LAPORAN
EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN TA 2020
BALAI RISET PEMULIHAN SUMBER DAYA IKAN PUSAT RISET PERIKANAN
BADAN RISET DAN SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2020
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan BRPSDI 2020
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) ii Tim Penyusun:
SubKoordinator Seksi Tata Operasional : Nanang Widarmanto, S.Pi
Anggota : Dwi Cahya Kusuma, S.Si
Hendra Saepulloh, S.Sos
Seksi Tata Operasional
Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan
Alamat:
Jl. Cilalawi No.1 Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat, Indonesia
Telp/Fax. +62 264 208768 e-mail : [email protected]
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan BRPSDI 2020
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) iii K AT A P ENG AN T AR
Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI), yang selanjutnya disingkat BRPSDI, merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang penelitian pemulihan sumber daya ikan perairan tawar dan laut, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pada Tahun 2020, BRPSDI telah menyusun Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Tahun 2020 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebagai impelementasi tugas dan fungsi BRPSDI dalam mendukung tercapainya IKU Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) ataupun Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM KP) melalui kegiatan yang tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja (TAPJA) maka dilakukan evaluasi yang bertujuan memberikan masukan bagi penetapan kebijakan riset yang lebih baik.
Kami menyadari bahwa isi dari laporan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan BRPSDI Tahun 2020 ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan perbaikan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa datang disertai ucapan terima kasih.
Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Purwakarta, 30 Desember 2020 Plt. Kepala Balai,
Nanang Widarmanto, S.Pi NIP. 19800427 200502 1 001
Laporan Evaluasi Program dan Kegiatan BRPSDI 2020
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) iv D AF T AR ISI
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang... 5
1.2. Tujuan... 5
1.3. Manfaat... 5
BAB II PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN... 6
BAB III EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN... 15
3.1. Evaluasi Manajerial BRPSDI... 15
3.2. Evaluasi Output Program BRPSDI... 19
3.3. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan BRPSDI Tahun 2019... 21
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 30
5
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) adalah Unit Pelaksana Teknis eselon IIIb di bidang pemulihan sumber daya ikan perairan tawar dan laut di tingkat nasional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Riset Perikanan (PUSRISKAN). BRPSDI dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.17/MEN/2017 dengan tugas melaksanakan penelitian pemulihan sumber daya ikan perairan tawar dan laut.
Secara kelembagaan, berdasarkan Pasal 3 PER.17/MEN/2017 terkait tugasnya Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan;
2. Pelaksanaan riset pemulihan sumber daya ikan perairan tawar dan laut yang meliputi riset pemulihan sumber daya ikan, mencakup restocking sumber daya ikan, dan rehabilitasi/restorasi habitat;
3. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan pengelolaan kerja sama riset;
4. Pengelolaan prasarana dan sarana riset; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Mengingat peran strategis BRPSDI dalam mendukung pelaksanaan program/kegiatan BRSDMKP, maka diperlukan evaluasi dalam pelaksanaannya.
Evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui apakah tujuan BRPSDI yang telah ditentukan dapat dicapai, apakah pelaksanaan program sesuai dengan rencana, dan atau dampak apa yang terjadi setelah program dilaksanakan.
1.2. Tujuan
Tujuan Pelaksanaan Evaluasi Program dan Kegiatan BRPSDI Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
1. Memberikan gambaran kondisi dan sistem pelaksanaan Program dan Kegiatan
6
2. Memberikan gambaran capaian kinerja dan pelaksanaan Program dan Kegiatan
3. Memberikan gambaran permasalahan/hambatan dan memberikan rekomendasi upaya penyelesaian permasalahan.
1.3. Manfaat
Hasil evaluasi diharapkan berguna bagi pengambil keputusan/pimpinan BRPSDI untuk menetapkan apakah program akan dihentikan, diperbaiki, dimodifikasi, diperluas atau ditingkatkan. Disamping itu dapat dimanfaatkan untuk menilai dan meningkatkan kualitas serta kebijakan program/kegiatan.
7
BAB II PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) BRPSDI ini merupakan dokumen penganggaran yang disusun oleh Kementerian/Lembaga beserta unit kerjanya. Dalam penyusunannya mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang RKA-KL, serta sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Dalam mencapai sasaran, BRPSDI telah disusun suatu Perjanjian Kinerja (TAPJA) tahun 2020 yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahunan (PKT). Perjanjian Kinerja tahunan terdiri atas indikator kinerja kegiatan dan rencana tingkat capaian (target), serta uraian output kegiatan. Perjanjian Kinerja Tahunan BRPSDI didasarkan pada perjanjian kinerja BRSDM KP sescara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada.
Tabel 1. Revisi Perjanjian Kinerja (TAPJA) BRPSDI Juni Tahun 2020
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 1 Hasil riset dan inovasi
BRPSDI yang dimanfaatkan
1 Data dan / atau Informasi Hasil Riset BRPSDI (paket)
2 2 Sarana dan Prasarana BRPSDI
yang ditingkatkan kapasitasnya (paket)
1
3 Karya Tulis Ilmiah BRPSDI yang dipublikasikan (dokumen)
15 4 Jejaring dan/atau Kerjasama
BRPSDI yang disepakati dan / atau ditindaklanjuti (dokumen)
4
5 Sertifikasi Kelembagaan BRPSDI (lembaga)
1 2 Tatakelola pemerintahan
BRPSDI yang baik
6 Indeks Profesionalitas ASNBRPSDI (lndeks)
72 7 Persentase unit kerja BRPSDI 82
8
NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2020 yang menerapkan sistem
manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
8 Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran BRPSDI (Nilai)
88 9 Batas Tertinggi Presentase
Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan (LK) BRPSDI
dibandingkan Realisasi Anggaran BRPSDI TA 2019 (%)
1%
10 Nilai Kinerja Anggaran BRPSDI (Nilai)
85
Perjanjian kinerja BRPSDI Tahun 2020 telah mengalami beberapa perubahan, perubahan tersebut diantaranya:
1. Revisi I, Perubahan Kepala Pusat Riset Perikanan dari Waluyo Sejati Abutohir, M.M. menjadi Dr. Bambang Suprakto, M.T
2. Revisi II, perubahan dokumen tersebut berkaitan dengan adanya PERPRES Nomor 54 Tahun 2020 tentang Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan Surat Edaran Kepala Badan Nomor B.2031/BRSDM.1/RC.420/IV/2020 tentang Perkembangan dan Tindak Lanjut Revisi Renja dan RKA-K/L BRSDM TA 2020, anggaran BRPSDI mengalami pemotongan sebesar Rp. 1.668.271.000,-. Untuk pemenuhan kebutuhan kegiatan DJPB dan Penanganan Pandemi Covid-19. dan Surat Edaran Kepala Badan Nomor 903/BRSDM.3/TU.210/VI/2020 tentang Penyusunan dokumen Perencanaan Kinerja Lingkup Pusat Riset Perikanan Tahun 2020. Dalam pokok Surat Edaran tersebut, terdapat beberapa perubahan, diantaranya perubahan nomenklatur IKU, Sasaran Strategis, dan penambahan IKU Nilai Kinerja Anggaran UPT (Nilai) dengan besaran target sebesar 85. IKU tersebut kemudian dicascadingkan ke seluruh UPT lingkup Pusriskan. Berdasarkan hal tersebut, BRPSDI melakukan revisi dokumen Perjanjian Kinerja per Juni 2020.
9
3. Revisi III pada bulan Oktober 2020, perubahan Plt. Kepala Pusat Riset Perikanan dari Dr. Bambang Suprakto, M.T menjadi Yayan Hikmayani, S.Pi., M.Si
Jumlah anggaran untuk pembiayaan kegiatan Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) pada Tahun Anggaran 2020 berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan Tahun Anggaran 2019 Nomor:
SP DIPA- 032.12.2.403824/2020 Tahun Anggaran 2020 yang setelah disahkan pada tanggal 12 November 2019 adalah sebesar Rp 12.361.871.000,-. Anggaran BRPSDI mengalami perubahan pada bulan April 2020, berdasarkan PERPRES Nomor 54 Tahun 2020 tentang Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan Surat Edaran Kepala Badan Nomor B.2031/BRSDM.1/RC.420/IV/2020 tentang Perkembangan dan Tindak Lanjut Revisi Renja dan RKA-K/L BRSDM TA 2020, anggaran BRPSDI mengalami pemotongan sebesar Rp. 1.668.271.000,- untuk pemenuhan kebutuhan kegiatan DJPB dan Penanganan Pandemi Covid-19, seperti yang tersaji pada Tabel 2.
Tabel 2. Rencana pemotongan anggaran BRPSDI TA 2020
Kegiatan Pagu Awal Pemotongan Perdin DJPB Pemotongan 16M Pemotongan 24M Pemotongan Menjadi Pemotongan Menjadi Pemotongan Menjadi Sarpras 372.695.000 - 372.695.000 - 372.695.000 - 372.695.000 Riset 1.485.000.000 30.379.000 1.454.621.000 154.621.000 1.300.000.000 928.498.000 371.502.000 Manajerial 489.068.000 7.699.000 481.369.000 - 481.369.000 - 481.369.000 Gaji 7.138.174.000 - 7.138.174.000 230.580.000 6.907.594.000 6.907.594.000 Ops 2.876.934.000 - 2.876.934.000 5.000.000 2.871.934.000 311.494.000 2.560.440.000 Total 12.361.871.000 38.078.000 12.323.793.000 390.201.000 11.933.592.000 1.239.992.000 10.693.600.000 Total
Pemotongan 1.668.271.000 - - - -
Rencana Pemotongan
1.668.271.000 - - - -
Selisih - - - - -
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 1 Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Revisi II Petikan Tahun Anggaran 2020 Nomor: SP DIPA- 032.12.2.403824/2020 Tahun Anggaran 2020 yang telah disahkan pada tanggal 27 April 2020, Jumlah Anggaran BRPSDI adalah Rp.10.693.600.000,-. Total anggaran tersebut terdiri dari tiga jenis belanja anggaran yakni, belanja pegawai (51) sebesar Rp. 6.907.594.000,- belanja barang (52) sebesar Rp.
3.413.311.000,-, Dan belanja modal (53) sebesar Rp.372.695.000,-. Secara detail Program/Kegiatan/Output BRPSDI dalam dokumen RKAKL TA 2020 disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. RKAKL Program/Kegiatan/Output dan pagu anggaran BRPSDI Tahun 2020
No Program/Kegiatan/Output Pagu
(Rp) Program Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan 10.693.600.000
Riset Perikanan 10.693.600.000
Sarana Prasarana Riset Perikanan [Base Line] 372.695.000
Sarana dan Prasarana Riset Perikanan 372.695.000
053 Pengadaan Sarana dan Prasarana Riset Perikanan 372.695.000
A Pengadaan Alat Survei dan Laboratorium 332.695.000
B Pengurusan Dokumen Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 40.000.000 Data dan/atau Informasi Riset Perikanan yang Dihasilkan [Base Line] 371.502.000 Data dan/atau Informasi Riset Perikanan 371.502.000 051 Riset Data dan/atau Informasi Pemulihan Sumberdaya Ikan 379.201.000 A Riset Rehabilitasi Sumber Daya Ikan Di DAS Citarum Dalam Rangka
Dukungan Terhadap Program Nasional Citarum Harum 150.000.000 B Riset Rehabilitasi Terumbu Karang Di Pesisir Banten 144.580.000 C Penguatan IPTEK Dukungan Tema Pemulihan Sumber Daya Ikan 84.621.000 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I [Base Line] 481.369.000 Layanan Dukungan Manajemen Perencanaan Program dan Anggaran
Riset Perikanan 10.900.000
051 Penyusunan Rencana Program 8.400.000
A Penyusunan dan Pemantapan Rencana Program Riset 5.850.000
052 Penyusunan Rencana Anggaran 2.500.000
A Penyusunan Anggaran dan Revisi 2.500.000
Layanan Dukungan Manajemen Kepegawaian Riset Perikanan 21.680.000
051 Pengadministrasian Kepegawaian 19.180.000
A Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian 2.500.000
B Peningkatan Kompetensi SDM 16.680.000
052 Pengadministrasian Jabatan Fungsional 2.500.000 A Penyelenggaraan Administrasi Jabatan Fungsional 2.500.000 Layanan Dukungan Manajemen Keuangan dan Tata Usaha Riset
Perikanan 37.050.000
051 Pengadministrasian Keuangan 5.000.000
A Sistem Akuntansi Instansi [SAI] 2.500.000
B Pengelolaan Anggaran 2.500.000
052 Pelayanan Tata Usaha 32.050.000
A Implementasi Sistem Pengawasan Internal Pemerintah [SPIP] 2.500.000
B Peningkatan manajemen organisasi 19.250.000
Layanan Dukungan Manajemen Rumah Tangga dan Perlengkapan
Riset Perikanan 291.066.000
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 2
No Program/Kegiatan/Output Pagu
(Rp)
051 Pelayanan Rumah Tangga 291.066.000
A Penyelenggaraan Administrasi Rumah Tangga 102.000.000
B Operasional pimpinan dan staff satuan kerja 186.566.000
C Pengelolaan Barang Milik Negara [BMN] 2.500.000
Layanan Dukungan Manajemen Data dan Informasi Riset Perikanan 27.873.000
051 Penataan Data dan Informasi 27.873.000
A Pengelolaan data dan informasi riset pemulihan sumber daya ikan 27.873.000 Layanan Dukungan Manajemen Monitoring dan Evaluasi Riset
Perikanan 10.500.000
051 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi 10.500.000
A Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Riset Perikanan 10.500.000 Layanan Dukungan Manajemen Tata Laksana dan Pelayanan Jasa
Riset Perikanan 82.300.000
051 Tata Laksana Sarana Riset 66.700.000
A Pengelolaan Laboratorium Pengujian Berdasarkan ISO/IEC 17025:2008 66.700.000
052 Pelayanan Jasa Riset 15.600.000
A Penyelenggaraan layanan laboratorium dan pelayanan publik 15.600.000
Layanan Perkantoran 9.468.034.000
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 6.907.594.000
A Pembayaran Gaji dan Tunjangan 6.907.594.000
002 Penyelenggaraan operasional dan Pemeliharaan perkantoran 2.560.440.000
A Kebutuhan Sehari-hari Perkantoran 104.399.000
B Layanan daya dan jasa 595.985.000
C Pemeliharaan kantor 547.324.000
D Pemeliharaan Peralatan Riset dan Laboratorium 101.662.000
E Keperluan perkantoran 1.211.070.000
Tabel 4. Postur Anggaran BRPSDI TA 2020
Program / Kegiatan Pagu (Rp.)
Sarana Prasarana Riset Perikanan [Base Line] 372.695.000 Data dan/atau Informasi Riset Perikanan yang dihasilkan
[Base Line] 371.502.000
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I [Base Line] 481.369.000
Layanan Perkantoran 9.468.034.000
Total Anggaran BRPSDI TA 2020 10.693.600.000
Gambar 1. Postur Anggaran BRPSDI TA 2020
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 3 Perkembangan Realisasi Anggaran
Jumlah anggaran untuk pembiayaan kegiatan Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) pada Tahun Anggaran 2020 berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan Tahun Anggaran 2019 Nomor: SP DIPA- 032.12.2.403824/2020 Tahun Anggaran 2020 yang stelah disahkan pada tanggal 12 November 2019 adalah sebesar Rp 12.361.871.000,-. Anggaran BRPSDI mengalami perubahan pada bulan April 2020, berdasarkan PERPRES Nomor 54 Tahun 2020 tentang Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan Surat Edaran Kepala Badan Nomor B.2031/BRSDM.1/RC.420/IV/2020 tentang Perkembangan dan Tindak Lanjut Revisi Renja dan RKA-K/L BRSDM TA 2020, anggaran BRPSDI mengalami pemotongan sebesar Rp. 1.668.271.000,-. Untuk pemenuhan kebutuhan kegiatan DJPB dan Penanganan Pandemi Covid-19.
Berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Revisi II Petikan Tahun Anggaran 2020 Nomor: SP DIPA- 032.12.2.403824/2020 Tahun Anggaran 2020 yang telah disahkan pada tanggal 27 April 2020, Jumlah Anggaran BRPSDI adalah Rp.10.693.600.000,-.
BRPSDI kembali melakukan Revisi DIPA ke-III, hal ini dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-628/PB/2020 tanggal 23 Juli 2020 Tentang Tindak Lanjut Surat Edaran Nomor S-369/PB/2020 perihal Pemutakhiran Akun Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (COVID- 19). dan Perubahan Pejabat Perbendaharaan dalam hal ini Perubahan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dari Sdr. Aulia Riza Farhan menjadi Sdr. Nanang Widarmanto, sesuai dengan Surat Keputusan MENKP Nomor KEP.36/MEN/KU.611/2020 tentang Perubahan Kedelapan Atas Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor KEP.79/MEN/KU.611/2019 Tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Pada Satuan Kerja Kantor Daerah (Unit Pelaksana Teknis) Di Lingkungan Kementerian Kelautan Dan Perikanan.
Berdasarkan hal tersebut BRPSDI telah mengajukan revisi ke-III pada tanggal 18 Agustus 2020. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Revisi III Petikan Tahun Anggaran 2020 Nomor: SP DIPA- 032.12.2.403824/2020 Tahun Anggaran 2020 yang telah disahkan pada tanggal 19 Agustus 2020, Jumlah Anggaran BRPSDI adalah Rp.10.693.600.000,-.
BRPSDI melakukan pengajuan revisi DIPA ke-IV pada tanggal 02 November 2020.
Revisi tersebut dilakukan dalam rangka pemutakhiran Rencana Penarikan Dana (RPD) dan Halaman III DIPA yang merupakan komponen penilaian IKU Nilai Kinerja Anggaran (NKA) dan Nilai Pelaksanaan Anggaran (IKPA). Selain itu, BRPSDI juga melakukan perubahan sub kegiatan pengadaan dari semula pembuatan dokumen IMB menjadi Pengadaan Inventaris
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 4 dan Perangkat Pengolah Data. Perubahan tersebut dilakukan berdasarkan rekomendasi Tim Itjen dan Biro Keuangan KKP, Kegiatan Pengurusan Dokumen IMB harus dialihkan, kegiatan yang semula bersumber dari Belanja Modal (53) dialihkan ke Belanja Barang (52), hal ini berkaitan dengan revaluasi Aset BRPSDI ke depan yang akan terkendala proses administrasi, apabila tetap menggunakan sumber dana belanja modal (53).
Atas dasar tersebut BRPSDI mengajukan revisi anggaran kewenangan Kanwil DJPB.
Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Revisi IV Petikan Tahun Anggaran 2020 Nomor: SP DIPA- 032.12.2.403824/2020 Tahun Anggaran 2020 diterbitkan pada tanggal 02 November 2020, Jumlah Anggaran BRPSDI adalah Rp.10.693.600.000,-.
BRPSDI kembali melakukan pengajuan revisi DIPA ke-V pada tanggal 25 November 2020. Revisi tersebut dilakukan dalam rangka ralat kodefikasi akun pada kegiatan Sertifikasi ISO/IEC 17025:2017, yakni perubahan akun 522151 (Belanja Jasa Profesi) menjadi 522191 Belanja Jasa Lainnya. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Revisi V Petikan Tahun Anggaran 2020 Nomor: SP DIPA- 032.12.2.403824/2020 Tahun Anggaran 2020 yang telah disahkan pada tanggal 25 November 2020, Jumlah Anggaran BRPSDI adalah Rp.10.693.600.000,-.
BRPSDI kembali melakukan pengajuan revisi DIPA ke-VI pada tanggal 02 Desember 2020. Revisi tersebut dalam rangka penambahan kegiatan dan anggaran penanganan COVID-19, berupa Pengujian Swab PCR pegawai. Hal ini dilakukan karena beberapa pegawai BRPSDI terindikasi memiliki kontak erat dengan suspect COVID-19 pada saat kegiatan pengambilan data riset dan rapat yang diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal KKP. Bahkan dalam acara rapat tersebut, 1 pegawai BRPSDI dinyatakan reaktif. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan pemeriksaan rapid test antibodi. Bedasarkan kegentingan tersebut, Kepala Balai menginstruksikan untuk melakukan pengajuan revisi untuk dilakukan pengujian Swab PCR kepada seluruh pegawai. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Revisi VI Petikan Tahun Anggaran 2020 Nomor: SP DIPA- 032.12.2.403824/2020 Tahun Anggaran 2020 yang telah disahkan pada tanggal 02 Desember 2020, Jumlah Anggaran BRPSDI adalah Rp.10.693.600.000,-.
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 5 BAB III EVALUASI PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Evaluasi Manajerial BRPSDI
Evaluasi ini digunakan untuk memberikan rekomendasi perbaikan Sistem Manajerial Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan. Evaluasi yang digunakan berfokus pada kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi eksternal (kesempatan dan ancaman) untuk mengidentifikasi dan melihat kebijakan fundamental yang berhubungan dengan strategi perencanaan dari misi dan program lembaga. Evaluasi ini berbasis kondisi Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan mulai tahun 2017 dimana Adanya perubahan nomenklatur lama berdampak pada perubahan tugas dan fungsi yang awalnya BP2KSI melakukan penelitian di bidang pemulihan dan konservasi sumber daya ikan, saat ini BRPSDI melakukan riset hanya di bidang pemulihan sumber daya ikan saja yang mencakup restocking sumber daya ikan, dan rehabilitasi/ restorasi habitat sehingga tugas riset konservasi menjadi implisit dalam riset pemulihan. Hasil evaluasi diharapkan menjadi masukan bagi kebijakan baik bagi kelembagaan, ketenagaan, program dan anggaran, sarana dan prasarana, serta monitoring dan evaluasi di BRPSDI, sehingga menjadi dasar pelaksanaan strategis program dan kegiatan BRPSDI untuk 2020-2024.
3.1.1. Potensi Kekuatan Sistem BRPSDI
1. Saat ini BRPSDI memiliki 3 unit eselon IV, yaitu Subbag. Tata Usaha, Tata Operasional dan Pelayanan Teknis. Selain hal tersebut, BRPSDI juga memiliki 1 Kelompok Penelitian, yaitu Kelompok Penelitian Pemulihan Sumber Daya Ikan.
2. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan pencapaian kinerja di suatu organisasi ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia yang memadai baik secara kuantitas maupun kualitas.
Jumlah pegawai BRPSDI Tahun 2020 adalah berjumlah 55 orang terdiri dari 33 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 22 pegawai kontrak (PPNPN) dengan rasio 61,40% dan 38,60%. Jumlah SDM yang terdapat di BRPSDI masih relatif ideal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi instansi. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan Tahun 2020 didominasi oleh lulusan SMA sebanyak 40%, kemudian diikuti oleh lulusan sarjana S1 sebesar 30% dan magister S2 sebesar 12% (Gambar 2).
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 6 Gambar 2. Komposisi pegawai BRPSDI berdasarkan tingkat pendidikan
3. Untuk penjaminan mutu kegiatan riset, sarana dan prasarana riset mendapat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Laboratorium Penguji dimana Laboratorium Penguji BRPSDI telah terakreditasi kembali oleh Komite Akreditasi Nasional berdasarkan ISO/IEC 17025:2017 dan telah terbit Sertifikat Akreditasi Laboratorium Penguji oleh KAN berdasarkan ISO/IEC 17025:2017.
Ditetapkan: 27 Februari 2019 dan berlaku hingga: 26 Februari 2023 (4 tahun).
Laboratorium BRPSDI terdiri dari laboratorium Kimia Air, laboratorium Biologi Ikan, laboratorium Plankton, laboratorium Genetik, dan laboratorium Data.
4. Sarana dan prasarana perkantoran yang dimiliki oleh BRPSDI adalah:
a. Gedung BRPSDI dengan luas bangunan 1058 m2 b. Laboratorium BRPSDI
c. Guest House yang dibangun di lingkungan kantor dengan luas 207 m2 d. Guest house di lingkungan perumahan dinas
e. Kendaraan dinas sebanyak 6 kendaraan dinas roda empat dan 4 kendaraan dinas roda dua.
3.1.2. Permasalahan Sistem pada BRPSDI
1. Belum tersedianya regulasi yang mengikat untuk pemanfaatan hasil riset oleh ditjen teknis sebagai landasan penyusunan kebijakan belum tersedia;
2. Belum optimalnya peran BRPSDI sebagai Inhouse Consultant;
3. Belum optimalnya penerapan Sistem Manajemen Mutu dalam pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana riset BRPSDI karena keterbatasan anggaran berpotensi menimbulkan kendala dalam penyelenggaraan reakreditasi sistem manajemen mutu di satker;
4. Adanya keterbatasan anggaran berpotensi menimbulkan kendala dalam peningkatan kapasitas kelembagaan dan pelaksanaan kegiatan riset;
5. Sarana dan prasarana riset belum terkini mengikuti perkembangan kebutuhan riset;
9%S3 13%S2
30%S1 D42%
D35%
SMA39%
SMP0% SD 2%
55
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 7 6. Pembaharuan data kebutuhan peningkatan kapasitas SDM BRPSDI dalam
mengantisipasi terjadinya dinamika lingkungan strategis belum sepenuhnya dapat dilaksanakan;
7. Belum sepenuhnya memadai kualitas dan kuantitas SDM tenaga riset dan manajerial;
8. Pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi dan aksesibilitas terhadap infrastruktur dan informasi masih terbatas;
9. Belum adanya payung hukum untuk implementasi hilirisasi riset ke dunia industri atau pengguna;
10. Masih terdapatnya tumpang tindih pelaksanaan tugas dan fungsi antar unit kerja.
3.1.3. Kondisi Berpotensi sebagai Peluang
Peluang BRPSDI untuk melaksanakan dan mengembangkan riset bidang pemulihan sumber daya ikan tentu saja didukung oleh hal-hal berikut:
1. Adanya dasar hukum pelaksanaan riset berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan;
2. Isu pemulihan sumber daya ikan merupakan isu strategis yang mendukung misi KKP yaitu “Keberlanjutan”;
3. Adanya sarana pendukung riset seperti gedung kantor, laboratorium, peralatan survei dan prasarana lain yang dimiliki oleh BRPSDI yang merupakan aset penting untuk melaksanakan riset pemulihan sumber daya ikan;
4. Sumber Daya Manusia yang terdiri atas peneliti, teknisi, pekarya dan tenaga administrasi yang siap melaksanakan kegiatan–kegiatan yang telah diprogramkan secara akurat dan terencana.
3.1.4. Kondisi Berpotensi sebagai Ancaman
1. Status lahan kantor yang masih sewa yang dibatasi pengembangannya akan menghambat perkembangan kantor dalam menyesuaikan kebutuhan sarana dan prasarana di masa mendatang serta kemungkinan untuk dihentikan pemanfaatannya di masa mendatang oleh pihak otorita (PJT II).
3.1.5. Isu-Isu Strategis
1. Penyediaan data dan informasi pemulihan sumber daya ikan yang mudah diakses oleh stakeholder dalam pengambilan kebijakan pengelolaan sumber daya ikan;
2. Pemanfaatan sumber daya ikan dengan memperhatikan kemampuan stok untuk pulih, plasma nutfah genetik, kerentanan dengan meningkatkan pemahaman dan kepatuhan masyarakat secara partisipatif;
3. Luas kawasan konservasi perairan di laut dan perairan umum daratan yang
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 8 diidentifikasi, dipetakan, dilindungi, dilestarikan dan dimanfaatkan secara berkelanjutan;
4. Jumlah jenis ikan terancam punah, langka, endemik yang diidentifikasi, dipetakan, dilindungi, dilestarikan, dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.
5. Luas kawasan perairan yang diidentifikasi kritis dan dipetakan serta dilakukan upaya rehabilitasi;
6. Dampak perubahan habitat perairan seperti reklamasi yang berpengaruh terhadap kelestarian sumber daya ikan;
7. Ragam Inovasi Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan untuk menghasilkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam rangka mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, pencemaran perairan dan perubahan tata kelola perairan.
3.1.6. REKOMENDASI ATAS EVALUASI SISTEM
Untuk mengantisipasi permasalahan dan kelemahan serta menjawab peluang dan tantangan diperlukan beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat dipergunakan sebagai acuan Rencana Strategis periode selanjutnya, yaitu :
1. Meningkatkan pendayagunaan sumberdaya riset baik SDM maupun sarana parasarana berupa layanan riset unggulan dibidang pemulihan sumber daya ikan, baik di perairan laut maupun di perairan daratan;
Indikator output:
Tersedianya kualifikasi dan keahlian SDM BRPSDI di bidang riset pemulihan sumber daya ikan
Tersedianya laboratorium penguji BRPSDI yang mendukung riset pemulihan sumber daya ikan
2. Meningkatkan kapasitas dan pendayagunaan hasil riset BRPSDI, baik SDM maupun sarana prasarana dalam menghadapi persaingan global dengan lembaga sejenis baik di dalam maupun luar negeri.
Indikator output:
BRPSDI telah menjadi lembaga riset yang dibina oleh PUI berdasarkan Surat Keputusan Menristekdikti Nomor 381 / M / KPT / 2018
3. Meningkatkan penyelenggaraan pelatihan unggulan untuk menghasilkan tenaga kerja terlatih yang kompeten.
Indikator output:
Tersedianya data jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan yang sesuai dengan IKU BRPSDI setiap tahunnya
4. Meningkatkan peran BRPSDI sebagai Inhouse Consultant dalam rangka memberikan kontribusi ilmiah dan respon cepat terhadap kebutuhan data yang
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 9
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah untuk mendukung kebutuhan informasi Direktorat Jenderal Teknis lingkup KKP dan BRSDMKP.
Indikator output:
Terselenggaranya riset Quick Response: Kajian penyebab dan dampak kasus kematian massal, terdampar, tumpahan minyak dan sampah laut
5. Mempercepat penerapan Sistem Manajemen Mutu pada seluruh unit kerja teknis bidang riset dan SDM dalam menghadapi persaingan global dengan lembaga riset di bidang kelautan dan perikanan swasta.
Indikator output:
Jumlah Laboratorium Penguji BRPSDI yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional berdasarkan ISO/IEC 17025:2017
6. Meningkatkan pendayagunaan SDM BRPSDI untuk dapat berperan aktif dalam kelembagaan nasional, regional, maupun internasional sebagai bentuk peran aktif BRPSDI dalam pemulihan sumber daya ikan di perairan laut dan darat.
Indikator output:
Terselenggaranya kerjasama di bidang riset pemulihan sumber daya ikan yang berdaya guna dan berhasil guna
7. Meningkatkan pemanfaatan hasil riset oleh stakeholder sehingga dapat memperhatikan peluang kerjasama dengan berbagai institusi baik nasional, regional dan internasional.
Indikator output:
Jumlah kerjasama baru dalam dan luar negeri
Jumlah peneliti yang menjadi pemakalah di forum Internasional
Jumlah kunjungan lembaga lokal dan asing ke BRPSDI
Jumlah keanggotaan di lembaga internasional di bidang Pemulihan Sumber Daya Ikan
8. Memperkuat basis data bidang riset pemulihan sumber daya ikan sebagai dasar penentuan kebijakan terhadap implementasi peraturan perundang-undangan.
Indikator output :
Tersedianya data dan informasi riset di bidang pemulihan sumber daya ikan
3.2. Evaluasi Output Program BRPSDI
Pengukuran kinerja digunakan sebagai alat dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah diidentifikasi agar sasaran dan tujuan strategis pada peta strategi yang dituangkan pada Perjanjian kinerja BRPSDI tahun 2020 dapat tercapai.
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 10 Indikator Kinerja Utama (IKU) BRPSDI tahun 2020 terdiri atas dua perspektif, yakni internal process perspective dan learn & growth perspective. Perubahan dan penyesuaian perspective tersebut yang mengacu pada Balanced Scorecard (BSC) dan Perjanjian Kinerja BRSDM KP.
Secara umum Nilai Capaian IKU BRPSDI Tahun 2020 sudah sangat baik, seluruh Indikator Kinerja Utama (IKU) yang disepakati dalam dokumen Perjanjian Kinerja terlah tercapai. Beberapa IKU yang telah tercapai bahkan melebihi target yang ditetapkan, seperti IKU Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan, dari 15 target KTI yang disepakati dalam dokumen Perjanjian Kinerja, BRPSDI mampu menghasilkan 24 KTI yang telah dipublikasikan.
Selain IKU KTI, IKU lain seperti Indeks Profesionalitas ASN juga memperoleh nilai capaian yang cukup baik. IKU ini cukup penting, karena dalam pelaksanaan TUSI organisasi, BRPSDI didukung oleh SDM yang profesional, berkualitas, dan kredibel dalam mengelola Unit Kerja.
IKU penting atau strategis lain yang berhasil dicapai oleh BRPSDI yaitu IKU Jejaring/Kerjasama BRPSDI dengan stakeholder dan IKU lembaga Riset dan SDM KP yang terstandar. Sebagai lembaga atau institusi riset, BRPSDI telah diakui dan tersertifikasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan riset dan SDM. Gambaran lengkap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) BRPSDI selama Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut (Tabel 5).
Tabel 5. Capaian kinerja BRPSDI berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan
No Sasaran Kode Indikator Kinerja Satuan Polarisasi Validasi
Target Target Capaian
% (Tahun) Desember Desember
1
Hasil riset dan inovasi BRPSDI yang
dimanfaatkan
IKS.01.1 Data dan / atau Informasi
Hasil Riset BRPSDI (paket) Paket Maximize Lag
Output 2 2 2 100
2
Hasil riset dan inovasi BRPSDI yang
dimanfaatkan
IKS.01.2
Sarana dan Prasarana BRPSDI yang ditingkatkan kapasitasnya (paket)
Paket Maximize Lag
Output 1 1 1 100
3
Hasil riset dan inovasi BRPSDI yang
dimanfaatkan
IKS.01.3
Karya Tulis Ilmiah BRPSDI yang dipublikasikan (dokumen)
Dokumen Maximize Lag
Output 15 15 24 120
4
Hasil riset dan inovasi BRPSDI yang
dimanfaatkan
IKS.01.4
Jejaring dan/atau Kerjasama BRPSDI yang disepakati dan / atau ditindaklanjuti (dokumen)
Dokumen Maximize Lag
Output 4 4 4 100
5
Hasil riset dan inovasi BRPSDI yang
dimanfaatkan
IKS.01.5 Sertifikasi Kelembagaan
BRPSDI (lembaga) Lembaga Maximize Lag
Output 1 1 1 100
6
Tatakelola pemerintahan BRPSDI yang baik
IKS.02.10 Nilai Kinerja Anggaran
BRPSDI (Nilai) Nilai Maximize Lead
input 85 85 96,06 113,01
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 11
No Sasaran Kode Indikator Kinerja Satuan Polarisasi Validasi
Target Target Capaian
% (Tahun) Desember Desember
7
Tatakelola pemerintahan BRPSDI yang baik
IKS.02.6 Indeks Profesionalitas ASN
BRPSDI (lndeks) Indeks Maximize Lead
input 72 72 76,97 106,9
8
Tatakelola pemerintahan BRPSDI yang baik
IKS.02.7
Persentase unit kerja BRPSDI yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)
% Maximize Lead
input 82 82 88,89 108,4
9
Tatakelola pemerintahan BRPSDI yang baik
IKS.02.8 Nilai Kinerja Pelaksanaan
Anggaran BRPSDI (Nilai) Nilai Maximize Lead
input 88 88 95,92 109
10
Tatakelola pemerintahan BRPSDI yang baik
IKS.02.9
Batas Tertinggi Presentase Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan (LK) BRPSDI dibandingkan Realisasi Anggaran BRPSDI TA 2019 (%)
% Minimize Lead
input 1 1 0,01 120
Berdasarkan hasil pengukuran Nilai Pencapaian Kinerja BRPSDSI Tahun 2020 dari 2 Sasaran Strategis (SS) dan 10 Indikator Kinerja Utama (IKU) seluruh kegiatan telah dilaksanakan dan tercapai. Berikut ini merupakan IKU yang telah berhasil memenuhi target diantaranya:
1. IKU 1 (Data dan / atau Informasi Hasil Riset BRPSDI)
2. IKU 2 (Sarana dan Prasarana BRPSDI yang ditingkatkan kapasitasnya) 3. IKU 3 (Karya Tulis Ilmiah BRPSDI yang dipublikasikan)
4. IKU 4 (Jejaring dan/atau Kerjasama BRPSDI yang disepakati dan / atau ditindaklanjuti)
5. IKU 5 (Sertifikasi Kelembagaan BRPSDI) 6. IKU 6 (Indeks Profesionalitas ASN BRPSDI)
7. IKU 7 (Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar lingkup BRPSDI)
8. IKU 8 (Nilai Kinerja Pelaksanaan Anggaran)
9. IKU 9 (Batas Tertinggi Presentase Temuan LHP BPK atas Laporan Keuangan (LK) BRPSDI dibandingkan Realisasi Anggaran BRPSDI TA 2019)
10. IKU 10 (Nilai Kinerja Anggaran (NKA) BRPSDI)
Secara Umum, Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) BRPSDI Tahun 2020 dapat dikatagorikan sangat baik. Nilai yang ditargetkan sudah berwarna Hijau. Penjabaran detail mengenai capaian IKU akan dijelaskan secara rinci dalam sub bahasan Evaluasi dan Analisis Kinerja.
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 12 3.3. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN BRPSDI TAHUN 2019
Pelaksanaan evaluasi atas pelaksanaan program BRPSDI Tahun 2020 terhadap target yang telah ditetapkan dilakukan dengan cara membandingkan target dengan capaian output atau tahapan pada tahun 2019. Hasil evaluasi akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan mendukung program melalui target yang telah ditetapkan BRPSDI.
Sebagai institusi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk melakukan penelitian pemulihan sumber daya ikan, BRPSDI berdasarkan Revisi II Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan Tahun Anggaran 2020 Nomor: SP DIPA- 032.12.2.403824/2020 Tahun Anggaran 2020 yang telah disahkan pada tanggal 27 April 2020 adalah sebesar Rp 10.693.600.000,-. melaksanakan 1 tema kegiatan penelitian prioritas yang terbagi dalam 3 kegiatan. Perkembangan kegiatan penelitian tersebut disajikan sebagai berikut:
A. Riset Data Dan/Atau Informasi Pemulihan Sumber Daya Ikan
1. Riset Rehabiltasi Sumber Daya Ikan di DAS Citarum dalam Rangka Dukungan terhadap Program Nasional Citarum Harum
PAGU : Rp. 150.000.000,-
Realisasi Anggaran : Rp. 148.852.762,-
Capaian Fisik : 99%
Lokasi Kegiatan : Sungai Citarum, Jawa Barat Penanggung Jawab : Dr. Lismining Pujiyani Astuti, M.Si Deskripsi kegiatan
Pendahuluan : Adanya pandemic Covid 19 yang melanda dunia ternyata berpengaruh terhadap kondisi di Indonesia baik dilihat dari factor lingkungan, social dan ekonomi masyarakat. Pandemi Covid 19 telah mengubah perilaku manusia sehingga dapat mempengaruhi lingkungan dan diduga berpengaruh juga terhadap lingkungan perairan. Pandemic Covid 19 menghasilkan kebijakan dalam upaya mencegah penularan penyakit akibat virus ini yaitu perilaku hidup sehat dan bersih. Perubahan perilaku tersebut antara lain mengubah kebiasaan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun. Sabun merupakan salah satu bahan pencemar yang mengandung fosfor tinggi. Adanya peningkatan kebiasaan cuci tangan dengan sabun diduga dapat menyebabkan peningkatan pencemaran perairan di sungai maupun waduk. Selain itu gerakan ”di rumah saja” dapat menyebabkan perubahan kegiatan penangkapan ikan.
Tujuan : 1. Evaluasi dampak pandemi Covid 19 terhadap kegiatan perikanan di Waduk Cirata dan Jatiluhur
2. Potensi pengembangan CBF di beberapa Oxbow DAS Citarum Hasil : Kondisi perairan eutrofik-hipertrofik
Dampak Covid-19 tidak dirasakan secara langsung oleh nelayan.
Namun dirasakan secara langsung oleh pengumpul dengan pangsa pasar wilayah purwakarta akibat daya beli ikan yang menurun
Gulma eceng gondok tersebar secara sporadis
Secara umum, total jenis ikan yang tertangkap di Waduk Ir. H.
Djuanda pada periode tahun 2010-2020 adalah sebanyak 17 famili dan 34 spesies dengan perbandingan jenis asli sebanyak 12 spesies
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 13 dan ikan introduksi sebanyak 22 spesies. Pada penelitian 2020 ini hanya ditemukan jenis ikan sebanyak 12 famili dengan 22 spesies dengan perbandingan jenis asli sebanyak 5 spesies (22,73%) dan ikan introduksi sebanyak 17 spesies (77,27%). Proporsi jenis ikan introduksi yang lebih besar dibandingkan dengan ikan asli sudah umum terjadi di Waduk Jatiluhur.
Potensi produksi ikan di Waduk Cirata berkisar 5.026 ton/tahun dengan produksi berkiar 3.574 ton/tahun. Jika dibandingkan dengan potensinya maka produksi perikanan tangkap di waduk Cirata hampir setengah dari potensi produksi. Jenis ikan yang dominan tertangkap oleh nelayan antara lain mas (17,9%), nila (68,4%), bawal (8,9%), patin (3,2%) dan tagih (1,7%).
Jumlah oxbow > 40 buah di sepanjang hulu hingga hilir Sungai Citarum
Kisaran luasan 0,5 – 70 ha
Periode ketersediaan air antara 7 – 12 bulan
Permasalahan : Kondisi pandemi yang mengharuskan WFH full mengakibatkan beberapa pekerjaan terlambat penyelesaiannya
Koordinasi dengan pemda terkait terhambat
Rencana ke depan : Penyampaian hasil riset Oxbow ke Dinas Perikanan Kabupaten Bandung dan Karawang
Survei lapangan di Waduk Jatiluhur
2. Riset Rehabilitasi Terumbu Karang di Pesisir Banten
PAGU : Rp. 147.580.000,-
Realisasi Anggaran : Rp. 130.281.500,-
Capaian Fisik : 89%
Lokasi Kegiatan : Pesisir Banten
Penanggung Jawab : Mujiyanto, S.St.Pi., M.Si Deskripsi kegiatan
Pendahuluan : Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten 2010-2030 telah diatur bahwa Perairan Teluk Lada, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten termasuk dalam Wilayah Kerja Pembangunan (WKP) III meliputi Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak diarahkan untuk pengembangan kegiatan kehutanan, pertanian, pertambangan, pariwisata, kelautan dan perikanan. Untuk mendukung pembangunan pemerintah daerah tersebut salah satunya adalah untuk mengembangkan kelautan dan perikanan maka perlu melakukan rehabilitasi habitat terumbu karang di perairan Teluk Lada yang saat ini kondisinya rusak, secara umum kerusakan terumbu karang dapat diakibatkan perubahan iklim global, competitor populasi, penyakit, pencemaran, sedimentasi muara sungai, eutrofikasi serta aktivitas perikanan dan wisata bahari yang tidak ramah lingkungan (Cahyo, 2017).
Tujuan : 1. Uji teknik rehabilitasi karang dengan metode bio-transplants di perairan Teluk Lada sebagai tindak lanjut prototipe rehabilitasi yang dilakukan di Pulau Tunda.
2. Mengidentifikasi karakteristik habitat dan kondisi perairan wilayah Teluk Lada.
Hasil : Metode transplantasi karang dengan menggunakan bio- transplants dengan memanfaatkan perekat epoxy non SAG tidak menggangu pertumbuhan karang. Hal tersebut terbukti pada usia fragmen 4 bulan, sisa perekat pada bagian dasar fragmen sebagai besar sudah tertutupi oleh karang, sedangkan sebagian lainnya yang belum tertutupi sudah ditempeli alge corralie sebagai biota perintis pertumbuhan karang.
Perkembangan tingkat kekokohan dan pertumbuhan fragmen sisi utara yang ditanam dengan menggunakan perekat sampai dengan usia fragmen sekitar 1 tahun (tanam Juli 2019 – pengamatan
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 14 terakhir Juli 2020), menunjukkan fragmen kokoh dan sudah membentuk koloni.
Perekat di dasar fragmen telah berasosiasi dengan substrat dan sudah tertutup oleh pertambahan lebar fragmen menjadi koloni karang.
Kematian fragmen pada usia sekitar 1 tahun (tanam Juli 2019 – pengamatan terakhir Juli 2020) dari kematian sekitar 98 fragmen = 28.3 % (November 2019) turun di Juli 2020 sebanyak 9 fragmen atau 2.6 %. Kematian fragmen terjadi (sumber: monitoring 2 hari sekali oleh
enumerator) pada lokasi utara Pulau Tunda terjadi surut kering yang
menyebabkan fragmen yang berada pada massive dengan tinggi >
35 cm tidak selalu terendam pada saat kedalaman mencapai 35 cm. Perluasan area Bio Transplants di sisi timur Pulau Tunda (Anjungan Timur) telah di lakukan penyiapan area seluas 1 Hektar dan sudah ditanam 890 fragmen dengan bibit memanfaatkan koloni-koloni karang yang berada lokasi.
Komposisi jenis ikan di area bio transplants sisi utara mengalami peningkatan jumlah jenis: Juli 2019 (63 spesies); November 2019 (162 spesies) dan Juli 2020 (297 spesies).
Berdasarkan tipologi wisatawan, Pulau Tunda sangat berpotensi bagi pengembangan wisata tipe wisata edukasi
Permasalahan : Kondisi pandemi yang mengharuskan WFH full mengakibatkan beberapa pekerjaan terlambat penyelesaiannya
Koordinasi dengan pemda terkait terhambat
3. Penguatan IPTEK Dukungan Tema Pemulihan Sumber Daya Ikan
PAGU : Rp. 76.992.000
Realisasi Anggaran : Rp. 58.309.297
Capaian Fisik : 77%
Lokasi Kegiatan : DI Yogyakarta, Kab. Brebes, Kab. Sumedang dan Kab. Kuningan Penanggung Jawab : Prof. Dr. Krismono, MS
Deskripsi kegiatan
Pendahuluan : BRPSDI sebagai inhouse consultant, memiliki tugas untuk dapat memberikan kontribusi ilmiah dan respon cepat terhadap kebutuhan data yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah untuk mendukung kebutuhan informasi Direktorat Jenderal Teknis lingkup KKP dan BRSDMKP. Beberapa kasus yang pernah ditangani BRPSDI terkait kebutuhan data ilmiah seperti pada peristiwa kematian massal ikan, paus terdampar, penyu hasil sitaan, dan beberapa peristiwa lain yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan informasi insidental.
Melalui program kegiatan Penguatan IPTEK dan Kajian Riset Antisipatif ini, BRPSDI berupaya berkontribusi dalam untuk mampu memberi dukungan penuh kepada Direktorat Jenderal Teknis lingkup KKP dan BRSDMKP terhadap kegiatan riset jangka pendek sesuai kebutuhan pengguna hasil riset.
Tujuan : Mengevaluasi kejadian luar biasa sehingga dapat diketahui penyebab dan solusi pemecahan masalah tersebut untuk menyusun
rekomendasi yang tepat sesuai dengan kejadian luar biasa tersebut Hasil : Penelitian “Penguatan IPTEK Dukungan tema Pemulihan Sumber
Daya Ikan” di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang dan Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, Kab. Kulonprogogo dan Kab. Brebes berdasarkan permintaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan dari masing-masing Kabupaten.
Masalah yang dihadapi oleh Waduk Jatigede adalah adanya ikan sapu-sapu yang yang dominan tertangkap oleh nelayan yang berdampak pada rusaknya alat tangkap nelayan. Ikan sapu-sapu bukan merupakan ekonomis penting sehingga tidak menjadi ikan taget. Pemeritah daerah Kabupaten Sumedang melalui Dinas Perikanan dan Peternakan berupaya untuk mengendalikan populasi ikan sapu-sapu tersebut. Pengedalian populasi ikan sapu-sapu
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 15
diharapkan dapat melibatkan masayrakat nelayan dengan mengupayakan pengolahan untuk menambah nilai ekonomi ikan sapu- sapu tersebut. Permasalah lain yang dihadapi adalah adanya kegiatan budidaya ikan dalam Keramba Jaring Apung yang dilakukan oleh masayrakat terdampak penggenangan waduk Jatigede. Jumlah KJA yang beroperasi telah mencapai 3000 petak dengan sistem jaring ganda. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain ikan nila dan mas.
Permasalahan yang dihadapi oleh Waduk Darma adalah degradasi lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan budidaya yang telah melebihi daya dukung perairan. Jumlah KJA yang beroperasi sebanyak 5.000 petak yang menepati luasan badan air sebesar 425 ha dengan jumlah kepemilikan sebanyak 312 RTP. Degradasi lingkungan ini berdampak pada kegiatan budidaya yaitu terjadinya kematian massal ikan, penurunan keuntungan yang diperoleh serta mengganggu pemanfaatan waduk Darma sebaga sumber air minum.
Kegiatan Crash Program juga dilakukan di wilayah Kab. Kulonprogo, Yogyakarta tentang pemulihan sumber daya ikan lokal, khususnya ikan sidat di Sungai Progo, Kabupaten Kulonprogo. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti kunjungan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kab. Kulonprogo ke BRPSDI tanggal 3 Maret 2020 terkait koordinasi riset Peningkatan Perlindungan Potensi SDI di Perairan Umum Kab. Kulon Progo. Sebagai studi pendahuluan, diketahui bahwa Sungai Progo memiliki potensi benih sidat dari spesies Anguilla bicolor yang banyak terdapat di Samudera Hindia.
Namun sayangnya, potensi benih tersebut belum banyak termanfaatkan di Sungai Progo, semisal pengembangannya untuk dibudidayakan.
Permohonan kerjasama riset juga dijajaki oleh Dinas Perikanan Kab.
Brebes, Jawa Tengah dimana hal tersebut merupakan tindak lanjut dari riset yang pernah dilakukan oleh BRPSDI pada tahun 2017. Dinas Perikanan Kab. Brebes memohon kepada BRPSDI untuk meneliti sumberdaya ikan di beberapa waduk dan situ yang ada di Kab. Brebes sebagai langkah awal untuk mengetahui potensi perikanan perairan umum di wilayah Kab. Brebes.
Permasalahan : 1. Kondisi pandemi yang mengharuskan WFH full mengakibatkan beberapa pekerjaan terlambat penyelesaiannya
2. Koordinasi dengan pemda terkait terhambat
© Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) 16 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil evaluasi atas sistem, indikator dan target pencapaian, serta kegiatan riset BRPSDI yang menjadi amanah bagi BRPSDI, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya program/kegiatan berjalan dan menghasilkan output yang signifikan. Sampai periode Januari s.d Desember 2020 total realisasi keuangan BRPSDI berdasarkan aplikasi SAS per tanggal 11 Desember 2020 telah mencapai Rp. 9.254.673.105,- atau 86,54% yang terbagi ke dalam dua jenis belanja anggaran, yakni belanja pegawai (51) Rp.
5.871.122.696,- atau 85,00%, dan belanja barang (52) Rp. 3.011.205.799,- atau 88,22%, dan belanja modal (53) sebesar Rp. 372.344.610,- atau 99,91%. Realisasi fisik kegiatan sudah mencapai 88%. Kegiatan kunci/prioritas lainnya sebagian besar telah selesai dilaksanakan.
Rekomendasi
a) Pemeliharaan Peralatan dan Mesin secepatnya dikontraktualkan, mengingat KPPN telah mengeluarkan surat himbauan tentang batas akhir pengajuan LS dan TUP.
b) Permasalahan yang telah teridentifikasi agar segera diselesaikan, agar tidak menghambat proses penyelesaian kegiatan, mengingat Tahun anggaran hanya menyisakan 1 bulan ke depan.