• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara kondisi saliva (volume, laju aliran, kapasitas buffer, pH) dengan pengan karies pada anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara kondisi saliva (volume, laju aliran, kapasitas buffer, pH) dengan pengan karies pada anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Sindrom Down adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh trisomi

kromosom 21. John Langdon Haydon Down, seorang ahli fisika di British

merupakan orang pertama yang mengobservasi sindrom Down sebagai sejenis

retardasi mental.1 Sindrom Down ini telah terjadi sekitar 1 dari 600-700 kelahiran

hidup secara global. Menurut WHO, setiap tahun kira-kira ada 3000 sampai 5000

orang anak yang lahir dengan kelainan ini.2 Manifestasi sistemik pada anak sindrom

Down terdapat obstruksi saluran pencernaan, leukemia, hipotonia otot, congenital heart defect, dan hipotiroidisme.1-4 Manifestasi oral yang sering dijumpai pada anak-anak sindrom Down adalah drooling, open bite, erupsi gigi permanen tertunda, makroglosia, fissured tongue, protruding tongue, kandidiasis, atrisi gigi karena bruxism, periodontitis dan karies.3-8

Beberapa peneliti telah menyatakan bahwa prevalensi karies pada anak

sindrom Down adalah lebih rendah dibandingkan dengan anak yang normal tetapi

etiologinya masih belum diketahui.3-5,8 Menurut Franco Saab et al, prevalensi karies

yang rendah pada anak sindrom Down mungkin disebabkan oleh saliva.4 Menurut

hasil Radhi NJ et al, salivary immunogloblulin A (SIgA) pada anak sindrom Down lebih tinggi dibandingkan pada anak normal, hal ini mungkin menjadi penyebab anak

sindrom Down mempunyai prevalensi karies yang rendah.5 Anak sindrom Down

sering mengalami masalah drooling yaitu saliva yang berlebihan dan ini disebabkan oleh hipotonia otot yang dapat menyulitkan penelanan saliva.3 Saliva mempunyai

peranan yang penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut. Buffer saliva dapat

mempengaruhi pH dengan menurunkan keasaman yang ada dalam plak sehingga

mencegah demineralisasi enamel. Volume saliva dapat mempengaruhi laju aliran

saliva, semakin banyak saliva diproduksi atau disekresi, semakin tinggi laju alirannya.

(2)

Volume saliva dan laju aliran saliva berfungsi dalam pembersihan oral dan dapat

mencegah karies.4-8

Kondisi saliva pada anak sindrom Down telah diteliti dalam beberapa studi

dan menunjukkan hasil yang berbeda. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Radhi et

al, Raurale et al, Davidovich et al menunjukkan adanya hubungan yang bermakna

antara pH, laju aliran dan kapasitas buffer dengan DMFT anak sindrom Down.5,7,8

Pada hasil penelitian Radhi et al dan Raurale et al menunjukkan laju aliran saliva

yang tinggi, pH basa, kapasitas buffer yang tinggi dapat menurunkan DMFT pada

anak sindrom Down. Pada penelitian Raurale et al menyatakan bahwa pH yang

tinggi, peningkatan ion anorganik dan kapasitas buffer yang tinggi yang

menyebabkan DMFT yang rendah pada anak sindrom Down.7 Namun pada penelitian

yang dilakukan oleh Normasutra et al menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang

bermakna antara pH dan laju aliran saliva dengan DMFT anak sindrom Down dan

penyebab karies pada anak sindrom Down mungkin disebabkan oleh faktor saliva

yang lain seperti SIgA, diet, oral hygiene, dan abnormalitas pada anak sindrom Down.9

Menurut Davidovich et al, penyebab untuk hasil- hasil dari beberapa

penelitian tersebut berbeda dikaitkan dengan teknik pengukuran.8 Beberapa peneliti

telah memeriksakan tingkat pH dengan menggunakan kertas indikator, sedangkan

terdapat juga peneliti yang menggunakan metode digital. Perbedaan dalam situs

pengukuran juga dapat mempengaruhi hasil, dimana beberapa peneliti mengukur

tingkat pH secara ekstraoral yaitu dengan mengumpul saliva dalam tabung,

sedangkan ada juga yang melakukannya secara intraoral yaitu secara langsung pada

dasar mulut atau di bagian intraoral yang lain.8

Penelitian tentang hubungan karies gigi dengan kondisi saliva anak sindrom

Down di Medan masih kurang, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini.

Sampel yang diambil adalah anak penderita sindrom Down berusia 12-18 tahun yang

berada di SLB-C Kota Medan.

(3)

1.2 Rumusan Masalah

Masalah umum:

Apakah ada hubungan antara kondisi saliva dengan pengalaman karies gigi pada

anak sindrom Down usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.

Masalah Khusus:

1. Apakah ada hubungan antara volume saliva dengan pengalaman karies gigi anak

sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.

2. Apakah ada hubungan antara laju aliran saliva dengan pengalaman karies gigi

anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.

3. Apakah ada hubungan antara kapasitas buffer saliva dengan pengalaman karies

gigi anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.

4. Apakah ada hubungan antara pH saliva dengan pengalaman karies gigi anak

sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.

5. Bagaimanakah rerata pengalaman karies gigi anak sindrom Down pada usia 12-18

tahun di SLB-C Kota Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi

saliva dengan pengalaman karies gigi anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun di

SLB-C Kota Medan.

Tujuan khusus penelitian:

1. Menganalisis hubungan antara kondisi volume saliva dengan pengalaman karies

gigi anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.

2. Menganalisis hubungan antara kondisi laju aliran saliva dengan pengalaman

karies gigi anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.

3. Menganalisis hubungan antara kondisi kapasitas buffer saliva dengan

pengalaman karies gigi anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C

Kota Medan.

4. Menganalisis hubungan antara kondisi pH saliva dengan pengalaman karies gigi

anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.

(4)

5. Mengetahui rerata pengalaman karies anak sindrom Down pada usia 12-18 tahun

di SLB-C Kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat untuk masyarakat:

Memberikan informasi kepada orang tua tentang kondisi saliva merupakan

salah satu penyebab karies gigi.

Manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan:

1. Penelitian ini diharapkan agar dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk

mengadakan penelitian-penelitian yang selanjutnya.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi program pemerintah

dalam bidang kesehatan gigi dan mulut anak agar dapat meningkatkan status

kesehatan rongga mulut anak sindrom Down.

3. Referensi tambahan di Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Anak FKG USU

mengenai hubungan antara kondisi saliva dengan pengalaman karies gigi anak

sindrom Down pada usia 12-18 tahun.

Manfaat Kebutuhan klinis:

Mengetahui kondisi saliva, yaitu, volume, laju aliran, kapasitas buffer dan pH

saliva dapat mempengaruhi kesehatan rongga mulut dan menyebabkan karies pada

anak sindrom Down.

Manfaat bagi peneliti:

Menambah pengetahuan hubungan antara kondisi saliva dengan pengalaman

karies gigi pada anak sindrom Down dan menambah pengalaman dalam penulisan

skripsi.

1.5 Hipotesis Penelitian

Ada hubungan antara kondisi saliva dengan pengalaman karies gigi anak

sindrom Down pada usia 12-18 tahun di SLB-C Kota Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Selama proses ini terjadi, sebuah unit dalam CPU yang disebut dengan penghitung program akan memantau instruksi yang sukses dijalankan supaya instruksi tersebut dapat

Dengan mengamati gambar, membaca teks dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan informasi pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitar mereka

As proved by the historical overview of the dome surveys, it is worthy to note that a survey characterized by high density and adequate precision was not available as well as a

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W3, 2017 3D Virtual Reconstruction and Visualization of

[r]

Medium quality point cloud for deep waters dataset from the original imagery (a), the imagery corrected with Adobe Photoshop (b), the imagery corrected by the algorithm of Bianco

[r]

Pembuatan Web Pariwisata menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL dengan web server Apache, dibuat tidak saja hanya menampilkan gambar tempat wisata tetapi juga