BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekam padi memiliki kandungan silika yang cukup tinggi yaitu sebesar 18-22% dan abu sekam padi memiliki kandungan silika sebesar 88,32% . Silika sekam padi dapat diisolasai dengan metode pembakaran yang sederhana. Komponen senyawa organik dapat dihilangkan ketika pembakaran (Luh, 1991). Siburian (2015) telah melakukan penelitian tentang kemurnian silika dengan menggunakan variasi suhu 8000C, 8500C dan 9000C,dan mendapatkan silika yang lebih murni adalah pada saat pembakaran 9000C. Hal ini akan meningkatkan nilai tambah sekam padi. Silika sekam padi banyak dimanfaatkan dalam bidang industri misalnya dalampembuatan gelas,pembuatan keramik, katalis, dan adsorben (Kirk-Othmer, 1984; Sun, 2001).
Selain dari kemurnian hal yang tidak kalah penting dari silika adalah adanya silika berpori. Luas pori silika menurut IUPAC terbagi 3 yaitu: mikropori (<2nm), mesopori (2-50nm), makropori (>50nm). Untuk mengetahui informasi tentang porositas,densitas,luas permukaan spesifik atau ukuran pori dan distribusi ukuran pori pada padatan berpori tergantung pada adsorpsi molekul yang masuk kedalam celah. Hasil yang akan diperoleh dipengaruhi pada ukuran molekul yang dilewatkan pada pori (Schubert and Husing,2006).
dan komponen organik sebagai template berupa surfaktan kemudian dilakukan kalsinasi untuk menghilangkan komponen organiknya (Larsen,2000). Template dipakai sebagai cetakan (pembantu dan pengarah) dalam pembentukan pori, dimana partikel koloidal primer akan mengisi celah-celah di antara susunan templat, sehingga ketika templat dikeluarkan dari partikel silika, akan terbentuk partikel yang berongga (Yang, 2011).
Beberapa pendekatan untuk sintesis partikel berpori telah dilaporkan, di mana kebanyakan dari mereka menggunakan template organik. Savitri (2012) melakukan peneltian tentang perbedaan Alkali treatment ZSM (zeolit socony
mobil) dan ZSM berpori dan disimpulkan bahwa ZSM dengan ,menggunakan
template tetrapropilamonium (TPAOH) menghasilkan ukuran pori yang seragam. Penghilangan senyawa organik sebagai template dapat dihilangkan dengan cara kalsinasi.
Salah satu kandidat template adalah polystyrene latex (PSL). PSL efektif karena mudah dihilangkan (baik dengan perlakuan panas atau pelarutan solvent) dan tersedia dalam bentuk homogen. Karena ukurannya yang seragam, maka penghilangan PSL menghasilkan pembentukan pori yang homogen pada material yang akan disintesa. Dari hasil perhitungan pada rate LPG 0,5 lpm dan rasio volume ZrO2/PSL (%v/v): 0.3, 0.65, dan 1.7 dihasilkan luas permukaan partikel berturut-turut sebesar 92.885, 30.668, dan 18.721 m2/g. Semakin meningkatnya penambahan volume PSL maka semakin meningkat pula ukuran partikel dan diameter kristal ZrO2 yang dibentuk. (Rahman,2012).
(polyethylene glycol), didapatkan hasil bahwa luas permukaan partikel silika cenderung turun dengan penambahan templat dan naik kembali pada konsentrasi 0,0178 g/mL. Kapasitas ionik terbesar di-dapat pada silika dengan metode solvothermal yaitu sebesar 12,603 mmol/g silika.
Pujiyanto (2010) rekayasa pori pada karbon aktif mendapatkan karbon bereaksi dengan oxidizing agent dan menghasilkan karbon dioksida yang berdifusi pada permukaan karbon. Amorphous carbon yang menghalangi pori bereaksi pada tahap oksidasi awal dan sebagai hasilnya closed pore akan terbuka. Selanjutnya reaksi akan berlanjut dengan mengikis dinding karbon untuk membentuk pori-pori baru (Sontheimer, 1985)
Silika banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sesui dengan kemurnian,luas permukaan dan ukuran pori silika misalnya silika berpori dapat diaplikasikan sebagai penyokong katalis (Zawrah dkk, 2009).
Rekayasa porositas bahan merupakan salah satu hal terpenting pada industri besar untuk mendesain pembuatan katalis, adsorben, membran, dan keramik. Selain itu, porositas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi fisik material dengan gas ataupun cairan (Rouquerol dkk, 1994).
1.2 Permasalahan
- Bagaimanaperanan gliserol sebagai template terhadap silika yang diperoleh sekam padi?
- Bagaimana ukuran pori dan luas permukaan silika dengan menggunakan gliserol sebagai template?
1.3Tujuan penelitian
- Untuk memperoleh silika sekam padi dengan menggunakan gliserol sebagai template
- Untuk mengetahui ukuran pori dan luas permukaan silika dengan menggunakan gliserol sebagai template
1.4Manfaat penelitian
Penelitian mengenai silika dengan menggunakan template ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penggunaan gliserol sebagai template.
1.5Lokasi penelitian