Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Sakura III Kelompok B Desa Sukaluyu Kec. Telukjambe Timur Kabupaten Karawang )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Pendidikan Indonesia
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
NUNUNG DESI MULIAWATI (1010262)
PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Nunung Desi Muliawati
NIM : 1010262
Judul : Peningkatan Kemampuan Membaca Dini pada Anak TK melalui
Cooperative Learning dengan Teknik Mencari Pasangan
Disetujui Dan Disahkan Oleh : Dosen Pembimbing I
Dra. Masitoh, M.Pd
NIP. 19480626 198001 1 001
Dosen Pembimbing II
Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd
NIP. 19701022 199802 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
NUNUNG DESI MULIAWATI NIM. 1010262
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MEMCARI PASANGAN
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Sakura III Kelompok B
Desa Sukaluyu Kec. Telukjambe Timur Kab. Karawang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Penguji I
Leli Kurniawati, S.Pd, M.Mus
NIP. 132 252 248
Penguji II
Dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes
NIP. 19701129 200312 2 001
Penguji III
Rudiyanto, S.Pd, M.Si
NIP. 19740617 199031 1 003
Penguji IV
Dr. Badru Zaman, M.Pd
NIP. 19740806 200112 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Oleh
NUNUNG DESI MULIAWATI (1010262)
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Nunung Desi Muliawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 i
ABSTRAK
PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI MELALUI
COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MENCARI PASANGAN
( Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Sakura III Kelompok B Desa Sukaluyu Kec. Telukjambe Timur Karawang )
Oleh
Nunung Desi Muliawati 1010262
Penelitian ini dilatar belakngi oleh permasalahan yang terjadi di TK Sakura III Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang, yaitu kemampuan membaca dini anak masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan anak merasa kesulitan ketika guru melakukan pertanyaan saat pembelajaran berlangsung. Secara umum tujuan yang ingin dicapai adalah unutk meningkatkan kemampuan membaca dini di TK Sakura III. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas.
Subjek dalam penelitian ini adalah anak TK Sakura III Kelompok B tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 18 orang, yang terdiri 9 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Data yang terkumpul merupakan data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklusnya dilakukan satu tindakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode cooperative learning dengan teknik mencari pasangan dalam kegiatan membaca, anak mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini ditunjukan dengan kemampuan anak dalam membaca dini dari hasil pre siklus kategori Cepat (A) 51% dan post siklus 68% peningkatan 17%; pre siklus kategori Sedang (B) 15% dan post siklus 28% peningkatan 13%; pre siklus kategori lambat (C) 24% dan post siklus 2% peningkatan 22%;pre siklus kategori sangat lambat (D) 10% dan post siklus 0% peningkatan 10%.
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 ii
KATA PENGANTAR
Bismillahir rohmannir rohiim
Alhamdulillah hirobbil ‘alamin, penulis panjatkan puji syukur Kehadirat
Ilahi Robbi yang telah memberikan sehat wal’afiat, sehingga dapat menyelesaikan
Skripsi ini dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Dini Anak TK
Sakura III melalui Cooperative Learning dengan Teknik Mencari Pasangan
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Sakura III Kelompok B Desa Sukaluyu
Kec. Telukjambe Timur Kabupaten Karawang ) sebagai syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan pada program studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini.
Berdasarkan hasil observasi di TK Sakura III yang telah dilaksanakan
dalam pembelajaran yang menyangkut kemampuan membaca dini anak, terlihat
dari perilaku yang ditampilkan anak bahwa rendahnya kemampuan membaca dini
anak Kelompok B. Maka dari itu, sangat penting dilakukan penelitian terhadap
kemampuan membaca dini salah satunya melalui metode cooperative learning
dengan teknik mencari pasangan.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi pihak
yang membutuhkan. Kritik dan saran senatiasa penulis nantikan sebagai upaya
perbaikan.
Bandung, Januari 2013
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah hirobbil ‘alamin, penulis panjatkan puji syukur Kehadirat
Ilahi Robbi atas rahmat dan karunia-Nya, dapat menyelesaikan skripsi ini, tidak
lepas bantuan, bimbingan dan kerjasama berbagai pihak. penulis menyampaikan
terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Ibunda Dr. Ocih Setiasih, M.Pd selaku ketua prodi yang banyak membantu
penulis menyelesaikan studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
2. Ibunda Dra. Masitoh, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing, mengarahkan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi
3. Ibunda Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing, mengarahkan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi
4. Bapak Dr. Badru Zaman, M.Pd selaku pembimbing Akademik yang telah
banyak membantu penulis dengan memberikan masukan dan nasehat agar
penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Jurusan Pedagogik progam studi PG PAUD yang telah
mendidik penulis selama studi sehingga penulis memperoleh ilmu
6. Ibu Kepala Sekolah dan seluruh guru di TK Sakura III yang telah
membantu mempermudah dalam melakukan penelitian ini
7. Seluruh anak TK Sakura III kelompok B yang membantu kelancaran
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 iv
Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat member
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………
B. Rumusan Masalah ………
C. Tujuan Penelitian ……….…
D. Manfaat Penelitian ……….…..
E. Penjelasan Istilah ……….…. 1
5
6
6
8
BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TK
DALAM METODE COOPERATIVE
A. Kemampuan Membaca Anak TK ………
1. Perkembangan Bahasa Anak Usia TK ………
2. Pengertian Membaca Dini ………..……
3. Pentingnya Kemampuan Membaca Dini……….…
B. Metode Cooperative Learning ……….…
C. Penerapan Metode Cooperative dalam Kegiatan.
11
11
16
18
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 ii
Membaca di TK Sakura III ……….…. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ……….…...
B. Desain Penelitian ……….………
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….….……….
D. Subjek Penelitian ……….………...
E. Prosedur Penelitian ……….……….
F. Instrumen Penelitian ……….…………
G. Teknik Analisis Data ……….………….….
H. Validitas Data ………
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Penelitian ………
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 iii
DAFTAR TABEL
Tabel Uraian Kegiatan Halaman
3.1 Model Spiral PTK ………..………. 32
3.2 Pembelajaran Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Siklus I ……… 35
3.3 Pembelajaran Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Siklus II ………. 36
3.4 Pembelajaran Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Siklus III ……… 37
3.5 Kisi Instrumen Penelitian Peningkatan Kemampuan Membaca Dini ………. 39
3.6 Pedoman Observasi Kemampuan Membaca Dini Anak Siklus I, II dan III ……… 41
4.1 Sarana Bermain Di Luar dan Dalam Kelas TK Sakura III ….. 46
4.2 Tenaga Pengajar TK Sakura III ………... 47
4.3 Data Anak Kelompok B TK Sakura III ………... 48
4.4 Pre Siklus Kemampuan Membaca Dini Anak Kelompok B ... 49
4.5 Perencanaan Pembelajaran Siklus I ……… 53
4.6 Hasil Observasi Siklus I ………... 57
4.7 Perencanaan Pembelajaran Siklus II ……… 59
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 iv
4.9 Perencanaan Pembelajaran Siklus III ………. 66
4.10 Hasil Observasi Siklus III ……… 69
4.11 Post Siklus Kemampuan Membaca Dini ………. 71
4.12 Hasil Observasi Pre Siklus Kemampuan Membaca ………… 74
4.13 Kegiatan Tiap Siklus pada Peningkatan Membaca Dini ……. 75
4.14 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Dini Tiap Siklus ….. 76
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 v
DAFTAR GRAFIK
Grafik Uraian Kegiatan Halaman
4.1 Persentase Siklus I ………..………. 58
4.2 Persentase Siklus II ………..……… 65
4.3 Persentase Siklus III ………..……… 70
4.4 Hasil Pree Siklus ……….. 74
4.5 Hasil Siklus I, II dan III ………. 77
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Abad ke 21 bagi bangsa Indonesia adalah abad industri yang disangga
dengan teknologi yang semakin canggih. Kemajuan tersebut menuntut dukungan
budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang mencakup kemampuan,
kebiasaan, kegemaran dan kebutuhan baca tulis. Namun budaya tersebut belum
berkembang di masyarakat Indonesia. Karena itu jika bangsa Indonesia ingin
berhasil dalam pembangunan, pengembangan budaya baca tulis itu harus segera
dilaksanakan.
Pertanyaan yang diajukan sekarang ini adalah kapan kemampuan
membaca dan menulis itu mulai diajarkan? Ada sebagian pendapat yang
menyatakan bahwa membaca dan menulis baru bisa diajarkan pada saat anak
sudah di Sekolah Dasar (SD) tetapi banyak juga ahli yang menyatakan bahwa
membaca dan menulis harus diajarkan sejak usia dini khususnya di TK.
Pengaruh tentang membaca dini pada anak TK, Durkin dalam Nurbiana
dkk (2008:5.3) menyimpulkan bahwa “tidak ada efek negatif pada anak-anak dari
membaca dini”. Anak-anak yang telah diajarkan membaca sebelum masuk SD
pada umumnya lebih maju dari anak-anak yang belum pernah membaca dini.
Steinberg dalam Nurbiana dkk (2008:5.3) juga mengemukakan bahwa setidaknya
ada empat keuntungan mengajar anak membaca dini dilihat dari segi proses
2
1. Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak
2. Situasi akrab dan informal di rumah dan di Kelompok Belajar (KB) atau Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan factor yang kondusif bagi anak untuk belajar.
3. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan dan dapat diatur.
4. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat.
Mencermati Pendapat yang sama juga dikemukakan Leonhardt dalam
Nurbiana dkk (2008:5.4) “membaca sangat penting bagi anak". Selanjutnya
Meleong (2003:25) mengemukakan salah satu aspek yang harus dikembangkan
pada anak-anak Taman Kanank-kanak (TK) adalah kemampuan membaca dan
menulis. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan
yang tinggi. Mereka akan berbicara, menulis dan memahami gagasan-gagasan
rumit secara lebih baik. Kegemaran membaca harus dikembangkan sejak dini.
Bahkan membaca dan menulis merupakan permainan yang menyenangkan bagi
anak usia ini. Hal ini diperkuat lagi oleh pendapat Tom dan Harriet Sobol dalam
Nurbiana dkk (2008:5.4) bahwa “anak yang sudah memiliki kesiapan membaca
di TK akan lebih percaya diri dan penuh kegembiraan".
Pendapat di atas, pengembangan kemampuan membaca dan menulis di TK
dapat dilaksanakan selama masih dalam batas-batas aturan yang disesuaikan
dengan karakteristik anak TK. Membaca dini yang diperlukan anak adalah
rangsangan untuk selalu ingin tahu, agar anak dapat mencari tahu sesuatu dengan
cara membaca. Kegiatan membaca di TK Sakura III diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf yang membentuk menjadi
3
kegiatan membaca tidak terlepas dari cara pendidik memberikan pengajaran.
Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila ada perubahan pada anak yang
mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Proses belajar mengajar
merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai
pemegang peranan utama.
Permasalahan yang terjadi di Kelompok B TK Sakura III Desa Sukaluyu
Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang dalam kemampuan
membaca dini masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan anak merasa kesulitan
ketika guru melakukan pertanyaan saat pembelajaran berlangsung. guru masih
menggunakan metode lama, metode di mana anak seorang demi seorang maju ke
depan untuk menyebutkan kata yang ditunjukkan guru tanpa disertai permainan
sedikitpun sehingga proses pembelajaran dirasakan monoton. Aktivitas anak pasif
dan kurang antusias sehingga berakibat pada pencapaian hasil pembelajaran
membaca anak kurang optimal.
Berkaitan dengan permasalahan di atas, alternatif pemecahan untuk
meningkatkan kemampuan anak dalam kegiatan membaca dini di TK Sakura III
adalah menggunakan metode Cooperative Learning dengan teknik mencari
pasangan dalam kelompok, dimana dari masing-masing kelompok terdapat anak
yang mempunyai kemampuan lebih sebagai ketua kelompok untuk membantu
anak yang berkemampuan rendah dalam membaca dini. Dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya, setiap anggota saling bekerja sama secara kolaboratif dan
4
memperbaiki dalam mencapai tujuan. Kegiatan belajar belum selesai jika salah
satu anggota kelompok belum menguasai materi pembelajaran.
Metode Cooperative Learning dengan teknik mencari pasangan
memberikan pesan kepada guru tentang pentingnya proses pendidikan bersama
atau berkelompok yang menyenangkan. Belajar sambil bermain dapat
menyenangkan karena pembelajaran dengan permainan membaca kartu kata yang
dilakukan secara bersama-sama dan bekerjasama sehingga anak kemampuannya
rendah dapat termotivasi temannya yang sudah dapat membaca dini. Pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan sistem pengelompokan, Anak belajar dengan
kelompok kecil satu sama lain saling membantu, berinteraksi dengan teman dalam
kelompok dengan kemampuan yang berbeda dan anggota kelompok tersebut
saling membantu satu sama lainnya (Wikipedia, The free encyclopedia online, 3
Juli 2009).
Pembelajaran melalui Cooperative Learning dengan teknik mencari
pasangan khususnya dalam membaca dini adalah untuk memberikan kesempatan
pada anak agar dapat belajar secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan
pembelajaran, menyelesaikan tugas kelompok dengan bekerjasama dan saling
membantu untuk memahami pelajaran yang diberikan guru sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan baik serta menciptakan situasi yang mampu
memacu keberhasilan individu melalui kelompok (Yudha M Saputra, 2010:14).
Berdasarkan pemaparan masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk
mengamati bentuk pembelajaran dalam peningkatan kemampuan anak membaca
5
penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Dini
pada Anak TK melalui Cooperative Learning Dengan Teknik Mencari Pasangan
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK Sakura III Desa Sukaluyu
Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran
2012/2013)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang
tersebut di atas, secara umum permasalahan pokok penelitian ini dirumuskan
dalam pertanyaan sebagai berikut : “Bagaimana peningkatan kemampuan
membaca dini melalui cooperative learnig dengan teknik mencari pasangan pada
anak TK Sakura Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun
Pelajaran 2012/2013?”
Permasalahan penelitian ini dijabarkan ke dalam rumusan pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan membaca dini anak Kelompok B di TK Sakura III
sebelum penerapan cooperative learning dengan teknik mencari pasangan?
2. Bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran membaca dini
melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan pada anak
Kelompok B TK Sakura III?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan anak membaca dini di TK Sakura III
setelah menggunakan cooperative learning teknik mencari pasangan pada
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam proses pembelajaran membaca dini anak melalui
cooperative learning dengan teknik mencari pasangan di Kelompok B TK Sakura
III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran
2012/2013 adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui bagaimana kemampuan membaca dini anak Kelompok
B di TK Sakura III sebelum penerapan cooperative learning dengan teknik
mencari pasangan.
2. Ingin mengetahui bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran
membaca dini melalui cooperative learning dengan teknik mencari
pasangan pada anak Kelompok B TK Sakura III.
3. Ingin mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan anak membaca dini
di TK Sakura III setelah menggunakan cooperative learning dengan teknik
mencari pasangan pada anak Kelompok B.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun praktis terhadap kemampuan membaca dini anak Kelompok B di TK
Sakura III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran
2012/2013 melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi masukan yang
7
mempelajari ilmu pendidikan anak, khususnya mengenai peningkatan kemampuan
membaca dini melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan pada
anak Kelompok B di TK Sakura III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten
Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini pada anak Kelompok B di TK Sakura III Kecamatan
Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013 diharapkan
dapat memberi manfaat sebagai berikut :
a. Bagi guru, menjadi bahan masukan dalam menggunakan metode
alternative pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca dini
pada anak TK
b. Bagi anak, diharapkan dapat lebih mudah memahami simbol-simbol huruf
dan dapat menyenangi pembelajaran membaca dini khususnya
penggunaan cooperative learning dengan teknik mencari pasangan.
c. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan pengetahuan tentang media
pembelajaran pada umumnya, dan penggunaan cooperative learning
dengan teknik mencari pasangan dalam meningkatkan kemampuan
membaca dini di kelompok B TK Sakura III.
d. Bagi Sekolah, menjadi bahan rujukan untuk menggunakan metode
alternative sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
8
E. Penjelasan Istilah
Penjelasan istilah merupakan suatu penjelasan dari variabel penelitian
yang dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan di dalam penelitian. Adapun
penjelasan istilah dalam penelitian ini :
1. Kemampuan membaca dini anak TK
Peningkatan membaca dini yang dimaksudkan dalam penelitian ini
digambarkan melalui perilaku kemampun anak di TK dalam melakukan bentuk
permainan secara berkelompok dengan menggunakan kartu kata yang
berwarna-warni sehingga anak merasa bermain sambil belajar. Indikator peningkatan
membaca dini anak yang diteliti mengacu pada pendapat Anderson dalam
Nurbiana dkk (2008:5.5) memandang membaca dini sebagai suatu proses untuk
memahami makna suatu tulisan. Proses yang dialami dalam membaca dini adalah
berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan yang dimulai dari
mengenal hurup, kata, ungkapan, frase, kalimat dan wacana serta menghubungkan
dengan bunyi dan maknanya.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca dini terkait
dengan (a) pengenalan huruf atau aksara; (b) bunyi dari huruf atau rangkaian
huruf-huruf; dan (c) makna atau maksud; serta (d) pemahaman terhadap maksud
atau makna berdasarkan kontek wacana.
Tampubolon (1993:63) mengatakan membaca dini adalah kegiatan fisik
dan mental untuk menemukan makna dari tulisan dan terjadi proses pengenalan
huruf yang diajarkan secara terprogram pada anak pra sekolah. Mediani (2006:1)
9
dan penglihatan untuk memperoleh makna berupa huruf dan kata. Dwiyanti
(2009:18) membaca dini merupakan pengenalan huruf atau bunyi huruf dengan
cara melihat, menyentuh dan mendengarkan setiap huruf yang diucapkan satu
persatu kemudian digabungkan untuk membentuk kata-kata pendek. Purwanto
dalam Darwati (2010:22) kemampuan membaca dini atau membaca permulaan
adalah kemampuan membaca anak dalam merangkai huruf menjadi kata yang
bermakna serta melancarkan teknik membaca pada anak.
Membaca dini pada hakekatnya merupakan suatu proses yang melibatkan
aktivitas fisik dalam merangkai huruf menjadi sebuah kata yang bermakna
sehingga kemampuan membaca dini sudah dapat diajarkan sejak dini yang
tentunya pembelajaran membaca dini dapat diajarkan selama masih dalam
karaktetistik perkembangan anak.
3. Cooperative learning dengan teknik mencari pasangan
Metode pembelajaran cooperative merupakan metode atau strategi
pembelajaran gotong royong yang konsepnya hampir sama dengan pembelajaran
kelompok. Namun demikian, pembelajaran kooperatif berbeda dengan
pembelajaran kelompok. Surakhmad (1979) mengemukakan bahwa “kerja
kelompok dipakai untuk merangkum pengertian di mana siswa dalam suatu kelas
dipandang suatu kesatuan tersendiri atau terbagi menjadi kelompok kecil untuk
mencapai tujuan tertentu dengan gorong royong”. Namun Nasution (1989) juga
mengemukakan bahwa “belajar kelompok itu efektif bila setiap individu merasa
10
dengan individu lain secara efektif, menimbulkan perubahan yang konstuktif pada
prilaku seseorang dan setiap anggota aman dan puas di dalam kelas”.
Pendapat para ahli tersebut di atas, pembelajaran cooperative merupakan
suatu pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam suatu
kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan
tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama secara kolaboratif dan
membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran, memeriksa dan
memperbaiki dalam mencapai tujuan. Kegiatan belajar belum selesai jika salah
satu anggota kelompok belum menguasai materi pembelajaran.
Kegiatan membaca dini di TK Sakura III melalui cooperative learning
dengan teknik mencari pasangan adalah “teknik dimana anak mencari pasangan
sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan serta dapat digunakan dalam semua mata pelajaran untuk semua
tingkat usia anak”, Anita Lie (wordpress.com/ 2008).
Teknik mencari pasangan dapat dirancang dalam suasana bermain sambil
anak belajar membaca dini dengan : (1) menyebutkan hurup awal dari kata
meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas dan foto-figura; (2) menyebutkan hurup akhir dari
kata meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas dan foto-figura; (3) menyebutkan kata
yang dipegang dengan mencari dan menemukan pasangan kata yang sesuai
(misal: meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas dan foto-figura); (4) menyebutkan
kembali kata yang dipegang dengan pasangan katanya serta membaca semua
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, (Elliot dalam Muslihuddin, 2011:6).
Penerapan PTK dalam pembelajaran bertujuan untuk memperbaiki dan
peningkatan kualitas pembelajaran secara berkesinambungan sehingga
peningkatan hasil, relevansi, efisiensi dan mengembangkan keterampilan,
pengelolaan serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru. Melalui
penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan
praktek pembelajaran serta mengatasi permasalahan yang terjadi, khususnya
dalam peningkatan kemampuan membaca dini yang terjadi di TK Sakura III.
Muslihuddin (2009:9) mengungkapkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap
berbagai tindakan yang dilakukan guru sekaligus sebagai peneliti, sejak
disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam
kelas untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Selanjutnya
Kemmis dan Taggart dikutip Muslihuddin (2011:6) PTK adalah suatu bentuk
refleksi diri kolektif yang dilakukan peserta didik dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran dan keadilan praktik terhadap situasi tempat dilakukan
31
tindakan kelas adalah penelitian tindakan secara berurutan dimulai dengan
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. tahap kedua diawali dengan revisi
rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi
yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukan terjadi perubahan perilaku.
Berdasarkan uraian di atas, PTK adalah penelitian yang dilakukan dalam
skala kecil yang dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang
betujuan untuk memperbaiki pembelajaran menjadi lebih baik
B. Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di TK Sakura III Desa
Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang ini bersifat
perbaikan dan peningkatan kualitas, maka prosedur yang digunakan adalah model
siklus. Perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran dalam pelaksanaannya
diperlukan kegiatan yang berkesinambungan, tidak hanya dilakukan sekali saja
melainkan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya sampai
mencapai hasil belajar yang optimal.
Prinsip utama diterapkan penelitian tindakan kelas (PTK) dimaksudkan
untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan yang terdapat didalam kelas.
Karena itu pada tahap awal penelitian perlu mengetahui keadaan dan kemampuan
peserta didik, melalui observasi. Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan
melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Empat langkah yang utama yang saling berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian
tindakan kelas itu disebut satu siklus. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar
32
ALUR PENELITIAN TINDAKAN
Gambar 3.1
Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas
(Kemmis & Mc Taggart, 1992 dalam Kasihani Kasbolah 1998/1999)
Rencana Tindakan
Siklus Kesatu
Pelaksanaan (action) Refleksi
Observasi
Rencana Tindakan
Siklus Kedua
Pelaksanaan (action) Refleksi
Observasi
Rencana Tindakan
Siklus Ketiga
Pelaksanaan (action) Refleksi
Observasi
33
Penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi, dilanjutkan tahap kedua yang diawali dengan
rencana, tindakan, observasi, refleksi, tahapan terus berulang sampai intervensi
yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukkan perubahan perilaku.
Penelitian tindakan ini dilakukan untuk memberikan efek langsung
terhadap permasalahan yang terjadi di TK Sakura III dan selain itu menemukan
solusi dari permasalahan yang dihadapi, melalui cara ini diharapkan dapat terjadi
peningkatan kemampuan membaca dini melalui cooperative learning dengan
teknik mencari pasangan pada anak usia TK.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Sakura III yang beralamat
di Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang, sekolah
ini dipilih penulis sebagai lokasi penelitian dengan alasan bahwa ada masalah di
TK berkaitan dengan kemampuan membaca dini pada anak kelompok B.
Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September dari tanggal 04
dan 14 tahun 2012. Jadwal pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga siklus, siklus I
pada hari jum’at 7 September; siklus II pada hari Senin 10 September dan siklus
III pada hari Kamis 13 September 2012.
D. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan ini subyek yang diteliti adalah seluruh anak Kelompok
B TK Sakura III Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten
34
dari 8 anak laki-laki dan 8 anak perempuan dengan kondisi normal sesuai
pertumbuhan dan perkembangan yang wajar. Peneliti memilih anak Kelompok B
sebagai subjek penelitian dikarenakan kemampuan membaca dini melalui metode
cooperative pada anak usia TK masih rendah. Penelitian akan dihentikan jika hasil
belajar anak dalam kegiatan membaca dini melalui metode cooperative learning
telah mencapai nilai yang maksimal dan dinyatakan telah layak untuk materi atau
bahan ajar yang selanjutnya.
E. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan (planning)
Rancangan tindakan pembelajaran membaca dini menggunakan kartu kata
melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan didasarkan pada
masalah penelitian yang meliputi, sebagai berikut :
a. Menentukan kelas atau kelompok yang akan digunakan untuk penelitian.
Adapun kelompok yang digunakan yaitu kelompok B.
b. Membuat rencana pembelajaran atau Satuan Kegiatan Harian (SKH),
35
Berikut rancangan pembelajaran pada siklus I dalam pembelajaran
membaca dini menggunakan kartu kata melalui cooperative learning dengan
teknik mencari pasangan secara lebih terperinci :
Tabel 3.2
Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini
Anak Taman Kanak-Kanak
Siklus Indikator Perencanaan
I Anak mampu menyebutkan benda-benda yang ada di dalam rumah
Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata berisikan kata meja, buku, teko dan foto yang diberikan guru
Anak mampu menyebutkan huruf awal dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto
Anak mampu menyebutkan huruf akhir dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto
Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru
Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya
Anak mampu membaca kembali semua kata meja, buku, teko dan foto
Peneliti memberikan gambaran kartu kata benda yang ada di dalam rumah
Guru menjelaskan kegiatan membaca dini melalui cooperative learning dengan membagi 4 kelompok kemudian memberikan 4 kartu kata berisikan kata meja, buku, teko dan foto
Sebelum kegiatan membaca dini dimulai, guru memegang dan memperlihatkan kartu kata
kemudian menyebutkan huruf awal dan akhir, kemudian diikuti anak-anak dalam kelompok
Guru menyebutkan kartu kata
Guru menyebutkan dan memegang kartu kata
Guru membacakan semua kata
Ketika kegiatan membaca
berlangsung, guru berkomunikasi/ berdialog dan memberikan
36
Rancangan Pembelajaran Pada Siklus II
Tabel 3.3
Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini
Anak Taman Kanak-Kanak
Siklus Indikator Perencanaan
II Anak mampu menyebutkan
kembali benda-benda yang ada
di dalam rumah
Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing
kelompok dengan menerima
kartu kata berisikan kata kursi,
pensil, gelas dan figura yang
diberikan guru
Anak mampu menyebutkan huruf awal kartu kata benda
kursi, pensil, gelas, figura
Anak mampu menyebutkan huruf akhir kartu kata benda
kursi, pensil, gelas dan figura
Anak mampu mencari dan menemukan kata yang
disebutkan oleh guru
Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya
Anak mampu membaca kembali semua kata kursi,
pensil, gelas dan figura
Peneliti memberikan gambaran kembali kartu kata benda yang ada
di dalam rumah
Guru menjelaskan kembali kegiatan membaca dini melalui
cooperative learning sesuai
kelompok dengan memberikan 4
kartu kata yang berbeda berisikan
kata kursi, pensil, gelas dan figura
Sebelum kegiatan membaca dini dimulai, guru memegang dan
memperlihatkan kartu kata
kemudian menyebutkan huruf awal
dan akhir, kemudian diikuti
anak-anak dalam kelompok
Guru menyebutkan kartu kata
Guru menyebutkan dan memegang kartu kata
Guru membacakan semua kata
Ketika kegiatan membaca
berlangsung, guru berkomunikasi/
berdialog dan memberikan
37
Rancangan Pembelajaran Pada Siklus III
Tabel 3.4
Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini
Anak Taman Kanak-Kanak
Siklus Indikator Perencanaan
III Anak mampu menyebutkan
kembali benda-benda yang ada
di dalam rumah
Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing
kelompok dengan menerima
kartu kata meja, buku, teko,
foto dan kursi, pensil, gelas,
figura yang diberikan guru
Anak mampu menemukan kata yang disebutkan oleh guru
Anak mampu menyebutkan 2 buah kartu kata yang dipegang
dengan pasangan kata yang ada
pada siklus I dan II
Anak mampu mencari dan menemukan pasangan kata
yang sesuai (meja-kursi,
buku-pensil, teko-gelas, foto-figura)
Anak mampu membaca kembali semua kata-kata yang
sudah ada pasangannya.
Peneliti memberikan gambaran kembali kartu kata benda yang ada
di dalam rumah
Guru menjelaskan kegiatan
membaca dini melalui cooperative
learning dengan teknik mencari
pasangan sesuai kelompok dengan
memberikan 4 kartu kata di siklus I
dan 4 kartu kata di siklus II
Sebelum kegiatan membaca dini dimulai, guru memegang dan
memperlihatkan serta
menyebutkan contoh pasangan
kata yang sesuai, kemudian diikuti
anak-anak dalam kelompok
Guru memegang dan menyebutkan kartu kata
Guru membacakan semua kata
Ketika kegiatan membaca
berlangsung, guru berkomunikasi/
berdialog dan memberikan
38
Membuat pedoman observasi dan pedoman wawancara. Observasi
dilakukan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran siswa, serta hasil dan
tindakan. Sedangkan wawancara bisa dilakukan kepada guru.
2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Setelah melakukan perencanaan, maka peneliti akan melakukan sebagai
berikut.
a. Melakukan Penerapan program pembelajaran menggunakan kartu kata
melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan untuk
meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak.
b. Peneliti mengamati aktivitas anak selama kegiatan belajar, dalam
pelaksanaanya peneliti diharapkan dapat mengenali dan merekam dengan
lengkap gejala-gejala yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan,
yang bersifat mendukung dan menghambat efektivitas tindakan penelitian.
Pelaksanaanya dilakukan secara terus-menerus, mulai dari tindakan
pertama atau siklus pertama dan siklus kedua. Hal ini dilakukan untuk melihat
sejauh mana keberhasilan, hambatan yang dialami selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Hasil dari penelitian tersebut akan memberi pengaruh
tindakan selanjutnya. Catatan peneliti akan menghasilkan suatu bahan untuk
mengadakan refleksi dan secara langsung akan memberikan masukan guna
39
3. Refleksi
Refleksi adalah aktivitas melihat kekurangan yang dilaksanakan guru
selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan observer.
Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu
diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan selanjutnya.
F. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data yang
diperlukan dalam suatu penelitian.
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrument Penelitian Peningkatan Kemampuan Membaca Dini
Variabel Dimensi Indikator Item
A.Kemam
Anak mampu menyebutkan benda-benda yang ada di dalam rumah
Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata berisikan kata meja, buku, teko dan foto yang diberikan guru
Anak mampu menyebutkan huruf awal dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto
Anak mampu menyebutkan huruf akhir dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto
Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru
Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya
Anak mampu membaca kembali semua kata meja, buku, teko dan foto
2.Kemam
Anak mampu menyebutkan kembali benda-benda yang ada di dalam rumah
40
Anak mampu menyebutkan huruf awal kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura
Anak mampu menyebutkan huruf akhir kartu kata benda kursi, pensil, gelas dan figura
Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru
Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya
Anak mampu membaca kembali semua kata kursi, pensil, gelas dan figura
3. Kemam
Anak mampu menyebutkan kembali benda-benda yang ada di dalam rumah
Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata meja, buku, teko, foto dan kursi, pensil, gelas, figura yang diberikan guru
Anak mampu menemukan kata yang disebutkan oleh guru
Anak mampu menyebutkan 2 buah kartu kata yang dipegang dengan pasangan kata yang ada pada siklus I dan II
Anak mampu mencari dan menemukan pasangan kata yang sesuai (meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas, foto-figura)
Anak mampu membaca kembali semua kata-kata yang sudah ada pasangannya.
Dalam penelitian ini bentuk instrumen yang dipergunakan mencakup :
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya tentang hal-hal yang
akan diamatinya (Sanjaya,2009). Observasi dapat dilakukan diantaranya dengan
cara melihat, mendengarkan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi selama
41
Tabel 3.8
Pedoman Observasi Pembelajaran Kartu Kata untuk meningkatkan kemampuan membaca dini Anak
Taman Kanak-Kanak siklus I, II dan III
No. Pernyataan Penilaian
B C K
1. Anak mampu menyebutkan benda-benda yang ada di dalam rumah
2. Anak mampu bekerjasama dalam kelompok dengan menerima kartu kata
3. Anak mampu menyebutkan huruf awal dari kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura
4. Anak mampu menyebutkan huruf akhir dari kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura
5. Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan guru dengan pasangan katanya
6. Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya
7. Anak mampu membaca kembali semua kata dengan pasangan katanya
B : Indikator tercapai tanpa bantuan guru C : Indikator tercapai dengan bantuan guru
K : Indikator tidak tercapai dan anak perlu stimulasi lebih lanjut
G. Teknis Analisis Data
Analisis data dilakukan selama pengumpulan data di lapangan dan setelah
data terkumpul. Data dan informasi yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan
pengorganisasian data dan analisis satu persatu sesuai dengan fokus permasalahan
yang dirumuskan dalam penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan harus
dituangkan dalam bentuk lisan dan analisis. Sanjaya, Wina (2011) mengemukakan
42
1. Reduksi data; kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah.
Dalam tahap ini peneliti membuang data yang tidak relevan.
2. Mendeskripsikan data; mempermudah dalam membaca data yang
diperoleh dan melihat gambaran secara keseluruhan, maka data yang telah
direduksi tersbut kemudian disajikan dalam grafik, matrik, tabel, atu
deskripsi menyeluruh pada setiap aspek penelitian.
3. Kesimpulan; merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan informasi
yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan
penelitian.
H. Validitas Data
Menurut Arikunto (2009: 65) validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Adapun menurut
Sukardi (2008: 31) validitas adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes
mengukur apa yang hendak diukur. Adapun hal-hal yang diungkapkan oleh
Wiriatmadja dalam Hartini (Komariah, 2011) agar data diperoleh peneliti
memiliki dan objektivitas, yaitu:
1. Member-check; Kegiatan memeriksa kembali kebenaran dari informasi
atau data hasil temuan yang diperoleh dari narasumber, yaitu kepala
sekolah, guru ataupun anak sesama observasi dan wawancara.
2. Triangulasi; proses memeriksa kebenaran data yang dianalisis oleh
peneliti dengan mengkonfirmasi kepada guru kelas.
3. Audit Trail; kegiatan memeriksa kesalahan-kesalahan dalam prosedur
43
4. Expert Opinion; data atau informasi yang diperoleh peneliti kemudian
diperiksa kembali oleh ahli atau pakar dalam bidang kecerdasan spasial
untuk memeriksa semua tahapan-tahapan penelitian dan dapat memberikan
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu9379 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian tentang peningkatan membaca dini di TK melalui
cooperative learning dengan teknik mencari pasangan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Kondisi objektif dalam kemampuan membaca dini di TK Sakura III
sebelum diberi tindakan menunjukkan hasil bahwa secara umum kegiatan
membaca dini masih kurang. Hasil Pree Siklus pengkatagorian data
menggunakan persentil yaitu Kategori Cepat (A) : 51%; Kategori Sedang
(B) : 15%; Kategori Lambat (C) : 24%; dan Kategori Sangat Lambat (D) :
10%.
2. Pelaksanaan peningkatan dalam kemampuan membaca dini melalui
cooperative learning dengan teknik mencari pasangan yang dilakukan di
TK Sakura III dilaksanakan sebanyak tiga siklus, setiap siklus terdiri dari
satu tindakan. Hasil Peningkatan kemampuan membaca dini kelompok B
terdiri dari Siklus I : Baik (B) 76%, Cukup 20% dan Kurang (K) 4%;
Siklus II : Baik (B) 81%, Cukup (C) 17% dan Kurang (K) 2%; Siklus III :
Baik (B) 89%, Cukup (C) 10% dan Kurang (K) 0%.
3. Kemampuan membaca dini di TK Sakura III sesudah diterapkannya
cooperative learning dengan teknik mencari pasangan mengalami
80
persentil yaitu Kategori Cepat (A) pada pree siklus 51% dan post siklus
68% ada peningkatan 17%; Kategori Sedang (B) pada pree siklus 15% dan
post siklus 28% ada peningkatan 13%; Kategori Lambat (C) pada pree
siklus 24% dan post siklus 2% ada peningkatan 22%; dan Kategori Sangat
Lambat (D) pada pee siklus 10% dan post siklus 0% ada peningkatan 10%.
B. SARAN
1. Bagi guru TK, lebih variatif dalam memilih metode yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran, lebih kreatif dan inovarif dan menciptakan
kondisi kelas dalam suasana yang menyenangkan.
2. Bagi sekolah, memberikan kesempatan yang luas untuk menerapkan
strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
karakteristik anak.
3. Bagi peneliti selanjutnya, dengan hasil penelitian yang membuktikan
bahwa melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan,
peningkatan membaca dini pada anak TK dapat meningkat, diharapkan
peneliti selanjutnya agar dapat mengangkat kembali permasalahan yang
ada tetapi dengan metode, teknik, strategi, dan media yang berbeda agar
dapat memberi masukan dalam meningkatkan kemampuan membaca dini
Nunung Desi Muliawati,2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN
TEKNIK MENCARI PASANGAN
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93
81
DAFTAR PUSTAKA
---- 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia..Jakarta : Balai Pustaka, 22/08/2012
Adhim (2004) Aspek Membaca.
Anderson.(1972). Penelitian Tindakan Kelas meningkatkan kemampuan
membaca. Tersedia : tikmathlamb.wordpress.com ;10/11/2011
Armeahira. Belajar Membaca
Asrori, Mohammad. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV.Wacana .
Dewan Penyelesaian Studi. (2011). Pedoman Penyusunan Proposal dan Skripsi. Purwakarta: UPI Press.
Dhieni, Nurbiana. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Gleason, (1981). Perkembangan Bahasa Peserta Didi Usia Dini.
Gletzer & Burke, (1994) Aspek Membaca.
Gletzer & Burke, (1994). Membaca.
Goodman & Goodman, (1989). Membaca.
http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usia dini#ixzzloiITx9GW,
2 Februari 2012
http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usiadini #ixzzloiITx9GW,
2/32012
http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca tfixzzloiIOOkse
http://desainwebsite.net/bahasa/aspek-aspek-membaca#ixzzlnZhK3Ap3, 2/3/2012
http://evietos.blogspot.com/2010/04/media-grafis-papan-flannel-buletin.html
22Desember2012
http://pearlatte.wordpress.com/2009 1/29/26/ 2 Maret 2012
http://www.anneahira.com 2/02/2012
http://www.anneahira.com 22/08/2012
http://www.anneahira.com 22/08/2012
http://www.scribd.com/doc/24058910 Membaca 2 Februari 2012
http://www/anneahira.com Belajar Membaca. Anneahira,2 Februari 2012
Kasbolah, (1988/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.
Masitoh. (2011). Cerdas dan Cermat Menyiapkan Generasi Unggul di Masa
82
Muslihuddin (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas &
Sekolah. Rizqi Press.
Sukmadinata, Nana. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Program Pasca Sarjana UPI. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Syaodih, Ernawulan. (2003). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Dosen UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press Permen No 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
Website http://blog.tp.ac.id 2 Februari 2012
Wibawa dan Basuki. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.