TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi
Oleh :
KHAIRUNNISA D010318010
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2021
ii
SISTEM AKUNTANSI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN MERPATI POS
BANJARMASIN
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi
Oleh :
KHAIRUNNISA D010318010
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2021
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
iv
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir dengan judul:
SISTEM AKUNTANSI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN MERPATI POS BANJARMASIN
Yang disusun oleh:
Nama : Khairunnisa NIM : D010318010 Program Studi : D3 Akuntansi
Telah dinyatakan lulus dalam siding ujian Tugas Akhir di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin pada tanggal ………... Dengan predikat
……….. dan diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya(A.Md).
Ketua Jurusan Akuntansi
Nailiya Nikmah S.Pd, M.Pd NIP. 19801209 2005012 2 002
Tim Penguji dan Pembimbing
Ketuan Penguji : ………. (………)
NIP ……….
Anggota Penguji : ………. (………)
NIP………..
Pembimbing 1 : Lea Emilia Farida, SE, MM (………) NIP. 19780930 200212 2 003
Pembimbing 2 : Nailiya Nikmah S.Pd, M.Pd (………) NIP. 19801209 2005012 2 002
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya asli saya untuk memenuhi salah satu peryaratan memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Banjarmasin.
Tugas Akhir ini belum pernah dipergunakan atau dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun juga. Semua sumber yang saya gunakan telah saya cantumkan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri Banjarmasin.
Banjarmasin,………2021 Yang membuat pernyataan
Khairunnisa D010318010
vi
MOTTO
“Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving”
“Hidup seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan itu, kamu harus tetap berjalan”
-Albert Einstein
vii
ABSTRAK
Khairunnisa (D010318010). Sistem Akuntansi Simpan Pinjam Pada Koperasi Karyawan Merpati Pos, Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2021.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin. Studi kasus pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin menggunakan data pada tahun 2021.
Dalam pencatatan simpanan dan pinjaman anggota dilakukan oleh fungsi kas dan fungsi akuntansi yaitu oleh bagian Pengelola Unit Simpan Pinjam ke dalam komputer menggunakan Microsoft Excel. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin memiliki 4 prosedur sistem akuntansi simpan pinjam, yaitu prosedur permohonan anggota dan penerimaan simpanan pokok anggota koperasi dan prosedur penerimaan simpanan wajib dan simpanan sukarela anggota koperasi merupakan sistem akuntansi utang bagi Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin sedangkan prosedur peminjaman kredit oleh anggota koperasi dan dan penerimaan angsuran pinjaman dari anggota koperasi merupakan sistem akuntansi piutang bagi Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin.
Kata kunci: Simpan Pinjam, Prosedur, Sistem Akuntansi Utang, Sistem Akuntansi Piutang, Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin.
viii
ABSTRACT
Khairunnisa (D010318010). Savings And Loans Accounting System At Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin, Accounting Study Program, Accounting Department, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2021
.
The purpose of this study is to find out about the savings and loans accounting system at the Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin. The case study on the Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin uses data in 2021. The recording of member’s savings and loans is carried out by the cash function and accounting function, which is by the Savings and Loans Unit Manager into the computer using Microsoft Excel. Based on the results of this study can be concluded that the Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin has four procedures accounting system of savings and loans,the application procedure member and acceptance principal members of the cooperative and acceptance procedures compulsory savings and voluntary savings cooperative members is an accounting system debt for Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin, while the procedure for lending credit by cooperative members and receiving loan installments from cooperative members is an accounting system for accounts receivable for the Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin.
Keywords: Savings and Loans, Procedures, Debt Accounting System, Accounting Receivable System, Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin .
ix
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG DENGAN METODE FIFO PERPEKTUAL BERDASARKAN SAK EMKM PADA MINI MARKET BERKAH BANJARMASIN’. Yang disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program D3 pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
Dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, sebelumnya penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika masih banyak terdapat kekurangan dalam penyajian materi dan pembahasan yang dimiliki oleh penulis. Segala kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini akan penulis terima dengan senang hati dan penulis hanya bias berharap agar Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan orang yang memerlukan.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moral maupun material sehingga Tugas Akhir ini dapat terselasaikan dengan tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT.
2. Untuk kedua orangtua ku, kakak ku Wiwid yang selalu memberikan dukungan moril, doa, materil dan semangat untuk penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir
3. Bapak Joni Riadi, S.ST.,MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
4. Ibu Nailiya Nikmah, M.Pd selaku ketua jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
5. Ibu Hj. Nurul Qalbiah, SE., Ak., MM selaku Ketua Prodi D3 Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin
6. Ibu Lea Emilia Farida, SE, MM selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, masukan, kritikan dan saran kepada penulis.
x
7. Ibu Nailiya Nikmah, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bantuan dalam memperbaiki penulisan tugas akhir.
8. Seluruh Staff dan dosen Jurusan Akuntansi yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan nasehat selama penulis melaksanakan pendidikan di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
9. Karyawan Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk melakukan penelitian Tugas Akhir ini.
10. Semua teman-teman Akuntansi angkatan 2018 khususnya 6A yang telah menemani dan bersama-sama menjalani suka maupun duka selama tiga tahunnya.
11. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk semuanya.
Penulis menyadari dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih ada kekurangan baik isi, bentuk dan penyajiannya. Namun harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kepada para pembaca dan berguna untuk kita semua.
Banjarmasin, 12 Agustus 2021
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul ... i
Halaman Judul ... ii
Halaman Persetujuan ... iii
Halaman Pengesahan ... iv
Pernyataan Keaslian ... v
Motto ... vi
Abstrak ... vii
Abstract ... viii
Kata Pengantar ... ix
Daftar Isi... xi
Daftar Gambar ... xiii
Daftar Bagan ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Permasalahan ... 2
C. Rumusan Masalah ... 2
D. Tujuan Penelitian ... 2
E. Kegunaan Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
A. Landasan Teori ... 4
1. Pengertian Sistem... 4
2. Sistem Akuntansi Utang ... 4
3. Sistem Akuntansi Piutang ... 6
4. Sistem Pengendalian Intern... 9
5. Koperasi ... 11
6. Simbol Bagan Alir ... 17
B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 20
BAB III METODE PENELITIAN... 24
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Variabel Penelitian ... 24
C. Jenis dan Sumber Data ... 25
D. Metode Pengumpulan Data ... 25
E. Teknik Analisa Data ... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27
A. Hasil Penelitian ... 27
xii
1. Sejarah Singkat Kopkar Merpati Pos ... 27
2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan ... 28
3. Kegiatan Usaha Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin ... 33
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 34
1. Sistem Akuntansi Simpan Pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin ... 34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 53
A. Simpulan ... 53
1. Sistem Akuntansi Simpan Pinjam Pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin ... 53
B. Saran ... 55 Daftar Pustaka
Lampiran
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1. Kuitansi Simpanan Pokok ... 39
Gambar 4. 2. Bukti Kas Masuk ... 40
Gambar 4. 3. Kertas Permohonan Pinjaman ... 41
Gambar 4. 4. Kuitansi Peminjaman ... 41
Gambar 4. 5. Bukti Kas Keluar ... 42
Gambar 4. 6. Daftar Simpanan Anggota ... 43
Gambar 4. 7. Daftar Pinjaman Anggota ... 44
Gambar 4. 8. Daftar Angsuran ... 45
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 4. 1. Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin .. 29 Bagan 4. 2. Prosedur permohonan anggota dan penerimaan simpanan pokok
anggota koperasi ... 48 Bagan 4. 3. Prosedur penerimaan simpanan wajib dan simpanan sukarela anggota
koperasi ... 49 Bagan 4. 4. Prosedur peminjaman kredit oleh anggota koperasi ... 51 Bagan 4. 5. Prosedur penerimaan angsuran pinjaman dari anggota koperasi ... 52
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
Lampiran 2. Lembar Bimbingan Pembimbing Tugas Akhir I Lampiran 3. Lembar Bimbingan Pembimbing Tugas Akhir II Lampiran 4. Lembar Saran Penguji Sidang Tugas Akhir I Lampiran 5. Lembar Saran Penguji Sidang Tugas Akhir II Lampiran 6. Denah Perusahaan
Lampiran 7. Foto Perusahaan Lampiran 8. Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 9. Foto Pelaksanaan Sidang Tugas Akhir Lampiran 10. Surat Izin Koperasi
Lampiran 11. Lembar Saran Penguji Seminar Proposal I Lampiran 12. Lembar Saran Penguji Seminar Proposal II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
“Koperasi merupakan suatu usaha bersama yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan potensi, dan kemampuan anggota khususnya dan masyarakat umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial”. (Fauziah & Dewi Laraswati, 2015:247)
“Sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang menjunjung tinggi asas kekeluargaan dalam usahanya, koperasi bukan sekedar mencari keuntungan semata tetapi yang lebih penting dari itu adalah mensejahterakan anggotanya”.
(H. Asman, 2005:1)
“Ditengah persaingan yang ketat, Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit Simpan Pinjam (USP) harus dapat bersaing secara sehat dan profesional untuk mencapai tingkat efisiensi yang tinggi. Untuk mencapai kinerja yang efisien dan efektif perlu dukungan dari berbagai macam elemen yang kondusif”.
(Latifah, 2006:64)
Koperasi dapat juga disebut suatu wadah yang dapat membantu masyarakat untuk memperbaiki taraf hidup maupun ekonomi seperti menawarkan peminjaman dan penyimpanan uang. Usaha simpan pinjam pada koperasi merupakan kegiatan yang paling strategis karena dapat melayani seluruh kebutuhan masyarakat dan produksi anggota. Dan dalam kegiatan simpan pinjam akan muncul aktivitas penghimpunan dana secara tidak langsung hal itu akan mendidik anggota untuk menabung.
Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin terletak di Jalan Lambung Mangkurat, Kelurahan Kertak Baru Ilir di Banjarmasin yang akan menjadi objek penelitian penulis bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam, pertokoan, dan parkir. Jumlah anggota Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin saat ini berjumlah 196 orang.
Sistem yang digunakan Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin adalah sistem simpan pinjam yang bertujuan untuk mempermudah
penimpanan dan peminjaman uang oleh anggota. Jenis simpanan yang ada di Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela.
Simpanan pokok dibayarkan langsung saat pendaftaran menjadi anggota sebesar Rp 50.000,00. Untuk pembayaran simpanan wajib dilakukan dengan pemotongan gaji anggota, dan jika ada anggota yang keluar tetapi masih ada utang di koperasi maka utang tersebut akan dipotong melalui simpanan wajib.
Dan untuk simpanan sukarela sebenarnya masih ada, tetapi sudah tidak ada lagi anggota yang membayar iuran simpanan sukarela
Sistem akuntansi memiliki peran yang penting bagi koperasi kayawan merpati pos. Dengan adanya sistem akuntansi maka koperasi tersebut akan berjalan sesuai dengan jaringan prosedur dan untuk setiap fungsi yang ada akan berjalan sesuai tugasnya masing-masing. Dengan adanya sistem yang baik maka akan memberikan informasi yang jelas kepada pihak manejemen/pengurus agar memudahkan dalam mengambil keputusan
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengambil judul tugas akhir “Sistem Akuntansi Simpan Pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos”.
B. Permasalahan
Koperasi karyawan simpan pinjam merpati pos belum membuat Prosedur Operasional Baku (POB) terhadap sistem akuntansi simpan pinjam yang berjalan dikoperasi tersebut. Penulis membatasi permasalahan hanya pada sistem akuntansi simpan pinjam tahun 2021.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan dari latar belakang diatas yang akan dibahas penulis adalah tentang bagaimana sistem akuntansi simpan pinjam pada koperasi karyawam merpati pos?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pembahasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun beberapa kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis
Melalui penelitian ini penulis dapat menambah pengetahuan dan pengalaman, khususnya mengenai sistem akuntansi simpan.
2. Bagi Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dokumentasi berupa Prosedur Operasional Baku (POB) sistem akuntansi simpan pinjam untuk Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin.
3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para pembaca agar dapat memahami tentang sistem akuntansi simpan pinjam.
Serta dapat dijadikan referensi untuk mahasiswa dalam proses belajar dan bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dalam mengangkat Tugas Akhir dengan topik yang sama dimasa mendatang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Sistem
“Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. (Mulyadi, 2016: 2)
Sistem dapat diartikan sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain untuk meraih suatu tujuan.
2. Sistem Akuntansi Utang
Untuk sistem akuntansi utang koperasi penulis mengadaptasi dari sistem akuntansi perusahaan dagang karena referensi sistem akuntansi utang untuk koperasi masih belum tersedia. Sistem akuntansi utang, yaitu meliputi prosedur pencatatan utang dan prosedur distribusi pembelian.
Karena dalam koperasi tidak ada unsur pembelian maka sistem akuntansi utang yang digunakan penulis disini prosedur distribusi pembelian tidak dijabarkan.
a. Prosedur Pencatatan Utang
Ada terdiri dari dua metode pencatatan utang, yaitu account payable procedure dan voucher payable procedure. Dalam account payable procedure, catatan utang adal ah berupa kartu utang yang diselenggarakan untuk tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari pemasok, jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang. Dalam voucher payable procedure, tidak diselenggarakan kartu utang, namun digunakan arsip voucher (bukti kas keluar) yang disimpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang.
1) Account Payable Procedure
Dokumen yang digunakan dalam account payable procedure sebagai berikut:
a. Faktur dari pemasok.
b. Kuitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim ke pemasok, yang berisi keterangan untuk apa pembayaran tersebut dilakukan.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam account payable procedure adalah:
a) Kartu utang. Digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiap kreditur.
b) Jurnal pembelian. Digunakan untuk mencatat transaksi pembelian.
c) Jurnal pengeluaran kas. Digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan pengeluaran kas yang lain.
Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure sebagai berikut:
a) Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian.
b) Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di-posting ke dalam kartu utang yang diselenggarakan untuk setiap kreditur.
Pada saat jumlah dalam faktur dibayar adalah:
(1) Cek dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
(2) Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang terkait dengan pembayaran utang di-posting ke dalam kartu utang.
2) Voucher Payable Procedure
Dalam voucher payable procedure, pencatatan utang hanya melalui dua tahap, yaitu pencatatan utang dalam register bukti keluar (voucher register) dan jurnal pengeluaran kas. Dan dalam prosedur pencatatan utang tertentu (one-time voucher procedure
dengan cash basis) pencatatan utang hanya dilakukan melalui satu tahap saja.
Dokumen yang digunakan dalam voucher payable procedure adalah bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek (voucher atau voucher check). Formulir ini mempunyai tiga jenis, yaitu:
a) Sebagai surat perintah kepada bagian kasa untuk melakukan pengeluaran kas sejumlah yang tercantum di dalamnya.
b) Sebagai pemberitahuan kepada kreditur mengenai tujuan pembayarannya (sebagai remittance advice).
c) Sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan atau distribusi lain.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam voucher payable procedure, yaitu sebagai berikut:
a) Register bukti kas keluar (voucher register).
b) Register cek (check register).
Prosedur pencatatan utang dengan voucher payable procedure terbagi menjadi:
a) One-time voucher procedure. One-time procedure ini terbagi menjadi dua, yaitu:
(1) One-time voucher procedure dengan dasar tunai (cash basis).
(2) One-time voucher procedure dengan dasar waktu (accrual basis).
b) Built-up Voucher Procedures. (Mulyadi, 2016: 281-288) 3. Sistem Akuntansi Piutang
Untuk sistem akuntansi piutang koperasi penulis mengadaptasi dari sistem akuntansi perusahaan dagang karena referensi sistem akuntansi piutang untuk koperasi masih belum tersedia. Sistem akuntansi piutang, yaitu meliputi prosedur pencatatan piutang, prosedur pembuatan
pernyataan piutang, dan prosedur distribusi penjualan. Karena dalam koperasi tidak ada unsur penjualan maka sistem akuntansi utang yang digunakan penulis disini prosedur distribusi penjualan tidak dijabarkan.
a. Prosedur Pencatatan Piutang
Tujuan prosedur piutang adalah untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur. Penyebab mutasi piutang disebabkan oleh transaksi penjualan kredit, penerimaan kas dari debitur, retur penjualan, dan penghapusan piutang.
1) Informasi yang diperlukan oleh manajemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen yang digunakan untuk mencatat transaksi piutang, yaitu:
a) Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur.
b) Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur.
c) Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu.
2) Dokumen
Dokumen yang digunakan untuk mencatat transaksi piutang, yaitu:
a) Faktur penjualan
Faktur penjualan digunakan sebagai dasar pencatatan timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
b) Bukti kas masuk
Bukti kas masuk digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang transaksi pelinasan piutang oleh debitur.
c) Memo kredit
Memo kredit digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan.
d) Bukti memorial (journal voucher)
Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum.
3) Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi piutang, yaitu:
a) Jurnal penjualan
Digunakan untuk mencatat timbulnya piutang dari transaksi penjualan kredit.
b) Jurnal retur penjualan
Digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.
c) Jurnal umum
Digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak dapat ditagih lagi.
d) Jurnal penerimaan kas
Digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penerimaan kas yang berasal dari debitur.
e) Kartu piutang
Digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada setiap debitur.
4) Organisasi
Pencatatan piutang memiliki tugas fungsi akuntansi, yaitu:
a) Menyelenggarakan catatan piutang untuk setiap debitur, dalam kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci akun kontrol pada buku besar atau arsip faktur terbuka (open invoice file), yang digunakan sebagai buku pembantu piutang.
b) Menghasilkan pernyataan (account receivable statement) secara periodik dan mengirimkannya pada setiap debitur.
c) Menyelenggarakan catatan riwayat kredit pada setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data untuk
keputusan pemberian kredit pada pelanggan dan mengikuti data penagihan dari setiap debitur.
5) Metode Pencatatan Piutang
Yang dapat dilakukan dalam metode pencatatan piutang sebagai berikut:
a) Metode konvensional
b) Metode posting langsung ke dalam kartu piutang atau pernyataan piutang.
c) Metode pencatatan tanpa buku pembantu (ledgerless bookkeeping).
d) Metode pencatatan dengan menggunakan komputer.
6) Prosedur Pernyataan Piutang
Pernyataan piutang merupakan formulir yang menunjukan jumlah kewajiban debitur pada tanggal tertentu dan (dalam pernyataan piutang bentuk tertentu) disertai dengan rinciannya.
Pernyataan piutang dapat berbentuk berikut ini:
a) Pernyataan saldo akhir bulan (balance-end-of-month statement).
b) Pernyataan satuan (unit statement)
c) Pernyataan saldo berjalan berjalan dengan akun konvensial (running balance statement with conventional account).
d) Pernyataan faktor yang belum dilunasi (open item statement). (Mulyadi, 2016: 207-218)
4. Sistem Pengendalian Intern
a. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern mencakup struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan agar menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengertian sistem pengendalian internal tersebut menekankan tujuan yang ingin dicapai, daripada unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut. Oleh karena itu, definisi pengendalian internal tersebut adalah berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan, maupun dengan komputer. (Mulyadi, 2016: 129)
b. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Menurut definisi di atas tujuan sistem pengendalian internal adalah menjaga aset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut tujuan di atas, sistem pengendalian internal dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu pengendalian intern akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian internal administratif (internal administrative control). Pengendalian internal akuntansi merupakan bagian dari sistem pengendalian internal, mencakup struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga aset organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Ketika perusahaan menjamin keamanan aset para investor dan kreditur yang ditanamakan serta menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya maka pengendalian internal akuntansi tersebut berjalan dengan baik. Pengendalian internal administratif mencakup struktur organisasi, metode dan ukuran- ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. (Mulyadi, 2016: 129)
c. Unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur pokok sistem pengendalian intern terdiri dari atas:
1) Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional secara Tegas
Struktur organisasi merupakan susunan dalam pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melakukan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
2) Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan yang Cukup terhadap Aset, Utang, Pendapatan, dan Beban.
Dalam suatu organisasi, setiap transaksi hanya dapat dilakukan dengan izin dari pejabat yang berwenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam suatu organisasi harus membuat sistem yang mengatur pembagian kekuasaan yang berwenang atas terlaksananya setiap transaksi.
3) Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi
Agar terlaksana dengan baik dalam pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatatn yang telah ditetapkan maka harus menciptakan cara- cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya.
4) Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya Sebaik apapun struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktir yang sehat, pada akhirnya hal tersebut tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Unsur mutu karyawan merupakan unsur sistem pengendalian internal yang paling penting di antara 4 unsur pokok pengendalian internal di atas. Dengan adanya karyawan yang kompeten dan jujur di suatu perusahaan, maka unsur pengendalian yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggungjawaban keuangan yang dapat diandalkan. (Mulyadi, 2016: 131-135)
5. Koperasi
a. Pengertian Koperasi
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”. (UU No. 25 Tahun 1992)
“Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perserorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi”. (UU No. 17 Tahun 2012)
b. Landasan dan Asas Koperasi
“Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan asas kekeluargaan”.(UU No. 25 Tahun 1992) c. Tujuan Koperasi
“Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur yang berlandasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”. (UU No. 25 Tahun 1992)
Dalam tujuan tersebut dapat dipahami bahwa koperasi merupakan satu-satunya perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan struktur ekonomi yang ingin dibangun di Indonesia.
d. Fungsi Koperasi
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2) Berperan secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat.
3) Memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional merupakan usaha bersama yang berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. (UU No. 25 Tahun 1992)
e. Prinsip-Prinsip Koperasi
Koperasi melakukan prinsip sebagai berikut:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengolahan dilakukan secara demokrasi.
3) Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5) Kemandirian
Pada pengembangan koperasi, maka koperasi melakukan prinsip koperasi sebagai berikut:
1) Pendidikan perkoperasian.
2) Kerjasama antar koperasi. (UU No. 25 Tahun 1992) f. Syarat Pembentukan
Dalam mendirikan koperasi terdiri dari 2 bentuk, yaitu:
1) Koperasi primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang.
2) Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi primer. (UU No. 25 Tahun 1992)
g. Status Badan Hukum
Koperasi memperoleh status badan hukum sebagai berikut:
1) Untuk memperoleh pengesahan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 9 yang berbunyi, “Koperasi mendapatkan status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah”, maka para pendiri koperasi mengajukan permintaan tertulis disertai akta pendirian koperasi.
2) Pengesahan akta pendirian diserahkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan.
3) Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. (UU No. 25 Tahun 1992)
h. Keanggotaan Koperasi
1) Anggota Koperasi merupakan pemilik dan serta pengguna jasa koperasi.
2) Keanggotaan koperasi ditulis ke dalam buku daftar anggota.
3) Yang dapat menjadi anggota koperasi adalah setiap warga negara Indonesia yang dapat melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana yang telah diatur dalam anggaran dasar.
4) Koperasi dapat mempunyai anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan kewajiban keanggotaannya yang telah diatur dalam anggaran dasar.
5) Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi.
6) Keanggotaan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dipenuhi.
7) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
8) Setiap anggota memiliki kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana yang diatur dalam anggaran dasar. (UU No. 25 Tahun 1992)
i. Perangkat Organisasi
Perangkat organisasi koperasi terdiri dari:
1) Rapat anggota;
2) Pengurus;
3) Pengawas. (UU No. 25 Tahun 1992)
j. Rapat Anggota
Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan yang tertinggi dalam koperasi, yang dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya telah diatur dalam anggaran dasar. Rapat anggota menetapkan:
1) Anggaran dasar;
2) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi;
3) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentiaan pengurus dan pengawas;
4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan;
5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya;
6) Pembagian sisa hasil usaha;
7) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi. (UU No. 25 Tahun 1992)
k. Pengurus Koperasi
1) Pengurus dipilih oleh anggota koperasi saat rapat anggota.
2) Pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota.
3) Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian.
4) Pengurus memiliki masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun.
5) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus ditetapkan dalam anggaran dasar.
6) Pengurus memiliki tugas, sebagai berikut:
a) Mengelola koperasi dan usahanya;
b) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
c) Mengadakan rapat anggota;
d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
e) Mengadakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
f) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
7) Pengurus memiliki wewenang, sebagai berikut:
a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
b) memutuskan persetujuan dan penolakan anggota baru serta keputusan memberhentikan anggota berdasarkan dengan ketentuan dalam anggaran dasar,
c) melakukan tindakan dan upaya untuk kepentingan dan kemanfaatan koperasi berdasarkan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota. (UU No. 25 Tahun 1992)
l. Pengawas
1) Pengawas dipilih oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota.
2) Pengawas bertanggung jawab terhadap rapat anggota.
3) Persyaratan untuk dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas telah ditetapkan dalam anggaran dasar.
4) Pengawas memiliki tugas, sebagai berikut:
a) melaksanakan pengawasan kepada pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi;
b) membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
5) Pengawas memiliki wewenang, sebagai berikut:
a) meneliti catatan yang ada pada koperasi;
b) mendapatkan segala keterangan yang dibutuhkan.
6) Pengawas wajib merahasiakan hasil pengawasannya kepada pihak ketiga. (UU No. 25 Tahun 1992)
m. Modal Koperasi
Modal koperasi terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Modal sendiri yang terdapat dari:
a) Simpanan pokok;
b) Simpanan wajib;
c) Dana cadangan;
d) Hibah.
2) Modal pinjaman yang terdapat dari:
a) Anggota;
b) Koperasi lainnya dan/atau anggotanya;
c) Bank dan lembaga keuangan lainnya;
d) Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya;
e) Sumber lain yang sah. (UU No. 25 Tahun 1992) n. Sisa Hasil Usaha
1) Sisa Hasil Usaha Koperasi adalah pendapatan Koperasi yang didapatkan dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.
2) Sisa Hasil Usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilaksankan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta dipakai untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dan koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota.
3) Besarnya pemupukan dana cadangan diputuskan dalam Rapat Anggota. (UU No. 25 Tahun 1992)
6. Simbol Bagan Alir
Berikut tabel simbol dalam pembuatan bagan alir dapat dilihat di bawah ini
Tabel 2. 1. Simbol Pembuatan Bagan Alir
Lanjutan
Sumber : (Mulyadi, 2016:47)
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Berikut untuk mengetahui perbandingan dari perbedaan dan persamaan dari hasil penelitian terdahulu yang menjadi referensi penulis dalam penelitian:
Tabel 2. 2. Hasil Penelitian Terdahulu
Aspek Billyes Barreva Fessy (2017)
Lesta Susia Febriyanti (2013)
Khairunnisa (2021)
Judul
Sistem Akuntansi Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin
Sistem Akuntansi Piutang pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Karya Mukti Kabupaten Pati
Sistem Akuntansi Simpan Pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin
Institusi yang Diteliti
Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Karya Mukti Kabupaten Pati
Koperasi Merpati Pos Banjarmasin
Periode
Analisis 2017 2013 2021
Rumusan Masalah
Bagaimana sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin?
Bagaimana sistem akuntansi piutang pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Karya Mukti Kabupaten Pati?
Bagaimana sistem akuntansi simpan pinjam pada koperasi karyawan Merpati Pos Banjarmasin?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin.
Untuk mengetahui sistem akuntansi piutang pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Karya Mukti Kabupaten Pati.
Untuk mengetahui sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin.
Lanjutan
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Banjar Utara Banjarmasin merupakan sistem akuntansi piutang yang dibedakan menjadi sistem akuntansi utang dan piutang.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi piutang pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Karya Mukti Kabupaten Pati merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang simpan pinjam, sehingga sumber utama dari piutang berasal dari pengajuan pinjaman dari anggota.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin
a. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin adalah fungsi pendaftaran anggota, fungsi kas, fungsi akuntansi, fungsi penerimaan permohonan pinjaman, dan fungsi pengambil keputusan.
b. Informasi yang diperlukan dalam sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi
Karyawan Merpati Pos Banjarmasin yaitu simpanan wajib dan simpanan sukarela, jumlah simpanan wajib, jumlah simpanan sukarela, jumlah pinjaman, jumlah angsuran, otorisasi dari pengurus yang berwenang, identitas anggota dalam buku daftar anggota, identitas dalam kartu permohonan anggota, jangka waktu pelunasan pinjaman, dan besar angsuran per bulan.
c. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi
Karyawan Merpati Pos Banjarmasin adalah kuitansi simpanan pokok, bukti kas masuk, kertas permohonan pinjaman, kuitansi
peminjaman, bukti kas keluar.
d. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin yaitu daftar simpanan anggota, daftar pinjaman anggota, dan daftar angsuran
e. Unsur pengendalian intern dalam sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi
Karyawan Merpati Pos Banjarmasin yaitu:
1) Organisasi Fungsi pendaftaran anggota, fungsi kas, fungsi akuntansi, fungsi
penerimaan permohonan pinjaman dijalankan oleh pengelola unit simpan pinjam dan fungsi pengambil keputusan dilakukan oleh pengurus koperasi
2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Pengisisan simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, daftar simpanan, daftar angsuran akan diinput oleh
pengelola unit simpan pinjam
3) Praktik yang sehat a) Penggunaan dokumen
dengan tanggal transaksi yang urut, setiap transaksi pembayaran simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela dari anggota Koperasi Karyawan Merpati Pos.
b) Setiap transaksi pembayaran simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela dari anggota dilakukan dari awal sampai akhir hanya satu orang saja, yaitu oleh unit simpan pinjam.
c) Perputaran jabatan kepengurusan Koperasi Karyawan Merpati Pos secara rutin 3 tahun sekali d) Secara rutin dilakukan
perhitungan jumlah simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela dari anggota.
e) Adanya pengawas yang bertugas yang bertugas sebagai
satuan pengawas intern yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur- unsur sistem pengendalian intern yang tidak
melaksanakan fungsi pendaftaran anggota, fungsi kas, fungsi akuntansi, fungsi penerimaan permohonan
pinjaman, dan fungsi pengambil keputusan.
Sumber :(Billyes Barreva Fessy, 2017), (Susia, 2013)
Terdapat persamaan hasil penelitian penulis dengan penelitian terdahulu, yaitu pada pembahasan mengenai sistem akuntansi simpan pinjam dan sistem akuntansi piutang.
Sedangkan untuk perbedaan hasil penelitian penulis dengan penelitian terdahulu pada peneliti Billyes yaitu, sistem akuntansi utang memiliki 3 prosedur dan sistem akuntansi piutang memiliki satu prosedur. Dan untuk perbedaan hasil penulis dengan penelitian terdahulu pada penelitian Lesta adalah penelitian tersebut hanya menggunakan sistem akuntansi piutang.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan penulis di Koperasi Karyawan Merpati Pos ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan penelitian deskriptif dengan menjabarkan mengenai sistem akuntansi simpan pinjam pada koperasi karyawan merpati pos.
B. Variabel Penelitian
Untuk mempermudah pemahaman tentang variabel yang digunakan untuk penelitian ini, maka penulis akan memperjelas pembahasan variabel yang diteliti yaitu Sistem Akuntansi Simpan Pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos. Adapun beberapa definisi operasional variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah Sistem Akuntansi Simpan Pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos merupakan sistem akuntansi utang dan piutang yang dibedakan menjadi sistem akuntansi utang dan sistem akuntansi piutang sebagaimana dijelaskan berikut ini:
1. Sistem Akuntansi Utang pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Sistem akuntansi utang pada koperasi karyawan merpati pos yaitu suatu jaringan prosedur yang memproses data dari prosedur penerimaan anggota, dan transaksi penerimaan simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela anggotanya, yang kemudian diinput kedalam daftar simpanan anggota dan kemudian data tersebut ditulis menjadi dokumen yang digunakan sebagai sumber dari pembuatan laporan pertanggung jawaban pengurus yang diolah secara manual.
2. Sistem Akuntansi Piutang pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Sistem akuntansi piutang pada koperasi karyawan merpati pos yaitu jaringan prosedur yang memproses data dari transaksi permohonan pinjaman dan pemberian pinjaman yang akan dikembalikan oleh anggotanya sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati melalui angsuran yang dibayarkan setiap bulan.
C. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
a. Data Kualitatif
Sugiyono (2012: 15) menyatakan data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kualitatif pada penelitian ini adalah data berupa sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, formulir-formulir untuk menjadi anggota, dan formulir untuk menyimpan dan meminjam dana
2. Sumber Data a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara atau tanya jawab dengan pihak-pihak Koperasi Karyawan Merpati Pos, penulis mendapatkan sejarah singkat tentang Koperasi Karyawan Merpati Pos, struktur organisasi beserta tugas-tugas nya, dan mendapat penjelasan tentang alur bagaimana nasabah koperasi tersebut bisa menjadi anggota koperasi, meminjam dan menyimpan dana nya di Koperasi Karyawan Merpati Pos.
2. Dokumentasi
Penulis melakukan metode ini dengan cara mengumpulkan data mengenai dokumen dan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian tentang sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos.
3. Studi Pustaka
Penulis melakukan metode ini untuk mengumpulkan data dengan cara meninjau dan menganalisis buku, catatan-catatan, jurnal, dan karya tulis yang berhubungan dengan sistem akuntansi simpan pinjam pada koperasi.
E. Teknik Analisa Data
Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis dalam teknik analisa data yaitu pengumpulan data berupa:
1. Deskripsi simpan pinjam pada Koperasi Kayawan Merpati Pos.
2. Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi pada Koperasi Karyawan Merpati Pos
3. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos.
4. Informasi yang diperlukan pada sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos.
5. Dokumen yang digunakan oleh sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos.
6. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan atas transaksi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos.
7. Sistem pengendalian intern yang ada pada sistem akuntansi simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos.
Dan kemudian berdasarkan dari data yang telah dikumpulkan tersebut, penulis membuat bagan alir dokumen dari prosedur simpan pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos.
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat Kopkar Merpati Pos
Koperasi karyawan merpati pos didirikan pada tanggal 16 Juli 1980.
Pada saat itu anggotanya hanya berjumlah 31 orang. Untuk menjalankan kegiatannya para anggota menunjuk 3 orang pengurus, yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.
Usaha koperasi karyawan merpati pos pada saat itu hanya berupa simpan pinjam. Namun setelah berjalan lebih dari 1 tahun, koperasi belum mampu melayani seluruh anggota karena kekurangan modal. Pada bulan Desember 1984 jumlah anggota bertambah menjadi 64 orang dan modal koperasi pun mulai terkumpul dan sejak saat itu koperasi mulai dapat melayani anggotanya dalam memberikan pinjaman walaupun masih terbatas jumlahnya.
Pada tahun 1985 s.d. 1989 jumlah anggota koperasi semakin meningkat, yaitu sebanyak 92 orang. Modal yang terkumpul tidak hanya dari dalam tetapi juga diperoleh dari luar. Dan anggota pun sudah daoat merasakan pelayanan pinjaman dari koperasi secara merata, walaupun jumlahnya tergolong masih tidak terlalu besar. Pada masa ini pengurus sudah berusaha untuk mengembangkan koperasi sebaik mungkin, namun pada waktu itu koperasi mendapat tuntutan dari anggota agar koperasi dapat melayani secara maksimal kepada anggotanya walaupun masih belum terealisasi oleh pengurus.
Dengan hal ini akhirnya pada bulan Februari 1990 pengurus mengundurkan diri melalui forum Rapat Anggota Tahunan. Dan pada saat itu juuga anggota mengangkat pengurus baru. Pada masa kepengurusan periode ini Koperasi Karyawan Merpati Pos semakin berkembang, bahkan berhasil membuka usaha pertokoan seperti melayani keperluan sehari-hari anggotanya. Jumlah anggota pada saat itu mencapai 153 orang.
Dan koperasi berkembang pesat pada bulan Juli 1994. Pada saat itu Ketua Koperasi Karyawan Merpati Pos dimutasi ke Kantor Pos Surabaya dan beberapa bulan kemudian Sekretaris Koperasi Karyawan Merpati Pos dimutasi ke Kantor Pos Samarinda. Setelah itu pada bulan Maret 1996 diadakan Rapat Anggota Tahunan oleh Pengurus yang ada untuk memutuskan menggati posisi Ketua dan Sekretaris.
Keberadaan Koperasi Karyawan Merpati Pos terlihat agak menurun setelah dimutasinya 2 orang pengurs yang merupakan penggerak kegiatan koperasi. Dengan hal ini dapat dilihat dari laporan administrasi pembukuan yang tahun-tahun sebelumnya selalu dibuat tetapi sejak saat itu sampai dengan tahun 2000 laporan administrasi pembukuan kurang jelas. Dan sejak tahun 1997 – 2000 pengurus tidak mengadakan Rapat Anggota Tahunan.
Ketika melihat kondisi koperasi yang semakin memburuk, maka pada bulan Juni 2001 Kepala Kantor Pos pada saat itu memutuskan untuk mendatangkan konsultan koperasi dari Balai Diklat Koperasi Kalimantan Selatan untuk membina dan menghidupkan Kembali keberadaan koperasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Sejak saat itu mulai dilakukan pembenahan, seperti penertiban keanggota, simpanan pokok, simpanan wajib, organisasi dan manajemen sampai ke administrasi pembukuan.
Pada bulan Februari 2002 dilaksanakan Rapat Anggota Tahunan sekaligus mengangkat pengurus baru dengan berkat adanya bimbingan dari konsultan koperasi.
2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan a. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan sebuah garis hirarki atau bertingkat yang mendeskripsikan komponen yang menyusun sebuah organisasi atau perusahaan terkait pembagian tugas dan tanggung jawab agar tidak terjadinya tumpang tindih dalam suatu wewenang dan tanggung jawab perorangan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu orginisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi
Dalam membangun sebuah organisasi, struktur organisasi sangatlah penting untuk menandakan bahwa suatu perusahaan tersebut aktif dan memiliki peran yang jelas. Berikut adalah struktur organisasi pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin:
Bagan 4. 1. Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin Sumber: Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin
b. Deskripsi Jabatan
Adapun uraian tugas masing-masing bagian kepengurusan yang terdapat dalam struktur organisasi Kopkar Merpati Pos sebagai berikut:
1) Rapat Anggota
Kegiatan rapat anggota ini memiliki peran dalam menunjang penerapan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a) Menugaskan kepada pengurus untuk menetapkan kebijaksanaan akuntansi misalnya seperti metode penyusutan aktiva tetap, metode penyisihan piutang ragu- ragu, metode penilaian persediaan.
b) Menugaskan kepada pengurus untuk melaksanakan pedoman akuntansi yang ada dengan berpedoman kepada Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar Khusus Akuntansi untuk Koperasi,
c) Menugaskan kepada pengurus untuk melaporkan pertanggung jawaban keuangan akhir periode yang telah diaudit oleh Koperasi Jasa Audit atau Kantor Akuntan Publik.
d) Menugaskan kepada pengurus untuk Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) dan Perkiraan Perhitungan Hasil Usaha (PPHU) koperasi.
e) Menugaskan kepada pengurus agar menggunakan tenaga yang memenuhi persyaratan dalam bidang akuntansi untuk melaksanakan pengelolaan bidang akuntansi.
f) Menugaskan kepada pengurus untuk menetapkan batas kewenangan/otorisasi dalam kebijaksanaan keuangan dan renbarang.
g) Menetapkan rencana investasi jangka panjang karena hal tersebut berkaitan dengan struktur permodalan yang ada pada koperasi.
2) Pengurus
Pengurus terdiri atas:
a) Pengurus secara kolektif
Pengurus ini memiliki peran dalam menunjang penerapan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
(1) Menetapkan ketentuan-ketentuan yang dapat mendorong penerapan akuntansi sesuai dengan penugasan dari Rapat Anggota dan mengawasi pelaksanaannya, sehingga dapat menjamin kemanfaatan dan keamanan serta pertanggung jawaban keuangan maupun harta kekayaan.
(2) Menetapkan batasan wewenang/otorisasi dalam penerimaan/pengeluaran uang dan barang.
(3) Mengangkat pegawai yang memenuhi persyaratan untuk mengelola bidang akuntansi.
(4) Meningkatkan keterampilan petugas yang berkaitan dengan bidang akuntansi melalui program training secara terencana dan berkesinambungan.
b) Ketua
Ketua ini memiliki peran dalam menunjang penerapan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
(1) Merumuskan secara teknis ketetapan-ketetapan yang dihasilkan oleh Rapat Pengurus dan melaksanakannya sesuai dengan prosedur yang berlaku
(2) Membuat ketetapan tentang batasan wewenang/otorisasi dalam penerimaan/pengeluaran uang dan barang.
(3) Menganalisa dan memberi petunjuk mengenai laporan bidang usaha dan keuangan secara periodik yang dilaporkan oleh Manajer.
c) Sekretaris
Sekretaris ini memiliki peran dalam menunjang penerapan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
(1) Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi (2) Mengarahkan tugas karyawan
(3) Mengambil keputusan dibidang kesekretariatan (4) Menandatangani surat-surat bersama ketua
(5) Menetapkan pelaksana bimbingan organisasi dan penyuluhan
d) Bendahara
Bendahara ini memiliki peran dalam menunjang penerapan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
(1) Bersama-sama dengan Kepala Bagian Keuangan menandatangani pengeluaran cek/giro bilyet sesuai dengan wewenangnya.
(2) Mengawasi/mengendalikan pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh Manajer
3) Pengawas
Pengawas ini memiliki peran dalam menunjang penerapan akuntansi adalah mendorong untuk taat dalam pelaksanaan akuntansi dan keuangan melalui proses pemeriksaan.
4) Manajer
Manajer ini memiliki peran dalam menunjang penerapan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a) Melaksankan kebijaakn pengurus dibidang keuangan dan akuntansi yang telah diterapkan dalam Rapat Anggota dan Rapat Pengurus.
b) Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan secara periodik (bulanan dan tahunan) serta lampiran hasil usaha masing-masing unit.
c) Melakukan pengesahan pengeluaran uang dan barang serta kekayaan sampai dengan batas wewenang yang didelegasikan oleh pengurus.
d) Mengambil langkah-langkah pengamanan terhadap uang dan barang serta kekayaan lainnya untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerugian.
e) Menyusun rancangan rencana kerja dan RAPB, serta Perkiraan Perhitungan Hasil Usaha (PPHU).
5) Kepala Unit
Kepala unit ini memiliki peran dalam menunjang penerapan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a) Membantu kelancaran arus dokumen dari unit usaha kepada sub bagian akuntansi.
b) Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan administrasi tambahan yang ada di unit usaha.
3. Kegiatan Usaha Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin Kegiatan usaha yang dilakukan Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin sebagai berikut:
a. Unit simpan pinjam
b. Unit usaha dagang seperti:
1) Toko makanan ringan dan minuman 2) Toko ATK
c. Unit usaha jasa seperti:
1) Jasa print 2) Jasa parkir
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Sistem Akuntansi Simpan Pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin
a. Deskripsi Pokok
Sistem Akuntansi Simpan Pinjam pada Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin memiliki 4 prosedur sebagai berikut:
1) Prosedur permohonan anggota dan penerimaan simpanan pokok anggota koperasi
2) Prosedur penerimaan simpanan wajib dan simpanan sukarela anggota koperasi
3) Prosedur peminjaman kredit oleh anggota koperasi
4) Prosedur penerimaan angsuran pinjaman dari anggota koperasi Prosedur permohonan anggota dan penerimaan simpanan pokok anggota koperasi dan prosedur penerimaan simpanan wajib dan simpanan sukarela anggota koperasi merupakan sistem akuntansi utang bagi Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin sedangkan prosedur peminjaman kredit oleh anggota koperasi dan dan penerimaan angsuran pinjaman dari anggota koperasi merupakan sistem akuntansi piutang bagi Koperasi Karyawan Merpati Pos Banjarmasin.
Ketika karyawan Kopkar Merpati Pos Banjarmasin mengajukan permohonan anggota maka akan langsung disetujui dan akan diproses dengan mengisi identitas ke dalam buku daftar anggota setelah itu maka anggota tersebut diwajibkan untuk membayar simpanan pokok dengan dibayarkan langsung oleh anggota atau lewaut potongan gaji sebesar Rp 50.000,00. Setelah calon anggota resmi menjadi anggota maka akan ada pembayaran simpanan wajib setiap bulan dengan pemotongan gaji anggota sebesar Rp 50.000,00.
Dan untuk simpanan sukarela sebenarnya masih ada, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi anggota yang membayar iuran simpanan sukarela. Dan anggota juga dapat melakukan pinjaman di koperasi
dengan cara mengajukan permohonan pinjaman kepada koperasi lalu untuk keputusan diterima atau ditolak permohonan pinjaman anggota berdasarkan hasil kesepakatan rapat pengurus. Jika permohonan pinjaman diterima maka anggota akan menerima pinjaman sesuai dengan permohonan pinjaman yang diajukan atau sesuai keputusan koperasi dan akan disepakati oleh kedua belah pihak. Ketika koperasi menawarkan pinjaman kepada anggota maka ada angsuran pinjaman yang harus diterima dari anggota. Penerimaan angsuran anggota dilakukan koperasi dengan cara memotong gaji anggota sesuai dengan angsuran per bulan.
b. Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi simpan pinjam sebagai berikut:
1) Fungsi pendaftaran anggota
a) Menerima pengajuan permohonan anggota
b) Mengisi identitas anggota kedalam buku daftar anggota 2) Fungsi kas
a) Menerima simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela
b) Menyimpan uang simpanan pokok anggota c) Membuat bukti kas masuk
d) Mencatat kuitansi yang akan diserahkan kepada anggota e) Memproses dokumen yang diterima dari fungsi penerimaan
permohonan pinjaman f) Menyiapkan dana pinjaman g) Membuat bukti kas keluar
h) Mengarsipkan dokumen berupa KTP, slip gaji, kertas permohonan anggota
i) Menerima angsuran pinjaman dari anggota j) Membuat daftar simpanan
3) Fungsi akuntansi
a) Mengelola dokumen yang telah diproses sebelumnya pada fungsi kas
b) Menginput daftar simpanan c) Menginput daftar pinjaman d) Menginput daftar angsuran
e) Mengarsipkan dokumen berupa daftar simpanan daftar pinjaman, daftar angsuran, bukti kas masuk
4) Fungsi penerimaan permohonan pinjaman
a) Menerima permohonan pinjaman yang diajukan oleh anggota
b) Memberikan kertas permohonan pinjaman kepada anggota untuk diisi
5) Fungsi pengambil keputusan
a) Memproses dokumen yang diterima dari fungsi penerimaan permohonan pinjaman
b) Menganalisis permohonan pinjaman agar dapat memberikan keputusan diterima atau ditolak permohonan pinjaman
c) Pengotorisasian dari pengurus koperasi terhadap permohonan pinjaman
d) Mengonfirmasi kepada bagian pemotong gaji c. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi simpan pinjam adalah:
1) Prosedur permohonan anggota dan penerimaan simpanan pokok anggota koperasi
Fungsi pendaftaran anggota menerima pengajuan permohonan dari calon anggota, setelah itu calon anggota dipersilahkan mengisi identitas anggota kedalam buku daftar anggota. Setelah anggota tersebut mengisi identitas anggota di buku daftar anggota, maka anggota harus membayar simpanan
pokok. Fungsi kas menerima simpanan pokok dari anggota sebesar Rp50.000,00 yang dibayarkan langsung ketika calon anggota melakukan pendaftaran atau lewat potongan gaji.
Setelah itu fungsi kas membuat bukti kas masuk yang akan diserahkan ke fungsi akuntansi dan mencatat kuitansi untuk diserahkan kepada anggota. Kemudian fungsi akuntansi menerima bukti kas masuk dari fungsi kas dan menginput data simpanan anggota pada aplikasi Microsoft Excel dan mencetaknya menjadi daftar simpanan anggota, lalu bukti kas masuk dan daftar simpanan anggota tersebut diarsip secara permanen sesuai tanggal.
2) Prosedur penerimaan simpanan wajib dan simpanan sukarela anggota koperasi
Fungsi kas menerima simpanan wajib dari anggota yang dibayarkan melalui potongan gaji dan menyimpan uang tersebut, setelah itu membuat bukti kas masuk melalui aplikasi Microsoft Excel dan mencetaknya. Dan dokumen tersebut akan diproses lebih lanjut oleh fungsi akuntansi. Selanjutnya fungsi akuntansi mengelola dokumen yang telah diproses pada fungsi kas, setelah itu menginput data simpanan anggota pada aplikasi Microsoft Excel dan mencetaknya menjadi daftar simpanan anggota.
Selanjutnya dokumen seperti bukti kas masuk dan daftar simpanan anggota akan diarsipkan secara permanen sesuai tanggal.
3) Prosedur peminjaman kredit oleh anggota koperasi
Fungsi permohonan pinjaman menerima permohonan pinjaman anggota berupa KTP, slip gaji, dan memberikan kertas permohonan pinjaman untuk diisi yang akan diserahkan kepada fungsi pengambil keputusan untuk menunggu hasil keputusan diterima atau ditolak atas permohonan pinjaman yang diajukan anggota tersebut.
Setelah itu fungsi kas memproses kertas permohonan pinjaman, slip gaji, KTP yang telah di otorisasi oleh pengurus dan menyiapkan dana yang akan dipinjamkan, dengan disertai pembuatan bukti kas keluar. Kertas permohonan pinjaman, slip gaji, dan KTP akan diarsip secara permanen sesuai tanggal.
Lalu fungsi akuntansi mengelola dokumen yang telah diproses pada fungsi kas yang berupa bukti kas keluar untuk menginput data pinjaman melalui Microsoft Excel dan mencetaknya menjadi daftar pinjaman anggota. Selanjutnya dokumen berupa bukti kas keluar dan daftar pinjaman anggota akan diarsip secara permanen sesuai tanggal.
4) Prosedur penerimaan angsuran pinjaman dari anggota koperasi Fungsi kas menerima angsuran pinjaman yang dibayarkan oleh anggota melalui potongan gaji dan menyimpan uang tersebut, setelah itu fungsi kas membuat bukti kas masuk melalui Microsoft Excel dan mencetaknya, lalu dokumen tersebut akan diproses lebih lanjut oleh fungsi akuntansi. Fungsi akuntansi mengelola dokumen yang telah diproses sebelumnya pada fungsi kas, setelah itu fungsi akuntansi akan melakukan penginputan data angsuran dan mencetaknya melalui Microsoft Excel menjadi daftar angsuran. Kemudian dokumen berupa bukti kas masuk, dan daftar angsuran akan diarsip secara permanen sesuai tanggal
d. Informasi yang diperlukan
Informasi yang diperlukan dalam sistem akuntansi simpan pinjam, yaitu:
1) Identitas anggota dibutuhkan untuk mencatat ke dalam buku daftar anggota dan mengisi kartu permohonan anggota
2) Simpanan pokok anggota dibayarkan saat awal anggota masuk koperasi.