Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)
Jemaat GIBEON DKI Jakarta
Tata Ibadah Keluarga dalam Rangka Bulan PELKES Rabu, 15 Juni 2022 – Pukul 19.00 WIB
Pdt. Melkianus Nguru
Persiapan : Doa Para Pelayan, Saat teduh, PL mengucapkan selamat datang dan selamat beribadah Ungkapan Situasi
P.1 Kehadiran Yesus Kristus membuat hidup lebih ceria; ceria dalam bersekutu, ceria dalam melayani dan ceria dalam bersaksi. Jangan menyia-nyiakan keceriaan yang sudah dianugerahkan, agar hidup kita membuat dunia ini menikmati keceriaan itu. Dengan keceriaan, marilah berdiri untuk menghadap Tuhan.
MENGHADAP TUHAN Jemaat Menyanyi :
KJ 3 : 1, 4 “ KAMI PUJI DENGAN RIANG”
do = d 4 ketuk
1. Kami puji dengan riang Dikau, Allah yang besar;
bagai bunga trima siang, hati kami pun mekar.
Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t’lah lenyap.
Sumber suka yang abadi, b’ri sinar-Mu menyerap.
4. Mari kita pun memuji dengan suara menggegap, menyanyikan kuasa kasih yang teguh serta tetap.
Kita maju dan bernyanyi, jaya walau diserang, ikut mengagungkan kasih dalam lagu pemenang.
Doa Pembukaan
P.1 Allah Bapa di dalam Yesus Kristus, kami bersyukur bahwa kami dapat menikmati kebersamaan dengan ceria, walaupun hidup kami tidak lepas dari pergumulan. Kami meyakini bahwa keterlibatan Tuhan dalam setiap langkah hidup kami yang membuat kami ceria dalam pergumulan.
Berkatilah ibadah ini dari awal hingga akhir di dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Membaca Mazmur
P.1 Mari kita bermazmur bagi Tuhan berdasarkan Mazmur 73 : 21 – 28 (duduk)
Jemaat Menyanyi:
GB. 50 : 1 “PERUBAHAN AJAIB”
do =g 4/4 MM ± 92
1. Perubahan ajaib terjadi padaku, ketika kasih Yesus masuk dihatiku.
Api Roh-Nya yang Kudus murnikan jiwaku, hingga hidupku yang lama kini jadi baru.
Refrain
Hidupku yang sekarang bukan lagi milikku, tetapi milik Kristus yang mengubah hidupku.
Aku ingin selalu tetap dijalan-Nya
dan menjadi saksi Kristus kini dan s’lamanya.
PEMBERITAAN FIRMAN Doa Mohon Bimbingan Roh Kudus
P.F Tuhan Yesus Kristus, kebenaran FirmanMu menghilangkan berbagai keraguan yang selama ini menghalangi kami untuk menjalani keselamatan yang Engkau sediakan bagi kami. Sebab itu, karuniakan Roh Kudus di dalam kami mendengar, merenungkan, mengerti dan melakukan FirmanMu dalam hidup beriman sehari-hari. Amin.
Pembacaan Alkitab
P.F Jemaat, marilah
berdiri
untuk mendengar firman Tuhan yang dibacakan dari Alkitab: Kitab Amos 8 : 1 - 3 , yang menyatakan . . . .Demikianlah Firman Tuhan. Terpujilah Yesus Kristus.
Haleluya!
J Menyanyi KJ. 473a
Haleluya, Haleluya, Haleluya!
Renungan
Masih ada Kesempatan
Amos adalah seorang peternak domba dari Tekoa, Kitab Amos merupakan salah satu kitab dalam kumpulan kitab nabi-nabi di Perjanjian Lama. Kitab ini juga termasuk dalam kumpulan kitab nabi-nabi kecil. Pelayanan Amos dilakukan pada masa pemerintahan Un zia di Yehuda dan Yerobeam bin Yoas di Israel. Sebagai seorang gembala yang dipilih Allah, Amos bertugas untuk mewartakan tanda- tanda penghakiman dan bahwa kesudahan Kerajaan Utara segera datang. Ia mewartakan pengadilan yang amat keras dan kuat bagi raja dan bagi umat Israel, bahwa tanah mereka akan hilang, umat akan diusir dan para pemimpin akan
hancur karena perang. Ia menekankan wibawa kekuasaan dan kasih Allah yang harus dinyatakan bagi kehidupan bersama dalam kasih dan keadilan, terutama bagi mereka yang tersisih dan tertindas.
Di dalam kitab nabi-nabi kecil ini Nabi Amos menerima 5 penglihatan dari Allah, yang ditulisnya dalam 3 fasal yang berbeda, namun berurutan,yaitu dalam bagian pasal 7, 8 dan 9. Kelima penglihatan itu adalah:
1. Belalang 2. Api 3. Tali sipat
4. Bakul berisi buah-buahan musim kemarau 5. Tuhan dekat mezbah
Bacaan kita pada hari ini ingin menjelaskan penglihatan Nabi Amos ke empat Melalui penglihatan kali ini, Allah kembali menegaskan bahwa Ia siap menghukum umat-Nya. Jika dahulu-Allah melewati mereka-menghukum bangsa Mesir, kali ini Allah tidak akan melewati satu pun dari mereka. Hari kemalangan mereka akan segera tiba. Sukacita mereka akan berakhir, kemunafikan dan kesombongan mereka juga akan berakhir. Hari di mana Allah akan turun tangan menghukum mereka sudah tiba. Allah senantiasa memberi kesempatan kepada umat-Nya untuk bertobat dari dosa mereka. Akan tetapi, meski sudah diperingatkan melalui para nabi, tidak satu pun dari mereka menyadari dosa mereka. Dan, bukannya bertobat, mereka justru semakin parah, bahkan tidak mau lagi mendengar teguran Allah. Inilah saatnya Allah menghukum mereka, layaknya seorang bapa menghukum anaknya agar sadar dan kembali kepadanya.
Kita tentu tahu bahwa Amos adalah salah satu nabi yang diutus Tuhan sebelum keputusan Tuhan untuk menghukum Israel ke tanah Pembuangan itu terjadi. Hari ini, mari kita bertanya pada diri kita masing-masing: Haruskah pola
“dihukum terlebih dahulu” baru menyadari pentingnya hidup bersama dalam sebuah keadilan dan keharmonisan yang menciptakan rasa damai sejahtera itu berulang lagi? Tidakkah sejarah telah mengajar kita banyak hal tentang ketidak- adillan yang kemudian menghancurkan kehidupan bersama, bukan hanya sejarah dalam Alkitab, tetapi rasanya juga sejarah kehidupan kita semua.
Berharap kita tidak terlalu memikirkan dengan sangat luas sekali:
mengimpikan terjadinya dunia yang adil dan sejahtera itu terjadi oleh karena kita.
Mulailah dengan sesuatu yang dekat dengan hidup kita. Di tengah keluarga?
Melawan hadirnya anggapan “ada anak emas, perak, perunggu” mungkin adalah sesuatu yang paling realistis untuk kita lakukan. Di tengah jemaat? Melayani sepenuh hati dengan tidak memandang muka (Siapa dia yang kita layani? Siapa
rekan sekerja saya?). Bentuk-bentuk konkret macam apa yang bisa kita lihat dan rasakan hari ini tentang ketidakadilan itu (dalam keluarga, dalam jemaat)? Apa yang bisa kita lakukan untuk melawan hadirnya ketidakadilan itu?
Sebagai orang percaya, bersyukurlah kita jika Allah masih menegur kita melalui firman-Nya. Bersyukurlah ketika Roh Kudus masih mengingatkan dan mendorong kita untuk bertobat dari dosa-dosa kita. Artinya kita masih diperkenankan untuk beribadah kepada-Nya, dan mengakui kebesaran Tuhan dalam dunia ini.
Salah satu yang patut syukuri adalah ketika Tuhan masih menghadirkan gereja-Nya untuk melayani dan bersaksi di tengah tantangan yang berat. Salah satunya jemaat GPIB Pniel Kampung Kolam, Pos PELKES Bandar Klimpa yang mengalami kesulitan dalam pelayanan ketika berhadapan dengan tantangan lingkungan yang menolak kehadiran gereja.
Namun demikian, warga jemaat yang ada di Bandar Klimpa tetap bersukacita dalam bersekutu, melayani dan bersaksi di tengah kesulitan itu. Oleh karena itu, sebagai bagian yang utuh dari GPIB, kita dukung dalam doa dan
berusaha membantu dengan daya yang kita miliki bagi jemaat Pos PELKES Bandar Klipa.
Allah masih memberi kita kesempatan untuk kembali kepada-Nya. Allah yang penuh kasih tidak akan menghukum jika kita mau merespons panggilan kasih-Nya. Karena itu, berikanlah respons terbaik dengan pertobatan. Amin
JAWABAN JEMAAT
Jemaat Menyanyi :
KJ 439 : 1, 2 “ BILA TOPAN K’RAS MELANDA HIDUPMU
do = es 2 ketuk
1. Bila topan k’ras melanda hidupmu, bila putus asa dan letih lesu, berkat Tuhan satu-satu hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.
Refrein
Berkat Tuhan, mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasih-Nya.
Berkat Tuhan mari hitunglah, kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.
2. Adakah beban membuat kau penat, salib yang kaupikul menekan berat ? hitunglah berkatNya, pasti kau lega
dan bernyanyi t’rus penuh bahagia!
Refr. ....
Doa Syafaat
(diakhiri Doa Bapa Kami dan Doxologi GB 389a)
Pokok Doa: Pergumulan dan Perjuangan gereja Pos PELKES Bandar Klipa, GPIB Pniel Kampung Kolam, MUPEL SUMUT-Aceh.
Para Pendeta, Penatua, Diaken dan Unit Missioner (Pelayan & Pengurus PELKAT, Komisi-komisi, Panitia, dan BPPJ)
Warga jemaat yang sakit
Hal-hal lain yang menjadi harapan pribadi maupun keluarga
Pengucapan Syukur
P.2 Saat ini kembali kita memberi persembahan syukur sebagai tanda hati yang dikuasai kasih Kristus. Persembahan ini bukan karena kehebatan kasih kita kepada Tuhan melainkan kehebatan kasih Yesus yang kita alami.
.... Bagi Bapak/Ibu/Saudara(i) yang berada di rumah, persembahan dapat dimasukkan ke dalam Amplop yang sudah disediakan oleh keluarga dan dibawa ke Gereja, atau menggunakan persembahan digital atau dengan cara transfer ke rekening Gereja ....
Tuhan memberkati saudara dan persembahan saudara melalui pelayanan dan kesaksian di tengah dunia. Sambil persembahan diberikan kita menyanyi dari
GB 79 : 1 – 2.
Jemaat Menyanyi :
GB. 79 : 1, 2 B’RI PADANYA
do = a 3/4 MM ± 88
1. B’ri pada-Nya seg’nap hatimu, b’ri pada-Nya segenap hidupmu, kar’na engkau kepunyaan-Nya dan Ia pun Tuhanmu.
...Jemaat disilakan menyampaikan persembahan…
2. B’ri pada-Nya seg’nap hartamu, b’ri pada-Nya seg’nap bakatmu, kar’na engkau kepunyaan-Nya dan Ia pun Tuhanmu.
Doa persembahan
P.L : Mari kita
berdiri
untuk menyerahkan persembahan ini kepada Tuhan dalam doa syukur:Terpujilah Engkau yang melayakkan persembahan sebagai tanda syukur ini menjadi alat kemuliaan nama-Mu ya Tuhan. Jadikan persembahan ini agar dapat dipakai sebagai alat menunjang pelayanan dan kesaksian bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin.
PENGUTUSAN
AMANAT PENGUTUSAN (berdiri)
P.F : Kembalilah ke dalam kehidupanmu sehari-hari dan lakukanlah
firman Tuhan yang sudah didengar Jemaat Menyanyi:
KJ 440 : 1, 3 “DI BADAI TOPAN DUNIA”
do = f 4 ketuk
1. Di badai topan dunia Tuhanlah Perlindunganmu;
kendati goncang semesta, Tuhanlah Perlindunganmu!
Refrein
Ya, Yesus Gunung Batu di dunia, di dunia, di dunia;
Ya, Yesus Gunung Batu di dunia, tempat berlindung yang teduh.
3. Dan biar badai menyerang, Tuhanlah Perlindunganmu;
pada-Nya kau tetap tent’ram, Tuhanlah Perlindunganmu!
Refr. ...
BERKAT
P.F : Angkatlah hati dan arahkanlah pikiranmu kepada Tuhan, serta terimalah berkat-Nya:
Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah Bapa, dan Persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian
J : KJ 478a : “AMIN, AMIN, AMIN”
Mari bersama kita dorong percepatan pemandirian pos-pos PELKES GPIB.
Bantuan dana dapat anda salurkan melalui : Bank BRI Cabang Veteran,
atas nama MAJELIS SINODE C/Q Departemen Pelkes, nomor rekening : 0329-01-000815-30-0.
TUHAN memberkati pelayanan kita bersama