• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan website Database Pelelangan dan Pengadaan Barang dan Jasa dengan Menggunakan Bahasa Java dan Database PostgreSQL di LPSE Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan website Database Pelelangan dan Pengadaan Barang dan Jasa dengan Menggunakan Bahasa Java dan Database PostgreSQL di LPSE Kota Bandung"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

PERANCANGAN WEBSITE DATABASE PELELANGAN DAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN

BAHASA JAVA DAN DATABASE POSTGRESQL DI LPSE KOTA BANDUNG

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata I Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

FAISAL ANUGRAH 10109452

SATRIA INDRA KUSUMA 10109476

M. YANYAN HERDIANSYAH 10109494

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM STRATA I

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)
(3)
(4)

RIWAYAT HIDUP

D

A

T

A

P

RIBA

D

I

Nama Lengkap Faisal Anugrah Hasibuan

NIM 10109452

Jenis Kelamin Laki – Laki

Tempat,Tanggal Lahir Sei Karang, 26 Mei 1991

Agama Islam

Status Mahasiswa

Alamat Jl. Tubagus Ismail No. 13 Gg. Kubangsari 2 Rt/Rw 01/06 Kel. Sekeloa Kec. Coblong Bandung 40134

No.Telp 085265633573

E-Mail faisalanugrah26@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

1997-2003 SD N 048 Sei Intan 2003-2006 SLTP N 1 Ujungbatu 2006-2009 SMA N 1 Ujungbatu

(5)

RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap M. Yanyan Herdiansyah

NIM 10109494

Jenis Kelamin Laki – Laki

Tempat,Tanggal Lahir Majalengka, 14 Februari 1989

Agama Islam 2004-2007 SMK N 2 Majalengka

2009 – Sekarang UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

PENGALAMAN ORGANISASI 1999-2001 SD Siaga(Pramuka)

2002-2004 SMP Penggalang(Pramuka) 2005-2007 SMK Penegak(Pramuka)

2005-2006 Krani I Dewan Ambalan Monierson(Pramuka)

2010-2011 Ka. Bag. Administrasi dan Keuangan Masjid Ihya ‘Ulumuddin UNIKOM

2010-2011 Menteri Agama BEM UNIKOM 2011-2012 Ketua Umum LDK UMMI UNIKOM

Pengalaman Pekerjaan

1. Quality Control Heat Treatment Gear & Axle PT. Yamaha Motor Parts Manufacturing Indonesia, September 2007 – September 2009

Deskripsi Kegiatan

a) Melakukan Controlling dan Check pada setiap line Heat Treatment Gear & Axle di Perusahaan.

(6)

RIWAYAT HIDUP

D

A

T

A

P

RIBA

D

I

Nama Lengkap Satria Indra Kusuma

NIM 10109476

Jenis Kelamin Laki – Laki

Tempat,Tanggal Lahir Sekayu, 10 September 1991

Agama Islam

Status Mahasiswa

Alamat Jl. Sekeloa Tengah No 12A Rt/Rw 03/04 Kelurahan Lebak Gede Kecamatan Cobrong Kota Bandung

No.Telp 085322239333

E-Mail satriaik@ymail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1997-2003 Madrasah Iftidaiyah (MI Istiqamah) Sekayu 2003-2006 SLTP N 6 Sekayu

2006-2009 SMA N 1 Sekayu

(7)

DAFTAR ISI

2.1.5 Struktur Organisasi dan Job Description ... 7

2.1.5.1 Struktur Organisasi ... 7

2.1.5.2 Job Description ... 8

2.1.5.2.1 Kedudukan (Pasal 3) ... 8

2.1.5.2.2 Rincian Tugas Pokok dan Fungsi (Pasal 4) ... 8

(8)

2.1.5.2.4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Pasal 6) ... 11

2.1.5.2.5 Unit Administrasi Sistem Elektronik (Pasal 7) ... 12

2.1.5.2.6 Unit Administrasi Sistem Elektronik (Pasal 8) ... 13

2.1.5.2.7 Unit Administrasi Sistem Elektronik (Pasal 9) ... 13

2.1.5.2.8 Kelompok Jabatan Fungsional (Pasal 10) ... 14

2.2 Landasan Teori ... 14

2.2.1 Pengertian Sistem ... 14

2.2.1.1 Klasifikasi Sistem ... 15

2.2.2 Pengertian Informasi ... 15

2.2.2.1 Kualitas Informasi ... 16

2.2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 17

2.2.3.1 Komponen dan Elemen Sistem Informasi ... 18

2.2.4 Metode Analisis Perancangan Terstruktur ... 19

2.2.4.1 Flow Map ... 19

2.2.4.2 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 20

2.2.4.3 DFD (Data Flow Diagram) ... 21

BAB III PEMBAHASAN ... 24

3.1 Pelaksanaan Kerja Praktek ... 24

3.1.1 Teknik Kerja Praktek ... 24

3.1.2 Kegiatan Kerja Praktek ... 25

3.2 Analisis Sistem ... 26

3.2.1 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 27

3.2.1.1 Analisis Perangkat Keras ... 27

3.2.1.2 Analisis Perangkat Lunak ... 28

3.2.1.3 Analisis Pengguna ... 29

3.2.2 Analisis Fungsional ... 29

3.2.2.1 Analisis Basis Data ... 29

3.2.2.2 Diagram ERD (Entity Relationship Diagram) ... 30

3.2.2.3 Diagram Konteks ... 30

(9)

3.2.2.4.2 Level 2 Proses 1 ... 31

3.2.2.4.3 Level 2 Proses 2 ... 32

3.2.2.5 Kamus Data ... 32

3.2.2.6 Spesifikasi Proses ... 33

3.3 Perancangan Sistem ... 35

3.3.1 Skema Relasi (Relasi Tabel) ... 35

3.3.2 Perancangan Struktur Tabel ... 35

3.3.3 Perancangan Struktur Menu ... 36

3.3.3.1 Perancangan Struktur Menu Admin ... 36

3.3.4 Perancangan Antarmuka ... 36

3.3.4.1 Perancangan Antarmuka Admin ... 36

3.3.5 Jaringan Semantik ... 39

3.3.5.1 Jaringan Semantik Admin ... 39

3.4 Implementasi Sistem ... 39

3.4.1 Implementasi Database ... 39

3.4.2 Implementasi Antarmuka ... 40

3.4.2.1 Implementasi Antarmuka Admin ... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

4.1 Kesimpulan ... 42

4.2 Saran ... 42

(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya pada akhirnya Penulis dapat membuat dan menyelesaikan laporan Kerja Praktek (KP) di LPSE kota Bandung dengan baik dan lancar, serta dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Adapun tujuan dari penyusunan aporan ini adalah sebagai bukti bahwa Penulis telah melaksanakan Kerja Praktek di LPSE kota Bandung, yang berlamat di Jl. Wastukancana No. 02, kota Bandung, Jawa Barat.

Pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu Penulis baik dalam penyusunan laporan ini maupun ketika Penulis terjun langsung melaksanakan Kerja Praktek di LPSE kota Bandung. Pihak-pihak yang dimaksud antara lain :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M. Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). 3. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik

Informatika, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

4. Ibu Sufa’atin, S.T., selaku Dosen Wali dan Pembimbing penyusunan Laporan Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

5. Bapak Kris Ibnu Proyogo, S.Kom., selaku Pembimbing pada saat melaksanakan Kerja Praktek di LPSE kota Bandung.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu Penulis dalam pembuatan laporan praktek kerja lapangan ini. Akhir kata Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi Penulis khususnya dan pembaca sekalian umumnya.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Herawati, Sri. 2011. Modul Praktikum Java. Bangkalan : Universitas Trunojoyo. Kurniawan Khannedy, Eko. 2012. Membuat Aplikasi Java Web Enterprise Sederhana. Bandung : Pusat Pembelajaran Ilmu Komputer.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

LPSE atau kepanjangan dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik merupakan lembaga di bawah naungan BAPPEDA (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) kota Bandung, LPSE kota Bandung merupakan sarana pengadaan barang/jasa secara elektronik resmi pemerintah kota Bandung, dengan adanya lembaga ini seluruh kebutuhan barang dan jasa pemerintah kota Bandung akan diurus pengadaan barangnya.

Sebelum adanya LPSE ini dahulu pengadaan barang dan jasa pemerintahan kota Bandung dilelang secara manual, seluruh administrasi dilakukan secara manual baik pengumuman pelelangan sampai administrasi

pendaftaran peserta pelelangan.

Proses ini jelas kurang efisien dari banyak penghabisan kertas hingga

kurangnya transparansi, karena proses pelelangan tidak bisa dilihat oleh khalayak umum, baik penawaran hingga pemenangan tender pengadaan barang dan jasa tersebut.

Hingga pada akhirnya untuk menyempurnakan pelayanan dan transparansi dalam proses pengadaan barang dan jasa BAPPEDA membangun LPSE sesuai dengan kepanjangannya lembaga ini berbasis IT dalam penyelenggaraannya.

Penyempurnaan secara berkala terus dilakukan tentunya semua ini demi penyempurnaan layanan dan transparansi, kemudian LPSE kota Bandung ingin proses pelelangan ini terintegrasi dengan LPSE Pusat di Jakarta, namun untuk mewujudkan ini semua terdapat masalah dikarenakan sistem elektronik berbasis web LPSE kota Bandung dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman PHP dan database-nya menggunakan MySQL dan sistem berbasis bahasa pemograman java dan database-nya

(13)

dengan menggunakan bahasa berbasis java dengan penggunaan database-nya adalah PostgreSQL.

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan ini kami berniat membantu permasalahan tersebut yang mana kami beri judul

“PERANCANGAN WEBSITE DATABASE PELELANGAN DAN

PENGADAAN BARANG DAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA JAVA DAN DATABASE POSTGRESQL DI LPSE KOTA BANDUNG”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Merubah database MySQL menjadi PostgreSQL dan website yang berbasis PHP menjadi Java Web.

2. Memanipulasi data masukan dari LPSE Pusat di Jakarta.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah merancang database pelelangan LPSE BAPPEDA kota Bandung

Tujuan dari perancangan database pelelangan LPSE kota Bandung, yaitu :

1. Mempercepat penyampaian informasi

2. Mempermudah pegawai untuk mengelola database 3. Transparansi pelelangan secara nasional

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dari perancangan database pelelangan LPSE kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dibuat berbasis web dengan menggunakan java web 2. Proses yang dilibatkan adalah proses import database

3. Database yang digunakan adalah PostgreSQL

(14)

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan terdiri dari beberapa langkah, yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa metode pengumpulan datan, diantaranya:

a. Study Literature

Study literature adalah mengumpulkan jurnal, paper dan

bacaan-bacaan yang berkaitan dengan proses mencari, membaca dan mempelajari buku-buku, majalah serta website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan laporan.

b. Observasi

Mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan

di lapangan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.

c. Wawancara

Melakukan dialog (Tanya-Jawab) secara langsung dengan pihak yang bersangkutan dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan.

1.5.2 Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam proses pembangunan perangkat lunak adalah Metode Waterfall (Air Terjun) [Winston W. Royce pada tahun 1970] seperti pada gambar 1.1 Paradigma dari metode Waterfall adalah sebagai berikut:

a. Analisis

Analisis adalah tahapan untuk menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pembuatan perangkat lunak.

b. Perancangan

(15)

c. Implementasi

Implementasi adalah tahap mengimplementasikan perangkat lunak yang akan dibuat perancangan membuat coding sesuai dengan yang telah diterapkan.

d. Pengujian

Pengujian dilakukan setelah perangkat lunak yang dibuat selesai maka perangkat lunak akan diuji kelayakannya, apakah sesuai dengan permintaan yang diinginkan oleh pihak yang bersangkutan. e. Pemeliharaan

Pemeliharaan adalah tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.

Gambar 1.1 Metode Waterfall

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini terbagi kedalam empat bab beserta pokok materinya. Sebagai gambaran umum, sistematika penyusunan laporan yang akan ditulis adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan menjelaskan mengenai Latar Belakang Masalah, Identifikasi Permasalahan, Batasan Masalah, Maksud dan Tujuan, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(16)

BAB III PEMBAHASAN

Pembahasan menjelaskan tentang gambaran secara umum sistem yang akan dibuat serta membuat perancangan dan pembangunan sistem.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek 2.1.1 Sejarah Instansi

Bahwa dalam rangka melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa secara elektronik, Pemerintah kota Bandung telah membentuk Kelembagaan Bandung e-procurement sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 413 Tahun 2010 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah dan Badan Daerah di Lingkungan Pemerintah kota Bandung.

Bahwa dalam rangka menindak lanjuti ketentuan Pasal 111

ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan upaya menyesuaikan kelembagaan

Bandung e-procurement sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dengan Peraturan Perundang-undangan sehingga terwujud pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah kota Bandung secara transparan dan akuntabel, maka kelembagaan Unit Layanan Pengadaan Secara Elektronik perlu dibentuk dengan Peraturan Walikota Bandung.

Berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Walikota Bandung tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) kota Bandung e-procurement pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah kota Bandung.

2.1.2 Sasaran Strategis

(18)

Bandung kepada Portal Pengadaan Nasional yang mengikuti ketentuan Peraturan Presiden tentang pengadaan barang/jasa Pemerintah dan dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi elektronik sesuai dengan aturan perundang-undangan.

2. Portal Pengadaan Nasional adalah pintu gerbang sistem informasi elektronik yang terkait dengan informasi pengadaan barang/jasa secara nasional yang dikelola oleh LKPP, Sistem Pengadaaan Secara Elektronik selanjutnya disingkat SPSE adalah kesisteman meliputi aplikasi perangkat lunak (aplikasi SPSE) dan database e-procurement yang dikembangkan oleh LKPP untuk digunakan oleh

LPSE dan infrastrukturnya.

2.1.3 Logo Instansi

Gambar 2.1 Logo LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik)

2.1.4 Visi dan Misi Instansi Visi

Andal dalam mewujudkan sistem pengadaan yang kredibel.

Misi

Mewujudkan aturan pengadaan yang jelas, sistem monitoring dan

evaluasi yang andal, sumber daya manusia yang profesional, dan

kepastian hukum pengadaan barang / jasa pemerintah.

2.1.5 Struktur Organisasi dan Job Description 2.1.5.1Struktur Organisasi

(19)

tatanan kerja yang ada di perusahaan tersebut yang menyangkut tugas, tanggung jawab, dan wewenang pada masing-masing bagian. Dengan adanya struktur organisasi akan menimbulkan rasa hormat terhadap yang lain baik berkedudukan atas, di bawah ataupun setingkat. Jika dalam perusahaan tidak ada Struktur Organisasi akan mengarahkan pada kegagalan sistem yang digunakan yang akan menyebabkan kerugian bagi beberapa pihak dan perusahaan tersebut, jadi Struktur Organsisai menjadi faktor penting dalam suatu perusahaan.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

2.1.5.2Job Description

2.1.5.2.1 Kedudukan (Pasal 3)

UPT LPSE merupakan salah satu unit organisasi di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan dipimpin oleh seorang Kepala UPT serta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.

(20)

a. Memfasilitasi Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengumumkan rencana umum pengadaan;

b. Memfasilitasi ULP menayangkan pengumuman pelaksanaan pengadaan;

c. Memfasilitasi Panitia/Pejabat Pengadaan Barang/Jasa dan/atau ULP serta instansi lain melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa secara elektronik;

d. Memfasilitasi penyedia barang/jasa dan pihak-pihak yang berkepentingan menjadi pengguna LPSE;

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan

oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT LPSE mempunyai fungsi :

a. Penyusunan program kegiatan dan rencana kerja pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Pemerintah kota Bandung.

b. Penyusunan petunjuk teknis operasional pengelolaan pengadaan barang/jasa secara elektronik di lingkungan Pemerintah kota Bandung.

c. Pengelolaan SPSE di lingkungan Pemerintah kota Bandung dan infrastrukturnya.

(21)

e. Pelaksanaan pelayanan pelatihan dan dukungan teknis pengoperasian SPSE.

f. Pelaksanaan ketatausahaan UPT LPSE.

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan LPSE.

h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Dalam melaksanakan tugas, Kepala UPT dibantu oleh unit-unit organisasi non struktural pada UPT LPSE.

4. Susunan organisasi UPT LPSE, terdiri dari : a. Kepala UPT.

b. Sub Bagian Tata Usaha.

c. Unit Administrasi Sistem Elektronik.

d. Unit Registrasi dan Verifikasi. e. Unit Layanan Dukungan f. Kelompok Jabatan Fungsional.

5. Bagan Struktur Organisasi UPT sebagaimana dimaksud ayat 3 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

2.1.5.2.3 Kepala UPT LPSE (Pasal 5)

1. UPT LPSE dipimpin oleh seorang Kepala UPT LPSE.

2. Kepala UPT LPSE mempunyai tugas memimpin dan mengendalikan tugas dan fungsi UPT LPSE. 3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

(22)

a. penyusunan program dan rencana kerja kegiatan UPT LPSE.

b. penyusunan rencana teknis operasional pelaksanaan LPSE di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

c. pembinaan dan pengendalian program serta kegiatan LPSE.

d. pelaksanaan koordinasi kegiatan pada UPT LPSE dan lembaga terkait.

e. pengawasan dan pengendalian manajemen dan keamanan informasi yang ada dalam LPSE. f. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan LPSE.

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugas

dan fungsinya.

2.1.5.2.4 Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Pasal 6)

1. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha.

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan Ketatausahaan UPT LPSE.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan program kegiatan dan rencana kerja.

b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis operasional pelaksanaan LPSE.

c. penyelenggaraan ketatausahaan.

(23)

e. pengkoordinasian pemeliharaan SPSE.

f. pengelolaan sarana, prasarana dan sumber daya yang mendukung kinerja LPSE dan penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas UPT LPSE; dan

g. penyusunan bahan laporan pelaksanaan tugas UPT LPSE;

h. penyusunan laporan pelaksanaan tugas

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.5.2.5 Unit Administrasi Sistem Elektronik (Pasal 7) 1. Unit Administrasi Sistem Elektronik mempunyai

tugas melaksanakan pengelolaan Sistem Pengadaan

Secara Elektronik (SPSE).

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Unit Administrasi Sistem Elektronik menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan dan pemeliharaan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan;

b. penanganan permasalahan teknis yang terjadi untuk menjamin kehandalan dan ketersediaan layanan.

c. pemberian informasi kepada LKPP tentang kendala teknis yang terjadi di LPSE.

d. pelaksanaan instruksi teknis dari LKPP. e. penyusunan laporan pelaksanaan tugas.

(24)

2.1.5.2.6 Unit Administrasi Sistem Elektronik (Pasal 8) 1. Unit Registrasi dan Verifikasi mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan registrasi dan verifikasi pengguna Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE).

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Unit Registrasi dan Verifikasi menyelenggarakan fungsi :

a. pelayanan pendaftaran Pengguna SPSE;

b. penyampaian informasi kepada calon Pengguna SPSE tentang kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan.

c. pelaksanaan verifikasi seluruh dokumen dan

informasi sebagai persyaratan pendaftaran pengguna SPSE.

d. pengelolaan arsip dan dokumen pengguna SPSE Unit Administrasi Sistem Elektronik.

e. penyusunan laporan pelaksanaan tugas.

f. pelaksanaan tugas lain dari Kepala UPT LPSE sesuai tugas dan fungsinya.

2.1.5.2.7 Unit Administrasi Sistem Elektronik (Pasal 9) 1. Unit Layanan dan Dukungan mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan pelatihan dan dukungan teknis pengoperasian aplikasi SPSE.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Unit Layanan dan Dukungan menyelenggarakan fungsi :

a. pemberian layanan konsultasi mengenai proses pengadaan barang/jasa secara elektronik;

(25)

c. penanganan keluhan tentang pelayanan LPSE; d. pelayanan pelatihan penggunaan aplikasi SPSE; e. penyusunan laporan pelaksanaan tugas;

f. pelaksanaan tugas lain dari Kepala UPT LPSE sesuai tugas dan fungsinya.

2.1.5.2.8 Kelompok Jabatan Fungsional (Pasal 10)

1. Kelompok Jabatan Fungsional pada UPT terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

2. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat dan diberhentikan

oleh Walikota atas usul Kepala Badan.

3. Pembentukan, jenis, jenjang dan jumlah jabatan

fungsional ditetapkan oleh Walikota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori menjelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas sebagai dasar pemahaman dalam sebuah sistem serta metode yang dipakai untuk kegiatan pengembangan terhadap sistem sendiri.

2.2.1 Pengertian Sistem

Pada dasarnya kata sistem berasal dari kata yunani “systema”

(26)

subsistem yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan dari sistem dapat tercapai.

2.2.1.1Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan sistem fisik (Physical System) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran

atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah (Natural system) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System). Sistem Alamiah (Natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam. Sistem Buatan Manusia (Human Made System) adalah sistenm yang

dirancang dan dibuat oleh manusia.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak

Tertentu (Probabilistic System). Sistem Tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem Tak Tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (Closed System) dan Sistem terbuka (Open System). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak

berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem tertutup bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

(27)

1. Informasi adalah pernyataan-pernyataan atau bentuk-bentuk yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

2. Informasi adalah data yang telah diletakan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan.

2.2.2.1Kualitas Informasi

Istilah kualitas informasi terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi dapat diukur dalam tiga hal yaitu:

a. Akurat, berarti suatu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan serta jelas dalam menjelaskan maksudnya.

b. Tepat waktu, berarti informasi yang diterima oleh penerima

tidak boleh terlambat. Suatu informasi harus sesuai dengan kondisi saat itu. Keterlambatan suatu informasi dapat

berakibat fatal bagi suatu organisasi atau penggunanya. Hal ini dikarenakan informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

c. Relevan, berarti informasi harus memilki manfaat bagi penggunanya.

2.2.2.2Konsep Dasar Sistem Informasi

Berdasarkan uraian dari pengertian sistem informasi yang telah dibahas maka dapat dijelaskan beberapa pengertian tentang sistem informasi diantaranya:

(28)

menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan suatu keputusan.

b. Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan laporan yang diperlukan.

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi

Konsep dasar sistem ialah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi besama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung

satu sama lain, dan terpadu. Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur .

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagaian terpadu sistem yang bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang paling besar.

Sedangkan Konsep dasar dari informasi dapat didefiniskan sebagai hasil dari pengolahan data suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpresentasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan

(29)

suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

2.2.3.1Komponen dan Elemen Sistem Informasi

Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok bangunan (building block), yang terdiri dari komponen, input, model, output, teknologi, hardware, software, basis data dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya untuk membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan sasaran.

1. Komponen Input

Input sebagai mewakili data yang dimasukan ke dalam sistem

informasi.

2. Komponen Model

Komponen ini terdiri dari prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data yang dimasukan dan data yang disimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen Output

Hasil keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. 4. Komponen Teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, sehingga menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan juga membantu dalam pengendalian sistem secara keseluruhan.

(30)

Hardware berperan penting sebagai media penyimpanan vital

bagi sistem informasi, yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau dapat dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen Software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,

menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu sistem informasi.

7. Komponen Basis Data

Basis Data (Database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya. Tersimpan di hardware dan menggunakan software untuk

memanipulasinya. Data disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Organisasi

dalam basis data perlu untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Basis Data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

8. Komponen Kontrol

Banyak hal yang dapat merusak system informasi, seperti ketidakefisienan, sabotase, kegagalan-kegagalan dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal tersebut dapat dicegah apabila terjadi kesalahan-kesalahan dan dapat diatasi dengan cepat.

2.2.4 Metode Analisis Perancangan Terstruktur 2.2.4.1Flowchart

Flowchart merupakan gambaran dalam bentuk diagram

(31)

untuk memecah proses menjadi kejadian-kejadian individual atau aktivitas untuk menunjukan secara singkat hubungan diantaranya. Konstruksi flowchart memungkinkan pengertian lebih baik kepada proses dan pengertian yang lebih baik terhadap proses yang akan membawa perbaikan pengembangan suatu sistem.

2.2.4.2ERD (Entity Relationship Diagram)

ERD [Edgar F. Codd 1970] merupakan notasi grafis

dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (tabel). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, kita dapat menguji data dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan

serta bisa mengetahui data apa yang kita perlukan, serta bagaimana data-data tersebut bisa saling berhubungan. Pada

dasarnya terdapat 3 macam simbol yang digunakan untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, yaitu :

1. Entity

Suatu objek, merupakan bagian dari sitem yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Entity dapat berupa sebuah kelompok dari sesuatu, harus

dapat dibedakan.

2. Atribut

Merupakan elemen dari entity. Setiap entity memiliki atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakternya. Misalnya, entity mahasiswa memiliki atribut nim, nama, dan sebagainya.

3. Relationship (Hubungan)

(32)

a. Satu ke satu (1-1)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

b. Satu ke banyak/ banyak ke satu(1-n / n-1)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke banyak (n-n)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

Gambar 2.3 Model ERD

2.2.4.3DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) [Gane and Sarson (1979)

(33)

Dalam mengembangkan suatu aliran data atau proses yang terjadi di dalam sistem data flow diagram menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti tersendiri dalam menerangkan.

Berikut arti dari simbol-simbol pada data flow diagram :

a. Eksternal Entity

Eksternal Entity merupakan kesatuan (Entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input dan output dari sistem.

b. Data Flow

Data Flow mengatur diantara proses, simpan data dan kesatuan luar. Data flow menunjukan arus data yang dapat berupa masukan sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses

Untuk Physical Data Flow Diagram (PDFD) data dilakukan

oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk Logical Data Flow Diagram (LDFD) suatu proses hanya menunjukan

proses dari komputer. d. Penyimpanan Data

Penyimpanan data (Data Store) merupakan tempat penyimpanan data. simpanan data dari DFD disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel.

(34)

Konsep dasar DFD dapat dilakukan dengan analisa Top Down yaitu pemecahan sistem yang besar menjadi beberapa

sub-sub sistem yang lebih kecil. Berikut beberapa level yang ada pada DFD:

a. Context Diagram

Context Diagram yaitu diagram yang menunjukan batas dan

jangkauan dari sistem informasi yang dibuat. Diagram konteks merupakan gambaran secara garis besar dengan entitas-entitas yang ada dan hanya memperlihatkan kelompok data input dan output. Diagram konteks merupakan level teratas dari data flow diagram.

b. Middle Level

Middle Level merupakan pemecahan dari tiap-tiap proses

yang mempunyai fungsi yang sama. Pada middle level digram 0 dipecah menjadi diagram level 1, 2, 3 dan seterusnya yang

merupakan penguraian dari diagram konteks. c. Lowest Level

Lowest Level merupakan DFD level terendah. Lowest level

(35)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kegiatan kerja praktek dilakukan di UPT BAPPEDA kota Bandung yaitu pada bagian Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) selama 1 (satu) bulan yang terhitung sejak tanggal 09 Juli 2012 sampai 08 Agustus 2012. Waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bandung dilakukan setiap hari Senin sampai hari Jumat yang dimulai pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Kerja Praktek tersebut diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi yaitu membuat sebuah aplikasi untuk koneksi database di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang

menggunakan database MySQL dengan database yang menggunakan PostgreSQL oleh Kris Ibnu Prayogo, S.Kom. sebagai pembimbing kerja

praktek.

3.1.1 Teknik Kerja Praktek

Adapun rangkaian kegiatan kerja praktek yang dilakukan selama kurang lebih 1 (satu) bulan di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Requirement

Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membangun aplikasi koneksi database Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bandung dengan database pusat agar masuk dalam website resmi yang bergerak di bidang pelelangan instansi-instansi

se-kota Bandung dengan beberapa cara seperti berikut :

(36)

b. Studi Pustaka yaitu informasi dengan cara membaca dan mempelajari data atau sumber-sumber bagaimana cara kerja aplikasi tersebut.

c. Observasi yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan kunjungan langsung ke Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) kota Bandung.

2. Perancangan Sistem

Merancang atau mendesain sistem yang akan dibangun yang terdiri dari langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur-prosedur untuk mendukung sistem.

3. Implementasi Sistem

Penerapan sistem dalam mengolah data yang akan menghasilkan bentuk informasi yang akan digunakan dalam proses

pengambilan tampilan lelang dalam website resmi sehingga dalam pemenuhan kebutuhan sebuah instansi baik itu barang dan jasa

menjadi jelas. 4. Ujicoba Sistem

Melakukan pengujian sistem untuk mengetahui adannya kesalahan atau tidak dalam sistem.

5. Evaluasi Sistem

Melakukan peninjauan kembali terhadap sistem yang bertujuan untuk pengembangan sistem selanjutnya.

3.1.2 Kegiatan Kerja Praktek

Berikut di bawah ini diagram Venn dan tabel kegiatan kerja praktek yang dilakukan :

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V

Gambar 3.1 Diagram Venn Kegiatan Kerja Praktek

(37)

Keterangan :

Tabel 3.1 Kegiatan Kerja Praktek

No .

Kegiatan Juli Agustus

I II III IV I II III IV

3.2 Analisis Sistem

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem infromasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dari kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

(38)

3.2.1 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analis yang dibutuhkan untuk dapat menentukan spesifikasi dari kebutuhan sistem. Spesifikasi ini meliputi elemen atau perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai sistem tersebut dapat diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga dapat menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

3.2.1.1 Analisis Perangkat Keras

Analisi perangkat keras yang dimaksudkan untuk mengetahui spesifikasi perangkat keras atau hardware yang sedang dipergunakan di LPSE BAPPEDA kota Bandung.

Berikut spesifikasi standar perangkat keras yang dipergunakan di LPSE BAPPEDA kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem hardware yang diperlukan

untuk dapat menjalankan aplikasi konversi database pemenang lelang adalah sebagai berikut :

a. Kapasitas Memory (Harddisk) 250 GB b. RAM 3 GB

c. Processor AMD Turion™ X2 Dual-Core Mobile RM-70 2.00 GHz

d. Monitor 15,4 inch 2. Analisis Kondisi Eksisting

Analisis kondisi eksisting hardware yang telah tersedia di LPSE BAPPEDA kota Bandung, yakni sebagai berikut :

a. Kapasitas Memory (Harddisk) 1 TGB b. RAM 16 GB

(39)

3. Perbandingan

Setelah dibandingkan, ternyata kebutuhan hardware untuk dapat menjalankan aplikasi ini sudah terpenuhi. Oleh karena itu, aplikasi ini dapat dijalankan dengan baik.

3.2.1.2 Analisis Perangkat Lunak

Analisis perangkat lunak yang dimaksudkan untuk mengetahui spesifikasi perangkat lunak atau software yang sedang dipergunakan di LPSE BAPPEDA kota Bandung. Berikut beberapa perangkat lunak yang digunakan di LPSE BAPPEDA kota Bandung dalam melakukan konversi database pemenang lelang.

1. Analisis Kondisi Eksisting

Analisis kondisi eksisting perangkat lunak yang tersedia di LPSE BAPPEDA kota Bandung dalam melakukan

konversi database pemenang lelang yaitu sebagai berikut : a. Sistem Operasi Windows 7

b. Netbeans 6.8 c. Web Browser d. PostgreSQL 9.1

e. Wamp Server Versi 2.0 2. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebetuhan sistem software yang diperlukan untuk dapat menjalankan aplikasi konversi database pemenang lelang adalah sebagai berikut :

a. Sistem Operasi Windows 7 b. Netbeans 6.8

c. Web Browser d. PostgreSQL 9.1

(40)

3.2.1.3 Analisis Pengguna

Dalam sistem yang dibangun melibatkan dua entitas yaitu admin dan pengunjung dengan karakteristik sebagai berikut :

Tabel 3.2 Karakteristik Pengguna

Pengguna Tanggung

3.2.2 Analisis Fungsional

3.2.2.1 Analisis Basis Data

(41)

3.2.2.2 Diagram ERD (Entity Relationship Diagram)

Berikut dibawah ini Entity Relationship Diagram aplikasi konversi database pemenang lelang :

Gambar 3.2 Diagram ERD

3.2.2.3 Diagram Konteks

Diagaram konteks adalah diagram yang menggambarkan secara umum yang menjadi masukan, proses dan keluaran yang terjadi dalam sistem. Diagram konteks untuk aplikasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3 Diagram Konteks

3.2.2.4 Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan suatu media yang

(42)

3.2.2.4.1 DFD Level 1

Gambar 3.4 DFD Level 1

(43)

3.2.2.4.3 DFD Level 2 Proses 2

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 2

3.2.2.5 Kamus Data

Kamus data adalah deskripsi formal mengenai seluruh elemen yang tercakup dalam DFD. Kamus data untuk diagram alir data pada aplikasi konversi database pemenang lelang akan dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 3.3 Kamus Data Nama Aliran

Data Aliran Data Struktur Data

Data Kebutuhan

Instansi Pemerintahan – P.1.1, P1.1 – File_Kebutuhan, File_Kebutuhan – P.1.2,

nama_instansi, nama_kebutuhan, jumlah_kebutuhan

Nama Aliran

Data Aliran Data Struktur Data

Data Pemenang

File_Penawaran – P2.2, P2.3 – Instansi Pemerintahan, P2.3 – Penyedia Barang dan Jasa, File_Penawaran – P2.3

(44)

Nama Aliran

Data Aliran Data Struktur Data

Data Penawaran

P2.1 – File_Penawaran, Penyedia Barang dan Jasa – P2.1, P2.2 – File_Penawaran

id_penawaran, nama_pekerjaan, nama_penyedia, harga_penawaran

Nama Entitas Struktur Data

Instansi Pemerintahan nama_instansi,

nama_penyedia, harga_penawaran

Nama Entitas Struktur Data

Penyedia barang dan jasa nama_penyedia, alamat, no_kontak, nama_pekerjaan

Nama Entitas Struktur Data

LPSE user_name,

password

3.2.2.6 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD. Spesifikasi proses dari gambaran DFD di atas akan dijelaskan pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.4 Spesifikasi Proses

No. Proses Keterangan

1. No. Proses 1.1

Nama Proses Menyimpan Data Kebutuhan

Deskripsi Menyimpan Data Kebutuhan Instansi Pemerintah

Masukan Data Kebutuhan

Keluaran Menyimpan Data Kebutuhan Instansi Pemerintah Logika proses begin

Input Data Kebutuhan Simpan Data Kebutuhan end

(45)

Deskripsi Tampil Data Kebutuhan Instansi Pemerintah

Masukan Data Kebutuhan

Keluaran Info Data Kebutuhan Instansi Pemerintah Logika proses begin

Tampilkan Data Kebutuhan end

3. No. Proses 2.1

Nama Proses Menyimpan Data

Deskripsi Untuk Menyimpan Data Penawaran Masukan Data Penawaran

Keluaran Info Data Penawaran Logika proses begin

Input Data Penawaran Simpan Data Penawaran end

4. No. Proses 2.2

Nama Proses Menyeleksi Data Penawaran

Deskripsi Menyeleksi Data Penawaran Untuk Menghasilkan Data Pemenang

Masukan Data Penawaran Keluaran Info Data Pemenang Logika proses begin

Mengumpulkan Data Penawaran

Menyeleksi sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan Instansi Pemerintahan

Menghasilkan Data Pemenang

Menyimpan Data Pemenang ke Database end

5. No. Proses 2.3

Nama Proses Mengumumkan Data Pemenang Deskripsi Untuk melihat Data Pemenang

Masukan Data Pemenang

Keluaran Info Data Pemenang Logika proses begin

Tampil Data Pemenang end

6. No. Proses 3

Nama Proses Konversi Database

Deskripsi Untuk mengkonversi database dari PostgreSQL ke MySQL

(46)

Keluaran Info Konversi database (database berhasil atau tidak berhasil dikonversi)

Logika proses begin

Input Data Pemenang kemudian dikonversi dan otomatis akan disimpan di dalam Database end

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai dalam proses pembuatan rancangan sistem yang baru untuk mengembangkan sistem yang lama. Pada akhirnya nanti diharapakan sistem yang baru dapat lebih baik dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di LPSE BAPPEDA kota Bandung.

3.3.1 Skema Relasi (Relasi Tabel)

Skema relasi menggambarkan hubungan antara data, arti data dan batasannya dijelaskan dengan baris dan kolom.

Gambar 3.7 Skema Relasi

3.3.2 Perancangan Struktur Tabel

(47)

Tabel 3.5 LPSE

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

nama_instansi varchar 50 Primary Key

nama_penyedia varchar 25 Nama penyedia barang dan jasa

harga_penawaran longint - Harga yang ditawarkan

Tabel 3.6 Penyedia

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

nama_penyedia varchar 25 Primary Key

alamat varchar 100 Alamat penyedia barang dan jasa

no_kontak varchar 12 No kontak yang bisa dihubungi

nama_pekerjaan varchar 15 Nama pekerjaan penyedia barang dan jasa

Tabel 3.7 Instansi Pemerintahan

Nama Field Tipe Panjang Keterangan

username varchar 25 Primary Key

password varchar 35 password

3.3.3 Perancangan Struktur Menu

Berikut ini adalah perancangan struktur menu aplikasi konversi database pemenang lelang pada LPSE BAPPEDA kota Bandung.

3.3.3.1 Perancangan Struktur Menu Admin

Gambar 3.8 Struktur Menu Admin

3.3.4 Perancangan Antarmuka

3.3.4.1 Peracangan Antarmuka Admin

(48)

1. Antarmuka Backup Database

Gambar 3.9 Antarmuka Backup Database

2. Antarmuka Import Database

(49)

3. Antarmuka Database Berhasil Dikonversi

Gambar 3.11 Antarmuka Database Berhasil Dikonversi

4. Antarmuka Tidak Ada Backup Database

(50)

3.3.5 Jaringan Semantik

3.3.5.1 Jaringan Semantik Admin

Gambar 3.13 Jaringan Semantik Admin

3.4 Implementasi Sistem

3.4.1 Implementasi Database

Pembuatan basis data dilakukan dengan menggunakan aplikasi pemrograman MySQL. Implementasi basis data pada aplikasi ini dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Database

2. Tabel Pemenang

CREATE DATABASE `pemenang` ;

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tbl_pemenang` ( `idproses` int(11) NOT NULL,

`no_pemenang` VARCHAR(25) NOT NULL, `nama_pekerjaan` VARCHAR(15) NOT NULL, `nama_penyedia` VARCHAR (25) NOT NULL, `nilai_penawaran` BIGINT NOT NULL,

PRIMARY KEY (`idproses`) ) ENGINE=MyISAM;

B02

B03 B01

(51)

3.4.2 Implementasi Antarmuka

3.4.2.1 Implementasi Antarmuka Admin 1. Antarmuka Database PostgreSQL

Gambar 3.14 Implementasi Database PostgreSQL

2. Antarmuka Backup Database

Gambar 3.15 Implementasi Backup Database

3. Antarmuka Import Database

(52)

4. Antarmuka Database Berhasil Dikonversi

Gambar 3.17 Implementasi Database Berhasil Dikonversi

5. Antarmuka Database Berhasil Dikonversi ke MySQL

Gambar 3.18 Implementasi Database Berhasil Dikonversi ke MySQL

6. Antarmuka Tidak Ada Backup Database

(53)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil kerja praktek di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) kota Bandung dan berdasarkan pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan pada bab yang sebelumnya maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi konversi database dari MySQL ke PostgreSQL ini hanya bekerja memindahkan database yang disimpan di database MySQL ke PostgreSQL, dimana data yang ingin dipindahkan harus telah ada

sebelumnya.

2. Untuk memanipulasi data Nasional, sistem harus sudah terintegrasi secara

terpusat sehingga proses manipulasi data bisa dijalankan.

4.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan dari hasil kerja praktek di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) kota Bandung :

1. Proses backup data harus dilakukan secara kontinu, sehingga dalam pemindahannya tidak memakan waktu yang lama, mengingat data yang akan dipindahkan sangat banyak.

2. LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) kota Bandung, harus memberikan pembelajaran sesaat sebelum pengguna menggunakan aplikasi ini, mengingat proses backup data yang disimpan sangat penting. 3. Dalam pembuatan aplikasi konversi ini diharapkan programmer bisa lebih

Gambar

Gambar 1.1 Metode Waterfall
Gambar 2.1 Logo LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik)
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
Gambar 2.3 Model ERD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Workshop Konfigurasi Access Point & Wireless Security. Wireless

Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia. Peraturan

Asas-asas umum pemerintahan yang baik juga dapat dipahami sebagai asas- asas umum yang dijadikan sebagai dasar dan tata cara dalam penyelenggaraan pemerintah yang layak, yang

Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, berpedoman kepada surat keputusan Lembaga Administrasi Negara ( LAN

Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini maka Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2000 tentang Pelimpahan Wewenang kepada Pejabat-Pejabat di lingkungan Kementerian

Daftar Penyerahan Buku Nilai Hasil Belajar

FLIS adalah fasilitas pendanaan yang disediakan Bank Indonesia kepada Bank Umum Syariah (BUS)/ Unit Usaha Syariah (UUS) dalam kedudukan sebagai peserta Sistem

Create a point of view that is based on user needs and insights?. What are