KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA BUNDA ALIYAH
NOMOR : 301/ SK/DIR /RSIA-BA/XI /2018
TENTANG
PENUNJUKAN MANAJER PELAYANAN PASIEN ATAU CASE MANAGER RSIA BUNDA ALIYAH
DIREKTUR RSIA BUNDA ALIYAH
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu dan aman kepada pasien di RSIA Bunda Aliyah diperlukan adanya penghubung antara dokter, pasien dan keluarga pasien.
b.bahwa guna menjamin pasien mendapatkan layanan kesehatan yang terkoordinasi, efektif dan dengan cara yang efisien perlu adanya pihak yang mengerti kondisi pasien dan pengobatannya.
c. bahwa untuk melaksanakan butir “a dan b” di atas perlu menetapkan keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah tentang Manajer Pelayanan Pasien atau Case Manager
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2012 Tentang Akreditasi Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438/MENKES/SK/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691/MENKES/PER/ VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
7. Keputusan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 02/2.11/31/- 1.77/2015 Tentang Pemberian Ijin Tetap Penyelenggaraan Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah Kepada PT Insani Graha Medika .
8. Surat Keputusan Direktur PT Insani Graha Medika Nomor
004/SK-DIR/IGM/IV/2010 tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu & Anak Bunda Aliyah
9. Surat Keputusan Direktur PT Insani Graha Medika Nomor 001/SK-DIR/PT/IGM/X/2011 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu & Anak Bunda Aliyah.
MEMUTUSKAN Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan anak Bunda Aliyah tentang Manajer Pelayanan Pasien.
Kedua : Nama – Nama sebagaimana yang dimaksud terlampir dalam lampiran I Surat Keputusan Direktur ini;
Ketiga : Tugas dan Kewenangan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) atau Case Manager pada RSIA Bunda Aliyah sebagaimana terlampir dalam lampiran II Surat Keputusan Direktur ini;
Keempat : Apabila dalam kemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini, akan ditinjau kembali dan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 27 Agustus 2018 Direktur,
Dr. Yanuar Jak, SpOG. MARS,PhD
Lampiran I : Keputusan Direktur RSIA Bunda Aliyah
Nomor : 301/ SK/DIR /RSIA-BA/XI /2018 Tanggal : 27 Agustus 2018
NAMA – NAMA MANAJER PELAYANAN PASIEN (MPP) PADA RSIA BUNDA ALIYAH
No. Nama NIP Jabatan
1. Dini Apriani 1425.6.18 Dokter Umum
2. Try Setiawardana 1303.3.18 Dokter Umum
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 27 Agustus 2018 Direktur,
Dr. Yanuar Jak,SpOG. MARS, PhD
Lampiran II : Keputusan Direktur RSIA Bunda Aliyah Nomor : 301/ SK/DIR /RSIA-BA/XI /2018 Tanggal : 27 Agustus 2018
URAIAN TUGAS dan KEWENANGAN MANAJER PELAYANAN PASIEN (MPP) atau CASE MANAGER PADA RSIA BUNDA ALIYAH
1. Tugas
a. Melakukan identifikasi dan asesmen lengkap terhadap pasien dan keluarga yang diperlukan pada saat admisi (psikososial lengkap).
b. Perencanaan proses asuhan pasien yang personalized atau unik berkolaborasi dengan Profesional Pemberi asuhan (PPA), pasien, keluarga sesuai dengan kebutuhan pasien yang sudah dikenali dari proses penilaian awal kemudian selama rawat inap sampai kembali ke komunitas/rumah dengan keluaran yang terbaik.
c. Melakukan koordinasi dengan cara memadukan dan memodifikasi sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan dalam perencanaan manajer pelayanan pasien.
d. Memberikan edukasi dan advokasi kepada pasien dan keluarganya untuk memaksimalkan kemampuan pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan terkait pelayanan yang diterimanya.
e. Melakukan monitoring kemajuan pasien untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan perencanaan asuhan.
f. Menyarankan alternative intervensi praktis terhadap asuhan pasien yang biayanya efisien.
g. Rencana pemulangan (discharge planning) pasien dan membatu pasien dalam proses transisi pelayanan yang aman ke tingkat pelayanan berikutnya yang memadai.
2. Kewenangan
a. Asesmen Utilitas Dalam arti mampu mengakses semua informasi dan data untuk mengevaluasi manfaat/utilisasi, untuk kebutuhan manajemen pelayanan pasien.
b. Perencanaan Disusun rencana untuk pelaksanaan manajemen pelayanan pasien. Perencanaan tersebut mencerminkan kelayakan/kepatuhan, mutu dan efektivitas biaya dari pengobatan klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan.