• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN NOMOR : 1 TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN NOMOR : 1 TAHUN 2017"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN KEPALA DINAS

PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN NOMOR : 1 TAHUN 2017

T E N T A N G

PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2016 – 2021

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN SUMBAWA

Jl. Dr. Wahidin No. 25 Sumbawa BesarTelp. (0371) 21148 Fax 21781 Email disnak@sumbawakab.go.id Website www.disnak.sumbawakab.go.id

(2)
(3)

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

Jl. Dr. Wahidin No. 25 Sumbawa BesarTelp. (0371) 21148 Fax 21781 Email disnak@sumbawakab.go.id Website www.disnak.sumbawakab.go.id

PERATURAN KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN NOMOR : 1 Tahun 2017

T E N T A N G

PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PETERNAKAN DAN

KESEHATAN HEWAN KABUPATEN SUMBAWA TAHUN 2016–2021 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN SUMBAWA,

Menimbang : a. Bahwa untuk menindaklanjuti perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021, maka setiap Perangkat Daerah perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang sesuai dengan perubahan tersebut;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 19 ayat (4) UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan Perangkat Daerah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

(4)

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

7. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015- 2019;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517)

10. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 - 2025;

(5)

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi NTB Tahun 2013-2018;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 31 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Sumbawa 2005-2025;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumbawa Tahun 2010-2030;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 6 Tahun 2015 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 15 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa;

17. Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 199 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 949 tentang Pengesahan Rencana Strategis Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : Peraturan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 1 tahun 2016 tentang Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021.

(6)

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016-2021, diubah sebagai berikut :

1. Perumusan tujuan dan sasaran pada Bab IV, diubah sehingga sebagaimana tercantum dalam dokumen perubahan Renstra yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Dinas ini.

2. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas pada Bab V, diubah sehingga sebagaimana tercantum dalam dokumen perubahan Renstra yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Dinas ini.

3. Indikator kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa tahun 2016-2021 yang mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa pada Bab VI, diubah sehingga sebagaimana tercantum dalam dokumen perubahan Renstra yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Dinas ini.

Pasal 2

Peraturan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Dan apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam Peraturan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sumbawa Besar pada tanggal 6 Februari 2017

KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN,

TALIFUDDIN

(7)

i DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR ISI ….. ………..…

DAFTAR TABEL ……….………….

DAFTAR GRAFIK ………..……….

DAFTAR LAMPIRAN ……….…….…

i ii iii iv BAB.I

1.1 1.2 1.3 1.4 BAB .II 2.1 2.2 2.3 2.4 BAB .III 3.1 3.2

3.3 3.4 3.5 BAB IV 4.1 4.2 4.3 BAB .V

5.1 5.2

PENDAHULUAN ………..……

Latar Belakang ………..…………..………...…..

Landasan Hukum …...……

Maksud dan Tujuan ……….……….

Sistematika Penulisan ………..…………...….

GAMBARAN UMUM DINAS PETERNAKAN DAN KESWAN Tugas Pokok,Fungsi dan Struktur Organisasi ……….

Sumber Daya ………...

Kinerja Pelayanan ………..………

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan . ………..

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan ………...…………

Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Terpilih Periode Tahun 2016 – 2021 dan Gubernur dan Wakil Gurbernur Propinsi Nusa Tenggara Barat 2013-2018………

Telaahan Renstra Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI …..……… . Telaahan Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Sumbawa ………..…

Penentuan Isu-isu Strategis………..…….

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN …....

Visi dan Misi ………..………….………...….

Tujuan dan Sasaran ……… ………

Strategi dan Kebijakan …….……… ……..……….

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ….

Rencana Program dan Kegiatan ……….…

Indikator Kinerja ………..… ………..

1 1 2 4 5 7 7 16 23 41 44 44

48 50 52 61 62 62 66 70

74 74 75

(8)

ii 5.3

BAB .VI

BAB.VII

Pendanaan Indikatif ……… .……….

INDIKATOR KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESWAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN SUMBAWA ………..…….

PENUTUP .………

77

88 90

(9)

iii DAFTAR TABEL

Halaman 2.1

2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 3.20

3.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26 4.27

Data pegawai berdasarkan pendidikan formal tahun 2015 …………..

Data pegawai berdasarkan golongan dan gender tahun 2015 ……….

Data Pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan ……....

Praarana kantor sampai dengan tahun 2015 ……...………....

Sarana kantor sampai dengan tahun 2015 …………...………..

Data LAR (padang pengembalaan ternak ) di Kabupaten Sumbawa sampai dengan tahun 2015 ………..….

Data kawasan peternakan di kabupaten Sumbawa tahun 2015 ……..

Pencapaian kinerja tahun 2011-2015 ………....

Data populasi ternak besar di Kabupaten Sumbawa tahun 2011-2015 Data pelayanan inseminasi buatan tahun 2011-2015 ………..

Laporan vaksinasi SE dan AT tahun 2011-2015………..…

Kejadian penyakit yang ditangani tahun 2011-2015 ………....

Pemotongan ternak di Kabupaten Sumbawa tahun 2011-2015 ……...

Pengeluaran ternak dari Kabupaten Sumbawa tahun 2011-2015 …….

Produksi dan konsumsi daging Kabupaten Sumbawa tahun 2011- 2015 ………..

Produksi dan konsumsi telur di Kabupaten Sumbawa tahun 2011- 2015 ……….

Anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan pada Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan tahun 2011-2015 ……..………

Alokasi dan realisasi APBD Kabupaten Sumbawa pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2011-2015 ……….

Target dan realisasi pendapatan asli daerah pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2011-2015 ……….

Faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terhadap pencapaian visi, misi, program Kepala dan Wakil Kepala Daerah tahun 2016-2021 ………

Hasil telaahan pola ruang Kabupaten Sumbawa ………..

Perumusan Visi Tahun 2016-2021 ………...………...

Penjelasan Visi Tahun 2016-2021 ...

Perumusan Misi tahun 2016-2021 ...

Perumusan tujuan dan sasaran Tahun 2016-2021 ………...…

Perumusan strategi Tahun 2016-2021 ...

Penentuan tujuan, sasaran, strategi Tahun 2016-2021 ……….

15 16 17 17 18 20 22 24 25 26 27 28 29 31 32 33 35 36 36

41 46 53 54 55 57 62

(10)

iv 5.28

6.29

Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Tahun 2016-2021...

Indikator Kinerja Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2016-2021 yang mengacu pada RPJMD Kabupaten Sumbawa ………..

64 70

78

(11)

v DAFTAR GRAFIK

Halaman 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

Perkembangan populasi ternak besar tahun 2011-2015 ………...….….

Pelayanan inseminasi buatan tahun 2011-2015 ……….….

Ternak yang divaksin SE dan AT tahun 2011-2015 ………..

Kasus penyakit yang tertangani tahun 2011-2015 ……….

Pemotongan ternak di RPH/TPH tahun 2011-2015 ……….

Pengeluaran ternak dari Kabupaten Sumbawa tahun 2011-2016 …..…

Produksi dan konsumsi daging di Kabupaten Sumbawa tahun 2011- 2015 ………

Produksi dan konsumsi telur di kabupaten Sumbawa tahun 2011-2015 Alokasi dan realisasi APBD Kabupaten Sumbawa pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2011-2015 ………

Ketercapaian PAD pada Dinas Peternakan dan Keswan Kabupaten Sumbawa tahun 2011-2015 ………

25 26 27 28 29 30

31 32

36

37

(12)

vi DAFTAR LAMPIRAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Berita Acara Verifikasi Akhir Rancangan Akhir Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021.

Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 199 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 949 tentang Pengesahan Rencana Strategis Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021

Bagan struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Daftar aset tetap (tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan) tahun 2015 .

Daftar aset tetap lainnya tahun 2015.

Daftar pelaku usaha/perusahaan pengolahan hasil peternakan.

Daftar kelompok tani ternak pengolahan hasil peternakan yang menerima bantuan peralatan sampai dengan tahun 2015.

Keputusan Bupati Nomor 376 Tahun 2016 tentang pembentukan dan penetapan besarnya honorarium Tim penyususn Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016-2021.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem perencanaan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 disebutkan bahwa, sistem perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan tatacara perencanaan pembangunan. Sistem perencanaan pembangunan, merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia guna menghasilkan rencana pembangunan yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap berbagai persoalan.

Sehubungan dengan hal itu, dalam rangka memberikan pedoman yang dapat mengarah pada pencapaian hasil yang efektif dan efisien serta memenuhi harapan masyarakat dan tujuan pembangunan itu sendiri maka diperlukan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra – PD) untuk periode 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Adanya perubahan pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa tahun 2016-2021 sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 15 tahun 2016 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumbawa tahun 2016-2021 maka dokumen Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa juga mengalami beberapa perubahan yang disesuaikan dengan RPJMD terbaru.

Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa berkaitan dengan Renstra Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (tahun 2014-2019) dengan Visi

“Terwujudnya Kedaulatan dan Kemanan Pangan asal Ternak”. Juga berkaitan dengan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2013-2018 dengan Visi “Terwujudnya NTB sebagai Sentra Produksi Ternak Menuju Industrialisasi untuk Kesejahteraan Masyarakat”.

(14)

Selanjutnya Renstra dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan) yang menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perangkat Daerah (RKA Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan) sebagai dokumen perencanaan tahunan yang memuat prioritas program dan kegiatan rencana kerja. Renja disusun melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten.

1.2 Landasan Hukum

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016-2021 disusun berdasarkan pada paradigma nasional yaitu landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional Undang-Undang Dasar 1945, serta acuan teknis sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

(15)

2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stándar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

14. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi

(16)

Nusa Tenggara Barat Tahun 2005 -2025 (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 Nomor 3);

15. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat;

16. Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 2 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi NTB Tahun 2013- 2018;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 31 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Sumbawa 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2010 Nomor 31, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 571);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 6 Tahun 2015 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2015 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 626).

19. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa (Lembaran daerah Tahun 2016 Nomor 12, tambahan lembaran daerah Nomor 641).

20. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 15 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021.

21. Peraturan Bupati Nomor 75 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan fungsi Serta Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016-2021 adalah sebagai pedoman dalam menyusun rencana kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setiap tahun selama periode 5 (lima) tahun yang mengacu pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih dengan

(17)

memperhatikan gambaran umum kondisi daerah serta kebijakan nasional dan provinsi.

Penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bertujuan untuk merumuskan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang bersifat strategis dan prioritas yang digali dari isu-isu

strategis dan permasalahan dasar dengan memperhitungkan potensi daerah serta mempertimbangkan aspirasi masyarakat yang berkembang dalam lingkup peternakan.

Tujuan penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa adalah:

1. Menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan jangka menengah;

2. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Renja pembangunan peternakan dan perencanaan penganggaran pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa;

3. Mewujudkan perencanaan pembangunan peternakan yang sinergis dan terpadu antara pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, hubungan renstra dengan perencanaan lainnya dan sistematika penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN

Memuat tugas, fungsi, struktur organisasi dan kewenangan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa (Lembaran

(18)

Daerah Tahun 2016 Nomor 12, tambahan Lembaran Daerah Nomor 641) dan Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 75 Tahun 2017 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa.

Menyampaikan evaluasi kinerja pelayanan dan keuangan selama periode lima tahun sebelumnya.

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Memuat analisis masalah dan rumusan isu-isu strategis Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta keterkaitannya dengan strategi dan arah kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Republik Indonesia dan Gubernur Nusa Tenggara Barat.

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Berisi visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan untuk mencapai kinerja yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas dan fungsinya selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Memuat indikasi perencanaan program prioritas yang terpilih dari berbagai program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan.

Untuk menjamin terlaksananya program maka disertai kebutuhan pendanaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Sumbawa

BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Memberikan gambaran ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, ditunjukan dengan akumulasi pencapaian indikator outcome yang disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sumbawa.

(19)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

2.1. Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Dasar hukum pembentukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa, mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa (Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 12, tambahan Lembaran Daerah Nomor 641). Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melaksanakan urusan pemerintahan pilihan bidang pertanin sub urusan peternakan dan Kesehatan Hewan.

Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri atas:

a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas.

b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri atas:

1. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;

2. Subbagian Keuangan; dan

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri atas:

1. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, terdiri atas:

a) Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan;

b) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengawasan Rumah Potong Hewan; dan

c) Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan dan Pengawasan Obat Hewan.

2. Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak, terdiri atas:

a) Seksi Perbibitan Ternak dan Pengelolaan Sumber Daya Genetik Hewan;

b) Seksi Ternak Ruminansia; dan

c) Seksi Non Ruminansia, Unggas dan Aneka Ternak.

3. Bidang Pakan, terdiri atas:

a) Seksi Pakan Hijauan dan Kawasan Peternakan;

b) Seksi Bahan Pakan dan Pakan Olahan; dan

c) Seksi Pengawasan Mutu, Keamanan dan Pendaftaran Pakan.

(20)

4. Bidang Kelembagaan Pengolahan dan Pemasaran, terdiri atas:

a) Seksi Bina Kelembagaan dan Penyuluhan Peternakan;

b) Seksi Pengolahan Pasca Panen Peternakan; dan

c) Seksi Pengembangan Pemasaran dan Industri Peternakan.

d. UPT Dinas terdiri atas:

a) Unsur Pimpinan adalah Kepala UPT; dan

b) Unsur Pembantu Pimpinan adalah Subbagian Tata Usaha.

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar Bagan Struktur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

KADIS

KaBid BitPro Ternak

KaBid Keswan Kesmavet

KaBid Pakan Jabatan

Fungsiona l

SEKDIS

KaBid KPP Peternaka

n

Kasi Perbibitan

dan Pengelola

a SDGH

Kasi Ruminan

sia

Kasi Non Ruminansia Unggas &

aneka Ternak

Kasi Kesmavet

& RPH

Kasi P3H Kasi POH dan Pelayanan

Keswan

Kasi Hijauan

dan Kawasan peternaka

n

Kasi Pengawasan

mutu Kkeamanan dan Pendaft Pakan

Kasi Bahan Pakan Olahan

Bina Kelembag

aan dan Penyuluha

Kasi Pengolaha

Pasca Panen

Kasi pengemba

ngan Pemasaran

& industri ..

Kasubag Umum &

Kepega waian

Kasubag Perencanaa

n &

Pelaporan

Kasubag Keuangan

14 UPTD

(21)

Berdasarkan Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 75 Tahun 2016, rincian fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan bidang peternakan dan kesehatan hewan b. Pelaksana kebijaka bidang peternakan dan kesehatan hewan

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang peternakan dan kesehatan hewan d. Pelaksana administrasi dinas bidang peternakan dan kesehatan hewan

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun rincian tugas masing-masing pejabat pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas, mempunyai tugas antara lain:

a. menyusun perencanaan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

b. memvalidasi bahan kebijakan pelaksanaan program dan kegiatan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

c. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang peternaka dan kesehatan hewan;

d. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

e. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan peternakan dan kesehatan hewan;

f. melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang peternakan dan kesehatan hewan;

g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan bidang peternakan dan kesehatan hewan;

h. melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner, perbibitan dan produksi ternak, pakan serta kelembagaan, pengolahan dan pemasaran;

i. melaksanakan pembinaan terhadap UPT Dinas;

j. melaksanakan administrasi/penatausahaan Dinas; dan

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(22)

2. Sekretaris Dinas,

Tugas sekretaris Dinas adalah menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan pelaporan, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian. Rincian tugas Sekretaris Dinas adalah sebagai berikut:

a. merumuskan bahan kebijakan teknis bidang perencanaan, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian;

b. memverifikasi bahan kebijakan perencanaan dan pelaporan, keuangan, administrasi umum dan kepegawaian;

c. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang perencanaan dan pelaporan, keuangan, administrasi umum dan kepegawaian;

d. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang perencanaan dan pelaporan, keuangan, administrasi umum dan kepegawaian;

e. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang perencanaan dan pelaporan, keuangan, administrasi umum dan kepegawaian;

f. mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan bidang perencanaan dan pelaporan, keuangan, administrasi umum dan kepegawaian; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun fungsi sekretaris dinas adalah:

a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan pelaporan;

b. penyelenggaraaan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian;

c. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat;

d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan;

e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; dan

3. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Rncian tugas antara lain:

(23)

a. merumuskan kebijakan teknis bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;

b. memverifikasi bahan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

c. mengoordinasikan bahan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

d. mempromosikan bahan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

e. memimpin pelaksanaan kegiatan bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

f. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

g. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan; dan Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

(24)

b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan, peningkatan kesehatan masyarakat veteriner dan pengawasan rumah potong hewan, serta pelayanan kesehatan hewan dan pengawasan obat hewan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1. Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak

Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang peningkatan penyediaan benih dan bibit ternak serta produksi ternak. Dengan rincian tugas:

a. merumuskan kebijakan teknis bidang perbibitan dan produksi ternak;

b. memverifikasi bahan kebijakan teknis bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

c. mengoordinasikan bahan kebijakan teknis bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

d. mempromosikan bahan kebijakan teknis bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

e. memimpin pelaksanaan kegiatan bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

(25)

f. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

g. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak; dan

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Ternak menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang perbibitan ternak, pengelolaan sumber daya genetik hewan dan ternak ruminansia, non ruminansia serta unggas dan aneka ternak; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.Bidang Pakan

Kepala Bidang Pakan mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang peningkatan produksi pakan. Dengan rincian tugas:

a. merumuskan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan penggembalaan, bahan pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

b. memverifikasi bahan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan penggembalaan, bahan pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

(26)

c. mengoordinasikan bahan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan penggembalaan, bahan pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

d. mempromosikan bahan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan penggembalaan, bahan pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

e. memimpin pelaksanaan kegiatan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan penggembalaan, bahan pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

f. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan penggembalaan, bahan pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

g. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan penggembalaan, bahan pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

dan

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Bidang Pakan mempunyai fungsi:

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan, pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan, pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan, pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pakan hijauan, pengembangan kawasan peternakan, pakan, pakan olahan dan pengawasan mutu, keamanan serta pendaftaran pakan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(27)

5. Bidang Kelembagaan, Pengolahan dan Pemasaran

Kepala Bidang Kelembagaan, Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang kelembagaan, pengolahan dan pemasaran. Dengan rincian tugas :

a. merumuskan kebijakan teknis bidang kelembagaan, pengolahan dan pemasaran;

b. memverifikasi bahan kebijakan bidang kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

c. mengoordinasikan bahan kebijakan bidang kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

d. mempromosikan bahan kebijakan bidang kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

e. memimpin pelaksanaan kegiatan bidang kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

f. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

g. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan; dan

Adapun fungsi Bidang Kelembagaan, Pengolahan dan Pemasaran menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pembinaan kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

b. pengoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang pembinaan kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

(28)

c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang pembinaan kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan;

d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pembinaan kelembagaan, penyuluhan, pengolahan pasca panen dan pengembangan pemasaran serta industri peternakan; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2. Sumber Daya

Kondisi umum Kabupaten Sumbawa dibidang peternakan baik menyangkut sumberdaya aparatur maupun sarana prasarana hingga saat ini, selengkapnya dipaparkan sebagai berikut :

2.2.1 Sumber Daya Aparatur (per 31 Des 2016)

Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa per tanggal 31 Desember 2016 berjumlah 159 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 120 Orang dan 39 orang tenaga non PNS. Adapun rincian sumberdaya aparatur pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1

Data Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Berdasarkan Pendidikan Formal per 31 Desember 2016 No Status Pegawai S2 S1 D3/D4 SLTA SLTP Jumlah 1 PNS

Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V

Fungsional Umum Fungsional Khusus

1 2 2 - 2

- - 3 29 - 22 14

- - 2 - 3 9

- - 2 - 22 2

- - - - 1 -

1 5 35 - 50 29 No Status Pegawai S2 S1 D3/D4 SLTA SLTP Jumlah

Jumlah 3 68 14 30 1 120

2 NON PNS - 16 - 18 5 39

Jumlah Total 3 84 14 48 6 159

(29)

Tabel 2.2

Data Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Berdasarkan Golongan dan Gender per 31 Desember

2016

NO. Golongan Jumlah

Jenis Kelamin

Laki-laki % Perempuan %

1 2 3 4 5 6 7

1 IV/c 2 2 0,95% 0 0,00%

2 IV/b 3 3 0,95% 0 0,00%

3 IV/a 9 6 5,71% 3 1,90%

4 III/d 27 17 11,43% 4 4,76%

5 III/c 25 16 13,33% 9 7,62%

6 III/b 19 10 8,57% 9 5,71%

7 III/a 15 9 12,38% 6 4,76%

8 II/d 3 2 0,95% 1 2,86%

9 II/c 7 4 2,86% 3 0,00%

10 II/b 7 6 5,71% 0 0,95%

11 II/a 8 8 7,62% 0 0,00%

12 I/c 1 1 0,95% 0 0,00%

JUMLAH 120 85 71,43% 35 28,57%

13 NON PNS 39 26 66,67% 13 28,21%

JUMLAH TOTAL 159 111 71,13% 48 28,87%

Tabel 2.3

Data Pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan yang Telah Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan s/d Tahun 2015

No Nama Diklat Jumlah

1 DIKLAT PIM TK.II 1

2 DIKLAT PIM TK.III 1

3 DIKLAT PIM TK.IV 13

4 SPAMA 1

5 ADUM 2

JUMLAH 18

(30)

Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya serta untuk meningkatkan pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan maka selain pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil juga didukung oleh pegawai non PNS. Sumber daya aparatur Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan secara umum ada yang bertugas dpada dinas kabupaten dan UPT kecamatan. Distribusi pegawai di UPT Produksi dan Kesehatan Hewan (Prokeswan) sebanyak 41 orang tersebar di 13 UPT Prokeswan dan 1 (satu) UPT Perbibitan Kerbau Sumbawa Bersinergi.

2.2.2. Prasarana dan Sarana

Sarana prasarana merupakan faktor yang sangat menentukan dalam mendukung dan mempercepat proses pembangunan peternakan suatu wilayah atau daerah. Keberadaan sarana prasarana menjadi pusat penyedia pelayanan kepada masyarakat dalam berbagai kebutuhan dan atau kepentingan.

Sarana prasarana yang dimiliki oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam rangka terwujudnya visi misi terdiri dari saranaprasarana, Lar dan Kawasan peternakan.

a. Prasarana Dinas

Adapun prasarana yang dimiliki Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa tertera pada tabel 2.4 dibawah ini.

Tabel 2.4

Prasarana Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa sampai dengan Tahun 2015

No Jenis Prasarana Kebutuhan Keterse- diaan

Kondisi

Baik Sedang Rusak Unit Unit Unit Unit Unit

1. Kantor Kabupaten 1 1 - 1 -

2. Puskeswan 24 16 13 2 1

3. UPT Perbibitan Kerbau Bersinergi

1 1 1 - -

4. RPH/TPH 24 9 3 4 2

5. Pos IB 6 3 1 1 1

6. Holding Ground 3 1 1 - -

7. Laboratorium 2 1 1 - -

8. Klinik 1 1 - 1 -

(31)

b. Sarana Dinas

Sarana merupakan suatu komponen penunjang yang berfungsi untuk menjalankan aktifitas operasional pembinaan, monitoring dan evaluasi setiap kegiatan pembangunan peternakan. Keberadaan sarana sangat penting artinya bagi pelaksanaan fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan peternakan. Sarana Dinas yang meliputi meubelair, kendaraan, alat-alat kedokteran, alat-alat perkantoran, dan perlengkapan teknis lainnya yang dimiliki Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa sebagai berikut ini :

Tabel 2.5

Sarana Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun 2015

No Jenis Barang Jumlah

Alat Angkutan

1 Mobil 3 Unit

2 Mobil Cold Storage 1 Unit

3 Sepeda Motor 57 Unit

4 Kendaraan Roda 3 1 Unit

Alat Bengkel & Alat Ukur

1 Battery Charge 7 Unit

2 PH Meter 1 Unit

3 Global Positioning System (GPS) 1 Unit

4 Timbangan 3 Unit

5 Timbangan hewan 2 Unit

Alat Pertanian

1 Garpu Besi 2 Unit

2 Stik pengukur sapi 2 Unit

3 Cap Bakar 13 Unit

4 Container 12 Unit

5 Insemination gun 3 Unit

6 Alat press packing 2 Unit

7 Alat pencacah hijauan 7 Unit

8 Hand sprayer 11 Unit

9 Mesin penyemprot (Mis blower) 2 Unit Alat Kantor dan Rumah Tangga

1 Mesin ketik portable 3 Unit

2 Mesin ketik Standar 17 Unit

3 Rak kayu 2 Unit

4 Filing kabinet besi 16 Unit

(32)

5 Brankas 1 Unit

6 Lemari kaca 13 Unit

7 Lemari kayu 34 Unit

8 Papan nama instansi 3 Unit

9 Papan pengumuman 3 Unit

10 Mesin absensi 1 Unit

11 overhead proyektor 1 Unit

12 Genset 4 Unit

13 Mesin pompa air 13 Unit

14 Kursi besi/metal 1 Unit

15 Meja rapat 2 Unit

16 Meja tulis 17 Unit

17 Meja telepon 2 Unit

18 Meja periksa pasien 1 Unit

19 Kursi tamu 37 Unit

20 Bangku tunggu 2 Unit

21 Kursi lipat 50 Unit

22 Meja komputer 5 Unit

23 Tenda 2 Unit

24 Kursi plastik 45 Unit

25 Tempat tidur busa 4 Unit

26 Kursi kerja 73 Unit

27 Gordyn 10 Unit

28 Mesin potong rumput 2 Unit

29 Lemari es 18 Unit

30 AC Unit 5 Unit

31 AC Split 5 Unit

32 Kipas angin 14 Unit

33 AC mobil 2 Unit

34 Kompor gas 1 Unit

35 Amplifier 1 Unit

36 Wireless 1 Unit

37 Microphone 1 Unit

39 Timbangan badan 1 Unit

40 Tandon air 12 Unit

41 Mainframe 2 Unit

42 Komputer PC 8 Unit

43 Laptop 11 Unit

44 Note book 15 Unit

45 Printer 40 Unit

46 Monitor komputer 3 Unit

47 UPS 5 Unit

48 Meja kerja 237 Unit

(33)

49 Lemari arsip 3 Unit Alat Studio dan Komunikasi

1 Handycam 1 Unit

2 MP4 video 1 Unit

3 Layar protector 1 Unit

4 Kompas 1 Unit

Alat Kedokteran

1 Autoclave 1 Unit

2 water Bath 1 Unit

3 Refrigerator 1 Unit

4 Incubator 2 Unit

5 Alat kedokteran hewan 6 Unit

6 Screen 1 Unit

7 Microscop binokuler 1 Unit

8 Microscop monokuler 9 Unit

9 Rotary evaporator 2 Unit

10 Timbangan analitik 2 Unit

Untuk data rincian sarana dan nilai aset pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat dilihat pada daftar lampiran.

Tabel 2.6

Data LAR (Padang Penggembalaan Ternak) di Kabupaten Sumbawa sampai dengan Tahun 2015

NO Nama LAR Luas

(Ha)

Kecamatan Desa

1 Bara Mayung 75 Alas Barat Mapin Kebak

2 Ai Selayar 100

3 Sepakat 300 Utan Motong

4 Lemak Segolong 351 Tengah

5 Jorok Jati 197 Stowe Brang

NO Nama LAR Luas

(Ha)

Kecamatan Desa

6 Sampar Sabedo 175 Sabedo

7 Sampar Kuang Rea 358 Rhee Luk

8 Sampar Bulu 411 Rhee

9 Tanah Rentung 50 Moyo Hilir Tanjung Bele

10 Puna 500 Ngeru, Kakiang

(34)

11 Olat Cabe dan 1000 Moyo Utara Pungkit dan sebewe

12 Pusuk Pepar 1000

13 Lenang Nap 100 Penyaring

14 Padak Tui 150 Kukin

15 Uang Ai Suir 100 Moyo Hulu Semamung

16 Penua 50 Lito

17 Labakung 100

18 Sangka Bulan 30 Batu Tering

19 Ragan Goa 100

20 Seberak 100

21 Sedado, Sering 1000 Lenangguar Lenangguar

22 Uma Ramung 500

23 Politung 500 Pemangong

24 Buin Balit, Temulung

500 Tatebal

25 Sampar Bukal 1500

26 Sampar Kelisu 1000 Lantung Lantung

27 Sampar Liang 1000

Jonge

28 Keke, Sampar Selang, Sebunga

3000 Ropang Lebin 29 Sampar Pola,

Talamir, Penak

2000

29 Sampar Pola, Talamir, Penak

2000

30 Jalapang 8 Lunyuk Jelapang

31 Sampar Rau 10 Plara

32 Lenang Kaliang 50 Krida

33 Lapang Jontal 75 Mekar Sari

34 Badi, Batu Api, Lenanggoal, Mate Jaran, Jeruk Bang, Liang Bungir, Linang Layar

800 Lopok Lopok

35 Serara 260 Mamak

Ponto 370

36 Pulau Ngali 600 Lape Lab. Kuris

37 Pulau Liang 400

NO Nama LAR Luas

(Ha)

Kecamatan Desa

38 Badi 300

39 Maja 300

40 Tanak Dewa 400 Maronge Maronge

(35)

41 Sampar Gurin 450 Lab. Sangoro

42 Sejari 500 Plampang Sejari

43 Ai Ampuk 400 Pamunga

44 Padak Lyin 300 Lab. Ala Muer

45 Lulu Barisan Kele 200 Brang Kolong

46 Bukit 200 Muer

47 Poto Biara 1200

48 Dsn Lab. Ala 100 Lab. Ala Plampang

49 Padak Nyarinying 200 Empang Gapit

50 Kukit 200 Boal

51 Tiu Batang 300

52 Ai Pusai 500

53 Ai Nyir 500 Lamenta

54 Melung 100 Jotang

55 Somang 200

56 Semangi 300 Ongko

57 Prapat 500 Tarano Bantu Lanteh

58 Gili Rakit 1500 Lab. Aji

JUMLAH 27,470

Tabel 2.7

Data Kawasan Peternakan Kabupaten Sumbawa Sampai dengan Tahun 2015

No Kawasan Lokasi Luas

(Ha) SK Bupati 1. Kawasan Peternakan

Terpadu Lar Limung

Desa Pungkit, Kec. Moyo Utara

1.007 No. 650 Tahun 2009 tanggal 26 Juni 2009 2. Kawasan Peternakan

“Kuang Bira”

(Integrasi)

Desa Motong, Kec. Utan

113 No. 1766 Tahun 2010 tanggal 14 Desember 2010 3 Kawasan Peternakan

Badi

Kec. Lopok 384 No. 126 Tahun 2009 4 Kawasan Peternakan

Nange Sejahtera

Desa Lab.

Alas Kec.

Alas

40 No. 852 tanggal 19 Juni 2012

5 Kawasan Peternakan Turin Tawir

Desa Rhee Loka Kec.

Rhee

27 No. 853 tanggal 19 Juni 2012

(36)

6 Kawasan Peternakan Olat Monte

Desa Pernek Kec. Moyo Hulu

50 No. 854 tanggal 19 Juni 2012

TOTAL 1.621

2.3. Kinerja Pelayanan

Kinerja Pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa selama 5 tahun dapat dilihat pada tabel Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat daerah.

(37)

Tabel 2.8

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa Tahun 2011-2015

No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah

Target

IKK Target Renstra PD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Jumlah populasi ternak besar (ekor)

Sapi

240..065 163.968 180.360 210.495 218.240 240.065 166.885 197.141 210.969 216.167 228.826 102 109 100 99 95

Kerbau

51.460 53.464 53.464 50.800 50.950 51.460 55.706 54.022 50.857 49.752 45.595 104 101 100 98 89

Kuda

38.320 38.004 38.764 38.000 38.282 38.320 38.505 39.660 38.282 36.441 32.452 101 102 101 95 85

2 Jumlah Lar/kawasan

Lokasi) 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 100 100 100 100 100

3 Luas HMT (Ha)

100 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100 100 100 100 100

4 Jumlah kasus penyakit

hewan (ekor) 1.400 2.000 1.800 1.650 1.500 1.400 1393 1936 1971 1096 1171 139 93 84 109 119

5 Jumlah lokasi kelompok yang menerapkan teknologi peternakan tepat guna (kelompok)

24 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 100 100 100 100 100

6 Jumlah pengiriman ternak keluar daerah

(ekor) 92.000 15.000 17.000 20.000 20.000 20.000 15963 21079 30205 28127 23435 106 124 151 141 117

(38)

26

Penilaian kinerja pelayanan dibagi menjadi 3 bagian, terdiri dari Kinerja Pelayanan berdasarkan hasil (Output), Kinerja Berdasarkan Penyerapan APBD Kabupaten Sumbawa dan Kinerja berdasarkan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2.3.1. Kinerja Pelayanan berdasarkan hasil (Output)

Tabel 2.9

Data Populasi Ternak Kabupaten Sumbawa tahun 2011-2015 Komoditi/Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Pertum-

buhan Sapi Bali 164.505 193.907 206.923 211.677 222.153 6,37 Sapi Sumbawa 2.380 3.234 4.046 4.490 6.673 19,86 Kerbau 55.706 54.022 50.857 49.752 45.595 -3,88

Kuda 38.505 39.660 38.282 36.441 32.452 -3,25

Kambing 39.396 38.365 39.390 36.622 38.462 -0,39

Grafik 1.

Perkembangan Populasi Ternak tahun 2011-2015

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000

2011 2012 2013 2014 2015

sapi bali sapi sumbawa kerbau kuda kambing

(39)

27

Dari data di atas menunjukan bahwa selama kurun waktu 5 tahun (2011- 2016) populasi ternak sapi (sapi bali dan sapi Sumbawa) menunjukan peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 13 persen. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2016 (222.153 ekor), dan terendah tahun 2011(164.505 ekor). Pertumbuhan tidak terjadi pada tiga komoditi: kerbau, kuda, dan kambing, bahkan cenderung terjadi trend penurunan populasi. Penurunan jumlah populasi pada ketiga jenis ternak tersebut disebabkan karena tingginya pemintaan akan daging pada tingkat konsumsi masyarakat yang belum diimbangi dengan pola sistem pemeliharaan secara intensif, peningkatan genetik (khusus kerbau) masih rendah dan faktor permintaan bibit ternak pada berbagai daerah di Indonesia.

Pada ternak sapi terutama sapi bali, terjadi peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Sapi bali merupakan sapi asli Indonesia sehingga pemerintah pusat menetapkan pulau Sumbawa sebagai daerah pemurnian sapi bali. Sapi bali adalah ternak yang mudah beradaptasi dengan lingkungan yang ada, daya reproduksi tinggi, calving interval cukup pendek. Disamping keunggulan tersebut juga adanya dukungan dari program pemerintah, baik pusat maupun provinsi melalui BSS (Bumi Sejuta Sapi) yang fokus pada perkembangan ternak sapi, sehingga mengubah persepsi masyarakat untuk menjadikan sapi sebagai primadona ternak. Khusus untuk ternak kerbau Sumbawa dan Kuda Sumbawa mengalami pertumbuhan yang menurun, hal ini terjadi karena pengeluaran dan pemotongan melebihi angka kelahiran dan tingkat kematian kerbau dan kuda menjadi faktor rendahnya pertumbuhan populasi kedua ternak tersebut.

Gambar

Gambar Bagan Struktur  Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Tabel 4.22  PerumusanVisi
Tabel 4.24  Perumusan  Misi
Tabel 4.26  Perumusan Strategi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mulai didorong oleh kebutuhan strategi bisnis yang ada Mulai mencakup seluruh organisasi Mulai mencakup seluruh organisasi Seluruh eksekutif, termasuk CIO dan rekan

However, there is evidence that information in addition to ®nancial ac- counting ratios might be relevant to evaluating the ®nancial performance of hospitals (Cleverley and Nutt,

• Melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dan studi literatur, peserta didik dapat menganalisis Menganalisis data perubahan lingkungan dan penyebab,

Masalah prokrastinasi bagi perusahaan penting untuk diperhatikan, sebab dengan karyawan yang melakukan prokrastinasi akan mempengaruhi kinerja menjadi lambat dan

Secara umum, arahan pengendalian konversi hutan menjadi perkebunan sawit ialah membentuk kepolisian khusus dan tim teknis pengawasan dan pertimbangan konversi

This study attempted to examine the types and frequencies of hedging devices used in “Room for Debate” posted in New York Times online website. Further,

Deskripsi, menjelaskan secara rinci konsep-konsep dalam teori filsafat manusia dalam pandangan Erich Fromm, serta deskripsi tentang berbagai hal yang berkaitan

Asumsi paling dasar Fromm adalah kepribadian individu dapat dipahami hanya dalam tentang sejarah manusia. Fromm meyakini bahwa manusia tidak memiliki insting-insting yang