• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA TOKO MAJU MAPAN BERBASIS DEKSTOP DENGAN MENGGUNAKAN VB.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA TOKO MAJU MAPAN BERBASIS DEKSTOP DENGAN MENGGUNAKAN VB."

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA TOKO MAJU MAPAN BERBASIS DEKSTOP DENGAN

MENGGUNAKAN VB.NET

SKRIPSI

Disusun oleh:

SULENDRA 311410691

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI

2018

(2)

PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA TOKO MAJU MAPAN BERBASIS DEKSTOP DENGAN

MENGGUNAKAN VB.NET

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika

Disusun oleh:

SULENDRA 311410691

TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI

2018

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

ABSTRACT ... xi

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Rumusan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Penelitian ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 7

2.1.1 Sistem ... 7

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 8

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 10

2.1.4 Sistem Informasi ... 11

2.1.5 Penjualan ... 15

(10)

2.2 Teori Pendukung ... 18

2.2.1 Flowchart ... 18

2.2.2 Data Flow Diagram ... 19

2.2.3 Entity Relational Diagram ... 20

2.2.4 Normalisasi ... 22

2.2.5 Diagram Konteks ... 24

2.2.6 Pengertian DFD ... 24

2.2.7 Pengertian HIPO ... 25

2.2.8 Crystal Report ... 26

2.3 Bahasa Pemrogramman ... 27

2.4 Testing dan Pengujian ... 28

2.5 Penelitian Terdahulu ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sekilas Tentang Toko Maju Mapan ... 30

3.2 Definisi Metode Penelitian ... 30

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.4 Metode Pengembangan Sistem ... 33

3.5 Flowmap Sistem yang Berjalan ... 35

3.6 Flowmap Usulan ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem ... 38

4.2 Diagram Konteks ... 38

4.3 Data Flow Diagram ... 39

4.4 Normalisasi ... 40

(11)

4.5 Relasi Antar Tabel ... 43

4.6 ERD ... 44

4.7 HIPO ... 44

4.8 Kamus Data ... 45

4.9 User Interface ... 48

BAB V PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 52

4.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Simbol Flowchart ... 18

Tabel 2.2 Tabel Data Flow Diagram (DFD) ... 25

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 4.1 Tabel Unnormalized ... 40

Tabel 4.2 Tabel Normalisasi pertama tabel User ... 40

Tabel 4.3 Tabel Normalisasi kedua tabel Barang ... 40

Tabel 4.4 Tabel Normalisasi kedua tabel Detail Beli ... 41

Tabel 4.5 Tabel Normalisasi kedua tabel Detail Jual ... 42

Tabel 4.6 Tabel Normalisasi kedua tabel Pembelian ... 42

Tabel 4.7 Tabel Normalisasi ketiga tabel Penjualan ... 43

Tabel 4.8 Tabel Normalisasi ketiga tabel Supplier ... 43

Tabel 4.9 Tabel Kamus data tabel Tuser ... 44

Tabel 4.10 Tabel Kamus data tabel Barang ... 44

Tabel 4.11 Tabel Kamus data tabel Detail Beli ... 45

Tabel 4.12 Tabel Kamus data tabel Detail Jual ... 45

Tabel 4.13 Tabel Kamus data tabel Pembelian ... 46

Tabel 4.14 Tabel Kamus data tabel Penjualan ... 47

Tabel 4.15 Tabel Kamus data tabel Supplier ... 48

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ilustrasi Model Waterfall ... 18

Gambar 2.2 Simbol Diagram Alir ... 20

Gambar 2.3 Relasi One to one ... 21

Gambar 2.4 Relasi One to many ... 22

Gambar 2.5 Relasi Many to one ... 22

Gambar 2.6 Relasi Many to many ... 22

Gambar 3.1 Model Waterfall ... 33

Gambar 3.2 Flowmap Sistem Berjalan ... 35

Gambar 3.3 Flowmap usulan ... 37

Gambar 4.1 Diagram Konteks Aplikasi Penjualan ... 38

Gambar 4.2 DFD ... 39

Gambar 4.3 Relasi Antar Tabel ... 43

Gambar 4.4 ERD ... 44

Gambar 4.5 HIPO ... 46

Gambar 4.6 Form Login ... 48

Gambar 4.7 Menu Utama ... 49

Gambar 4.8 Form Barang ... 49

Gambar 4.9 Form Suppilier ... 50

Gambar 4.10 Form Pembelian ... 51

Gambar 4.11 Form Penjualan ... 52

Gambar 4.12 Report Data Penjualan ... 53

(14)

In this increasingly modern age, the development of science and technology is increasingly rapid, especially now that information is very rapidly spreading throughout the world. In line with this, the problems that exist in the company are also increasingly complex in everyday life. With this reality we are required to solve existing problems by utilizing technological sophistication and speed, accuracy and accuracy in providing information so that in carrying out our work we get optimal results. One of them is the use of computer technology. Sales is one of the important business activities carried out by companies to be able to obtain profits which are the main objectives of most companies. To be able to carry out sales activities well, every business owner needs to have a good and controlled system with a clear path.

So based on the description above, it is very interesting to conduct a study of established advanced stores to support and improve performance and efficiency in selling their products

Keyword: Sales, Purchase, System Information, Point Of Sales,

xi

(15)

ABSTRAK

Di zaman yang semakin modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, apalagi informasi sekarang ini sangat cepat menyebar ke penjuru dunia. Sejalan dengan hal tersebut permasalahan yang ada pada perusahaan juga semakin kompleks dalam kehidupan sehati-hari. Dengan kenyataan ini kita dituntut untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi serta kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam memberi informasi sehingga dalam melaksanakan pekerjaan kita mendapatkan hasil yang optimal. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi komputer. Penjualan merupakan salah satu aktivitas bisnis penting yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang merupakan tujuan utama dari sebagian besar perusahaan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan penjualan dengan baik, setiap pemilik usaha perlu memiliki sebuah sistem yang baik dan terkendali dengan alur yang jelas. Maka berdasarkan uraian diatas, sangat menarik untuk melakukan sebuah penelitian terhadap toko maju mapan guna mendukung dan meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam melakukan penjualan produknya

Kata kunci: Penjualan, Pembelian, Sistem Informasi, Penjualan Barang.

xii

(16)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman yang semakin modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat, apalagi informasi sekarang ini sangat cepat menyebar ke penjuru dunia. Sejalan dengan hal tersebut permasalahan yang ada pada perusahaan juga semakin kompleks dalam kehidupan sehati-hari. Dengan kenyataan ini kita dituntut untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi serta kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam memberi informasi sehingga dalam melaksanakan pekerjaan kita mendapatkan hasil yang optimal. Salah satunya adalah pemanfaatan teknologi komputer. Data yang berukuran besar jika dikerjakan secara manual membutuhkan tenaga lebih dari satu orang, maka dengan digunakannya sistem data tersebut dapat dilakukan oleh satu orang saja dan pengguna sistem mempercepat penyelesainnya. Dengan kemudahan fasilitas yang diberikan sistem yang dibuat akan mempermudah dalam pembuatan dan penyampaian hasil pengelolaan data kepada orang lain yang membutuhkan.

Penjualan merupakan salah satu aktivitas bisnis penting yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang merupakan tujuan utama dari sebagian besar perusahaan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan penjualan dengan baik, setiap pemilik usaha perlu memiliki sebuah sistem yang baik dan terkendali dengan alur yang jelas. Pengelolaan data informasi yang baik sangat diperlukan

1

(17)

2

oleh pihak manajemen untuk dapat memudahkan dalam pengambilan keputusan dan langkah kebijaksanaan yang diperlukan demi kelangsungan hidup bisnisnya.

Maka berdasarkan uraian diatas, sangat menarik untuk melakukan sebuah penelitian terhadap toko maju mapan guna mendukung dan meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam melakukan penjualan produknya oleh karna itu penulis mengambil judul “METODE PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA TOKO MAJU MAPAN BERBASIS DEKSTOP DENGAN MENGGUNAKAN VB.NET”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Sistem pencatatan manual pada toko maju mapan menyulitkan pemilik dalam mencari informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang cepat dan akurat.

2. Belum tercatatnya barang masuk dan keluar secara komputerisasi sehingga dapat menyebabkan barang berlebih ataupun berkurang.

3. Laporan harian, mingguan dan bulanan tidak bisa diprediksi secara pasti karna data penjualan masih bersifat manual.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah untuk mencapai tujuan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah dan dengan keterbatasan yang ada, maka penelitian hanya menekan pada:

(18)

1. Pengolahan data barang pada toko maju mapan hanya barang yang tersedia didalam toko maju mapan.

2. Laporan rekapitulasi hasil penjualan hanya laporan perminggu dan perbulan.

3. Perancangan sistem hanya berdasarkan kebutuhan toko dan kelayakan investasi.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana membangun sebuah sistem informasi penjualan dan pembelian?

2. Bagaimana meningkatkan efisiensi dan efektifitas toko maju mapan dengan menggunakan vb.net?

3. Bagaimana membuat laporan rekap secara otomatis dapat dicetak sesuai tanggal yang dipilih?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan

Adapun tujuan penelitian yang ingin penulis capai adalah:

1. Merancang desain aplikasi yang menarik dan membuat kerja dalam membentuk laporan akan lebih cepat dan efisien sehingga petugas dapat dimudahkan penggunaannya dalam membuat laporan rekapitulasi data penjualan.

2. Menyajikan informasi yang lebih akurat.

3. Memudahkan dalam pendataan barang di toko maju mapan.

(19)

4

1.5.2 Manfaat

1. Manfaat untuk Penulis

a. Mahasiswa diharapkan mampu memahami, serta menganalisa dan mengimplementasikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu sistem informasi yang telah diracanga.

b. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

c. Membandingkan antara teori yang di dapat di perkuliahan dengan masalah yang timbul dilapangan.

2. Manfaat untuk Kecamatan

a. Memudahkan petugas dalam melakukan pengecekan data informasi data kependudukan.

b. Menyediakan informasi yang cepat, tepat dan lebih akurat mengenai data maupun laporan yang dibutuhkan.

3. Manfaat untuk Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa

a. Mengetahui seberapa jauh mahasiswa menguasai materi yang diberikan.

b. Mengetahui seberapa jauh mahasiswa menerapkan ilmu-ilmu yang bersifat teori sebagai evaluasi terhadap materi yang telah didapatkan.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan proposal penelitian, untuk mempermudah proses penulisan, pencapaian maksud dan tujuan, maka sistematika penulisan dibagi menjadi empat bab yang masing-masing memiliki kaitan yang jelas. Berikut adalah ringkasan tiap-tiap bab tersebut:

(20)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai masalah yang akan diuraikan tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan dan manfaat, waktu dan tempat pelaksanaan, sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung penelitian ini, yang akan menjadi dasar dalam pemecahan masalah dan didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai landasan dalam melakukan penelitian. Serta perangkat lunak yang mendukung dalam pembuatan aplikasi perangkat lunak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan variabel penelitian, metode pengumpulan data, waktu dan tempat penelitian, dan prosedur analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Segala sesuatu yang ada didalam atau di lingkungan sekitar organisasi.

Informasi sendiri mengandung arti data yang telah diolah kedalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Dara sendiri merupakan fakta-fakta yang ada. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, pengembangan, dan pengujian sistem yang telah dilakukan. Serta pembahasan sistem yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk keperluan penerapan maupun pengembangan selanjutnya.

(21)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Menurut Azhar Susanto (2013) Konsep dasar sistem adalah kumpulan atau group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2014).

Sistem adalah sebagai media penyimpanan dari berbagai macam elemen yang saling terkait satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan dalam mendapatkan sebuah informasi dari berbagai macam elemen tersebut yang ada didalam suatu sistem.

2.1.1 Sistem

Dalam suatu organisasi dalam penjualan barang dibutuhkan sebuah sistem sebagai sarana untuk mengelola perusahaan agar berjalan baik. Sistem juga menjadikan perusahaan lebih efisien serta strategis dan sistem menjadi hal penting dalam suatu toko penjualan tersebut. Suatu sistem tidak dapat bergerak sendirian, melainkan sistem ini dapat berjalan baik apabila didukung oleh komponen atau

7

(22)

entitas yang berkaitan. Komponen atau entitas ini saling berhubungan dan bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang ingin dicapai.

Menurut Pratama (2014) menjelaskan bahwa sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Sedangkan menurut Rosa dan Shalahuddin (2015) sistem didefinisikan sebagai kumpulan komponen yang saling terkait dan mempunyai satu tujuan yang ingin dicapai.

Adapun berdasarkan kesimpulan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan atau berhubungan dan membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan yang di inginkan.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, masukan, keluaran, pengolahan dan sasaran.

Adapun karakteristik sistem menurut Ladjamudin (2013) adalah sebagai berikut:

4. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi atau saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

(23)

9

4. Batasan Sistem

Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

5. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak makan akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

6. Penghubung Sistem

Menghubungkan antara suatu subsistem dengan subsistem yang lain melalui penghubung sumber-sumber daya akan mengalir ke subsistem yang satu ke subsistem lainnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dan dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk suatu kesatuan.

7. Masukan Sistem

Energi yang masuk ke dalam sistem dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat berjalan sedangkan sinyal input adalah energi yang dapat diproses agar menghasilkan keluaran sistem.

(24)

4. Keluaran Sistem

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan dapat menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya.

5. Pengolahan Sistem

Sistem mempunyai suatu bagian pengolah dan yang menjadi pengolahnya adalah sistem itu sendiri dan mengubah masukan menjadi keluaran.

6. Sasaran Sistem

Sistem tidak akan ada jika tidak mempunyai sasaran dan dikatakan berhasil jika mempunyai sasaran atau tujuan karena sasaran itu sangat mempengaruhi pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lainnya.

Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Adapun klasifikasinya menurut Ladjamudin (2013) adalah sebagai berikut:

4. Sistem di klasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak tampak secara fisik atau tak dapat dilihat. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik atau dapat dilihat

5. Sistem di klasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alami atau terjadi karena proses alam yang tak dapat dibuat oleh manusia hanya terjadi karena kehendak tuhan. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia.

(25)

11

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu adalah sistem yang dapat diprediksi dan dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan atau dipastikan dan relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas/tak tentu danrelatif tidak stabil karena dapat berubah sewaktu- waktu.

5. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berinteraksi atau berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar.

2.1.4 Sistem Informasi

Kebutuhan pengguna sistem ini mengikuti perkembangan zaman.

Kehadiran teknologi menuntut sistem agar dapat bekerja sama dengan komponen baru ini. Kerja sama antara sistem dengan teknologi ini sering disebut dengan sistem informasi. Sistem informasi pada perusahaan sangat penting karena membantu perkembangan dan kemajuan perusahaan. Sistem informasi juga akan membuat perusahaan mengetahui perkembangan perusahaan yang bekerja dalam bidangnya.

(26)

Menurut Ladjamudin (2013) menjelaskan bahwa “Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi”. Sedangkan menurut (Pratama, 2014) menjelaskan bahwa “Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih”.

Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat yang dibuat oleh manusia dari komponen- komponen untuk menyajikan informasi yang mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Adapun komponen-komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin menurut Pratama (2014) yaitu:

1. Input (Masukan)

Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat dan memiliki nilai. Komponen Input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari user (pengguna).

Sistem informasi dalam digolongkan menjadi data internal dan data eksternal. Data internal adalah data yang berasal dari dalam organisasi/tempat yang bersangkutan, sedangkan data eksternal adalah data yang berasal dari luar organisasi/tempat yang bersangkutan.

(27)

13

2. Output (Keluaran)

Sistem informasi menghasilkan keluaran (output) berupa informasi, komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi. Informasi yang disajikan ini merupakan hasil dari pengolahan data input dan disajikan sesuai dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari sistem informasi bersangkutan.

3. Software (Perangkat lunak)

Mencakup semua perangkat lunak yang digunakan di dalam sistem informasi dan membantu sistem informasi dalam menjalankan tugasnya.

Komponen perangkat lunak ini melakukan proses pengolahan data, penyajian informasi, penghitungan data dan lain-lain. Komponen perangkat lunak ini mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.

4. Hardware (Perangkat Keras)

Mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem komputer, baik di komputer server maupun di komputer client.

Perangkat keras meliputi komputer server beserta komponen di dalamnya, komputer desktop beserta komponen di dalamnya, komputer jinjing beserta komponen di dalamnya, mobile device (tablet, smartphone), dan lain-lain.

5. Database (Basis Data)

Suatu sistem informasi menyajikan informasi yang berasal dari satu maupun beberapa data yang diinput dan diolah, maka diperlukan sebuah aplikasi untuk penyimpanan, mengolah dan mennyajikan data dan informasi secara terkomputerisasi dari beberapa data yang diinput dan

(28)

diolah. Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi ke dalam satu atau beberapa tabel.

6. Kontrol dan Prosedur

Kontrol dan prosedur adalah dua komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada didalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya. Sedangkan komponen prosedur mencakup semua prosedur dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai tujuan yang diinginkan.

7. Teknologi dan Jaringan Komputer

Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input dan output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan baik, dan dapat untuk mencegah ancaman atau gangguan keamanan informasi. Sedangkan komponen jaringan komputer menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik melalui kabel jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless). Jaringan komputer dapat berupa jaringan lokal (private) hingga jaringan internet (public).

(29)

15

2.1.5 Penjualan

Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran. Menurut Thamrin dan Francis (2016) Penjualan adalah bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran. Sedangkan menurut Hery (2010) Penjualan merupakan total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dagangan yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai, maupun penjualan secara kredit.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan merupakan aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada konsumen.

2.1.6 Basis Data

Basis data terdiri dari 2 kata yaitu basis dan data, basis adalah diartikan sebagai markas atau tempat berkumpul sedangkan data adalah kumpulan fakta dunia nyata yang mewakili suatu ojek. Maka basis data adalah sistem yang terdiri dari koleksi data yang saling berhubungan dan program-program untuk mengakses data tersebut.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015) basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”. Berdasarkan teori tersebut,penulis menyimpulkan bahwabasis data adalah memelihara data yang diolah dan membuat informasi yang dibutuhkan serta menambah, mengakses, dan memproses data yang disimpan diperlukan sistem manajemen basis data seperti MySQL.

(30)

Menurut Sibero (2013) MySQL adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”. Berdasarkan teori tersebut, penulis menyimpulkan bahwa MySQL adalah sebuah software database sebagai tempat pengololahan data yang ada di database.

2.1.7 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Pada penulisan tugas akhir ini, penulis menggunakan model pengembangan perangkat lunak waterfall. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015) Pada awal pengembangan perangkat lunak, para pembuat program (programmer) langsung melakukan pengkodean perangkat lunak tanpa menggunakan prosedur atau tahapan pengembangan perangkat lunak. Menutut Rosa dan Shalahuddin, (2015) Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linear (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dari analisis desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support)”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015) Metode yang digunakan pada pengembangan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall Rosa dan Shalahuddin (2015 yang terbagi dalam lima tahapan, yaitu:

1. Analisa kebutuhan perangkat lunak

Analisa ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan sistem penjualan dan pembelian. Analisa kebutuhan terdiri dari analisa kebutuhan fungsional (fungsi sistem) dan analisa kebutuhan non fungsional (pengguna sistem dan alat yang diperlukan dalam perancangan

(31)

17

sistem). Tujuan dari analisa ini untuk mendapatkan informasi dasar seputar sistem yang diterapkan dan digunakan sebagai dasar dalam perancangan sistem.

2. Desain

Setelah mendapatkan data-data dari analisa, maka masuk pada tahap desain.

Penulis merancang sistem yang terdiri dari rancangan basis data, rancangan Hierarchy Input Process Output (HIPO) dan pemodelan antara muka.

3. Pembuatan kode program

Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain yang ditranslasikan kedalam program perangkat lunak.

4. Pengujian

Untuk meminimalisir kesalahan (error) dan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Maka pengujian difokuskan pada perangkat lunak secara segi logik dan fungsioanal memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.

5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tetapi tidak untuk membuat perangkat lunak yang baru. Agar tidak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkap lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru.

(32)

Gambar 2.1 Ilustrasi Model Waterfall

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2015) 2.2 Teori Pendukung

Dalam Penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa teori pendukung, yaitu:

2.2.1 Flow chart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. (Al Bahra, 2005).

Tabel 2.1 Tabel Simbol Flowchart

(33)

19

Tabel 2.2 Tabel Simbol Flowchart

2.2.2 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015) “Data Flow Diagram (DFD atau dalam bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adala representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformas informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) data keluaran (output)”.

1. Simbol diagram alir data

Dikutip dari buku Rekayasa Perangkat Lunak (Rosa dan Shalahuddin 2015) simbol-simbol Diagram Alir Data yang dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson adalah :

(34)

Gambar 2.2 Simbol Diagram Alir

Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2015)

Penjelasan dari gambar diatas adalah produsen atau konsumen adalah objek penting dalam sistem yang akan dibuat karna sistem ini berinteraksi langsung kepada konsumen dan produsen. Konsumen membeli produk dan produsen yang mensuply produk yang akan dibeli oleh konsumen. Setelah proses pembelian dan penjualan sudah selesai maka data akan tersimpan kedalam sistem.

2.2.3 Entity Relational Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan representasi grafis dari logika database dengan menyertakan deskripsi detail mengenai seluruh entitas (entity), hubungan (relationship), dan batasan (constraint). (Mata-Toledo dan Cushman, 2007).

(35)

21

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan objek. (Sutanta, 2011).

Kesimpulan dari kedua pendapat tersebuh ERD adalah teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu sistem yang dibangun.

Komponen-komponen utama dalam ERD adalah:

1. Entitas 2. Atribut 3. Relationship

4. Link

5. Cardinalitas

Merupakan tingkat hubungan yang terjadi antara satu dengan yang lain dan digunakan dengan garis. Pada Entity Relationship Diagram (ERD), ada tiga kemungkinan hubungan yang terjadi.

1. One to One relationship (1:1). Hubungan yang menjelaskan satu ke satu.

NID

Dosen

NID

Mengepalai 1 Jurusan

Gambar 2.3 Relasi One to One

2. One to Many / Many to One Relationship (1:M/M:1). Hubungan yang menjelaskan satu ke banyak.

(36)

NID MK

NID

Dosen Ajar M Kuliah

Gambar 2.4 Relasi One to Many

No MK

Kuliah Diambil

Nim

Nm

1 Mahasiswa

Gambar 2.5 Relasi Many to One

3. Many to Many Relationship (M:M). Hubungan yang menjelaskan banyak ke banyak.

Nim Nim mk

Mk

Mahasiswa Belajar N Kuliah

Gambar 2.6 Relasi Many to Many 2.2.4 Normalisasi

Menurut Janner Simarmata dalam bukunya Perancangan basis data, menjelaskan bahwa: “Proses normalisasi mempunyai pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, yaitu kemungkinan ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah, membaca pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut relasi dapat dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan mendapatkan database optimal. (Janner Simarmata, 2007).

(37)

23

Normalisasi merupakan proses pengelompokkan elemen data menjadi tabel- tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya”. Proses ini selalu diuji pada

beberapa kondisi. Dengan kata lain perancangan belum mendapatkan database yang optimal. Sebelum mengenal lebih jauh normalisasi, ada beberapa konsep yang harus diketahui lebih dahulu seperti field atau atribut kunci dan kebergantungan kunci (functional dependency). (Tata Sutabri, 2012).

Berdasarkan dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Normalisasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk mendapatkan suatu struktur entity-entity data yang meningkatkan stabilitas database.

2.2.4.1 Tingkatan Normalisasi

Secara umum proses normalisasi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap tidak normal, normalisasi tahap 1, normalisasi tahap 2, normalisasi tahap 3, pada tahap ketiga biasanya sudah akan diperoleh tabel yang optimal.

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form) semua data yang ada direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.

2. Bentuk normal tahap 1 (Normalized Form 1) pada tahap ini dibentuk tabel- tabel yang menampung data yang ada dan dikelompokan berdasarkan suatu karakteristik tertentu. Pada tahap ini harus diusahakan tidak ada field dalam satu tabel yang berulang.

3. Bentuk normal tahap 2 (Normalized Form 2) dilakukan penentuan field kunci dari masing-masing tabel. Kunci-kunci tersebut harus unik dan mewakili tabel. Bentuk normal tahap 2 (2NF) terpenuhi jika sebuah tabel,

(38)

semua atribut selain primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh.

4. Bentuk normal tahap 3 (Normalized form 3) dilakukan penentuan relasi antar tabel, sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada tabel-tabel tertentu.

2.2.5 Diagram Konteks

Dalam bukunya yang berjudul Anlisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. (Al-bahra bin ladjamudin, 2005).

Diagram konteks dibuat untuk menggambarkan sumber serta tujuan data yang akan diproses atau dengan kata lain diagram tersebut digunakan untukmenggambarkan sistem secara umum atau global dari keseluruhan sistem yang ada. (Tata Sutabri, 2012).

Berdasarkan penjelasan diatas definisi dari diagram konteks adalah gambaran luas tentang perusahaan secara umum.

2.2.6 Pengertian DFD (Data Flow Diagram)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah atau suatu sistem yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodelogi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD

(39)

25

merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas. (Jogiyanto, 2014).

Data flow diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang

telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. Data flow diagram juga digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur.

Tabel 2.3 Tabel Data Flow Diagram (DFD)

2.2.7 Pengertian HIPO (Hierarchy Input Process Output)

HIPO merupakan metodologi yang dikembangkan dan didukung oleh IBM.

HIPO dapat digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem.(Jogiyanto, 2014).

HIPO (Hirarchy Input Process Output) yaitu alat bantu yang digunakan untuk membuat spesifikasi program yang merupakan struktur yang berisi diagram dimana di dalam program ini berisiinput yang diproses dan menghasilkan output.

(Praptiningsih, 2012).

(40)

Dari kedua penjabaran diatas HIPO adalah digunakan sebagai alat untuk mendesain suatu sistem dan untuk mendokumentasikan sebuah sistem yang dikembangkan.

HIPO mempunyai sasaran utama sebagai berikut:

1. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungs-fungsi dari sistem

2. Untuk lebih menekan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program, bukanya menunjukan statemen-statemen program yang digunakan untuk melaksanakan fungsi tersebut.

3. Untuk menyediakan penjelaskan yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi pada tiap-tiap tingkatan dari diagram HIPO.

4. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan- kebutuhan pemakai.

2.2.8 Crystal Report

Crystal report merupakan program yang dapat digunakan untuk membuat,

menganalisis dan menterjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat flexibel. (Andri Kuniyo dan Kusrini, 2007).

Crystal Report merupakan program yang terpisah dengan Microsoft Visual

Basic 6.0, tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). (Madcoms, 2010).

(41)

27

Crystal Report merupakan program untuk membuat laporan dan bisa

terhubung dari sistem yang dikembangkan menggunakan Visual Basic.

2.3 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah perangkat lunak atau software yang dapat digunakan dalam proses pembuatan program yang melalui beberapa tahapan- tahapan penyelesaian masalah. (Indrajani, 2007).

Pemrogramman merupakan kegiatan menulis kode program yang akan dieksekusi oleh komputer. (Jogiyanto, 2014).

Kesimpulan dari kedua pendapat tersebut pemrograman adalah suatu cara untuk membuat suatu sistem dengan menulis kode program untuk tujuan tertentu dan kode tersebut dibaca dan dieksekusi oleh komputer.

2.3.1 Mirosoft Visual Basic .NET

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman paling laris dan paling sukses di dunia. Dimana tercatat sampai pada tahun 2005 Visual Basic merupakan bahasa pemrograman yang paling banyak dipakai oleh para programmer bahkan diyakini sampai saat ini. Menjadi pilihan berbagai kalangan tentunya Visual Basic memiliki berbagai hal yang patut dijadikan alasan, selain bahasa pemrograman yang sangat (paling) mudah dipelajari oleh berbagai kalangan baik awam maupun ahli, Visual Basic yang didukung penuh oleh produsennya (Microsoft) selalu dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman seperti penyesuaian model pemrograman modern yang berbasis OOP (Onject Oriented Programming). (A.M hirin, 2011). Visual basic adalah salah satu

(42)

bahasa pemrograman berbasis desktop yang dikeluarkan (diproduksi) oleh perusahaan perangkat lunak komputer terbesar yaitu Microsoft (A.M hirin, 2011).

Kesimpulan dari kedua pendapat tersebut Visual Basic adalah sebuah bahasa pemrograman berbasis dekstop.

2.4 Testing dan Pengujian 2.4.1 Black Box

Menurut (Black, 2009), Structural test (atau yang biasa disebut white-box tests dan glass-box tests) menemukan bug dalam elemen struktur tingkat rendah seperti yang terjadi di tingkatan code , data base scemas, chips, subassemblies dan interfaces. Pengujian struktural ini didasarkan pada bagaimana suatu sistem beroperasi. Contohnya, pengujian struktural akan mengungkapkan tempat penyimpanan database masih memiliki ruang penyimpanan username sebanyak 80 karakter, tetapi pada kenyataannya hanya memungkinkan menyimpan 40 karakter.

Pengujian struktural melibatkan pengetahuan teknis terperinci dari sistem.

Untuk menguji software, tester membuat pengujian yang paling struktural dengan melihat kode dan struktur data itu sendiri. Untuk pengujian hardware, tester membuat pengujian struktural untuk membandingkan spesifikasi chip untuk pembacaan oscilloscopes atau meter tegangan.

2.5 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian terdahulu ini penulis mengambil sumber referensi dari beberapa jurnal mengenai tentang sisten penjualan yang akan penulis teliti.

Referensi jurnal diataranya:

(43)

29

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu

No. Penulis Judul Masalah Hasil dan Kontribusi 1. Ahmad Subiyan, Perancangan Bagaimana Diharapkan

Zyad Rusdi Program menghasilkan dapat aplikasi sebuah sistem membantu penjualan yang mampu dalam berbasis mempermudah penyimpanan dekstop dalam data – data pada DIN melakukan barang,

Sticker penjualan di pesanan, dan DIN Sticker penjualan yang

terjadi diperusahaan

Din Sticker

serta

mengaharapkan pencatatan pemesanan dan pembayaran yang cepat serta efektif.

2 Ujang Mulayana, Perancangan Toko Ilham Memberikan Dian Gustina Sistem Cellular kemudahan

Informasi merupakan toko menggunakan Penjualan yang akan sistem sistem handphone diubah sistem penjualan Berbasis yang manual online, dimana dekstop menjadi customer bisa pada toko terkomputerisasi langsung

ilham memesan

celullar handphone,

jakarta melakukan

transaksi pembayran dan mencetak bukti transaksi

3 Novita Rini Sisitem Bagaimana mempermudah

informasi membuat sistem proses

Penjualan informasi pelaporan stock

(44)

barang toko penjualan di barang sumber urip Toko Sumber (inventori)

Urip serta

mempermudah pembuatan laporan

penjualan, serta dapat

mengubah sistem manual menjadi komputerisasi.

(45)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Sekilas Tentang Toko Maju Mapan

Toko Maju Mapan adalah toko untuk menjual produk segala macam kebutuhan sembako masyarakat disekitar desa karang bahagia di kabupaten bekasi.

Toko maju mapan menjual berbagai macam produk mulai dari produk sembako, alat rumah tangga, gas, air isi ulang dan lain-lain.

3.2 Definisi Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah, (Sugiyono, 2013).

Metodologi dapat memberikan ide tentang bagaimana sebuah pengembangan sistem dapat lebih bisa di monitor, sehingga progres yang dicapai dapat dengan segera di terima baik oleh sipeneliti maupun oleh sponsor (jika ada).

Didalam pengembangan aplikasi atau sistem informasi, terdapat beberapa metodologi pengembangan sistem yang sudah dikenal, yaitu :

5. Structured Design

Waterfall Development

Waterfall Model merupakan model klasik yang sederhana dengan

aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya.

31

(46)

Parallel Development

Parallel Development Methodology merupakan suatu cara pada

SDLC yang melakukan fase design dan implementation secara bersamaan.

7. Rapid Application Development Prototyping

Metodologi prototyping melakukan analisis, desain dan implementasi secara bersamaan untuk menghadirkan sebuah sistem dengan skala kecil dalam fungsi minimal kemudian di review oleh user untuk dilakukan proses development secara berulang hingga menghasilkan sebuah system.

Throwaway Prototyping

Pada metodologi ini Analisa dilakukan lebih mendalam, prototype dibuat dan ditest, pengalaman yang diperoleh dari

latihan ini digunakan untuk membuat produk finalnya, tetapi prototype-nya sendiri dibuang.

8. Agile Development

Extreme programming

Extreme programming adalah sebuah pendekatan atau model

pengembangan perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel.

(47)

33

Metode juga merupakan suatu cara yang dapat digunakan peneliti dan dapat dilaksanakan dengan cara terencana, sistematis dan dapat mencapai tujuan, didalam mengembangkan sebuah sistem informasi atau sebuah aplikasi diperlukan metodologi yang tepat. Hal ini di karenakan dengan adanya metodologi, peneliti dapat mendokumentasikan setiap requirement terhadap sistem dengan detial dan lebih teliti.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengembangan sistem yang dilakukan ini, penulis menggunakan alat bantu yang berupa Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian terapan :

6. Studi pustaka

Studi pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang bersumber dari buku-buku dan dokumen yang berhubungan dengan sistem yang dibangun pada penelitian.

Penulis melakukan studi pustaka dengan cara mencari referensi melalui Ebook, jurnal dan skripsi yang berhubungan dengan penelitian dan

metode pengembangan sistem yang sesuai dengan pengembangan yang akan dilakukan, serta referensi lain yang berhubungan dengan penelitian.

Artikel yang digunakan adalah artikel yang diunduh dari internet yang berkaitan dengan masalah pada penelitian ini.

6. Observasi

Melakukan pengamatan dari hasil penelitian untuk mendapatkan data-data yang akurat yang dihasilkan secara langsung serta pengujian sebagai bahan untuk pembuatan analisis dalam penyusunan laporan akhir ini.

(48)

3.4 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metode waterfall. menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman, 2012). Tahapan metode waterfall dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.1 Metode Waterfall

Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang berurut yaitu :requirement (analisis kebutuhan), design system (desain sistem), Coding (pengkodean) dan Testing (pengujian), Penerapan Program, pemeliharaan.

Tahapan tahapan dari metode waterfall adalah sebagai berikut

(49)

35

8. Requirement Analisis

Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung. Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna.

2. System Design

Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

6. Implementation

Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.

2. Integration & Testing

Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan.

6. Operation & Maintenance

Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah

(50)

sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

3.5 Flowmap Sistem yang Berjalan

Pada saat ini, proses penjualan dan pembelian barang masih menggunakan proses microsoft excel mulai dari laporan penjualan barang sampai laporan pembelian barang. Peneliti merasa kurang efektif dalam jangka panjang untuk melakukan proses penyimpanan atau pengolahan data, berikut adalah flowmap sistem yang berjalan :

Flowchart Sistem Berjalan Toko Maju Mapan

Pembeli Kasir Owner

Mulai Pembuatan Nota

Manual LAPORAN

PENJUALAN

Pemesanan / pembelian Barang

NOTA Menerima Lap.

Penjualan

NOTA

Menerima SELESAI

Pembayaran Pembayaran

Melakukan Pembukuan

Pembukuan Penjualan Toko

LAPORAN PENJUALAN

NOTA

Phase

Gambar 3.2 Flowmap Sistem Berjalan

(51)

37

Berikut adalah alur dari penjelasan flowmap sistem berjalan pada toko maju mapan:

2. Pembeli melakukan memilih barang dan melakukan pembelian ke toko maju mapan.

3. Setelah pembeli melakukan pembelian, pembeli kekasir untuk melakukan pembayaran di toko maju mapan.

4. Kasir melakukan perhitungan apa saja barang yang dibeli sesuai harga barang dan dikalkulasikan total dari pembelian tersebut.

5. Lalu kasir memberi struk yang diisi manual berguna untuk pembeli mengetahui total harga barang yang dibeli.

6. Setelah itu pembeli melakukan pembayaran.

7. Kasir melakukan rekapitulasi data pembelian selama seminggu, bulan maupun tahun dan memberikan laporan tersebut ke pemilik toko.

3.6 Flowmap Usulan

Flowmap yang diusulkan penulis adalah pembuatan sistem penjualan berguna untuk mempermudah karyawan atau kasir toko untuk melakukan penjualan dan membuat laporan hasil penjualan pada toko maju mapan. Berikut adalah flowmap yang diusulkan penulis:

(52)

Flowchart Sistem Berjalan Toko Maju Mapan

Pembeli Kasir Owner

Mulai Mulai Menerima Laporan

Rekap

Menerima Barang

Laporan Rekapitulasi Pemesanan /

Penujualan Toko pembelian Barang

Melakukan Login Tidak

Selesai Nominal

Pembayaran

Login Sistem Valid?

Melakukan

Pembayaran Ya

Masuk Ke Sistem

Input Data Barang

Hitung Harga barang yang dibeli

Data Penjualan barang Menerima Struk

Cetak Struk Cetak Laporan

Pembayaran Penjualan

Struk

Struk Struk

Laporan Rekapitulasi Penujualan Toko Selesai

Phase

Gambar 3.3 Flowmap Usulan.

(53)

39

Berikut adalah alur dari penjelasan flowmap usulan pada toko maju mapan:

3. Pembeli melakukan memilih barang dan melakukan pembelian ke toko maju mapan.

4. Setelah pembeli melakukan pembelian, pembeli kekasir untuk melakukan pembayaran di toko maju mapan.

5. Kasir melakukan login sistem untuk melakukan proses input barang 6. Lalu kasir melakukan input barang sesuai kode yang tertera pada barang

yang dibeli oleh pembeli.

7. Setelah kasir melakukan input barang lalu kasir melakukan perhitungan barang sesuai barang yang dibeli oleh pembeli.

8. Pembeli melakukan pembayaran sesuai nominal total yang telah dihitung oleh sistem.

9. Lalu kasir melakukan cetak struk pembelian berguna untuk bukti pembayaran dan pembelian.

10. Kasir melakukan cetak rekapitulasi sesuai data yang ada pada sistem 11. Kasir melakukan rekapitulasi data sesuai data yang dibutuhkan pemilik.

12. Pemilik menerima laporan rekapitulasi data dari sistem yang telah dicetak oleh kasir.

(54)

PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Pada bab sebelumnya dijelaskan mengenai metode penelitian, prosedur- prosedur yang digunakan untuk membuat sistem dan metode pengumpulan data flowmap sistem berjalan dan flowmap usulan. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai prosedur pengolahan data pada aplikasi penjualan di toko maju mapan.

4.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke dalam sistem atau output dari sistem yang memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Berikut ini diagram konteks dari aplikasi penjualan toko:

Melakukan Pembayaran Menghitung barang yang dibeli customer Dan mencetak struk pembayaran

Menerima Merekap Data

Customer Kasir

Struk Penjualan dan Pembelian

Customer Aplikasi Penjualan Menerima Barang

membeli barang Dari customer

Melihat laporan

Rekapitulasi Owner

Penjualan dan pembelian

Gambar 4.1 Diagram Konteks Aplikasi Penjualan.

40

(55)

41

4.3 Data Flow Diagram

Menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus data dari mulai pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus data mulai dari diagram konteks Berikut adalah DFD (Data Flow Diagram) dari aplikasi sistem informasi hasil produksi adalah sebagai berikut :

Kasir Melakukan Login Sistem

Login 1.0

Menu Utama 2.0

Melakukan Input

data barang Barang

3.0

Input Data

Pembelian Barang Pembelian 4.0

Input Data Penjualan Penjualan 5.0

Rekapitulasi Pembelian dan

Lap.

Penjualan

Rekapitulasi Owner

6.0

Gambar 4.2 DFD Aplikasi Penjualan.

(56)

4.4 Normalisasi

Suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Berikut ini adalah tahapan dari normalisasi sebagai berikut:

4.4.1 Unnormalized

Adalah suatu kondisi dimana sebuah tabel yang memiliki rangkap atau data yang terduplikasi. adalah kumpulan data data mentah yang dimasukkan semua dalam satu tabel yang sama (tidak dipecah ke tabel lain Unnormalized pada aplikasi sistem informasi hasil produksi:

Tabel 4.1 Tabel Unnormalized.

Kode_Barang Nama_Barang Jenis Kode_Kategori Satuan

Harga_Beli Harga_Jual Stock Faktur Nama_Barang

Harga_Beli Jumlah Subtotal Kode_Pelanggan KodePtg

Dibayar Kembali Total Tanggal password

kode_supplier nama_supplier

4.4.2 Normalisasi Pertama (1NF)

Normalisasi pertama adalah suatu hubungan yang jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris. Sehingga dari bentuk tidak normal dan dilakukan pemecahan menjadi 10 tabel, yaitu:

(57)

43

1. Tabel Petugas

Tabel 4.2 Tabel Normalisasi pertama tabel User.

username password hak_akses

Admin Admin Admin

User User User

Petugas Petugas Petugas

2. Tabel Barang

Tabel 4.3 Tabel Normalisasi pertama tabel Barang.

4.4.3 Normalisasi Kedua (2NF)

Bentuk dari normalisasi kedua data telah dibentuk dalam normalisasi prtama berikut adalah normalisasi kedua:

1. Tabel Detail Beli

Tabel 4.4 Tabel Normalisasi kedua tabel Detailbeli.

(58)

2. Tabel Detail jual

Tabel 4.5 Tabel Normalisasi kedua tabel Detailjual.

3. Tabel Pembelian

Tabel 4.6 Tabel Normalisasi kedua tabel Pembelian.

4.4.4 Normalisasi Ketiga (3NF)

Bentuk normalisasi ketiga yaitu dilakukan pemisahan tabel dan bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan dengan primary key. Dengan demikian tidak ada ketergantungan transitif pada setiap kandidat key. Berikut gambar normalisasi ketiga (3NF) dari sistem informasi hasil produksi.

1. Tabel Penjualan

Tabel 4.7 Tabel Normalisasi ketiga tabel Penjualan.

(59)

45

6. Tabel Supplier

Tabel 4.8 Tabel Normalisasi ketiga tabel Supplier.

4.5 Relasi Antar Tabel

Hubungan antara tabel yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan lainnya yang mempresentasikan hubungan antar objek di dunia nyata dan berfungsi untuk mengatur mengatur operasi suatu database berikut relasi antar tabel dari aplikasi sistem informasi hasil produksi

Gambar 4.3 Relasi Antar Tabel

(60)

4.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Membeli Barang Diterima Kasir Melakukan Pembelian

Pelanggan

Input Membuat

Melakukan Penjualan Melakukan Supplier

Gambar 4.4 Entity Relationship Diagram (ERD)

4.7 Hierarchy Input Process Output (HIPO)

LOGIN

Form Barang

Supplier

Satuan

Kategori

Pembelian

Penjualan

LOGIN

HALAMAN UTAMA

LAP. DATA BARANG

LOGOUT

Lap. Pembelian

Lap. Penjualan

LAPORAN REKAPITULASI

LAPORAN REKAPITULASI

BULANAN

LOGOUT

KELUAR

LAP. DATA

Lap. Pembelian Lap. Penjualan BARANG

Gambar 4.5 HIPO Aplikasi Penjualan.

(61)

47

4.8 Kamus Data

kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database. Berikut adalah kamus data dari sistem informasi hasil produksi:

1. Tabel User

Nama database : dbtoko Nama tabel : Tuser

Tabel 4.9 Tabel Kamus data tabel Tuser.

Field Type Size Keterangan

Username Text 20 Primary Key, Not null

password Text 20 Not null

hak_akses Text 15 Not null

2. Tabel Barang

Nama database : dbtoko Nama tabel : Tbarang

Tabel 4.10 Tabel Kamus data tabel Tbarang.

Field Type Size Keterangan

Kode_barang Text 8 Primary Key, Not null

nama_barang Text 25 Not null

(62)

jenis_barang Text 25 Not null

kode_ktgri Text 25 Not null

satuan integer 25 Not null

hargabeli integer 25 Not null

hargajual integer 25 Not null

3. Tabel Body Blended Nama database : dbtoko Nama tabel : tdetailbeli

Tabel 4.11 Tabel Kamus data tabel TBodyblended.

Field Type Size Keterangan

faktur Text 8 Primary Key, Not null

kode_barang Text 25 Not null

nama_barang Text 25 Not null

harga_beli integer 25 Not null

jumlah integer 25 Not null

subtotal integer 25 Not null

4. Tabel detail jual Nama database : dbtoko Nama tabel : detailjual

Tabel 4.12 Tabel Kamus data tabel detailjual.

Field Type Size Keterangan

faktur Text 8 Primary Key, Not null

kode_barang Text 25 Not null

nama_barang Text 25 Not null

harga_beli integer 25 Not null

jumlah integer 25 Not null

subtotal integer 25 Not null

(63)

49

5. Tabel Pembelian

Nama database : dbtoko Nama tabel : tpembelian

Tabel 4.13 Tabel Kamus data tabel tpembelian.

Field Type Size Keterangan

faktur Text 8 Primary Key, Not null

tanggal date Not null

total integer 25 Not null

kodeptg Text 25 Not null

kode_supplier Text 25 Not null

6. Tabel Penjualan

Nama database : dbtoko Nama tabel : penjualan

Tabel 4.14 Tabel Kamus data tabel penjualan.

Field Type Size Keterangan

faktur Text 8 Primary Key, Not null

tanggal date Not null

total integer 25 Not null

dibayar integer 25 Not null

kembali integer 25 Not null

kodeptg Text 25 Not null

kode_pelanggan Text 25 Not null

Gambar

Gambar 2.1 Ilustrasi Model Waterfall
Tabel 2.2  Tabel Simbol Flowchart
Gambar 2.2 Simbol Diagram Alir
Gambar 2.4  Relasi One to Many
+7

Referensi

Dokumen terkait

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana

DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangan lingkungan

Data Flow Diagram adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dariman asal data atau kemana tujuan data yang keluar dari sistem,

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik

DFD ( Data Flow Diagram ) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika

DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut

Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa