• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. i Page

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. i Page"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 

i | P a g e   

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Kantor Regional VI BKN ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran strategis Tahun 2021.

Laporan Kinerja ini merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Kantor Regional VI BKN Tahun 2020-2024.

Penyusunan Laporan Kantor Regional VI BKN mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PANRB No.53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Rencana Strategis Kantor Regional VI BKN Tahun 2020-2024.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi, antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Regional VI BKN dan wujud transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat kendali dan alat pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi di lingkungan Kantor Regional VI BKN. Kinerja Kantor Regional VI BKN diukur atas dasar penilaian indikator kinerja utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Kantor Regional VI BKN Tahun 2021.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas semua kinerja Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara sekaligus menyajikan analisis capaian kinerja untuk sasaran-sasaran strategis di Kantor Regional VI BKN, sekaligus sebagai bahan untuk mengupayakan perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Dengan adanya Laporan Kinerja ini diharapkan adanya optimalisasi peran Kantor Regional VI BKN dalam peningkatan efifisiensi, efektivitas dan produktivitas kinerja seluruh jajaran di lingkungan Kantor Regional VI BKN pada tahun-tahun selanjutnya, sehingga dapat mendukung kinerja Badan Kepegawain Negara dalam mewujudkan Good Governance dan Clean Government.

Meskipun telah disusun dengan cermat, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami

(3)

 

ii | P a g e   

mengharapkan adanya masukan dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak guna penyempurnaannya.

Medan, 21 Februari 2022 Kepala Kantor Regional VI BKN

Dr. Janry H.U.P. Simanungkalit, S.Si., M.Si.

NIP. 19750109 200112 1 001

(4)

iii | P a g e DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang ………. 1

B. Tugas Pokok dan Fungsi ………….……… 2

C. Organisasi Kantor Regional VI BKN ………. 3

D. Layanan Publik Kantor Regional VI BKN ….……… 6

E. Aspek Strategis ……….. 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA 10

A. Rencana Strategis (2020-2024) ……… 10

B. Visi ……….. 12

C. Misi ………. 13

D. Motto Pelayanan ………... 14

E. Standar Pelayanan ……… 14

F. Maklumat Pelayanan ………... 14

G. Tujuan dan Sasaran Strategis ………. 15

H. Indikator Kinerja Utama ………. 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2017 21 A. Capaian Kinerja Kantor Regional VI BKN Tahun 2021…… 18 B. Analisis Capaian Kinerja ………..

C. Akuntabilitas Keuangan ………

22 42

BAB IV PENUTUP 45

(5)
(6)

1 | P a g e BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Kepegawaian Negara (BKN) sesuai amanat Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan menyelenggarakan manajemen ASN secara nasional sebagaimana diatur dalam UU. Landasan legal tersebut menjadi pedoman BKN yang dijabarkan melalui tugas dan fungsi yang diemban terkait manajemen ASN, selain pula berkoordinasi dengan kementerian/lembaga lain yang erat kaitannya dengan pembangunan aparatur negara di Indonesia.

Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai bagian dan unsur pendukung dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj). Penyusunan LKIP Badan Kepegawaian Negara Tahun 2021 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.

Laporan akuntabilitas kinerja Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara ini selain implementasi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, juga sebagai implementasi dari asas akuntabilitas lembaga pemerintah kepada masyarakat terkait pertanggungjawaban penggunaan dana APBN. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Badan Kepegawaian Negara dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja.

Laporan Kinerja (LKj) Kantor Regional VI BKN Tahun 2021 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Kantor Regional VI BKN atas pelaksanaan tugas dan fungsi selama Tahun 2021. Dalam perencanaan pembangunan Kantor Regional VI BKN, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi Badan Kepegawaian Negara, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup Nasional.

(7)

2 | P a g e Laporan Kinerja ini juga dapat digunakan sebagai upaya perbaikan untuk meningkatkan kinerja di lingkungan Kantor Regional VI BKN, serta untuk mendapatkan masukan dari stakeholders demi perbaikan kinerja Kantor Regional VI BKN yang berkelanjutan.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Melalui Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawain Negara (BKN) ditetapkan sebagai lembaga pemerintah non kementerian yang diberi kewenangan untuk melakukan pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen ASN secara nasional sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014.

Dalam rangka peningkatan pelayanan manajemen ASN di daerah secara efektif dan efisien, maka dibentuk Kantor Regional BKN, yang merupakan instansi BKN di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BKN. Berdasarkan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Nomor 31 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, Kantor Regional VI BKN mempunyai tugas sebagai berikut:

“Menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Negara di bidang pembinaan dan penyelenggaraan manajemen Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya.”

Kantor Regional VI BKN menempati Gedung Kanreg VI BKN yang beralamat di Jalan TB.

Simatupang No. 124 Kecamatan Medan Sunggal 20127.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Kantor Regional VI BKN menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Koordinasi, bimbingan, pemberian petunjuk teknis, dan pengendalian terhadap pelaksanaan peraturan perundang undangan di bidang kepegawaian;

b. Pemberian pertimbangan, persetujuan, dan atau penetapan mutasi kepegawaian bagi Pegawai Negeri Sipil instansi pusat dan instansi daerah di wilayah kerjanya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Penetapan pensiun dan status kepegawaian Pegawai Negeri Sipil instansi pusat di wilayah kerjanya;

d. Penetapan pensiun dan status kepegawaian Pegawai Negeri Sipil instansi daerah di wilayah kertanya;

(8)

3 | P a g e e. Penyelenggaraan dan pemeliharaan jaringan informasi data kepegawaian Pegawai

Negeri Sipil instansi pusat dan instansi daerah di wilayah kerjanya;

f. Pembinaan, fasilitasi, dan evaluasi penilaian kinerja dan penyusunan standar kompetensi Pegawai Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya;

g. Pengelolaan teknologi informasi penilaian kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara di wilayah kerjanya; dan

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.

C. Organisasi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara

Berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 31 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja BKN, susunan organisasi Kantor Regional BKN terdiri atas:

1. Kepala.

Kepala Kanreg BKN mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Kanreg VI BKN di wilayah kerjanya.

2. Bagian Tata Usaha.

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan organisasi Kanreg VI BKN.

3. Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian

Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pemberian pertimbangan teknis kenaikan pangkat dan mutasi lainnya, pertimbangan teknis mutasi antar kabupaten/kota dalam provinsi, pemberian pertimbangan teknis mutasi dari instansi pusat ke instansi daerah, penyiapan pertimbangan status kepegawaian di wilayah kerjanya serta pemberian rekomendasi Jaminan Kecelakaan Kerja dan rekomendasi penetapan tewas di wilayah kerjanya.

4. Bidang Pengangkatan dan Pensiun.

Bidang Pengangkatan dan Pensiun mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penetapan Nomor Induk Pegawai Pegawai Negeri Sipil, penetapan pertimbangan teknis kenaikan pangkat pengabdian dan/ atau pemberian pensiun, pemberian pertimbangan teknis pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil dan Janda/Dudanya yang telah mencapai

(9)

4 | P a g e batas usia pensiun dan/atau meninggal dunia, penetapan keputusan pensiun Janda/Duda bagi Pensiunan yang meninggal dunia yang pensiun janda/dudanya belum ditetapkan dalam keputusan pensiun pegawai, serta melaksanakan pengembangan dan pengelolaan tata naskah pensiun di wilayah kerjanya.

5. Bidang Informasi Kepegawaian.

Bidang Informasi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan dan memfasilitasi pengembangan system informasi kepegawaian dan pengelolaan arsip kepegawaian Aparatur Sipil Negara pada instansi di wilayah kerjanya

6. Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian.

Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kepegawaian dan supervisi pelaksanaan Manajemen Aparatur Sipil Negara instansi di wilayah kerjanya.

Gambaran keorganisasian Kantor Regional VI BKN adalah sebagai berikut:

1. Bagian Tata Usaha membawahi 3 (tiga) sub bagian terdiri atas:

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;

b. Sub Bagian Kepegawaian dan Pengelolaan Kinerja;

c. Sub Bagian Umum.

2. Bidang Mutasi dan Status Kepegawaian, terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Bidang Pengangkatan dan Pensiun, terdiri atas terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

4. Seksi Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil, terdiri atas terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

5. Bidang Informasi Kepegawaian, terdiri atas terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian, terdiri atas terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.

(10)

5 | P a g e

(11)

6 | P a g e D. Layanan Publik Kantor Regional VI BKN

Kantor Regional VI BKN memiliki beberapa layanan publik yang fungsinya untuk menunjang efektivitas dan efisiensi pada pelayanan manajemen kepegawaian di wilayah Kerja Kantor Regional VI BKN, antara lain:

1. Aplikasi Bang Ucok (Layanan Kepegawaian Berbasis Digital)

Aplikasi ini digunakan untuk Pelayanan kepegawaian (layanan pensiun dan kenaikan pangkat) secara digital. Dengan adanya aplikasi ini maka layanan yang dilakukan dengan tatap muka secara langsung dapat diminimalisasi dan juga mengurangi penggunaan kertas (hardcopy) sehingga lebih ramah lingkungan

2. WBS (Whistleblowing System)

Sistem berbasis elektronik untuk laporan pengaduan atas suatu tindakan yang terindikasi adanya penyelewengan terhadap suatu peraturan khususnya peraturan di bidang kepegawaian pada Kantor Regional VI BKN.

3. Layanan Informasi Kepegawaian

• Untuk memudahkan seseorang untuk mendapat informasi mengenai kegiatan di Kantor Regional VI BKN Medan atau informasi seputar manajemen kepegawaian maka Kantor Regional VI BKN memiliki beberapa media informasi antara lain:

• website https://medan.bkn.go.id,

• facebook kanreg6medan

(12)

7 | P a g e

• instagram officialbknmedan

• Twitter bkn6medan

• youtube Kantor regional VI BKN

E. Aspek Strategis

Badan Kepegawaian Negara merupakan salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden, keberadaannya secara tegas dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, bahwa BKN melakukan pembinaan dan melaksanakan manajemen ASN secara nasional dalam rangka terciptanya sumber daya manusia aparatur Negara yang profesional, berkualitas, dan bermoral tinggi guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

Reformasi Birokrasi yang dicanangkan pemerintah Indonesia sejak tahun 1999 membawa dampak yang cukup besar terhadap peranan dari BKN, 9 (sembilan) program percepatan Reformasi Birokrasi menuju birokrasi yang bersih, kompeten dan melayani,

(13)

8 | P a g e menempatkan BKN sebagai institusi yang mampu menjawab dan memberikan aksi dalam mewujudkan cita-cita Reformasi Birokrasi. Beberapa Kebijakan dan program BKN adalah penguatan dalam penataan data kepegawaian secara nasional, pembangunan Station Computer Assisted Test (CAT) yang sudah melaksanakan kegiatan, baik untuk kepentingan internal BKN maupun koordinasi dengan instansi lain, Assesment Center untuk mendukung Sistem seleksi CPNS yang sehat dan promosi PNS secara terbuka, serta pelayanan kepegawaian yang bermuara pada 1 (satu) pintu.

Sesuai dengan program percepatan reformasi birokrasi, Kantor Regional VI BKN berupaya meningkatkan kualitas organisasi dan sumber daya manusia yang merupakan modal dasar untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Regional VI BKN sesuai dengan Peraturan Kepala BKN Nomor 36 tahun 2014.

Arah Kebijakan Kanreg VI BKN dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan pembangunan kepegawaian, serta mendukung dalam pencapaian program percepatan reformasi birokrasi adalah sebagai berikut:

a. Menerapkan pelayanan satu pintu dalam melakukan pelayanan kepegawaian kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil melalui Pusat Pelayanan Terpadu (PPT);

b. Menerapkan Standar Pelayanan Minimal dalam semua pelayanan yang ada di Kantor Regional VI BKN Medan;

c. Menerapkan SMM ISO 9001-2008 dalam pelayanan bidang kepegawaian pada Kantor Regional VI BKN;

d. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi dan dokumentasi data kepegawaian;

e. Melakukan rekonsiliasi data dengan pemerintah Prov/Kab/Kota di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan pelayanan mutasi kepegawaian, yang pada tahun 2020 telah direncanakan untuk memungkinkan pelaksanaan pelayanan Kenaikan Pangkat Otomatis dan Pelayanan Pensiun Otomatis;

f. Membangun sistem dan mengoptimalkan fungsi pengawasan dan pengendalian kepegawaian dalam rangka menjamin terselenggaranya birokrasi yang akuntabel, professional dan netral;

(14)

9 | P a g e g. Meningkatkan daya guna seluruh komponen internal untuk mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsi BKN;

h. Peningkatan dan implementasi sistem seleksi CPNS dan Promosi dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) beserta infrastrukturnya;

i. Peningkatan dan implementasi pusat penilaian kompetensi (Assessment Center) dalam mendukung pengembangan karir jabatan PNS berbasis kompetens di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN.

(15)

10 | P a g e BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis (2020-2024)

Rencana Strategis Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara tahun 2020-2024 pada hakekatnya merupakan pernyataan komitmen bersama jangka menengah mengenai upaya terencana dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara pencapaiannya melalui pengelolaan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai. Hal ini bertujuan untuk dapat meningkatkan produktivitas dan akuntabilitas kinerja seluruh pejabat dan staf di lingkungan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara melalui perencanaan yang efektif dan terarah, pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada hasil (result oriented) dan penyusunan laporan, pengendalian serta evaluasi kegiatan guna meningkatkan kinerja pada tahun berikutnya secara berkesinambungan.

Penyusunan Rencana Strategis Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara telah mengacu pada Rencana Strategis Badan Kepegawaian Negara tahun 2020-2024 dan untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dimaksud, maka pelaksanaan tugas dan fungsi dilandasi suatu visi dan misi. Penyusunan Rencana Strategis Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara melalui tahapan yang simultan dengan melibatkan stakeholders internal pada saat dilaksanakannya Rapat Evaluasai Program. Selanjutnya, Rencana Strategis Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara yang merupakan dokumen perencanaan Eselon II Mandiri untuk periode 1 (satu) tahun. Di dalam Renja Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

(16)

11 | P a g e

Visi

Demi terwujudnya visi, maka dilaksanakan misi:

Penyelenggaraan manajemen ASN Pembinaan penyelenggaraan manajemen ASN

Penyimpanan informasi pegawai ASN

Pengawasan Dan Pengendalian Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Manajemen ASN

Mengembangkan dan mengoptimalkan sistim manajemen internal BKN

Mewujudkan Pengelola ASN yang Profesional dan

Berintegritas untuk mendukung tercapainya Indonesia

Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian

berlandaskan gotong royong

(17)

12 | P a g e Visi

Visi yang harus diusung oleh Badan Kepegawaian Negara dalam hal ini Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara adalah Visi Presiden. Seperti telah ditetapkan oleh Presiden, Kementerian/Lembaga Negara Republik Indonesia tidak memiliki Visi dan Misi sendiri, melainkan wajib mengusung dan mendukung terwujudnya Visi Presiden, yaitu:

“MEWUJUDKAN PENGELOLA ASN YANG PROFESIONAL DAN BERINTEGRITAS UNTUK MENDUKUNG TERCAPAINYA INDONESIA MAJU YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

Bidang tugas Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagaimana amanah Undang-undang Nomor 5 Tahun 2044 Tentang Aparatur Sipil Negara adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) secara nasional yang berarti BKN bertugas sebagai pengelola manajemen ASN secara nasional.

Visi ASN yang profesional dan berintegritas berarti memadukan karakter ASN yang melaksanakan kewenangan, tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku dan memiliki kapabilitas dan standar kompetensi yang ditentukan, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta terpercaya.

Visi mendukung Indonesia maju berarti mendukung diwujudkannya Indonesia sebagai suatu negara maju. Indikator suatu negara dapat dikategorikan sebagai negara maju adalah antara lain memiliki pendapatan per kapita yang tinggi, tingkat Produk Domestik Bruto (PDB) dan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) yang tinggi, angka pengangguran rendah, laju pertumbuhan hidup yang juga rendah, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dan pesat, infrastruktur modern yang memadai, sektor perekonomian utama berasal dari industri dan jasa, menghargai waktu dan kesetaraan gender, memiliki sistem pendidikan dan pelayanan kebutuhan kemasyarakatan yang baik, seperti kesehatan dan hukum.

Pada bidang tugas Badan Kepegawaian Negara, Visi Presiden untuk Aparatur Sipil Negara yang sesuai dengan arahan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Periode 2020-2024 dan diterjemahkan oleh Kantor Regional VI BKN adalah untuk mewujudkan

ASN yang Profesional, Berintegritas, Kreatif, Inovatif, dan Netral

.”

Pada Visi

(18)

13 | P a g e Presiden terkait ASN sebagaimana dimaksud di atas, terdapat lima nilai karakter ASN yaitu profesional, berintegritas, kreatif, inovatif, dan netral.

Misi

Upaya meneruskan jalan perubahan untuk mewujudkan Visi Presiden yaitu Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong dengan turunan Visi untuk diusung oleh BKN yaitu

“Mewujudkan Pengelola ASN yang Profesional dan Berintegritas untuk mendukung tercapainya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”

Visi tersebut ditempuh dengan 9 (sembilan) Misi yang merupakan percepatan, pengembangan, dan pemajuan Nawa Cita I dengan tetap konsisten menerapkan Trisakti sebagai pijakan strategis operasional dengan senantiasa mengutamakan pembangunan manusia (berpusat pada manusia).

Dalam rangka mewujudkan Visi di atas, Misi Kanreg VI BKN adalah sebagai berikut:

1. Pembinaan penyelenggaraan manajemen ASN,

2. Penyelenggaraan manajemen ASN,

3. Penyimpanan informasi pegawai ASN,

4. Pengawasan Dan Pengendalian Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria Manajemen ASN, dan

5. Mengembangkan dan mengoptimalkan sistim manajemen internal BKN

Dalam rangka melaksanakan Misi di atas, maka arahan Presiden pada RPJMN terkait ASN yang harus didukung dan dilaksanakan oleh Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara adalah untuk mengembangkan Aparatur Sipil Negara yang Profesional (smart ASN) dan bekerja dalam lingkungan kerja yang berbasis teknologi informasi (smart office), dengan melaksanakan beberapa hal sebagai berikut:

(19)

14 | P a g e 1. Meningkatkan sistem penempatan ASN yang transparan, memperhatikan proporsi

belanja pegawai, serta disesuaikan dengan arah pembangunan nasional dan potensi daerah;

2. Mengembangkan sistem penempatan ASN yang memperhatikan kepentingan nasional, terutama pelayanan pemerintahan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal;

3. Reformasi pendidikan dan pelatihan ASN agar lebih sinergis, menjadi learning governance, sesuai dengan pencapaian kinerja organisasi serta transformasi ke knowledge management yang berkelanjutan;

4. Mengembangkan tempat kerja yang berbasis teknologi informasi (smart office);

5. Reformasi sistem remunerasi dan sistem pensiun ASN yang lebih adil, kompetitif dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara;

6. Meningkatkan kesejahteraan ASN dengan penyediaan rumah/tempat tinggal/hunian yang layak dan terjangkau, dukungan fasilitas yang lengkap dan terintegrasi.

B. Motto Pelayanan

Penetapan Motto Pelayanan dilakukan untuk memotivasi pegawai agar memberikan pelayanan terbaik. Adapun motto Kanreg VI BKN adalah:

”Kepuasan anda adalah kebanggaan kami”

C. Standar Pelayanan

Merupakan tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau dan terukur. Untuk masing-masing standar pelayanan setiap Bagian/Bidang yang berada di Kanreg VI telah ditetapkan dan ditandatangani oleh Kepala Kantor.

D. Maklumat Pelayanan

Merupakan pernyataan tertulis yang berisi rincian kewajiban dan janji yang terdapat dalam standar pelayanan. Maklumat Kanreg VI BKN adalah:

(20)

15 | P a g e

“Dengan ini, kami seluruh pegawai di lingkungan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai standar pelayanan yang

telah ditetapkan dan apabila tidak menepati janji ini, kami siap menerima sangsi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku”

E. Tujuan dan Sasaran Strategis

Berdasarkan visi dan misi tersebut ditetapkan tujuan Kantor Regional VI BKN adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya Kualitas Manajemen ASN;

2. Terwujudnya Kualitas ASN;

3. Terwujudnya pelayanan prima bidang Kepegawaian;

4. Terwujudnya Manajemen Internal yang akuntabel.

Untuk mendukung pencapaian tujuan telah ditetapkan 7 sasaran strategis yang merupakan kondisi yang diinginkan/ingin dicapai oleh Kantor Regional VI BKN yang meliputi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas pengelolaan ASN;

2. Keandalan sistem informasi ASN;

3. Meningkatkan disiplin pegawai ASN;

4. Meningkatkan profesionalisme ASN;

5. Terwujudnya pelayanan kepegawaian dengan berbasis manajemen mutu;

6. Meningkatnya pelayanan pembinaan PNS;

7. Terwujudnya BKN yang akuntabel dan tata kelola pemerintahan yang baik.

F. Indikator Kinerja

Untuk mengukur pencapaian sasaran strategis, ditetapkan indikator kinerja beserta targetnya yang dijabarkan per tahun. Penetapan indicator kinerja sasaran strategis tersebut menggunakan kriteria SMART-C yaitu Specific (spesifik), Measurable (dapat diukur), Agreeable (dapat disetujui), Realistic (realitis-dapat dicapai) dan Countinously improved (dapat disesuaikan dengan perkembangan strategi organisasi).

(21)

16 | P a g e

(22)

17 | P a g e Penetapan kinerja atau perjanjian kinerja ditetapkan untuk dijadikan sebagai tolok ukur pengukuran capaian kinerja. Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara menyusun penetapan kinerja tahun 2021 berdasarkan hasil pembahasan dengan seluruh unit kerja di lingkungan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara.

Untuk mencapai seluruh target tersebut Kanreg VI BKN mendapatkan anggaran sebesar Rp.12.218.328.000. Pencapaian sasaran ini dilaksanakan melalui 2 (dua) program, sebagai berikut:

Tabel 2.2

Anggaran Kantor Regional VI BKN Tahun 2021

1 2 3 4

CO Program Kebijakan, Pembinaan Profesi, dan Tata Kelola ASN 3655 Penyiapan Kebijakan teknis, Pengelolaan Teknologi Informasi dan

Fasilitasi Penyelenggaraan Seleksi 0 4.415.818.000

4846 Penyelenggaraan Pelayanan Administrasi Kepegawaian ASN 573.395.000 333.417.000 4847 Pengelolaan Dokumen Arsip Kepegawaian, Data dan Sistem

Informasi ASN 416.725.000 263.940.000

4848 Pengawasan dan Pengendalian NSPK Manajemen ASN 309.880.000 94.360.000

JUMLAH BELANJA PROGRAM CO 1.300.000.000 5.107.535.000

WA Program Dukungan Manajemen

4842 Pengelolaan Dukungan Manajemen 135.000.000 115.000.000

4843 Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum 10.783.328.000 10.948.894.000

JUMLAH BELANJA PROGRAM WA 10.918.328.000 11.063.894.000

J U M L A H 12.218.328.000 16.171.429.000

Kode Uraian Anggaran Semula Anggaran Setelah

Revisi

(23)

18 | P a g e BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Kantor Regional VI BKN Tahun 2021

Pengukuran capaian kinerja Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara dilakukan dengan cara membandingkan antara target setiap indikator sasaran dalam perjanjian kinerja dengan realisasinya. Secara keseluruhan kinerja Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara tahun 2021 dinyatakan “berhasil”, karena rata-rata capaiannya diatas 85% dari target.

Meskipun masih terdapat beberapa indikator yang tidak tercapai diantaranya “Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Kepegawaian yang diselenggarakan Kantor Regional VI BKN” dan “Indeks Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kantor Regional VI BKN”. Namun secara keseluruhan capaian kinerja Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara mengalami peningkatan dibandingkan tahun tahun sebelumnya.

Tabel 3.1

Capaian Kinerja Kantor Regional VI BKN Tahun 2021

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

Capaian

Target Renstra Stakeholder Perspektif

1. Terwujudnya instansi

pemerintah yang profesional dalam menerapkan Manajemen ASN

1.

Persentase Instansi Pemerintah yang telah menyelenggarakan Tata Kelola Manajemen ASN sesuai Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN.

25%

(8 instansi) N/A 120% 50%

2.

Persentase instansi

pemerintah yang melakukan pengukuran Indeks

Profesionalitas ASN di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN.

87%

(27 instansi)

100%

(34 instansi)

114% 90%

Customer Perspektif 2. Terwujudnya

pembinaan dan pelayanan

kepegawaian yang berkualitas prima

3.

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pembinaan Manajemen ASN yang diselenggarakan Kantor Regional VI BKN.

85% 92,3% 100% 87%

4.

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan

Kepegawaian yang

91% 91,10% 100,10% 92%

(24)

19 | P a g e diselenggarakan Kantor

Regional VI BKN.

Internal Proces Perspektif 3. Terwujudnya

Pemenuhan Kebijakan Teknis Manajemen ASN.

5.

Persentase pemenuhan Regulasi Teknis dan Instrumen Manajemen ASN di Kantor Regional VI BKN.

100% 100% 100% 100%

4. Terwujudnya peningkatan kualitas data dan sistem informasi ASN.

6.

Persentase Sistem Informasi Kepegawaian Pengelola ASN yang terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN.

60% 100% 120% 75%

5. Terwujudnya peningkatan digitalisasi penyelenggaraan Manajemen ASN.

7.

Persentase layanan Manajemen ASN yang berbasis digital di Kantor Regional VI BKN.

75% 80% 106% 80%

6. Terwujudnya peningkatan kualitas

pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Manajemen ASN.

8.

Persentase rekomendasi hasil pengawasan dan

pengendalian kepegawaian yang ditindaklanjuti di Kantor Regional VI BKN.

55% 79.35% 120% 60%

Learn and Growth Perspektif 7. Terwujudnya

manajemen internal BKN yang efektif, efisien dan akuntabel.

9. Indeks Profesionalitas ASN

Kantor Regional VI BKN 77 77,36 100,4% 78

10.

Persentase Pemanfaatan Sistem Informasi yang terstandar di Kantor Regional VI BKN.

100% 100% 100% 100%

11.

Indeks Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Kantor Regional VI BKN.

82 76,86 93,73% 84

12.

Skor atas Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Kantor Regional VI BKN.

70 71.91 102,1% 75

13.

Kualitas Pelaksanaan Anggaran Kantor Regional VI BKN.

98 99.43 101 % 98

14.

Persentase tindak lanjut temuan hasil

audit/pemeriksaan BPK/

Inspektorat BKN di Kantor Regional VI BKN.

100% 100% 100% 100%

(25)

20 | P a g e

(26)

21 | P a g e

(27)

22 | P a g e B. Analisis Capaian Kinerja

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi diatur didalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 mengenai pengelolaan manajemen ASN. Pada sasaran Strategis ini Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara tujuannya untuk menciptakan pemerintahan dan birokrasi yang profesional. Adapun indikatornya sebagai berikut:

IKSS 1.1 Persentase instansi pemerintah yang telah menyelenggarakan tata kelola manajemen ASN sesuai standar system tata kelola manajemen ASN di Kantor Regional VI BKN

Indikator ini merupakan suatu ukuran yang menggambarkan persentase jumlah instansi pemerintah yang telah melaksanakan manajemen ASN sesuai dengan NSPK (berkategoriminimal BAIK) yang diukur melalui indeks implementasi NSPK manajemen ASN diwilayah kerja. Tujuan indikator ini diantaranya:

1. Sebagai instrumen utama pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan manajemen ASN pada instansi pemerintah 2020 – 2024

2. Sebagai instrumen pendeteksi awal tidak digunakannya NSPK dalam penyelenggaraan manajemen ASN oleh instansi pemerintah

3. Sebagai parameter baik-buruknya penyelenggaraan instansi pemerintah;

4. Sebagai salah satu instrumen penilaian pelaksanaan reformasi birokrasi instansi pemerintah

Tabel 3.2 Capaian Kinerja IKSS 1.1 Realisasi

2020

Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Target 2024 (Akhir Renstra)

5% 25%

(8 instansi)

76%

(26 instansi)

120% 50%

76% (26 instansi dari 34 instansi di Wilayah Kerja Kantor Regional VI BKN)

(28)

23 | P a g e

0 20 40 60 80

2020 2021 2024

(Target Renstra)

Grafik 3.1

Perbandingan Capaian IKSS 1.1

Target Realisasi

Hasil penilaian pada tahun 2021 dari 34 instansi yang berada di wilayah kerja Kantor Regional VI terdapat 26 instansi yang hasil penilaiannya berkategori “BAIK”. Jumlah ini merupakan hasil penilaian internal yang dilakukan oleh auditor kepegawaian Kantor Regional VI BKN.

Secara keseluruhan, capaian Kantor Regional VI BKN untuk indikator Persentase Instansi Pemerintah yang Telah Menyelenggarakan Tata Kelola Manajemen ASN Sesuai NSPK ini sangat baik yaitu 76% dari target 25%. Faktor pendukungnya yaitu:

• Sosialisasi dan bimbingan teknis terkait penilaian Indeks Implementasi NSPK Manajemen ASN;

• Pendampingan kepada instansi pemerintah baik langsung maupun daring;

• Masa pemenuhan kelengkapan dokumen data dukung diperpanjang sehingga memberikan kesempatan lebih banyak kepada instansi untuk bisa memenuhi dokumen yang dibutuhkan dalam penilaian Indeks Implementasi NSPK Manajemen ASN.

Adapun kendalanya adalah kurang meratanya infrastruktur sehingga beberapa instansi di wilayah kerja tidak bisa mengakses aplikasi Indeks NSPK dan menyulitkan instansi dalam memenuhi kelengkapan data dukung. Hal ini sudah diupayakan dengan cara mendatangi wilayah bersangkutan untuk melengkapi dokumen secara manual. Namun, hal ini tidak cukup membantu mengingat keterbatasan anggaran di Kantor Regional VI BKN.

Rencana Tindak Lanjut

• Portal Indeks Implementasi NSPK Manajemen ASN akan dibuka sepanjang tahun untuk memudahkan instansi melengkapi dokumen data dukung

• Terus mengoptimalkan kolaborasi antara BKN Pusat dan Kantor Regional VI BKN dan Instansi Pemerintah yang berada di bawah wilayah kerja Kantor Regional VI BKN;

(29)

24 | P a g e

• Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap secara lebih intensif untuk percepatan capaian kinerja di tahun berikutnya.

IKSS 1.2 Persentase instansi pemerintah yang melakukan pengukuran indeks profesionalitas ASN di Kantor Regional VI BKN

Indikator ini digunakan untuk mengukur secara kuantitatif jumlah instansi pemerintah yang telah melakukan pengukuran indeks profesionalitas pegawai ASN di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penilaian dan evaluasi dalam upaya pengembangan profesionalitas ASN.

Tabel 3.3 Capaian Kinerja IKSS 1.2 Realisasi

2020

Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Target 2024 (Akhir Renstra)

94,12% 87%

(29 instansi)

100%

(34 instansi)

114% 90%

Pada tahun 2021 seluruh instansi yang berada di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN yaitu sebanyak 34 instansi telah melakukan pengukuran Indeks Profesionalitas ASN. Rincian hasil penilaian wilayah kerja telah melakukan pengukuran indeks profesionalitas pegawai ASN adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Instansi Pemerintah yang melakukan pengukuran Indeks Profesionalitas ASN Di wilayah Kerja Kantor Regional VI BKN

No Kabupaten/Kota Jumlah PNS Nilai IP ASN Kategori

1 Pemerintah Kab. Asahan 5.741 46,00 Sangat Rendah

2 Pemerintah Kab. Batubara 3.558 28,38 Sangat Rendah

3 Pemerintah Kota Binjai 4.053 44,01 Sangat Rendah

4 Pemerintah Kab. Dairi 4.140 37,39 Sangat Rendah

5 Pemerintah Kab Deli Serdang 10.577 50,10 Sangat Rendah 6 Pemerintah Kota Gunung Sitoli 2.537 50,57 Sangat Rendah

(30)

25 | P a g e 7 Pemerintah Kab. Humbang Hasundutan 3.812 36,21 Sangat Rendah

8 Pemerintah Kab. Karo 4.845 42,09 Sangat Rendah

9 Pemerintah Kab. Labuhanbatu 4.570 42,01 Sangat Rendah 10 Pemerintah Kab. Labuhanbatu Selatan 2.519 34,79 Sangat Rendah 11 Pemerintah Kab. Labuhanbatu Utara 3.328 34,63 Sangat Rendah

12 Pemerintah Kab. Langkat 8.841 49,09 Sangat Rendah

13 Pemerintah Kab. Mandailing Natal 5.581 40,08 Sangat Rendah

14 Pemerintah Kota Medan 11.624 50,19 Sangat Rendah

15 Pemerintah Kab. Nias 2.536 41,64 Sangat Rendah

16 Pemerintah Kab. Nias Barat 1.660 30,81 Sangat Rendah 17 Pemerintah Kab. Nias Selatan 3.620 25,19 Sangat Rendah

18 Pemerintah Nias Utara 2.303 37,41 Sangat Rendah

19 Pemerintah Kab. Padang Lawas 3.105 50,80 Sangat Rendah 20 Pemerintah Kab. Padang Lawas Utara 3.505 46,68 Sangat Rendah 21 Pemerintah Kota Padangsidimpuan 3.267 26,68 Sangat Rendah 22 Pemerintah Kab. Pakpak Bharat 1.798 25,97 Sangat Rendah 23 Pemerintah Kota Pematangsiantar 3.835 47,56 Sangat Rendah

24 Pemerintah Kab. Samosir 2.890 35,78 Sangat Rendah

25 Pemerintah Kab. Serdang Bedagai 4.931 27,83 Sangat Rendah

26 Pemerintah Kota Sibolga 2.272 46,48 Sangat Rendah

27 Pemerintah Kab. Simalungun 7.811 32,30 Sangat Rendah 28 Pemerintah Prov. Sumatera Utara 23.813 38,53 Sangat Rendah 29 Pemerintah Kota TanjungBalai 2.579 47,20 Sangat Rendah 30 Pemerintah Kab. Tapanuli Selatan 4.083 50,55 Sangat Rendah 31 Pemerintah Kab. Tapanuli Tengah 4.494 45,45 Sangat Rendah 32 Pemerintah Kab. Tapanuli Utara 4.550 30,31 Sangat Rendah 33 Pemerintah Kota Tebing Tinggi 2.462 49,35 Sangat Rendah 34 Pemerintah Kota Toba Samosir 3.591 49,90 Sangat Rendah

Berdasarkan data penilaian diatas, seluruh Instansi di wilayah kerja Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan berada pada kategori “Sangat Rendah”, hal ini terjadi karena data SAPK yang menjadi unsur penilaian indeksnya tidak ter-update. Dalam hal ini peran admin kantor regional hanya sampai pada mendorong pengajuan admin IP-ASN dan mengarahkan admin instansi untuk melakukan updating data SAPK. Kendala lainnya adalah terkait hasil pengukuran Indeks Profesionalitas adalah masih rendahnya nilai Indeks Profesionalitas pada dimensi Kompetensi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu instansi tidak tertib dalam melakukan update data ke dalam aplikasi SAPK, instansi kesulitan mengumpulkan dokumen sertifikat dan beberapa seminar yang diikuti oleh pegawai di instansi bahkan tidak mengeluarkan sertifikat.

Upaya yang akan dilakukan ke depannya yaitu mendorong sinergitas antara admin pengukuran indeks (PIP) yang telah ditunjuk dengan admin SAPK agar melakukan updating data pada SAPK khususnya terkait dimensi yang diukur sebagai nilai indeks profesionalitas ASN. Kantor Regional VI BKN juga akan berupaya melakukan pendampingan pengukuran di wilayah kerja untuk

(31)

26 | P a g e meningkatkan nilai indeks profesionaliatas ASN yang berada di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN.

Pada sasaran strategis ini Kantor Regional VI BKN sebagai Pembina manajemen ASN berkewajiban untuk mewujudkan pembinaan dan juga pelayanan kepegawaian yang berkualitas primadi wilayah kerja Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan. Menyelenggarakan pembinaan manajemen ASN dari awal sampai akhir dan pelayanan kepegawaian ASN yang meliputi Penetapan NIP CPNS, Penetapan Pertek Pensiun, Penetapan Karpeg/Karis/Karsu dan Kenaikan Pangkat Mutasi dan Pengelolaan Informasi Kepegawaian, untuk mengukur keberhasilan dalam melaksanakan pembinaan dan pelayanan kepegawaian dengan indicator sebagai berikut:

IKSS 2.1 Indeks kepuasan masyarakat terhadap pembinaan manajemen ASN yang diselenggarakan di Kantor Regional VI BKN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan instansi pemerintah terhadap pembinaan manajemen ASN yang diselenggarakan Kantor Regional VI BKN.

Tabel 3.5 Capaian Kinerja IKSS 2.1 Realisasi

2020

Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Target 2024 (Akhir Renstra)

89,5% 85% 92,3% 108% 87%

(32)

27 | P a g e Capaian Indeks kepuasan masyarakat terhadap pembinaan manajemen ASN yang diselenggarakan di lingkungan Kantor Regional VI BKN “SANGAT BAIK” dengan nilai 92.3%. Indeks Kepuasan menggunakan 8 parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat, yaitu antara lain:

Tabel 3.6

Parameter Penilaian IKSS 2.1

No Parameter Penilaian Hasil Nilai

1 Produk Layanan 3.81

2 Waktu Pelayanan 3,67

3 Sistem, Mekanisme, Prosedur 3,72

4 Kompetensi Pelaksana 3,83

5 Persyaratan 3,75

6 Perilaku Pelaksana 3,69

7 Penanganan Pengaduan Saran dan Masukan 3,83

8 Sarana dan Prasarana 3,78

Meskipun hasil penilaian sudah sangat baik, namun masih terdapat beberapa variable dengan skor yang rendah. Hal tersebut terjadi dikarenakan beberapa kendala berikut ini:

• Kondisi Pandemi Covid-19 mengubah pelayanan yang awalnya berbasis offline menjadi online, sehingga membutuhkan waktu penyesuaian antara Kantor Regional VI BKN dengan stakeholder yaitu Instansi/BKD/BKPSDM di wilayah kerja serta sarana prasarana dan infrastruktur teknologi yang memadai.

• Pelaksanaan seleksi CASN Tahun 2021 yang cukup panjang dan membutuhkan SDM yang banyak dan melibatkan seluruh pegawai di lingkungan Kantor Regional juga mempengaruhi pelaksanaan pelayanan pembinaan sehingga perlu adanya penambahan jumlah pegawai yang sesuai dengan hasil perhitungan anjab dan ABK.

• Meskipun layanan pembinaan manajemen ASN dapat dilakukan secara online namun bagi instansi daerah yang berada di wilayah dengan infrastruktur jaringan internet yang kurang memadai tetap perlu mendapatkan perhatian lebih.

Setiap variabel yang memperoleh skor terbawah wajib dilakukan evaluasi untuk perbaikan kedepannya, karena pada dasarnya masyarakat ingin mendapatkan pelayanan yang lebih cepat dan berkualitas. Oleh karena itu Kantor Regional VI BKN ke depannya akan berupaya melakukan perubahan dalam rangka percepatan dan perbaikan pelayanan dengan:

1. Melakukan evaluasi terhadap mekanisme kerja berupa SOP dan sarana prasarana yang berkaitan dengan layanan pembinaan manajemen kepegawaian;

(33)

28 | P a g e 2. Melaksanakan benchmarking dengan Kantor Regional BKN lainnya di Indonesia untuk

standarisasi layanan dan memperoleh masukan yang bermanfaat untuk diterapkan

3. Memanfaatkan platform digital seperti Zoom Meeting untuk dapat tetap melaksanakan kegiatan pembinaan di masa pandemi Covid-19.

IKSS 2.2 Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kepegawaian yang diselenggarakan di Kantor Regional VI BKN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat/instansi pemerintah terhadap pelayanan Kepegawaian yang diberikan Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan yang meliputi PelayananPenetapan NIP CPNS, Penetapan Pertek Pensiun, Penetapan Karpeg/Karis/Karsu dan Kenaikan pangkat, Mutasi dan Pengelolaan Informasi Kepegawaian. Indeks Kepuasan menggunakan sampel tamu/stakeholder berjumlah 118 responden menggunakan 8 parameter untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Capaian Indeks Kepuasan PNS terhadap layanan kepegawaian di lingkungan Kantor Regional VI BKN “SANGAT BAIK” dengan nilai 91,10.

Tabel 3.7 Capaian Kinerja IKSS 2.2 Realisasi

2020

Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Target 2024 (Akhir Renstra)

92 91

(sangat baik)

91.10

(sangat baik) 100.10% 92

Meskipun Indeks Kepuasan PNS terhadap pelayanan kepegawaian “SANGAT BAIK”, masih perlu upaya untuk meningkatkan hasil indeks pada unsur dengan nilai terkecil yaitu unsur Waktu Penyelesaian (3,15). Salah satu yang menjadi kendala adalah kenaikan beban kerja yang tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan mengakibatkan ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan menjadi terhambat. Maka dengan itu Kantor Regional VI BKN ke depannya berupaya melakukan perubahan dalam rangka percepatan dan perbaikan pelayanan dengan membangun

(34)

29 | P a g e sistem pelayanan kepegawaian yang berbasis online melalui aplikasi BANG UCOK, aplikasi ini membantu proses penyelesaian kenaikan pangkat dan pengajuan pensiun PNS secara online, sehingga instansi daerah dalam pengajuan usulan tidak perlu lagi mengirimkan berkas fisik dan cukup mengupload berkas secara online. Kedepannya diharapkan pemanfaatan aplikasi ini dapat digunakan dengan maksimal dan mempercepat penyelesaian urusan kepegawaian di lingkungan Kantor Regional VI BKN.

Tujuan Sasaran Strategis ini adalah terwujudnya pemenuhan kebijakan teknis manajemen ASN sesuai Undang Undang No. 5 tahun 2014 tentang ASN bermakna bahwa BKN berkewajiban untuk membuat turunan dari kebijakan manajemen ASN yang tertuang dalam UU ASN No.5 Tahun 2014

IKSS 3.1 Persentase pemenuhan regulasi teknis manajemen ASN yang mendukung pelayanan di Kantor Regional VI BKN

Ukuran ini mengukur perbandingan pemenuhan regulasi teknis dan instrumen manajemen ASN yang harmonis dengan aturan regulasi teknis yang ada saat ini (untuk mendukung peningkatan pelayanan di wilayah kerja Kantor Regional seperti KP, Pensiun, pemanfaatan aplikasi di Kantor Regional).

Tabel 3.7 Capaian Kinerja IKSS 3.1 Realisasi

2020

Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Target 2024 (Akhir Renstra)

100% 100% 100% 100% 100%

(35)

30 | P a g e Dalam targetnya Kantor Regional VI BKN dibawah tanggungjawab Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian mereview dan mengkaji semua regulasi teknis dan instrument manajemen ASN yang akan dikeluarkan oleh Kantor Regional VI BKN. Dimana hasil review dan kajian tersebut bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih dengan peraturan-peraturan yang lain atau dengan peraturan-peraturan yang lebih tinggi.

Hasil review tersebut menjadi dasar yang kemudian akan dipakai oleh Kantor Regional VI BKN untuk mengeluarkan regulasi teknis dan instrumen manajemen ASN baik berupa Surat Edaran maupun Surat Pemberitahuan yang berfungsi sebagai penguat dan sekaligus pengingat bagi instansi yang berada di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN. Adapun daftar Surat Edaran/regulasi yang telah dikeluarkan oleh Kantor Regional VI BKN dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.8 Daftar Surat Edaran/Regulasi di Kanreg VI BKN Medan Tahun 2021

No Regulasi yang dipenuhi Tindak Lanjut

1 Permenpan RB Nomor 17 Tahun 2021 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam Jabatan Fungsional

Surat Kepala Kanreg VI BKN Nomor:

392/KR.VI/BKN/VII/2021 Tanggal 07 Juni 2021 Perihal Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Manajemen ASN dalam Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam Jabatan Fungsional

2 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintah

Permenpan RB Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pola Karir Pegawai Negeri Sipil

Surat Kepala Kantor Regional VI BKN Nomor:

533/KR.VI/BKN/X/2021 Tanggal 19 Oktober 2021 Perihal Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Manajemen ASN terhadap Jabatan Pimpinan Tinggi pada Instansi Daerah yang Diisi oleh Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas

3 Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/45/M.SM.03.01/2017 Tangga; 25 September 2017 Perihal Penilaian Prestasi Kerja dari Instansi Pusat dan Daerah

Surat Kepala Kantor Regional VI BKN Nomor:

026.1/KR.VI/BKN/I/2021 Tanggal 11Januari 2021 Perihal Penyampaian Hasil Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Tahun 2020

4 Surat Kepala BKN Nomor B III 26-30/V 26-2/99 Tanggal 8 Januari 2021 Perihal Permintaan Bahan Penyusunan Kebutuhan ASN TA 2022 (Pasl 56 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Pasal 8 PP Nomor 11 Tahun 2017)

Surat Kepala Kantor Regional VI BKN Nomor:

036/KR.VI/BKN/I/2021 Tanggal 22 Januari 2021 Perihal Permintaan Bahan Penyusunan Kebutuhan ASN TA 2022

5 Penerapan Sistem Manajemen Kinerja sesuai Permenpan Nomor 8 Tahun 2021

Surat Kepala Kantor Regional VI BKN Nomor 3377/KR.VI/BKN/VII/2021 Tanggal 9 Agustus 2021 Perihal Undangan Workshop Penerapan Sistem Informasi e-kinerja ASN Terintegrasi secara virtual

(36)

31 | P a g e Sebagai upaya untuk meningkatkan pemenuhan regulasi teknis dan instrumen manajemen ASN maka Kantor Regional VI BKN telah memanfaatkan aplikasi Srikandi, yaitu aplikasi arsip berbasis elektronik. Aplikasi ini digunakan untuk mempercepat disposisi seluruh Regulasi dari BKN Pusat ke Kantor Regional VI BKN. Aplikasi ini dapat diakses oleh seluruh pegawai BKN.

Pada sasaran strategis ini merupakan pelaksanaan pengawasan/pengendalian terhadap peningkatan kualitas data aparatur sipil serta terintegrasi antar Instansi Pemerintah berbasis Teknologi Informasi yang mudah diaplikasikan, mudah diakses dengan keamanan yang baik guna pelaksanaan Sistem Informasi ASN di seluruh wilayah Kerja Kantor Regional VI BKN. Badan Kepegawaian Negara telah menyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen kepegawaian ASN yang handal yaitu sistem informasi dan data mengenai pegawai ASN yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan bebasis teknologi serta mampu berinteraksi dengan berbagai macam data yang diperoleh dari seluruh instansi daerah, dengan indikator:

IKSS 4.1 Persentase sistem informasi kepegawaian pengelola ASN yang terintegrasi dengan SI ASN di Kantor Regional VI BKN

Indikator ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemanfaatan dan penggunaan Sistem Aplikasi yang ada di Kantor Regional VI BKN pada Instansi Pemerintah Daerah di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN. Dalam melakukan pemanfaatan aplikasi tersebut dibutuhkan proses sosialisasi, koordinasi dan monitoring sehingga aplikasi ini diterima dan digunakan dalam pelayanan kepegawaian di seluruh wilayah kerja Kantor Regional VI BKN. Capaian sebagaimana dilihat dalam table dan grafik dibawah ini.

Tabel 3.9 Capaian Kinerja IKSS 4.1 Realisasi

2020

Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Target 2024 (Akhir Renstra)

21% 60% 100% 120% 100%

(37)

32 | P a g e Pada Tahun 2021 sebanyak 34 instansi yang berada di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN, seluruhnya telah melakukan integrasi SIMPEG dengan SI ASN

Tabel 3.10

Rincian Integrasi SIMPEG dengan SI ASN

No Kabupaten/Kota Cepat_Kode Status Integrasi

1 Pemerintah Kab. Asahan 5210 Integrasi Production 2 Pemerintah Kab. Batubara 5221 Integrasi Production

3 Pemerintah Kota Binjai 5273 Integrasi Training

4 Pemerintah Kab. Dairi 5207 Integrasi Training

5 Pemerintah Kab Deli Serdang 5201 Integrasi Training 6 Pemerintah Kota Gunung Sitoli 5278 Integrasi Training 7 Pemerintah Kab. Humbang Hasundutan 5215 Integrasi Training

8 Pemerintah Kab. Karo 5202 Integrasi Training

9 Pemerintah Kab. Labuhanbatu 5206 Integrasi Training 10 Pemerintah Kab. Labuhanbatu Selatan 5222 Integrasi Training 11 Pemerintah Kab. Labuhanbatu Utara 5223 Integrasi Training 12 Pemerintah Kab. Langkat 5203 Integrasi Training 13 Pemerintah Kab. Mandailing Natal 5213 Integrasi Production 14 Pemerintah Kota Medan 5271 Integrasi Production

15 Pemerintah Kab. Nias 5211 Integrasi Production

16 Pemerintah Kab. Nias Barat 5224 Integrasi Training 17 Pemerintah Kab. Nias Selatan 5214 Integrasi Training

18 Pemerintah Nias Utara 5225 Integrasi Training

19 Pemerintah Kab. Padang Lawas 5219 Integrasi Training 20 Pemerintah Kab. Padang Lawas Utara 5220 Integrasi Production 21 Pemerintah Kota Padangsidimpuan 5277 Integrasi Training 22 Pemerintah Kab. Pakpak Bharat 5216 Integrasi Training 23 Pemerintah Kota Pematangsiantar 5274 Integrasi Training 24 Pemerintah Kab. Samosir 5217 Integrasi Training 25 Pemerintah Kab. Serdang Bedagai 5218 Integrasi Training 26 Pemerintah Kota Sibolga 5276 Integrasi Production 27 Pemerintah Kab. Simalungun 5205 Integrasi Training 28 Pemerintah Prov. Sumatera Utara 5200 Integrasi Production 29 Pemerintah Kota TanjungBalai 5275 Integrasi Training 30 Pemerintah Kab. Tapanuli Selatan 5209 Integrasi Training 31 Pemerintah Kab. Tapanuli Tengah 5204 Integrasi Training

(38)

33 | P a g e 32 Pemerintah Kab. Tapanuli Utara 5208 Integrasi Training

33 Pemerintah Kota Tebing Tinggi 5272 Integrasi Training 34 Pemerintah Kota Toba Samosir 5212 Integrasi Production

Sebagai upaya peningkatan integrasi antara BKN khususnya Kantor Regional VI BKN dengan instansi pemerintah, Kantor Regional VI BKN terus melakukan penataan data dan sistem informasi kepegawaian untuk mewujudkan satu data ASN. Terkait dengan penataan tersebut, BKN memulai dengan membangun sistem aplikasi induk kepegawaian yang disebut Sistem Informasi ASN atau SIASN yang telah dirilis pada Desember 2020 dan melakukan berbagai perbaikan proses bisnis, termasuk pemutakhiran data mandiri oleh setiap ASN melalui MySAPK yang akan dimulai Juli – Oktober 2021. Selanjutnya langkah penataan sistem informasi ASN tersebut diintegrasikan dengan Sistem Informasi Kepegawaian Nasional atau Simpegnas, yakni sistem aplikasi pengelolaan data ASN berbagi pakai untuk seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah.

Ada pun kendala yang dialami dalam upaya pengintegrasian ini adalah rendahnya infrastruktur di beberapa instansi daerah sehingga menyulitkan proses integrasi. Untuk itu beberapa rencana tindaklanjut yang akan dilakukan, antara lain:

• Memperkuat koordinasi dan komunikasi dengan Kantor PUsat BKN dan Instansi Daerah yang berada di bawah wilayah kerja Kantor Regional VI BKN dalam hal untuk pengintegrasian sistem;

• Mengadakan sosialisasi kepada pranata komputer Kantor Regional VI BKN terkait integrasi Sistem Informasi serta POC dan uji coba sistem;

Pada sasaran strategis ini Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara berupaya untuk mengimplementasikan pelayanan kepegawaian yang terdigitalisasi sehingga proses bisnis mampu lebih efektif dan mudah diakses oleh pengguna layanan kepegawaian, dimana informasi pelayanan kepegawaian berbasis elektronik secara online, dengan indikator:

(39)

34 | P a g e IKSS 5.1 Persentase layanan manajemen ASN yang berbasis digital di Kantor Regional VI BKN Indikator ini menjelaskan bahwa Kantor Regional VI BKN mampu bergerak mencipatakan layanan kepegawaian berbasis digital yang telah digunakan di seluruh bidang pelayanan yang ada di Kantor Regional VI BKN. Indikator ini mendorong penyelenggara Manajemen ASN yaitu Kantor Regional VI BKN untuk lebih berinovasi membangun layanan berbasis digital guna meningkatkan kualitas layanan kepegawaian yang cepat, akurat, dan transparan.

Tabel 3.11 Capaian Kinerja IKSS 5.1 Realisasi

2020

Target 2021

Realisasi 2021

Capaian Target 2024 (Akhir Renstra)

65% 75% 80% 106% 80

Pada Kantor Regional VI BKN terdapat 10 (sepuluh) jenis layanan kepegawaian, 8 (delapan) diantaranya telah terlaksana secara digital/online. Layanannya kepegawaian tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12

Layanan Kepegawaian Pada Kantor Regional VI BKN

No Jenis Layanan Offline Online Keterangan

1 Kenaikan Pangkat SAPK-Bang Ucok

2 Pensiun SAPK-Bang Ucok

3 Karpeg SAPK-Bang Ucok

4 Karis SAPK-Bang Ucok

5 Karsu SAPK-Bang Ucok

6 Pemanfaatan CAT CAT Sistem

7 Peninjauan Masa Kerja 8 Peningkatan Pendidikan

9 Penetapan NIP E-DOCU

10 Tata Naskah SCAN-DMS

Referensi

Dokumen terkait

bandingkan dengan spermidin dan spermin mem- berikan nilai yang lebih tinggi dalam jumlah kalus menghasilkan tanaman, jumlah tanaman hijau, jumlah tanaman total, rasio tanaman

Data teks rekaman yang ditranskripsi dari sampel (terlampir dalam laporan ml) menunjukkan bahwa penutur-penutur sebagamrnana terdapat dalani kode 01, 02, 03, 05, 09, dan 15

14 Nama Paket Pekerjaan : Lanjutan Pembangunan Talud Saluran, Andi Kecca, Pitue Nilai HPS :

1) Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaarn kooperatif tipe Jigsaw di kelas sebagaimana direncanakan guru sebelumnya berlangsung baik. Hal ini dapat dilihat

• Melakukan Evaluasi terhadap setiap Keputusan majelis Kode Etik dan Kode Perilaku di Instansi , baik yang dilaporkan oleh instansi maupun ASN yang dikenakan sanksi terkait

Further analysis indicates that workers in the three projects have different safety culture perceptions, especially on factors of top management commitment, safety rules

Berbagai aspek yang dapat memberi kontribusi pada pencapaian tujuan ini, antara lain, peningkatan pengawasan pemerintah melalui penegakan aturan bisnis yang menjamin

1 Hem ini selanjutnya akan berikatan dengan berbagai macam protein, seperti hem yang terikat pada protein globin akan membentuk hemoglobin, yaitu suatu hemoprotein