• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. RR. RUMANTI PERMANANDIYAH, SH, MM Pembina Utama Muda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. RR. RUMANTI PERMANANDIYAH, SH, MM Pembina Utama Muda"

Copied!
146
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan HidayahNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 dapat diselesaikan. LKjIP ini merupakan bentuk komitmen nyata Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri dalam mengimplementasikan System Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi dalam satu tahun anggaran. Melalui LKjIP dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transparansi dan akuntabilitas dilingkungan Pemerintah.

LKjIP ini kami susun semoga dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan acuan dalam pelaksanaan tugas pemerintahan khususnya bidang pengelolaan manajemen kepegawaian, untuk peningkatan kinerja dimasa mendatang.

Wonogiri, Februari 2016

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

RR. RUMANTI PERMANANDIYAH, SH, MM

Pembina Utama Muda NIP. 19580710 198603 2 005

(3)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR………... i DAFTAR ISI ………... ii DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... v RINGKASAN EKSEKUTIF ………... vi BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ...……… 1

B. ASPEK STRATEGIK BKD KABUPATEN WONOGIRI ... 5

C. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI... 6

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS .... …… ……….... 9

A. RENCANA STRATEGIK ORGANISASI ……….. 10

1. VISI …...……….. 10

2. MISI ………...………... 12

3. TUJUAN STRATEGIK ……….. 12

4. SASARAN ……….. ……… 14

5. PROGRAM DAN KEGIATAN 2015 ……….………. 17

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015 ...……… 21

C. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015 ... 24

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……… 27

A. PENGUKURAN KINERJA ………. 27

B. CAPAIAN KINERJA 2015, PERBANDINGAN TH 2014 DAN CAPAIAN TERHADAP AKHIR RENSTRA ...….... 28

(4)

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA ……….. 31

D. ANALISIS KINERJA KEUANGAN ………. 50

BAB IV PENUTUP ………. 56

A. TINJAUAN UMUM CAPAIAN KINERJA …..………. 56

B. STRATEGI UNTUK PENINGKATAN KINERJA DI MASA MENDATANG……… 57

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Program dan Kegiatan BKD Kab. Wonogiri Tahun 2015... 17

Tabel 2.2. Rencana Kerja Tahun 2015 ... 22

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ... 25

Tabel 3.1. Kriteria Skala Pengukuran Capaian Kinerja ... 28

Tabel 3.2. Capaian Kinerja Masing-masing Sasaran Tahun 2015 ... 29

Tabel 3.3. Realisasi Pelaksanaan APBD untuk Belanja Langsung BKD Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 ... 51

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1. Grafik Data PNS BKD Kab. Wonogiri Tahun 2015

Berdasarkan Jabatan ... 3

Gambar 1.2. Grafik Data PNS BKD Kab. Wonogiri Tahun 2015 Berdasarkan Pendidikan ... 4

Gambar 3.1. Grafik Capaian Kinerja Sasaran 1 ... 33

Gambar 3.2. Grafik Capaian Kinerja Sasaran 2 ... 34

Gambar 3.3. Grafik Capaian Kinerja Sasaran 3 ... 36

Gambar 3.4. Grafik Capaian Kinerja Sasaran 4 ... 37

Gambar 3.5. Grafik Capaian Kinerja Sasaran 5 ... 39

Gambar 3.6. Grafik Capaian Kinerja Sasaran 6 ... 40

Gambar 3.7. Grafik Capaian Kinerja Sasaran 7 ... 42

Gambar 3.8. Grafik Capaian Kinerja Sasaran 8 ... 43

Gambar 3.9. Grafik Capaian Kinerja Sasaran 9 ... 45

Gambar 3.10.Grafik Capaian Kinerja Sasaran 10 ... 46

Gambar 3.11.Grafik Capaian Kinerja Sasaran 11 ... 48

Gambar 3.12.Grafik Capaian Kinerja Sasaran 12 ... 50

Gambar 3.13.Grafik Target dan Realisasi Anggaran BKD Tahun 2014 dan 2015 ... 55

(7)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri disusun Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, demi terselenggaranya good governance yang merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.

Pada Tahun Anggaran 2015 Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri melaksanakan 6 program dan 93 kegiatan dengan alokasi Anggaran Belanja sebesar Rp. 9.392.276.000,- yang terbagi dalam Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 3.464.559.000,- dan belanja langsung, sebesar Rp. 5.927.717.000,-. Dari anggaran tersebut diatas, realisasi untuk belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.341.373.676,- atau 96,44%, sedangkan belanja langsung terealisasi sebesar Rp. 5.298.327.068,- atau 89,38%. Secara keseluruhan alokasi anggaran yang dikelola Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri terealisasi sebesar Rp. 8.639.700.744,- atau 91,99 %. Realisasi anggaran yang tidak mencapai seratus persen tersebut disebabkan oleh faktor efisiensi penggunaan anggaran tanpa mengurangi efektifitas pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan.

Dari hasil pengukuran kinerja, secara umum kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri dapat dikategorikan “SANGAT BAIK “. Hal ini dibuktikan bahwa rata-rata capaian dari 12 sasaran kinerja berada di interval 85% sampai dengan 100% atau lebih, dan capaian beberapa kegiatan melampauai target yang ditetapkan.

(8)

Dalam pelaksanaan tugasnya, BKD Kabupaten Wonogiri masih mengalami beberapa hambatan antara lain dikarenakan : (1) Kebijakan pusat terkait moratorium / pembatasan dalam pengadaan CPNS di daerah serta semakin tingginya PNS yang pensiun di Kabupaten Wonogiri sangat berpengaruh terhadap optimalisasi pelayanan masyarakat di masing-masing SKPD; 2) Kurang optimalnya pemberdayaan sumberdaya manusia aparatur di masing-masing unit kerja; (3) Minimnya anggaran yang dialokasikan serta sarana dan prasarana diklat yang kurang memadahi. Sehingga pelaksanaan pendidikan dan pelatihan belum bisa dilaksanakan secara optimal dan menyeluruh kepada setiap pegawai sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang; (4) Penempatan pegawai belum sepenuhnya sesuai dengan kompetensi; (5) Akses SIMPEG belum competable sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan: (6) Banyak aparatur yang belum sepenuhnya memahami peraturan perundang-undangan bidang kepegawain sehingga belum bisa mengaplikasikan ketentuan dengan baik. Hal ini dapat dilihat semakin meningkatnya tingkat pelanggaran peraturan perundang-undangan baik yang berkaitan dengan pelanggaran disiplin maupun yang lain.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini, di harapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi dan analisis dalam peningkatan akuntabilitas dan perbaikan kinerja pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri.

Wonogiri, Februari 2016

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

RR. RUMANTI PERMANANDIYAH, SH, MM Pembina Utama Muda

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 1. Susunan Organisasi

Susunan organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri, berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri nomor 25 Tahun 2012, terdiri dari:

a. Kepala; b. Sekretariat;

c. Bidang Mutasi Kepegawaian; d. Bidang Pengembangan Karier;

e. Bidang Administrasi dan Pembinaan Pegawai; f. Bidang Pendidikan dan Latihan.

Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Bidang Mutasi Kepegawaian terdiri dari: a. Sub Bidang Mutasi Jabatan;

b. Sub Bidang Mutasi Umum.

Bidang Pengembangan Karier terdiri dari :

(10)

b. Sub Bidang Perencanaan dan Formasi Pegawai. Bidang Administrasi dan Pembinaan Pegawai terdiri dari : a. Sub Bidang Administrasi Umum Pegawai;

b. Sub Bidang Pembinaan Pegawai. Bidang Pendidikan dan Latihan terdiri dari : a. Sub Bidang Diklat Penjenjangan;

b. Sub Bidang Diklat Non Penjenjangan.

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 75 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri, maka Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri mempunyai Tugas Pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok dimaksud, BKD mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang kepegawaian daerah;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kepegawaian daerah;

c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas dibidang mutasi kepegawaian, pengembangan karier, administrasi dan pembinaan pegawai, serta pendidikan dan pelatihan;

d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kepegawaian daerah; e. Pelaksanaan kesekretariatan Badan;

(11)

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

3. Sumber Daya Manusia.

Sumber daya manusia sebagai pelaksana kinerja di BKD Kabupaten Wonogiri terdiri dari Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) berjumlah 49 orang dimana Pejabat Fungsional Umum sebanyak 27 orang Fungsional Tertentu sebanya 5 orang, Eselon IVA sebanyak 11 Orang, Eselon IIIA sebanyak 1 Orang, Eselon IIIB sebanyak 4 orang dan Eselon IIB sebanyak 1 orang. Secara rinci dapat dilihat pada grafik 1.1 tersebut dibawah.

Gambar 1.1

GRAFIK DATA PNS BKD KAB. WONOGIRI BERDASARKAN JABATAN TAHUN 2015

(12)

Jumlah PNS menurut tingkat pendidikan untuk pasca sarjana ( S2 ) sebanyak 15 orang, Sarjana ( S1 ) sebanyak 14 orang, DIV sebanyak 2 orang, D III sebanyak 7 orang, SLTA sebanyak 10 orang, SD sebanyak 1 orang. Lebih lengkapnya sesuai tabel berikut :

Gambar 1.2

GRAFIK DATA PNS BKD KAB. WONOGIRI BERDASARKAN PENDIDIKAN TAHUN 2015

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sebagai salah satu penunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri, antara lain sebagai berikut :

a. Tanah perkantoran seluas 900 m² yang di atasnya dibangun gedung kantor dengan luas lantai 792 m² yang terdiri dari Ruang Kerja Pimpinan,

(13)

Ruang Kerja Bidang dan sekretariat sebanyak 6 ruang, Ruang Pertemuan 2 ruang.

b. Kendaraan roda empat sebanyak 4 unit dan kendaraan roda dua sebanyak 8 unit.

c. Komputer sebanyak 29 unit, printer sebanyak 39 unit dan mesin ketik sebanyak 5 buah, Lap Top sebanyak 46 Unit.

d. OHP dan perangkatnya sebanyak 2 unit, Warless Amplifier sebanyak 3 buah dan Warless mik jepit sebanyak 4 buah.

e. LCD Proyektor sebanyak 8 unit, Kamera digital 2 unit, Papan tulis elektronik 3 buah.

f. Peralatan lainnya berupa meja, kursi, White Board, AC, mesin Rezograp, dan lain-lainnya sebagai pendukung pelaksanaan kerja.

D. ASPEK STRATEGIK BKD KABUPATEN WONOGIRI.

Aspek strategik yang berpengaruh dalam menentukan keberhasilan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri dalam mewujudkan visi dan misinya adalah :

1. Tersedianya peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian. 2. Tersedianya sumberdaya manusia aparatur yang memadai.

3. Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang diarahkan pada terwujudnya data dan informasi kepegawaian yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (cepat, tepat, dan akurat setiap saat).

(14)

4. Pelaksanaan program dan kegiatan pengembangan Sistem manajemen kepegawaian yang diarahkan pada terwujudnya pembinaan PNS berbasis kompetensi.

5. Peningkatan akuntabilitas kinerja pelayanan administrasi kepegawaian yang diarahkan pada terwujudnya pelayanan prima dibidang kepegawaian.

6. Pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian kepegawaian di daerah yang diarahkan pada penegakan peraturan perundang-undangan kepegawaian guna mendukung terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance).

E. PERMASALAHAN UTAMA YANG DIHADAPI

Permasalahan utama Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri yang harus diselesaikan dalam melaksanakan manajemen kepagawaian di Kabupaten Wonogiri antara lain sebagai berikut :

a. Dengan adanya batasan-batasan dari Pemerintah Pusat terkait pengadaan CPNS di Daerah, serta semakin tingginya PNS yang pensiun di Kabupaten Wonogiri, sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di masing-masing SKPD, sehingga mengakibatkan kurang optimalnya didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

b. Belum sepenuhnya kompetensi Pegawai Negeri Sipil yang menduduki suatu jabatan telah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

c. Untuk mewujudkan reformasi birokrasi, peningkatan kompetensi Aparatur agar berkemampuan sesuai dengan standar kompetensi jabatan sangat diperlukan. Hal ini dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Akan tetapi didalam pelaksanaannya masih banyak kendala diantaranya adalah

(15)

minimnya anggaran yang dialokasikan. Sehingga pelaksanaan pendidikan dan pelatihan belum bisa dilaksanakan secara optimal dan menyeluruh kepada setiap pegawai.

d. Adanya perasaan enggan dari para PNS untuk melakukan konsultasi psikologi, karena beranggapan bahwa melakukan konsultasi psikologi hanya untuk mereka yang mengalami gangguan jiwa, juga beranggapan bahwa konsultasi psikologi sama dengan membuka aib diri kepada orang lain. Dengan kata lain kurangnya pemahaman akan manfaat dari bimbingan konseling.

e. Kurang dipahaminya peraturan perundang-undangan dibidang

kepegawaian oleh para PNS, hal ini diindikasikan masih banyaknya pelanggaran aturan kepegawaian yag terjadi.

f. Kurang optimalnya pemberdayaan sumberdaya manusia aparatur di masing-masing unit kerja.

g. Belum dilaksanakannya analisis jabatan di masing-masing unit kerja sehingga mengakibatkan perencanaan kebutuhan PNS belum optimal. h. Untuk meningkatkan pelayan informasi kepegawaian kepada publik dengan

cepat dan akurat diperlukan pengembangan electronic government (e-Gov) secara baik. BKD Kab. Wonogiri dalam pengelolaan manajemen kepegawaian telah diupayakan pengembangan “Sistem Informasi Kepegawaian” yang dapat diakses oleh semua SKPD antara lain website dan SIMPEG Online, namun seiring dengan perubahan ketentuan, akses SIMPEG belum competable, sehingga informasi yang dihasilkan belum bisa memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan. Selain itu keterbatasan SDM yang ada di SKPD juga menyebabkan SIMPEG kurang efektif.

(16)

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS

Perencanaan strategis merupakan proses sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut, dan mengukur hasil melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis. Perencanaan strategis instansi pemerintah Sebagai Lembaga Teknis yang menyelenggarakan kewenangan Pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis, nasional, global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.

Sebagai lembaga teknis yang menyelenggarakan kewenangan pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam bidang Manajemen Kepegawaian Daerah, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri mempunyai Rencana Strategis yang telah ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri.

Rencana Srtategis ini berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun 2010 – 2015 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada. Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah yang mencakup visi, misi, tujuan dan sasaran, serta cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan dalam bab ini. Selanjutnya sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2015 akan dijelaskan dalam Rencana Kinerja ( Performance Plan ) 2015.

(17)

A. RENCANA STRATEGIK ORGANISASI.

Sejalan dengan pemberlakuan UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagian fungsi manajemen Pegawai Negeri Sipil telah menjadi wewenang Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah. Dengan pelimpahan kewenangan manajemen kepegawaian ini diharapkan daerah mampu menata sumber daya manusia sebagai pendukung pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan yang dimilikinya, sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Kepegawaian Daerah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja Badan Kepegawaian Daerah. Perencanaan strategis Badan Kepegawaian Daerah merupakan integrasi antara sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab permasalahan pengelolaan manajemen kepegawaian.

1. VISI.

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar konsisten, eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, oleh instansi pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Wonogiri menetapkan visi sebagai berikut :

(18)

“TERWUJUDNYA REFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN MENUJU TERCIPTANYA PEGAWAI YANG BERKOMPETENSI, PROFESIONAL DAN SEJAHTERA.”

Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

Reformasi manajemen kepegawaian pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan manajemen kepegawaian.

PNS yang Berkompetensi adalah PNS yang memiliki kemampuan / menguasai bidang tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya serta mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik, yang berkenaan dengan tugas dan fungsinya.

PNS yang Profesional adalah PNS yang kompeten dibidangnya, memiliki pengetahuan, keahlian, ketranpilan, berwawasan luas, menjunjung tinggi etika profesi, memiliki dedikasi, komitmen dan betanggung jawab terhadap tugas dan jabatannya, serta berperilaku disiplin dan mempunyai integritas yang tinggi.

PNS yang Sejahtera adalah PNS yang memiliki penghasilan yang mampu mencukupi kebutuhan hidup layak bagi diri dan keluarganya baik semasa masih aktif maupun setelah pensiun.

(19)

2. MISI.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Badan Kepegawaian Daerah menjabarkannya ke dalam misi BKD tahun 2010 sampai 2015 yaitu :

a. Meningkatkan kualitas perencanaan pengembangan pegawai dan data kepegawaian.

b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur melalui pendidikan dan latihan (Diklat) Aparatur.

c. Mewujudkan Penataan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan sesuai kompetensinya.

d. Meningkatkan Pembinaan Aparatur dalam rangka mendorong peningkatan disiplin, kinerja dan kesejahteraan pegawai untuk mewujudkan PNSD yang berprestasi tinggi.

e. Meningkatkan Pelayanan prima administrasi kepegawaian dalam rangka mewujudkan pelayanan administrasi yang tepat didukung oleh penyajian data dan informasi kepegawaian yang akurat.

3. TUJUAN STRATEGIS

Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 sampai 5 tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini, diharapkan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri dapat secara tepat menentukan program kegiatan untuk mewujudkan visi dan misinya untuk kurun waktu 1 sampai 5 tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis

(20)

ini diharapkan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri dapat mengukur sejauh mana visi dan misi organisasi telah dicapai. Adapun tujuan strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri antara lain sebagai berikut :

1. Memperkuat system perencanaan kepegawaian,

2. Mengembangkan system manajemen informasi kepegawaian, 3. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur,

4. Penataan sumber daya manusia aparatur PNS berbasis kompetensi, 5. Peningkatan Pembinaan Pegawai Negeri Sipil,

6. Peningkatan kinerja pelayanan kepegawaian.

Keterkaitan tujuan strategik dengan misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri adalah :

PERTAMA : Meningkatkan kualitas perencanaan pengembangan pegawai dan data kepegawaian

Dengan tujuan :

1. Memperkuat sistem perencanaan kepegawaian

2. Mengembangkan sistem manajemen informasi

kepegawaian

KEDUA : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur melalui pendidikan dan latihan (Diklat) Aparatur

Dengan tujuan :

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur, untuk meningkatkan kompetensi sesuai tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan melalui pendidikan dan latihan,

peningkatan pendidikan formal dan meningkatkan

(21)

KETIGA : Mewujudkan Penataan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan sesuai kompetensinya

Dengan tujuan :

Terwujudnya penataan sumber daya aparatur PNS sesuai kompetensi jabatan dan syarat jabatan serta memperhatikan pola karir

KEEMPAT : Meningkatkan Pembinaan Aparatur dalam rangka mendorong peningkatan disiplin, kinerja dan kesehjateran pegawai untuk mewujudkan PNSD yang berprestasi tinggi. Dengan tujuan :

Peningkatan pembinaan pegawai untuk meningkatkan akuntabilitas dan kesejahteraan pegawai.

KELIMA : Meningkatkan pelayanan prima administrasi kepegawaian dalam rangka mewujudkan pelayanan administrasi yang tepat didukung oleh penyajian data dan informasi kepegawaian yang akurat

Dengan tujuan :

Peningkatan kinerja pelayanan kepegawaian dalam rangka

meningkatkan kapasitas pemerintah daerah guna

mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik (Good

Governance).

4. SASARAN

Adapun sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan SDM Aparatur melalui Pendidikan dan Latihan, dengan indikator sebagai berikut :

(22)

b. Jumlah PNS yang telah mengikuti diklat teknis / fungsional c. Jumlah PNS yang telah mengikuti diklat prajabatan

2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas perencanaan kepegawaian, dengan indikator sebagai berikut :

a. Jumlah Peserta yang mengikuti Bintek Penyusunan Formasi PNS b. Tersedianya formasi di masing-masing unit kerja.

3. Terwujudnya sistem manajemen informasi kepegawaian yang mampu mendukung pengambilan keputusan, dengan indikator sebagai berikut :

a. Jumlah file pegawai yang terkelola dengan baik b. Tersedianya informasi kepegawaian

c. Bertambahnya file kepegawaian elektronik d. Tersedianya buku profil pegawai

e. Tersedianya buku data informasi kepegawaian

4. Mengembangkan Pola Karier Jabatan, dengan indikator sebagai berikut : a. Jumlah PNS yang dilantik

b. Terfasilitasinya SK Penetapan PNS dalam jabatan fungsional

5. Meningkatnya kesesuaian kompetensi jabatan yang dilamar dengan jumlah formasi CPNS, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Jumlah pelamar CPNS sesuai kompetensi, b. Jumlah tenaga honorer yang diproses CPNS.

6. Menurunnya tingkat pelanggaran disiplin PNS dan penyalahgunaan kewenangan, dengan indikator sebagai berikut :

a. Meningkatnya kegiatan penegakan disiplin pegawai melalui operasi razia PNS

(23)

7. Menurunnya jumlah PNS yang tidak dapat menjalankan tugas karena kesehatan jasmani dan rohani, dengan indikator sebagai berikut :

- Jumlah PNS yang menjalani tes kesehatan,

8. Meningkatnya pemahaman PNS tentang hak, kewajiban, dan disiplin Pegawai Negeri Sipil, dengan indikator sebagai berikut:

- Jumlah PNS yang mendapatkan sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian.

9. Meningkatnya fasilitasi peningkatan kesejahteraan PNS, dengan indikator sebagai berikut :

- Jumlah PNS yang menerima penghargaan / tanda kehormatan.

10. Tersedianya klinik konseling / psikologi untuk PNS, dengan indikator sebagai berikut :

- jumlah PNS yang memanfaatkan bimbingan / konseling psikologi

11. Meningkatnya jumlah PNS yang terfasilitasi dalam status kedudukan hukum dan hak-hak kepegawaiannya, dengan indikator sebagai berikut :

a. Jumlah PNS yang mendapatkan Taspen, Karis, Karsu dan Karpeg, b. Terfasilitasinya penerbitan Kartu Pegawai Elektronik,

c. Jumlah PNS yang mengikuti sumpah janji,

d. Terselesaikannya SK Kenaikan pangkat tepat waktu, e. Terselesaikannya SK Pensiun PNS,

f. Jumlah PNS yang mengikuti UKPPI.

12. Meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian, dengan indikator sebagai berikut :

a. Jumlah PNS yang mendapatkan ijin belajar,

(24)

c. Jumlah pembaharuan daftar keluarga yang terselesaikan, d. Terselesaikannya nota pertimbangan teknis PMK

5. PROGRAM DAN KEGIATAN 2015

Iktisar jumlah program dan kegiatan Badan kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri untuk Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1

PROGRAM DAN KEGIATAN BKD KAB. WONOGIRI TAHUN 2015

No PROGRAM KEGIATAN

1. 2 3

1. Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa surat menyurat

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional

5. Penyediaan jasa administrasi

keuangan

6. Penyediaan jasa kebersihan kantor 7. Penyediaan alat tulis kantor

8. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

(25)

9. Penyediaan komponen, instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

10. Penyediaan peralatan dan

perlengkapan kantor

11. Penyediaan peralatan rumah tangga

12. Penyediaan bahan bacaan dan

Peraturan Perundang-undangan 13. Penyediaan makan dan minum kantor 14. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

keluar daerah

15. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah

16. Belanja jasa tenaga kerja non pegawai 17. Penataan arsip kantor

2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

1. Pengadaan Perlengkapan Gedung

Kantor

2. Pengadaan peralatan gedung kantor 3. Pengadaan Mebelair

4. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

5. Pemeliharaan rutin /berkala kendaraan dinas/operasional

6. Pemeliharaan rutin / berkala

(26)

7. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

8. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleir 9. Pemeliharaan rutin/berkala pagar/taman

kantor

10. Perbaikan instalasi dan penambahan jaringan

3. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Bimbingan Teknis/ Kursus Singkat/ Pelatihan/ Sosialisasi/ Bimtek

2. Penyelenggaraan Rapat Koordinasi (RAKOR)

3. Pembinaan dan Pelatihan Pelayanan bidang kepegawaian

4. Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian

Kinerja dan Keuangan

1. Penyusunan pelaporan keuangan

semesteran

2. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

3. Penyusunan RENJA SKPD 4. Penyusunan Rencana Strategis

5. Penyusunan pelaporan keuangan

bulanan

6. Penyusunan laporan pengelolaan dan penatausahaan keuangan

(27)

7. Penyusunan LAKIP

8. Penyusunan Dokumen Perencanaan

6. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

1. Bantuan pendidikan mahasiswa tugas belajar / beasiswa

2. Pengiriman peserta diklat teknis dan sejenisnya

3. Pengiriman peserta diklat fungsional dan sejenisnya

4. Fasilitasi seleksi penerimaan Capra IPDN

5. Seleksi dan Penetapan PNS untuk Tugas Belajar

7. Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

1. Seleksi penerimaan calon PNS

2. Penyelenggaraan Bimtek penyusunan Formasi PNS

3. Penyusunan Formasi PNS 4. Penyelesaian SK KP PNS 5. Penyelesaian SK Pensiun

6. Proses penanganan kasus-kasus

pelanggaran disiplin PNS

7. Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Formasi K2

(28)

9. Penerimaan tanda kehormatan 10. Penyusunan DUK

11. Penyusunan profil pegawai 12. Pengambilan sumpah/janji PNS 13. Pengelolaan File Pegawai

14. Laporan Mekanisme dan Peremajaan data Pegawai

15. Penyusunan Bezeting Pegawai 16. Pelaksanaan ujian kenaikan pangkat

penyesuaian ijazah (UKPPI) 17. Penyelesaian Administrasi

Penyesuaian Masa Kerja (PMK) 18. Fasilitasi ijin penggunaan gelar

akademis

19. Pembuatan file kepegawaian elektronik 20. Penetapan PNS dalam jabatan

fungsional

21. Pelantikan pejabat struktural / kepsek 22. Pelaksanaan ujian dinas

23. Penyelesaian SK Pengangkatan CPNS menjadi PNS

24. Pelaksanaan operasi razia PNS 25. Sosialisasi peraturan

perundang-undangan bidang kepegawaian 26. Pengelolaan LHKPN

(29)

27. Penyelesaian pembaharuan daftar keluarga PNS

28. Penyelesaian usulan Karis/Karsu / Karpeg

29. Pembinaan perkawinan dan perceraian PNS

30. Uji kesehatan PNS

31. Pengelolaan administrasi kepegawaian daerah dan pengelolaan anggaran 32. Penerbitan Buletin Kepegawaian

33. Fasilitasi bimbingan dan konseling bagi PNS

34. Pengiriman peserta Diklatpim Tk. II, III, dan IV

35. Sistem Informasi dan Pelayanan Kepegawaian

36. Fasilitasi Usulan Kartu Peserta Taspen 37. Fasilitasi Pengadaan Kartu PNS

Elektronik

38. Penyelenggaraan Bimtek Perhitungan Penilaian Angka Kredit (PAK) Jabatan Fungsional

39. Penyelenggaraan Diklat Pim Tk IV 40. Bimtek Penilaian Prestasi Kerja 41. Pengiriman peserta diklat prajabatan

(30)

gol I, II, dan III

42. Penyelesaian administrasi pindah wilayah kerja (PWK) PNS

43. Fasilitasi Penyelesaian Administrasi Penilaian Prestasi Kerja PNS

44. Penyelesaian administrasi kenaikan gaji berkala

45. Diklat teknis bendahara keuangan daerah

46. Diklat teknis pelayanan administrasi terpadu kecamatan (PATEN)

47. Penyelenggaraan diklat teknis calon kepala sekolah

48. Penyelenggaraan diklat teknis kepala sekolah

49. Penyelenggaraan diklat / ujian sertifikasi pengadaan barang / jasa 50. Pendampingan diklat penyusunan

(31)

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015

Rencana Kerja Tahunan ( RKT ) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana stratejik Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam Rencana Kinerja Tahun 2015 ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan, sebagaimana tercantum dalam tabel 2.2 berikut :

Tabel 2.2

RENCANA KERJA TAHUN 2015 BKD KABUPATEN WONOGIRI

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatkan SDM Aparatur melalui Pendidikan dan Latihan

1. Jumlah PNS yang telah mengikuti diklat

struktural.

2. Jumlah PNS yang mengikuti diklat prajabatan

3. Jumlah PNS yang telah mengikuti diklat teknis / fungsional. 44 orang 305 orang 305 orang 2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas perencanaan kepegawaian

1. Jumlah Peserta yang

mengikuti Bintek

Penyusunan Formasi

PNS

2. Tersedianya Formasi di masing-masing unit kerja

188 orang

(32)

3 Terwujudnya sistem manajemen informasi kepegawaian yang mampu mendukung pengambilan keputusan

1. Jumlah file pegawai yang terkelola secara baik

2. Tersedianya Sistem

Informasi Kepegawaian

3. Bertambahnya file

kepegawaian elektronik 4. Tersusunnya buku profil

pegawai 13.500 File 1 paket 875 PNS 10 buku 4 Mengembangkan Pola Karir Jabatan.

1. Jumlah Pejabat struktural / kepala sekolah yang dilantik 2. Jumlah SK Penetapan PNS dalam Jabatan Fungsional 300 orang 1.450 SK 5. Meningkatnya kesesuaian kompetensi jabatan yang dilamar dengan jumlah formasi Calon Pegawai Negeri Sipil.

1. Jumlah pelamar CPNS sesuai kompetensi 1.000 orang 6. Menurunnya tingkat pelanggaran disiplin PNS dan penyalahgunaan kewenangan. 1. Meningkatnya kegiatan penegakan disiplin pegawai melalui operasi razia PNS

2. Jumlah kasus

pelanggaran disiplin yang tertangani

20 kali

(33)

7. Menurunnya jumlah PNS yang tidak dapat menjalankan tugas karena kesehatan jasmani dan rohani.

1. Jumlah PNS yang menjalani test kesehatan. 4 Orang 8. Meningkatnya pemahaman PNS tentang hak,

kewajiban dan disiplin PNS 1. Jumlah PNS yang mendapatkan sosialisasi peraturan perundang-undangan kepegawaian 180 orang 9. Meningkatnya fasilitasi peningkatan kesejahteraan PNS 1. Jumlah PNS yang menerima penghargaan / tanda kehormatan 200 Orang 10. Tersedianya klinik konseling / psikologi untuk PNS 1. Jumlah PNS yang memanfaatkan bimbingan / konseling psikologi 22 orang 11. Meningkatnya jumlah PNS yang terfasilitasi dalam status,

kedudukan hukum dan hak-hak kepegawaiannya. 1. Jumlah PNS yang mendapatkan kartu Taspen, Karsu/Karis, Karpeg 450 lembar 2. Terfasilitasinya penerbitan Kartu Pegawai Elektronik 305 kartu 3. Jumlah PNS yang mengikuti sumpah janji

0 orang

4. Terselesaikannya SK Kenaikan pangkat tepat waktu

2.000 SK

5. Terselesaikannya SK Pensiun PNS

(34)

6. Jumlah PNS yang mengikuti UKPPI 150 orang 12. Meningkatnya pelayanan administrasi Kepegawaian 1. Jumlah PNS yang

mendapatkan ijin belajar 2. Jumlah PNS yang

mendapatkan ijin penggunaan gelar 3. Jumlah pembaharuan

daftar keluarga yang terselesaikan 4. Terselesaikannya nota pertimbangan teknis PMK 200 orang 150 orang 500 orang 250 orang

C. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015

Perjanjian kinerja (PK) yang telah disepakati antara Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri dengan Bupati wonogiri tahun 2015 adalah sebagaimana tabel 2.3 berikut :

(35)

Tabel 2.3

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN

1 2 3 4 5 6

1 44 orang Pengiriman Peserta Diklat Pim Tk. II , III, IV 400.000.000

Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tk IV 570.000.000 305 orang Pengiriman Peserta Diklat Prajabatan Gol. I, II, dan III 202.660.000 Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Formasi K2 873.531.000 305 orang Pengiriman Diklat Teknis dan Sejenisnya 450.000.000 Pengiriman Diklat Fungsional dan Sejenisnya 273.000.000 Diklat Teknis Bendahara Keuangan Daerah 136.000.000 Diklat Teknis Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) 327.000.000 Penyelenggaraan Diklat Teknis Calon Kepala Sekolah 100.000.000 Penyelenggaraan Diklat Teknis Kepala Sekolah 100.000.000 Penyelenggaraan Diklat / Ujian sertifikasi pengadaan Barang / Jasa 95.000.000 Pendampingan Diklat Penyusunan Laporan Keuangan berbasis Akrual 30.000.000 2 Jumlah Peserta yang mengikuti Bintek Penyusunan

Formasi PNS

188 orang Penyelenggaraan Bimtek Penyusunan Formasi PNS 31.000.000 Tersedianya Formasi di masing-masing unit kerja 178 SKPD Penyusunan Formasi PNS 17.000.000 3 Jumlah file pegawai yang terkelola secara baik 13.500 file Pengelolaan File Pegawai Negeri Sipil 8.000.000 Tersedianya Sistem Informasi Kepegawaian 1 paket Sistem Informasi dan Pelayanan kepegawaian 100.000.000 Bertambahnya file kepegawaian elektronik 875 PNS Pembuatan File Kepegawaian Elektronik 12.000.000 Tersusunnya buku profil pegawai 10 buku Penyusunan profil pegawai 7.000.000 4 Mengembangkan Pola Karir Jabatan. Jumlah PNS yang dilantik 300 orang Pelaksanaan Pelantikan Pejabat Struktural / Kepala Sekolah 100.000.000 Jumlah SK Penempatan PNS dalam jabatan Fungsional 1.450 SK Penetapan PNS dalam Jabatan Fungsional 60.000.000 5 Meningkatnya kesesuaian kompetensi jabatan yang dilamar

dengan jumlah formasi CPNS

Jumlah pelamar CPNS sesuai dengan kompetensi 1000 orang Penyelesaian Tenaga Honorer Menjadi CPNS 60.000.000 6 Meningkatnya kegiatan penegakan disiplin pegawai melalui

operasi razia PNS

20 kali Pelaksanaan Operasi Razia PNS 33.750.000 Jumlah kasus pelanggaran disiplin yang tertangani sesuai

ketentuan

22 kasus Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS 34.000.000 7 Menurunnya jumlah PNS yang tidak dapat menjalankan tugas

karena kesehatan jasmani dan rohani.

Jumlah PNS yang menjalani tes kesehatannya 4 orang Uji Kesehatan PNS 15.000.000 8 Meningkatnya pemahaman PNS tentang hak, kewajiban dan

disiplin PNS

Jumlah PNS yang mengikuti sosialisasi peraturan perundangan-undangan

180 orang Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan 50.000.000 9 Meningkatnya fasilitasi peningkatan kesejahteraan PNS Jumlah PNS yang menerima penghargaan / tanda jasa. 200 orang Penerimaan Tanda kehormatan 11.000.000 10 Tersedianya klinik konseling / psikologi untuk PNS Jumlah PNS yang memanfaatkan bimbingan / konseling

psikologi

22 orang Fasilitasi Bimbingan dan Konseling bagi PNS 10.000.000 Menurunnya tingkat pelanggaran disiplin PNS dan

penyalahgunaan kewenangan.

Meningkatkan SDM Aparatur melalui Pendidikan dan Latihan Jumlah PNS yang mengikuti diklat struktural. Jumlah PNS yang mengikuti diklat prajabatan Jumlah PNS yang mengikuti diklat teknis / fungsional.

Meningkatnya kualitas dan kuantitas perencanaan kepegawaian

Terwujudnya sistem manajemen informasi kepegawaian yang mampu mendukung pengambilan keputusan

(36)

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN

1 2 3 4 5 6

10 Tersedianya klinik konseling / psikologi untuk PNS Jumlah PNS yang memanfaatkan bimbingan / konseling 22 orang Fasilitasi Bimbingan dan Konseling bagi PNS 10.000.000

11 450 buah Penyelesaian usulan Karis/karsu/Karpeg 15.000.000

Fasilitasi Usulan Kartu Peserta Taspen 8.000.000 Jumlah Kartu Pegawai Elektronik (KPE) yang diterbitkan 305 kratu Fasilitasi Pengadaan Kartu PNS Elektronik 20.000.000 Terselesaikannya SK Kenaikan pangkat tepat waktu 2.000 SK Penyelesaian SK KP PNS 120.000.000 Terselesaikannya SK Pensiun PNS 300 SK Penyelesaian SK Pensiun 30.000.000 Jumlah PNS yang mengikuti UKPPI 150 orang Pelaksanaan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah (UKPPI) 60.000.000 12 Jumlah PNS yang mendapatkan ijin belajar 200 orang Penyelesaian Ijin Belajar. 10.000.000 Jumlah PNS yang mendapatkan ijin penggunaan gelar 150 orang Fasilitasi Ijin Penggunaan Gelar Akademis 7.500.000 Jumlah pembaharuan daftar keluarga yang terselesaikan 500 orang Penyelesaian Pembaharuan Daftar Keluarga PNS 10.000.000 Terselesaikannya nota pertimbangan teknis PMK 250 orang Penyelesaian Administrasi Penyesuaian Masa Kerja (PMK) 7.500.000 Meningkatnya jumlah PNS yang terfasilitasi status,

kedudukan hukum dan hak-hak kepegawaiannya.

Jumlah PNS yang mendapatkan Taspen, Karis, Karsu dan Karpeg

(37)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan, sasaran dan kebijakan yang tertuang dalam Penetapan Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015, guna mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Selain capaian setiap sasaran, LKjIP ini juga menyajikan analisis efisiensi dan efektifitas yang merupakan perbandingan capaian kinerja input terhadap output kegiatan pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015.

Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kebijakan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan pada awal tahun melalui penetapan kinerja (performance plan). Selanjutnya pada akhir tahun 2015 target kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasinya, sehingga diketahui celah kinerja (performance gap). Selisih yang timbul akan dianalisis guna menetapkan strategi untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).

(38)

Untuk memudahkan dalam penilaian tingkat capaian kinerja setiap indikator, dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran yang dikategorikan menjadi 4 (empat) kategori sebagaimana tabel 3.1. berikut :

Tabel 3.1

KRITERIA SKALA PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

No. Rentang Capaian Kategori Capaian

1 85 % - > 100 % Sangat Baik

2 70 % - < 85 % Baik

3 55 % - < 70 % Cukup

4 < 55 % Kurang

B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015, PERBANDINGAN DENGAN 2014 DAN CAPAIAN TERHADAP TARGET AKHIR RENSTRA

Dalam tahun 2015, rincian capaian kinerja dapat dilihat pada form Pengukuran Kinerja Kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015, sebagaimana terlampir. Berikut pencapaian target kinerja dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan untuk setiap sasaran strategik tahun 2015, serta perbandingannya dengan capaian kinerja tahun 2014 serta capaian terhadap akhir target RENSTRA, sebagaimana tabel 3.2 berikut :

(39)

Tabel 3.2

CAPAIAN KINERJA PADA MASING-MASING SASARAN TANUN 2015

NO SASARAN STRATEGIK INDIKATOR KINERJA

2015 % KINERJA 2014 % REALISASI RENSTRA TARGET REALI SASI %

KINERJA

1 Meningkatkan SDM

Aparatur melalui Pendidikan dan Latihan

 Jumlah PNS yang telah

mengikuti diklat struktural.

 Jumlah PNS yang telah

mengikuti diklat teknis / fungsional.  Jumlah PNS yang mengikuti diklat prajabatan 44 orang 305 orang 305 orang 43 orang 402 orang 304 orang 97,72% 131,80% 99,67% 100% 114,18% 100% 100% 107% 100%

Rata- rata capaian kinerja 109,73% 104,73% 102,33%

2 Meningkatnya kualitas

dan kuantitas perencanaan kepegawaian

 Jumlah Peserta yang

mengikuti Bintek Penyusunan Formasi PNS  Tersedianya Formasi di masing-masing unit kerja 188 orang 178 SKPD 188 orang 178 SKPD 100% 100 % 100% 100 % 100% 100 %

Rata- rata capaian kinerja 100% 100% 100%

3 Terwujudnya sistem manajemen informasi kepegawaian yang mampu mendukung pengambilan keputusan

 Jumlah file pegawai

yang terkelola secara baik

 Tersedianya Sistem

Informasi Kepegawaian

 Bertambahnya file

kepegawaian elektronik

 Tersusunnya buku profil

13.500 File 1 paket 26.164 File 1 paket 193,81 % 100 % 100 % 100 % 100% 100%

(40)

pegawai 875 PNS 10 buku 1.144 PNS 10 buku 130,74 % 100 % 100 % 80 % 142% 96%

Rata- rata capaian kinerja 131,14% 95% 109,5%

4 Mengembangkan

Pola Karir Jabatan.

 Jumlah pejabat

struktural / kepala sekolah yang dilantik

300 orang 173 orang 57,67 % 96,36 % 82%  Jumlah SK Penempatan PNS dalam Jabatan Fungsional 1.450 orang 1.038 orang 71,59 % 51,23 % 96%

Rata- rata capaian kinerja 64,63% 73,79% 89%

5. Meningkatnya

kesesuaian kompetensi jabatan yang dilamar dengan jumlah formasi Calon Pegawai Negeri Sipil.

 Jumlah pelamar CPNS

sesuai kompetensi

 Jumlah tenaga honorer

yang diproses menjadi CPNS 1.000 orang 0 orang 0 orang 0 orang 0 % 0 % 112,8 % 34,74% 6,% 64 %

Rata- rata capaian kinerja 0 % 73,77 % 35 %

6. Menurunnya tingkat pelanggaran disiplin PNS dan penyalahgunaan kewenangan.  Meningkatnya kegiatan penegakan disiplin pegawai melalui operasi razia  Jumlah kasus pelanggaran disiplin yang tertangani 20 kali 22 kasus 24 kali 18 kasus 120 % 81,82 % 90 % 133,3 % 105 % 104 %

(41)

7. Menurunnya jumlah PNS yang tidak dapat menjalankan tugas karena kesehatan jasmani dan rohani.

 Jumlah PNS yang

menjalani test kesehatan.

4 PNS 4 PNS 100 % 100 % 94 %

Rata- rata capaian kinerja 100 % 100 % 94 %

8. Meningkatnya

pemahaman PNS tentang hak, kewajiban dan disiplin PNS  Jumlah PNS yang mendapatkan sosialisasi peraturan perundang-undangan kepegawaian 180 orang 180 orang 100 % 100 % 100 %

Rata- rata capaian kinerja 100 % 100 % 100 %

9. Meningkatnya fasilitasi peningkatan kesejahteraan PNS.  Jumlah PNS yang menerima penghargaan / tanda jasa. 200 Orang 210 orang 105 % 109,50 % 102 %

Rata- rata capaian kinerja 105 % 109,50 % 102 % 10. Tersedianya klinik konseling / psikologi untuk PNS  Jumlah PNS yang memanfaatkan bimbingan / konseling psikologi 22 orang 57 orang 259,1 % 100 % 121 %

Rata- rata capaian kinerja 259,1 % 100 % 121 %

11. Meningkatnya jumlah

PNS yang terfasilitasi status, kedudukan hukum dan hak-hak kepegawaiannya.

 Jumlah PNS yang

memiliki Taspen, Karsu/ Karis, Karpeg 450 lbr. 479 lbr 106,44 % 127,50 % 155 %  Terfasilitasinya penerbitan Kartu Pegawai Elektronik 305 kartu 408 kartu 133,77 % 192 % 93 %  Penyelesaian SK

Kenaikan pangkat tepat waktu 2000 SK 1416 SK 70,80 % 97,60 % 91 %  Penyelesaian SK Pensiun PNS 300 SK 277 SK 92,33 % 83,20 % 101 %  Jumlah PNS yang mengikuti UKPPI 150 orang 162 orang 108 % 101,33 % 99 %

Rata- rata capaian kinerja 106,44 % 116,94% 107,8 %

12. Meningkatnya

pelayanan

 Terfasilitasinya

pelayanan administrasi

(42)

administrasi Kepegawaian Kepegawaian melalui ijin belajar.  Terfasilitasinya ijin penggunaan gelar akademik  Terfasilitasinya penyelesaian PMK  Terselesaikannya administrasi pembaharuan daftar keluarga 150 orang 250 orang 500 orang 219 orang 31 orang 353 orang 146 % 12,40 % 123 % 335,2 % 53,33 % 123 % 136 % 31 % 96 %

Rata- rata capaian kinerja 86,75 % 137,68% 84 %

C. ANALISA CAPAIAN KINERJA

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran sebagaimana tabel 3.2 diatas, secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Sasaran 1 ( satu ) : Meningkatnya SDM Aparatur melalui Pendidikan Dan Latihan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-1, dari 3 indikator kinerja sebagai tolok ukurnya diperoleh hasil capaian kinerjanya rata-rata 109,73 % atau masuk kategori sangat baik. Dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami peningkatan, dimana capaian kinerja tahun 2014 untuk sasaran -1 rata-rata 104,73 %.

(43)

Walaupun dalam pencapaian kinerja untuk sasaran-1 rata-rata sangat baik, dalam pelaksanaannya tidak lepas dari hambatan-hambatan, hambatan-hambatan tersebut antara lain:

a. Kurangnya sarana dan prasarana diklat yang memadahi;

b. Minimnya dukungan anggaran dari APBD untuk peningkatan kompetensi SDM Aparatur sehingga belum bisa menjangkau ke seluruh aparatur;

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

a. Dengan minimnya dukungan anggaran dari APBD karena keterbatasan kemampuan APBD, maka perlu melakukan terobosan baru dalam upaya peningkatan kompetensi SDM Aparatur, melalui diklat berbasis IT (Web). b. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait guna kemudahan

mendapatkan ijin penyelenggaraan diklat e-learning system, dan penambahan kuota pengiriman peserta diklat.

c. Peningkatan sarana dan prasarana diklat.

Adapun realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-1, telah mencapai 100 %. Hal ini berarti memenuhi target dalam Renstra. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-1 dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini :

(44)

Gambar 3.1

GRAFIK CAPAIAN KINERJA SASARAN 1

2. Sasaran 2 ( dua ) : Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Perencanaan Kepegawaian.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-2, dari 2 indikator kinerja sebagai tolok ukurnya diperoleh hasil capaian kinerjanya rata-rata 100% atau masuk kategori sangat baik. Capaian ini sama dengan dengan tahun 2014.

Walaupun dalam pencapaian kinerja untuk sasaran-2 sangat baik, dalam pelaksanaannya tetap ada hambatan-hambatan yang terjadi, diantaranya adalah :

a. Belum optimalnya kemampuan petugas dalam penyusunan formasi.

b. Kurang tepat waktu dalam penyampaian laporan kebutuhan pegawai dari masing-masing SKPD

(45)

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

a. Untuk meningkatkan kemampuan petugas dilakukan Bimtek penyusunan formasi.

b. Intensifikasi koordinasi dengan SKPD guna mencegah keterlambatan laporan.

Adapun realisasi capaian target Renstra, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-2, telah mencapai 100 %. Hal ini berarti target renstra yang telah ditetapkan terpenuhi. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-2 dapat dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini :

Gambar 3.2

(46)

3. Sasaran 3 ( tiga ) : Terwujudnya sistem Manajemen Informasi Kepegawaian yang mampu mendukung pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-3, dari 4 indikator kinerja sebagai tolok ukurnya diperoleh hasil capaian kinerjanya rata-rata 131,14% atau sangat baik. Dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami peningkatan, dimana capaian kinerja tahun 2014 untuk sasaran -3 rata-rata 95 %.

Walaupun dalam pencapaian kinerja untuk sasaran-3 sangat baik, dalam pelaksanaannya tetap ada hambatan-hambatan yang terjadi, diantaranya adalah :

a. SIMPEG yang ada belum sepenuhnya dapat mengakomudir semua kebutuhan data yang diperlukan.

b. Kurang tepat waktu dalam penyampaian laporan mekanisme peremajaan data pegawai maupun bezeting dari masing-masing SKPD.

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

a. Melakukan up grade SIMPEG sehingga bisa memenuhi semua kebutuhan data yang diperlukan.

b. Intensifikasi koordinasi dengan SKPD guna mencegah keterlambatan laporan.

Adapun realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-3, telah mencapai 109,5 %. Hal ini berarti telah memenuhi dari target yang telah ditatapkan dalam Renstra. Untuk lebih

(47)

jelasnya capaian kinerja sasaran-3 dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini:

Gambar 3.3

GRAFIK CAPAIAN KINERJA SASARAN 3

4. Sasaran 4 ( Empat ) : Mengembangkan Pola Karir Jabatan

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-4, dari 2 indikator kinerja sebagai tolok ukurnya diperoleh hasil capaian kinerjanya rata-rata 64,63% atau kategori cukup. Dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami penurunan yang cukup siknifikan, dimana capaian kinerja tahun 2014 untuk sasaran -4 rata-rata 73,80%. Hal ini disebabkan beberapa hal antara lain :

a. Tahun 2015 merupakan tahun pergantian kepala daerah, sehingga tidak bisa melakukan mutasi maupun promosi bagi pejabat struktural maupun kepala sekolah.

b. Belum sepenuhnya penempatan PNS dalam jabatan tertentu sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

(48)

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

a. Penataan kembali PNS yang belum sesuai antara jabatan dengan kompetensinya sehingga peran dan fungsi PNS bisa optimal.

b. Percepatan pengisian kekosongan jabatan ditahun 2016 sehingga tidak terjadi hambatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan SKPD yang diakibatkan karena beluam adanya pemangku jabatan yang definitip .

Realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-4, telah mencapai 89%. Hal ini berarti belum memenuhi dari target yang telah ditatapkan dalam Renstra. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-4 dapat dilihat pada gambar 3.4 dibbawah ini :

Gambar 3.4

(49)

5. Sasaran 5 ( Lima) : Meningkatkan kesesuaian kompetensi jabatan yang dilamar yang dilamar dengan jumlah formasi Calon Pegawai Negeri Sipil.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-5, dari indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh hasil capaian kinerjanya sebesar 0 % atau kurang. Dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami penurunan, dimana capaian kinerja tahun 2014 untuk sasaran -5 rata-rata 73,77%.

Kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan sasaran-5 ini antara lain :

a. Ketergantungan dengan kebijakan dari pemerintah pusat..

b. Kebijakan pembatasan / moratorium yang dilakukan oleh pemerintah pusat terkait pengadaan CPNS.

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

a. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait kebijakan pengadaan CPNS jalur umum.

b. Mengusulkan kepada pemerintah pusat akan kebutuhan PNS di Kabupaten Wonogiri.

Adapun realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-5, baru mencapai 35%. Yang berarti sangat kurang dari target yang telah ditatapkan dalam Renstra. Hal ini disebabkan oleh pemberlakuan kebijakan pemerintah pusat terkait moratorium maupun pembatasan pengadaan CPNS di daerah. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-5 dapat dilihat pada gambar 3.5 di bawah ini :

(50)

Gambar 3.5

GRAFIK CAPAIAN KINERJA SASARAN 5

6. Sasaran 6 ( enam ) : Menurunnya tingkat pelanggaran disiplin PNS dan penyalah gunaan kewenangan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-6, dari 2 indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh hasil capaian kinerjanya rata-rata sebesar 100,91% atau sangat baik. Ada penurunan dibandingkan dengan tahun 2014, dimana capaian kinerja tahun 2014 untuk sasaran-6 rata-rata 111,67%.

Kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan sasaran-6 ini antara lain :

a. Kurang dipahaminya ketentuan / aturan disiplin PNS oleh atasan langsung pegawai sehingga peran kontrol yang harusnya dilakukan oleh atasan langsung belum sepenuhnya berjalan.

(51)

b. Kurangnya kesadaran PNS tentang arti pentingnya administrasi disiplin pegawai

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan antara lain sebagai berikut :

a. Peningkatan pemahaman ketentuan disiplin PNS kepada pejabat struktural di lingkungan pemerinntah Kabupaten Wonogiri.

b. Intensifikasi pelaksanaan operasi razia PNS.

c. Peningkatan peran dan fungsi waskat oleh atasan langsung.

d. Sentralisasi absensi berbasis IT (absensi online) sehingga bisa tingkat kehadiran PNS bisa terpantau setiap saat oleh pembina kepegawaian.

Adapun realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-6, sebesar 104,50%. Yang berarti telah memenuhi dari target yang telah ditatapkan dalam Renstra. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-6 dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini :

Gambar 3.6

(52)

7. Sasaran 7 ( tujuh ) : Menurunnya jumlah PNS yang tidak dapat menjalankan tugas karena kesehatan jasmani dan rohani.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-7, dari indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh hasil capaian kinerja sebesar 100% kategori sangat baik atau sama dengan capaian kinerja tahun 2014.

Kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan sasaran-7 ini antara lain :

a. SKPD tidak secepatnya melaporkan jika terdapan salah satu pegawainya yang sakit dalam jangka waktu panjang, sehingga kurang cepat mendapatkan penanganan/penyelesaian.

b. Di Kabupaten Wonogiri belum ada Tim Penguji tersendiri yang berwenangan menguji kesehatan PNS apakah layak atau tidak tetap dipekerjakan sebagai PNS, sehingga masih harus ke Surakarta.

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan adalah dengan peningkatan koordinasi dengan SKPD untuk secepatnya mendapatkan data jika terdapat salah satu PNS yang sakit dalam waktu lama (satu tahun atau lebih).

Adapun realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-7, sebesar 94%. Yang berarti kurang memenuhi dari target yang telah ditatapkan dalam Renstra. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-7 dapat dilihat pada gambar 3.7 di bawah ini :

(53)

Gambar 3.7

GRAFIK CAPAIAN KINERJA SASARAN 7

8. Sasaran 8 ( delapan ) : Meningkatnya pemahaman PNS tentang hak, kewajiban dan disiplin PNS.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-8, dari indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh hasil capaian kinerja sebesar 100% atau sangat baik, sama dengan pencapaian tahun 2014.

Kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan sasaran-8 ini antara lain :

a. Keterbatasan anggaran untuk peningkatan pemahaman aturan kepegawaian kepada PNS, sehingga mengakibatkan tingkat cakupan yang mendapatkan sosialisasi kurang maksimal.

b. Sering terjadinya perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang kepegawaian

(54)

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan adalah:

a. Menjalin kerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara untuk melakukan sosialisasi kepada para PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

b. Penambahan anggaran untuk sosialisasi peraturan perundang-undangan sehinga bisa menjagkau sasaran yang lebih luas.

Realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-8, sebesar 100%. Yang berarti target terpenuhi. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-8 dapat dilihat pada gambar 3.8 di bawah ini :

Gambar 3.8

(55)

9. Sasaran 9 ( Sembilan ) : Meningkatnya fasilitasi peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri SIpil.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-9, dari indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh hasil capaian kinerja sebesar 105% atau sangat baik, jika dibandingkan tahun 2014 mengalami kenaikan, dimana tahun 2014 capaian kinerjanya sebesar 109,50%.

Kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan sasaran-9 ini adalah tidak semua usulan yang disampaikan ke pusat dapat terealisasi, sehingga menurunkan minat dari para PNS untuk mengajukan usulan penghargaan tanda kehormatan.

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan adalah:

a. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam penyelesaian permasalahan penghargaan tanda kehormatan.

b. Bekerja sama dengan SKPD terkait dalam merumuskan pemberian tunjangan kepada PNS.

Realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-9, sebesar 102%. Yang berarti telah memenuhi target yang telah ditatapkan dalam Renstra. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-9 dapat dilihat pada gambar 3.9 di bawah ini :

(56)

Gambar 3.9

GRAFIK CAPAIAN KINERJA SASARAN 9

10. Sasaran 10 ( Sepuluh ) : Tersedianya klinik konseling / psikologi untuk PNS.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-10, dari indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh hasil capaian kinerja sebesar 259,1% atau sangat baik, jika dibandingkan tahun 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana tahun 2014 capaian kinerjanya sebesar 100%. Hal ini karena adanya intensifikasi dalam pelaksanaan bimbingan konseling. Bimbingan dilakukan dengan cara jemput bola sehingga mendongkrak capaian sasaran yang ditetapkan.

Kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan sasaran-10 ini adalah adanya perasaan malu dari para PNS untuk melakukan konsultasi psikologi, karena beranggapan bahwa melakukan

(57)

konsultasi psikologi sama dengan membuka aib diri kepada orang lain, beranggapan bahwa konsultasi psikologi hanya untuk mereka yang mengalami gangguan jiwa.

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan adalah :

a. Memberikan pemahaman kepada para PNS melalui kasubag

kepegawaian di masing-masing SKPD agar disampaikan kepada PNS di wilayah kerjanya tentang manfaat dan kegunaan layanan konseling yang ada di BKD Kab. Wonogiri.

b. Membangun citra positif akan produk layanan bimbingan konseling di BKD Kab. Wonogiri.

Realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-10, sebesar 121%. Yang berarti memenuhi target yang telah ditatapkan dalam Renstra. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-10 dapat dilihat pada gambar 3.sasaran-10 di bawah ini :

(58)

Gambar 3.10

GRAFIK CAPAIAN KINERJA SASARAN 10

11. Sasaran 11 ( Sebelas ) : Meningkatnya jumlah PNS yang terfasilitasi status, kedudukan hukum dan hak-hak kepegawaiannya.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-11, dari 6 indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh hasil capaian kinerja rata-rata sebesar 106,44% atau sangat baik, dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 mengalami penurunan dimana pada tahun 2014 capaian kinerjanya sebesar 116,94%.

Kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan sasaran-11 ini antara lain :

a. Masih terjadi keterlambatan penyelesaian Surat Keputusan baik Kenaikan Pangkat, Pensiun maupun penerbitan Karis/Karsu, karena dalam penyelesaiannya tidak hanya selesai di BKD Kab. Wonogiri melainkan

(59)

melibatkan institusi lain, baik SKPD pengusul maupun institusi pengambil kebijakan (BKN maupun Sekretariat Negara).

b. Banyaknya permohonan untuk mengikuti UKPPI, disisi lain plafon anggaran maupun waktu yang tersedia untuk penyelenggaraan UKPPI terbatas.

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan adalah:

a. Intensifikasi koordinasi dengan instansi terkait untuk mengatasi permasalahan keterlambatan penyelesaian Surat Keputusan.

b. Melakukan pencermatan terhadap berkas yang diusulkan sehingga tidak terjadi kekurangan berkas yang dipersyaratkan.

c. Penambahan anggaran untuk penyelenggaraan UKPPI sehinga bisa mengakomudir semua usulan yang masuk.

Realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-11, sebesar 107,8%. Yang berarti telah memenuhi target yang telah ditatapkan dalam Renstra. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-11 dapat dilihat pada gambar 3.11 di bawah ini :

(60)

Gambar 3.11

GRAFIK CAPAIAN KINERJA SASARAN 11

12. Sasaran 12 ( dua belas ) : Meningkatnya pelayanan Administrasi Kepegawaian.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-12, dari 4 indikator kinerja yang telah ditetapkan diperoleh hasil capaian kinerja rata-rata sebesar 86,75% atau sangat baik, dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 ada penurunan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2014 capaian kinerjanya sebesar 137,68%.

Kendala dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

mewujudkan sasaran-12 ini antara lain :

a. Tidak semua usulan peninjauan kembali masa kerja yang diajukan oleh PNS dapat diterbitkan nota persetujuan oleh BKN, karena persyaratan kurang sesuai dengan ketentuan.

(61)

b. Masih terjadinya keterlambatan dalam pengajuan usulan ijin belajar sehingga secara ketentuan tidak bisa diproses ijin belajarnya, yang akan berdampak pada peningkatan pendidikan yang diperoleh tidak bisa disesuaikan secara kepegawaian.

Dalam rangka peningkatan capaian kinerja, upaya yang dilakukan adalah:

a. Pencermatan terhadap berkas usulan peninjauan masa kerja untuk meminimalisir usulan yang tidak sesuai ketentuan sehingga bisa diterbitkan nota persetujuan oleh BKN.

b. Peningkatan kualitas pelayanan terhadap pegawai dengan melakukan pelayanan satu pintu dan menyediakan brosur-brosur terkait pelayanan kepegawaian sehingga meningkatkan pemahaman mekanisme dan persyaratan dalam pengurusan administrasi kepegawaian kepada para pegawai.

Realisasi capaian target Renstra 2010-2015, sampai dengan tahun 2015 pada sasaran-12, sebesar 84%. Yang berarti kurang memenuhi target yang telah ditatapkan dalam Renstra. Untuk lebih jelasnya capaian kinerja sasaran-12 dapat dilihat pada gambar 3.12 di bawah ini :

(62)

Gambar 3.12

GRAFIK CAPAIAN KINERJA SASARAN 12

D. ANALISIS KINERJA KEUANGAN

Penyelenggaraan pengelolaan manajemen kepegawaian daerah tahun anggaran 2015 yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD) Kabupaten Wonogiri sebesar Rp. 9.392.276.000,- yang terbagi dalam Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 3.464.559.000,- dan belanja langsung, sebesar Rp. 5.927.717.000,-. Dari anggaran tersebut diatas, realisasi untuk belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.341.373.676,- atau 96,44%, sedangkan belanja langsung terealisasi sebesar Rp. 5.298.327.068,- atau 89,38%. Secara keseluruhan alokasi anggaran yang dikelola Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri terealisasi sebesar Rp. 8.639.700.744,- atau 91,99 %. Realisasi anggaran yang tidak mencapai seratus persen tersebut disebabkan oleh faktor efisiensi penggunaan anggaran tanpa mengurangi efektifitas pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan. Secara rinci realisasi APBD

Referensi

Dokumen terkait

Pasien dengan Atresia Bilier dapat dibagi menjadi 2 kelompok yakni, Atresia Bilier terisolasi (Tipe perinatal) yang terjadi pada 65-60% pasien, namun menurut Hassan

Kompetensi adalah suatu kemampuan (keterampilan, sikap, dan pengetahuan) yang dimiliki seseorang yang dapat menunjukkan kinerja unggul dalam melakukan pekerjaan..

Apa benar yang dikatakan guru PAI kalian bahwa semua siswa di sekolah ini melaksanakan kegiatan keagamaan dalam hal ibadah?.

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

Pembuatan dan pelaksanaan program kesiapsiagaan nuklir dilakukan dengan melakukan berbagai pengkajian yang terintegerasi diantaranya: Potensi penyebaran radioaktif

Guru yang berpikir logis seperti ini sukar menerima kenyataan bahwa di dalam matematika: bilangan real berapapun jika dibagi dengan nol tidak mempunyai hasil/jawaban atau

Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila dipergunakan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan