• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram Putih di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram Putih di Kota Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI , DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Jamur Tiram

Jamur tiram (pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat dan protein. Untuk kandungan proteinnya, lumayan 100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflamin, 77,2 mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100 kg/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4-24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet (Alex, 2012).

Jika dikonsumsi dalam bentuk kering, jamur ini mengandung vitamin C sebanyak 35-38 mg/100 gram dan vitamin B sebanyak 4,7-4,9 mg/100 gram. Karena itu tidaklah mengherankan jika jamur tiram juga memiliki berbagai macam khasiat untuk kesehatan tubuh, antara lain sebagai sumber protein nabati yang rendah kolesterol sehingga dapat mencegah penyakit hipertensi dan serangan jantung. Jamur tiram belum banyak diekspor dalam bentuk segar, biasanya dalam bentuk chips atau crispy (Tim Redaksi Agromedia, 2006).

Dilihat dari kandungan gizi yang terdapat dalam jamur tiram maka bahan ini termasuk aman untuk dikonsumsi. Adanya serat yaitu lignoselulosa baik untuk

(2)

pencernaan. USDA (United States Drugs and Administration) yang melakukan penelitian ada tikus menunjukkan bahan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40% dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram. Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat mencegah timbulnya tumor (Alex, 2012).

2.1.2 Analisis Lingkungan

Menurut Sepriani (2015) Analisis lingkungan usaha akan sangat penting dilakukan karena memberikan kesempatan kepada para perencana strategi untuk melakukan tanggapan terhadap pilihan faktor-faktor yang mempengaruhi usaha. Lingkungan usaha dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan internal yang terdiri dari variabel kekuatan dan kelemahan dalam kontrol manajemen, serta lingkungan eksternal yang terdiri dari variabel peluang dan ancaman di luar kontrol manajemen usaha.

A. Lingkungan Internal

(3)

atau yang ingin dilayani oleh perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan, fungsional perusahaan yang dapat diamati terdiri dari:

1. Aspek sumber daya karyawan perusahaan berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia yang bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2. Aspek pemasaran adalah aspek yang selalu mendapatkan perhatian dalam

rangka mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan. Aspek ini dapat dikelompokkan ke dalam aspek produk, harga, saluran distribusi, dan promosi. Pemasaran yang efektif dapat membuat perusahaan tetap bertahan dan memperoleh keuntungan.

3. Aspek produksi dan operasi melihat apakah perusahaan menghasilkan produk atau jasa, apakah perusahaan tersebut padat karya atau padat modal, dan bagaimana perusahaan dapat mengembangkan sistem operasi yang dapat menghasilkan produk dengan jumlah, waktu, dan biaya yang tepat. Produksi dan operasi diupayakan berjalan seefisien mungkin untuk menciptakan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.

4. Aspek keuangan berhubungan dengan cara mencari sumber dana yang paling cepat guna membiayai kegiatan perusahaan, bagaimana dana tersebut dialokasikan, dan bagaimana perusahaan mengontrol dana tersebut.

(4)

memiliki keunggulan bersaing dengan menciptakan produk baru ataupun dengan mengembangkan produk lama.

6. Aspek sistem informasi manajemen menekankan pada informasi yang digunakan perusahaan untuk mengikat semua fungsi bisnis menjadi satu dan menjadi dasar untuk semua keputusan manajerial. Tujuan dari sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial.

B. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal (external environment) adalah segala sesuatu di luar batasan organisasi yang mungkin mempengaruhinya. Sebenarnya terdapat dua lingkungan eksternal yang terpisah: Lingkungan umum dan lingkungan industri (Griffin, 2002).

Lingkungan Umum

Lingkungan umum perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari:

1. Faktor Politik

(5)

2. Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim bisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim berbisnis. Beberapa faktor kunci yang harus diperhatikan adalah siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga produk dan jasa, produktivitas dan, tenaga kerja.

3. Faktor Sosial

Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah. Hendaknya perubahan-perubahan sosial yang terjadi yang mempengaruhi perusahaan dapat diantisipasi oleh perusahaan.

4. Faktor Teknologi

Setiap kegiatan usaha yang diinginkan untuk berjalan terus-menerus harus selalu mengikuti perkembangan-perkembangan teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau jasa yang dihasilkan pada cara operasinya.

Lingkungan Industri

Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada.

1. Aspek Hambatan Masuk

(6)

2. Aspek Daya Tawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka menaikan harga atau pengurangan kualitas produk atau servis.

3. Aspek Daya Tawar Pembeli

Para pembeli, dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruuhi perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu atau servis, serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya.

4. Aspek Ketersediaan Barang Substitusi

Ancaman produk substitusi kuat bilamana konsumen dihadapkan pada switching cost yang sedikit dan jika produk substitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk industri.

5. Aspek Persaingan dalam Industri

Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam situasi persaingan oligopoli, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Sedangkan, pada persaingan pasar sempurna, biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam hal harga produk.

6. Aspek kekuatan Stakeholder lainya

(7)

2.1.3 Peneliti Terdahulu

Machfira Ernisolia P (2014) dengan judul skripsi “Strategi Pemasaran Agroindustri Pancake Durian Di Kota Medan”.Penelitian ini dilakukan pada

(8)

dan memanfaatkan peluang pada tingkat selera masyarakat dengan meningkatkan jumlah produksi.

Nur’Aidah Nasution (2014) dengan judul skripsi “Strategi Pemasaran Cincau Hitam (Mesona Palustris) Di Kota Medan”.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014.Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode SWOT. Hasil penelitian diperoleh: 1) Saluran pemasaran cincauhitam di Kota Medan terdiri dari dua jenis saluran pemasaran yaitu saluran pertama pengusaha menjual langsung cincau hitam ke konsumen dan saluran kedua pengusaha menjual cincau hitam ke pedagang/agen kemudian ke konsumen. 2) Kekuatanindustri dalam pemasaran cincau hitamdi daerah penelitian adalah penggunaan modal usaha, harga jual, kualitas produk, jumlah produksidan jumlah tenaga kerja; Kelemahan industri cincau hitamadalah produk yang dihasilkan, teknologi dalam proses produksi, dan promosi/sistem penjualan produk; Peluang industri cincau hitam adalah ketersediaan bahan baku dan pangsa pasar; Ancamanindustri cincau hitam adalah perusahaan pesaing dan pengaruh musim/cuaca. 3) Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemasaran industri cincau hitamdi Kota Medan adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths-Opportunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang

ada.

(9)

ketersediaan modal yang cukup, ketersediaan tenaga kerja, harga jual jamur tiram putih yang stabil dan kemudahan sarana transportasi. Kelemahan usaha dalam pemasaran jamur tiram putih (Pleurotus sp) di daerah penelitian adalah jumlah produksi jamur tiram putih per hari yang belum mencukupi permintaan, kualitas produk jamur tiram putih yang dihasilkan tidak tahan lama, sistem penjualan jamur tiram putih. Peluang usaha dalam pemasaran jamur tiram putih (Pleurotus sp) di daerah penelitian adalah pangsa pasar jamur tiram putih yang besar, daya

beli masyarakat yang besar terhadap jamur tiram putih, semakin meningkatnya selera masyarakat terhadap jamur tiram putih. Ancaman usaha dalam pemasaran jamur tiram putih (Pleurotus sp) di daerah penelitian adalah adanya persaingan antara petani dan pengaruh pergantian musim/cuaca terhadap usaha jamur tiram putih. Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemasaran jamur tiram (Pleurotus sp) di daerah penelitian adalah strategi SO (Strengths–Opportunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan kegiatan yaitu, meningkatkan modal usaha jamur tiram putih, memanfaatkan pangsa pasar dan daya beli masyarakat dengan harga jual produk yang stabil, memanfaatkan pangsa pasar dengan kemudahan sarana transportasi.

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Pemasaran

(10)

Menurut William J. Stanton (1984), yaitu: Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Konsep pemasaran merupakan hal yang sederhana dan secara intuisi merupakan filosofi yang menarik. Konsep ini menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial ekonomi bagi suatu perusahaan adalah memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut sesuai dengan sasaran perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada pengertian bahwa suatu penjualan tidak tergantung pada agresifnya tenagapenjual, tetapi lebih kepada keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba ini perusahaan dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar kepada konsumen, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan (Swastha, 2001).

Menurut Sarma (1994), pemasaran mempunyai fungsi untuk mengusahakan agar pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu, bentuk, dan harga yang tepat dengan cara :

• Menggunakan kegunaan tempat (place utility), yaitu mengusahakan barang dan

jasa dari daerah produksi ke daerah konsumen.

• Menaikkan kegunaan waktu (time utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa

(11)

• Menaikkan kegunaan bentuk (form utility), yaitu mengusahakan barang dan jasa

dari bentuk semula ke bentuk yang lebih di inginkan.

Salah satu kesalahpahaman yang sering dilakukan terhadap pemasaran dalam perusahaan agribisnis adalah pembatasannya pada fungsi penjualan saja, padahal dalam kenyataanya, pemasaran di dalam suatu perusahaan meliputi berbagai aspek keputusan dan kegiatan yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan guna menghasilkan laba. Proses pemasaran yang sesungguhnya mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan, menetapkan program promosi dan kebijakan harga, serta menerapkan system distribusi untuk menyampaikan barang dan jasa kepada pelanggan (Downey, 1987).

2.2.2 Strategi Pemasaran

(12)

a. Strategi Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan (Kotler, 1997). Dalam pengertian luas, produk dapat mencakup apa saja yang ditawarkan, termasuk benda-benda fisik, jasa, manusia, tempat, organisasi dan gagasan. Produk adalah pemecahan masalah dalam pengertian bahwa produk tersebut memecahkan permasalahan konsumen (McDonald dan Keegan, 1999).

Dalam pengembangan strategi pemasaran untuk produk, pemasar perlu memperhatikan sekitar produk. Sekitar produk adalah penentu utama keberhasilan periklanan. Sekitar produk diciptakan untuk meningkatkan nilai produk, dilakukan antara lain melalui merek dan kemasan.

b. Strategi Harga

Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan layanannya (Swastha, 1999). Kartajaya (2001) menyatakan harga sebagai suatu pengorbanan yang harus dilakukan oleh konsumen untuk mendapatkan kualitas seperti yang dipersepsikan oleh konsumen itu sendiri, jadi harga tidak dilihat dari nilai nominal saja.

(13)

c. Strategi Distribusi

Dalam menyalurkan produk, produsen menggunakan lembaga perantara sebagai penyalurnya. Saluran pemasaran atau saluran distribusi adalah saluran pemasaran yang digunakan produsen untuk menyalurkan produknya kepada konsumen dari titik produsen (Limbong dan Sitorus, 1987). Sedangkan menurut Kotler (1997) saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.

Swastha (1999) menggolongkan dua bagian besar terhadap lembaga-lembaga pemasaran yakni terdiri dari perantara pedagang dan perantara agen. Istilah pedagang digunakan untuk memberikan gambaran yang erat dalam pemilikan barang. Pedagang dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu : (a) produsen, yang membuat sekaligus menyalurkan barang ke pasar, (b) pedagang besar, yang menjual barang kepada engusaha lain, (c) pengecer, yang menjual barang kepada konsumen akhir.

(14)

d. Strategi Promosi

Promosi adalah sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Slanton dan Lumbantoruan, 2001). Menurut Kotler (1997) ada lima sarana komunikasi utama, yaitu periklanan, promosi, penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan secara pribadi, dan pemasaran lanngsung.

Menurut McDonald dan Keegan (1999) dalam melakukan promosi hal yang perlu untuk dipertimbangkan dan dijawab adalah mengapa (sasaran), dimana, bagaimana (bentuk kreatif), kapan, dan berapa anggarannya. Salah satu hal penting dalam merancang promosi adalah konsep positioning yang akan diterapkan. Konsep positioning berhubungan dengan bagaimana konsumen memproses informasi. Positioning adalah tindakan yang dilakukan pemasar untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya (Kotler, 1997).

2.3 Kerangka Pemikiran

(15)

baik perusahaan menerapkan konsep pemasarannya. Audit meliputi lingkungan eksternal dan internal.

Pertama, hasil audit pemasaran diringkaskan dalam bentuk analisis SWOT. Analisis SWOT membahas tentang faktor-faktor internal dan eksternal strategis yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi.

Kemudian, menentukan posisi strategis dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal. Dimana untuk titik koordinat x diperoleh dari selisih skor terbobot faktor internal yaitu kekuatan dengan kelemahan, dan titik koordinat y diperoleh dari selisih skor terbobot faktor eksternal yaitu peluang dengan ancaman sehingga menghasilkan titik koordinat (x,y).

(16)

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran Faktor yang Mempengaruhi

Pemasaran

Strategi dan Matriks Posisi /

Kuadran Faktor Strategis

Eksternal Internal

Kekuatan Strength

(S)

Kelemahan Weakness

(W)

Ancaman Threat

(T) Peluang

Opportunity (O)

Keterangan :

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda secara parsial (uji t) maka dapat diketahui bahwa uji t menunjukkan Ho diterima sehingga dapat diambil kesimpulan

KINERJA PEGAWAI DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN PADA KANTOR KECAMATAN SUNGAI PANDAN KABUPATEN HULUH.

Keluarnya Operator Yang Lebih Kecil: Fitch memperkirakan bahwa industri akan berkonsolidasi lebih jauh di 2015 karena kompetisi data yang intens akan memaksa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012. tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah (Berita

Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Alokasi Dana Desa di Kantor Desa Suka Damai Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal

Kabupaten Seruyan adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) peran obat tradisional dalam komunikasi terapeutik keluarga di era digital meliputi :obat tradisional digunakan sebagai

• Berhasil memperbaiki kualitas citra dengan mendeteksi garis kulit, melakukan segmentasi citra dengan metode Otsu Thresholding, mendeteksi tepi dengan metode Canny dan