrahim. (1989). Metode Penelitian. Bandung. Tarsito.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

(36)

i

Faris Rizky Kurniawan, 2013

Sosialisasi Olahraga Bola Tangan Indoor Di Kota Bandung (Penelitian Eksperimen terhadap SMA-ABSTRAK

Faris Rizky Kurniawan. 0604185. Sosialisasi Olahraga Bola Tangan Indoor di Kota Bandung. Pembimbing I Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd, Pembimbing II Alit Rahmat, M.Pd.

Penelitian ini berjudul ”Sosialisasi Olahraga Bola Tangan Indoor di Kota Bandung”. Masalah yang melatar belakangi penelitian ini adalah masih kurang berkembangnya olahraga bola tangan. Terlebih lagi di sekolah menengah Atas Kota Bandung. Sehingga perlu ditingkatkan keberadaan olahraga bola tangan ini, salah satu usahanya dengan mensosialisasikan olahraga bola tangan. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah siswa-siswi Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung dan sampel penelitian adalah SMA Labschool UPI Bandung, SMAN 1 dan SMAN 24 Bandung. Dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana siswa mengenal olahraga bola tangan indoor baik pada program intra ataupun ekstrakulikuler di tingkat SMA Se-Kota Bandung yang akan berdampak pada perkembangan ekstrakulikuler disekolah-sekolah sehingga bola tangan akan menjadi populer.

Gambar

TABEL
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian
Tabel  3. 1
Tabel 3. 1 Tabel lanjutan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi pemerintah kota Medan, agar mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya peningkatan jumlah anak jalanan

[r]

Negeri Sipil untuk menjadi Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b sampai dengan. Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d, dan Juru Muda Tingkat I golongan

Berdasarkan uraian di atas makna gramatikal ditemuka n 36 (tiga puluh enam) afiksasi berjumlah 13 (tiga belas) pada 12 surat, komposisi berjumlah 20 (dua puluh) pada 12 surat,

Puji dan syukur senantiasa peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang

4 Beberapa penelitian yang telah dilakukan adalah prediksi tinggi tubuh berdasarkan rentang lengan, penelitian lainnya perkiraan tinggi badan dari jari tengah dalam sebuah

Untuk membuktikan dugaan di atas perlu dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas agar metode diskusi dan tanya jawab yang sekarang sedang menjadi trend dan mampu menggeser

[r]