ABSTRAK
Kemampuan karyawan tercermin dari kinerja yang optimal. Kinerja merupakan penampilan hasil kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas. Karyawan tidak hanya sekedar aset perusahaan, keberadaan mereka yang membuat
perusahaan dapat melalukan kegiatannya. PT “X” di Kota Tegal yang
memfokuskan diri pada jenis pekerjaan memproduksi komponen alat berat / Sheet
Metal Working Equipment Parts dan resmi bergabung dengan perusahaan
internasional PT. Komatsu Indonesia sebagai salah satu pemasok, memiliki masalah dalam hal pemenuhan target produksi. Penyebab tidak terpenuhinya target produksi adalah terjadi kecelakaan kerja pada karyawan yang mengakibatkan karyawan tersebut tidak masuk kerja untuk beberapa waktu, dan karyawan lain yang ikut membantu saat terjadi kecelakaan kerja, yang pada akhirnya mengakibatkan hilangnya waktu kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dan karyawan, perlu kerja sama yang baik untuk menerapkan K3, karena jika terjadi kecelakaan pasti akan menimbulkan kerugian pada kedua belah pihak. Komitmen perusahaan untuk menyediakan sarana dan prasarana K3, juga harus diimbangi dengan perilaku disiplin karyawan dalam menerapkan K3 saat bekerja, seperti penggunaan APD (Alat Pelindung Diri), mengikuti rambu – rambu OSH, mengerti potensi bahaya yang ada di sekitarnya, sampai kepada hal kecil yang seringkali terlupakan yaitu posisi ergonomis dalam bekerja, yang juga berpotensi menimbulkan Penyakit Akibat Kerja (PAK).
Penelitian ini dilakukan untk mengetahui pengaruh penerapan K3 dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan PT “X” di Kota Tegal. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan, dengan total sampling sebanyak 110 orang. Data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner dengan 50 buah pertanyaan yang terbagi atas (5 pertanyaan mengenai identitas responden, 20 pertanyaan mengenai K3, 10 pertanyaan mengenai disiplin, 15 pertanyaan mengenai kinerja). Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan SPSS.
Hasil penelitian deskriptif menunjukkan penerapan K3 termasuk dalam kategori kurang dengan total skor 5678, disiplin termasuk dalam kategori cukup dengan total skor 3337, dan kinerja karyawan dengan total skor 5564. Dalam analisis statistik hasil penelitian ini menunjukkan bahwa K3 dan Disiplin berpengaruh terhadap Kinerja baik secara simultan maupun secara parsial. Secara simultan berpengaruh sebesar 68,5% terhadap Kinerja karyawan. Secara parsial K3 berpengaruh sebesar 37,33% dan disiplin berpengaruh sebesar 22.09% terhadap Kinerja karyawan.
ii
ABSTRACT
The ability of the employee reflected from optimum performance. The performance was the appearance of the work of employee both in quantity as well
as quality. Employee are not just a company’s assets, the existence of those
making the company could affect its activities. PT “X” in Tegal focusing on the kind of work producing components of heavy equipment / Sheet Metal Working Equipment Parts and officialy joined the Komatsu International company as one of the suppliers, have problem in term of fulfillment of the production target. The cause does not satisty the production target was an accident that resulted in the employees work on the employees not to enter work for some time, and other employee who helped the victim of a work accident, which ultimately resulted in loss of work time.
Occupational Safety and Health (OSH) is the thing that must be observed the company and employee, need a good cooperation to implement OSH, because
if an accident will certainly cause the losses on both sides. The company’s
commitment to providing in infrastructure OSH, must also be balanced with employee discipline in applying the behavior of OSH when working, such as the use of Personal Protective Equipment (PPE), follow the signs, understood the potential dangers that exist around it, to the litte things that often forgotten that is ergonomic in working position, which also potentially give rise to occupational disease.
This research was conducted to find out the influence of the application of the OSH and Discipline against employees performance PT “X” in Tegal. The population of the research was all employees, with a total of sampling as many as 110 people. The data obtained through interviews and questionaires with 50 pieces divided into questions (5 question about the indentity of respondents, 20 question regrading OSH, 10 questions about discipline, 15 questions about performance). The analytical techniques used is Multiple Regression with SPSS.
Descriptive research result showed the applicability of OSH is included in the category of less with a total score of 5678, discipline is included in the caegory of enough with a total score of 3337, performance is included in the category of enough with a total score of 5564. Statistic analytical showed the application of the OSH and discipline impact significantly on perfomance either simultaneously or partially. Simultaneously influenced by 68,5% on employee performance. Partially influenced OSH by 37,33% and influenced dicipline by 22,09% on employee performance
DAFTAR DIAGRAM
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan sistem model manajemen K3 LK (Santoso, 2004)... 13
Gambar 2.2 Hierarki Pengendalian Risiko... 33
Gambar 3.1 Rerangka Pemikiran... 59
iv
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 7
1.3. Tujuan Penelitian... 8
1.4. Manfaat Penelitian... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 9
2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia... 9
2.1.1. Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia... 9
2.1.2. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia... 10
2.1.3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia... 11
2.1.4. SMK3 (Sistem Manajemen K3)... 13
2.2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.2.1. Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)... 14
2.2.2. Landasan Hukum... 15
2.2.3. Indikator Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)... 17
2.2.4. Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)... 20
2.2.5. Manfaat Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)... 21
2.2.6. Potensi Bahaya dan Risiko di Tempat Kerja... 24
2.2.7. Alat Pelindung Diri (APD)... 28
2.2.8. Faktor yang Mempengaruhi Kecelakaan Kerja... 30
2.2.10.Penyakit Akibat Kerja (PAK)... 33
2.2.11.Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)... 34
2.3. Disiplin Kerja 2.3.1. Konsep Disiplin Kerja... 39
2.3.2. Indikator Disiplin Kerja... 41
2.3.3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja... 42
2.3.4. Ciri – ciri Disiplin Kerja... 44
2.3.5. Jenis Disiplin Kerja... 45
2.4. Kinerja 2.4.1. Konsep Kinerja... 46
2.4.2. Indikator Kinerja... 47
2.4.3. Faktor – faktor yang Mampengaruhi Kinerja... 48
2.4.4. Manfaat Penilaian Kinerja... 49
2.4.5. Tujuan Penilaian Kinerja... 50
2.5. Penelitian Terdahulu... 51
BAB III RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 56
3.1. Rerangka Pemikiran... 56
3.2. Model dan Hipotesis Penelitian... 60
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN... 61
4.1. Populasi Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel... 61
4.1.1. Populasi Penelitian... 61
4.1.2. Teknik Pengambilan Sampel... 61
4.2. Metode Penelitian... 62
4.2.1. Metode Penelitian yang Digunakan... 62
4.2.2. Uji Instrumen Penelitian...63
4.2.2.1. Uji Validitas... 63
4.2.2.2. Uji Reliabilitas... 64
4.3. Instrumen Penelitian... 65
vi
4.5. Teknik Analisis Data... 70
4.5.1. Uji Asumsi Klasik... 70
4.5.1.1. Uji Normalitas... 70
4.5.1.2. Uji Multikolinearitas... 71
4.5.1.3. Uji Heteroskesdasitas... 72
4.5.1.4. Uji Autokorelasi... 73
4.5.2. Multiple Regression... 74
4.5.3. Uji Hipotesis... 75
4.5.3.1. Uji F... 75
4.5.3.2. Uji T... 76
4.5.4. Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi... 76
BAB V HASIL PEMBAHASAN PENELITAN... .. 78
5.1. Hasil Uji Instrumen Penelitian... 78
5.1.1. Uji Validitas... 78
5.1.2. Uji Reliabilitas... 80
5.2. Analisis Deskriptif Penelitian... 82
5.2.1. Karakteristik Responden... 82
5.2.1.1. Jenis kelamin... 82
5.2.1.2. Umur... 83
5.2.1.3. Pendidikan Terakhir... 84
5.2.1.4. Masa Kerja... 85
5.2.2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian... 86
5.2.2.1. Analisis Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X1) 86 5.2.2.2. Analisis Variabel Disiplin (X2)... 93
5.2.2.3. Analisis Variabel Kinerja... 97
5.3. Analisis Statistik Penelitian... 103
5.3.1. Uji Asumsi Klasik... 103
5.3.1.1. Uji Normalitas... 103
5.3.1.2. Uji Multikolinearitas... 104
5.3.1.4. Uji Autokorelasi... 107
5.3.2. Multipel Regression... 108
5.3.3. Uji Hipotesis Penelitian... 109
5.3.3.1. Uji F... 109
5.3.3.2. Uji T... 111
5.3.4. Uji Koefisien Determinasi... 112
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN... 115
6.1. Kesimpulan... 115
6.2. Saran... 116
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Target dan Pencapaian PT. Putra Bungsu... 4
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian... 68
Tabel 5.1 Uji Validitas (KMO and Bartlett’s Test)... 78
Tabel 5.2 Rekapitulasi Validitas untuk Variabel Penelitian... 79
Tabel 5.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian... 81
Tabel 5.4 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin... 82
Tabel 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan Kelompok Umur... 83
Tabel 5.6 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir... 84
Tabel 5.7 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja... 85
Tabel 5.8 Presentase Skor Jawaban Setiap Pertanyaan Variabel K3... 87
Tabel 5.9 Tanggapan Responden Keseluruhan tentang penerapan (K3) (X1)... 91
Tabel 5.10 Presentase Skor Jawaban Setiap Pertanyaan Variabel Disiplin (X2) 94 Tabel 5.11 Tanggapan Responden Keseluruhan tentang Disiplin (X2)... 96
Tabel 5.12 Presentase Skor Jawaban Setiap Pertanyaan Variabel Kinerja (Y) .. 98
Tabel 5.13 Tanggapan Responden Keseluruhan tentang Kinerja (Y)... 101
Tabel 5.14 Uji Normalitas K_S... 103
Tabel 5.15 Uji Multikolinearitas... 104
Tabel 5.16 Uji Autokorelasi... 107
Tabel 5.17 Uji Regresi Linear Berganda... 108
Tabel 5.18 Uji Hipotesis Penelitian (uji F)... 110
Tabel 5.19 Uji Parsial... 111
Tabel 5.20 Hasil analisis Korelasi Determinan (R2)... 112
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari
manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini terdapat dalam bidang /fungsi
produksi, pemasaran, keuangan, ataupun kepegawaian. Karena sumberdaya
manusia (SDM) diangggap semakin penting perannya dalam pencapaian
tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam
bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang di sebut
manajemen sumber daya manusia (Marwanto, 2011:11).
Beberapa ahli memberikan pendapatnya mengenai pengertian manajemen
sumber daya manusia. berikut akan saya berikan pengertian manajemen
sumber daya manusia diantaranya: Stoner (2011:3) menyatakan manajemen
sumber daya manusia merupakan prosedur yang terus berkelanjutan yang
memiliki tujuan untuk orang yang tepat dalam suatu perusahaan guna
ditempatkan dalam posisi atau jabatan yang tepat ketika perusahaan
membutuhkannya. Simamora (2012:4) menyatakan Manajemen Sumber Daya
manusia merupakan suatu upaya pendayagunaan, pengembanan, pemberian
nilai, pemberian ballasan jasa serta pengelolahan terhadap individu ataupun
kelompok kerja dalam perusahaan. Senada dengan para ahli diatas,
meliputi atas proses perencanaan, pengorganisaisan, pimpinan serta
pengendalian segala aktivitas yang masih berkaitan dengan analisa pekerjaan,
evaluasi atas pekerjaan, pengadaan, pengembangan, promosi, kompensasi
serta pemutusan hbungan kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut untuk
mampu meningkatkan daya saing untuk menjaga kelangsungan perusahaan.
Untuk itu diperlukan karyawan yang sesuai dengan persyaratan dalam
perusahaan, dan juga harus mampu menjalankan tugas-tugas yang telah
ditentukan oleh perusahaan (Handoko, 2011:3). Kemampuan karyawan
tercermin dari kinerja yang optimal. Kinerja merupakan penampilan hasil
kerja pegawai baik secara kuantitas maupun kualitas (Cokroaminoto, 2007:7).
Menurut Ranupandojo dan Suad Husnan (2009:23) ada empat metode
untuk menilai kinerja karyawan antara lain metode pertama adalah Checklist
untuk menilai attidude karyawan. Metode kedua adalah Skala dengan cara
menggunakan indikator penilaian berdasarkan faktor – faktor penting dalam
kinerja, antara lain (team work, skill, dan tanggung jawab). Metode ketiga
adalah grading dilakukan setelah mengevaluasi performa kerja masing-masing
karyawan, maka setiap karyawan kemudian diklasifikasikan ke dalam kategori
yang telah ditetapkan berdasarkan evaluasi performa yang telah dilakukan.
Metode keempat adalah ranking yaitu membandingkan performa kerja antar
3 Universitas Kristen Maranatha
Penilaian kinerja karyawan akan memberikan sejumlah manfaat baik bagi
karyawan, atasan maupun perusahaan. Bagi karyawan, penilaian kinerja akan
memberikan manfaat berikut ini: (1) memberikan motivasi; (2) memberikan
kejelasan standar penilaian kerja; (3) sebagai tolok ukur diri untuk perbaikan
kinerja pada masa selanjutnya: (4) merupakan sarana untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan diri sendiri; (5) sarana untuk mencari penyelesaian
masalah kerja; (6) sarana untuk menjalin komunikasi dengan atasan.
Sedangkan bagi atasan, penilaian kinerja karyawan akan memberikan manfaat
sebagai berikut: (1) sebagai masukan untuk peningkatan manajemen; (2)
memperbaiki sistim pengawasan; (3) sarana untuk meningkatkan kepuasan
kerja; (4) sarana untuk mengenal karakteristik, kelemahan, dan kelebihan
masing-masing karyawan; (5) sebagai media komunikasi antara atasan dan
bawahan untuk memberikan masukan bagi perusahaan. Adapun bagi
perusahaan, manfaat penilaian kinerja karyawan antara lain: (1) meningkatkan
kualitas perusahaan; (2) meningkatkan kinerja karyawan; (3) sebagai media
komunikasi; (4) sebagai masukan untuk mengetahui jenis pelatihan atau
training yang dibutuhkan oleh karyawan.
PT. “X” Kota Tegal merupakan perusahan yang memfokuskan pada jenis
pekerjaan memproduksi komponen alat berat / Sheet Metal Working
Equipment Parts dan resmi bergabung dengan perusahaan internasional PT.
Komatsu Indonesia sebagai salah satu pemasok. Disisi lain, PT “X” Kota
tahun 2007 dan Best Performance Product tahun 2009. PT. “X” Kota Tegal
terbagi dalam 10 divisi (CNC Cutting, Shearing, Pounch, Hydraulic Press,
Tappe, Drill, Machinning, Welding, Painting Shop, Genset). PT. “X” Kota
Tegal melihat kinerja karyawan dapat terlihat dari kemempuan perusahaan
dalam memenuhi Target pelanggan dan kemampuan perusahaan dalam
memproduksi barang. Hal ini dapat tersaji melalui tabel berikut:
Tabel 1.1 Daftar Target dan Pencapaian PT. “X” Kota Tegal
Divisi
2013 2014 s/d Juni 2015
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
CNC Cutting, 100% 73% 100% 87% 100% 92%
Shearing, 100% 81% 100% 85% 100% 87%
Pounch, 100% 78% 100% 89% 100% 84%
Hydraulic Press, 100% 82% 100% 95% 100% 90%
Tappe, 100% 84% 100% 89% 100% 78%
Drill, 100% 68% 100% 78% 100% 82%
Machinning, 100% 88% 100% 94% 100% 91%
Welding, 100% 79% 100% 88% 100% 90%
Painting Shop, 100% 91% 100% 90% 100% 90%
Genset 100% 93% 100% 90% 100% 94%
5 Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1
pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160
pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO
mencatatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja
(PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Angka – angka tentang kecelakaan
kerja di Indonesia menunjukkan bahwa kita harus memberikan perhatian
serius untuk pekerja Indonesia. Menurut data dari Jamsostek pada tahun
2012, kecelakaan kerja menembus angka 103.000 kasus dengan rata-rata
pekerja meninggal setiap hari sebanyak 9 orang. Jamsostek pada tahun yang
sama, telah membayar Rp. 406 milyar untuk santunan kematian dan Rp. 554
milyar untuk santunan kecelakaan kerja. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan adalah keselamatan dan kesehatan dalam
bekerja. Kesehatan karyawan yang buruk mengakibatkan peningkatan
ketidakhadiran (Sulistyarini, 2006:78). Tingkat keselamatan kerja yang tinggi
dapat meminimalkan risiko kecelakaan, cacat bahkan kematian (Suma’mur
2006:68). Keadaan karyawan di PT “X” Kota Tegal yang sering tidak masuk
kerja dengan berbagai alasan, termasuk alasan sakit, jumlah karyawan sakit
berturut – turut dari tahun 2013 – Juni 2015 adalah 102, 127, dan 45, diduga
hal ini karena aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) masih kurang
diperhatikan antara faktor ergonomis, pemakaian alat pelindung diri (Hasil
Selain itu perusahaan juga telah berupaya menjalin kerjasama dengan
Dinas Tenaga Kerja untuk mengadakan pemeriksaan alat secara berkala, hal
ini disadari oleh para pimpinan PT. “X” Kota Tegal. Salah satu cara yang
paling sederhana adalah mengikuti setiap SOP (Standar Operasional
Prosedure) dari setiap penggunaan alat, hal itu bergantung pada kedisiplinan
karyawan. Selaras dengan yang diungkapkan oleh (Prawirosentono, 2007:28)
bahwa disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam
menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja. Untuk
mengkondisikan karyawan agar senantiasa bersikap disiplin, maka terdapat
beberapa prinsip kedisplinan diantaranya pendisiplinan dilakukan secara
pribadi, bersifat membangun, pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan
langsung dan keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan (Mapparenta,
2010:73).
Berdasarkan fenomena yang terjadi di PT. “X” Kota Tegal Tegal, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Disiplin dan Kinerja.
Dengan judul penelitian “Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) dan Disiplin terhadap Kinerja Karyawan PT. “X” Kota Tegal
7 Universitas Kristen Maranatha 1.2IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Menurut Januar Malik (2013) Untuk mendapatkan tenaga kerja yang mampu
bersaing tentu saja bukan hal yang mudah. Salah satu masalah yang banyak
ditemukan berkaitan sumber daya manusia adalah masalah kemanusiaan
terutama pada saat ini di mana tuntutan produksi yang tinggi membuat
perusahaan memaksa tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan di luar batas
kemampuan tenaga kerja itu sendiri tanpa memperhatikan kesejahteraan
tenaga kerja. Kesejahteraan tenaga kerja bukan hanya masalah upah tapi
seorang pimpinan harus dapat menciptakan kondisi – kondisi yang
mendukung kenyamanan dan kegairahan kerja, sehingga dengan kondisi
tersebut tenaga kerja dapat dengan sendirinya meningkatkan mutu kerjanya
sehingga sekaligus dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang
tenaga kerja hasilkan untuk perusahaan. Keselamatan dan kesehatan kerja
harus dijadikan hal yang penting dalam memperhatikan kesejahteraan tenaga
kerja karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja yang bisa saja timbul
tidak hanya merugikan tenaga kerja saja tetapi juga perusahaan itu sendiri baik
itu secara langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan identifikasi diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. “X” Kota Tegal
2. Bagaimana Disiplin karyawan dalam bekerja di PT. “X” Kota Tegal
4. Bagaimana Pengaruh Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan Disiplin Kerja, terhadap kinerja Karyawan PT. “X” Kota Tegal baik
secara simultan maupun parsial.
1.3TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah:untuk mengetahui dan menganalisa:
1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. “X” Kota Tegal
2. Disiplin karyawan dalam bekerja di PT. “X” Kota Tegal.
3. Kinerja karyawan di PT. “X” Kota Tegal
4. Pengaruh penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin
Kerja, terhadap Kinerja Karyawan PT. “X” Kota Tegal baik secara
simultan maupun parsial.
1.4MANFAAT PENELITIAN
Penulis berharap dengan dilakukannya penelitian ini, dapat memberikan
manfaat bagi beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang
manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya aspek Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja serta pengaruhnya terhadap
Kinerja Karyawan.
2. Bagi perusahaan, penulis berharap penelitian ini dapat menjadi masukan
115
Universitas Kristen Maranatha BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan pada uaraian yang telah disampaikan sebelumnya,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa:
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT “X”
Kota Tegal termasuk dalam kategori kurang.
Disiplin Kerja Karyawan di PT “X” Kota Tegal termasuk dalam
kategori cukup.
Kinerja Karyawan PT “X” Kota Tegal termasuk dalam kategori
cukup
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplinmemiliki pengaruh yang signifikan, baik secara parsial maupun
simultan, terhadap Kinerja karyawan di Perusahaan PT. X di Kota
Tegal. Dengan demikian, tingkat kesadaran untuk meningkatkan
penerapan K3 dan Disiplin, akan berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan. Hasil perhitungan statistik memperlihatkan bahwa
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin memiliki
pengaruh secara simultan terhadap Kinerja karyawan sebesar
68.5% sedangkan sisanya sebesar 31.5% dipengaruhi oleh faktor
116 Universitas Kristen Maranatha 6.2. SARAN
Terhadap aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang
merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan,
lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja, hendaknya lebih ditingkatkan terutama dari sisi
tenaga kerja yaitu pemakaian APD (Alat Pelindung Diri), seperti
kacamata saat mengelas, sarung tangan, ear plug¸ dan lain
sebagainya, sesuai hasil angket dan observasi. Potensi bahaya di
lingkungan kerja juga harus lebih diperkenalkan kepada karyawan,
dengan pemasangan rambu – rambu K3 di lokasi strategis, dan
hendaknya diadakan pemeriksaan berkala oleh Dinas terkait untuk
kelayakan alat, serta pelatihan berkala mengenai tanggap darurat
terhadap kecelakaan kerja. Reward and Punishment juga dapat
diterapkan untuk peningkatan kesadaran dalam pemakaian APD,
contohnya dengan menetapkan peraturan, bahwa perusahaan
hanya menanggung segala biaya atas kecelakaan kerja pada
karyawan yang menggenakan APD (saat terjadi kecelakaan), dan
berlaku sebaliknya perusahaan tidak menanggung segala biaya
atas kecelakaan kerja pada karyawan yang tidak menggunakan
117 Universitas Kristen Maranatha Terhadap aspek Disiplin, para pimpinan perusahaan sebaiknya
mampu mengajarkan kedisiplinan, mulai dari hal yang paling
sederhana misalnya dengan menghindari pemakaian alat
komunikasi (hand phone) saat bekerja, terutama pada pekerjaan
yang berhubungan langsung dengan mesin contohnya operator
mesin. Pembinaan mengenai disiplin karyawan harus dilakukan
secara berkesinambungan, antara lain dengan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi, pembinaan leadership, agar karyawan
mengerti bahwa kehadirannya di perusahaan penting, terlebih
dalam melaksanakan tugas sesuai posisi dan fungsinya.
Terhadap aspek Kinerja Karyawan, setiap karyawan mempunyai
karakteristik yang berbeda, menciptakan suasana kerja yang baik,
seperti hubungan antar atasan – bawahan, kerjasama antar
karyawan, merupakan sebuah kewajiban, sehingga karyawan
dapat mengkomunikasikan gagasan baru, atau alternatif solusi
untuk suatu masalah yang ada. Kegiatan kebersamaan seperti
gathering, olah raga, dan lain sebagainya, dapat memupuk rasa
kekeluargaan yang juga dapat membantu menciptakan suasana
kerja yang nyaman. Perusahaan juga harus mampu berinovatif,
dalam peningkatan kinerja karyawan, misalnya dengan
memberikan penghargaan kepada karyawan teladan, sesuai
118 Universitas Kristen Maranatha Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan variabel lain yang
dimungkinkan dapat mempengaruhi kinerja. Variabel – variabel
tersebut antara lain budaya organisasi, motivasi, pelatihan, gaya
119
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Mischael, 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan
Sofyan dan Haryanto. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Buchari, 2007. ,Manajemen Kesehatan Kerja dan Alat Pelindung Diri.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Fauziawati, Asti.2013. Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Gomes, Faustino Cardoso. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi
Offset,Yogyakarta.
Gomes, Faustino Cardoso. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2003: 2
Handoko, Hani. Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia Edisi
2,(BPFEYogyakarta, 2011)
Hasibuan, Malayu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara:
Jakarta.
Handayani, Nita Sri. 2011. Pengaruh Sistem Manajemen K3 Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT “XX”. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Kemenaker RI, Undang – Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
Kuncoro, Pradana. 2012. Pengaruh Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Engineering Pt XYZ. Departemen
Luthans, F. 2005. Organizational Behavior. New York: McGraw-hill.
Lioniesa Susilo, Dida. 2012. PenerapanKeselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS
18001:2007 Pada PT. Tata Mulia Nusantara Indah (Studi Kasus : Proyek
Westin Ubud, Kengetan, Gianyar), Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Marwanto, Eko (2011). Ringkasan Manajemen Sumber Daya Manusia. Tersedia
di :www.ekomarwanto.com. Tanggal akses : 10 juni 2015
Mangkunegara, Anwar Prabu . 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Remaja
Rosdakarya. Bandung
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
Mapparenta. 2010. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara. Maluku: Pusat Penerbitan dan
Publikasi Ilmiah FE-UMI,
Mutmainnah, Sri. 2008. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja.
Karyawan pada PT. Panen Lestari Internusa Meda. Jurnal PLANS Penelitian
Ilmu Manajemen & Bisnis, Vol. 3, No. 1, pp. 26-29.
Moekijat. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Dan Hubungan Kerja. Bandung: CV
Pionir Jaya
Mondy, Wayne R. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 1, Edisi 10,
121 Mondy, Wayne R. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 2, Edisi 10,
Jakarta: Erlangga
Nelson Bob. 2003. 1001 Cara Memberdayakan Karyawan. Jakarta: Jakarta
Nitisemito, Alex (2000). Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya
Manusia, Ed. 3, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Nurlaila, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit LepKhair.
Octavianus, Andrew.2013. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di PT.
PINDAD BANDUNG. Program Studi Magister Manajemen. Universitas
Kristen Maranatha Bandung.
Panggabean, S. Mutiara.2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia
Indonesia, Bogor.
Panariksa, J. Daniel. 2012. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Karyawan Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT FUMIRA SEMARANG.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Pusdinaker.
(n.d) retrived frohttp://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id/men.php?cat=5
Puspitasari, Ikke. 2012. Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja, Kepemimpinan dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Daya Guna Teknik
Poerwanto, Helena dan Syaifullah, 2005, Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas
Indonesia
Ranupandojo, Heidjrachman dan Husnan, Suad.2009. Manajemen Pegawai. FE
Universitas Gajahmada, Yogyakarta.
Santoso, G. 2004. Ergonomi, Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Jakarta.
Prestasi Pustaka.
Simamora, Henry.2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN,
Yogyakarta
Sitompul, Giovany Priscilia. 2011. Pengaruh Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan
Bagian Pengolahan Pada PT.Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Dolok
Sinumbah. Universitas Negeri Medan: Medan.
Simanjuntak, Payaman J. (2005), Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi-Universitas Indonesia.
Sudarmanto , Gunawan R. 2005. Analisis Regresi Linier deangan SPSS. Cetakan
Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sucipto, CD. (2014). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Gosyen Publishing.
Yogyakarta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sunjoyo.dkk (2012). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Alfabeta.,Bandung
Suma’mur PK. 1995. Hyperkes Keselamatan Kerja dan Ergonomi, Jakarta.
123 Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO :
14001,Grasindo, Jakarta.
Susilaningsih, Nur. 2008. Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin, Motivasi,
Pengawasan, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Wonogiri. Excellent, Vol. 1,
No. 2, pp. 1-19. 413
Suwatno, H dan Doni Juni Priansa. 2001. Manajemen SDM dalam Organisasi
Publik dan Bisnis. Bandung : Alfabeta. Wirawan. 2002. Statistik 2. Edisi 2.
Keraras Emas.
Stoner, James. Alih bahasa oleh Sirait, Alfonsus. 2012. Fungsi Manajemen jilid 1.
Erlangga, Jakarta.
Tia, Lima Senja. 2014. Perilaku Ketidak Disiplinan Karyawan Menggunakan Alat
Pelindung Diri Pada Saat Bekerja Di Pt. Bakrie Tosanjaya Plant IV. Program
Studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Mh.
Thamrin. Jakarta.
Robbins, Stephen P., 2006. Perilaku Organisasi, PT Indeks, Kelompok Gramedia,
Jakarta.
Rivai, Vethzal & Basri. 2009. Peformance Appraisal: Sistem yang tepat untuk
Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahan. Jakarta:
PT. RajaGrafindo Persada.
Robbins, Stephen P., 1996. Perilaku Organisasi Jilid II, Alih Bahasa
Ruky, Achmad. 2003. SDM Berkualitas Mengubah Visi Menjadi Realitas.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Utami, Setyaningsih Sri dan Agus Hartono. 2010. Pengaruh Kepemimpinan,
Motivasi, Komunikasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar. Jurnal Manajemen
Sumberdaya Manusia, Vol. 4, No. 1, pp. 58–67.
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori
ke Praktik, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005: 13
Winardi. 2002. Motivasi Dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja