• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PERSEDIAAN PADA USAHA

MIKRO KECIL DAN MENENGAH

(Study Pada Depo Air Minum AINON, Ungaran)

Oleh:

Christian Adhi Prasetya (232013103)

PENDAHULUAN

Sebagaimana negara berkembang lainnya yang menghadapi era globalisasi, Indonesiaharus menghadapi masalah seputar tingkat pengangguran yang tinggi, angka kemiskinan yang tinggi, danrendahnya kualitas SDM. Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah mendorong masyarakat untuk berupaya meningkatan perekonomian dengan program Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Data dari Biro Pusat Statistik,menunjukkan bahwa pada tahun 2010- 2013, pertumbuhan UMKM terus mengalami perningkatan dengan rincian sebagai berikut:

Gambar1.

Perkembangan data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Tahun 2010– 2013

Sumber : http://www.bps.go.id/linktabelstatus/view/id/1322

Dari grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan UMKM di Indonesia mengalami perkembangan, yaitu sebesar 2,35% setiap tahunnya.

(2)

Dengan berkembangnya program UMKM, Indonesia diharapkan untuk dapat bertahan menghadapi persaingan global.

Dewasa ini, teknologi informasi seperti komputer dapat memudahkan kegiatan bisnis menjadi lebih efektif dan efisien.MenurutMc.Leoad R.J. (1997) dan Indriantoro (2000) dalam Andika (2013)menyatakan bahwa berkembangannya teknologi informasi saat ini memberikan kontribusi pada berbagai aspek dalam kegiatan bisnis. Seiring dengan perkembangan sebuah perusahaan, seringkali kegiatan akuntansi menjadisulit dilakukan karena permasalahan kompleksitas data transaksi pada usaha tersebut, padahal dengan adanya laporan keuangan sangat membantu bagi dunia usaha untuk melakukan evaluasi akan perkembangan usahanya. Kelemahan dasar manusia seperti kelelahan dan kecermatan serta ketelitian dapat mempengaruhi hasil pekerjaan. Berkaca padahal tersebut, maka suatu teknologi diterapkan untuk memudahkan pekerjaan yang dilakukan manusia, yaitu dengan penggunaan komputer. Kelebihan yang dimiliki komputer dirasakan dapat menutupi kekurangan yang dimiliki oleh manusia (Wahyono & Pujiatmoko, 2008).

Dengan dimanfaatkannya teknologi informasi, memudahkan perusahaan untuk dapat menjalankan Sistem Informasi menjadi terkomputerisasi. Kini, perusahaan dengan skala kecil mulai beralih menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasai dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Sistem informasi dirasa kan memberikan manfaat yang cukup besar dan memberikan kemudahan bagi perusahaan melakukan pencatatan data-data keuangan ataupun non keuangan yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pernyataan tersebut didukung dengan pendapat Romney dan Steinbart (2012) bahwa sistem informasi dapat menambah nilai bagiorganisasi degan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar aktivitas organisasi tersebut dapat dilaksanakan secara lebih efisien dan efektif.

Menurut Rosita dkk (2014) Sistem Informasi Akuntansi dapat digunakan sebagai penyedia informasi yang ditujukan untuk pengguna laporan keuangan untuk kebutuhan pengambilan keputusan. Sistem Informasi Akuntansi

(3)

menghasilkan informasi keuangan yang bisa dipercaya, relevan, tepat waktu, dapat dipahami dan teruji kebenarannya untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. UKM sangat berkepentingan terhadap penggunaan SIA agar bisa berdaya saing dengan entitas yang lebih besar lainnya.

Karena dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi, perusahaan dapat melakukan proses operasi maupun informasi dengan lebih efektif dan efisien karena adanya pengendalian yang mengendalikan proses-proses tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat sesuai dengan tujuan perusahaan. Selain itu informasi akuntansi yang dihasilkan dari SIA dapat dipertanggung jawabkan untuk kelak digunakan dalam mengambil keputusan mengenai keuangan perusahaan maupun digunakan oleh pihak di luar perusahaan seperti pemasok, investor, dan klien yang berhubungan langsung dengan kegiatan bisnis perusahaan.

Depo Air Minum Isi Ulang AINON merupakan salah satu Usaha Mikro yang ada di Kota Ungaran yang bergerak di bidang penyediaan Air Minum. Usaha Mikro yang dimiliki oleh Bp. Pdt. Elia Sutrisno, M.Th. ini terletak di Jl.

Halmahera no. 11a, Ungaran. Produk yang dihasilkan oleh AINON adalah air minum UV dan air minum RO yang digunakan untuk didistribusikan di perusahaan ataupun rumah customer.Depo Air Minum AINON merupakan salah satu usaha yang sangat berkembang, dimulai dari tahun 2005 yang hanya melayani jasa pengiriman air minum rumahan, kini sudah berkembang dengan menjadi supplier dari beberapa perusahaan yang ada di Ungaran dan sekitarnya.

Dalam setiap bulannya, Depo Air Minum AINON dapat meraih Pemasukan ± Rp 10.000.000, namun hal ini tidak di dukung dengan sistem pencatatan yang baik, sehingga pemilik tidak bisa melakukan review dan evaluasi terkait perkembangan usahanya. Dalam melakukan pencatatan Depo Air Minum AINON masih menggunakan cara manual, kebijakan dan aturan pemilik yang terlalu longgar terkait dengan pencatatan menyebabkan karyawan tidak disiplin dalam melakukan pencatatan atas aktivitas dan transaksi yang terjadi.

Penyimpanan bukti-bukti transaksi juga tidak dilakukan dengan baik,

(4)

sehingga terkadang terjadi kesulitan saat terjadi penagihan, karena beberapa dokumen yang terpisah.

Keberadaan laporan keuangan sebenarnya sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan bagi kelangsungan proses bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bahan evaluasi kegiatan usaha, terutama terkait dengan kondisi laba/rugi perusahaan.Bagi pemilik Depo Air Minum AINON, informasi mengenai Laporan Keuangan merupakan hal yang mereka butuhkan, karena hal tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan kelancaran proses bisnis sehari-hari. Maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat digunakan untuk melakukan pencatatan dan menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada Depo Air Minum AINON. Dalam melakukan analisis terkait kondisi dan kebutuhan Depo Air Minum AINON menggunakan Analisa Fish Bone Diagram. Berikut hasil analisa Fish Bone Diagram yang telah dilakukan:

Gambar 2.

Fishbone Diagram

Penelitian terdahulu yang membahas mengenai Penerapan Sistem Informasi Akuntansi telah dilakukan oleh Suhud (2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Sistem Informasi Akuntansi memberikan pengaruh terhadap Kinerja Perusahaan, dan hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dengan penerapan Sistem Informasi Akuntansikan memberikan pengaruh terhadap Kinerja Individu maupun Perusahaan. Penelitian serupa juga telah dilakukan olehAndika (2013). Penelitian ini dilakukan untuk

(5)

mengetahui perancangan Sistem Informasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Bananasplit.co., dan hasilnya menunjukkan bahwa Bananasplit.co membutuhkan suatu sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas secara terkomputerisasi berbasis data base dengan tampilan yang lebih user friendly. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Andika (2013), hanya menyoroti factor pemasukan dan pengeluaran kas sebagai objek penelitian, sedangkan penelitian ini akan menyoroti beberapa factor lain yaitu Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan. Karena tujuan utama dalam menjalankan bisnis adalah mencari keuntungan, agar mempermudah proses transaksi dan pelaporan penjualan diperlukan pengelolaan sistem informasi yang baik. Selain itu, persediaan merupakan aset yang perlu dikelola oleh sebuah usaha, karena bahan baku, maupun barang jadi memiliki nilai. Jika tidak dikelola dengan sistem informasi yang baik dapat mengakibat kerugian bagi sebuah usaha. Selain itu, persediaan dan penjualan memiliki keterkaitan yang cukup kuat. Jika persediaan habis, maka sebuah usaha tidak dapat melakukan proses penjualan. Oleh sebab itu, diperlukan sistem informasi persediaan untuk mengelola supply chain sebuah usaha agar tidak menggangu proses penjualan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik persoalan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Informasi apa saja yang dibutuhkan oleh Depo Air Minum AINON?

2. Bagaimana pemodelan data dan proses bisnis pada Depo Air Minum AINON?

3. Bagaimana desain sistem informasi akuntansi penjualan yang sesuai untuk diterapkan di Depo Air Minum AINON?

4. Bagaimana desain sistem informasi akuntansi persediaan yang sesuai untuk diterapkan di Depo Air Minum AINON?

Hasil penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi sistem informasiakuntansi penjualan dan persediaan yang sesuai untuk diterapkan di Depo Air Minum AINON. Aplikasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Depo Air Minum AINON untuk memudahkan dalam

(6)

melakukanpencatatan aktivitas bisnis yangterjadi,terkait dengan Pelaporan Keuangan pada Depo Air Minum AINONdanmembantu menyelesaikan masalah yang terjadi terkait dengan pencatatan dan pelaporan keuangan. Sedangkan bagi peneliti dan pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan terkait alternatif penggunaan Sistem Informasi Akuntansi dalam melakukan proses Pelaporan Keuangan dalam UMKM.

(7)

TINJAUAN PUSTAKA Usaha Kecil dan Menengah

Menurut UU Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Kriteria usaha kecil menurut Undang – Undang No. 9 tahun 1995, adalah sebagai berikut; memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah).

Milik Warga Negara Indonesia, berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1).

(8)

Sedangkan Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2003).

Sedangkan, Sistem Informasi Akuntasi (SIA) adalah sebuah sistem yang dirancang untuk membantu proses manajemen dalam sebuah organisasi. Menurut Romney dan Steinbart (2010), menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang menyajikan pengguna dengan data yang diolah dan transaksi yang mereka butuhkan untuk mengendalikan, mengoperasikan, dan rencana bisnis. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan. Berdasarkan definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kombinasi dari berbagai sumber daya yang digunakan untuk memproses data akuntansi dan keuangan dan mengubahnya menjadi informasi yang dibutuhkan perusahaan untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Romney dan steinbart (2006), Sistem Informasi Akuntansi memiliki 3 fungsi bisnis yang utama, yaitu :

a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak- pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.

b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

(9)

c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset perusahaan, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.

Menurut Romney and Steinbart (2006), ada beberapa unsur yang saling berhubungan dan yang harus dipenuhi untuk dapat menerapkan Sistem Informasi Akuntansi,yaitu :

1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.

2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.

3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan pendukung (peripheral device),dan peralatan untuk komunikasi jaringan

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penjualan memili arti sebagai sebuah proses atau cara untuk menjual sesuatu. Sedangkan menjual sendiri memiliki arti memberikan sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang pembayaran atau menerima uang. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa penjualan adalah sebuah proses atau cara untuk memberikan sesuatu kepada orang alin untuk memperoleh pembayaran Sedangkan menurut Nickles (1998) penjualan tatap muka adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang diajukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Jika dikaitkan dengan Sistem Informasi, sistem informasi akuntansi penjualan dapat diartikan sebagai bagian dari sistem informasi bisnis yang terdiri dari sekumpulan prosedur, pencatatatan, perhitungan, dan menghasilkan output berupa informasi penjualan yang digunakan pihak manajemen dan juga pihak lain yang membutuhkan.

(10)

Menurut La Midjan (2001),ada beberapa macam transaksi penjualan, yaitu:

a. PenjualanTunai,adalah penjualan yang dilakukan pada satu waktu dan bersifat cash and carry pada umumnya terjadi secara kontan, sehingga pembeli dapat membawa barang saat itu juga.

b. Penjualan Kredit, adalah penjualan yang memiliki fasilitas pembayaran secara tenggang waktu, sesuai dengan ketentuan yang disetujui. Saat penjualan dengan cara kredit terjadi, pembeli tidak membayar langsung atau bahkan tidak ada kas atau uang yang masuk dari pembeli.

c. Penjualan Tender, adalah penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender, dilakukan untuk dapat memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender.

d. Penjualan Ekspor, adalah penjualan yang dilaksanakan oleh penjual dalam negeri dengan pihak pembeli dari luar negeri yang mengimpor barang tersebut.

e. Penjualan Konsinyasi, adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual. Apabila nantinya barang yang dijual tersebut tidak laku terjual, maka barang akan dikembalikan ke penjual.

f. Penjualan Grosir, adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran. Sehingga barang yang dijual bukanlah barang satuan/eceran, melainkan barang dengan satuan besar/wholeshare.

Selain itu, Menurut La Midjan (2001), untuk melakukan transaksi penjualan ada beberapa dokumen yang digunakan sebagai bukti adanya transaksi penjualan, antara lain adalah sebagai berikut:

(11)

a. Order Barang (Sales Order/PO),dokumen ini berisi permintaan order pelanggan yang harus disiapkan dan disediakn oleh penjual.

b. Nota Penjualan Barang, merupakan catatan atau bukti atas transaksi penjualan barang yang telah dilakukan oleh pihak pejual dan pembeli/pelanggan.

c. Perintah Penyerahan Barang (Delivery Order/Surat Jalan), merupakan suatu bukti dalam pengiriman barang untuk diserahkan kepada pelanggan. Delivery Order akan diserahkan kepada pelanggan jika telah dilakukan pengecekan dan dinyatakan barang yang diterima sesuai dengan yang dipesan. Delivery Order nantinya akan digunakan sebagai dasar pembuatan invoice.

d. Faktur Penjualan (Invoice), adalah dokumen yang menunjukan jumlah yang berhak ditagih kepada pelanggan yang menunjukan informasi kuantitas, harga dan jumlah tagihannya.

e. Jurnal Penjualan (Sales Journal), adalah pencatatan transaksi penjualan yang nantinya akan digunakan untuk dasar sebagai pembentukan laporan keuangan.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan tidak bisa lepas dari system kas, karena setiap terjadi transaksi, pasti akan diikuti dengan adanya pergerakan dari sistem kas. Menurut Mulyadi (2001), sistem kas adalah kesatuan yang melibatkan bagian-bagian, formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang saling berkaitan satu sama lain yang digunakan perusahaan untuk menanganipenerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi dalam perusahaan.Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa system kas dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu Sistem Pemasukan Kas dan Sistem Pengeluaran Kas. Sistem Pemasukan Kas dapat berasal 2 hal, yaitu terkait dengan penjualan secara langsung dan pembayaran piutang. Pemasukan kas dari penjualan secara langsung merupakan pembayaran secara cash yang diterima dari proses transaksi langsung, sedangkan untuk pembayaran piutang merupakan penerimaan uang yang berasal dari piutang yang diberikan kepada customer. Oleh sebab itu, dalam menjalankan

(12)

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan perlu memperhatikan sistem yang digunakan untuk mengelola piutang juga, agar tidak hilang dan menjadi kerugian.

Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Menurut Horngren dan Harrison (2007:244), menjelaskan persediaan (inventory) adalah barang dagangan yang disimpan oleh perusahaan dan dijual kepada pelanggan. Hal serupa juga disampaikan oleh Kieso (2008:402), yang menyatakan bahwa Persediaan (Inventory) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal, atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsu dalam membuat barang yang akan dijual. Sedangkan menurut Prawirosentono (2001), persediaan adalah kekayaan lancar yang terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan baku/raw material), barang setengah jadi (work in proccess), dan barang jadi (finished goods). Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perseduaan adalah kekayaan atau asset yang ada di perusahaan yang berupa bahan mentah, barang setengah jadi, ataupun barang jadi yang akan diolah menjadi barang yang memiliki nilai tambah, dan akan dijual untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan.

Jika persediaan dikaitkan dengan Sistem Informasi Akuntansi dapat berarti proses pencatatan segala sesuatu yang bersangkutan dengan berpindah atau bertambahnya persediaan di gudang yang informasinya dapat digunakan manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Hal ini sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh perusahaan, karena sebenarnya persediaan merupakan asset yang penggunaan dan pengelolaannya harus dapat diperhatikan, sehingga dapat lebih efektif dan efisien. Dengan pengelolaan persediaan yang baik, makan perusahaan dapat meminimakusasu risiko kerugian, bahkan memiliki peluang untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.

Dokumen yang biasanya digunakan untuk Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah Kartu Stok. Kartu ini berisi mengenai informasi tentang saldo stok, masuk stok, dan keluar stok. Dengan adanya kartu ini, diharapkan dapat

(13)

membantu untuk mereview dan menganalisa pengelolaan persediaan di sebuah perusahaan.

Perancangan Sistem Informasi

Sistem Informasi, yang kadang kala disebut sebagai sistem pemrosesan data, merupakan sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen baik manual ataupun berbasis komputer yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai informasi tersebut (Diana, 2011). Menurut Whitten dan Bentley (2007), perancangan sistem informasi diartikan sebagai berbagai tugas yang berfokus pada spesifikasi dari detail solusipekerjaan yang berbasis komputer. Terdapat berbagai macam strategi atau teknik dalam melakukan perancangan sistem, antara lain adalah Modern Structured Design, Information Engineering, prototyping, Joint Application Development (JAD). Strategi tersebut sering dilihat sebagai pendekatan persaingan alternative terhadap perancangan sistem, tetapi pada kenyataannya beberapa kombinasi tertentu melengkapi satu dengan yang lainnya.

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam perancangan sistem informasiadalah dengan menggunakan teknik Information Enginering yang nantinya akan dikombinasikan denganModern Structure Design danJoint Application Development (JAD). Information Enginering adalahteknikanalisisuntuk merencanakan, menganalisis, dan merancang sistem informasi berdasarkan dengan kebutuhan dari objek. Sedangkan Modern Strucuture Design adalah teknik analisis berdasarkan struktur data dan proses yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan bisnis akan sebuah sistem. Kedua teknik analisa tersebut menggunakan perencanaan model sistem digambarkan secara terstruktur dalam Data Flow Diagram (DFD), yang berisi tentang proses, input, ouputs dan dokumen apa saja yang diperlukan dalam proses bisnis. Setelah perencanaan model dapat terbentuk, dilanjutkan dengan teknik Joint Application

(14)

Development (JAD), untuk mengembangkan aplikasi yang dapat menunjang permodelan sistem dapat diterapkan dan mempermudah dalam pengoperasiannya.

Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)

Diagram arus data (Data Flow Diagram-DFD) secara grafis mendeskripsikan arus data dan arus proses di dalam sebuah organisasi.DFD digunakan untukmendokumentasikan sistem yang telah ada dan merencanakan sistem baru. Tidakada cara yang ideal untuk mengembangkan DFD, karena masalah yang berbeda membutuhkan metode yang berbeda pula (Romney dan Steinbart, 2012). Sedangkan menurut Sutabri (2004), Data Flow Diagram adalah suatu network/jaringan yang menggambarkan suatu sistem komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan mainnya.

Menurut Mulyadi (2010), diagram arus data digunakan untuk menganalisa atau menggambarkan system dari sebuah proses bisnis. Banyak symbol yang digunakan untuk membantu menganalisa dan menggambarkan alur proses bisnis yang ada. Berikut beberapa symbol arus data yang digunakan untuk menganalisa dan menggambarkan system:

Tabel 1

Simbol Data Flow Diagram

Simbol Nama Simbol Keterangan

Dokumen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen yang digunakan untuk merekam sebuah proses

Berbagai dokumen

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen-dokumen yang digunakan untuk merekam sebuah proses.

Dokumen yang digunakan tidak hanya 1

(15)

jenis dokumen, namun terdiri dari banyak dokumen yang kemudian digabungkan dan masing-masing diberikan kode dokumen bersangkutan. Dokumen-dokumen yang ada biasanya merupakan persyaratan yang telah dipenuhi untuk melakukan proses selanjutnya.

Catatan Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang Simbol Nama Simbol Keterangan

digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelimnya didalam dokumen atau formulir

Penghubung pada halaman yang sama

Simbol ini digunakan untuk menghubungkan aliran dokumen yang terhenti di satu halaman. Simbol lingkaran biasanya diisikan kode untuk memberikan keterangan dengan symbol mana akan terhubung.

Penghubung pada halaman yang Berbeda

Simbol ini hampir sama dengan dimbol penghubung lainnya, yang membedakan adalh symbol ini digunakan untuk menghubungkan dengan halaman lainnya.

Simbol ini digunakan untuk menghubungkan aliran dokumen yang terhenti di halaman yang berbeda. Simbol biasanya diisikan kode untuk memberikan keterangan dengan symbol mana akan terhubung.

Kegiatan Manual

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual seperti

(16)

menerima order dari pembeli.

Keterangan, Komentar

Symbol ini memungkinkan ahli system menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagian alur.

Arsip Permanen Simbol ini digunakan untuk menggambarkan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam system yang bersangkutan. Untuk menunjukkan urutan pengarsipan dokumen digunakan symbol berikut ini:

- A = Menurut Abjad - N = Menurut Nomor Urut - T = kronologis menurut Tanggal Keputusan Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan keputusan yang harus dibuat dalam proses pengolahan data.

Alternatif keputusan yang dibuat ditulis Simbol Nama Simbol Keterangan

didalam symbol, serta akan digambarkan kemana alur setelah dilakukan pengambilan keputusan

Terminal Simbol ini digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem

Keluar Sistem Lain

Karena kegiatan di luar sistem tidak perlu digambarkan dalam bagian alir, maka diperlukan symbol untuk menggambarkan kegiatan keluar ke sistem lain

Aliran Proses Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran proses yang ada

(17)

didalam sistem.

METODOLOGI PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

Data merupakan suatu komponen yang penting dalam melakukan sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data Primer didapat dengan cara studi lapangan, yaitu peneliti melakukan observasi langsung dan wawancara kepada objek yang disurvey.

Sedangkan untuk Data Sekunder didapat dengan cara melihat data-data laporan yang ada di objek yang disurvey. Objek penelitian ini adalah Depo Air Minum AINON . Depo Air Minum AINON adalah UMKM yang cukup berkembang di kota Ungaran. Melayani jasa Isi Ulang Air Minum dan supply air minum ke perusahaan.

Untuk menjalankan penelitian ini ada beberapa data yang diperlukan.

Berikut tabel yang menjelaskan mengenai data yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 2

Tabel Jenis dan Sumber Data

Jenis Data/Informasi Sumber

Primer Proses Bisnis Pemilik + Survey lapangan Proses Penjualan dan Pencatatan Pemilik + Survey lapangan Proses Persediaan dan Pencatatan Pemilik + Survey lapangan

Sekunder Data Customer Data Objek

Data Penjualan Data Objek

Data Persediaan Data Objek

Teknik dan Langkah-Langkah Analisis

(18)

Teknik analisis data merupakan suatu langkah yang menentukan dari suatu penelitian, karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.Di dalam tahap analisis, Langkah-langkah analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis kebutuhan informasi penjualan dan persediaan pada Depo Air Minum AINON

2. Merancang pemodelan data dan proses menggunakan Microsoft Office Visio 2007.

3. Merancang Database dengan menggunakan MySQL.

4. Merancang tampilan aplikasi sistem informasi dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2012.

Perancangan sistem informasi pada Depo Air Minum AINON ini berfokus pada Sistem Informasi Akuntansi penjualan dan Persediaan. Sistem Informasi Penjualan terkait dengan Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas, dan Pengelolaan Piutang. Sedangkan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan terkait dengan pengelolaan Inventory.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aplikasi MySQL untuk mendukung dalam pembuatan database. Aplikasi MySQL ini memiliki kemampuan untuk menyimpan database dalam kapasitas yang sangat besar dan akan membantu dalam kelancaran kinerja sistem informasi pada komputer. Suatu sistem informasi tekomputerisasi tidak lepas dari tampilan pada layar monitor komputer, Microsoft Visual Studio 2012 digunakan untuk merancang tampilan pada sistem informasi terkomputerisasi yang akan dibuat. Kedua software tersebut akan dipadukan untuk menghasilkan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pada Depo Air Minum AINON.

(19)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Kebutuhan Sistem Informasi

Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan, ditemukan ada beberapa permasalahan yang terjadi dan harus di hadapi oleh Depo Air Minum AINON, terkait denganSistem Informasi yaitu:

a. Dokumen tidak dapat terdokumentasi

b. Tidak dapat tercatat kondisi keuangan perusahaan

c. Tidak bisa menganalisa dan mereview kondisi perusahaan d. Tidak dapat mengkontrol kondisi stok

e. Tidak bisa memaintance pelanggan

Masalah yang terjadi di Depo Air Minum AINON telah dianalisis dan digambarkan melalui Fishbone Diagram (Gambar 1). Berdasarkan analisis tersebut, dapat ditarik beberapa faktor yang mengakibatkan masalah tersebut dapat timbul. Berikut analisisfaktor-faktor yang mendorong masalah yang timbul dan kebutuhan Sistem Informasi untuk meminimalisasi masalah yang timbul pada Depo Air Minum AINON dapat dianalisi kembali dalam tabel berikut:

Tabel 3

Analisa Kebutuhan Sistem Informasi pada Depo Air Minum AINON

Faktor Masalah Kebutuhan

Manusia Hanya Sebagai Pelaksana Pengembangan Karyawan dengan memberikan edukasi yang baik Tidak memiliki pengetahuan

tentang pencatatan keuangan

Pelatihan dan pengembangan kualitas SDM

Kesadaran akan pentingnya pencatatan transaksi keuangan

Penganalan akan pentingnya pencatantan keuangan bagi

(20)

dirasa sangat kurang seluruh SDM Tenaga Kerja hanya melakukan

tugas operasional (Produksi dan Kirim)

Pengembangan karyawan dengan pelatihan dan edukasi bagi karyawan, salah satunya tentang pencatatan transaksi

Belum ada tanggung jawab secara struktural

Dibuatkan sistem yang menggambarkan structural manajemen yang mudah dipahami Metode Tidak ada pencatatan pembukuan

dan pendokumentasian

Kebutuhan sarana Sistem Informasi yang dapat dapat membantu proses pembukuan dan pendokumentasian serta sarana pendokumentasian yang mendukung

Laporan keuangan tidak dapat dipantau setiap bulannya

Aplikasi yang memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan setiap bulannya dan meningkatkan konsistensi akan pentingnya laporan keuangan Keuangan hanya dilihat

berdasarkan pencatatan di nota yang ada

Aplikasi dan Sistem Informasi yang dapat membantu pencatatan transaksi setiap harinya

Inventory tidak dapat dipantau karena tidak ada pencatatannya

Aplikasi dan Sistem Informasi yang dapat mempermudahkan dalam mengkontrol persediaan, serta sarana penyimpanan inventory yang baik

Penentuan harga tidak dapat direview

Laporan keuangan yang tersusu setiap bulannya, sehingga manajemen dapat mereview

(21)

mengenai kebijakan harga Teknologi Masih secara Manual, belum ada

komputerisasi sama sekali

Aplikasi dan Sistem Informasi yang terkomputerisasi, sehingga

dapat mendukung dan

memudahkan dalam pencatatan Pencatatan/pendokumentasian

pernah dicoba untuk dijalankan namun secara manual

Dibuat aplikasi yang penggunaannya mudah, sehingga tidak ada kesulitan yang menyebabkan penginputan terhenti

Nota, Kuitansi, dokumen penagihan, dll masih manual pengelolaanya

Sarana pencetak dokumen transaksi secara elektrik, agar dapat mempermudah dalam sekali penginputan dapat dilakukan Tidak ada reminder untuk

penjadwalan kirim ataupun penagihan, mengakibatkan terkadang terlewat

Aplikasi dan sistem informasi

yang baik untuk

mendokumentasikan dokumen penagihan dan dapat digunakan sebagai reminder untuk diadakan penagihan

Manajemen Sistem Manajemen hanya sistem percaya dengan pelaksana

Dibuat sistem informasi yang tersusun baik secara prosedur agar setiap SDM mengetahui tugas dang tanggung jawabnya

Manajemen tidak mengharuskan adanya pencatatan keuangan

Konsistensi manajemen tentang pentingnya dan tujuan dari pencatatan keuangan

Manajemen tidak berjalan dengan baik, hanya terkait dengan produksi dan pengiriman saja

Meningkatkan kembali peran, tanggung jawab dan tujuan manajemen

(22)

Kurangnya pengetahuan manajemen tentang tujuan dan manfaat laporan keuangan

Pelatihan mengenai pentingnya laporan keuangan dan Sistem Informasi bagi usaha

Material Tidak bisa dipantau efektif dan efisien pemakaian bahan baku

Sistem dan Aplikasi yang dapat membantu dan memudahkan dalam pengelolaan bahan baku, serta sarana penyimpanan yang memadahi

Tidak ada pengelolaan limbah bahan baku, sebenarnya dapat digunakan sebagai tambahan pemasukan

Sistem Informasi dan Sarana pengelolaan limbah sisa produksi

Bahan Baku tidak bisa dikontrol, karena tidak ada maintance yang baik

Sistem dan Aplikasi yang dapat membantu dan memudahkan dalam pengelolaan bahan baku, serta sarana penyimpanan yang memadahi

Lingkungan Padatnya waktu kerja untuk produksi dan pengiriman tidak mendukung untuk membuat laporan keuangan yang terkesan

"ribet)

Dibuat aplikasi yang penggunaannya mudah, sehingga tidak merasa bahwa aplikasi yang dibuat membebani dan membutuhkan banyak waktu Lingkungan sekitar mayoritas

adalah saudara, jadi pencatatan secara manual lebih memberikan kelonggaran untuk tidak dianggap sebagai transaksi

Dibuat Sistem Informasi yang mengatur terkait dengan proses produksi dan penjualan

Dari beberapa analisa kebutuhan diatas, dapat ditarik kesimpulan dengan adanya Sistem Informasi secara terkomputerisasi berbasis database, dapat membantu Depo Air Minum AINON untuk meminimalisasi factor-faktor

(23)

penyebab timbulnya masalah dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh Depo Air Minum AINON. Sistem Informasi yang dibutuhkan terkait dengan adanya Sistem Kerja (Prosedur, Instruksi Kerja, Form-Form dokumentasi, dll) dan Aplikasi yang dapat membantu dan mempermudah dalam pencatatan transaksi. Untuk lebih mempermudah pengguna, Sistem Informasi dirancang dengan bentuk yang mudah dipahami dan dioperasikan oleh pengguna, yaitu karyawan yang ada di Depo Air Minum AINON.

Permodelan Proses dan Data

Dalam penelitian ini, kebutuhan Sistem Informasi yang ada pada Depo Air Minum AINON dijadikan dasar dalam pemodelan data dan proses. Pemodelan data dan proses dilakukan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD).

Dasar penggambaran DFD dilakukan dengan memahami proses bisnis yang terjadi di Depo Air Minum AINON. Secara garis besar, kegiatan bisnis yang ada Depo Air Minum AINON dapat digambarkan dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) berikut ini (lihat dokumen A.1-Rencana Mutu).

Gambar 3 Data Flow Diagram

(24)

Gambar 4 DFD Level 0

Dari hasil analisa yang telah dilakukan, ada beberapa kegiatan bisnis yang dilakukan oleh depo Air Minum AINON. Dari hasil pengamatan secara langsung terkait dengan data yang ada dan dari hasil wawancara dengan Manajemen yang ada, maka peneliti mencoba untuk menyusun permodelan Sistem Informasi Akuntansi yang ada di Depo Air Minum AINON. Karena Depo Air Minum AINON adalah sebuah usaha yang memproduksi produk yang berkaitan dengan kesehatan secara langsung, maka perlu adanya standart yang digunakan untuk membuat permodelan sistem, salah satunya adalah menggunakan standart ISO 9001:2015. Tidak semua persyaratan yang ada dalam ISO 9001:2015 dimasukkan, namun beberapa factor dimasukkan agar dapat member masukan terkait penyusunan permodelan Sistem Informasi Akuntansi. Salah satu pendekatan yang dimasukkan adalah pendekatan Risk Based Thinking, dimana dalam penyusunan permodelan Sistem Informasi Akuntansi dimasukkan factor Analisa Risiko dan

(25)

Peluang. Hal ini bertujuan untuk dapat meminimalisasi Risiko yang dapat muncul, dan memperoleh peluang dari aktivitas yang dilakukan sehingga kepuasan pelanggan tetap dapat terjaga.

Dalam pembuatan Permodelan Sistem Informasi Akuntansi, teknik yang digunakan adalah Modern Strucuture Design, dimana menggunakan struktur data dan proses untuk memodelkan Sistem Informasi. Berikut struktur data yang digunakan untuk permodelan Sistem Informasi Akuntansi di Depo Air Minum AINON:

Tabel 4

Tabel Struktur Data Permodelan Sistem Informasi Akuntansi

Kode Nama Data Level Ketetangan

A Rencana Mutu Manajemen Dokumen yang berisi komitmen manajemen tentang standarisasi yang telah ditentukan dalam melakukan proses bisnis

B Prosedur Manajemen

dan Pelaksana

Dokumen yang berisi pedoman melakukan sebuah proses bisnis agar dapat meminimalisasi kesalahan dalam melakukan proses bisnis

C Instruksi Kerja Pelaksana Dokumen yang berisi petunjuk teknis dalam melakukan proses bisnis

Beberapa permodelan Sistem Informasi Akuntansi yang telah dianalisa adalah sebagai berikut, secara detail dan penjelasannya dapat dilihat dilampiran sesuai dengan index yang ada di tabel berikut:

Tabel 5

Tabel Permodelan Sistem Informasi Akuntansi di Depo Air Minum AINON

Index Keterangan Rencana Mutu

A.01 Rencana Mutu Produksi Air Minum

(26)

Prosedur

B.01 Prosedur Produksi (Direct Selling)

B.02 Prosedur Perawatan dan Penggantian Sparepart Mesin B.03 Prosedur Perawatan Aset

B.04 Prosedur Penagihan B.05 Prosedur Pengiriman

B.06 Prosedur Pemeriksaan air minum B.07 Prosedur Penyediaan bahan baku

B.08 Prosedur Maintance pelanggan (survey kepuasan pelanggan) B.09 Prosedur Penambahan Aset

B.10 Prosedur Pembuatan Laporan B.11 Prosedur Pengeluaran Biaya B.12 Prosedur Produksi terjadwal B.13 Prosedur Closing Bulanan B.14 Prosedur Penyetoran Bank Instruksi Kerja

C.01 Instruksi Kerja Pengisian / Produksi C.02 Instruksi Kerja Penagihan

C.03 Instruksi Kerja Perawatan Mesin dan Aset C.04 Instruksi Kerja Pengambilan Sample C.05 Instruksi Kerja Penerimaan Order C.06 Instruksi Kerja Penyediaan Bahan Baku C.07 Instruksi Kerja Pengeluaran biaya

C.08 Instruksi Kerja Pembuatan / Pengisian Nota C.09 Instruksi Kerja Pengiriman

C.10 Instruksi Kerja Pengisian Buku Laporan Keuangan harian C11 Instruksi Kerja Penyimpanan Bahan Baku

C.12 Instruksi Kerja Closing Bulanan C.13 Instruksi Kerja Penyetoran Bank

(27)

Perancangan Database

Hasil dari permodelan data dan proses pada Depo Air Minum AINON dalm merancang sistem informasi penjualan dan persediaan, kemudian dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan database yang dibutuhkan pada sistem tersebut.

Database ini digunakan sebagai tempat menyimpan dan mengolah file data input atau output pada sistem. Database akan menghubungkan antara data satu dengan data yang lainnya untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Permodelan database dilakukan dengan menggunakan Entity-Relationship Diagram (ERD).

Tabel 6 Tabel Relational

Table Name Primary Key Foreign Key Attribute Pembelian Nomor Transaksi Nomor Barang Nama supplier, alamat,

no.telp, nama barang, harga, jumlah barang, tanggal

Penjualan Nomor Transaksi Id Customer Nomor Barang

Nama customer, nama produk, harga, ongkir, jumlah barang, total, jenis pembayaran, tanggal

Customer Id Customer Nama customer

Barang Nomor Barang Nama barang, harga, stok,

beli Pengeluaran

Kas

No Transaksi Keperluan, nominal,

nama, tanggal

Gambar 5

ERD Sistem Informasi Penjualan dan Persediaan Depo Air Minum AINON

(28)

Perancangan Tampilan Sistem Informasi

Dalam merancang sebuah sistem diperlukan pemikiran yang matang dalam merancang desain dan tampilan, kaerna tampilan tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap pengguna dan kinerja sistem itu sendiri. Desain tampilan yang sederhana dan mudah dipahami, akan membantu pengguna dalam mengoperasikan

sistemdan secara tidak langsung akan mengurangi kesalahan dalam pengoperasian sistem tersebut.

Permodelan data, proses dan database yang telah dirancang dijadikan sebagai landasan untuk merancang tampilan sistem informasi penjualan dan persediaan pada Depo Air Minum AINON. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Microsoft Visual Studio 2012 untuk merancang tampilan sistem informasi tersebut.

a. Form Penjualan

Form ini adalah form yang digunakan untuk pengisian transaksi penjualan dari Depo Air Minum AINON. Pada saat proses penjualan, maka jumlah stok barang akan berkurang sesuai dengan jumlah persediaan yang digunakan untuk transaksi penjualan. Form ini meliputi nomor transaksi yang terisi secara otomatis, nama customer, nama produk, harga satuan, ongkos

(29)

kirim, jumlah barang, total harga, jenis pembayaran, tanggal. Dalam form penjualan ini terdapat laporan penjualan disebelah kanan form dan form persediaan untuk melihat persediaan yang tersisa.

b. Form Tagihan

Form ini berfungsi untuk mengetahui total piutang yang telah diberikan kepada customer dan memudahkan kita untuk mengetahui total piutang dalam jangka waktu tertentu.

c. Form Pembelian

(30)

Pada form pembelian, user melakukan pengisian atau input transaksi pembelian barang. Pada saat proses pembelian, maka jumlah stok barang yang dibeli secara otomatis akan bertambah. Form ini meliputi Barang untuk memilih barang yang dibeli, kemudian Jumlah untuk menunjukkan berapa jumlah barang yang dibeli dan Tanggal untuk menunjukkan tanggalpembelian barang.

d. Form Pengeluaran Kas

Form ini berfungsi untuk mencatat setiap kas/uang yang keluar untuk keperluan tertentu dalam setiap transaksi.

e. Laporan Harian

(31)

Laporan harian adalah laporan yang digunakan untuk melihat daftar atau laporan atas pemasukan dan pengeluaran kas setiap harinya.

Dalam form ini terdapat menu tanggaluntuk mem-filter data pemasukan dan pengeluaran kas dalam periode tertentu. Jika user ingin melihat data penjualan dari tanggal yang spesifik, user bisa memasukkan tanggal yang diinginkan.

f. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan yang digunakan untuk melihat daftar atau laporan atas transaksi penjualan yang telah dilakukan dan biaya yang telah dikeluarkan dalam periode tertentu. Dalam form ini terdapat menu tanggal (dari dan sampai) untuk mem-filter data penjualan dan biaya operasional. Laporan laba rugi terdiri dari total penjualan, hpp, biaya operasional, dan laba bersih.

(32)

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa Depo Air Minum AINON masih menggunakan sistem manual dalam operasi perusahaan. Hal itu bisa dilihat dalam sistem informasi akuntansi penjualan dan persediaan yang terjadi di Depo Air Minum AINON yang masih minim dalam pemanfaatan teknologi komputer.

Implementasi sistem informasi akuntansi penjualan dan persediaan dilakukan dengan menggunakan konversi langsung. Konversi langsung merupakan proses yang langsung menggantikan sistem lama degan sistem yang baru. Dengan konversi langsung, sistem yang berjalan hanya satu, sehingga tidak akan membuat kesalahan komunikasi seperti jika terdapat dua sistem yang berjalan. Selain itu sistem yang dikonversi hanya sistem penjualan dan

(33)

persediaan, bukan keseluruhan sistem yang ada di Depo Air Minum AINON.

Untuk meminimalir kegagalan, persiapan karyawan dilakukan dengan matang agar jika ada kesalahan tidak langsung menghentikan operasi perusahaan.

Hasil dari implementasi sistem menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan dan persediaan dapat berjalan dengan lancar. Kelebihan dari aplikasi yang digunakan ini adalah cara pengoperasiannya yang sangat mudah, tidak memerlukan spesifikasi yang tinggi, dan tidak harus terhubung dengan internet.

(34)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Depo Air Minum AINON membutuhkan suatu sistem informasi penjualan dan persediaan secara terkomputerisasi berbasis database dengan tampilan user friendly, yang dapat digunakan untuk mencatat dan menampung segala macam data transaksi dan aktivitas yang terkait dengan penjualan dan persedian. Sistem informasi tersebut mampu menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pemilik Depo Air Minum AINON untuk pengambilan keputusan dan pengendalian perusahaan.

Untuk mempermudah dalam menganalisis dan merancang proses yang diperlukan dalam sistem informasi penjualan dan persediaan tersebut menggunakan DFD (Data Flow Diagram). Dalam DFD (Data Flow Diagram) tersebut dituangkan bahwa sistem penjualan dan persediaan pada Depo Air Minum AINON akan mengolah data yang berasal dari transaksi penjualan dan kartu stok untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi user dan pemilik.

Aplikasi dirancang dengan tampilan yang user friendly. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah pengguna dalam pengoperasian aplikasi sehingga menghindari terjadinya kesalahan pengoperasian yang dilakukan oleh pengguna. Desain sistem informasi akuntansi penjualan dan persediaan di Depo Air Minum AINON terdiri dari form transaksi penjualan, form tagihan, form transaksi pembelian, form pengeluaran kas, laporan harian, dan laporan laba rugi.

Saran

Perawatan sistem juga harus dilakukan dengan cara melakukan backup data secara rutin pada sistem informasi tersebut. Selain untuk mencegah terjadinya kehilangan data transaksi dan aktivitas, backup data secara rutin

(35)

tersebut mampu membuat kinerja sistem informasi tersebut berjalan stabil dan menghindari terjadinya hang pada sistem.

Depo Air Minum AINON disarankan untuk menggunakan aplikasi sistem informasi penjualan dan persediaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan akan sarana pencatatan transaksi secara terkomputerisasi, tersedianya laporan untuk pengambilan keputusan, dan sarana untuk pendokumentasian dan penyimpanan data transaksi.

Pemilik harus memilih karyawan dan memberikan pelatihan untuk mengoperasikan aplikasi sistem informasi penjualan dan persediaan pada Depo Air Minum AINON.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel data sumber protein nabati berisi kode inisial, nama, berat dan jumlah kalori dari sumber protein nabati seperti pada tabel 5 yang terdiri dari 3 data.

Dari hasil pengujian serta analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa modernisasi sistem administrasi perpajakan, sanksi perpajakan, pemahaman

Sementara Sampel penelitian adalah Seluruh Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kota Gorontalo yang tercatat pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo sebanyak 53

mengetahui kepresisian dari masing- masing sensor. Prosedur pengujian sebagai berikut : 1) Perangkat keras dikoneksikan sesuai pada Gambar 3.4. 2) Download program

Pengaruh pemberian kascing (bekas cacing) dengan dosis yang berbeda dalam kultur Skeletonema costatum1. The effect of vermicompost with different doses in cultured

Tanaman mentimun dapat berkembang dengan baik pada tanah yang memiliki derajat keasaman yang tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.. Jika tanah terlalu

Pengembangan objek pariwisata budaya oleh pemerintah, seperti penataan komplek Candi Pulau Sawah, dan peninggalan sejarah dan budaya lainnya dapat menimbulkan

Bangkrut dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana perusahaan berada dalam keadaan insolvensi, perusahaan tidak mampu melunasi kewajibannya dengan sumber daya