• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Protofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Pada Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Protofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Pada Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM PERBANKAN DI BURSA

EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

KOMANG NEHRU UTAMAYASA 1215251058

PROGRAM EKSTENSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM PERBANKAN DI BURSA

EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

KOMANG NEHRU UTAMAYASA 1215251058

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

di Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

(3)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal :

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua : Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE., MM ...

2. Sekretaris : Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, SE., M.Si ...

3. Anggota : Putu Vivi Lestari, SE., MM ...

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

(Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si) NIP. 19610601 198503 2 003

Pembimbing

(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiat, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 11 Maret 2016 Mahasiswa,

MATERAI 6000

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penentuan Portofolio Optimal Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia”. Dalam

kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1) Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

2) Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

3) Ibu Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

4) Bapak Drs. Ketut Suardika Natha, M.Si, dan Bapak Drs. I Made Jember, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

5) Ibu Ni Made Rastini, SE., MM selaku Koordinator Jurusan Manajemen Program Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 6) Ibu Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, SE., M.Si selaku dosen pembimbing

yang memberikan bimbingan, motivasi serta masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(6)

v

fasilitas, motivasi, dan doa yang tulus selama penulis menempuh kuliah serta dalam proses penyusunan skripsi ini.

8) Teman-teman seperjuangan Rwabineda di Program Ekstensi dan kawan-kawan Minatory yang selalu memberikan semangat, saran dan motivasi dalam proses penyusunan skripsi ini.

9) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan semangat selama penyusunan skipsi ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini perlu penyempurnaan lebih lanjut. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaaan skripsi ini, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 11 Maret 2016

(7)

vi

Judul : Penentuan Portofolio Optimal Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

Nama : Komang Nehru Utamayasa NIM : 1215251058

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi dan proporsi portofolio optimal pada saham perbankan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan model indeks tunggal, serta return dan risiko portofolio tersebut.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa yang masuk ke dalam portofolio optimal dan besarnya proporsi dana adalah Bank Nusantara Pahrayangan Tbk dengan proporsi sebesar 69,58% dan Bank Himpunan Saudara Tbk dengan proporsi sebesar 30,42%.

(8)

vii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.5 Sistematika Penulisan……….... ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori ... 9

3.4 Identifikasi Variabel ... 24

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 32

3.7 Populasi dan Sampel ... 32

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.9 Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umun Sub Sektor Perbankan ... 35

(9)

viii

Return Ekspetasian, Deviasi Standar, Beta, Alpha,

Risiko Unik, dan Return Ekses ... 36

4.4.2 Penentuan Portofolio Optimal Berdasarkan Cut-off Point ... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 45

5.2 Saran ... 45

DAFTAR RUJUKAN ... 47

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1. Perbedaan antara Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal ... 3 4.1 Rekapitulasi Return Ekspetasian, Deviasi Standar, Beta, Alpha,

Risiko unik, danhReturnhEksesjmasing-masinglEmiten ... 40 4.2 Hasil Perhitungan Titik Pembatas (Cut-off Point) pada

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1 Daftar Perusahaan Perbankan Selama Periode Penelitian ... 67 2 Daftar Harga Saham Perbankan Bulan Januari 2013 s/d Juli 2015

(dalam Rupiah). ... 69 3 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bulan Januari s/d Juli 2015 .... 70 4 Suku Bunga SBI Bulan Januari 2013 s/d Juli 2015 ... 72 5 Analisis Portofolio Optimal Model Indeks Tunggal dengan

(13)
(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Investasi di pasar modal secara global mengalami kemajuan cukup pesat. Pasar modal juga menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan di suatu negara. Kemajuan perekonomian secara global menyediakan banyak kesempatan bagi investor untuk berinvestasi. Hal ini disebabkan meningkatnya keinginan masyarakat bisnis untuk mencari alternatif lain dalam mencari sumber pembiayaan usaha selain pinjaman bank. Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko. Perkembangan pasar modal juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi atau menjadi investor. Pada hakekatnya, tujuan investor melakukan kegiatan investasi adalah untuk mendapatkan hasil atas modal dari investasi yang dilakukannya. Namun, hampir semua investasi tentunya mengandung suatu ketidakpastian atau risiko. Investor tidak tahu dengan pasti return yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukan.

Pada umumnya, investor merupakan pihak yang tidak menyukai risiko tetapi menginginkan return yang maksimal. Investor menghadapi kesempatan investasi yang berisiko, pilihan investasi tentunya tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan. Untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang tinggi, maka investor harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula.

(15)

dalam pengelolaan dana. Investor dituntut mampu membentuk sendiri portofolio yang efisien pada berbagai instrumen investasi. Sebagai investor yang rasional yang perlu diperhatikan adalah meminimalkan risiko dengan cara melakukan diversifikasi.

Diversifikasi adalah menyusun suatu portofolio dengan menyertakan berbagai jenis investasi sehingga risiko dari portofolio berkurang, karena risiko dari salah satu saham dapat ditutup dengan keuntungan dari saham lain dalam portofolio tersebut. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio ialah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna (Jogiyanto,2014 :338).

Analisis portofolio membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menentukan portofolio efisien sehingga memberikan keuntungan yang besar dengan resiko tertentu atau memberikan resiko terkecil dengan tingkat keuntungan tertentu. Portofolio berarti sekumpulan investasi (Husnan,2003:45). Analisis portofolio merupakan identifikasi terhadap sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan jumlah sekuritas dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan Model Indeks Tunggal. Model Indeks Tunggal ini dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan di Model Markowitz dengan menyediakan parameter-parameter input yang dibutuhkan di dalam perhitungan Model Markowitz.

Dalam membentuk portofolio optimal terdapat dua Model yang dapat digunakan, yaitu Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal. Perbandingan antara kedua model tersebut dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut:

Tabel 1 Perbedaan antara Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal

(16)

1. Teori Markowitz didasari oleh

tiga asumsi:

- Periode investasi tunggal

misalnya 1 tahun;

- Tidak ada biaya transaksi

- Preferensi investor hanya

berdasar pada return

harapan dan risiko.

2. Belum memperhitungkan

kemungkinan investor untuk

melakukan investasi pada aset

bebas risiko.

3. Perhitungannya kompleks dan

rumit.

1. Model ini mengkaitkan

perhitungan return setiap aset

pada return indeks pasar

2. Asumsi yang dipakai dalam

Model ini adalah bahwa sekuritas

akan berkorelasi hanya jika

sekuritas-sekuritas tersebut

Berdasarkan Tabel 1 tersebut diketahui bahwa dibandingkan dengan Model Markowitz, Model Indeks Tunggal lebih sederhana serta mempertimbangkan aspek pasar dan aspek keunikan perusahaan, oleh sebab itu peneliti memilih Model Indeks Tunggal. Model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk menghitung return ekspetasi dan risiko portofolio. Pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal yang dilakukannya didasari oleh pendahulunya Markowitz (1959) yang dimulai dari data historis atas saham individual yang dijadikan input, dan dianalisis untuk menjadikan keluaran yang menggambarkan kinerja setiap portofolio, apakah tergolong portofolio optimal atau sebaliknya.

Penelitian terdahulu yang meneliti mengenai pembentukan portofolio optimal berdasarkan Model Indeks Tunggal menunjukan hasil yang berbeda-beda. Andrade1 (2012) dalam penelitianya menunjukan hasil bahwa portofolio optimal dibentuk dari 5 perusahaan. Francis dan Rathika (2015) hasil penelitiannya menunjukan bahwa hanya satu Perusahaan yang dipilih untuk tujuan investasi yaitu Pharmaceutical companies. Naveen (2014) hasil penelitiannya menunjukan bahwa investor harus mengevaluasi portofolio dari waktu ke

(17)

Kamal (2012) hasil penelitiannya menunjukan bahwa membentuk portofolio saham dapat menguntungkan investor melalui diversifikasi dan pemanfaatan kombinasi pengembalian risiko yang berbeda. Banumathy dan Azhagaiah (2014) penelitiannya menunjukan bahwa sebuah portofolio saham dapat meningkatkan pengembalian dengan menyeimbangkan risiko antara sekuritas. Rajkumar dan Vinoth (2014) hasil penelitiannya menunjukan dari 5 perusahaan yang diambil untuk penelitian, kelima perusahaan tersebut membentuk portofolio optimal. Ramanathan dan Jahnavi (2014) hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat 5 saham perusahaan yang memenuhi kriteria dalam pembentukan portofolio optimal.

Bursa efek menawarkan berbagai macam sektor yang dapat dijadikan pilihan investasi, terutama dalam membentuk portofolio. Pada beberapa penelitian sebelumnya, terjadi kecenderungan investor dalam menanamkan dananya pada sektor manufaktur dibandingkan sektor perbankan. Melihat pesatnya perkembangan dunia perbankan saat ini, beberapa analis memprediksikan bahwa sektor perbankan akan mampu mendatangkan keuntungan bagi para investornya. Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi suatu Negara dan juga sebagai jantung perekonomian suatu negara berada.

Pentingnya peran perbankan di suatu negara membuat saham perbankan begitu diminati oleh investor sehingga keberadaan perbankan akan berlangsung lama dan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Karena begitu banyak individu maupun perusahaan yang akan selalu membutuhkan jasa perbankan. Alasan lain investor memilih saham perbankan adalah karena pengelolaan perbankan ini diawasi dan diatur oleh pemerintah yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga dunia perbankan ini akan selalu profesional dan transparan dalam mengelola dana masyarakat serta tentunya akan memberikan kepercayaan dan nilai positif di mata masyarakat.

(18)

kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum dengan melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa di sektor perbankan. Sepanjang tahun 2015 OJK memproyeksikan kredit di industri perbankan masih akan tumbuh di posisi 13%-15% sejalan dengan pertumbuhan laba bersih pada akhir tahun. Peningkatan kinerja perbankan terlihat dari hasil laba bersih pada Januari – Mei tahun 2014 yaitu sebesar Rp 47,78 triliun, meningkat 11,90 % dari periode yang sama di tahun sebelumnya (OJK, 2014). Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor perbankan layak untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi. Berdasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dilakukan penelitian

berjudul “Penentuan Portofolio Optimal Dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal Pada Saham Perbankan Di Bursa Efek Indonesia”

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan pokok permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Saham-saham apa saja yang membentuk portofolio optimal ?

2) Berapa besar expected return portofolio (E(Rp) dan risiko portofolio (σp) dalam portofolio optimal tersebut ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

(19)

2) Mengetahui seberapa besar besar expected return portofolio (E(Rp) dan risiko

portofolio (σp) dalam portofolio optimal tersebut.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi empiris bagi akademisi dan peneliti terkait dengan ilmu manajemen keuangan tentang penentuan protofolio optimal.

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

1.5 Sistematika Penulisan

(20)

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, masalah penelitian yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya penelitian, serta menguraikan rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka

Dalam bab ini diuraikan landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan portofolio optimal.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, ruang lingkup penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data dan teknik analisis yang digunakan.

Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan pembahasan hasil penelitian dari penentuan portofolio optimal menggunakan model indeks tunggal pada sub sektor perbankan.

Bab V : Simpulan dan Saran

(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi

Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi efisien selama periode waktu tertentu (Hartono,2010:5). Investasi merupakan penundaan konsumsi dimasa sekarang untuk digunakan dalam produksi yang efisien dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang dari modal yang sudah ditanamkan pada satu atau lebih aktiva tersebut.

Investasi ke dalam aktiva yang produktif akan meningkatkan utility. Investasi ke dalam aktiva yang produktif dapat berbentuk aktiva nyata (seperti rumah, tanah dan emas) atau berbentuk aktiva keuangan (surat-surat berharga) yang diperjual-belikan di antara investor. Investor melakukan investasi untuk meningkatkan utilitinya dalam bentuk kesejahteraan keuangan (Jogiyanto,2014:5).

Proses investasi menunjukan bagaimana investor seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas (Husnan,2009:47). Proses investasi dalam sekuritas adalah sebagai berikut :

a) Menentukan kebijakan investasi

Investor perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Jumlah dana yang akan diinvestasikan mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dan risiko yang ditanggung.

b) Analisis sekuritas

(22)

Portofolio merupakan sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut.

d) Evaluasi kinerja portofolio

Tahap ini investor melakukan penilaian terhadap kinerja portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.

2.1.2 Pasar Modal

Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan,2003:4). Pasar modal dibagi menjadi pasar primer, pasar sekunder, pasar ketiga dan pasar keempat (Jogiyanto,2014:5).

1) Pasar primer adalah tempat perdagangan surat berharga yang baru dikeluarkan oleh perusahaan dijual. Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah going public. Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar sekunder. 2) Pasar sekunder adalah tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar.

Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual surat berharganya di pasar modal. 3) Pasar ketiga merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua tutup. Pasar ketiga ketiga dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan penjual pada saat pasar kedua tutup.

(23)

2.1.3 Saham

Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan suatu perusahaan atas aktiva perusahaan sehingga mempunyai hak untuk hadir Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham. Saham dibagi menjadi 3 yaitu saham biasa, saham preferen dan saham treasuri (Jogiyanto,2014:169). Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut saham biasa. Saham preferen mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Perbedaan saham preferen dengan saham biasa yaitu saham preferen mempunyai hak atas dividend tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Saham treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagai treasuri.

2.1.4 Portofolio

Teori portofolio menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur keduanya dalam pembentukan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi distribusi. Dengan asumsi tertentu, teori portofolio menghasilkan hubungan linear antara risiko dan pengembalian.

Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori Portofolio menurut Markowitz adalah pendekatan investasi. Teori portofolio berkaitan dengan estimasi investor terhadap ekspetasi risiko dan return dengan menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan

(24)

risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio. Markowitz menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi portofolio yang efisien.

Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi dengan menambah jumlah jenis aset ke dalam

portofolio dan tingkat expected return dapat naik jika investasinya terdapat perbedaan

pergerakan harga dari aset-aset yang dikombinasi tersebut. Pembetukan portofolio ketika para

investor melakukan diversifikasi dalam investasinya dengan mengkombinasikan berbagai

sekuritas.

Teori Portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan mean (rata-rata) dan variance (varian), dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian merupakan pengukuran tingkat risiko. Teori Portofolio Markowitz ini disebut juga sebagai mean-Variance Model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi return dan meminimumkan risiko (varian) untuk memilih dan menyusun portofolio optimal.

Pada perkembangan berikutnya pada tahun 1963 Sharpe mengembangkan Model Indeks Tunggal yang merupakan penyederhanaan model yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Markowitz. Sharpe mengembangkan model indeks tunggal sebagai penyederhanaan dari model Markowitz untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penyusunan portofolio, yaitu terdapatnya begitu banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan disusun menjadi suatu portofolio. Untuk menentukan penyusunan portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal, yang terutama dibutuhkan adalah penentuan portofolio yang efisien, sebab pada dasarnya semua portofolio yang efisien adalah portofolio yang optimal.

(25)

dibandingkan dengan metode perhitungan Markowitz. Pendekatan alternatif ini dapat digunakan untuk dasar menyelesaikan permasalahan dalam penyusunan portofolio. Sebagaimana telah dirumuskan oleh Markowitz, yaitu menentukan efficient set dari suatu portofolio, maka dalam Model Indeks Tunggal ini membutuhkan perhitungan yang lebih sedikit.

2.1.5. Return saham danportofolio

Return merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi. Return dibedakan menjadi dua, yaitu pertama return yang telah terjadi dihitung menggunakan data historis dan yang kedua return yang diharapkan (expected return) akan diperoleh di masa mendatang (Halim, 2001:30).

a) Return realisasi atau (Ri)

Return realisasi adalah pengembalian return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return ini sangat penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan serta dapat digunakan sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa mendatang. (Jogiyanto,2014:265).

b) Return ekspektasi saham (E (Ri))

Return ekspektasi merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini sangat penting dikarenakan return ekspektasi merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan (Hartono, 2008:210).

(26)

Return Portofolio saham merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu atau keuntungan yang diperoleh investor dari setiap alternatif investasi. Return portofolio dapat berasal dari:

1) Yield adalah return yang merupakan komponen dasar dari suatu investasi, berupa cash flow yang diterima secara periodik dan biasanya disebut dividend. Besarnya yield bisa

positif, nol atau negatif.

2) Capital Gain atau capital loss adalah return yang diperoleh investor yang berasal dari perubahan harga aset-aset yang dipegangnya. Apabila perubahan harga tersebut positif maka disebut capital gain, sedangkan bila perubahan harga tersebut negatif disebut capital loss. (Jogiyanto,2014:264).

2.1.6. Risiko saham dan portofolio

Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara expected return dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return) (Halim, 2001:38). Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekspetasi. Horne dan Wachowics (1992) mendefinisikan risiko sebagai variabilitas return terhadap return yang diharapkan. Untuk mengihitung risiko, metode yang banyak digunakan adalah deviasi standar yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspetasinya.

Tidak seperti halnya return portofolio yang merupakan rat-rata tertimbang dari seluruh return sekuritas, risiko portofolio tidak merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh risiko tunggal. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio adalah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna

(Jogyanto, 2014 : 313).

(27)

1) Interest Rate Risk, adalah variabilitas return yang disebabkan oleh perubahan tingkat suku bunga.

2) Market Risk, adalah variabilitas return yang disebabkan oleh fluktuasi pasar secara keseluruhan.

3) Inflation Risk, adalah risiko yang mempengaruhi seluruh saham dalam mata uang

tertentu.

4) Business Risk, adalah risiko yang ditimbulkan karena melakukan investasi pada industri atau lingkungan tertentu.

5) Financial Risk, adalah risiko yang timbul karena perusahaan menggunakan instrumen uang.

6) Liquidity Risk, adalah risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder dimana instrumen investasi tersebut diperdagangkan.

7) Exchange Rate Risk, adalah risiko yang ditimbulkan karena perubahan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap negara lain apabila investor melakukan investasi ke berbagai negara (diversifikasi internasional).

8) Country Risk, adalah risiko yang terkait dengan risiko atau keadaan politik suatu negara tempat berinvestasi.

Dalam investasi ada dua risiko yaitu: 1) Risiko tidak sistematis

Risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan saja atau industri tertentu .

2) Risiko sistematis

(28)

2.1.7. Pembentukan Portofolio Optimal

Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return yang diharapkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau mencari portofolio yang menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Karakteristik portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio efisien. Portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien (Tandelilin, 2001:74). Portofolio optimal merupakan portofolio terbaik yang ada dalam portofolio efisien. Jadi dapat disimpulkan bahwa portofolio optimal merupakan bagian dari portofolio efisien dan sebaliknya tidak semua portofolio efisien merupakan portofolio optimal. Namun sudah tentu semua portofolio optimal adalah portofolio efisien.

Model Indeks Tunggal dalam Pembentukan Portofolio Optimal

Salah satu metode pengukuran kinerja portofolio menurut Elton dan Gruber (1995) adalah pegukuran dengan suatu parameter yang dikaitkan dengan tingkat risiko (one parameter performance measure) seperti The Treynor Ratio, The Jensen Ratio dan The Sharpe Ratio. Model Indeks Tunggal memiliki kesamaan dengan The Treynor Ratio yang mengukur kinerja portofolio berdasarkan besarnya return premium yang dihasilkan oleh tiap unit risiko sistematis yang diukur dengan beta.

(29)

beta (ERB) dengan cut-off-rate (Ci). Excess return to beta (ERB) merupakan kelebihan return saham atas return aset bebas risiko (risk free rate) yang disebut dengan return premium per unit risiko yang diukur dengan beta. Cut-off-rate (Ci) merupakan hasil bagi varian pasar dan return premium terhadap variance error saham dengan varian pasar pada sensitivitas saham individual terhadap variance error saham.

Konsep penghitungannya didasarkan pada model perhitungan Elton dan Gruber (1995) yaitu dengan cara menentukan ranking (urutan) saham-saham yang memiliki ERB tertinggi ke ERB yang lebih rendah. Pemeringkatan bertujuan untuk mengetahui kelebihan return saham terhadap return bebas risiko per unit risiko. Saham-saham yang mempunyai excess return to beta (ERB) sama dengan atau lebih besar dari cut-off-point (C*) merupakan kandidat dalam pembentukan portofolio optimal. Konsep Model Indeks Tunggal merupakan analisis portofolio yang dikembangkan oleh Sharpe pada tahun 1963. Model Indeks Tunggal merupakan penyederhanaan dari teori portofolio yang dikemukakan Markowitz dengan memperkecil input analisis teori portofolio dan mereduksi jumlah variabel yang perlu ditaksir, disamping itu model ini juga dapat digunakan untuk menghitung return yang diharapkan dan risiko portofolio. Perhitungan return sekuritas dalam model indeks tunggal melibatkan dua komponen utama, yaitu:

1) Komponen return yang terkait dengan keunikan perusahaan, dilambangkan dengan αi. 2) Komponen return yang terkait dengan pasar, dilambangkan dengan βi.

2.2 Penelitian Terdahulu

(30)

penelitiannya menunjukan bahwa terdapat 2 perusahaan yang dipilih untuk tujuan investasi yaitu federal Bank Ltd, dan Yes Bank Ltd. Masing-masing total investasi dalam proporsi portofolio yaitu 97,51% dan 2,49% .

Francis dan Rathika (2015) meneliti mengenai portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal di pasar saham India. Hasil penelitiannya menunjukan

bahwa dari 10 perusahaan hanya 1 Perusahaan yang dipilih untuk tujuan investasi yaitu Pharmaceutical companies. Naveen (2014) dalam penelitiannya menerapkan Model Indeks

Tunggal yang menunjukan hasil bahwa Sharpe memberi cara untuk membangun portofolio optimal. Investor harus mengevaluasi portofolio dari waktu ke waktu untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, karena sifat volatile pasar dan ekonomi.

Andrade1 (2012) dalam penelitianya menunjukan bahwa terdapat 5 perusahaan IT yang membentuk portofolio optimal. Mandal (2013) dalam penelitiannya yang bertujuan untuk membentuk sebuah portofolio optimal menggunakan Model Indeks Tunggal serta untuk menentukan return dan risiko portofolio optimal. Hasil penelitiannya menunjukan

bahwa pembentukan investasi portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal lebih mudah dibandingkan dengan menggunakan Model Markowitz. Penelitian ini dilakukan atas dasar sampel kecil (n <30) yaitu 21 sekuritas sampel. Hal ini dapat diperluas untuk sampel besar untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Debasish dan Khan (2012) meneliti portofolio optimal menggunakan Model Indeks

Tunggal pada saham manufaktur. Hasil penelitiannya menunjukan Dari 14 perusahaan yang diambil untuk penelitian, hanya 3 perusahaan yaitu Motor Hero Corp, Tata Motors dan Asian Paint yang termasuk dalam Portofolio Optimal.

(31)

portofolio saham dapat menguntungkan investor melalui diversifikasi dan pemanfaatan kombinasi pengembalian risiko yang berbeda.

Banumathy dan Azhagaiah (2014) menganalisis kinerja portofolio dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Penelitiannya menunjukan bahwa sebuah portofolio efek dapat meningkatkan pengembalian dengan menyeimbangkan risiko antara sekuritas konstituen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara beta portofolio dan pengembalian yang diharapkan.

Sarker (2013) penelitiannya menunjukan bahwa risiko dan return memainkan peran penting dalam membuat keputusan investasi. Dari 164 perusahaan yang diambil untuk

penelitian, 7 perusahaan menunjukkan hasil negatif dan 157 perusahaan menunjukkan hasil

yang positif. Studi ini menunjukkan bahwa portofolio beta secara signifikan lebih rendah dari

beta pasar dan return portofolio jauh lebih tinggi dari varian portofolio.

Rajkumar dan Vinoth (2014) meneliti sebuah portofolio yang optimal di pasar saham India dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Hasil penelitiannya menunjukan dari 5 perusahaan yang diambil untuk penelitian, kelima perusahaan menunjukkan hasil yang positif. Nalini (2014), meneliti kegunaan Model Indeks Tunggal dalam pembentukan portofolio. Penelitiannya menunjukan di antara lima belas perusahaan yang menjadi sampel, hanya empat yang dipilih untuk portofolio optimal.

Ravichandra (2014) meneliti sebuah portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Hasil penelitiannya menunjukan dari 50 perusahaan yang diambil, 6

(32)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna, dimana Ho diterima dari hasil pemeriksaan kadar glukosa

Mengurus pengesahan dokumen kepabeanan, dengan kriteria unjuk kerja terdiri dari: Dokumen pengiriman, dokumen angkutan barang, PIB (Pemberitahuan Impor Barang) dan SPPB

Vanilla Cube Jalan Bengawan Nomor 60 Bagi kalian yang masih awam dengan Personal Vaporizer (dikenal dengan nama lain rokok elektrik / e-shisha/ electronic ciggarete / shisha

Volume cairan amnion pada kehamilan aterm rata-rata adalah 800 ml. Setelah 20 minggu, produksi cairan berasal dari urin janin. Sebelumnya, cairan amnion juga banyak berasal

[r]

(empati, ramah, bersahabat dengan murid, bersikap positif pada diri sendiri dan orang lain, keyakinan

Fermentasi teh kombucha selama 12 hari tidak jauh berbeda dengan teh kombucha dengan fermentasi 8 hari dan kontrol positif dalam memberikan efek penurunan kadar

13.6 Jika waktu sandar total yang digunakan melebihi jumlah waktu sandar yang diizinkan, penjual harus membayar demurrage kepada pembeli untuk semua kelebihan waktu tersebut