• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. Hal. ii iii iv v. Daftar Isi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI. Hal. ii iii iv v. Daftar Isi"

Copied!
419
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

(2)
(3)

DAFTAR ISI

(4)

Daftar Isi – ii Hal

Kata Pengantar i i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii

Daftar Isi ii

Pernyataan Tanggung Jawab iii iv Ringkasan 1

Pernyataan Telah Direviu Daftar Tabel

iv v

Ringkasan 1

I. Laporan Realisasi Anggaran 3 3

II. Neraca 4 4

III. Laporan Operasional 5

IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6

V. Catatan atas Laporan Keuangan 7 5

A. Penjelasan Umum 7

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 74

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 116

D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 170 E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 202

F. Pengungkapan Penting Lainnya 212

VI. Lampiran dan Daftar

(5)

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

(6)
(7)

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

(10)

Daftar Tabel - v

Laporan Realisasi Anggaran 3

Neraca 4

Laporan Operasional 5

Laporan Perubahan Ekuitas 6

Kualitas Piutang 11

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap 13

Capaian Ouput 15

Refoccusing Kegiatan Realokasi anggaran PC PEN serta Capaian Output Pelaksanaan PC PEN

56

Rincian DIPA Tahun 2020 74

Pergeseran anggaran 75

Alokasi Anggaran Per Satuan Kerja Dana Dekonsentrasi 76

Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja 77

Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP 78

Rincian PNBP Fungsional 81

Rincian PNBP Umum 82

Perbandingan Realisasi PNBP Periode 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 83

Realisasi Pendapatan Berdasarkan Satker 83

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Periode 31 Desember 2020 86 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program Periode 31 Desember 2020 87 Perbandingan Realisasi Belanja Periode 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 87 Perbandingan Belanja Pegawai Periode 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 88

Jumlah Pegawai 89

Realisasi Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 89

Perbandingan Belanja Barang Per Satuan Kerja Periode 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

90

Perbandingan Belanja Barang Per Belanja Kerja Periode 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

91

Belanja Barang Penanganan Pandemi Covid 104

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Periode 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 105 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Periode 30 Juni 2020 dan 30

Juni 2019

105

Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin 106

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin- Penanganan Pandemi Covid-19 111 Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan Periode 31 Desember 2020

dan 31 Desember 2019

112

Rincian Belanja Modal Gedung dan Bangunan 113

(11)

Daftar Tabel - vi

Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran 116

Rekapitulasi Penyelesaian Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2019 116 Rekapitulasi Penyelesaian Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2020 117

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 118

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas pada Badan Layanan Umum 120 Perbandingan Saldo Piutang Bukan Pajak Periode 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019

123

Mutasi Piutang Bukan Pajak 123

Pelunasan Piutang Bukan Pajak Periode 31 Desember 2020 124

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih – Piutang Bukan Pajak 124

Rincian Persediaan 126

Mutasi Persediaan 127

Penjelasan selisih saldo awal Persediaan 134

Rincian Mutasi Tanah 136

Rincian Mutasi Nilai Peralatan dan Mesin 138

Rincian Mutasi Transaksi Gedung dan Bangunan 142

Rincian Mutasi Transaksi Jalan, Irigasi dan Jaringan 144

Rincian Mutasi Transaksi Aset Tetap Lainnya 145

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 146

Rincian Mutasi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 147

Penjelasan selisih saldo awal Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 152

Rincian Aset Tak Berwujud 153

Rincian Mutasi Transaksi Aset Tak Berwujud 153

Rincian Aset Lain-lain 154

Rincian Mutasi Aset Lain-lain 155

Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya 157

Mutasi Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya 157

Rincian Saldo Utang Pada Pihak Ketiga Lainnya 160

Mutasi Utang Pada Pihak Ketiga Lainnya 161

Mutasi Pendapatan Diterima Dimuka 166

Rekapitulasi Uang Muka dari KPPN Tahun Anggaran 2020 168

Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya 168

Rincian Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya 169

Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak 170

Perbandingan Pendapatan Negara Bukan Pajak Basis Akrual dan Basis Kas 171

Rincian Beban Pegawai 174

(12)

Daftar Tabel - vii

Rincian beban Barang dan Jasa 177

Rincian Beban Barang dan Jasa per Satuan Kerja Periode 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

178

Perbandingan Beban Barang dan Jasa Basis Akrual dan Belanja Barang dan Jasa Basis Kas 179

Rincian Beban Pemeliharaan 181

Perbandingan Beban Pemeliharaan Basis Akrual dan Belanja Pemeliharaan Basis Kas 181

Rincian Beban Perjalanan Dinas 182

Perbandingan Beban Perjalanan Dinas Basis Akrual dan Basis Kas 183

Rincian Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat 184

Perbandingan Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat Basis Akrual dan Belanja Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat Basis Kas

185

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi 192

Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 192

Rincian Kegiatan Non Operasional 193

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 194

Rincian Beban Khusus Penanganan Pandemi COVID-19 196

Rincian Koreksi yang Menambah/Mengurangi Nilai Ekuitas 202

Rincian Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi 204

Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas 208

Rincian Transfer Keluar 209

Rincian Transfer Masuk 210

Rincian Kenaikan/Penurunan Ekuitas 211

Rincian Nilai Ekuitas Akhir 211

(13)

RINGKASAN EKSEKUTIF

(14)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - RINGKASAN

1 Laporan Keuangan Kementerian Pemuda dan Olahraga Periode 31 Desember 2020 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020.

Realisasi Pendapatan Negara periode 31 Desember 2020 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp41.842.547.633 atau mencapai 113 persen dari estimasi Pendapatan LRA sebesar Rp36.974.454.000.

Realisasi Belanja Negara periode 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp1.114.645.758.311 atau mencapai 95 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp1.175.868.688.000.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas pada 31 Desember 2020.

Nilai Aset periode 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan sebesar Rp2.401.787.199.194 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp392.131.269.394, Aset Tetap (neto) sebesar Rp1.011.526.668.586, Aset Lainnya (neto) sebesar Rp998.129.261.214.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp1.253.080.342 dan Rp2.400.534.118.852.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp16.043.679.732 sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp1.295.165.968.198 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp1.279.122.288.466, Defisit dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp3.766.134.602, sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp1.282.888.423.068.

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2020 adalah sebesar Rp2.655.111.473.052 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp1.288.888.423.068 kemudian ditambah dengan

(15)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - RINGKASAN

2 5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan- pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Kementerian Pemuda dan Olahraga menerapkan basis akuntansi kas menuju akrual. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), PSAP No 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran Berbasis kas, maka di dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode 31 Desember 2020 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas karena

anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas

. Sedangkan berdasarkan PSAP No 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan, disebutkan bahwa Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode 31 Desember 2020 disusun dan disajikan dengan basis akrual karena transaksi diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

(16)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

(17)
(18)

Prg ID :lap_lra_face_kl_komparatif --

NO URAIAN

ANGGARAN REALISASI REALISASI DI ATAS

(BAWAH) %

1 2 3 4 5 6

REALISASI REALISASI DI ATAS

(BAWAH) %

ANGGARAN

7 8 9 10

2020 2019

PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH

A 0 0

PENERIMAAN PERPAJAKAN 0 0 0 0 0 0 0 0

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 36,974,454,000 41,842,547,633 (4,868,093,633) 113 24,000,000,000 286,521,610,807 (262,521,610,807) 1194

PENERIMAAN HIBAH 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDAPATAN DAN HIBAH 36,974,454,000 41,842,547,633 (4,868,093,633) 113113 24,000,000,000 286,521,610,807 (262,521,610,807) 11941194

BELANJA

B 0 0

BELANJA PEGAWAI 116,757,377,000 112,924,443,049 3,832,933,951 97 125,281,010,000 116,852,523,225 8,428,486,775 93

BELANJA BARANG 1,035,415,934,000 980,736,876,635 54,679,057,365 95 2,155,254,095,000 1,919,901,908,534 235,352,186,466 89

BELANJA MODAL 23,695,377,000 20,984,438,627 2,710,938,373 89 33,474,646,000 14,453,062,850 19,021,583,150 43

BELANJA PEMBAYARAN KEWAJIBAN

UTANG 0 0 0 0 0 0 0 0

BELANJA SUBSIDI 0 0 0 0 0 0 0 0

BELANJA HIBAH 0 0 0 0 0 0 0 0

BELANJA BANTUAN SOSIAL 0 0 0 0 0 0 0 0

BELANJA LAIN-LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH BELANJA (B I + B II) 1,175,868,688,000 1,114,645,758,311 61,222,929,689 9595 2,314,009,751,000 2,051,207,494,609 262,802,256,391 8989

PEMBIAYAAN

C 0 0

(19)

NERACA

(20)
(21)

lap_neraca_kl_komparatif --rekon17

NAMA PERKIRAAN

1

Kenaikan (Penurunan)

5 JUMLAH

% Jumlah

2 3 4

2020 2019

ASET ASET LANCAR

Kas di Bendahara Pengeluaran 134,909,200 7,611,000 127,298,200 1,672.56

Kas di Bendahara Penerimaan 2,082,163 1,844,000 238,163 12.92

Kas Lainnya dan Setara Kas 303,808,686 2,873,893,828 (2,570,085,142) (89.43)

Kas pada Badan Layanan Umum 220,983,463,638 235,863,792,715 (14,880,329,077) (6.31)

Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) 3,750,000,000 0 3,750,000,000 0.00

Piutang Bukan Pajak 15,734,716,395 22,500,000 15,712,216,395 69,832.07

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Piutang Bukan Pajak

(78,673,581) (112,500) (78,561,081) 69,832.07

PIUTANG BUKAN PAJAK (NETTO) 15,656,042,814 22,387,500 15,633,655,314 69,832.07

Persediaan 151,300,962,893 321,446,283,566 (170,145,320,673) (52.93)

392,131,269,394

JUMLAH ASET LANCAR 560,215,812,609 (168,084,543,215) (30.00)

ASET TETAP

Tanah 618,688,640,000 618,688,640,000 0 0.00

Peralatan dan Mesin 516,839,454,549 598,627,791,420 (81,788,336,871) (13.66)

Gedung dan Bangunan 322,065,385,669 330,872,511,049 (8,807,125,380) (2.66)

Jalan, Irigasi dan Jaringan 6,422,702,736 6,234,395,736 188,307,000 3.02

Aset Tetap Lainnya 40,051,809,406 38,971,004,037 1,080,805,369 2.77

AKUMULASI PENYUSUTAN (492,541,323,774) (509,531,390,018) 16,990,066,244 (3.33)

1,011,526,668,586

JUMLAH ASET TETAP 1,083,862,952,224 (72,336,283,638) (6.67)

ASET LAINNYA

Aset Tak Berwujud 934,400,402,668 933,066,953,889 1,333,448,779 0.14

Aset Lain-lain 134,763,086,898 155,963,830,881 (21,200,743,983) (13.59)

AKUMULASI PENYUSUTAN/AMORTISASI ASET LAINNYA (71,034,228,352) (63,637,749,864) (7,396,478,488) 11.62 998,129,261,214

JUMLAH ASET LAINNYA 1,025,393,034,906 (27,263,773,692) (2.66)

2,401,787,199,194

JUMLAH ASET 2,669,471,799,739 (267,684,600,545) (10.03)

KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang kepada Pihak Ketiga 568,695,833 13,588,327,008 (13,019,631,175) (95.81)

Pendapatan Diterima Dimuka 260,776,921 497,388,718 (236,611,797) (47.57)

Uang Muka dari KPPN 134,909,200 7,611,000 127,298,200 1,672.56

Utang Jangka Pendek Lainnya 22,008,427 310,000 21,698,427 6,999.49

986,390,381

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 14,093,636,726 (13,107,246,345) (93.00)

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Utang Jangka Panjang Dalam Negeri Lainnya 266,689,961 266,689,961 0 0.00

266,689,961

JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 266,689,961 0 0.00

1,253,080,342

JUMLAH KEWAJIBAN 14,360,326,687 (13,107,246,345) (91.27)

EKUITAS EKUITAS

Ekuitas 2,400,534,118,852 2,655,111,473,052 (254,577,354,200) (9.59)

(22)

lap_neraca_kl_komparatif --rekon17

NAMA PERKIRAAN

1

Kenaikan (Penurunan)

5 JUMLAH

% Jumlah

2 3 4

2020 2019

2,400,534,118,852

JUMLAH EKUITAS 2,655,111,473,052 (254,577,354,200) (9.59)

2,400,534,118,852

JUMLAH EKUITAS 2,655,111,473,052 (254,577,354,200) (9.59)

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2,401,787,199,194 2,669,471,799,739 (267,684,600,545) (10.03)

(23)

LAPORAN OPERASIONAL

(24)
(25)

lap_lo_kl -- Prg ID :

Tgl Data : 20/05/19 12:00

URAIAN KENAIKAN/

PENURUNAN (%) 2019

2020

KEGIATAN OPERASIONAL 0 0 0

PENDAPATAN OPERASIONAL 0 0 0

PENDAPATAN PERPAJAKAN 0 0 0

Pendapatan Pajak Penghasilan 0 0 0

Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah

0 0 0

Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 0 0 0

Pendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 0 0 0

Pendapatan Cukai 0 0 0

Pendapatan Pajak Lainnya 0 0 0

Pendapatan Bea Masuk 0 0 0

Pendapatan Bea Keluar 0 0 0

Jumlah Pendapatan Perpajakan 0 0 0

PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK 0 0 0

Pendapatan Sumber Daya Alam 0 0 0

Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba 0 0 0

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya 16,043,679,732 22,684,008,795 (6,640,329,063) (29.273) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak 16,043,679,732 22,684,008,795 (6,640,329,063) (29.273)

PENDAPATAN HIBAH 0 0 0

Pendapatan Hibah 0 0 0

Jumlah Pendapatan Hibah 0 0 0

Jumlah Pendapatan 16,043,679,732 22,684,008,795 (6,640,329,063) (29.273)

BEBAN OPERASIONAL 0 0 0

Beban Pegawai 118,802,091,084 122,959,832,397 (4,157,741,313) (3.381)

Beban Persediaan 11,374,636,472 40,896,596,872 (29,521,960,400) (72.187)

Beban Barang dan Jasa 435,576,382,295 714,221,774,986 (278,645,392,691) (39.014)

Beban Pemeliharaan 23,547,222,343 18,010,702,775 5,536,519,568 30.74

Beban Perjalanan Dinas 145,482,412,218 406,667,732,797 (261,185,320,579) (64.226)

Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat 507,415,341,603 976,772,766,135 (469,357,424,532) (48.052)

Beban Bunga 0 0 0

Beban Subsidi 0 0 0

Beban Hibah 0 0 0

(26)

lap_lo_kl -- Prg ID :

Tgl Data : 20/05/19 12:00

URAIAN KENAIKAN/

PENURUNAN (%) 2019

2020

Beban Bantuan Sosial 0 0 0

Beban Penyusutan dan Amortisasi 52,889,321,102 72,442,179,247 (19,552,858,145) (26.991)

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih 78,561,081 (607,352,839) 685,913,920 (112.93

5)

Beban Lain-Lain 0 0 0

JUMLAH BEBAN 1,295,165,968,198 2,351,364,232,370 (1,056,198,264,172) (44.919)

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL (1,279,122,288,466) (2,328,680,223,575) 1,049,557,935,109 (45.071)

KEGIATAN NON OPERASIONAL 0 0 0

Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar (31,420,688,872) (28,463,097,675) (2,957,591,197) 10.391 Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 397,400,986 1,015,556,318 (618,155,332) (60.869)

Beban Pelepasan Aset Non Lancar 31,818,089,858 29,478,653,993 2,339,435,865 7.936

Surplus/Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0 0 0

Pendapatan Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0 0 0

Beban Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0 0 0

Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 27,654,554,270 187,008,027,259 (159,353,472,989) (85.212) Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 29,111,707,257 255,467,873,482 (226,356,166,225) (88.605) Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 1,457,152,987 68,459,846,223 (67,002,693,236) (97.872) JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON

OPERASIONAL

(3,766,134,602) 158,544,929,584 (162,311,064,186) (102.37 5) SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (1,282,888,423,068) (2,170,135,293,991) 887,246,870,923 (40.884)

POS LUAR BIASA 0 0 0

Beban Luar Biasa 0 0 0

POS LUAR BIASA 0 0 0

SURPLUS/DEFISIT - LO (1,282,888,423,068) (2,170,135,293,991) 887,246,870,923 (40.884)

(27)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

(28)
(29)

Halaman

lap_lpe_kl -- :

Prg ID 1 :

URAIAN KENAIKAN/

PENURUNAN (%)

2020 2019

EKUITAS AWAL 2,655,111,473,052 2,699,275,770,643 (44,164,297,591) (1.636)

SURPLUS/DEFISIT-LO (1,282,888,423,068) (2,170,135,293,991) 887,246,870,923 (40.884)

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI 0 0 0

KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS (5,114,765,631) 363,967,122,487 (369,081,888,118) (101.40 5)

PENYESUAIAN NILAI ASET 0 0 0

KOREKSI NILAI PERSEDIAAN 0 0 0

KOREKSI ATAS REKLASIFIKASI 3,333,176,950 5,925,607,704 (2,592,430,754) (43.75)

SELISIH REVALUASI ASET (508,429,676) 390,750,863,357 (391,259,293,033) (100.13)

KOREKSI NILAI ASET NON REVALUASI (14,377,212,905) (20,849,399,121) 6,472,186,216 (31.043)

LAIN-LAIN 6,437,700,000 (11,859,949,453) 18,297,649,453 (154.28

1)

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 1,033,425,834,499 1,762,003,873,913 (728,578,039,414) (41.349)

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS (254,577,354,200) (44,164,297,591) (210,413,056,609) 476.432

EKUITAS AKHIR 2,400,534,118,852 2,655,111,473,052 (254,577,354,200) (9.588)

(30)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

(31)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

7 A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian Pemuda dan Olahraga

Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Pemuda dan Olahraga di Bidang Kepemudaan adalah pemuda berkontribusi terhadap pembangunan kebudayaan dan karakter bangsa.

Pembangunan olahraga merupakan salah satu pilar untuk memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh yang dapat mendukung produktivitas sumber daya nasional. Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional mengamanatkan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa melalui keolahragaan merupakan upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia secara jasmaniah, rohaniah dan sosial dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, sejahtera dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2020-2024 adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga yang andal, profesional, inovatif, dan berintegritas dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang pemuda dan olahraga untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Pemuda dan olahraga memiliki misi yaitu (1) Merumuskan dan menetapkan kebijakan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan dalam rangka mewujudkan pemuda berkualitas, masyarakat berbudaya olahraga dan peningkatan prestasi olahraga di tingkat internasional, (2) mengkoordinasikan dan mensinkronkan pelaksanaan kebijakan untuk mewujudkan pemuda berkualitas, masyarakat berbudaya olahraga dan peningkatan prestasi olahraga di tingkat internasional, (3) mengawasi penyelenggaraan pembangunan bidang kepemudaan dan keolahragaan guna mendukung pencapaian pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing, (4) membangun kemitraan, jejaring kerja, peran serta dan kerja sama bidang kepemudaan dan keolahragaan di tingkat internasional, (5) meningkatkan inovasi dan peningkataan penggunaan teknologi sebagai basis dalam pembangunan kepemudaan dan keolahragaan, dan (6) meningkatkan tata kelola kelembagaan, kompetensi ASN, penyederhanaan regulasi, penyesuaian birokrasi, dan peningkatan kecepatan pelayanan publik.

Untuk mendukung tercapainya visi dan misi tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki tujuan yaitu (1) terwujudnya kualitas pemuda yang berideologi Pancasila, (2) terwujudnya budaya berolahraga dan prestasi olahraga di tingkat regional dan internasional, dan (3) terwujudnya manajemen tata kelola kelembagaan pemerintahan yang baik dan bersih.

Kementerian Pemuda dan Olahraga, berkedudukan di Jalan Gerbang Pemuda No.3, Senayan, Jakarta.

(32)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

8 3. Satker Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora

4. Satker Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora 5. Satker Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora 6. Satker Unit Pelayanan Teknis Kemenpora

7. Satker UPT Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan 8. Satker Panitia Nasional INASGOC Kemenpora

9. Satker Dekonsentrasi pada Dinas Pemuda dan Olahraga 34 Provinsi di Indonesia

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan periode 31 Desember 2020 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Basis Akuntansi

A.3. Basis Akuntansi

Kementerian Pemuda dan Olahraga menerapkan basis akuntansi kas menuju akrual.

Basis akrual diterapkan dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat

(33)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

9 uang rupiah.

Kebijakan Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan periode 31 Desember 2020 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik- praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut:

Pendapatan- LRA

(1) Pendapatan- LRA

 Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara, yang menambah Saldo Anggaran Lebih, dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan, yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO

(2) Pendapatan- LO

 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat, yang diakui sebagai penambah ekuitas, dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut:

o Pendapatan Sewa Lahan BRI, Sewa Lapangan Olahraga, Gedung Wisma Menpora dan Gedung POPKI;

o Pendapatan Rumah Sakit Olahraga Nasional;

o Pendapatan Tiket Masuk Museum Olahraga Nasional;

o Pendapatan Denda Keterlambatan Pekerjaan Fisik;

o Pendapatan atas Pengembalian Belanja Tahun Anggaran Yang Lalu.

 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

(34)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

10 pemerintah.

 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban

Aset

Aset Lancar

(4) Beban

 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;

terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar

 Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

 Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

 Piutang yang timbul dari Tuntuan Perbendaharaan / Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

 Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal.

(35)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

11 dilakukan pemerintah.

Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:

Kualitas Piutang

Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d tanggal

jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang

Negara/DJKN

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:

 harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

 harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

 harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

(36)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

12

Penyusutan Aset Tetap

sebagai berikut:

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai beban kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

 Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruangan (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset lainnya.

 Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN.

Penyusutan Aset Tetap

 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No.

90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.

 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang, berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat

(37)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

13

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang

 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.

 TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

 Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.

 Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

Aset Lainnya

Aset Lainnya

 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

 Aset Tak Berwujud disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

 Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

(38)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

14 penggunaan operasional entitas yang disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.

Kewajiban

(6) Kewajiban

 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas

Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama kali

(7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(8) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai dilaksanakan tahun 2015.

(39)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

15

No Output Strategis

Uraian Output Satker

Anggaran Realisasi Brutto % Rencana Real/Vol Satuan % 1 960 Layanan Manajemen Organisasi

(Perencanaan, Penganggaran, Pengorganisasian dan Evaluasi Program)

3,158,000,000 2,959,099,800 937 1 0 Layanan 9.397 418135

2 963 Layanan Data dan Informasi (Penyelenggaraan Kehumasan, Pelayanan Hukum dan Kepegawaian)

4,750,000,000 4,535,620,390 9.549 1 0 Layanan 97 418135

3 965 Layanan Audit Internal

(Penyelenggaraan Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Aparatur )

1,751,471,000 1,697,671,872 9.693 1 0 Layanan 0 418135

4 954 Layanan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) (Perencanaan,

Penganggaran, Pengorganisasian dan Evaluasi Program)

6,090,365,000 6,007,352,687 9.864 1 0 Layanan 90 418135

5 951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal (Pembangunan/Pengadaan/Peningkata n Sarana dan Prasarana Biro Umum Kementerian Pemuda

dan OlahRaga)

13,280,938,000 13,237,475,700 9.967 1 0 Layanan 1.898 418135

6 019 Null (Pengelolaan Keuangan dan Kerumahtanggaan)

12,102,000,000 11,671,198,292 9.644 1 0 null 1.605 418135

(40)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

16

Strategis Anggaran Realisasi Brutto % Rencana Real/Vol Satuan %

7 970 Layanan Dukungan Manajemen Satker (Pengelolaan Keuangan dan

Kerumahtanggaan)

3,000,000,000 2,993,429,756 9.978 1 0 Layanan 6.102 418135

8 955 Layanan Manajemen Keuangan (Pengelolaan Keuangan dan Kerumahtanggaan)

17,883,600,000 17,517,272,498 9.795 1 0 Layanan 9.792 418135

9 952 Layanan Perencanaan (Perencanaan, Penganggaran, Pengorganisasian dan

Evaluasi Program)

5,800,000,000 5,728,236,600 9.876 1 0 Layanan 8.165 418135

10 969 Layanan Bantuan Hukum (Penyelenggaraan

Kehumasan, Pelayanan Hukum dan Kepegawaian)

5,750,000,000 5,694,138,027 9.903 1 0 Layanan 9.904 418135

11 958 Layanan Hubungan Masyarakat dan Informasi

(Penyelenggaraan Kehumasan, Pelayanan Hukum dan

Kepegawaian)

12,950,124,000 12,846,087,930 992 1 0 Layanan 866 418135

12 953 Layanan Pemantauan dan Evaluasi (Perencanaan, Penganggaran, Pengorganisasian dan Evaluasi Program)

3,500,000,000 3,462,809,600 9.894 1 1 Layanan 989 418135

13 956 Layanan manajemen Barang Milik Negara (BMN) (Pengelolaan Keuangan dan Kerumahtanggaan)

8,545,188,000 8,332,270,520 9.751 1 0 Layanan 98 418135

(41)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

17

Keuangan dan Kerumahtanggaan)

15 950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (Pengelolaan Keuangan dan Kerumahtanggaan)

2,800,000,000 2,754,893,680 9.839 1 0 Layanan 1.497 418135

16 959 Layanan Protokoler (Penyelenggaraan

Kehumasan, Pelayanan Hukum dan Kepegawaian)

7,750,000,000 7,741,360,716 9.989 1 0 Layanan 95 418135

17 994 Layanan Perkantoran (Pengelolaan Keuangan dan Kerumahtanggaan)

172,915,145,000 169,015,869,126 9.774 1 0 Layanan 1.785 418135

18 002 Pemuda Kader Yang Difasilitasi dalam Peningkatan Iptek dan Imtak

(Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda)

1,650,000,000 1,637,731,000 9.926 500 500 Orang 9.916 418137

19 002 Naskah Kebijakan Peningkatan Kapasitas Pemuda yang disusun dan dimanfaatkan (Peningkatan

Kapasitas Pemuda)

100,000,000 99,000,000 99 1 1 Naskah 99 418137

20 006 Pemuda kader yang difasilitasi dalam rangka kaukus pemuda maritim (Peningkatan Kapasitas Pemuda)

1,250,000,000 1,236,735,900 9.894 1,000 1,000 Orang 9.894 418137

21 005 Pemuda kader yang difasilitasi dan berperan terhadap perubahan global (Peningkatan Kapasitas Pemuda)

1,200,000,000 1,128,011,000 94 20 20 Orang 94 418137

(42)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

18

Eselon I (Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan Bidang Dana Pensiun)

23 019 Null (Peningkatan Wawasan Pemuda)

1,650,000,000 1,647,800,000 9.987 1 1 null 9.987 418137

24 019 Null (Peningkatan Kapasitas Pemuda)

1,250,000,000 1,248,523,400 9.988 1 1 null 9.988 418137

25 006 Pelatihan Pencegahan Pemahaman Bahaya Radikalisme Sebagai Penguatan Dalam Berbangsa dan Bernegara (Peningkatan Wawasan Pemuda)

250,000,000 242,598,245 9.704 75 75 Orang 945 418137

26 003 Pemuda Kader yang Difasilitasi dalam Peningkatan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba

(Peningkatan Wawasan Pemuda)

5,000,000,000 4,836,491,400 9.673 1,500 1,500 Orang 9.643 418137

27 013 Fasilitasi Komunitas pemuda kreatif (Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda)

2,316,100,000 2,315,800,000 9.999 800 800 Orang/Lem baga/Kom

uni tas

9.999 418137

28 010 Fasilitasi penyelenggaraan karya kreativitas pemuda Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda

28,000,000 28,000,000 100 1 1 Kegiatan 100 418137

29 002 Naskah kebijakan peningkatan wawasan pemuda yang disusun dan dimanfaatkan (Peningkatan Wawasan Pemuda)

0 0 0 0 0 Naskah 0 418137

(43)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

19

peningkatan wawasan pemuda (Peningkatan Wawasan Pemuda)

31 001 Naskah kebijakan peningkatan iptek dan imtaq yang disusun dan dimanfaatkan (Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda)

100,000,000 98,100,000 981 1 1 Naskah 981 418137

32 019 Null (Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda)

3,250,000,000 3,247,100,000 9.991 2 2 null 9.991 418137

33 019 Null (Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan Bidang Dana Pensiun)

1,200,000,000 1,198,956,000 9.991 1 1 null 9.991 418137

34 004 Jambore Pemuda Indonesia (Peningkatan Wawasan Pemuda)

900,000,000 898,592,000 9.984 1 1 Provinsi 9.688 418137

35 019 Null (Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda)

1,500,000,000 1,431,400,000 9.543 1 1 null 9.543 418137

36 019 Null (Pengembangan Tenaga Kepemudaan)

899,000,000 830,771,650 9.241 1 1 null 9.241 418137

37 003 Pemuda Kader yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas moral,

intelektual dan kemandirian (Peningkatan Kapasitas Pemuda)

1,200,000,000 1,071,848,000 8.932 1,500 1,500 Orang 8.932 418137

(44)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

20

38 002 Naskah Kebijakan Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda (Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda)

500,000,000 499,989,900 100 1 1 Naskah 100 418137

39 007 Tenaga kepemudaan tingkat nasional, provinsi, kab/kota yang difasilitasi dalam peningkatan kapasitas, kualitas dan kompetensi (Pengembangan Tenaga Kepemudaan)

6,401,000,000 6,401,000,000 100 2,150 2,150 Orang 9.953 418137

40 001 Pemuda kader yang difasilitasi dalam peningkatan kreativitas di bidang seni, budaya, dan sumberdayaekonomi melalui industri kreatif

(Pengembangan Kreativitas dan Kualitas Pemuda)

1,500,000,000 1,499,279,500 9.995 9,000 9,000 Orang 9.995 418137

41 005 Naskah kebijakan pemberdayaan organisasi kepemudaan dan kepramukaan yang disusun dan dimanfaatkan (Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan)

0 0 0 0 0 Dokumen 0 418138

42 019 Null (Pengembangan Kerja Sama dan Kemitraan Kepemudaan dan Keolahragaan)

2,415,554,000 2,382,880,352 9.865 1 0 null 9.782 418138

43 950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (Penelaahan dan Penilaian Kepatuhan Pelaksanaan Tugas Bapepam-LK)

5,000,000,000 4,741,231,494 9.482 1 0 Layanan 9.424 418138

(45)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

21

fasilitasi akses permodalan melalui Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP) (Pengembangan Kewirausahaan Pemuda)

45 009 Organisasi kepramukaan (kwarnas/kwarda/kwarcab) yang difasilitasi dalam pengembangan organisasi (Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan)

7,850,000,000 7,850,000,000 100 17 22 Lembaga 100 418138

46 003 Naskah kebijakan pengembangan kemitraan dan penghargaan kepemudaan yang disusun dan dimanfaatkan (Pengembangan Kerja Sama dan Kemitraan Kepemudaan dan Keolahragaan)

79,860,000 34,660,000 434 1 0 Naskah 434 418138

47 019 Null (Pengembangan Kewirausahaan Pemuda)

2,186,950,000 2,173,675,000 9.939 1 1 null 9.939 418138

48 019 Null (Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan)

2,075,000,000 2,075,000,000 100 1 1 null 100 418138

49 011 Pemuda kader yang difasilitasi dalam pengembangan kepemimpinan, kepedulian, kesukarelawanan, dan kepeloporan pemuda (Pengembangan Kepedulian dan Kepeloporan Pemuda)

1,932,996,000 1,904,150,000 9.851 1,000 0 Orang 100 418138

Gambar

TAB   pada Kemenpora tahun 2020                     49.078.000
Tabel Rincian Persediaan
Tabel   Rincian Aset Lain-lain

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Keuangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan

Jumlah individu yang terdata di stasiun transplantasi karang berkisar 158-312 individu setiap bulan dan jumlah tertinggi terjadi pada pengamatan September 2007 dimana ikan

Untuk itu perlu di analisa apakah PDAM Lamongan mampu melayani kebutuhan Desa Tambakrigadung dengan cara menghitung kebutuhan air Desa tambakrigadung dan membuat

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Semester II (401383) Institut Teknologi Kalimantan Tahun 2019 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan

Pengaturan kewajiban penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia juga dimaksudkan untuk lebihmengefektifkan pelaksanaan ketentuan dalamUndang-Undang

Kolkhisin merupakan salah satu reagen untuk mutasi yang menyebabkan terjadinya poliploid dimana organisme memiliki tiga set atau lebih kromosom dalam sel-selnya, sedangkan sifat

Pada Gambar 5 dapat dilihat bahwa kandungan butir menir padi varietas Siam Sabah yang tertinggi ada pada gabah kering 12,10% yaitu sebanyak 8,30%, sedangkan butir

Dengan demikian, penelitian kualitatif bersifat semetara dan akan berkembang dengan n banyaknya n data yang didapatkan o di lapangan pada saat overvasi dan