• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBASIS EKSPERIMEN RIIL DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS X MAN 1 STABAT T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBASIS EKSPERIMEN RIIL DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS X MAN 1 STABAT T.P 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN I NQUIRY TRA INI NG B E R B A S I S E K S P E R I M E N R I I L D A N K E M A M P U A N

BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS X

MAN 1 STABAT T.P 2015/2016

Oleh:

M. Fadli Suriadi 4123321029

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama lengkap M. Fadli Suriadi dilahirkan di Kuala Bingai,

Langkat pada tanggal 18 April 1993. Ayah bernama Sumahadi dan Ibu bernama

Surya Ningsih. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun

1999 penulis masuk SD Negeri 057201 Perdamaian, Langkat dan lulus pada tahun

2005. Pada tahun 2005, Penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kec. Binjai, dan

lulus tahun 2008. Pada 2008, Penulis melanjutkan sekolah ke SMA Swasta

Persiapan Stabat, dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis di terima di

program studi pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

(4)

iii

PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN I NQUIRY TRA INI NG B E R B A S I S E K S P E R I M E N R I I L D A N K E M A M P U A N

BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS DI KELAS X

MAN 1 STABAT T.P 2015/2016

M. FADLI SURIADI (4123321029)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Eksperimen Riil dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Eksperimen Riil pada materi Fluida Statis di Kelas X MAN 1 Stabat T.P 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester genap MAN 1 Stabat yang terdiri dari tiga kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yang ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran Inquiry Training berbasis eksperimen riil dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini digunakan tes hasil belajar yakni pilihan berganda yang terdiri atas 15 item dan tes kemampuan berpikir kritis yakni tes uraian yang terdiri dari 10 item yang telah divalidkan oleh validator. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians dua jalur.

Hasil penelitian diperoleh: 1) ada pengaruh hasil belajar akibat penerapan model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Eksperimen Riil pada materi fluida statis, 2) ada pengaruh berpikir kritis tinggi dengan berpikir kritis rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida statis, 3) terdapat interaksi antara model pembelajaran Inquiry Training Berbasis Eksperimen Riil dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida statis di kelas X MAN 1 Stabat T.P 2015/2016.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat

dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis Eksperimen Riil Dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Statis di Kelas X MAN 1 Stabat T.P 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak

Dr. Karya Sinulingga, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan

selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada

bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd dan Ibu

Dr. Rita Juliani, M.Si, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan

dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima

kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Drs. Rateli Tarigan, M.Pd selaku

dosen pembimbing Akademik dan bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua

jurusan Fisika dan bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi

pendidikan Fisika, dan juga kepada bapak Satria Mihardi, M.Pd yang selalu

membantu memeriksa hasil penelitian, juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen

beserta staf dan pegawai jurusan fisika FMIPA UNIMED yang telah banyak

membantu penulis. Ucapan terima kasih di sampaikan juga kepada Bapak Dr.

Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada ibu

Akhiriani, S.Ag selaku guru bidang studi fisika MAN 1 Stabat yang telah banyak

membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan terima kasih kepada

bapak Mansyur, S.Ag selaku Wakil Kepala Madrasah bidang akademik dan bapak

Sugiono, S.Ag, M.A selaku kepala sekolah MAN 1 Stabat atas ijin penelitian yang

diberikan.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda

(6)

v

semangat dan dana kepada saya selama menyelesaikan studi di Unimed, juga

teristimewa kepada adik – adikku Fegi Ramadhani dan Fany Fadillah yang selalu

memberi semangat kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

Juga teristimewa saya ucapkan terima kasih kepada teman terbaik saya

Dessy Yulia Sitepu, Irma Asiyah Sari Tanjung, Dewi Novita Sari, Dewi Ratna

Pertiwi Sitepu, Aisyah dan seluruh teman – teman pendidikan Fisika Eks A 2012

yang selalu memberi semangat serta masukan kepada saya mulai dari penyusunan

sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada teman – teman

sebimbingan skripsi Evi Febrianne Naibaho, Nurhalimah dan Nurjanna Lubis

yang sama-sama berjuang menyelesaikan skripsi kita. Terima kasih juga untuk

teman-teman yang tidak sempat disebutkan namanya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata

bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi

sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu

pendidikan kita.

Medan, Juli 2016

Penulis

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 8

1.7 Definisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Pengertian Mengajar 11

2.1.3 Hasil Belajar 11

2.1.4.1 Ranah Kognitif 13

2.1.4.2 Ranah Afektif 17

2.1.4.3 Ranah Psikomotorik 19

2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran 19

2.1.6 Model Pembelajaran Inquiry Training 20

2.1.6.1 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiry Training 20 2.1.6.2 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiry Training 23 2.1.6.3 Sistem Sosial Model Pembelajaran Inkuiry Training 26 2.1.6.4 Dampak – Dampak Interaksional dan Pengiring 26 2.1.7 Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 27

2.1.7.1 Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri 27

2.1.7.2 Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 27

2.1.8 Model Pembelajaran Konvensional 28

2.1.8.1 Pengertian Model Pembelajaran Konvensional 28

2.1.9 Eksperimen Riil 29

2.1.10 Kemampuan Berpikir Kritis 32

2.1.11 Tujuan Berpikir Kritis 34

2.1.12 Materi Pembelajaran 35

2.1.12.1 Fluida Statis 35

(8)

vii

2.1.12.3 Tekanan 35

2.1.12.4 Tekanan Hidrostatik 36

2.1.12.5 Hukum Pascal 36

2.1.12.6 Hukum Archimedes 37

2.1.12.7 Penerapan Hukum Archimedes 38

2.1.12.8 Viskositas Dan Hukum Stokes 39

2.1.12.9 Tegangan Permukaan 39

2.1.12.10 Gejala Kapilaritas 40

2.1.13 Penelitian yang Relevan 41

2.2 Kerangka Konseptual 43

2.3 Hipotesis Penelitian 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan 45

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 45

3.3 Variabel Penelitian 45

3.4 Jenis Dan Rancangan Penelitian 46

3.5 Prosedur Penelitian 47

3.6 Instrumen Penelitian 50

3.6.1 Tes Hasil Belajar 50

3.6.2 Tes Keterampilan Berpikir Kritis 51

3.6.3 Lembar Aktivitas Siswa 51

3.6.3.1 Lembar Penilaian Afektif (Sikap) 52

3.6.3.2 Lembar Penilaian Psikomotorik 53

3.6.4 Lembar Angket Siswa 54

3.6.5 Lembar Wawancara Guru 54

3.7 Validitas 55

3.7.1 Validitas Isi 55

3.8 Teknik Analisis Data 55

3.8.1 Menghitung Nilai Rata – Rata Dan Simpangan Baku 55

3.8.2 Uji Normalitas Data 56

3.8.3 Uji Homogenitas 57

3.8.4 Uji Hipotesis 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 63

4.1.1 Pretes Hasil Belajar 63

4.1.2 Kemampuan Berpikir Kritis 65

4.1.3 Perlakuan dalam Pelaksanaan Penelitian 67

4.1.4 Postes Hasil Belajar 76

4.2 Pengujian Hipotesis 77

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 79

4.3.1 Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis 79 Eksperimen Riil Terhadap Hasil Belajar

(9)

viii

Berbasis Eksperimen Riil Dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 85

5.2 Saran 85

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Jenis Dan Subjenis Dimensi Pengetahuan 13

Tabel 2.2 Enam Kategori Proses Kognitif 15

Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri 23

Tabel 2.4 Keterampilan Berpikir Kritis dan Perinciannya 32

Tabel 2.5 Penelitian yang Relevan 41

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Hasil Belajar siswa 46

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ANAVA 2 Jalur 47

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Materi Fluida Statis 50

Tabel 3.4 Kriteria Hasil Belajar Siswa 50

Tabel 3.5 Kisi – Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis 51

Tabel 3.6 Kriteria Berpikir Kritis 51

Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Sikap 52

Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Sikap 53

Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Psikomotorik 53

Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Psikomotorik 54

Tabel 3.11 Ringkasan Anava Dua Jalur 61

Tabel 4.1 Data Pretes Hasil Belajar 63

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes 64

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pretes 64

Tabel 4.4 Uji Kemampuan Awal Siswa 65

Tabel 4.5 Data Kemampuan Berpikir Kritis 65

Tabel 4.6 Data Kemampuan Berpikir Kritis tinggi dan Rendah 66 Tabel 4.7 Nilai LKS Kelompok Selama 5 Praktikum 68

Tabel 4.8 Nilai Rata-rata Penilaian Afektif 70

Tabel 4.9 Nilai Rata-Rata Penilaian Psikomotorik 72

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Kelas Eksperimen 75

Tabel 4.11 Data Pretes Hasil Belajar 76

Tabel 4.12 Uji Normalitas Postes Hasil Belajar 77 Tabel 4.13. Uji Homogenitas Postes Hasil Belajar 77 Tabel 4.14. Data ANAVA Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis 78

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Langkah – Langkah Pembelajaran Inkuiri 24

Gambar 2.2 Prinsip Kerja Pengangkat Hidrolik 36

Gambar 2.3 Keadaan Benda Didalam Zat Cair 38

Gambar 2.4 Contoh Tegangan Permukaan 40

Gambar 2.5 Kapilaritas Raksa dan Air dalam Tabung 41

Gambar 3.1 Skema Pelaksanaan Penelitian 49

Gambar 4.1 Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen 63

Gambar 4.2 Pretes Hasil Belajar Kelas Kontrol 64

Gambar 4.3 Grafik Nilai Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis 66

Gambar 4.4 Nilai Rata-rata Praktikum 69

Gambar 4.5 Nilai Rata-rata LKS Kelompok 69

Gambar 4.6 Nilai Rata-rata Setiap Praktikum 70

Gambar 4.7 Nilai Rata-rata Penilaian Sikap 71

Gambar 4.8 Nilai Rata-rata Setiap Sikap 71

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 89 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 127

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa 142

Lampiran 4 Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar 158

Lampiran 5 Kisi – Kisi Tes Berpikir Kritis siswa 171

Lampiran 6 Rubrik Penilaian Berpikir Kritis 181

Lampiran 7 Tes Hasil Belajar 183

Lampiran 8 Tes Kemampuan Berpikir Kritis 188

Lampiran 9 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 191 Lampiran 10 Distribusi Nilai Postes Kelas Eksperimen 193 Lampiran 11 Distribusi Nilai Pretes Kelas Kontrol 195 Lampiran 12 Distribusi Nilai Postes Kelas Kontrol 197 Lampiran 13 Perhitungan Nilai Rata – Rata, Standar Deviasi &Varians 199 Lampiran 14 Uji Normalitas Data Pretes dan Data Postes 202 Lampiran 15 Uji Homogenitas Data Pretes dan Data Postes 205 Lampiran 16 Uji Kesamaan Rata – Rata Pretes (Uji – t Dua Pihak) 208 Lampiran 17 Distribusi Nilai Kemampuan Berpikir Kritis 211

Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran 18 Distribusi Nilai Kemampuan Berpikir Kritis 213 Siswa Kelas Kontrol

Lampiran 19 Perhitungan Nilai Rata – Rata, Standar Deviasi 215 dan Varians Kemampuan Berpikir Kritis

Lampiran 20 Distribusi Berpikir Kritis Tinggi & Berpikir Kritis Rendah 217 Kelas Eksperimen

Lampiran 21 Distribusi Berpikir Kritis Tinggi dan Berpikir Kritis Rendah 218 Kelas Kontrol

Lampiran 22 Analisis Varians Dua Jalur 219

Lampiran 23 Lembar Penilaian Sikap Kelas Eksperimen 223 Lampiran 24 Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 233 Lampiran 25 Ringkasan Penilaian Sikap dan Penilaian Psikomotorik 243

Lampiran 26 Dokumentasi Penelitian 254

Lampiran 27 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors 255

Lampiran 28 Luas Distribusi Normal Standar 256

Lampiran 29 Nilai Kritis Distribusi t 258

Lampiran 30 Daftar Nilai Kritis Distribusi F 259

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak

untuk menyerupai orang dewasa. Pandangan tersebut memberi makna bahwa

pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu

sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan

sepanjang hidup. (Sagala, 2012: 1)

Hal tersebut sejalan dengan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Pendidikan

bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. (Trianto, 2011: 1)

Pendidikan merupakan hal sangat penting bagi kehidupan bangsa. maju

mundurnya suatu peradaban bangsa salah satunya diukur dari kualitas

pendidikannya. Daftar kualitas pendidikan negara anggota Organisasi Kerja Sama

Ekonomi Pembangunan (OECD) yang dirilis hari Rabu, 13 Mei 2015 oleh BBC

dan Financial Times. Hasilnya Singapura dinobatkan sebagai negara yang

memiliki kualitas pendidikan terbaik sedunia. Sementara Indonesia berada di

peringkat 69 dari 76 negara. (http://pendidikanindonesia.com, diakses pada

tanggal 13 Januari 2016)

Hasil penelitian oleh OECD, pendidikan yang mampu mendukung

pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu

menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan

harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik.

(14)

2

Pendidikan di sekolah menengah terdiri atas banyak mata pelajaran yang di

ajarkan, salah satunya adalah ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA adalah suatu

kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala –

gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah. (Trianto, 2014: 136 – 137)

Secara umum IPA meliputi tiga bidang dasar, yaitu biologi, fisika, dan

kimia. Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA, dan merupakan ilmu yang

lahir dan berkembang lewat langkah – langkah observasi, perumusan masalah,

penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan

kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat

fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala – gejala melalui

serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar

sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga

komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara

universal. (Trianto, 2014: 137 – 138)

Pengertian tersebut memberikan gambaran bahwa konsep. prinsip dan teori

dalam fisika tidak harus dihafal, tetapi dipahami oleh siswa. Hal ini bertolak

belakang dengan kenyataan dilapangan bahwa siswa hanya menghafal konsep dan

kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam

kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. (Trianto, 2011:

6)

Hal itu juga sesuai dengan yang ditemukan peneliti saat melakukan Program

Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Swasta Persiapan Stabat tahun

2015. Banyak siswa yang mengatakan bahwa fisika merupakan pelajaran yang

sulit dan penerapan rumus – rumus fisika kedalam soal juga tidak mudah. Siswa

juga mengatakan, bahwa mereka dapat dengan mudah mengerjakan soal fisika

jika soal yang diberikan guru harus sama dengan contoh soal yang diberikan. Hal

ini tentu saja akan membuat siswa tidak dapat mengembangkan pola pikirnya

dalam mengerjakan soal – soal fisika yang lebih bervariasi. Selain itu, pada saat

(15)

3

hanya menekankan siswa untuk menghafal rumus dan mencatat materi yang ada

di buku pelajaran.

Hasil studi pendahuluan di MAN 1 Stabat pada tanggal 11 Januari 2016

dengan menggunakan instrumen angket yang disebarkan pada 66 siswa kelas X,

diperoleh data bahwa 44% (29 siswa) menganggap bahwa pelajaran fisika itu

biasa saja, 35% (23 siswa) menganggap bahwa pelajaran fisika itu sulit dan

kurang menarik dan 21% (14 siswa) menganggap bahwa pelajaran fisika itu

mudah dan menyenangkan.

Hal lain yang dilakukan dalam studi pendahuluan ini adalah hasil

wawancara dengan seorang guru fisika di MAN 1 Stabat. Beliau mengatakan

bahwa hasil belajar fisika siswa saat ujian semester I masih dibawah ketuntasan

minimum fisika, yaitu 3,00 (menurut kurikulum 2013). Selain itu, beliau juga

mengatakan bahwa apabila siswa diajarkan secara teori, minat siswa terhadap

fisika sangat kurang, sedangkan bila siswa diajak ke laboratorium akan muncul

minat siswa terhadap fisika. Tetapi beliau, jarang membawa siswa ke

laboratorium karena alatnya yang kurang memadai dan waktu yang tidak cukup.

Sedangkan menurut angket, sebanyak 61% (40 siswa) menginginkan belajar fisika

yang banyak praktek dan demonstrasi, 29% (19 siswa) menginginkan belajar

sambil bermain, 7% (5 siswa) menginginkan banyak mengerjakan soal, dan hanya

3% (2 siswa) yang menginginkan belajar fisika dengan menggunakan metode

ceramah dan tanya jawab. Model pembelajaran yang digunakan beliau, cenderung

lebih dominan menggunakan model pembelajaran konvensional, dengan metode

ceramah, mencatat, dan mengerjakan soal.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka untuk mengatasinya diperlukan

suatu model dan metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk mau

mempelajari fisika dan membuat siswa paham mengenai konsep fisika. Model dan

metode tersebut juga harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan materi

pelajaran yang diajarkan.

Salah satu metode pembelajaran yang mampu memfasilitasi agar siswa

dapat memahami konsep fisika dan kemampuan pemecahan masalah siswa adalah

(16)

4

mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu

objek, menganalisis, membuktikan dan menarik sendiri tentang suatu objek,

keadaan atau proses sesuatu. (Sagala, 2012: 220)

Model pembelajaran yang juga dapat mengatasi permasalahan diatas adalah

model pembelajaran inkuiri. Inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar

yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Pembelajaran

inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam waktu yang

relatif singkat. Hasil penelitian Schlenker, dalam Joice dan Weil menunjukkan

bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam

berpikir kreatif , dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis

informasi (Trianto, 2011: 166 – 167)

Dalam inkuiri, seseorang bertindak sebagai seorang ilmuwan (scientist),

melakukan eksperimen dan mampu melakukan proses mental berinkuiri. Asumsi

yang mendasari model inkuiri ini adalah keterampilan berpikir kritis dan berpikir

deduktif yng diperlukan berkaitan dengan pengumpulan data yang berkaitan

dengan kelompok hipotesis. (Hamalik, 2010: 219 – 220)

Penjelasan diatas menerangkan bahwa model pembelajaran inkuiri yang

menerapkan metode eksperimen dapat membuat siswa dapat berpikir kreatif dan

logis. Fisher (2009: 10) mengatakan bahwa berpikir kritis adalah interpretasi dan

evaluasi yang terampil dan aktif terhadap observasi dan komunikasi, informasi

dan argumentasi. Sehingga berpikir kritis sejalan dengan model pembelajaran

inkuiri dan metode eksperimen yang dapat meningkatkan pemahaman siswa

mengenai konsep – konsep fisika dan aktivitas belajar siswa.

Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri sudah pernah diteliti oleh

peneliti sebelumnya. Peneliti sebelumnya Harahap (2014) diperoleh adanya

pengaruh yang signifikan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa

pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMA Swasta Al Ulum Medan T.P.

2013/2014. Kelemahan dari penelitian ini adalah peneliti masih kurang mampu

(17)

5

motivasi dan kemampuan berpikir siswa. Selanjutnya Marpaung (2013)

melakukan penelitian model pembelajaran inkuiri berbasis mindscaping dan

diperoleh bahwa hasil nilai pretes diperoleh 38,71 dan postest 73,86. Hasil uji t

satu pihak thitung = 4,35, ttabel = 1,67 sehingga thitung>ttabel maka Ha diterima, dengan

demikian diperoleh kesimpulan ada pengaruh model pembelajaran inquiry

training berbasis mindscaping terhadap hasil belajar siswa pada sub materi pokok

cahaya di kelas VIII Semester II SMP N 3 Pematangsiantar T.P 2012/2013.

Penelitian yang dilakukan oleh Hannum (2014) dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri training diperoleh bahwa nilai rata-rata pos-test kelas

eksperimen 80,05 dan kelas kontrol 68,81, sehingga ada pengaruh model

pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar Fisika.

Model pembelajaran inkuiri berbasis eksperimen ini telah diterapkan

sebelumnya oleh Afandi (2013) diperoleh hasil uji thitung adalah 2,88 sedangkan

ttabel adalah 2,002 pada taraf nyata 0,05 artinya 95% Ha diterima dan 5% Ho

ditolak dimana thitung > ttabel (thitung 2,88 > ttabel 2,002). Sehingga diperoleh

kesimpulan bahwa ada pengaruh yang berarti dari model pembelajaran Inkuiri

Berbasis Eksperimen secara signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi

pokok listrik dinamis kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P 2012/2013.

Penelitian yang dilakukan Simbolon (2013: 135) diperoleh kesimpulan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara gain hasil belajar atau peningkatan hasil

belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

terbimbing berbasis eksperimen riil dan laboratorium virtual dibandingkan dengan

siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung (Direct

Instruction).

Kemampuan berpikir kritis dengan model pembelajaran inkuiri juga sudah

pernah diterapkan sebelumnya oleh Usman Riyadi (2008) diperoleh hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa setelah proses belajar mengajar berlangsung,

kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran dengan kegiatan laboratorium

inkuiri memiliki kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran

(18)

6

peningkatan penguasaan konsep pada kelas kontrol dengan N-gain sebesar 0,14

dan pada kelas eksperimen 0,36.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah tempat

penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, waktu pelaksanaan penelitian,

kombinasi model pembelajaran inkuiri dengan eksperimen dan berpikir kritis

siswa. Dimana pada penelitian ini menggunakan materi Fluida Statis di MAN 1

Stabat.

Dari uraian permasalahan diatas, apakah hasil belajar fisika siswa dapat

ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri dan bagaimana

kaitannya dengan eksperimen didalam pembelajaran serta kaitannya dengan

kemampuan berpikir kritis siswa. Untuk dapat mengetahui hal tersebut, penulis

perlu mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis Eksperimen Riil Dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis di Kelas X MAN 1 Stabat T.P 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan

masalah yang ada di MAN 1 Stabat yaitu :

1. Siswa menganggap pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit dan kurang

menarik serta biasa saja.

2. Guru menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu dengan metode

ceramah, mencatat dan mengerjakan soal.

3. Siswa menginginkan pembelajaran fisika dengan banyak praktek dan

demonstrasi

1.3 Batasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka perlu

dijelaskan batasan masalah dalam penelitian, yaitu :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Inquiry

(19)

7

2. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas Xsemester genap T.P 2015/2016 di

MAN 1 Stabat.

3. Hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi fluida statis.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh hasil belajar siswa akibat penerapan model

pembelajaran Inquiry Training Berbasis Eksperimen Riil pada materi pokok

fluida statis di kelas X MAN 1 Stabat T.P. 2015/2016?

2. Apakah ada pengaruh berpikir kritis tinggi dengan berpikir kritis rendah

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas X di

MAN 1 Stabat T.P 2015/2016?

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran Inquiry Training

Berbasis Eksperimen Riil dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas X MAN 1 Stabat T.P

2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini dilihat dari rumusan masalah,

adalah :

1. Mengetahui pengaruh hasil belajar siswa akibat penerapan model

pembelajaran Inquiri Training Berbasis Eksperimen Riil pada materi pokok

fluida statis di kelas X MAN 1 Stabat T.P. 2015/2016

2. Mengetahui pengaruh berpikir kritis tinggi dengan berpikir kritis rendah

terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas X di

MAN 1 Stabat T.P 2015/2016

3. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran Inquiry Training Berbasis

Eksperimen Riil dengan berpikir kritis untuk meningkatkan hasil belajar

(20)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini

adalah:

1. Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan bagi peneliti sebagai calon

guru dalam mengajar fisika pada masa yang akan datang.

2. Sebagai sumbangan pemikiran dan menjadi bahan informasi dalam rangka

perbaikan variasi pembelajaran di tempat pelaksanaan penelitian khususnya

dan dunia pendidikan umumnya.

3. Sebagai bahan pembanding bagi peneliti berikutnya yang akan meneliti

dengan model pembelajaran yang sama.

1.7 Definisi Operasional

Defenisi operasional merupakan suatu defenisi yang diberikan kepada suatu

variabel dengan cara memberikan arti atau memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur variabel. Dalam penelitian ini, digunakan

istilah-istilah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran inquiry training adalah model yang dirancang untuk

membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui

latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode

waktu yang singkat. (Joice, 2011: 202)

2. Model pembelajaran konvensional (klasikal) adalah suatu model pengajaran

yang mencerminkan kemampuan utama guru. (Sagala, 2012: 185)

3. Eksperimen riil adalah suatu cara dimana murid bersama – sama mengerjakan

sesuatu latihan atau percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari

suatu aksi. (Susiandari, 2012: 26)

4. Berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif

terhadap observasi dan komunikasi, informasi dan argumentasi. (Fisher,

2009: 10)

5. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian – pengertian,

(21)

85 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan penelitian yang

diperoleh di MAN 1 Stabat pada materi fluida statis, dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar kelas

konvensional sehingga ada pengaruh hasil belajar akibat penerapan model

pembelajaran Inquiry Training Berbasis Eksperimen Riil

2. Nilai kemampuan berpikir kritis diatas rata-rata lebih baik daripada nilai

rata-rata kemampuan berpikir kritis dibawah rata-rata sehingga ada

pengaruh berpikir kritis tinggi dengan berpikir kritis rendah terhadap hasil

belajar siswa.

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran Inquiry Training Berbasis

Eksperimen Riil dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya beberapa hal sebagai

berikut :

1. Jika ingin meneliti dengan model pembelajaran Inquiry Training dan juga

menggunakan kemampuan berpikir kritis, ada baiknya bagi peneliti

selanjutnya untuk menggunakan hasil belajar berupa keterampilan proses

sains.

2. Selain dengan menggunakan eksperimen riil, peneliti selanjutnya juga dapat

menggunakan laboratorium virtual (Virtual Laboratory) agar dapat

menghemat biaya peneliti dan siswa saat melakukan praktikum.

3. Menggunakan waktu yang ada seefisien mungkin agar tidak mengganggu ke

mata pelajaran berikutnya dengan cara mempersingkat waktu saat

(22)

86

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, F., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Eksperimen Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T. P. 2012 / 2013, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri Medan

Al Rasyidin, (2013), Teori Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Perdana, Jakarta

Anderson, L.W., Karthwohl, D.R., (2010), Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2007), Manajemen Penelitian, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta

Dimyati dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Ennis, R.H., (1993), Critical Thinking Assesment, Jurnal Theory into Practice, Vol. 32 No. 3 hal: 179 - 186

Ennis, R. H., (2011), The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical Thinking Dispositions and Abilities, University of Illinois, On line at http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCritic alThinking_51711_000.pdf [diakses tanggal 29 Januari 2016].

Fisher, A., (2009), Berpikir Kritis Sebuah Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta

Giancoli, D. C., (2001), Fisika Jilid 1. Penerbit Erlangga, Jakarta

Handayani, S., (2009), Fisika 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta

Hannum, F., Bukit, N., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal INPAFI Vol. 2, No. 4 hal: 139 - 147

Harahap, A.R., Sinuraya, J., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X SMA Swasta Al Ulum Medan T.P. 2013/2014, Jurnal INPAFI, Vol. 2, No. 3 hal: 1 – 10

(23)

87

Kementerian Agama, (2014), Pedoman Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Tingkat Madrasah Aliyah (MA), Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Jakarta

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, (2014), Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam, Penerbit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Marpaung, M., Simamora, P., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis Mindscaping Terhadap Hasil belajar Siswa Pada Sub-Materi Pokok Cahaya Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 3 Pematangsiantar T.P 2012/2013, Jurnal INPAFI hal: 136 – 143

Syah, M., (2010), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Nurachmandani, S., (2009), Fisika 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Palupi, D.S., (2009), Fisika : untuk SMA dan MA Kelas XI, Penerbit Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Pujianto, (2013), Fisika Untuk SMA/MA Kelas X Peminatan Matematika Dan Ilmu Alam, Penerbit Yudhistira, Jakarta

Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Penerbit Pustaka Pelajar, Jakarta

Pritasari, A.D.C., (2011), Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 2 Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Yogyakarta Pada Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI), Tesis, Universitas Negeri Yogyakarta

Riyadi, U., (2008), Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Kegiatan Laboraturium Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pokok Bahasan Fluida Statis, Tesis, Universitas Negeri Semarang

Sagala, S., (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Penerbit Alfabeta, Bandung

Sardiman, A. M., (2011). Intraksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Rajawali Press, Jakarta

(24)

88

Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, R. E., (2006), Educational Psycologi: Theory And Practice Eight Edition, Johns Hopkins University, United States of America

Sudjana, (2009), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Suprijono, A., (2010), Kumpulan Model Pembelajaran: Teori Dan Aplikasi, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Penerbit PT Rhineka Cipta, Jakarta

Susiandari, A., (2012), Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Menggunakan Laboratorium Riil dan Virtuil di Tinjau Dari Kemampuan Kerja Sama dan Keterampilan Berpikir Kritis, Tesis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi pembantu penentuan prioritas pemberian dana pinjaman ini merupakan pengembangan dari aplikasi simpan pinjam yang telah diselesaikan pada saat kuliah

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Pengetahuan Kebijakan Rencana Tanggap Darurat Sistim Peringatan Bencana Kemampuan Memobilisasi Sumber Daya Indeks sekolah KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH. „ Komunitas sekolah

Oleh karena itu, peneliti merasa penting dalam melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ransum dengan tingkat serat kasar berbeda terhadap bobot hidup,

Akan tetapi, informasi pada situs OGSA-DAI sebagai acuan utama penulis tidak diberikan secara detil dalam hal pustaka yang terkait dengan sistem operasi dan paket GT yang

Tujuan utama dari penelitian dan perancangan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mendeteksi tingkat gas buang bensin dan diesel di udara yang ada dalam

Format basisdata yang digunakan dalam Sistem lnforrnasi DAS Citanduy adalah sistem basisdata relasional yaitu sistem basisdata yang didaiamnya terdiri dari kumpulan tabel

[r]