KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM PENINGKATAN DAN PELAYANAN HUKUM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN AGAMA
PERKARA DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA YANG DISELESAIKAN MELALUI PEMBEBASAN BIAYA PERKARA
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA PEMBEBASAN BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2022
Kementerian Negara/Lembaga : Mahkamah Agung
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
Program : Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Hasil (Outcome) : Meningkatnya Manajemen Pengadilan Agama Tangerang
Kegiatan : Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah perkara yang diselesaikan dengan biaya
perkara diakomodir oleh anggaran yang tersedia Jenis Keluaran (Output) : Perkara di lingkungan Peradilan Agama yang
diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara Volume Keluaran (Output) : 75
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Perkara
A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman;
d. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
e. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009;
f. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 119/PMK.02/2020 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021;
g. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.
2. Gambaran Umum :
Akses keadilan adalah hak setiap warga negara, maka sudah menjadi kewajiban negara untuk dapat memenuhinya. Mahkamah Agung sebagai lembaga tertinggi kekuasaan kehakiman di Indonesia, wajib mewujudkan atau memberi kemudahan kepada para pencari keadilan dalam memperoleh akses terhadap keadilan. Untuk itulah, sejak tahun 2010 Mahkamah Agung telah memperjuangkan ketersediaan anggaran untuk pemberian layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di pengadilan salah satunya adalah dengan program layanan pembebasan biaya perkara;
Layanan pembebasan biaya perkara adalah negara menanggung biaya proses berperkara di pengadilan sehingga setiap orang atau sekelompok orang tidak mampu secara ekonomi dapat berperkara secara cuma – cuma.
Tujuan program pembebasan biaya perkara bagi masyarakat tidak mampu adalah sebagai berikut :
a. Meringankan beban biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi di pengadilan;
b. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang hukum melalui penghargaan, pemenuhan dan perlindungan terhadap hak dan kewajibannya;
c. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan.
Dalam melaksanakan salah satu program tersebut di atas Pengadilan Agama Tangerang pada Tahun Anggaran 2022 mengusulkan anggaran pembebasan biaya perkara.
Adapun target dan realisasi capaian kinerja pembebasan biaya perkara Pengadilan Agama Tangerang dalam 4 (empat) tahun terakhir adalah sebagai berikut :
No. Tahun Target Realisasi Capaian Kinerja
1. 2017 25 perkara 25 perkara 100%
2. 2018 50 perkara 50 perkara 100%
3. 2019 50 perkara 50 perkara 100%
4. 2020 50 perkara 50 perkara 100%
B. Penerima Manfaat
Kegiatan pembebasan biaya perkara dikhususkan hanya untuk masyararakat yang tidak mampu untuk beracara di Pengadilan Agama Tangerang.
C. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode pelaksanaan
Pembebasan biaya perkara untuk para pihak yang tidak mampu dilakukan dengan swakelola dengan sumber dana dari uang persediaan.
2. Tahapan Pelaksanaan
Prosedur layanan pembebasan biaya perkara (perkara prodeo) sebagai berikut : a) Mengajukan permohonan kepada Ketua Pengadilan;
b) Panitera memberikan pertimbangan atas permohonan pembebasan biaya perkara;
c) Atas dasar pertimbangan dari Panitera, Ketua membuat penetapan pemberian pembebasan biaya perkara;
d) Atas dasar penetapan dari Ketua, Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran membuat surat keputusan tentang pembebanan biaya perkara (perkara prodeo) dari DIPA;
e) Bendahara pengeluaran menyerahkan biaya perkara prodeo kepada kasir;
f) Kasir menggunakan biaya perkara prodeo sesuai dengan kebutuhan.
D. Kurun Waktu Pecapaian Keluaran
Waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pemberian pembebasan biaya perkara adalah satu tahun anggaran atau selama anggaran masih tersedia.
E. Biaya Yang Diperlukan
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan pemberian pembebasan biaya perkara pada tahun anggaran 2022 adalah sebesar Rp 26.250.000 (dua puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dengan rincian anggaran biaya terlampir.
Mengetahui Ketua,
Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H.
NIP 19670319.199303.1.001
Tangerang, 15 Desember 2020 Penanggungjawab Kegiatan
Mohamad Syarif, S.E.
NIP 19640716.199603.1.006
Kementerian/Lembaga :
Unit Eselon I :
Satuan Kerja :
Kegiatan :
Keluaran (Output) :
Volume :
Satuan Ukur :
Alokasi Dana (Rp) :
1053.003 75 Perkara Rp 26,250,000
051 Rp 26,250,000
521219 75 Perkara Rp 350,000 Rp 26,250,000
- Bantuan Pembebasan Panjar Biaya Perkara
Mengetahui, Tangerang, 15 Desember 2020
Ketua Penanggung jawab Kegiatan
Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H. Mohamad Syarif, S.E.
NIP 19670319.199303.1.001 NIP 19640716.199603.1.006 26,250,000
RENCANA ANGGARAN BIAYA
PEMBEBASAN BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2022
Mahkamah Agung RI
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Pengadilan Agama Tangerang
Rincian Perhitungan
Harga Satuan Jumlah Jumlah Satuan
Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Perkara di lingkungan Peradilan Agama Tangerang yang diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara 75
Perkara
Perkara di lingkungan Peradilan Agama yang diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara
Bantuan Pembebasan Biaya Perkara
Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Kode Uraian Sub
Output/Komponen/Sub Sub Komponen/Detail
Volume Sub Output
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM PENINGKATAN DAN PELAYANAN HUKUM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN AGAMA
LAYANAN BANTUAN HUKUM DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA POS BANTUAN HUKUM (POSBAKUM)
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE) PELAYANAN BANTUAN HUKUM (POS BANTUAN HUKUM)
PADA PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2022
Kementerian Negara/Lembaga : Mahkamah Agung
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Program : Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Hasil (Outcome) : Meningkatnya Manajemen Pengadilan Agama Tangerang
Kegiatan : Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Tangerang Indikator Kinerja Kegiatan : Jumlah Pemenuhan Jam Layanan Posbakum
Jenis Keluaran (Output) : Pemberian Jasa Konsultan/Layanan Bantuan Hukum bagi masyarakat yang tidak mampu di lingkungan Peradilan Agama Tangerang
Volume : 700
Satuan Ukur : JL (Jam Layanan)
A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman;
d. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009;
e. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009;
f. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 119/PMK.02/2020 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021;
g. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.
2. Gambaran Umum :
Akses keadilan adalah hak setiap warga negara, maka sudah menjadi kewajiban negara untuk dapat memenuhinya. Mahkamah Agung sebagai lembaga tertinggi kekuasaan kehakiman di Indonesia, wajib memberi kemudahan kepada para pencari keadilan dalam memperoleh akses terhadap keadilan. Untuk itulah, sejak tahun 2010 Mahkamah Agung telah memperjuangkan ketersediaan anggaran untuk pemberian layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di pengadilan salah satunya adalah dengan program layanan bantuan hukum;
Layanan Bantuan Hukum adalah layanan yang dibentuk oleh dan ada pada setiap pengadilan tingkat pertama untuk memberikan layanan hukum berupa informasi, konsultasi, advis hukum serta pembuatan dokumen hukum sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Tujuan program layanan pos bantuan hukum adalah sebagai berikut :
- Meringankan beban biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat yang tidak mampu secara ekonomi di pengadilan;
- Memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak mampu mengakses konsultasi hukum untuk memperoleh informasi, konsultasi, advis (nasehat), dan pembuatan dokumen dalam menjalani proses hukum di pengadilan;
- Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang hukum melalui penghargaan, pemenuhan dan perlindungan terhadap hak dan kewajibannya;
- Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan.
Dalam melaksanakan salah satu program tersebut di atas Pengadilan Agama Tangerang mengusulkan anggaran jasa konsultan pada Pos Bantuan Hukum (Posbakum) pada Tahun Anggaran 2022.
Adapun target dan realisasi capaian kinerja pembebasan biaya perkara Pengadilan Agama Tangerang dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut :
No. Tahun Target Realisasi Jumlah Orang
Yang Dilayani Capaian Kinerja 1. 2018 600 Jam Layanan (JL) ≥600 JL 3.153 Orang 100%
2. 2019 600 Jam Layanan (JL) ≥600 JL 3.632 Orang 100%
3. 2020 600 Jam Layanan (JL) ≥600 JL 2.910*) Orang 100%
*) Per-16 Des 2020, berdasarkan data laporan perkara per-30 Nov 2020, terdapat penurunan orang yang dilayani karena pandemi COVID-19
B. Penerima Manfaat
Penerima layanan bantuan hukum adalah setiap orang atau sekelompok orang yang tidak mampu secara ekonomi untuk membayar jasa konsultan hukum dan atau tidak memiliki akses pada informasi dalam beracara di Pengadilan Agama Tangerang.
C. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode pelaksanaan
Pemberian Layanan Bantuan Hukum dilakukan melibatkan pihak ketiga, untuk itu dilakukan seleksi dengan cara pengadaan terlebih dahulu. Pengadaan dilaksanakan dengan metode seleksi sederhana dari beberapa Lembaga Bantuan Hukum oleh pejabat pengadaan yang dibantu oleh tim teknis untuk menguji kompetensi.
Lembaga Bantuan Hukum yang lulus kemudian terpilih dan menandatangani Nota Kesepahaman/MoU untuk menjalankan tugasnya dalam memberikan layanan bantuan hukum kepada masyarakat yang tidak mampu.
2. Tahap dan Waktu Pelaksanaan
❖ Tahapan Pelaksanaan Seleksi
- Penyusunan kerangka acuan kerja;
- Rapat persiapan oleh Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Pengadaan dan Tim Seleksi Kompetensi;
- Penyusunan dan penetapan HPS (Harga Perkiraan Sendiri);
- Proses pengadaan :
• Pengumuman seleksi;
• Pemasukan dokumen penawaran;
• Evaluasi dokumen penawaran;
• Penetapan pemenang;
• Pengumuman pemenang;
• SPPBJ (Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa);
• Surat Perintah Kerja;
• Nota Kesepakatan (MoU).
❖ Waktu Pelaksanaan Seleksi
Waktu yang diperlukan untuk melakukan seleksi jasa konsultan layanan bantuan hukum kurang lebih 30 (tiga puluh) hari kalender.
D. Kurun Waktu Pecapaian Keluaran
Waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pemberian layanan jasa konsultan pos bantuan hukum adalah ± 700 jam layanan dalam 1 (satu) tahun anggaran.
E. Biaya Yang Diperlukan
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan pemberian layanan jasa konsultan pos bantuan hukum untuk tahun anggaran 2022 adalah sebesar Rp 71.600.000 (tujuh puluh satu juta enam ratus ribu rupiah) dengan rincian anggaran biaya terlampir.
Mengetahui Ketua,
Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H.
NIP 19670319.199303.1.001
Tangerang, 15 Desember 2020 Penanggungjawab Kegiatan
Mohamad Syarif, S.E.
NIP 19640716.199603.1.006
Kementerian/Lembaga :
Unit Eselon I :
Satuan Kerja :
Kegiatan :
Keluaran (Output) :
Volume :
Satuan Ukur :
Alokasi Dana (Rp) :
1053.005 Layanan Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Agama
700 JL Rp 70,000,000
051 Jasa Konsultan Layanan Bantuan Hukum
70,000,000 Rp
522131 Belanja Jasa Konsultan Penyedia Layanan Hukum
700 Jam Layanan
Rp 100,000 Rp 70,000,000
521213 Honor Pejabat Pengadaan 1 OK Rp 400,000 Rp 400,000 521213 Honor Tim Teknis Pengadaan 3 OK Rp 400,000 Rp 1,200,000
71,600,000 Rp
Mengetahui, Tangerang, 15 Desember 2020
Ketua Penanggung jawab Kegiatan
Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H. Mohamad Syarif, S.E.
NIP 19670319.199303.1.001 NIP 19640716.199603.1.006
JUMLAH Kode Uraian Sub Output/Komponen/Sub
Sub Komponen/Detail
Volume Sub Output
Rincian Perhitungan
Harga Satuan Jumlah Jumlah Satuan
Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Layanan Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Agama Tangerang
700
Jam Layanan (JL) 71,600,000
Pengadilan Agama Tangerang RENCANA ANGGARAN BIAYA
PELAYANAN BANTUAN HUKUM PADA PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2022
Mahkamah Agung RI
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PROGRAM PENINGKATAN DAN PELAYANAN HUKUM PENINGKATAN MANAJEMEN PERADILAN AGAMA
PERKARA DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA YANG DISELESAIKAN MELALUI SIDANG TERPADU
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
TAHUN ANGGARAN 2022
KERANGKA ACUAN KERJA SIDANG TERPADU
PADA PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2022
A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum :
a. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
b. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang - Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman;
d. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2009;
e. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang- Undang Nomor 50 Tahun 2009;
f. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 119/PMK.02/2020 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021;
g.
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pelayanan Terpadu Sidang Keliling Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar'iyah dalam Rangka Penerbitan Akta Perkawinan, Buku Nikah, dan Akta Kelahiran.Lembaga : (005) Mahkamah Agung Republik Indonesia
Unit Eselon I : (005.04) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI
Satuan Kerja : (400798) Pengadilan Agama Tangerang Kelas I.A
Program : (005.04.08) Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Hasil (
Outcome
) : Terselesaikannya Perkara Pengesahan Nikah MelaluiSidang Terpadu
Kegiatan : (1053) Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Indikator Kinerja
Kegiatan : Jumlah Pelayanan Peradilan di Lingkungan Peradilan Agama Keluaran (
Output
) : (1053.009) Perkara di lingkungan Peradilan Agamayang diselesaikan melalui sidang terpadu Volume : 500 (
lima ratus
)Satuan Ukur : Perkara
2. Gambaran Umum :
Akses keadilan adalah hak setiap warga negara, maka sudah menjadi kewajiban negara untuk dapat memenuhinya. Mahkamah Agung sebagai lembaga tertinggi kekuasaan kehakiman di Indonesia, wajib mewujudkan atau memberi kemudahan kepada para pencari keadilan dalam memperoleh akses terhadap keadilan.
Layanan sidang terpadu adalah salah satu negara membuka akses peradilan untuk memberikan kemudahan, efektifitas dan efisiensi dalam proses pelaksanaan persidangan itsbat nikah karena dilaksanakan di tempat terdekat dengan pencari keadilan secara terpadu dengan cara bekerjasama dengan instansi lainnya yaitu Kementerian Agama Kantor Urusan Agama (KUA) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Tangerang.
Alur sidang terpadu yaitu pencari keadilan mengikuti sidang terpadu dalam sidang dan selesai dalam satu hari. Usai sidang, para pencari keradilan akan mendapatkan produk pengadilan berupa penetapan pengadilan yang menjadi bukti pengesahan perkawinan. Penetapan ini kemudian menjadi dasar untuk dapat memperoleh buku nikah dari KUA dan kartu keluarga maupun akta kelahiran dari Disdukcapil.
Pemerintah Kota Tangerang dan Kementerian Agama Kota Tangerang telah menjalin kerjasama dengan Pengadilan Agama Tangerang dan telah menandatangani nota kesepahaman atas pelaksanaan kegiatan layanan sidang itsbat nikah terpadu untuk tiga tahun ke depan (mulai tahun 2021 s.d. 2023). Penandatanganan dilaksanakan di Media Center PA Tangerang, Kamis, 10 Desember 2020 (MOU terlampir).
Dengan adanya sidang itsbat nikah terpadu, selain mendapatkan pengesahan, masyarakat juga mendapatkan pelayanan administrasi dari KUA dan Disdukcapil dan diproses pada hari itu juga tanpa harus pergi ke masing-masing intansi terkait karena telah terjalin kerjasama dalam pelaksanaan sidang terpadu sehingga kebutuhan masyarakat dalam rangka penerbitan penetapan pengadilan, buku nikah, kartu keluarga dan akta kelahiran dapat diselesaikan dengan cepat dan biaya ringan.
Atas pertimbangan tersebut di atas Pengadilan Agama Tangerang pada Tahun Anggaran 2022 mengusulkan anggaran sidang terpadu. Adapun target dan realisasi capaian kinerja pembebasan biaya perkara Pengadilan Agama Tangerang dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut :
No. Tahun Target Realisasi Capaian Kinerja
Keterangan (Sumber Dana)
1. 2018 N/A N/A N/A N/A
2. 2019 N/A 660
perkara 100% Pelaksanaan Sidang Istbat Nikah Terpadu sebanyak 660 perkara di 4 lokasi (Puspem Kota Tangerang
Gedung Al Amanah, Ex-Mall Borobudur, GOR Puribeta Larangan dan GOR Benda)
Dana berasal dari Pemkot
Tangerang
3. 2020 N/A 100perkara 100% Sidang Itsbat Nikah Terpadu di Gedung MUI Kota Tangerang
Dana berasal dari Pemkot
Tangerang
B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat kegiatan ini untuk masyararakat yang membutuhkan pengesahan perkawinan khususnya yang berdomisili di wilayah hukum Pengadilan Agama Tangerang.
C. Strategi Pencapaian Keluaran 1. Metode pelaksanaan
Pengadilan Agama Tangerang menyelenggarakan sidang terpadu atas permintaan dan hasil koordinasi dengan pemerintah daerah maupun swadaya dengan LSM. Untuk mempermudah serta mempercepat proses penyelesaian perkara, maka perkara yang disidangkan dalam sidang terpadu yaitu perkara itsbat nikah/pengesahan nikah.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini melalui tahapan sebagai berikut : a. Perencanaan.
- Persiapan perencanaan yang meliputi identitas masalah, analisis dan rumusan masalah, merumuskan kebijakan dan alternatifnya;
- Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah maupun badan statistik terkait jumlah masyarakat yang belum memiliki akta perkawinan;
- Mengirimkan usulan rencana dan program ke Pengadilan Tingkat Banding sebagai koordinator untuk selanjutnya diusulkan ke unit eselon I (Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI).
b. Tahap Pelaksanaan Rencana dan Kegiatan.
- Setelah mendapatkan pagu definitif dan DIPA TA. 2022, maka pimpinan dan seluruh aparatur merapatkan dan membuat rumusan tindak lanjut dalam realisasi dan pelaksanaan kegiatan/program;
- Menyusun jadwal penarikan/realisasi anggaran;
- Merumuskan kebijakan-kebijakan alternatif;
- Pelaksanaan kegiatan
- Dokumentasi dan segala bentuk transaksi keuangan dicatat dalam Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan disusun untuk pelaporan.
3. Tahapan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
- Pembuatan laporan kegiatan ditembuskan kepada instansi terkait dan diumumkan melalui website resmi sebagai akuntabilitas dan transparansi.
-
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pencapaian Keluaran
Pelaksanaan kegiatan ini dijadwalkan selama 12 (dua belas) bulan, mulai dari bulan Januari s/d Desember tahun 2022.
Adapun matriks pelaksanaan output atas keluaran ini adalah sebagai berikut : Kegiatan
/ Output/
Akun/
Detil
Uraian
2022 BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1053.
009 Perkara di lingkungan Peradilan Agama yang diselesaikan
melalui sidang terpadu 051 Pelayanan Sidang Terpadu
A Pelayanan Sidang Terpadu 524111 Belanja Perjalanan Biasa
- Transport [18 ORG x 1 LOK x 1
PP x 4 KEG] √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
- Uang Harian [18 ORG x 1 HARI
- x 1 LOK x 4 KEG] √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
521211 - Belanja Bahan
- Dokumentasi & Laporan Kegiatan
[4 KEG] √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
E. Biaya Yang Diperlukan
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan pemberian pembebasan biaya perkara pada tahun anggaran 2022 adalah sebesar Rp 27.400.000 (dua puluh tujuh juta empat ratus ribu rupiah) dengan rincian anggaran biaya terlampir.
Mengetahui Ketua,
Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H.
NIP 19670319.199303.1.001
Tangerang, 15 Desember 2020 Penanggungjawab Kegiatan
Mohamad Syarif, S.E.
NIP 19640716.199603.1.006
Kementerian/Lembaga :
Unit Eselon I :
Satuan Kerja :
Kegiatan :
Keluaran (Output) :
Volume :
Satuan Ukur :
Alokasi Dana (Rp) :
1053.003 500 Perkara Rp 27,400,000
051 Rp 27,400,000
524111
- Uang Harian (18
ORG x 1 HR x 1 LOK x 4 KEG) 72 OH Rp 225,000 Rp 16,200,000 - Uang Transport (18
ORG x 1 HR x 1 LOK x 4 KEG) 72 OK Rp 150,000 Rp 10,800,000 521211
- Dokumentasi & Laporan Kegiatan 4 KEG Rp 100,000 Rp 400,000
Mengetahui, Tangerang, 15 Desember 2020
Ketua Penanggung jawab Kegiatan
Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H. Mohamad Syarif, S.E.
NIP 19670319.199303.1.001 NIP 19640716.199603.1.006
JUMLAH Rp 27,400,000 Belanja Bahan
Perkara di lingkungan Peradilan Agama yang diselesaikan melalui sidang terpadu
Pelayanan Sidang Terpadu Belanja Perjalanan Dinas Biasa
Kode Uraian Sub Output/Komponen/Sub Sub Komponen/Detail
Volume Sub Output
Rincian
Perhitungan Harga Satuan Jumlah Jumlah Satuan
Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Perkara di lingkungan Peradilan Agama Tangerang yang diselesaikan melalui sidang terpadu
500 Perkara 27,400,000 RENCANA ANGGARAN BIAYA
PEMBEBASAN BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2022
Mahkamah Agung RI
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Pengadilan Agama Tangerang