• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hotel Transit Ikonik Kualanamu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hotel Transit Ikonik Kualanamu"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bandara Udara Internasional Kuala Namu (selanjutnya disingkat KNIA) adalah bandara udara terbesar kedua di Indoesia setelah Bandara Soekarno-Hatta. Bandara ini terletak di Kualan Namu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang.

Banyaknya penerbangan menyebabkan aktivitas yang padat di KNIA. Aktivitas yang terjadi di KNIA yaitu keberangkatan dan kedatangan pesawat, pergantian rute pesawat dari internasional ke dosmetik dan sebaliknya, dan transit pesawat untuk pengisian bahan bakar dan perbaikan pesawat. Khusus untuk transit, aktivitas yaitu penunmpang menunggu selama waktu yang relatif untuk pergantian rute. Adanya waktu menunggu pada saat masa transit ini (bisa lebih dari 12 jam) menimbulkan tuntutan penyediaan fasilitas lain seperti sarana akomodasi, sarana komunikasi, sarana hiburan dan rekereasi, dan sarana lainnya selagi menunggu penerbangan berikutnya.

Akomodasi adalah suatu tempat dimana tamu menginap. Dalam perkembangannya, setiap tamu yang menginap membutuhkan fasilitas lain seperti makan, minum dan hiburan. Oleh karenanya istialh akomodasi yang dikenal orang bukan hanya sekedar tempat untuk menginap, namun telah menjadi suatu tempat dimana seseorang beristirahat untuk sementara waktu selagi mendapatkan fasilitas yang memenuhi kebutuhan tamu.

(2)

perkembangan dunia usaha. Berdasarkan pengaruh perkembangan arus dan volume wisatawan, serta sarana transportasi udara tersebut, maka KNIA memerlukan sarana akomodasi, dalam hal ini hotel transit, yang mampu menunjang aktivitas dan keberadaan bandara bandara Kuala Namu serta pemenuhan kebutuhan para wisatawan yang mengalami transit penerbangan (wisatawan mancanegara, wisatawan domestik, dan pengusaha serta awak pesawat). Perencanaan hotel transit ini diharapkan mampu mengantisipasi tuntutan akan sarana akomodasi di dalam kawasan bandara Kuala Namu.

I.2. Maksud dan Tujuan

Tujuan dari pembangunan Hotel Transit, Ikonik Kuala Namu adalah:

• Untuk merancang hotel transit kuala namu sebagai sarana akomodasi dengan kemudahan pelayanan bagi tamu yang mengalami transit.

• Menyediakan fasilitas –fasilitas hiburan bagi pengunjung. • Menjadi bangunan ikonik di kualanamu

I.3. Masalah Perancangan

Adapaun permasalahan yang dapat timbul pada perancangan Hotel Transit, Ikonik Kuala Namu adalah :

Permasalahan umum:

• Bagaimana merancang hotel yang dapat menimbulkan citra bangunan yang ramah dan member kesan kepada tamu hotel transit?

Permasalahan khusus :

(3)

I.4. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah merupakan bentuk pengenalan masalah untuk mencari penyelesaian yang lebih tepat. Dalam hal ini pendekan pada perancangan Hotel Transit.

Adapun pendekatan tema yang dilakukan adalah bagaimana penerapan tema

Folding Architecture sehingga menghasilkan hotel transit yang ikonik.

Melalui pendekatan fungsi sebagai tempat hunian yang letaknya strategis dengan kawasan bandara, maka direncanakan bermacam-macam kegiatan hunian.

I.5. Lingkup dan Batasan

Batasan- batasan dalam merencanakan Hotel Transit adalah:

1. membahas masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang sebuah Transit Hotel, seperti peraturan (KDB, KLP, KKOP), Fungsi dan kegiatan.

(4)

I.6. Kerangka Berpikir

Skema 1.1. Kerangka Berpikir Sumber : Data Pribadi

Judul Proyek:

Hotel Transit, Ikonik

Judul Proyek:

Hotel Transit, Ikonik

Latar Belakang :

Kebutuhan akan adanya hotel transit dengan fasilitas hiburan pada kawasan Bandara Kuala

Tujuan :

Merencanakan dan merancang hotel transit bagi para tamu khususnya Pengenalan Hotel

Permasalahan :

• Fungsi : sebagai sarana akomodasi yang dilengkapi dengan fasilitas hiburan. • Kawasan : Memaksimalkan lahan

• Arsitektur : Memadukan fungsi dengan Tema

Pengumpulan Data : • Studi Literatur • Studi Lapangan • Studi Banding • Wawancara

Analisa : • Analisa Site

• Analisa lingkungan sekitar

Konsep: • Konsep bangunan • Konsep Utilitas Studi Banding :

• Kajuan tema • Bentuk

bangunan • Fasilitas

Studi Site: • Data eksisting

site

• Kondisi sekitar site

(5)

I.7 Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika Penulisan laporan adalah tata cara penulisan laporan sebagai pedoman agar laporan dapat tersusun dengan benar. Berikut adalah sistematika penulisan laporan Hotel Transit, Ikonik Kuala Namu.

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, permasalahan, pendekatan,lingkup batasan,asumsi kelayakan dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang pengertian Hotel Transit,ikonik Kuala Namu; lokasi, tinjauan fungsi dan studi banding terhadap Kasus Proyek sejenis yang lain.

BAB III METODOLOGI

Berisi tentang uraian langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh. Berisikan penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik diagnosis/analisis yang akan digunakan utnuk menghasilkan desain/perancangan bangunan

BAB IV ANALISIS

Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi dari tapak perancangan, potensi dan kondisi lingkungan, pemakai, dan aktivitasnya dan berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, hubungan antar ruang yang bersifat analisa.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan lingkungan kajian.

BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi gambar-gambar desain dan foto maket hasil perancangan.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan literatur dalam perencanaan ini.

(6)

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

3 Cases fro m suspected measles o utbreak investigatio n o nly, case based surveillance is gradually exCA nding in the co untry. * Figures in the table 2 are restricted to

Saat ini, pemerintah (pemerintah pusat) dan pemerintah daerah, dalam melaksanakan pembangunan mengacu pada UU nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah atau dikenal dengan

disusun oleh guru pada satuan pendidikan yang dikonsolidasikan di Dinas.

penilaian portofolio dipandang sebagai kegiatan yang terintrgrasi dengan

Setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan menerapkan metode tutor sebaya pada siklus I, dilakukan refleksi bersama observer (guru mata pelajaran dan teman

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dimana di setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,

Menurut penelitian Tsitaishivili L dkk tentang pemakaian obat kumur pada masyarakat di Georgia, tingkat pendidikan tinggi SMA, D3 dan perguruan tinggi pada dewasa cenderung

Masa bekerja juga dapat mempengaruhi penerimaan diri dalam menghadapi pensiun karena selama subyek bekerja dari awal karirnya hingga purnatugas atau masa pensiun datang