• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Kualitas Hidup Penderita Dispepsia Dengan Non-Dispepsia pada Mahasiswa FK USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Kualitas Hidup Penderita Dispepsia Dengan Non-Dispepsia pada Mahasiswa FK USU"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Istilah dispepsia berasal dari bahaasa Yunani ‘dys’ (=buruk) dan pepsis (=pencernaan) merujuk kepada gejala-gejala yang diduga berasal dari saluran cerna bagian atas yaitu perasaan tidak enak atau nyeri perut bagian atas.

Di Amerika Serikat dan negara negara Barat, rata-rata 1 dari 4 orang mengalami dispepsia, sampai 40% rujukan rawat jalan ke klinik ganstroenterologi. Pada suatu survei populasi (n=2066) di Inggris Barat-Daya, 38% mengalami dispepsia dalam 6 bulan terakhir, sedangkan 25% mempunyai riwayat dispepsia di masa lalu. Kelompok yang pernah mengalami dispepsia 37%. (Tedjopranoto, 1999)

Dispepsia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering ditemui dokter dalam praktek sehari-hari. Diperkirakan hampir 30% kasus yang dijumpai pada praktek umum dan 60% pada praktek gastroenterologi merupakan dispepsia. Prevalens terjadinya dispepsia di Amerika Serikat tahun 1994 mencapai 26% sedangkan di Inggris 41%. Di Inggris dan Skandinavia pada tahun 1999 dilaporkan angka prevalensi dispepsia berkisar 7 – 41%. Di Indonesia pada tahun 1998 proporsi dispepsia pada klinik kesehatan sehari-hari 20%.(Harahap, 2010)

Menurut Hutapea (2014), responden mengalami dispepsia fungsional sebanyak 11 dari 94 subjek pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Kualitas hidup adalah keadaan yang dipersepsikan terhadap keadaan seseorang sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya, termasuk tujuan hidup, harapan dan niatnya. (Elvina, 2011)

Dikutip dari kualitas hidup menurut Jennifer J. Clinch, Deborah Dudgeeon dan Harvey Schipper dalam Elvina (2011), Kualitas hidup mencakup :

a. Gejala fisik

(2)

2

c. Kesejahteraan keluarga d. Spiritual

e. Fungsi sosial

f. Kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah keuangan) g. Orientasi masa depan

h. Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap diri sendiri i. Fungsi dalam bekerja

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU no.23/1992 tentang kesehatan). Kesehatan adalah kebutuhan dasar dan modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang terbaik. (Elvina, 2011)

1.2. Rumusan Masalah

Apakah terdapat perbedaan kualitas hidup pada penderita dispepsia dengan non-dispepsia.

1.3. Tujuan Penelitian A. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan kualitas hidup penderita dispepsia dengan non-dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2012.

B. Tujuan Khusus

1. Untuk mendapatkan gambaran demografis dispepsia pada mahasiswa Fakulas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2. Untuk mendapatkan mendapatkan distribusi dispepsia berdasarkan

(3)

3

1.1 Manfaat Penelitian 1.1.1 Bagi Masyarakat

Melalui penelitian ini masyarakat dapat lebih memahami tentang penyakit dispepsia serta tanda dan gejala agar dapat mencegah terjadinya penyakit dispepsia.

1.1.2 Bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Medan

Dapat memberikan informasi mengenai jumlah penderita dispepsia yang terdapat dalam masyarakat untuk mengembangkan program pencegahan maupun pelayanan kesehatan bagi penderita dispepsia.

1.1.3 Bagi Peneliti

Dapat menjadi pembelajaran serta menambah wawasan dalam melakukan penelitian di bidang kesehatan dan dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam melakukan praktik keseharian.

1.1.4 Bagi Institusi Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penilaian kualitas hidup yang diperoleh menunjukkan perbedaan yang bermakna antara anak penderita Talasemia dengan saudaranya yang normal dimana kualitas hidup anak

Maka, yang menjadi faktor risiko utama dalam memengaruhi kejadian sindroma dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah gangguan pola makan

Saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester VII yang sedang melakukan penelitian berjudul Asupan Nutrisi pada Obesitas

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS.. SUMATERA UTARA

Terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2012.. Kata kunci: kualitas tidur,

menjelang ujian pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Maka, yang menjadi faktor risiko utama dalam memengaruhi kejadian sindroma dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah gangguan pola makan

Judul penelitian : Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Dispepsia Fungsional pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Nama peneliti : Monica