• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MATERI PENGUKURAN SUDUT : Penelitan Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MATERI PENGUKURAN SUDUT : Penelitan Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor : 018/S/PGSD/8/Jan/2013

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MATERI

PENGUKURAN SUDUT

(Penelitan Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH

NENG MAEMUNAH

1007994

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: sudut matematika kelas 5

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : NENG MAEMUNAH

NIM ` : 1007994

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MATERI

PENGUKURAN SUDUT

(Penelitan Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Drs. Sufyani Prabawanto, M.Ed. NIP.19600830 198603 1 003

Pembimbing II

Dr.Hj.Ernawulan Syaodih M.Pd NIP.19651001 199802 2 001

Mengetahui,

Ketua Program studi PGSD

(3)

Nomor : 018/S/PGSD/8/Jan/2013

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pendekatan Konstruktivisme

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

Tentang Pengukuran Sudut” ini sepenuhnya karya saya sendiri.Tidak ada bagian

di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila

kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya

saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2012

Yang membuat pernyataan

(4)

i

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MATERI

PENGUKURAN SUDUT

(Penelitan Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rohmah Kecamatan Sukajadi Kota Bandung)

Neng Maemunah 1007994 ABSTRAK

(5)

ii

CONSTRUCTIVIST APPROACH

TO IMPROVE STUDENT LEARNING IN LEARNING MATHEMATICS OF MATERIALS

ANGLE MEASUREMENT

(Research Class Action Against Students Islamic Elementary School Fourth Grade

Ar-Rohmah Sukajadi Bandung District)

Neng Maemunah 1007994

ABSTRACT

(6)

v

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 5

E. Penjelasan Istilah ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Pendekatan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Matematika ... 7

1. Pengertian Pendekatan Konstruktivisme ... 7

2. Prinsip dan Karakteristik Konstruktivisme ... 10

3. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme ... 11

(7)

vi

B.Hasil Belajar ... 14

1. PengertianHasilBelajar ... 14

2. RuangLingkupPenilaianHasilBelajar ... 15

C. Pembelajaran Matematika tentang Pengukuran Sudut Di Kelas IV SD/MI ... 16

1. Pengertian Pembelajaran Matematika ... 16

2. Pengertian Pengukuran Sudut ... 16

D. Pengukuran sudut dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme ... 20

E. Penelitian yang Relevan ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A.Metodologi Penelitian ... 24

B.Lokasi dan Subyek Penelitian ... 25

C.Instrumen Penelitian ... 26

D.Prosedur Penelitian ... 32

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A.Hasil Penelitian ... 39

1. Kondisi Awal ... 39

2. Hasil Kegiatan Pembelajaran ... 40

a. Siklus I ... 40

1) Perencanaan Pembelajaran ... 40

(8)

vii

3) Observasi / Pengamatan ... 43

4) Refleksi ... 46

b. Siklus II ... 48

1) Perencanaan Pembelajaran ... 48

2) Pelaksanaan Pembelajaran ... 48

3) Observasi / Pengamatan ... 50

4) Refleksi ... 53

3. Analisis Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 53

4. Aktivitas Guru dan Siswa Pada Saat Pembelajaran ... 55

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 56

1. Pembahasan Siklus I ... 56

2. Pembahasan Siklus II ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A.Kesimpulan ... 60

B.Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan bidang ilmu yang memiliki kedudukan penting

dalam pengembangan dunia pendidikan. Hal ini disebabkan matematika

merupakan ilmu dasar bagi pengembangan disiplin ilmu yang lain, oleh karena itu

pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang potensial untuk diajarkan di

seluruh jenjang pendidikan.

Pelajaran matematika telah memberikan manfaat yang nyata dalam

kehidupan sehari-hari, sehingga matematika ditempatkan sebagai salah satu ilmu

pengetahuan dasar yang penting untuk dipelajari. Namun bagi sebagian siswa

untuk mempelajari matematika sedikit menyulitkan dan membosankan, bahkan

mungkin sebagian siswa juga tidak menyukai pelajaran matematika, ini

dikarenakan mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran berhitung dimana

siswa harus berfikir abstrak, teliti, cermat dan mampu memahami keadaan

lingkungan sekitar

Berdasarkan pengalaman peneliti pada tahun ajaran sebelumnya yaitu,

tahun ajaran 2011/2012 di kelas IV, hasil belajar siswa dalam pembelajaran

(10)

rendah dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Supaya hal

tersebut tidak terulang kembali pada tahun pelajaran sekarang, maka diperlukan

suatu pendekatan pembelajaran dalam menyampaikan materi matematika.

Selama ini pembelajaran matematika disampaikan dengan cara metode

ceramah, dimana guru menjadi pusat belajar bagi siswa. Pembelajaran seperti ini

untuk masa mendatang dipandang kurang efektif karena kurang melibatkan

pengembangan kemampuan berpikir siswa dan kemampuan bertindak secara

kritis, siswa kurang termotivasi dan kurang bertanggung jawab terhadap proses

belajar yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi.

Hal tersebut diakibatkan karena guru tidak memberi kesempatan kepada siswa

untuk aktif terlibat dan mengalami sendiri serta mengemukakan hasil

pemikirannya dalam pembelajaran. Model pembelajaran klasikal seperti ini dapat

membuat siswa bosan dam membuat siswa malas dalam mengikuti pembelajaran

matematika sehingga masalah tersebut berpengaruh kepada rendahnya pencapaian

hasil belajar siswa.

Menurut H.W. Fowler “matematika merupakan mata pelajaran yang

bersifat abstrak, sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan

metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa.” (Surianta,

2008). Dengan demikian seorang guru harus berupaya mencari metode atau

pendekatam yang tepat unrtuk menyampaikan materi pelajaran matematikaagar

dapat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran serta kompetensi

(11)

3

Ruang lingkup materi atau bahan ajar mata pelajaran matematikatingkat

SD sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006mencakup

: bilangan, geometri, dan pengukuranserta pengolahan data. Materi geometri dan

pengukuran di dalamnya terdapat salah satu pokok bahasan mengenai pengukuran

sudut.

Pembelajaran dalam menanamkan konsep pengukuran sudut sebaiknya

dikaitkan dengan pengalaman siswa atau pengetahuan yang dimlikinya. Hal

tersebut dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan dan

memudahkan pemahaman. Untuk menyampaikan konsep tersebut dapat dicapai

melalui kegiata memanipulasi alat peraga benda nyatadalam pengukuran sudut.

Dalam melakukan pengukuran sudut ternyata sebagian siswa masih

kesulitan menggunakan alat ukur seperti penggaris dan busur derajat, contohnya

sebagian siswa selalu tidak tepat dan tidak teliti dalam mengukur sudut, dan ada

juga yang tidak tepat dalam membuat sinar garis. Kesulitan-kesulitan inilah yang

mempengaruhi kurangnya hasil belajar siswa dalam mengukur sudut. Keadaan

seperti itu sangat memprihatinkan sebab materi pengukuran sudut merupakan

salah satu satu materi matematika yang harus dikuasai oleh siswa. Oleh sebab itu

perlu ada jalan keluar untuk memecahkan berbagai masalah tersebut diatas salah

satu diantaranya seorang guru menetapkan suatu pendekatan pembelajaran yang

lebih baik dibandingkan dengan pendekatan-pendekatan pembelajaran

sebelumnya.

Pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu pendekatan dalam

(12)

makna, mempertanyakan kejelasan dan bersikap kritis. Windayana, dkk

(2006:22-23) menyatakan bahwa “pendekatan konstruktivisme sebagai pendekatan belajar

yang dikembangkan Piaget yang memposisikan siswa sebagai individu yang aktif

mengkosntruksi sendiri pengetahuan”.

Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untik mencari bagamana cara

mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan salah satu pendekatan

pembelajaran matematika yang menekankan siswa untuk aktif membangun

pengetahuan sendiri tentang konsep yang akan dipelajari yaitu mengenai

pengukuran sudut dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme dalam pembelajaran matematika tentang materi pengukuran

sudut ?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme dalam pembelajaran matematika tentang materi pengukuran

sudut ?

c. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan

konstruktivisme dalam pembelajaran matematika tentang materi pengukuran

(13)

5

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengungkap

:

a. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme

dalam pembelajaran matematika tentang materi pengukuran sudut.

b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme

dalam pembelajaran matematika tentang materi pengukuran sudut.

c. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan

konstruktivisme dalam pembelajaran matematika tentang materi pengukuran

sudut.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait

dengan dunia pendidikan, terutama guru dan siswa kelas IV di Madrasah

Ibtidaiyah Ar-Rohmah Kota Bandung yang langsung terlibat dalam proses

pembelajaran di kelas, yaitu :

a. Bagi siswa, akan memperoleh pengalaman belajar mareti matematika yang

lebih nyata, menarik menyenangkan dan memberi kesempatan kepada siswa

untuk mmbangun sendiri pemahamannya sehingga dapat meningkatkan hasil

(14)

b. Bagi guru, dapat menambah pengalaman, serta pemahaman perihal

penggunaan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV dalam pemahaman materi pengukuran sudut pada

pembelajaran matematika.

c. Bagi sekolah, penelitian ini bermanfaat sebagai upaya untuk meningkatkan

kualitas kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah khususnya

pembelajaran matematika.

d. Bagi peneliti, dapat memperoleh informasi tentang persiapan, perencanaan,

pelaksanaan serta hasil belajar siswa yang dicapai pada pembelajaran

matematika tentang pengukuran sudut dengan mennggunakan pendekatan

konstruktivisme.

e. Penjelasan Istilah

1. Pendekatan Konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

memungkinkan siswa membangun pengetahuan sendiri, membuat makna,

mempertanyakan kejelasan dan bersikap kritis.

2. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan siswa setelah mengikuti

pembelajaran yang diukur dengan skor tes.

(15)

7

Pengukuran sudut adalah kegiatan untuk menentukan besarnya sudut

menggunakan alat pengukur, yaitu busur derajat, sudut satuan dan

(16)

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang

berkaitan dengan perbaikan pembelajaran, jenis penelitian yang dianggap tepat

adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK adalah suatu bentuk

penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu

agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di

kelas secara lebih profesional.

Hermawan, Mujiono dan Suherman (2007:80) berpendapat bahwa :

Tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses belajar mengajar. Selanjutnya tujuan tersebut dapat tercapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam mencari solusi permasalahan yang terdapat di kelas, tujuan utama penelitian tindakan kelas ini adala pengembangan keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi oleh guru di dalam kelas.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa maksud dari PTK adalah

untuk meningkatkan kinerja para guru agar mencapai hasil maksimal dalam

proses belajar mengajar.

Model PTK yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah model spiral.

(17)

25

siklus yang dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan (siklus spiral)’.

Artinya semakin lama diharapkan semakin meningkat pencapaiannya.

Penelitian Tindakan Kelas model spiral ini merupakan suatu rangkaian

lengkap yang terdiri dari empat komponen (Sukayati,2008:18), yaitu: 1)

perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), 4)

refleksi (reflecting). Keempat komponen itu dipandang sebagai suaru siklus spiral

atau siklus itu berulang terus sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan.

Adapun desain penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan terdiri dari

dua siklus. Rangkaian siklus tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis dan Mc.Taggart

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

Perencanaan selanjutnya sampai

berhasil Refleksi

Perencanaan II Perencanaan I

Refleksi

Observasi

Observasi Tindakan

(18)

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Ar-Rohmah

Sukajadi yang berlokasi di Jl. Sukajadi No.140, Kelurahan Pasteur Kecamatan

Sukajadi kota Bandung. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV

dengan jumlah siswa 20 orang, terdiri dai 11 orang siswa laki-laki dan 9 0rang

siswa perempuan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Instrumen Pembelajaran

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP dapat diartikan sebagai prosespenyusunan materi pelajaran dengan

memilih penggunaan media, pendekatan,metode, penilaian dan alokasi waktu

tertentu yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

b. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS adalah lembaran kerja yang dikerjakan siswa selama pembelajaran

yang bertujuan untuk mengetahui penilaian siswa.

2. Instrumen Pengumpul Data

Untuk memperoleh data yang benar dan sesuai dengan tujuan penelitian

maka diperlukan instrumen pengumpul data yang tepat. Instrumen yang

digunakan pada penelitian ini adalah :

a. Instrumen Tes

Tes adalah pelaksanaan penilaian dengan menyajikan serangkaian

(19)

27

berupa tes tertulis bertujuan untuk mengetahu pemahaman siswa melalui skor.

Alat evaluasi yang baik dapat ditinjau berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

1) Validitas Item Tes

Koefisien Validitas dihitung dengan menggunakan program Anates Versi

4.07 for windows, dengan rumus Pearson’s Product Moment (To Karno: 10)

yaitu :

=

XY

− ∑

X

(

)

�∑

2

− ∑

)

2

�∑

2

(

)

2

}

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara x dan y

N = Banyaknya testi

X = skor tiap butir soal masing-masing siswa

Y = skor total masing-masing siswa

Koefisien validitas ( rxy) diinterpretasikan dengan kriteria seperti

tercantum dalam tabel dibawah ini, menurut Guilford (Suherman,

2003:113)sebagai berikut :

Tabel 3.1

Klasifikasi Interpretasi Koefisien validitas

Nilai (rxy) Interpretasi

0,90 rxy 1,00 Sangat Tinggi

0,70 rxy 0,90 Tinggi

(20)

2) Reliabilitas Item Tes

Perhitungan reliabilitas dimaksudkan sebagai suatu alat yang memberikan

hasil yang tetap sama (konsisten atau ajeg), Uji reliabilitas ini menggunakan

program Anates Versi 4.07 for windows dan rumusnya (To Karno, 2003:10)

adalah sebagai berikut :

��

=

2 x r

gg

1 + r

gg

Keterangan :

r

tt

=

koefisien reliabilitas

r

gg = koefisien korelasi ganjil-genap

Kriteria interpretasi koefisien reliabilitas menurut Nurgana (Ruseffendi,

2005 :160) dijelaskan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Interpretasi

0,80 rxy 1,00 Sangat Tinggi

0,20 rxy 0,40 Rendah

0,00 rxy 0,20 Sangat Rendah

(21)

29

0,60 rxy 0,80 Tinggi

0,40 rxy 0,60 Sedang

0,20 rxy 0,40 Rendah

0,00 rxy 0,20 Sangat Rendah

3) Daya Pembeda Item Tes

Untuk menghitung daya pembeda tiap butir soal dengan menggunakan

program Anates Versi 4.07 for windows .Adapun rumusnya (To Karno,2003:14)

BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas

BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah

NA = Jumlah siswa pada salah satu kelompok A atau B

Kriteria untuk daya pembeda tiap butir soal dinyatakan pada tabel di

bawah ini :

Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda

4) Tingkat Kesukaran Item tes

(22)

Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal berbentuk uraian

dengan menggunakan program Anates Versi 4.07 for windows, dan rumusnya (To

Karno, 2003:15) adalah sebagai berikut :

=

B A+BB

NA+NB

X 100%

Keterangan :

TK = Indeks kesukaran butir soal tertentu

BA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok A

BB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok B

NA = Jumlah siswa pada kelompok A (atas / unggul)

NB = Jumlah siswa pada kelompok B (bawah / asor)

Adapun klasifikasi indeks kesukaran tiap butir soal dinyatakan dalam tabel

di bawah ini :

Tabel 3.4

Kriteria Indeks Kesukaran

Setelah dilakukan uji coba soal, maka didapat validitas,reliabilitas, daya

pembeda dan indeks kesukaran,untuk tes siklus I dan tes siklus II sebagai berikut :

Tabel 3.5

Rekapitulasi Analisis Item Soal Tes Siklus I IK (Indeks Kesukaran) Interpretasi

0% - 15% Soal terlalu sukar

16% - 30% Soal sukar

31% - 70% Soal sedang

71% - 85% Soal mudah

(23)

31

No. Validitas Indeks Kesukaran Daya pembeda Keterangan

Skor (%) Kriteria Skor (%) Kriteria Skor (%) Kriteria

Adapun soal tersebut adalah soal nomor 4, karena memilki validitas yang sedang

dan indeks kesukaran sedang, soal ini hanya diubah dalam bentuk pertanyaannya

saja.

Tabel 3.6

Rekapitulasi Analisis Item Soal Tes Siklus II

No. Validitas Indeks Kesukaran Daya pembeda Keterangan

(24)

Reliabilitas item tes siklus II tersebut memiliki skor 0,65 yang berkriteria

tinggi. Berdasarkan pada tabel 3.6 di atas ada empat soal yang digunakan dan soal

yang lainya tidak digunakan.

b. Instrumen Non-tes

Instrumen pengumpul data non tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1) Lembar observasi Kegiatan Guru

Lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk memantau pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran hal ini

dilakukan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Lembar observasi diisi oleh

pengamat sebagai dasar untuk perbaikan bagi peneliti.

2) Lembar Observasi Kegiatan Siswa

Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk memantau segala

aktivitas siswa selama proses pembelajaran, dengan tujuan sebagai bahan refleksi

bagi perbaikan pembelajaran untuk tindakan selanjutnya.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian disusun dalam dua siklus setiap siklus terdiri dari satu kali

pertemuan. Adapun prosedur penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Perncanaan

(25)

33

2) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

3) Mempersiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi

pengukuran sudut dan tujuan yang akan dicapai.

4) Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijadikan apersepsi.

5) Mempersiapkan lembar kegiatan siswa (LKS) untuk mengeksplor

pengetahuan siswa.

6) Mempersiapkan lembar evaluasi siswa untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa terhadap materi.

7) Mempersiapkan instrumen observasi.

8) Penelitian didampingi oleh seorang guru lain (observer)

b. Pelaksanaan

Setelah penyusunan perencanaan, maka pada tahap ini peneliti

melaksanakan rancangan pembelajaran, diantaranya :

1) Memotivasi siswa agar dapat mengemukakan konsep awalnya berkenaan

dengan pembahasan materi.

2) Memberikan pertanyaan-pertanyaan apersepsi.

3) Mengelompokan siswa terdiri dari 4 kelompok yang masing-masing

kelompok terdiri dari lima anggota yang heterogen.

4) Siswa melakukan diskusi kelompok dengan materi mengukur besar sudut

dengan satuan tidak baku dan satuan baku, menggambar sudut dengan

(26)

5) Membahas hasil diskusi kelompok. Kemudian memberikan kesempatan

kepada wakil dari kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok. Kemudian memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

yang tepat.

6) Memberikan soal-soal evaluasi.

c. Observasi / Pengamatan

1) Mengamati jalannya proses pembelajaran

2) Mengamati kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kegiatan

siswa.

3) Mengamati keaktifan siswa dalam menyelesaikan lembar kegiatan siswa.

4) Mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran.

5) Mengamati siswa dalam menyelesaikan soal.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menganalisis dan meninjau kembali kegiatan

pembelajaran yang sudah berlangsung dengan melihat instrumen pengamatan.

Maksud dari kegiatan ini adalah agar peneliti mengetahui kekurangan yang ada

pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung selain itu juga agar

mengetahui kritik dan saran dari rekan sejawat (observer) untuk perencanaan

tindakan selanjutnya.

2. Siklus II

(27)

35

1) Pada siklus kedua ini guru membuat perencanaan dengan memperhatikan

refleksi pada siklus I.

2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai

dengan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan (KTSP).

3) Mempersiapkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi

pengukuran sudut.

4) Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijadikan apersepsi.

5) Mempersiapkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk mengeksplor

pengetahuan siswa.

6) Mempersiapkan lembar evaluasi siswa untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa terhadap materi.

7) Mempersiapkan instrumen observasi.

8) Penelitian didampingi oleh seorang guru lain (observer)

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang

telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada

siklus I.

2) Menanamkan konsep pengukuran sudut. Materi pada siklus II terdiri dari

menentukan besar sudut satu putaran, setengah putaran dan seperempat

putaran salam satuan derajat dan mengenal sudut siku-siku dengan

menggunakan empat arah mata angin.

3) Melakukan diskusi kelompok dengan materi menentukan besar sudut

(28)

derajat dan mengenal sudut siku-siku dengan menggunakan empat arah

mata angin

4) Membahas hasil diskusi kelompok. Kemudian memberikan kesempatan

kepada wakil dari kelompokuntuk mempresentasikan hasil kerja

kelompok. Serta memberikan penguatan terhadap jawaban siswa yang

tepat.

5) Menimpulkan materi secara bersama-sama.

6) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data dengan mudah

memahami dan mencari penyelesaiannya.

c. Observasi/Pengamatan

1) Melakukan pemabtauan selama proses belajar

2) Mengamati kemampuan siswa dalam menyelesaikan lembar kegiatan

siswa

3) Mengamati keaktifan siswa dalam menyelesaikan lembar kegiatan siswa

4) Mengamati keaktifan siswa dalam pembelajaran

5) Mengamati siswa dalam menyelesaikan soal.

d. Refleksi

Melakukan refleksi dengan menganalisis semua bahan pembelajaran yang

sudah terencana menjadi data yang otentik dalam mencapai tujuan. Dengan

refleksi berarti merenungkan sesuatu yang terjadi dalam proses belajar mengajar

dan mencari solusinya.

(29)

37

Pengolahan dan Analisis data dilakukan selama penelitian dari awal

sampai akhir. Langkah analisis data yaitu penyeleksian data dengan mengolah

data yang akurat yang dapat menjawab fokus penelitian dan memberikan

gambaran tentang hasil penelitian. Data yang diperoleh digolongkan ke dalam

data kualitatif dan kuantitatif.

1. Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi kegiatan guru dan lembar

observasi kegiatan siswa. Data-data kualitatif ini kemudian dipaparkan dalam

bentuk deskripsi dan diintrerpretasikan berdasarkan sikap dan partisipasi siswa

selama mengikuti pembelajaran.

2. Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari lembar evaluasi setiap siklus. Setelah data

kuantitatif diperoleh kemudian dilakukan analisis data dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a) Penskoran

Sebelum melakukan evaluasi akhir untuk setiap siklus, terlebih dulu

ditentukan aturan penskoran untuk setiap butir soal.

Tabel 3.7

Aturan Penskoran Setiap Item Tes

skor Deskripsi

0 Siswa tidak merespons sama sekali

(30)

3 Siswa tidak menulis cara penyelesaianm jawaban benar

5 Siswa menulis cara penyelesaian salah, jawaban benar

8 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban salah

10 Siswa menulis cara penyelesaian benar, jawaban benar

Diadaptasi dari Randall (Nurlaela, 2011)

b) Menghitung nilai rata-rata kelas denganrumus (Prabawanto, dalam

Nurlaela:2011):

= ∑ �

Keterangan :

= Nilai rata-rata kelas

∑ � = Total nilai yang diperoleh siswa

� = Jumlah siswa

c) Menghitung presentase ketuntasa n belajar klasikal dengan rumus:

=

∑ 65

� X100%

Keterangan:

TB = ketuntasan belajar

∑ 65 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lbih besar dari atau sama dengan

65

� = banyak siswa

(31)

39

d) Pada penelitian ini siswa dikatakan tuntas belajar bila siswa telah mencapai

nilai KKM yang berlaku di kelas IV, yaitu 65. Dan kriteria ketuntasan yang

ditetapkan Mulyasa (2006) adalah pembelajaran dikatakan telah belajar tuntas

jika sekurang-kurangnya dapat mengerjakan soal dengan benar 65% dari skor

nilai. Sedangkan daya serap klasikal dikatakan baik apabila

sekurang-kurangnya 85% siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Apabla siswa tuntas

(32)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pendekatan konstruktivisme untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika Tentang

Materi Pengukuran Sudut di kelas IV MI Ar-Rohmah kecamatan Sukajadi Kota

Bandung Tahun ajaran 2012/2013, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstrruktivisme

dalam pembelajaran metematika tentang materi pengukuran sudut, dibuat

sebaik mungkin oleh peneliti, yang mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Tahun 2006. Dalam setiap perencanaan juga dipersiapkan

instrumen penelitian dan instrumen pembelajaran yang tepat. Perbaikan demi

perbaikan selalu dilakukan sesuai dengan hasil observasi pengamat, sehingga

perencanaan untuk siklus berikutnya semua kekurangan yang muncul pada

siklus sebelumnya sudah diperbaiki. Pada siklus II perencanaan mengacu pada

hasil refleksi bersama dengan pengamat hal ini dilakukan untuk memperbaiki

(33)

61

hasil pengamatan observer, perencanaan pada siklus II terlihat adanya

perbaikan dari perencanaan pada siklus I.

2. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang

sebelumnya sudah dibuat. Aktifitas guru pada siklus I masih ada beberapa

kekurangan yang perlu diperbaiki, namun pada siklus II aktifitas terlihat baik,

guru bertindak sebagai fasilitator, serta mediator yang baik bagi siswa.

Sedangkan aktifitas siswa pada siklus I, masih ada beberapa siswa yang tidak

mau bergabung dengan kelompoknya pada saat presentasi kelompok beberapa

perwakilan kelompok masih kaku dan malu-malu untuk tampil ke depan.

Namun pada siklus ke II semuanya bisa diperbaiki, serta pembelajaran

berjalan dengan lancar dan kondusif, siswa terllihat antusias mengikuti

pembelajaran

3. Berdasarkan hasil tes siklus yang telah dilaksanakan dapat diketahui bahwa

hasil belajar siswa kelas IV MI Ar Rohmah dengan pendekatan

konstruktivisme mengalami peningkatan hal ini tampak pada rata-rata skor

yang meningkat pada siklus I sampai siklus II. Rata-rata skor siklus I

mencapai 53.1 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 7 orang.

(35%). Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan terlihat pada nilai

rata-rata kelas yaitu 77,35 dengan jumlah siswa yang mencapai KKM

sebanyak 17 orang. Dan pada ketuntasan hasil belajar secara klasikal

peningkatan yang signifikan yaitu dengan perolehan presentase sebesar 85%

pada siklus II. Aktifitas belajar siswa dari siklus I sampai siklus II juga

(34)

berkelompok mereka aktif berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing

kerjasama kelompok terjalin erat serta siswa juga aktif dalam mengajukan

pendapatnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan

konstruktivisme dapat meningkatkan nasil belajar siswa dalam pembelajaran

matematika tentang materi pengukuran sudut di kelas IV MI Ar-Rohmah

Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

B. Saran

Untuk menindaklantjuti pembelajaran matematika tentang pengukuran

sudut dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, maka dapat

dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam

pembelajaran, maka guru harus dapat mempersiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang efektif sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu guru

juga harus memperhatikan karakteristik usia siswa sekolah dasar, sehingga

penggunaan metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan media yang

digunakan dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa. Karena dengan

memperhatikan hal-hal tersebut, siswa dapat dengan mudah memahami

pembelajaran, maka hasil belajar siswapun akan meningkat. Penerapan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam

pembelajaran matematika di kelas IV dapat meningkatkan kemampuan

(35)

63

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivismedapat digunakan

sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika.

2. Bagi siswa

Penggunaan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran matematika

dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya subyek yang ada pada

penelitian ini. Maka disarankan untuk para siswa agar dapat terus memanfaarkan

pengetahuan tersebut agar hasil belajar siswa terus meningkat.

3. Bagi Sekolah

Dapat menjadikan penggunaan pendekatan konstruktivisme ini sebagai

pendekatan pembelajaran yang inovatif dan dapat memotivasi guru-guru untuk

melakukan inovasi-inovasi pembelajaran yang lain dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Sekolah juga sebaiknya

memberikan banyak pelatihan-pelatihan terhadap guru, pelatihan tersebut berupa

pelatihan mengenai metode, pendekatan atau model pembelajaran yang bisa

diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran di kelas

(36)

64

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas, (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Asdi Mahasatya

Hamalik O..(2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Hamsa.(2009). Pendekatan Konstruktivisme. Tersedia : http://aliefhamsa.blogspot.com/2009/10/konstruksi-berarti-membangun-dalam.html [2 Februari 2013]

Hermawan, R.. Mujionodan Ayi S. (2007).Metode Penelitian Pendidikan Sekolah

Dasar. Bandung: UPI Press

Indriyastuti. (2012). Dunia Matematika Kelas IV SD. Solo: Tiga Serangkai.

Kasbolah, K.(1998).Penelitian Tindakan Kelas. Malang:Depdikbud

Khafid, M. Dan Suyati.(2008) Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas

III Semester 2. Jakarta: Erlangga

Lentera Kecil.(2011).Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Tersedia: http:// lenterakecil.com/pembelajaran-matematika-di-sekolah-dasar/ [2 Februari 2012]

Munawar S. (2010). Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dalam Upaya

Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Operasi Bilangan Bulat. Skripsi

Program PGSD FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Mulyasa. (2006). KTSP Sebuah Panduan Praktis. Bandung : Remaja Rosda Karya

Mustaqiem B. dan Astuti A. (2008).Ayo Belajar Matematika untuk Kelas IV SD

(37)

65

Nurhasanah,N. (2010). Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sudut Di Kelas III Sekolah Dasar.Skripsi Program PGSD FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Nurlaela,Y. (2011).Penggunaan Alat Peraga Kancing Berwarna Untuk

Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Tentang Bilangan Bulat.

Skripsi Program PGSD FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Prihandoko, A.C.(2006) Pemahaman dan Penyajian Konsep Matematika Secara

Benar dan Menarik. Jakarta: Depdiknas.

Purwanto, N.(2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ruseffendi,E.T.(2005). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Eksak

lainnya.Bandung.Tarsito

Sa’adah,L. (2009). Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan

Pemahaman Siswa Tentang Penjumlahan Pecahan.Skripsi Program PGSD

FIP UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Sagala,S.(2007). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: CV.Alfabeta

Santrock, J.W. (2010). Psikologi Pendidikan,terj. Tri Wibowo B.S. Jakarta: Kencana.

Suharmanto F.(2009). Arti Pengukuran Dalam Pendidikan [online]. Tersedia:

http://bangfajars.wordpress.com/2009/09/03/arti-pengukuran-dalam-pendidikan/. [27 Desember 2012].

Suherman,E.Dkk.(2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI

Sukayati.(2008). Penelitian Tindakan Kelas di SD. Yogyakarta: P4TK Matematika

(38)

Surianta, I.M. (2008). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Type STAD

dengan Media VCD untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IX B SMP Negeri I Banjarangkan Tahun 2008/2009.[Online].Tersedia:http://disdikklungkung.net/content/view/73/4

6/[3 Desember 2012].

Sutardi, D. dan Sudirjo, E..(2007).Pembaharuan dalam PBM di SD. Bandung: UPI Press.

Suwangsih, E.dan Tiurlina.(2006).Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Press

Tim MKPBM.(2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: FPMIPA UPI

To Karno (2003). Mengenal Analisis Tes. Bandung : UPI

Windayana, H., dkk.(2007). Modul Pendidikan Matematika I. Bandung: UPI Press

Gambar

Gambar 3.1 Model Spiral Kemmis dan Mc.Taggart
tabel dibawah
Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Tabel 3.3 Kriteria Daya Pembeda
+4

Referensi

Dokumen terkait

Siti Lathifah (2013) Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Energi (PTK di Kelas IV SDN Cisangku Kec.Curug

Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan mengenai Pendekatan Konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dan meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan pendekatan

” MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU ” (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap

Oleh karena itu, pada pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme guru merancang agar proses belajar terpusat pada siswa, dalam hal ini, guru

(3) Kendala penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar Matematika materi Pengukuran Sudut pada siswa kelas IV SDN Bandung

Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas IV pada materi geometri dan pengukuran yang proses belajarnya menerapkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru dalam meningkatkan prestasi belajar matematika kelas IV pada kedua madrasah yakni upaya dalam memotivasi siswa dengan