• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MENCARI PASANGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MENCARI PASANGAN."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Sakura III Kelompok B Desa Sukaluyu Kec. Telukjambe Timur Kabupaten Karawang )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Pendidikan Indonesia

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

NUNUNG DESI MULIAWATI (1010262)

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Nunung Desi Muliawati

NIM : 1010262

Judul : Peningkatan Kemampuan Membaca Dini pada Anak TK melalui

Cooperative Learning dengan Teknik Mencari Pasangan

Disetujui Dan Disahkan Oleh : Dosen Pembimbing I

Dra. Masitoh, M.Pd

NIP. 19480626 198001 1 001

Dosen Pembimbing II

Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd

NIP. 19701022 199802 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd

(3)

NUNUNG DESI MULIAWATI NIM. 1010262

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MEMCARI PASANGAN

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Sakura III Kelompok B

Desa Sukaluyu Kec. Telukjambe Timur Kab. Karawang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Penguji I

Leli Kurniawati, S.Pd, M.Mus

NIP. 132 252 248

Penguji II

Dr. Nur Faizah Romadona, M.Kes

NIP. 19701129 200312 2 001

Penguji III

Rudiyanto, S.Pd, M.Si

NIP. 19740617 199031 1 003

Penguji IV

Dr. Badru Zaman, M.Pd

NIP. 19740806 200112 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd

(4)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Oleh

NUNUNG DESI MULIAWATI (1010262)

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Nunung Desi Muliawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(5)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 i

ABSTRAK

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI MELALUI

COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MENCARI PASANGAN

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Sakura III Kelompok B Desa Sukaluyu Kec. Telukjambe Timur Karawang )

Oleh

Nunung Desi Muliawati 1010262

Penelitian ini dilatar belakngi oleh permasalahan yang terjadi di TK Sakura III Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang, yaitu kemampuan membaca dini anak masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan anak merasa kesulitan ketika guru melakukan pertanyaan saat pembelajaran berlangsung. Secara umum tujuan yang ingin dicapai adalah unutk meningkatkan kemampuan membaca dini di TK Sakura III. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas.

Subjek dalam penelitian ini adalah anak TK Sakura III Kelompok B tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 18 orang, yang terdiri 9 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Data yang terkumpul merupakan data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklusnya dilakukan satu tindakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode cooperative learning dengan teknik mencari pasangan dalam kegiatan membaca, anak mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini ditunjukan dengan kemampuan anak dalam membaca dini dari hasil pre siklus kategori Cepat (A) 51% dan post siklus 68% peningkatan 17%; pre siklus kategori Sedang (B) 15% dan post siklus 28% peningkatan 13%; pre siklus kategori lambat (C) 24% dan post siklus 2% peningkatan 22%;pre siklus kategori sangat lambat (D) 10% dan post siklus 0% peningkatan 10%.

(6)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 ii

KATA PENGANTAR

Bismillahir rohmannir rohiim

Alhamdulillah hirobbil ‘alamin, penulis panjatkan puji syukur Kehadirat

Ilahi Robbi yang telah memberikan sehat wal’afiat, sehingga dapat menyelesaikan

Skripsi ini dengan judul Peningkatan Kemampuan Membaca Dini Anak TK

Sakura III melalui Cooperative Learning dengan Teknik Mencari Pasangan

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak TK Sakura III Kelompok B Desa Sukaluyu

Kec. Telukjambe Timur Kabupaten Karawang ) sebagai syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan pada program studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini.

Berdasarkan hasil observasi di TK Sakura III yang telah dilaksanakan

dalam pembelajaran yang menyangkut kemampuan membaca dini anak, terlihat

dari perilaku yang ditampilkan anak bahwa rendahnya kemampuan membaca dini

anak Kelompok B. Maka dari itu, sangat penting dilakukan penelitian terhadap

kemampuan membaca dini salah satunya melalui metode cooperative learning

dengan teknik mencari pasangan.

Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi pihak

yang membutuhkan. Kritik dan saran senatiasa penulis nantikan sebagai upaya

perbaikan.

Bandung, Januari 2013

(7)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah hirobbil ‘alamin, penulis panjatkan puji syukur Kehadirat

Ilahi Robbi atas rahmat dan karunia-Nya, dapat menyelesaikan skripsi ini, tidak

lepas bantuan, bimbingan dan kerjasama berbagai pihak. penulis menyampaikan

terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Ibunda Dr. Ocih Setiasih, M.Pd selaku ketua prodi yang banyak membantu

penulis menyelesaikan studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

2. Ibunda Dra. Masitoh, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing, mengarahkan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi

3. Ibunda Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing, mengarahkan dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi

4. Bapak Dr. Badru Zaman, M.Pd selaku pembimbing Akademik yang telah

banyak membantu penulis dengan memberikan masukan dan nasehat agar

penulis dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Jurusan Pedagogik progam studi PG PAUD yang telah

mendidik penulis selama studi sehingga penulis memperoleh ilmu

6. Ibu Kepala Sekolah dan seluruh guru di TK Sakura III yang telah

membantu mempermudah dalam melakukan penelitian ini

7. Seluruh anak TK Sakura III kelompok B yang membantu kelancaran

(8)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 iv

Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga skripsi ini dapat member

(9)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………

B. Rumusan Masalah ………

C. Tujuan Penelitian ……….…

D. Manfaat Penelitian ……….…..

E. Penjelasan Istilah ……….…. 1

5

6

6

8

BAB II PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TK

DALAM METODE COOPERATIVE

A. Kemampuan Membaca Anak TK ………

1. Perkembangan Bahasa Anak Usia TK ………

2. Pengertian Membaca Dini ………..……

3. Pentingnya Kemampuan Membaca Dini……….…

B. Metode Cooperative Learning ……….…

C. Penerapan Metode Cooperative dalam Kegiatan.

11

11

16

18

(10)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 ii

Membaca di TK Sakura III ……….…. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ……….…...

B. Desain Penelitian ……….………

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….….……….

D. Subjek Penelitian ……….………...

E. Prosedur Penelitian ……….……….

F. Instrumen Penelitian ……….…………

G. Teknik Analisis Data ……….………….….

H. Validitas Data ………

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Penelitian ………

B. Pembahasan Hasil Penelitian ………

(11)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 iii

DAFTAR TABEL

Tabel Uraian Kegiatan Halaman

3.1 Model Spiral PTK ………..………. 32

3.2 Pembelajaran Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Siklus I ……… 35

3.3 Pembelajaran Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Siklus II ………. 36

3.4 Pembelajaran Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini pada Siklus III ……… 37

3.5 Kisi Instrumen Penelitian Peningkatan Kemampuan Membaca Dini ………. 39

3.6 Pedoman Observasi Kemampuan Membaca Dini Anak Siklus I, II dan III ……… 41

4.1 Sarana Bermain Di Luar dan Dalam Kelas TK Sakura III ….. 46

4.2 Tenaga Pengajar TK Sakura III ………... 47

4.3 Data Anak Kelompok B TK Sakura III ………... 48

4.4 Pre Siklus Kemampuan Membaca Dini Anak Kelompok B ... 49

4.5 Perencanaan Pembelajaran Siklus I ……… 53

4.6 Hasil Observasi Siklus I ………... 57

4.7 Perencanaan Pembelajaran Siklus II ……… 59

(12)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 iv

4.9 Perencanaan Pembelajaran Siklus III ………. 66

4.10 Hasil Observasi Siklus III ……… 69

4.11 Post Siklus Kemampuan Membaca Dini ………. 71

4.12 Hasil Observasi Pre Siklus Kemampuan Membaca ………… 74

4.13 Kegiatan Tiap Siklus pada Peningkatan Membaca Dini ……. 75

4.14 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Dini Tiap Siklus ….. 76

(13)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 v

DAFTAR GRAFIK

Grafik Uraian Kegiatan Halaman

4.1 Persentase Siklus I ………..………. 58

4.2 Persentase Siklus II ………..……… 65

4.3 Persentase Siklus III ………..……… 70

4.4 Hasil Pree Siklus ……….. 74

4.5 Hasil Siklus I, II dan III ………. 77

(14)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Abad ke 21 bagi bangsa Indonesia adalah abad industri yang disangga

dengan teknologi yang semakin canggih. Kemajuan tersebut menuntut dukungan

budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang mencakup kemampuan,

kebiasaan, kegemaran dan kebutuhan baca tulis. Namun budaya tersebut belum

berkembang di masyarakat Indonesia. Karena itu jika bangsa Indonesia ingin

berhasil dalam pembangunan, pengembangan budaya baca tulis itu harus segera

dilaksanakan.

Pertanyaan yang diajukan sekarang ini adalah kapan kemampuan

membaca dan menulis itu mulai diajarkan? Ada sebagian pendapat yang

menyatakan bahwa membaca dan menulis baru bisa diajarkan pada saat anak

sudah di Sekolah Dasar (SD) tetapi banyak juga ahli yang menyatakan bahwa

membaca dan menulis harus diajarkan sejak usia dini khususnya di TK.

Pengaruh tentang membaca dini pada anak TK, Durkin dalam Nurbiana

dkk (2008:5.3) menyimpulkan bahwa “tidak ada efek negatif pada anak-anak dari

membaca dini”. Anak-anak yang telah diajarkan membaca sebelum masuk SD

pada umumnya lebih maju dari anak-anak yang belum pernah membaca dini.

Steinberg dalam Nurbiana dkk (2008:5.3) juga mengemukakan bahwa setidaknya

ada empat keuntungan mengajar anak membaca dini dilihat dari segi proses

(15)

2

1. Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak

2. Situasi akrab dan informal di rumah dan di Kelompok Belajar (KB) atau Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan factor yang kondusif bagi anak untuk belajar.

3. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan dan dapat diatur.

4. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat.

Mencermati Pendapat yang sama juga dikemukakan Leonhardt dalam

Nurbiana dkk (2008:5.4) “membaca sangat penting bagi anak". Selanjutnya

Meleong (2003:25) mengemukakan salah satu aspek yang harus dikembangkan

pada anak-anak Taman Kanank-kanak (TK) adalah kemampuan membaca dan

menulis. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan

yang tinggi. Mereka akan berbicara, menulis dan memahami gagasan-gagasan

rumit secara lebih baik. Kegemaran membaca harus dikembangkan sejak dini.

Bahkan membaca dan menulis merupakan permainan yang menyenangkan bagi

anak usia ini. Hal ini diperkuat lagi oleh pendapat Tom dan Harriet Sobol dalam

Nurbiana dkk (2008:5.4) bahwa “anak yang sudah memiliki kesiapan membaca

di TK akan lebih percaya diri dan penuh kegembiraan".

Pendapat di atas, pengembangan kemampuan membaca dan menulis di TK

dapat dilaksanakan selama masih dalam batas-batas aturan yang disesuaikan

dengan karakteristik anak TK. Membaca dini yang diperlukan anak adalah

rangsangan untuk selalu ingin tahu, agar anak dapat mencari tahu sesuatu dengan

cara membaca. Kegiatan membaca di TK Sakura III diarahkan untuk

meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf yang membentuk menjadi

(16)

3

kegiatan membaca tidak terlepas dari cara pendidik memberikan pengajaran.

Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila ada perubahan pada anak yang

mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Proses belajar mengajar

merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai

pemegang peranan utama.

Permasalahan yang terjadi di Kelompok B TK Sakura III Desa Sukaluyu

Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang dalam kemampuan

membaca dini masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan anak merasa kesulitan

ketika guru melakukan pertanyaan saat pembelajaran berlangsung. guru masih

menggunakan metode lama, metode di mana anak seorang demi seorang maju ke

depan untuk menyebutkan kata yang ditunjukkan guru tanpa disertai permainan

sedikitpun sehingga proses pembelajaran dirasakan monoton. Aktivitas anak pasif

dan kurang antusias sehingga berakibat pada pencapaian hasil pembelajaran

membaca anak kurang optimal.

Berkaitan dengan permasalahan di atas, alternatif pemecahan untuk

meningkatkan kemampuan anak dalam kegiatan membaca dini di TK Sakura III

adalah menggunakan metode Cooperative Learning dengan teknik mencari

pasangan dalam kelompok, dimana dari masing-masing kelompok terdapat anak

yang mempunyai kemampuan lebih sebagai ketua kelompok untuk membantu

anak yang berkemampuan rendah dalam membaca dini. Dalam menyelesaikan

tugas kelompoknya, setiap anggota saling bekerja sama secara kolaboratif dan

(17)

4

memperbaiki dalam mencapai tujuan. Kegiatan belajar belum selesai jika salah

satu anggota kelompok belum menguasai materi pembelajaran.

Metode Cooperative Learning dengan teknik mencari pasangan

memberikan pesan kepada guru tentang pentingnya proses pendidikan bersama

atau berkelompok yang menyenangkan. Belajar sambil bermain dapat

menyenangkan karena pembelajaran dengan permainan membaca kartu kata yang

dilakukan secara bersama-sama dan bekerjasama sehingga anak kemampuannya

rendah dapat termotivasi temannya yang sudah dapat membaca dini. Pembelajaran

dilakukan dengan menggunakan sistem pengelompokan, Anak belajar dengan

kelompok kecil satu sama lain saling membantu, berinteraksi dengan teman dalam

kelompok dengan kemampuan yang berbeda dan anggota kelompok tersebut

saling membantu satu sama lainnya (Wikipedia, The free encyclopedia online, 3

Juli 2009).

Pembelajaran melalui Cooperative Learning dengan teknik mencari

pasangan khususnya dalam membaca dini adalah untuk memberikan kesempatan

pada anak agar dapat belajar secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan

pembelajaran, menyelesaikan tugas kelompok dengan bekerjasama dan saling

membantu untuk memahami pelajaran yang diberikan guru sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai dengan baik serta menciptakan situasi yang mampu

memacu keberhasilan individu melalui kelompok (Yudha M Saputra, 2010:14).

Berdasarkan pemaparan masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk

mengamati bentuk pembelajaran dalam peningkatan kemampuan anak membaca

(18)

5

penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Dini

pada Anak TK melalui Cooperative Learning Dengan Teknik Mencari Pasangan

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK Sakura III Desa Sukaluyu

Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran

2012/2013)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang

tersebut di atas, secara umum permasalahan pokok penelitian ini dirumuskan

dalam pertanyaan sebagai berikut : “Bagaimana peningkatan kemampuan

membaca dini melalui cooperative learnig dengan teknik mencari pasangan pada

anak TK Sakura Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun

Pelajaran 2012/2013?”

Permasalahan penelitian ini dijabarkan ke dalam rumusan pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana kemampuan membaca dini anak Kelompok B di TK Sakura III

sebelum penerapan cooperative learning dengan teknik mencari pasangan?

2. Bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran membaca dini

melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan pada anak

Kelompok B TK Sakura III?

3. Bagaimana peningkatan kemampuan anak membaca dini di TK Sakura III

setelah menggunakan cooperative learning teknik mencari pasangan pada

(19)

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam proses pembelajaran membaca dini anak melalui

cooperative learning dengan teknik mencari pasangan di Kelompok B TK Sakura

III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran

2012/2013 adalah sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui bagaimana kemampuan membaca dini anak Kelompok

B di TK Sakura III sebelum penerapan cooperative learning dengan teknik

mencari pasangan.

2. Ingin mengetahui bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran

membaca dini melalui cooperative learning dengan teknik mencari

pasangan pada anak Kelompok B TK Sakura III.

3. Ingin mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan anak membaca dini

di TK Sakura III setelah menggunakan cooperative learning dengan teknik

mencari pasangan pada anak Kelompok B.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis terhadap kemampuan membaca dini anak Kelompok B di TK

Sakura III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran

2012/2013 melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi masukan yang

(20)

7

mempelajari ilmu pendidikan anak, khususnya mengenai peningkatan kemampuan

membaca dini melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan pada

anak Kelompok B di TK Sakura III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten

Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini pada anak Kelompok B di TK Sakura III Kecamatan

Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013 diharapkan

dapat memberi manfaat sebagai berikut :

a. Bagi guru, menjadi bahan masukan dalam menggunakan metode

alternative pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca dini

pada anak TK

b. Bagi anak, diharapkan dapat lebih mudah memahami simbol-simbol huruf

dan dapat menyenangi pembelajaran membaca dini khususnya

penggunaan cooperative learning dengan teknik mencari pasangan.

c. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan pengetahuan tentang media

pembelajaran pada umumnya, dan penggunaan cooperative learning

dengan teknik mencari pasangan dalam meningkatkan kemampuan

membaca dini di kelompok B TK Sakura III.

d. Bagi Sekolah, menjadi bahan rujukan untuk menggunakan metode

alternative sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan

(21)

8

E. Penjelasan Istilah

Penjelasan istilah merupakan suatu penjelasan dari variabel penelitian

yang dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan di dalam penelitian. Adapun

penjelasan istilah dalam penelitian ini :

1. Kemampuan membaca dini anak TK

Peningkatan membaca dini yang dimaksudkan dalam penelitian ini

digambarkan melalui perilaku kemampun anak di TK dalam melakukan bentuk

permainan secara berkelompok dengan menggunakan kartu kata yang

berwarna-warni sehingga anak merasa bermain sambil belajar. Indikator peningkatan

membaca dini anak yang diteliti mengacu pada pendapat Anderson dalam

Nurbiana dkk (2008:5.5) memandang membaca dini sebagai suatu proses untuk

memahami makna suatu tulisan. Proses yang dialami dalam membaca dini adalah

berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan yang dimulai dari

mengenal hurup, kata, ungkapan, frase, kalimat dan wacana serta menghubungkan

dengan bunyi dan maknanya.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca dini terkait

dengan (a) pengenalan huruf atau aksara; (b) bunyi dari huruf atau rangkaian

huruf-huruf; dan (c) makna atau maksud; serta (d) pemahaman terhadap maksud

atau makna berdasarkan kontek wacana.

Tampubolon (1993:63) mengatakan membaca dini adalah kegiatan fisik

dan mental untuk menemukan makna dari tulisan dan terjadi proses pengenalan

huruf yang diajarkan secara terprogram pada anak pra sekolah. Mediani (2006:1)

(22)

9

dan penglihatan untuk memperoleh makna berupa huruf dan kata. Dwiyanti

(2009:18) membaca dini merupakan pengenalan huruf atau bunyi huruf dengan

cara melihat, menyentuh dan mendengarkan setiap huruf yang diucapkan satu

persatu kemudian digabungkan untuk membentuk kata-kata pendek. Purwanto

dalam Darwati (2010:22) kemampuan membaca dini atau membaca permulaan

adalah kemampuan membaca anak dalam merangkai huruf menjadi kata yang

bermakna serta melancarkan teknik membaca pada anak.

Membaca dini pada hakekatnya merupakan suatu proses yang melibatkan

aktivitas fisik dalam merangkai huruf menjadi sebuah kata yang bermakna

sehingga kemampuan membaca dini sudah dapat diajarkan sejak dini yang

tentunya pembelajaran membaca dini dapat diajarkan selama masih dalam

karaktetistik perkembangan anak.

3. Cooperative learning dengan teknik mencari pasangan

Metode pembelajaran cooperative merupakan metode atau strategi

pembelajaran gotong royong yang konsepnya hampir sama dengan pembelajaran

kelompok. Namun demikian, pembelajaran kooperatif berbeda dengan

pembelajaran kelompok. Surakhmad (1979) mengemukakan bahwa “kerja

kelompok dipakai untuk merangkum pengertian di mana siswa dalam suatu kelas

dipandang suatu kesatuan tersendiri atau terbagi menjadi kelompok kecil untuk

mencapai tujuan tertentu dengan gorong royong”. Namun Nasution (1989) juga

mengemukakan bahwa “belajar kelompok itu efektif bila setiap individu merasa

(23)

10

dengan individu lain secara efektif, menimbulkan perubahan yang konstuktif pada

prilaku seseorang dan setiap anggota aman dan puas di dalam kelas”.

Pendapat para ahli tersebut di atas, pembelajaran cooperative merupakan

suatu pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam suatu

kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan

tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama secara kolaboratif dan

membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran, memeriksa dan

memperbaiki dalam mencapai tujuan. Kegiatan belajar belum selesai jika salah

satu anggota kelompok belum menguasai materi pembelajaran.

Kegiatan membaca dini di TK Sakura III melalui cooperative learning

dengan teknik mencari pasangan adalah “teknik dimana anak mencari pasangan

sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan serta dapat digunakan dalam semua mata pelajaran untuk semua

tingkat usia anak”, Anita Lie (wordpress.com/ 2008).

Teknik mencari pasangan dapat dirancang dalam suasana bermain sambil

anak belajar membaca dini dengan : (1) menyebutkan hurup awal dari kata

meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas dan foto-figura; (2) menyebutkan hurup akhir dari

kata meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas dan foto-figura; (3) menyebutkan kata

yang dipegang dengan mencari dan menemukan pasangan kata yang sesuai

(misal: meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas dan foto-figura); (4) menyebutkan

kembali kata yang dipegang dengan pasangan katanya serta membaca semua

(24)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas (PTK). PTK adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, (Elliot dalam Muslihuddin, 2011:6).

Penerapan PTK dalam pembelajaran bertujuan untuk memperbaiki dan

peningkatan kualitas pembelajaran secara berkesinambungan sehingga

peningkatan hasil, relevansi, efisiensi dan mengembangkan keterampilan,

pengelolaan serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru. Melalui

penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan

praktek pembelajaran serta mengatasi permasalahan yang terjadi, khususnya

dalam peningkatan kemampuan membaca dini yang terjadi di TK Sakura III.

Muslihuddin (2009:9) mengungkapkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap

berbagai tindakan yang dilakukan guru sekaligus sebagai peneliti, sejak

disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam

kelas untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Selanjutnya

Kemmis dan Taggart dikutip Muslihuddin (2011:6) PTK adalah suatu bentuk

refleksi diri kolektif yang dilakukan peserta didik dalam situasi sosial untuk

meningkatkan penalaran dan keadilan praktik terhadap situasi tempat dilakukan

(25)

31

tindakan kelas adalah penelitian tindakan secara berurutan dimulai dengan

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. tahap kedua diawali dengan revisi

rencana, tindakan, observasi, refleksi. Tahapan terus berulang sampai intervensi

yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukan terjadi perubahan perilaku.

Berdasarkan uraian di atas, PTK adalah penelitian yang dilakukan dalam

skala kecil yang dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang

betujuan untuk memperbaiki pembelajaran menjadi lebih baik

B. Desain Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di TK Sakura III Desa

Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang ini bersifat

perbaikan dan peningkatan kualitas, maka prosedur yang digunakan adalah model

siklus. Perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran dalam pelaksanaannya

diperlukan kegiatan yang berkesinambungan, tidak hanya dilakukan sekali saja

melainkan berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus berikutnya sampai

mencapai hasil belajar yang optimal.

Prinsip utama diterapkan penelitian tindakan kelas (PTK) dimaksudkan

untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan yang terdapat didalam kelas.

Karena itu pada tahap awal penelitian perlu mengetahui keadaan dan kemampuan

peserta didik, melalui observasi. Penelitian tindakan kelas dapat dilaksanakan

melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Empat langkah yang utama yang saling berkaitan itu dalam pelaksanaan penelitian

tindakan kelas itu disebut satu siklus. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari gambar

(26)

32

ALUR PENELITIAN TINDAKAN

Gambar 3.1

Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas

(Kemmis & Mc Taggart, 1992 dalam Kasihani Kasbolah 1998/1999)

Rencana Tindakan

Siklus Kesatu

Pelaksanaan (action) Refleksi

Observasi

Rencana Tindakan

Siklus Kedua

Pelaksanaan (action) Refleksi

Observasi

Rencana Tindakan

Siklus Ketiga

Pelaksanaan (action) Refleksi

Observasi

(27)

33

Penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan perencanaan,

tindakan, observasi dan refleksi, dilanjutkan tahap kedua yang diawali dengan

rencana, tindakan, observasi, refleksi, tahapan terus berulang sampai intervensi

yang dilakukan dianggap berhasil atau menunjukkan perubahan perilaku.

Penelitian tindakan ini dilakukan untuk memberikan efek langsung

terhadap permasalahan yang terjadi di TK Sakura III dan selain itu menemukan

solusi dari permasalahan yang dihadapi, melalui cara ini diharapkan dapat terjadi

peningkatan kemampuan membaca dini melalui cooperative learning dengan

teknik mencari pasangan pada anak usia TK.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Sakura III yang beralamat

di Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang, sekolah

ini dipilih penulis sebagai lokasi penelitian dengan alasan bahwa ada masalah di

TK berkaitan dengan kemampuan membaca dini pada anak kelompok B.

Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September dari tanggal 04

dan 14 tahun 2012. Jadwal pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga siklus, siklus I

pada hari jum’at 7 September; siklus II pada hari Senin 10 September dan siklus

III pada hari Kamis 13 September 2012.

D. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan ini subyek yang diteliti adalah seluruh anak Kelompok

B TK Sakura III Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten

(28)

34

dari 8 anak laki-laki dan 8 anak perempuan dengan kondisi normal sesuai

pertumbuhan dan perkembangan yang wajar. Peneliti memilih anak Kelompok B

sebagai subjek penelitian dikarenakan kemampuan membaca dini melalui metode

cooperative pada anak usia TK masih rendah. Penelitian akan dihentikan jika hasil

belajar anak dalam kegiatan membaca dini melalui metode cooperative learning

telah mencapai nilai yang maksimal dan dinyatakan telah layak untuk materi atau

bahan ajar yang selanjutnya.

E. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan (planning)

Rancangan tindakan pembelajaran membaca dini menggunakan kartu kata

melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan didasarkan pada

masalah penelitian yang meliputi, sebagai berikut :

a. Menentukan kelas atau kelompok yang akan digunakan untuk penelitian.

Adapun kelompok yang digunakan yaitu kelompok B.

b. Membuat rencana pembelajaran atau Satuan Kegiatan Harian (SKH),

(29)

35

Berikut rancangan pembelajaran pada siklus I dalam pembelajaran

membaca dini menggunakan kartu kata melalui cooperative learning dengan

teknik mencari pasangan secara lebih terperinci :

Tabel 3.2

Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini

Anak Taman Kanak-Kanak

Siklus Indikator Perencanaan

I Anak mampu menyebutkan benda-benda yang ada di dalam rumah

Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata berisikan kata meja, buku, teko dan foto yang diberikan guru

Anak mampu menyebutkan huruf awal dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto

Anak mampu menyebutkan huruf akhir dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto

Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru

Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya

Anak mampu membaca kembali semua kata meja, buku, teko dan foto

Peneliti memberikan gambaran kartu kata benda yang ada di dalam rumah

Guru menjelaskan kegiatan membaca dini melalui cooperative learning dengan membagi 4 kelompok kemudian memberikan 4 kartu kata berisikan kata meja, buku, teko dan foto

Sebelum kegiatan membaca dini dimulai, guru memegang dan memperlihatkan kartu kata

kemudian menyebutkan huruf awal dan akhir, kemudian diikuti anak-anak dalam kelompok

Guru menyebutkan kartu kata

Guru menyebutkan dan memegang kartu kata

Guru membacakan semua kata

Ketika kegiatan membaca

berlangsung, guru berkomunikasi/ berdialog dan memberikan

(30)

36

Rancangan Pembelajaran Pada Siklus II

Tabel 3.3

Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini

Anak Taman Kanak-Kanak

Siklus Indikator Perencanaan

II Anak mampu menyebutkan

kembali benda-benda yang ada

di dalam rumah

Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing

kelompok dengan menerima

kartu kata berisikan kata kursi,

pensil, gelas dan figura yang

diberikan guru

Anak mampu menyebutkan huruf awal kartu kata benda

kursi, pensil, gelas, figura

Anak mampu menyebutkan huruf akhir kartu kata benda

kursi, pensil, gelas dan figura

Anak mampu mencari dan menemukan kata yang

disebutkan oleh guru

Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya

Anak mampu membaca kembali semua kata kursi,

pensil, gelas dan figura

Peneliti memberikan gambaran kembali kartu kata benda yang ada

di dalam rumah

Guru menjelaskan kembali kegiatan membaca dini melalui

cooperative learning sesuai

kelompok dengan memberikan 4

kartu kata yang berbeda berisikan

kata kursi, pensil, gelas dan figura

Sebelum kegiatan membaca dini dimulai, guru memegang dan

memperlihatkan kartu kata

kemudian menyebutkan huruf awal

dan akhir, kemudian diikuti

anak-anak dalam kelompok

Guru menyebutkan kartu kata

Guru menyebutkan dan memegang kartu kata

Guru membacakan semua kata

Ketika kegiatan membaca

berlangsung, guru berkomunikasi/

berdialog dan memberikan

(31)

37

Rancangan Pembelajaran Pada Siklus III

Tabel 3.4

Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini

Anak Taman Kanak-Kanak

Siklus Indikator Perencanaan

III Anak mampu menyebutkan

kembali benda-benda yang ada

di dalam rumah

Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing

kelompok dengan menerima

kartu kata meja, buku, teko,

foto dan kursi, pensil, gelas,

figura yang diberikan guru

Anak mampu menemukan kata yang disebutkan oleh guru

Anak mampu menyebutkan 2 buah kartu kata yang dipegang

dengan pasangan kata yang ada

pada siklus I dan II

Anak mampu mencari dan menemukan pasangan kata

yang sesuai (meja-kursi,

buku-pensil, teko-gelas, foto-figura)

Anak mampu membaca kembali semua kata-kata yang

sudah ada pasangannya.

Peneliti memberikan gambaran kembali kartu kata benda yang ada

di dalam rumah

Guru menjelaskan kegiatan

membaca dini melalui cooperative

learning dengan teknik mencari

pasangan sesuai kelompok dengan

memberikan 4 kartu kata di siklus I

dan 4 kartu kata di siklus II

Sebelum kegiatan membaca dini dimulai, guru memegang dan

memperlihatkan serta

menyebutkan contoh pasangan

kata yang sesuai, kemudian diikuti

anak-anak dalam kelompok

Guru memegang dan menyebutkan kartu kata

Guru membacakan semua kata

Ketika kegiatan membaca

berlangsung, guru berkomunikasi/

berdialog dan memberikan

(32)

38

Membuat pedoman observasi dan pedoman wawancara. Observasi

dilakukan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran siswa, serta hasil dan

tindakan. Sedangkan wawancara bisa dilakukan kepada guru.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Setelah melakukan perencanaan, maka peneliti akan melakukan sebagai

berikut.

a. Melakukan Penerapan program pembelajaran menggunakan kartu kata

melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan untuk

meningkatkan kemampuan membaca dini anak taman kanak-kanak.

b. Peneliti mengamati aktivitas anak selama kegiatan belajar, dalam

pelaksanaanya peneliti diharapkan dapat mengenali dan merekam dengan

lengkap gejala-gejala yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan,

yang bersifat mendukung dan menghambat efektivitas tindakan penelitian.

Pelaksanaanya dilakukan secara terus-menerus, mulai dari tindakan

pertama atau siklus pertama dan siklus kedua. Hal ini dilakukan untuk melihat

sejauh mana keberhasilan, hambatan yang dialami selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Hasil dari penelitian tersebut akan memberi pengaruh

tindakan selanjutnya. Catatan peneliti akan menghasilkan suatu bahan untuk

mengadakan refleksi dan secara langsung akan memberikan masukan guna

(33)

39

3. Refleksi

Refleksi adalah aktivitas melihat kekurangan yang dilaksanakan guru

selama tindakan. Refleksi dilakukan dengan melakukan diskusi dengan observer.

Dari hasil refleksi, guru dapat mencatat berbagai kekurangan yang perlu

diperbaiki, sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan selanjutnya.

F. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data yang

diperlukan dalam suatu penelitian.

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Instrument Penelitian Peningkatan Kemampuan Membaca Dini

Variabel Dimensi Indikator Item

A.Kemam

Anak mampu menyebutkan benda-benda yang ada di dalam rumah

Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata berisikan kata meja, buku, teko dan foto yang diberikan guru

Anak mampu menyebutkan huruf awal dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto

Anak mampu menyebutkan huruf akhir dari kartu kata benda meja, buku, teko, foto

Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru

Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya

 Anak mampu membaca kembali semua kata meja, buku, teko dan foto

2.Kemam

Anak mampu menyebutkan kembali benda-benda yang ada di dalam rumah

(34)

40

Anak mampu menyebutkan huruf awal kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura

Anak mampu menyebutkan huruf akhir kartu kata benda kursi, pensil, gelas dan figura

Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan oleh guru

Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya

 Anak mampu membaca kembali semua kata kursi, pensil, gelas dan figura

3. Kemam

Anak mampu menyebutkan kembali benda-benda yang ada di dalam rumah

Anak mampu bekerjasama dalam masing-masing kelompok dengan menerima kartu kata meja, buku, teko, foto dan kursi, pensil, gelas, figura yang diberikan guru

Anak mampu menemukan kata yang disebutkan oleh guru

Anak mampu menyebutkan 2 buah kartu kata yang dipegang dengan pasangan kata yang ada pada siklus I dan II

Anak mampu mencari dan menemukan pasangan kata yang sesuai (meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas, foto-figura)

 Anak mampu membaca kembali semua kata-kata yang sudah ada pasangannya.

Dalam penelitian ini bentuk instrumen yang dipergunakan mencakup :

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya tentang hal-hal yang

akan diamatinya (Sanjaya,2009). Observasi dapat dilakukan diantaranya dengan

cara melihat, mendengarkan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi selama

(35)

41

Tabel 3.8

Pedoman Observasi Pembelajaran Kartu Kata untuk meningkatkan kemampuan membaca dini Anak

Taman Kanak-Kanak siklus I, II dan III

No. Pernyataan Penilaian

B C K

1. Anak mampu menyebutkan benda-benda yang ada di dalam rumah

2. Anak mampu bekerjasama dalam kelompok dengan menerima kartu kata

3. Anak mampu menyebutkan huruf awal dari kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura

4. Anak mampu menyebutkan huruf akhir dari kartu kata benda kursi, pensil, gelas, figura

5. Anak mampu mencari dan menemukan kata yang disebutkan guru dengan pasangan katanya

6. Anak mampu menyebutkan kata yang dipegangnya

7. Anak mampu membaca kembali semua kata dengan pasangan katanya

B : Indikator tercapai tanpa bantuan guru C : Indikator tercapai dengan bantuan guru

K : Indikator tidak tercapai dan anak perlu stimulasi lebih lanjut

G. Teknis Analisis Data

Analisis data dilakukan selama pengumpulan data di lapangan dan setelah

data terkumpul. Data dan informasi yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan

pengorganisasian data dan analisis satu persatu sesuai dengan fokus permasalahan

yang dirumuskan dalam penelitian. Data yang diperoleh dari lapangan harus

dituangkan dalam bentuk lisan dan analisis. Sanjaya, Wina (2011) mengemukakan

(36)

42

1. Reduksi data; kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah.

Dalam tahap ini peneliti membuang data yang tidak relevan.

2. Mendeskripsikan data; mempermudah dalam membaca data yang

diperoleh dan melihat gambaran secara keseluruhan, maka data yang telah

direduksi tersbut kemudian disajikan dalam grafik, matrik, tabel, atu

deskripsi menyeluruh pada setiap aspek penelitian.

3. Kesimpulan; merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan informasi

yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dan pertanyaan

penelitian.

H. Validitas Data

Menurut Arikunto (2009: 65) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Adapun menurut

Sukardi (2008: 31) validitas adalah derajat yang menunjukkan di mana suatu tes

mengukur apa yang hendak diukur. Adapun hal-hal yang diungkapkan oleh

Wiriatmadja dalam Hartini (Komariah, 2011) agar data diperoleh peneliti

memiliki dan objektivitas, yaitu:

1. Member-check; Kegiatan memeriksa kembali kebenaran dari informasi

atau data hasil temuan yang diperoleh dari narasumber, yaitu kepala

sekolah, guru ataupun anak sesama observasi dan wawancara.

2. Triangulasi; proses memeriksa kebenaran data yang dianalisis oleh

peneliti dengan mengkonfirmasi kepada guru kelas.

3. Audit Trail; kegiatan memeriksa kesalahan-kesalahan dalam prosedur

(37)

43

4. Expert Opinion; data atau informasi yang diperoleh peneliti kemudian

diperiksa kembali oleh ahli atau pakar dalam bidang kecerdasan spasial

untuk memeriksa semua tahapan-tahapan penelitian dan dapat memberikan

(38)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu9379 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian tentang peningkatan membaca dini di TK melalui

cooperative learning dengan teknik mencari pasangan dapat disimpulkan

bahwa :

1. Kondisi objektif dalam kemampuan membaca dini di TK Sakura III

sebelum diberi tindakan menunjukkan hasil bahwa secara umum kegiatan

membaca dini masih kurang. Hasil Pree Siklus pengkatagorian data

menggunakan persentil yaitu Kategori Cepat (A) : 51%; Kategori Sedang

(B) : 15%; Kategori Lambat (C) : 24%; dan Kategori Sangat Lambat (D) :

10%.

2. Pelaksanaan peningkatan dalam kemampuan membaca dini melalui

cooperative learning dengan teknik mencari pasangan yang dilakukan di

TK Sakura III dilaksanakan sebanyak tiga siklus, setiap siklus terdiri dari

satu tindakan. Hasil Peningkatan kemampuan membaca dini kelompok B

terdiri dari Siklus I : Baik (B) 76%, Cukup 20% dan Kurang (K) 4%;

Siklus II : Baik (B) 81%, Cukup (C) 17% dan Kurang (K) 2%; Siklus III :

Baik (B) 89%, Cukup (C) 10% dan Kurang (K) 0%.

3. Kemampuan membaca dini di TK Sakura III sesudah diterapkannya

cooperative learning dengan teknik mencari pasangan mengalami

(39)

80

persentil yaitu Kategori Cepat (A) pada pree siklus 51% dan post siklus

68% ada peningkatan 17%; Kategori Sedang (B) pada pree siklus 15% dan

post siklus 28% ada peningkatan 13%; Kategori Lambat (C) pada pree

siklus 24% dan post siklus 2% ada peningkatan 22%; dan Kategori Sangat

Lambat (D) pada pee siklus 10% dan post siklus 0% ada peningkatan 10%.

B. SARAN

1. Bagi guru TK, lebih variatif dalam memilih metode yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran, lebih kreatif dan inovarif dan menciptakan

kondisi kelas dalam suasana yang menyenangkan.

2. Bagi sekolah, memberikan kesempatan yang luas untuk menerapkan

strategi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan

karakteristik anak.

3. Bagi peneliti selanjutnya, dengan hasil penelitian yang membuktikan

bahwa melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan,

peningkatan membaca dini pada anak TK dapat meningkat, diharapkan

peneliti selanjutnya agar dapat mengangkat kembali permasalahan yang

ada tetapi dengan metode, teknik, strategi, dan media yang berbeda agar

dapat memberi masukan dalam meningkatkan kemampuan membaca dini

(40)

Nunung Desi Muliawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN

TEKNIK MENCARI PASANGAN

Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu93

81

DAFTAR PUSTAKA

---- 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia..Jakarta : Balai Pustaka, 22/08/2012

Adhim (2004) Aspek Membaca.

Anderson.(1972). Penelitian Tindakan Kelas meningkatkan kemampuan

membaca. Tersedia : tikmathlamb.wordpress.com ;10/11/2011

Armeahira. Belajar Membaca

Asrori, Mohammad. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV.Wacana .

Dewan Penyelesaian Studi. (2011). Pedoman Penyusunan Proposal dan Skripsi. Purwakarta: UPI Press.

Dhieni, Nurbiana. (2005). Metode Pengembangan Bahasa. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Gleason, (1981). Perkembangan Bahasa Peserta Didi Usia Dini.

Gletzer & Burke, (1994) Aspek Membaca.

Gletzer & Burke, (1994). Membaca.

Goodman & Goodman, (1989). Membaca.

http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usia dini#ixzzloiITx9GW,

2 Februari 2012

http://blog.tp.ac.id/perkembangan-bahasa-peserta-didik-usiadini #ixzzloiITx9GW,

2/32012

http://blog.tp.ac.id/tag/aspek-membaca tfixzzloiIOOkse

http://desainwebsite.net/bahasa/aspek-aspek-membaca#ixzzlnZhK3Ap3, 2/3/2012

http://evietos.blogspot.com/2010/04/media-grafis-papan-flannel-buletin.html

22Desember2012

http://pearlatte.wordpress.com/2009 1/29/26/ 2 Maret 2012

http://www.anneahira.com 2/02/2012

http://www.anneahira.com 22/08/2012

http://www.anneahira.com 22/08/2012

http://www.scribd.com/doc/24058910 Membaca 2 Februari 2012

http://www/anneahira.com Belajar Membaca. Anneahira,2 Februari 2012

Kasbolah, (1988/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.

Masitoh. (2011). Cerdas dan Cermat Menyiapkan Generasi Unggul di Masa

(41)

82

Muslihuddin (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas &

Sekolah. Rizqi Press.

Sukmadinata, Nana. S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Program Pasca Sarjana UPI. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Syaodih, Ernawulan. (2003). Bimbingan di Taman Kanak-kanak. Bandung : Departemen Pendidikan Nasional.

Tim Dosen UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press Permen No 58 Tahun 2009. Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

Website http://blog.tp.ac.id 2 Februari 2012

Wibawa dan Basuki. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.

Gambar

Tabel
Grafik
Gambar 3.1 Model Spiral Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.2 Pembelajaran Menggunakan Kartu Kata untuk
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi jumlah CMC-Na dan propilenglikol serta interaksi keduanya terhadap sifat fisik cooling gel ekstrak daun petai cina,

Melanjutkan penundaan terhadap penerbitan izin baru hutan alam primer dan lahan gambut yang berada di hutan konsewasi, hutan lindung, dan hutan produksia. yang meliputi

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA BEBERAPA INDUSTRI KONVEKSI.. DI

Menyiapkan 6 (enam) surat sesuai format terlampir dan foto copy Buku Tabungan yang berbeda dengan tabungan yang digunakan untuk gaji, serta NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

Panitia Pengadaan Barang / Pekerjaan Konstruksi / Jasa lainnya pada Dinas Kesehatan Kabupaten pati akan melaksanakan Pelelangan sederhana dengan

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Universitas Kristen Satya

Definisi teori organisasi menurut Lubis dan Husein dalam buku Komunikasi Organisasi, Teori dan Studi Kasus (Ruliana. 2014: 37) adalah sekumpulan ilmu pengetahuan

Peserta didik etnik Tionghoa Medan yang menjadi bagian penelitian dalam kedwibahasaan di mana bahasa Indonesia dan bahasa Inggris menjadi bahasa asing bagi orang