• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Pada penelitian yang dilakukan oleh Sunardi (2020) terkait kinerja keuangan pada perusahaan semen yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) periode 2013–2018 dapat disimpulkan bahwa pengukuran berdasarkan EVA pada PT. Holcim Indonesia Tbk. hasilnya negatif atau dikatakan berkinerja tidak baik sedangkan pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk., dan PT. Semen Indonesia (Persero) hasilnya positif atau dikatakan berkinerja baik.

Selanjutnya penelitian oleh Kadim & Sunardi, (2020) terkait analisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode Economic Value Added (EVA), Financial Value Added (FVA) dan Market Value Added (MVA) pada industry telekomunikasi di Indonesia yang terdaftar di BEI tahun 2014-2018 disimpulkan bahwa pada pengukuran EVA periode 2014 menunjukkan nilai negative namun pada periode 2015-2018 nilai EVA menunjukkan positif.

Sedangkan pada pengukuran MVA periode 2014-2017 menunjukkan nilai MVA yang positif, namun pada tahun 2018 nilai MVA yang diperoleh yaitu negatif. Jika dilihat secara keseluruhan nilai MVA dari tahun 2014-2018 adalah baik.

Penelitian selanjutnya oleh (Ramadhanty et al., 2020) menganalisis kinerja keuangan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan

(2)

Market Value Added (MVA) yang hasilnya menunjukkan bahwa PT. Bisi International periode 2014-2018 pada pengukuran EVA dan MVA bernilai positif yang artinya perusahaan mampu mendapatkan nilai tambah ekonomis dan memberikan kekayaan bagi para investor.

Pada penelitian yang dilakukan oleh (Yulyawati et al., 2020) terkait kinerja keuangan menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) dalam menilai perusahaan asuransi yang go public dapat diambil kesimpulan bahwa perolehan Economic Value Added (EVA) PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk dan PT. Lippo General Insurance Tbk pada umumnya mampu memberikan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan dilihat dari EVA yang positif, meskipun PT. Lippo General Insurance Tbk sempat mengalami nilai EVA yang negatif pada tahun 2016 namun pada tahun selanjutnya terus menunjukan kinerja keuangan yang membaik. Sedangkan pada pengukuran Market Value Added (MVA) PT. Lippo General Insurance Tbk dan PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk periode 2013 sampai 2016 mampu menghasilkan nilai MVA yang positif sehingga kedua perusahaan ini dapat menambah nilai pasar perusahaan serta menciptakan kekayaan bagi para pemegang saham (investor).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: penelitian ini peneliti menggunakan objek penelitian perusahaan farmasi dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan tahun 2016-2020.

(3)

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Kadim & Sunardi (2020) Kinerja keuangan merupakan suatu analisis dalam periode waktu tertentu untuk mengukur suatu gambaran kondisi perusahaan dengan menggunakan aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan–aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar Oktary (2019). Kinerja keuangan merupakan suatu analisa dalam periode waktu tertentu untuk mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar dengan cara menganalisis dan mengevaluasi laporan keuangan perusahaan dengan tujuan bisa memberi masukan manajer perusahaan atau investor dalam menetukan kebijakan perusahaan Sunardi (2020).

Dengan demikian kinerja keuangan adalah sebuah aturan ataupun pedoman yang harus di taati oleh sebuah perusahaan dengan sebaik mungkin mulai dengan melakukan pekerjaan sampai memberikan hasil yang telah dicapai dari pekerjaan tersebut. Menurut Sunardi (2020) mengatakan kinerja keuangan adalah penentuan suatu ukuran tertentu yang dapatmengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba.

Kinerja keuangan dapat diukur dengan cara menganalisis dan mengevaluasi laporan keuangan perusahaan.

(4)

2. Economic Value Added (EVA)

Metode Economic Value Added (EVA) Menurut Nalsal & Mulyani (2015), EVA adalah nilai yang ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama satu tahun tertentu. EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya dari seluruh modal termasuk modal ekuitas dikurangkan. Menurut K. Rielly dan Keith CB manajemen keuangan (2001) menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) Is an internal management performance measure that campres net boperation profit to total cost of capital. Indicates how profitable company projects are as sign of management performance (nilai tambah ekonomis adalah manajemen internal yang menunjuk ukuran yang membandingkan laba bersih setelah pajak dengan modal. Laba atau kemampuan perusahaan seperti yang diinginkan perusahaan)”. Economic Value Added (EVA) sebagai tolak ukur kinerja keuangan dengan mengukur perbedaan antara pengembaian atas modal perusahaan dengan biaya modal Oktary (2019). Rumus EVA menurut Sunardi (2020),

Langkah perhitungan Economic Value Added (EVA) yaitu:

Komponen EVA Rumus

NOPAT Pendapatan Usaha Bersih (1 – Tarif Pajak) WACC [(D x rd) (1 – tax) + (E x re)]

IC (Total Hutang +Ekuitas) – Hutang Jangka Pendek EVA = NOPAT – (WACC x IC)

(5)

EVA NOPAT – (WACC x IC)

Keterangan :

NOPAT : Net Operating Profit After Tax (Laba operasi bersih setelah dikurangi pajak)

WACC : Weighted Average Cost of Capital (Biaya modal rata-rata tertimbang)

D : Biaya modal hutang

rd : Persentase biaya modal pada struktur modal Tax : Pajak E : Biaya modal ekuitas

re : Persentase biaya modal pada struktur modal IC : Invested Capital (Modal yang Diinvestasikan) EVA : Economic Value Added

EVA > 0 maka menunjukkan telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan dan berhasil menciptakan nilai bagi penyedia dana. Tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih besar daripada tingkat biaya modal atau tingkat biaya yang diharapkan investor atas investasi yang dilakukannya. EVA

= 0 menunjukkan posisi impas perusahaan karena semua laba digunakan untuk membayar kewajiban kepada penyedia dana baik kreditor maupun pemegang saham. EVA < 0 menunjukkan tidak terjadinya proses nilai tambah karena laba

(6)

yang tersedia tidak dapat memenuhi harapan para investor. Nilai perusahaan berkurang akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari tingkat pengembalian yang diharapkan penyedia dana (investor) Kadim &

Sunardi (2020).

3. Net Operating Profit After Tax (NOPAT)

Menurut Wijayanti & Mujino (2017) Net Operating Profit After Tax adalah laba yang didapatkan dari operasi-operasi perubahan setelah pajak sebelum membiayai biaya-biaya dan noncash bookkeeping seperti biaya penyusutan. Dengan demikian NOPAT dapat juga diartikan sebagai jumlah laba yang tersedia untuk memberikan pengembalian (return) tunai kepada penyedia dana untuk modal persediaan Wijayanti & Mujino (2017). Adapun rumus NOPAT menurut Sunardi (2020) adalah sebagai berikut :

NOPAT = Pendapatan Usaha Bersih (1 – Tarif Pajak)

4. Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Menurut Kakanga & Tomu (2021) WACC merupakan biaya modal rata-rata tertimbang dari biaya komponen utang, saham preferen, ekuitas dan laba ditahan. Penetapan baik atau tidak struktur modal oleh manajemen perusahaan dapat terlihat pengaruhnya pada neraca keuangan, struktur yang memaksimalkan nilai perusahaan biasa disebut dengan struktur modal optimal (Elvina1 et al., 2021). Adapun rumus WACC menurut Sunardi (2020) adalah sebagai berikut :

(7)

WACC = [(D x rd) (1 – tax) + (E x re)]

Keterangan dan Rumus untuk menghitung WACC : a. Menghitung Tingkat Modal dari Hutang (D) :

Tingkat Hutang (D) = Total Hutang : Total Hutang dan Ekuitas b. Menghitung Biaya Hutang Jangka Pendek (rd) :

Cost Of Debt (rd) = Beban Bunga : Total Hutang c. Menghitung Pajak Penghasilan (T) :

Tingkat Pajak (T) = Beban Pajak : Laba Bersih Sebelum Pajak d. Menghitung Tingkat Modal dari Ekuitas (E) :

Ekuitas (E) = Total Ekuitas : Total Hutang dan Ekuitas e. Menghitung Biaya Modal (re) :

Cost Of Equity (re) = Laba Bersih Setelah Pajak : Total Ekuitas

5. Invested Capital (IC)

Menurut Wijayanti & Mujino (2017) Invested Capital (IC) adalah jumlah seluruh keuangan terlepas dari kewajiban jangka pendek, passiva yang tidak mengandung bunga (non interest bearing liabilities), seperti utang, upah yang akan jatuh tempo (accrued wages) dan pajak yang akan jatuh tempo (accrued taxes). Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh utang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, utang dan kewajiban jangka panjang lainnya Wijayanti &

(8)

Mujino (2017). Adapun rumus untuk memperoleh nilai modal yang diinvestasikan (IC) menurut Sunardi (2020) adalah sebagai berikut :

IC = (Total Hutang +Ekuitas) – Hutang Jangka Pendek

6. Market Value Added (MVA)

Malhamah & Octavera (2018) menerangkan bahwa Market Value Added (MVA) merupakan market value (Total Nilai Pasar) semua saham dan utang perusahaan, yang berarti berapa jumlah yang diperoleh investor jika semua investasinya berupa saham dan obligasi di jual ke pasar finansial dikurangi total modal yang di investasikan (berupa ekuitas, laba ditahan, utang lewat pasar modal, dan utang terhadap bank). Market Value Added (MVA) merupakan alat untuk mengukur berapa banyak kekayaan suatu perusahaan yang telah diciptakan untuk saat tertentu Oktary (2019). MVA dapat dihitung sebagai berikut :

Langkah perhitungan Market Value Added (MVA)

Komponen MVA Rumus

Nilai Perusahaan Jumlah Saham Beredar X Harga Saham

IC (Total Hutang + Ekuitas) – Hutang Jangka Pendek

MVA Nilai Perusahaan – IC

MVA = Nilai Perusahaan – Invested Capital

(9)

MVA positif, berarti pihak manajemen perusahaan telah mampu meningkatkan kekayaan perusahaan dan para pemegang saham atau bisa dikatakan kinerja perusahaan tersebut baik. MVA negatif, berarti pihak manajemen tidak mampu atau telah menurunkan kekayaan perusahaan dan kekayaan para pemegang saham, atau bisa dikatakan bahwa kinerja perusahaan tidak baik Kadim & Sunardi (2020).

Referensi

Dokumen terkait

Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai spesialistik dan mempunyai karakteristik

Perguruan tinggi tidak memiliki unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, tetapi fungsinya dilaksanakan

Agar orang tua/wali murid atau siswa yang masih kesulitan memakai bahasa Jepang, agar dapat berbicara dengan guru wali kelas dan pihak sekolah, dapat memanggil penerjemah untuk

Halaman abstrak sampai dengan halaman lampiran diberi nomor dengan angka romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman judul dan halaman persetujuan pembimbing

Di bidang lain terdapat pula istilah antropologi musik, sosiologi musik, sejarah musik, biokustik (dalam kaitannya dengan biologi) dan neuromusikologi.

Reputasi underwriter adalah skala kualitas underwriter dalam penawaran saham perusahaan. Untuk mengukur reputasi underwriter dengan menggunakan peringkat

Postur kerja operator dalam proses pemasangan stiker dengan menggunakan alat bantu pemasangan stiker seperti ditunjukkan pada tabel 4.11 sebagai berikut.. commit

Dalam hal ini penyusunan banyak-banyak mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penyusun sehingga