PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA / KELURAHAN : TISTA
KECAMATAN : KERAMBITAN
KABUPATEN : TABANAN
NAMA MAHASISWA : MENTARI TRYANA WAHYUNI
FAK / PS : ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK/ILMU KOMUNIKASI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya:
Nama Mahasiswa : Mentari Tryana Wahyuni No. Mahasiswa : 1321405032
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM
Desa Tista,
Mengetahui / Menyetujui Mengetahui / Menyetujui
DPL Desa Tista Kepala Keluarga
Dr. Ir. I Nyoman Tirta Ariana, M.S I Wayan Sudianwar
Mengetahui / Menyetujui, Kepala Desa Kerta
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan limpahan rahmatNya kegiatan KKN PPM XI ini dapat berjalan dengan lancar. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. I Nyoman Tirta Ariana, M.S selaku Dosen Pembimbing Lapangan atas bimbingannya selama ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Kepala Desa Tista, serta keluarga KK Dampingan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengetahui dan mempelajari kehidupan seharihari keluarga KK Dampingan. Adapun KKNPPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Dusun Banjar Dinas Tista serta pendampingan keluarga.
Kegiatan ini merupakan program khusus bagi mahasiswa KKN PPM untuk mendampingi serta membantu keluarga miskin/pra sejahtera dalam memecahkan masalah yang dihadapinya seperti masalah kebersihan lingkungan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan rumah tangga dan lain sebagainya.
Penulis berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.
Desa Tista, Penulis
DAFTAR
ISIHALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
2.1.1 Ekonomi
2.1.2 _ Kebersihan lingkungan 2.1.3 _ Kesehatan
2.1.4 _ Personal 2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 _ Karakteristik anak
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 _ Program 3.1.1 _ Soft
Skill dan Hard Skill pada Anak
3.2 _ Jadwal Kegiatan
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 _ Waktu 4.2 _ Lokasi
4.5 _ Solusi
4.6 _ Dampak
BAB V PENUTUP
5.1 _ Simpulan 5.2 _ Rekomendasi
LAMPIRAN
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu bentuk Pemberdayaan Masyarakat (KKNPPM) Universitas Udayana periode XIII tahun 2016 merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung. Kuliah Kerja Nyata/KKN merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat Diharapkan dengan adanya KKNPPM mahasiswa dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu memberdayakan mereka sehingga mereka dapat menolong diri mereka sendiri. Dalam program KKNPPM mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh Universitas dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan baik secara kelompok maupun individu.
Salah satu program wajib dalam KKN PPM ini adalah kegiatan pendampingan keluarga dimana satu orang mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga selama masa KKNPPM ini berlangsung. Setiap mahasiswa peserta KKNPPM mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (PraKS). Dimana disini keluarga yang dijadikan sebagai KK Dampingan adalah keluarga yang kesulitan secara ekonomi ataupun keluarga yang mau diberdayakan sehingga menjadi lebih baik nantinya. Selanjutnya mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh keluarga tersebut dan bisa memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kegiatan KK Dampingan merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKNPPM periode XIII di Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Salah satu Banjar di Desa Tista yang diterapkan program KK Dampingan adalah di Banjar Lebah. Atas saran dari kepala maka dipilihlah salah satu keluarga yang sekiranya cocok untuk menjadi KK Dampingan, yaitu keluarga Bapak I Wayan Sudianwar.
Keluarga I Wayan Sudianwar terdiri dari 5 anggota keluarga, yakni I Wayan Sudianwar sebagai kepala keluarga, Ni Wayan Sariasih (istri), Pande Sasa Kristina Dewi (anak pertama), Ni Kadek Pande Sita Maharani (anak kedua), Ni Komang Pande Septia Wulandari (anak ketiga), dan I Ketut Pande Hardy (anak keempat). Bapak I Wayan Sudianwar seharihari bekerja di sebuah bengkel di daerah Kapal, Badung. Sementara istrinya, Ibu Sariasih, dulunya adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta, namun berhenti bekerja sejak kelahiran anak keempat. Saat ini Ibu Sariasih hanya menjadi ibu rumah tangga sembari memelihara 3 ekor babi.
Pande Sasa Kristina Dewi, anak pertama bapak I Wayan Sudianwar, saat ini tengah mengenyam pendidikan di kelas 3, SMP Negeri 1 Kerambitan. Ni Kadek Pande Sita Maharani, anak kedua sekolah di SD N 1 Tista kelas 4, Ni Komang Pande Septia Wulandari, anak ketiga Bapak Sudianwar, bersekolah di SD N 1 Tista kelas 2, sementara anak terakhirnya I Ketut Pande Hardy masih berusia 2 tahun.
rumah saudaranya yang lain. Mengenai air yang digunakan untuk memasak dan mandi, Bapak I Wayan Sudianwar bersama keluarganya menggunakan PAM. Keadaan dapur keluarga Bapak I Wayan Sudianwar cukup baik, mereka sudah
o Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.
1. I Wayan Sudianwar
Kepala
Keluarga 39 th
Tamat
SLTA Wiraswasta Menikah
2. Ni Wayan
Sariasih Istri 39 th
Tamat
Anak 14 th SD Pelajar Belum
Menikah
4
Ni Kadek Pande Sita Maharani
Anak 9 th Belum
Tamat SD Pelajar
Anak 7 th Belum
Tamat SD Pelajar
Septa Rika Wulandari)
6
I Ketut Pande Hardy
Anak 2 th Belum Sekolah
Tidak Bekerja
Belum Menikah
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keadaan ekonomi Bapak I Wayan Sudianwar terbilang baik. Bapak I Wayan Sudianwar kesehariannya bekerja di sebuah bengkel di Kapal, dimana pendapatan yang dihasilkan lebih dari Rp 2.500.000 per bulan. Sebelumnya Sang Istri (Ni Wayan Sariasih) bekerja sebagai karyawan di salah satu swalayan swasta dengan pendapatan yang cukup besar, namun harus berhenti bekerja sejak kelahiran anak keempatnya. Ibu Sariasih selaku pengelola keuangan rumah tangga mengaku pendapatan Bapak Sudianwar ditambah hasil beternak babi mampu menutup biaya kebutuhan seharihari seperti makan, biaya sosial, biaya listrik dan air, dan lainlain.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Segala pengeluaran keluarga Bapak I Wayan Sudianwar tidak melebihi pendapatan yang dihasilkan oleh seluruh anggota keluarga. Kebutuhan Bapak I Wayan Sudianwar tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer saja, akan tetapi juga menyangkut kesehatan, kerohanian, dan sosial dan kebutuhan lainnya.
1. Pengeluaran harian.
Ratarata pengeluaran Bapak I Wayan Sudianwar ± Rp 80.000 sd Rp 100.000 per hari. Pengeluaran tersebut termasuk biaya untuk membeli bahan keperluan dapur dan pengeluaran lainnya seperti uang saku bagi kedua anaknya.
Pengeluaran bulanan meliputi listrik, air, pendidikan serta tambahan biaya lain. Setiap bulan Bapak I Wayan Sudianwar ratarata membayar listrik sebesar Rp 50.000 per bulan. Untuk air setiap bulan Bapak I Wayan Sudianwar membayar air sebesar Rp 25.000 s.d. 40.000 per bulan.
3. Kesehatan
Dari segi kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Sudianwar tidak ada yang mengidap penyakit yang berbahaya. Hanya penyakitpenyakit umum seperti batuk, pilek, demam dan lainnya. Mengenai biaya pengobatan, keluarga Bapak I Wayan Sudianwar tidak mengalami kendala berarti. Hingga saat ini keluarga Bapak Sudianwar masih menggunakan kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) sebagai jaminan kesehatan yang dapat digunakan sewaktu sakit.
4. Kerohanian
Untuk kerohanian, keluarga Bapak I Wayan Sudianwar serta istri dan anaknya biasanya membeli banten, namun terkadang mereka juga membuatnya sendiri. 5. Sosial
Bapak I Wayan Sudianwar mengeluarkan dana sosial yang berupa iuran banjar yang ditentukan oleh kesepakatan bersama warga banjar, yaitu jumlah pengeluaran dibagi dengan jumlah KK yang ada di Banjar Lebah. Iuran tersebut meliputi iuran apabila di Banjar Lebah sedang mengadakan odalan, ada warga yang sakit, acara kematian, dan sumbangan pada saat ada acara yang dilakukan oleh Banjar Lebah dan lainnya.
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan melakukan percakapan dengan narasumber yaitu Bapak I Wayan Sudianwar dan istrinya untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan. Adapun hal – hal yang dilakukan untuk memperoleh informasi antara lain sosialisasi dan diskusi mengenai program KKNPPM, berkenalan dengan keluarga Bapak I Wayan Sudianwar serta membantu memecahkan salah satu permasalahan keluarganya.
Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK Dampingan adalah sebagai berikut:
2.1.1 Ekonomi
Dari segi ekonomi keluarga Bapak I Wayan Sudianwar tidak mengalami permasalahan yang begitu sulit. Dikarenakan penghasilan dari Bapak I Wayan Sudianwar yang bekerja di sebuah bengkel ditambah hasil beternak babi dapat mencukupi untuk kebutuhan seharihari. Namun, mengingat anak pertama Bapak Sudianwar yang akan melanjutkan pendidikan di sekolah keperawatan dengan biaya yang cukup mahal, keluarga ini sedikit cemas akan perekonomian ke depannya.
2.1.2 Kebersihan lingkungan
anakanak perempuannya rajin membersihkan rumah dan pekarangannya. Termasuk bagian tempat persembahyangan dan lingkungan luar rumah lainnya.
2.1.3 Kesehatan
Untuk masalah kesehatan, keluarga Bapak I Wayan Sudianwar tidak pernah memiliki penyakit yang terbilang serius dalam tahuntahun terakhir ini. Selama ini penyakit yang pernah di derita hanya penyakit ringan seperti batuk, pilek, sakit kepala, demam ataupun kelelahan karena terlalu lama bekerja.
2.1.4 Personal
Secara personal, sejatinya tidak ada permasalahan yang besar dalam keluarga Bapak I Wayan Sudiarsa. Anakanaknya terlihat ramah, pintar, dan sehat. Begitupun dengan Bapak dan Ibu. Namun, saat ditanya, Ibu Sariasih mengaku anak ke3 yaitu Ni Komang Pande Septia Wulandari yang duduk di bangku SD kelas 2 masih belum lancar dalam membaca. Ibu Sasa sedikit khawatir akan hal ini, namun beliau terus berusaha agar anaknya segera bisa membaca dengan lancar. Selain itu, dari hasil pengamatan pribadi, penulis merasa anakanak perempuan Bapak Sudianwar sangat pemalu dan pendiam, terutama anak pertama dan ketiga. Sementara, anak terakhirnya, Pande Hardy, sangat aktif dan lincah, namun terkadang sedikit sulit diatur karena asik bermain.
2.2 Masalah Prioritas
Dari uraian masalah diatas, pendamping mencoba mengambil beberapa masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga setidaknya dapat membantu memecahkan masalah yang dialami oleh keluarga KK Dampingan tersebut.
2.2.1 Karakteristik anak
Dari beberapa permasalahan yang didapat, pendamping memilih untuk memfokuskan penyelesaian masalah yang menyangkut anakanak dari keluarga Bapak Sudianwar. Menyangkut anak pertama yang cenderung berdiam di dalam kamar meski sedang ada tamu karena sangat pemalu, menyangkut anak kedua yang ingin lancar berbahasa inggris karena merasa kelas enam seharusnya sudah bisa berbahasa inggris, menyangkut anak ketiga yang masih belum lancar membaca, serta menyangkut anak keempat yang meski sangat aktif dan lincah, namun kadang susah diatur.
2.2.2 Ekonomi
Permasalahan lain yang menjadi prioritas adalah tentang kecemasan keluarga Bapak Sudianwar akan perekonomian keluarga saat anak pertama, Pande Sasa, melanjutkan pendidikan di sekolah keperawatan. Biaya yang tergolong mahal ditakutkan tidak dapat terpenuhi oleh pendapatan Bapak Sudianwar, di tambah pengeluaran keperluan sekolah lainnya. Hal ini kemudian menjadi permasalahan yang harus diperhatikan dalam keluarga Bapak Sudianwar.
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Masalahmasalah yang ada kemudian di identifikasi dan diprioritaskan, selanjutnya masalah tersebut harus dicari pemecahannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu memberdayakan dan memotivasi keluarga dampingan itu sendiri. Pemecahannya harus disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi agar dapat terlaksana dengan baik dan bukan saran yang berlebihan. Adapun alternatif pemecahan masalah terhadap masalah dari anak pertama pasangan bapak I Wayan Sudianwar dan ibu Ni Wayan Sariasih.
3.1.1 Soft
Skill dan Hard Skill pada Anak
Hard skill adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sementara itu, soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal.
Hard skill adalah apa yang didapatkan di sekolah, sebuah ilmu baku, sedangkan soft skill adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan EQ. Dengan adanya soft skill dalam diri seseorang juga dianggap penting karena sifat kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, bahasa, kebiasan pribadi keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dalam kehidupan yang kita tempuh dalam masa sekolah. Dengan kata lain hard skill lebih bersifat akademik sementara soft skill bersifat nonakademik, keduanya merupakan aspek yang saling melengkapi dan tidak bisa digantikan dengan salah satu saja.
Alternatif pemecahan masalah yang ditawarkan kepada anakanak Bapak Sudianwar adalah mendorong soft skill
untuk bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungan dan orang lain, menekankan pentingnya bersosial dengan orang lain, bisa dilakukan untuk mengurangi sikap pemalu yang dinilai cukup berlebihan dari anak Bapak Sudianwar. Hal tersebut telah dilakukan penulis dengan seringsering berkomunikasi dan bercerita tentang pentingnya bersosial dengan orang lain lingkungan kepada anakanak Bapak Sudianwar, khususnya Pande Sasa. Pendekatan lain dilakukan kepada anak kedua dan ketiga yang dinilai masih sangat kecil untuk mengerti pendidikan tentang penting bersosial, penulis berusaha mengajak kedua anak Bapak Sudianwar tersebut bercengkrama dengan anggota KKN lainnya. Banyak berkomunikasi dan selalu bertukar pikiran merupakan jalan terbaik untuk mampu masuk kedalam dunia si anak.
Dalam hal pendidikan, pengajaran khusus dengan teknik yang berbeda harus dilakukan, seperti kepada anak ketiga yang belum lancar membaca. Dilihat dari pengamatan, sebenernya Septi sudah bisa membaca, namun kebiasaan mengeja huruf dan diam setelah mengeja membuatnya kesulitan membaca lancar. Penekanan agar menghilangkan kebiasaan itu dapat dilakukan agar Septi dapat membaca dengan lancar. Hal itu telah dilakukan, sehingga saat ini Septi mulai mengurangi kebiasaan mengejanya dan lebih lancar membaca daripada sebelumnya. Terkait anak ketiga yang ingin pintar berbahasa inggris, hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan penggunaan bahasa inggris seharihari dalam keseharian, seperti penggunaan istilah eating, drinking, nomor, huruf, dan lainlain.
3.1.2 Mencari Pekerjaan
3.2 Jadwal Kegiatan
Dari program KK Dampingan, pendamping telah membuat suatu agenda kegiatan dimana diharapkan agar kegiatankegiatan selama pendampingan dapat berjalan dengan terstruktur dan terjadwal. Agenda kegiatan pada tabel 2 yaitu Agenda Kegiatan KK Dampingan telah disusun berdasarkan hasil dari kegiatan pendamping selama mendampingi keluarga Bapak I Wayan Sudianwar. Dalam tabel 2, terdapat hari/tanggal, waktu, masalah, beserta kegiatan yang telah pendamping laksanakan. Dampingan bersama kelian desa dan berkunjung ke KK damping untuk perkenalan sekilas tentang identitas diri.
2 Rabu, 27
Berbincangbincang kepada anggota keluarga guna memperkenalkan diri
Berbincangbincang dan melakukan pendekatan kepada anggota keluarga dari KK
Melakukan pendataan anggota keluarga dari KK Dampingan
7 Selasa, 2
Berbincangbincang dengan KK Dampingan untuk mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi
Berbincangbincang dengan KK Dampingan dan membuat
Berkunjung dan
1
Berkunjung dan melakukan pendekatan lebih dalam kepada anak kedua dari I Wayan Sudianwar guna agar dapat segera membaca dengan benar. Dampingan dan membantu memberi makan ternak babi.
Berbincangbincang dan membantu anak pertama bapak I Wayan Sudianwar menyelesaikan tugas sekolah, mengajak Sasa agar lebih mudah berkomunikasi dengan orang lain.
Berbincangbincang mengenai kesulitan yang dihadapi oleh KK Dampingan dan berusaha untuk menemukan solusinya secara bersamasama
1
Berkunjung dan kembali memperjelas solusi yang telah disepakati
Berbincangbincang mengenai pekerjaan bapak Sudianwar dan kisah ibu Sariasih yang dulu sempat bekerja namun harus berhenti sejak kelahiran Hardy untuk mengetahui jumlah ternak yang dimiliki serta berbincangbincang mengenai kesulitan memilihara ternak
Berbincangbincang serta membantu anakanak bapak I Wayan Sudianwar mengerjakan PR (pekerjaan rumah) yang diberikan oleh pihak sekolah
1
Membicarakan mengenai perlunya pendekatan yang dilakukan oleh orang tua yaitu Bapak I Wayan Sudianwar terhadap anaknya mengenai pentingnya bersosialisasi dengan orang lain dan
Berbincangbincang mengenai kesulitan yang dialami KK Dampingan tentang permasalahan kesehatan
Berbincangbincang dengan anakanak KK Dampingan tentang pendidikan anakanak, serta membicarakan solusi terhadap ketakutan pembiayaan sekolah yang akan dihadapi.
Berbincangbincang dengan KK Dampingan dan membuat laporan KK Dampingan
2
Bermain dan belajar bersama anak KK Dampingan,
Berbincangbincang dan memantau perkembangan keadaan keluarga setelah diskusi mengenai solusi masalahmasalah yang dialami keluarga.
Melakukan pemantauan terhadap perkembangan keluarga dampingan dan membuat laporan KK
Berpamitan dan perpisahan dengan KK Dampingan. Dan foto bersama dengan anggota keluarga KK Dampingan sekaligus memberikan sedikit bingkisan untuk keluarga KK Dampingan
3
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan KKNPPM dimulai tanggal 23 Juli 2016 hingga tanggal 29 Agustus 2016. Dalam rentan waktu tersebut, kunjungan dilakukan sebanyak 25 kali, dimana dalam kunjungan mahasiswa pendamping berusaha mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak Bapak I Wayan Sudianwar serta memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalah tersebut.
4.2 Lokasi
Lokasi kegiatan KK dampingan dilakukan di lingkungan rumah serta kandang babi milik Bapak I Wayan Sudianwar di Banjar Lebah, Desa Tisa, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
4.3 Pelaksanaan
Terhitung dari tanggal 23 Juli 2016 hingga tanggal 29 Agustus 2016. pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilaksanakan selama 25 kali.
4.4 Permasalahan
Identifikasi prioritas permasalahan yang dihadapi oleh keluarga 24 Agustus 2015 adalah masalah yang menyangkut karakter, pergaulan serta pendidikan dari anakanak Bapak I Wayan Sudiarsa.
4.5 Solusi
Upaya seperti memberikan contoh untuk bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungan dan orang lain, menekankan pentingnya bersosial dengan orang lain, bisa dilakukan untuk mengurangi sikap pemalu yang dinilai cukup berlebihan dari anak Bapak Sudianwar. Hal tersebut telah dilakukan penulis dengan seringsering berkomunikasi dan bercerita tentang pentingnya bersosial dengan orang lain lingkungan kepada anakanak Bapak Sudianwar, khususnya Pande Sasa. Pendekatan lain dilakukan kepada anak kedua dan ketiga yang dinilai masih sangat kecil untuk mengerti pendidikan tentang penting bersosial, penulis berusaha mengajak kedua anak Bapak Sudianwar tersebut bercengkrama dengan anggota KKN lainnya. Banyak berkomunikasi dan selalu bertukar pikiran merupakan jalan terbaik untuk mampu masuk kedalam dunia si anak.
Dalam hal pendidikan, pengajaran khusus dengan teknik yang berbeda harus dilakukan, seperti kepada anak ketiga yang belum lancar membaca. Dilihat dari pengamatan, sebenernya Septi sudah bisa membaca, namun kebiasaan mengeja huruf dan diam setelah mengeja membuatnya kesulitan membaca lancar. Penekanan agar menghilangkan kebiasaan itu dapat dilakukan agar Septi dapat membaca dengan lancar. Hal itu telah dilakukan, sehingga saat ini Septi mulai mengurangi kebiasaan mengejanya dan lebih lancar membaca daripada sebelumnya. Terkait anak ketiga yang ingin pintar berbahasa inggris, hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan penggunaan bahasa inggris seharihari dalam keseharian, seperti penggunaan istilah eating, drinking, nomor, huruf, dan lainlain.
4.6 Dampak
Secara khusus dampak positif yang diharapkan oleh pendamping adalah adanya suatu perubahan sikap dan perilaku dari anakanak Bapak Sudianwar agar menjadi lebih mudah dekat dengan orang lain, bersosialisasi dengan lingkungan, dan mengurangi sifat pemalu yang berlebihan. Selain itu, diharapkan pula mereka dapat meningkatkan prestasi baik di bidang akademik maupun nonakademik.
Secara umum, pendamping berharap kesejahteraan hidup keluarga bapak I Wayan Sudianwar meningkat setelah kegiatan KK dampingan berakhir, baik dalam perekonomian, kebersihan dan kesehatan keluarga sendiri.
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 25 kali terhadap keluarga Bapak I Wayan Sudianwar, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu pendapatan keluarga dinilai cukup karena dapat memenuhi kebutuahn keluarga, namun tetap harus ditingkatkan mengingat Sasa, anak keempat, akan menginjak bangku SMA dan berkeinginan untuk melanjutkannya di sekolah keperawatan yang membutuhkan biaya yang cukup besar. Keadaan rumah dan lingkungan tempat tinggal dari keluarga beliau sendiri juga terbilang cukup bersih dan layak untuk ditempati. Kemudian dari segi karakter dimana anakanaknya cenderung lebih suka sendiri, sangat pendiam dan pemalu, dan susah bergaul dengan orang lain.
5.2 Rekomendasi
mereka menjadi anakanaknya yang patuh dan selalu bertanggung jawab dengan diri sendiri, keluarga dan lingkungan disekitarnya.
LAMPIRAN
A. Bersama keluarga Bapak I Wayan Sudianwar
C. Bermain bersama Sita, Septi, dan Hardy
E. Tampak Depan Rumah Keluarga Bapak I Wayan Sudianwar