• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Karakteristik Carpal Tunnel Syndrome di RSUP Haji Adam Malik Medan periode tahun 2014 dan 2015 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Karakteristik Carpal Tunnel Syndrome di RSUP Haji Adam Malik Medan periode tahun 2014 dan 2015 Chapter III VI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Teori

Etiologi: 11.Faktor stress

Predisposisi: • Usia

• Jenis kelamin • Pekerjaan

Gejala:

parestesia, kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik

(tingling) pada jari 1-3 dan setengah si si radial jari 4

Pemeriksaan fisik: 1. Tes phalen 2. Tes tourniquet 3. Tinel’s Sign

4. Flick sign

5. Thenar Wasting

6. Menilai Kekuatan dan Keterampilan Otot

7. Wrist Extension Test

8. Tes Tekanan 9. Luthy’s Sign (Bottle’s Sign)

10.Pemeriksaan Sensibilitas

11.Pemeriksaan Fungsi Otonom

Carpal Tunnel Syndrome

Patofisiologi

• Kompresi mekanik • Insufisiensi

mikrovaskular • Teori getaran

Terapi

(2)

Gambar 3.1. Kerangka Teori

3.2. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, kerangka konsep perbandingan

gambaran karakteristik dan angka kejadian CTS di RSUP Haji Adam Malik tahun

2014 dan 2015 diuraikan sebagai berikut:

Variabel independen Variabel dependen

Gambar 3.2. Kerangka Konsep Penilitian

CTS periode 2014 dan 2015 di RSUP Haji Adam Malik

Angka kejadian Carpal Tunnel Syndrome

Karakteristik pasien CTS: 1. Keluhan utama

2. Keluhan tambahan

3. Lokasi 4. Etiologi

5. Derajat berat CTS Demografi pasien CTS

1. Usia

(3)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat

deskriptif dengan desain retrospektif. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

gambaran karakteristik CTS periode 2014 - 2015 di RSUP Haji Adam Malik

Medan.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2016 dan dilaksanakan di RSUP

Haji Adam Malik Medan. Adapun pertimbangan memilih lokasi tersebut

dikarenakan rumah sakit pusat dan rujukan dari Sumatera Utara. Pengumpulan

data dilaksanakan pada bulan September 2016, lalu dilanjutkan dengan

pengolahan dan analisa data. Penilitian ini dilaksanakan setelah mendapat

persetujuan komisi etik tentang pelaksanaan penelitian bidang kesehatan.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah pasien CTS yang berobat jalan di

Poliklinik Neurologi RSUP Haji Adam Malik Medan.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian adalah semua pasien CTS dari tahun 2014 hingga tahun

2015, dengan mengobservasi semua data pada rekam medis sesuai dengan periode

yang telah ditentukan (total sampling).

4.3.2.1 Kriteria inklusi

Seluruh data pasien CTS di RSUP Haji Adam Malik periode tahun 2014

dan 2015

4.3.2.2. Kriteria Ekslusi

Data rekam medis yang tidak diisi sempurna

4.4. Teknik Pengumpulan Data

(4)

mengalami CTS periode 2014 - 2015 di RSUP Haji Adam Malik. Dari rekam

medis ini kita dapat mengetahui karakteristik dan derajat beratnya CTS.

4.5. Variabel dan Definisi Operasional 4.5.1. Variabel Dependen

Variabel Dependen dralam penelitian ini adalah gambaran demografi,

gambaran karateristik dan angka kejadian CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan

periode Januari 2014 – Disember 2015.

4.5.2. Variabel Independen

Variabel indepnden dalam penelitian ini adalah pasien CTS di RSUP Haji

Adam Malik Medan periode Januari 2014 – Disember 2015.

4.5.3. Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome didefinisikan suatu kondisi medis dimana saraf

tengah tertekan di bagian pergelangan tangan yang mengakibatkan parastesia,

mati rasa dan kelemahan otot di tangan.

Tabel 4.1. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi

Operasional

Cara Ukur/Alat

Ukur

Hasil Ukur Skala Ukur

1. Usia Usia yang

1. Remaja Akhir (17-25 tahun) 2. Dewasa Awal (>25-35 tahun) 3. Dewasa Akhir (>35-45 tahun) 4. Lansia Awal (>45-55 tahun) 5. Lansia Akhir (>55-65 tahun)

(5)

rekam medis

(6)

8. Etiologi Syndrome pada pasien

9. Degeneratif 10. Iatrogenik 11.Faktor stress

4.6Pengolahan dan Analisis Data

Pengelolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap

pertama editing yaitu memeriksa nama, umur, jenis kelamin, dan hasil

pemeriksaan, tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka pada label.

Tahap ketiga entry yaitu memasukan data dari rekam medis ke dalam program

SPSS, tahap keempat adalah melakukan cleaning yaitu memeriksa kembali data

yang telah di-entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.

Setelah data diolah kemudian data tersebut dianalisa secara deskriptif

untuk mengetahui gambaran karakteristik dan angka kejadian pada pasien CTS di

RSUP Haji Adam Malik Medan. Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk

(7)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Ilmu Penyakit Saraf RSUP Haji

Adam Malik Medan terletak di Jalan Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan,

Sumatera Utara. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan

SK Menkes No. 355/Menkes/SK.VII/1990 dan juga sebagai Rumah Sakit

Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991 yang

memiliki visi sebagai pusat unggulan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Juga

merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi

Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau.

5.1.2. Deskripsi Demografi Sampel

5.1.2.1. Angka kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada tahun 2014 dan 2015

Didapati jumlah sampel sebanyak 45 pasien yang diambil dari 45 rekam

medis periode tahun 2014 dan 2015 di RSUP Haji Adam Malik Medan. Pada

tahun 2014 didapati 25 pasien, tahun 2015 didapati 20 pasien,

5.1.2.2. Distribusi Frekuensi Usia Sampel

Pada pasien 2014 dan 2015 dijumpai usia termuda adalah 31 tahun dan

usia tertua adalah 75 tahun. Pada tahun 2014 pasien terbanyak adalah pada usia

>65 tahun. Usia tertua pada umur 75 tahun dan termuda adalah pada umur 31

tahun. Pada tahun 2015 pasien terbanyak adalah usia >45-55 tahun. Usia tertua

(8)

Table 5.1. Distribusi frekuensi usia penderita CTS periode tahun 2014 dan 2014 di

RSUP Haji Adam Malik Medan.

Tabel 5.1. menjelaskan mengenai kategori usia penderita CTS. Pada tahun

2014 dijumpai usia paling banyak berada pada kategori lansia akhir sebanyak 9

pasien (36%) dan paling sedikit berada pada kategori dewasa awal sebanyak 1

orang (4%). Pada tahun 2015 dijumpai usia paling banyak berada pada kategori

lansia awal sebanyak 8 pasien (40%) dan usia paling sedikit dewasa awal

sebanyak 1 orang (5%).

5.1.2.3. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Sampel

Didapati jenis kelamin penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan

periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah perempuan 31 orang (68.9%) dan

laki-laki sebanyak 14 orang (31,1%).

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penderita Carpal Tunnel Syndrome

pada 2014 dan 2015.

Tabel 5.2 yang menjelaskan mengenai jenis kelamin penderita CTS, pada

tahun 2014 paling banyak perempuan sebanyak 14 pasien (56%); pada tahun 2015

paling banyak adalah perempuan sebanyak 17 pasien (85%).

5.1.2.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Sampel

Didapati pekerjaan dari penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan

periode 2014 dan 2015paling banyak adalah PNS yaitu sebanyak 20 pasien

(44,4%), diikuti oleh Lain-lain pasien (24,4%). Wiraswasta sebanyak 7 pasien

Usia Frekuensi

2014 2015 n(%) n(%)

Remaja akhir (17-25 Tahun) 0 0 Dewasa Awal (>25-35 Tahun) 1(4%) 1(5%) Dewasa Akhir (>35 – 45 Tahun) 4(16%) 5(25%) Lansia Awal (>45 - 55 Tahun) 4(16%) 8(40%) Lansia Akhir (>55 -65 Tahun) 9(36%) 4(20%)

Manula (> 65 Tahun) 7(28%) 2(10%)

Total 25 (100%) 20(100%)

Jenis Kelamin Frekuensi

2014 2015

n(%) n(%)

Laki-Laki 11(44%) 3(15%)

Perempuan 14(56%) 17(85%)

(9)

(15,6) dan juga Ibu rumah tangga sebanyak 7 pasien (15,6).

Dari tabel 5.3 yang menjelaskan mengenai jenis pekerjaan penderita CTS.

Pada tahun 2014 pekerjaan plaing banyak adalah PNS yaitu sebanyak 12 pasien

(48%) dan paling sedikit adalah Ibu Rumah Tangga yaitu sebanyak 2 pasien (8%).

Pada tahun 2015 pekerjaan paling banyak adalah PNS yaitu sebanyak 8 pasien

(40%) dan paling sedikit adalah Lain-Lain yaitu sebanyak 3 pasien (15%).

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Penderita CTS tahun 2014 dan 2015

Pekerjaan Frekuensi

2014 2015

n(%) n(%)

PNS 12(48%) 8(40%)

Wiraswasta 3(12%) 4(20%)

Ibu rumah tangga 2(8%) 5(25%)

Lain-lain 8(32%) 3(15%)

Total 25(100%) 20(100%)

5.1.2.5 Distribusi Frekuensi Suku Bangsa Sampel

Didapati suku bangsa penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan

periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah suku batak yaitu sebanyak 27 pasien

(59,4%), diikuti suku jawa sebanyak 7 pasien (15,4%), suku aceh 6 pasien

(13,2%) dan yang paling sedikit suku padang yaitu sebanyak 5 pasien (11%).

Tabel 5.4 menjelaskan menegenai suku bangsa penderita CTS. Pada tahun

2014 suku paling banyak adalah suku Batak yaitu sebanyak 16 pasien (64%) dan

paling sedikit suku Aceh yaitu sebanyak 2 pasien (8%). Pada tahun 2015 suku

paling banyak adalah suku Batak yaitu sebanyak11 pasien (55%) dan paling

sedikit adalah suku Padang yaitu sebanyak 3 pasien (15%).

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Suku Bangsa Penderita CTS tahun 2014 dan 2015

Suku Bangsa Frekuensi

2014 2015

n(%) n(%)

Batak 16(64%) 11(55%)

Jawa 3(12%) 2(10%)

Aceh 2(8%) 4(20%)

Padang 4(16%) 3(15%)

Lain-lain 0(0%) 0(0%)

(10)

5.1.3. Distribusi Karakteristik Keluhan Utama Sampel

Didapati keluhan utama penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan

periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah kebas tangan yaitu sebanyak 30

pasien (66,7%) dan diikuti nyeri tangan yaitu sebanyak 15 pasien (33,3%).

Tabel 5.5 menjelaskan mengenai keluhan utama penderita CTS. Pada

tahun 2014 keluhan utama paling banyak adalah kebas tangan yaitu sebanyak 17

pasien (68%) dan paling sedikit adalah nyeri tangan 8 pasien (32%). Pada tahun

2015 keluhan paling banyak adalah keluhan kebas pada tangan yaitu sebanyak 13

pasien (65%) dan paling sedikit adalah keluhan nyeri pada tangan yaitu sebanyak

7 pasien (35%).

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Keluhan Utama Penderita CTS tahun 2014 dan

2015

Keluhan Utama Frekuensi

2014 2015

Nyeri tangan 8(32%) 7(35%)

Kebas pada tangan 17(68%) 13(65%)

25(100%) 20(100%)

5.1.4. Distribusi Karakteristik Keluhan Tambahan Penderita CTS tahun 2014 dan 2015.

Didapati keluhan tambahan penderita CTS paling banyak berupa keluhan

nyeri pada tangan yaitu sebanyak 30 pasien (66,7%) dan diikuti dengan kebas

pada tangan sebanyak 15 pasien (33,3%).

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Keluhan Tambahan Penderita CTS pada tahun

2014 dan 2015.

Keluhan Tambahan Frekuensi

2014 2015

Nyeri pada tangan 17(68%) 13(65%)

Kebas pada tangan 6(24%) 6(30%)

Rasa terseterum 1(4%) 0(0%)

Rasa tidak nyaman 1(4%) 1(5%)

(11)

Tabel 5.6 menejelaskan mengenai keluhan tambahan penderita CTS. Pada

tahun 2014 keluhan tambahan paling banyak adalah keluhan nyeri pada tangan

yaitu sebanyak 17 pasien (68%) diikuti dengan kebas pada tangan sebanyak 6

pasien (24%) dan paling sedikit rasa terserterum dan rasa tidak nyaman masing

masing mempunyai 1 pasien (4%). Pada tahun 2015 keluhan tambahan paling

banyak adalah keluhan nyeri pada tangan yaitu sebanyak 13 pasien (65%) diikuti

dengan kebas pada tangan yaitu sebanyak 6 pasien (30%) dan paling sedikit yaitu

rasa tidak nyaman sebanyak 1 pasien (5%).

5.1.5. Distribusi Frekuensi Lokasi tangan yang terkena CTS

Didapati lokasi tangan pada penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik

Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak terletak pada sebelah kanan yaitu

sebanyak 21 pasien (46,7%), diikuti pada tangan kanan dan kiri (bilateral)

sebanyak 14 pasien (31,1%) dan yang paling sedikit pada tangan kiri yaitu

sebanyak 10 pasien (22,2%).

Lokasi Frekuensi

2014 2015

n(%) n(%)

Tangan kanan 13(52%) 8(40%)

Tangan kiri 7(28%) 3(15%)

Tangan kiri dan kanan 5(20%) 9(45%)

Total 25(100%) 20(100%)

Tabel 5.7 menjelaskan mengenai lokasi pada penderita CTS. Pada tahun

2014 lokasi yang sering terkena adalah pada tangan kanan yaitu sebanyak 13

pasien (52%). Pada tahun 2015 lokasi yang paling sering terkena adalah pada

tangan dan kiri (bilateral) sebanyak 9 pasien (45%)

5.1.6. Distribusi Frekuensi Etiologi Sampel

Didapati etiologi penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik periode 2014

dan 2015 paling banyak adalah pekerjaan yaitu sebanyak 38 pasien (84,4%),

diikuti metabolik dan penyakit kolagen masing 2 pasien (4,4%) dan paling sedikit

heriditer, endokrin dan degeneratif masing 1 pasien (2,2%).

Tabel 5.8 menjelaskan mengenai etiologi CTS. Pada tahun 2014 etiologi

paling terbanyak adalah pekerjaan yaitu sebanyak 20 pasien (80%) dan paling

(12)

paling banyak adalah pekerjaan yaitu sebanyak 18 pasien (72%) dan yang paling

sedikit adalah endokrin dan degeneratif masing masing 1 pasien (5%).

Etiologi Frekuensi

2014 2015

Heriditer 1(4%) 0

Pekerjaan 20(80%) 18(72%)

Metabolik 2(8%) 0

Endokrin 0 1(4%)

Penyakit kolagen 2(8%) 0

Degeneratif 0 1(4%)

Total 25(100%) 20(100%)

5.1.7 Distribusi Frekuensi Derajat Berat CTS

Didapati derajat berat penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik periode

2014 dan 2015 paling banyak adalah derajat ringan yaitu sebanyak 18 pasien

(39,6%), diikuti derajat sedang yaitu sebanyaj 15 pasien (33%) dan paling sedikit

derajat berat yaitu sebanyak 12 pasien (26,4%).

Tabel 5.9 menjelaskan mengenai etiologi CTS. Pada tahun 2014 derajat

berat paling banyak adalah derajat berat sedang yaitu sebanyak 11 pasien (44%)

dan paling sedikit yaitu berat sebanyak 4 pasien (16%). Pada tahun 2015 derajat

berat paling banyak adalah ringan dan berat masing – masing mempunyai 8 pasien

(40%) dan paling sedikit ada sedang yaitu sebanyak 4 pasien (20%).

Derajat Berat Frekuensi

2014 2015

n(%) n(%)

Ringan 10(40%) 8(40%)

Sedang 11(44%) 4(20%)

Berat 4(16%) 8(40%)

Total 25(100%) 20(100%)

5.2. Pembahasan

5.2.1. Pembahasan Angka Kejadian

Pada penelitian ini didapati jumlah sampel penderita CTS di RSUP Haji

Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 adalah sebanyak 45 pasien yang

diambil dari 45 rekam medis. Pada tahun 2014 didapati 25 pasien dan pada tahun

(13)

sekitar 1-3 kasus per 1000 orang setiap tahunnya dengan prevalensi sekitar 50

kasus per 1.000 orang pada populasi umum. (George dewanto 3)

5.2.6. Pembahasan Demografi Sampel

Pada penelitian ini didapati usia penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik

Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak berada kategori usia Lansia Akhir

(>55-65 tahun) sebanyak 13 pasien (28,6%). Menurut penelitan Gorsche (2003),

prediksi usia terbanyak penderita CTS adalah di atas 55 tahun, biasanya antara 40

- 60 tahun. Begitu juga dengan penelitian Astri (2014) yang menyatakan bahwa

penderita CTS terbanyak berkisar antara usia 40-49 tahun, diikuti oleh usia 30-39

tahun dan paling sedikit diderita oleh pasien dengan usia 20-29 tahun. Hal ini

dikarenakan usia produktif bekerja adalah usia 36-55 tahun.

Pada penelitian ini didapati jenis kelamin penderita CTS di RSUP Haji

Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah perempuan

yaitu sebanyak 31 pasien (68,2%) dan laki-laki sebanyak 14 pasien (30,8%). Hal

ini sesuai dengan penelitian Gorsche (2003) yang menyatakan bahwa CTS lebih

sering mengenai perempuan daripada laki-laki. Penelitian Astri (2014) juga

mengatakan bahwa perempuan lebih banyak menderita CTS daripada laki-laki.

Hal ini disebabkan oleh pekerjaan atau aktivitas perempuan yang lebih sering

menggunakan tangan seperti memasak, mencuci, menyetrika, dan lain-lain

(Faisal, 2004).

Pada penelitian ini didapati pekerjaan penderita CTS di RSUP Haji Adam

Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah PNS yaitu sebanyak

20 pasien (44,4%), diikuti oleh lain-lain yaitu sebanyak 11 pasien (24,4%) dan

wiraswasta dan ibu rumah tangga masing-masing 7 pasien (15,4%). Pada data

yang saya dapatkan pekerjaan PNS paling banyak yang terkena CTS dan ini

merupakan penemuan yang baru dan belum masih ada jurnal yang bisa

menyokong penemuan ini.

Pada penelitian ini suku bangsa penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik

Medan terbanyak periode 2014 dan 2015 adalah suku Batak yaitu sebanyak 27

pasien (59,4%), diikuti suku Padang sebanyak 7 pasien (15,4%), suku Aceh

(14)

merupakan suku paling banyak kerana di Medan suku Batak merupakan suku

mayoritas di sini.

5.2.3. Pembahasan Karakteristik Keluhan Utama Sampel

Pada penelitian ini didapati keluhan tambahan penderita CTS di RSUP

Haji Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah keluhan

kebas pada tangan yaitu sebanyak 30 pasien (66,7%) dan nyeri tangan sebanyak

15 pasien (33,3%). Pada penelitian Rambe (2004) keluhan utama yang sering

dijumpai rasa kebas dan nyeri pada tangan.

5.2.4. Pembahasan Karakteristik Keluhan Tambahan Sampel

Pada penelitian ini didapati keluhan tambahan penderita CTS di RSUP

Haji Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah nyeri pada

tangan sebanyak 30 pasien (66,7%) dan kebas pada tangan sebanyak 12 pasien

(26,7%), diikuti rasa tidak nyaman 2 pasien (4,4%) dan rasa terseterum 1 pasien

(2,2%). Pada penelitian Rovita (2012) keluhan sakit/nyeri sebanyak 9 orang,

kesemutan sebanyak 13 orang, mati rasa sebanyak 8 orang dan bengkak pada

tangan sebanyak 8 orang. Ini berbeda dari hasil yang saya dapatkan dari penelitian

yang saya lakukan nyeri pada tangan adalah keluhan yang paling banyak

ditemuka n.

5.2.5. Pembahasan Karakteristik Lokasi Tangan Terkena CTS Sampel

Pada penelitian ini lokasi tangan yang terkena CTS pada penderita CTS di

RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 paling sering terletak

pada tangan kanan yaitu sebanyak 21 pasien (46,7%) diikuti dengan lokasi tangan

kanan dan kiri (bilateral) yaitu sebanyak 14 pasien (31,1%) dan tangan kiri yaitu

sebanyak 10 pasien (22,2%). Carpal Tunnel Syndrome banyak dialami oleh

tangan yang lebih dominan untuk bekerja dan biasanya lebih berat, juga seringkali

ditemukan bilateral (David, 2002).

5.2.6. Pembahasan Karakteristik Etiologi Sampel

Pada penelitian ini etiologi penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik

periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah pekerjaan yaitu sebanyak 38 pasien

(15)

paling sedikit heriditer, endokrin dan degeneratif masing 1 pasien (2,2%). Etiologi

pekerjaan paling banyak kerana dari rekam medis yang saya ambil rata-rata

kerjanya sebagai PNS akibat trauma yang mereka dapatkan semasa waktu

pekerjaan.

5..2.7. Pembahasan Karakteristik Derajat Berat CTS

Pada penelitian ini derajat berat penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik

periode 2014 dan 2015 paling banyak adalah ringan yaitu sebanyak 18 pasien

(39,6%), diikuti sedang yaitu sebanyaj 15 pasien (33%) dan paling sedikit berat

yaitu sebanyak 12 pasien (26,4%). Data di atas tidak sesuai dengan penelitian

Astri (2014) yang menyatakan bahwa derajat terbanyak pada penderita CTS

adalah derajat sedang sebanyak 22 orang (44,9%), diikuti derajat ringan sebanyak

13 orang (26,5%), dan derajat berat sebanyak 11 orang (22,4%). Hal ini

dikarenakan RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit rujukan,

sehingga sebagian besar pasien yang datang adalah pasien yang mengalami

(16)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan

sebagai berikut;

1. Sebaran usia penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik periode

tahun 2014 dan 2015 paling banyak berusia >55-65 tahun (28,6%),

2. Sebaran jenis kelamin penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik

periode tahun 2014 dan 2015 dijumpai proporsi perempuan paling

banyak (68,9%).

3. Keluhan utama terbanyak CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan

periode 2014 dan 2015 adalah keluhan kebas pada tangan (66,7%).

4. Keluhan tambahan CTS di RSUP Haji Adam Malik Medan periode

2014 dan 2015 terbanyak adalah keluhan nyeri pada tangan

(66,7%).

5. Lokasi tangan terkena CTS terbanyak di RSUP Haji Adam Malik

Medan periode 2014 dan 2015 adalah pada tangan kanan (46,7%).

6. Etiologi terbanyak pada penderita CTS di RSUP Haji Adam Malik

Medan periode 2014 dan 2015 adalah pekerjaan (84,4%)

7. Sebaran derajat berat terbanyak terbanyak pada penderita CTS di

RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2014 dan 2015 adalah

derajat ringan (39,6%).

8. Angka kejadian penderita CTS pada tahun 2014 didapati 25 pasien

dan pada tahun 2015 didapati 20 pasien.

6.2. Saran

Adapun saran pada penelitian ini yaitu:

1.Diharapkan masyarakat dapat mengetahui lebih banyak mengenai

(17)

dapat dilakukan pengobatan awal sehingga dapat mencegah

terjadinya komplikasi, serta untuk melakukan pencegahan dini.

2. Diharapkan tenaga kesehatan lebih banyak memberikan informasi

mengenai Carpal Tunnel Syndrome dan melakukan pelayanan

sebaik-baiknya kepada penederitanya.

3. Diharapkan untuk bagian rekam medis RSUP Haji Adam Malik

Medan agar dapat menyimpan informasi rekam medis pasien

dengan lebih baik dan kepada pihak rumah sakit yang menulis

rekam medis diharapkan dapat mencatat dengan lengkap dan jelas

segala informasi yang penting sehingga dapat digunakan sebagai

alat komunikasi dan kepentingan lainnya juga dapat digunakan

sebaik-baiknya untuk penelitian akan datang.

4. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya disarankan agar lebih

memperluas cakupan penelitiannya, khususnya dalam jumlah

sampel dan lokasi penelitian sehingga dapat lebih bermanfaat

Gambar

Gambar 3.2. Kerangka Konsep Penilitian
tabel
Table 5.1. Distribusi frekuensi usia penderita CTS periode tahun 2014 dan 2014 di RSUP Haji Adam Malik Medan
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Penderita CTS tahun 2014 dan 2015
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pokja ULP/Panitia Pengadaan Sarana Pendukung Pelayanan Kontrasepsi pada Satuan Kerja Perwakilan BkkbN Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan Pelelangan Sederhana (Lelang

Diberitahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran, negosiasi teknis dan harga serta verifikasi dokumen kualifikasi oleh Kelompok Kerja Khusus Pengadaan

Sejatinya, kedua kalimat tersebut memiliki koherensi yang kuat dimana hak perdata dari seorang ayah hanya dapat diterima oleh anak sah atau anak yang lahir sebagai akibat

Dalam penelitian ini ditemukan bahwa tidak ada pengaruh yang bermakna ( p=0,521>0,05), artinya setelah pemakaian medial arch support selama 4 minggu dan para orang

JAYA MANUNGGAL GARMENT yang berlokasi di Pendingan, Jln Raya Salatiga Kopeng Km. 7 dapat dilihat pada

Persiapan Kegiatan diawali dari penyusunan Renja yang dibuat pada

Program dan Jenis Kegiatan Hasil yang diharapkan Waktu Pelaksana an Pelaksa na Sumbe r Dana penyelenggaraan Prakerin 2.3 Pencarian obyek. 2.4   Rapat   pembentukan

Teknik pembangunan WarNet pada penulisan ilmiah ini, menggunakan teknologi LAN (jaringan area lokal) yang berbasis jaringan secara Workgroups di Microsoft Networks, dengan PC